Beranda blog Halaman 2560

Review Honor 7A: Smartphone Terjangkau dengan Dual Kamera

Telset.idHonor baru saja meluncurkan smartphone terbarunya di Indonesia yang bernama Honor 7A. Dibandingkan ketiga smartphone yang telah hadir sebelumnya, perangkat Honor ini memiliki harga yang paling terjangkau.

Dibandrol Rp 1,9 juta, smartphone terbaru andalan Honor ini dibekali spesifikasi serta fitur yang berpotensi menebar ancaman pada pesaingnya yang berada di rentang harga tersebut.

Kenapa demikian? Bisa dibilang Honor 7A menawarkan beberapa fitur menarik seperti yang ada di smartphone kelas flagship, seperti dual-camera, Face Unlock, dan spesifikasi hardware yang cukup.

Untuk mengetahui lebih detil apa saja fitur-fitur yang dibawanya, serta bagaimana performanya, Anda bisa simak dalam review Honor 7A berikut ini:

Desain

Honor 7A ini memiliki bodi yang terbuat dari Polikarbonat dan menggunakan finishing metal dan warna matte dengan pilihan Biru atau Hitam. Dengan begitu, membuatnya terkesan menggunakan bahan logam.

Tampak depan, Honor belum benar-benar menggunakan pendekatan layar penuh di seri terbaru ini. Meskipun ukuran layarnya jauh lebih besar dari kebanyakan ponsel di segmen yang sama. Secara khusus, dahi dan dagu ponsel tampak berkurang jauh dibandingkan produk sebelumnya yakni Honor 6A.

Hasilnya, tampak depan Honor 7A dapat terlihat lebih baik, berkat ukuran layarnya 5,7 inci. Tentu saja, itu juga merupakan trik yang sudah dikenal kebanyakan pabrikan smartphone belakangan ini – membuat ukuran layar lebih besar dengan dimensi bodi yang diperkecil. Tentunya Ini juga salah satu strategi yang dihadirkan.

Intinya sih, Honor 7A masih nyaman ketika Telset.id memegang dengan satu tangan, ya.. karena lebarnya hanya 73mm. Apalagi  Jika Anda memiliki jari jempol yang agak panjang dan fleksibel, Anda akan dapat menjangkau layar untuk membuka layer atau bahkan mengetik.

Baca juga: Honor Kasih Bocoran Smartphone Berikutnya yang Masuk Indonesia

Jika dibandingkan seri sebelumnya yakni Honor 6A yang menggunakan material logam. Seperti menyesuaikan harga, Honor A7  mengalami kemunduran dengan menggunakan material plastik. Ini tentunya bukanlah hal yang buruk, tetapi tentu saja aura premium di ponsel ini tidak terlihat sama sekali.

Meskipun begitu, Honor 7A memiliki dua tekstur yang berbeda untuk bagian belakang dan sisi depan bodi memiliki finishing matte, sedangkan posisi samping bodi memiliki tampilan plastik mengkilap. So, pandangan kami plastik matte adalah tampilan yang jauh lebih baik.

Sementara panel belakang Honor 7A  juga tidak menggunakan bahan logam, namun mendapatkan sesuatu yang jauh lebih berharga yakni sensor sidik jari. Sistem keamanan yang mudah dan cepat yang bisa diandalkan.

Foto : Hendra Wiradi/Telset.id

Untuk smartphone kelas sejutaan, wajar kalau Honor 7A belum dibekali dengan port USB-C, jadi Anda harus bergantung pada standar USB Micro lama.  Setidaknya Anda mendapatkan jack headphone 3.5mm, yang ada di sini terletak di tepi atas telepon.

Secara desain, Honor 7A didominasi material plastik dan beberapa aksen chrome, seperti pada bagian bingkai dan garis antena. Di bagian belakang, Honor 7A memiliki modul dual kamera + LED flash, lubang mikrofon, fingerprint sensor dan logo Honor di bagian bawah.

Twitter Mulai Bersih-bersih Akun Bot

2

Telset.id, Jakarta – Twitter mulai membersihkan akun-akun bot yang dinilai dapat membahayakan para penggunanya. Media sosial besutan Jack Dorsey tersebut melakukannya agar mereka dapat terbebas dari konten-konten berbau kekerasan serta pelecehan yang disebarkan oleh akun bot.

Pihak Twitter mengatakan bahwa setiap minggu jumlah akun bot atau palsu meningkat secara drastis. Total, Twitter telah menemukan hampir 10 juta akun, naik 3,2 juta dibandingkan September tahun lalu.

Dilansir dari CNET, Kamis (28/6/2018), Twitter akan mulai meminta kepada pengguna untuk mengonfirmasi secara lengkap alamat e-mail atau nomor telepon saat mendaftarkan akun. Twitter juga berencana mengurangi visibilitas akun spam dengan menghapus mereka dari para pengikutnya.

Baca Juga: Kim Kardashian Minta CEO Twitter Pasang Tombol Edit

“Kami pikir cara tersebut merupakan terobosan penting untuk meminimalisasi para pelaku kejahatan siber dalam memanfaatkan akun untuk menggelembungkan jumlah pengikut. Lewat upaya ini, kami ingin pengguna lebih terlindungi,” terang pihak Twitter.

Pertengahan Mei 2018 lalu, Twitter memang dikabarkan merancang ulang strategi guna memerangi akun bot atau palsu. Strategi baru Twitter pun terbukti efisien, karena telah terjadi penurunan bot sebesar empat persen dari laporan penyalahgunaan pada penelusuran dan delapan persen dari komentar.

Selain membersihkan sistemnya demi kenyamanan pengguna, Twitter juga fokus untuk meningkatkan keamanan. Hal itu diterapkan setelah terjadi serangkaian penyalahgunaan data oleh berbagai pihak.

Baca Juga: Twitter Rajin kasih Notifikasi Siaran Langsung Piala Dunia

Beberapa waktu lalu, Twitter mengumumkan telah menemukan bug yang menyimpan kata sandi para pengguna di log internal. Meski tak ditemukan ada potensi penyalahgunaan, Twitter menyarankan kepada para pengguna untuk segera mengganti kata sandi. (SN/FHP)

Waspada! Malware Ini Bisa Kontrol Penuh Smartphone Android

3

Telset.id, Jakarta – Perusahaan keamanan siber, ESET telah menemukan malware baru yang mengintai para pengguna Android. Dilaporkan, malware tersebut mampu mengawasi serta merekam apapun aktivitas dari pengguna smartphone Android.

Dari sekian malware yang ditemukan, ada satu malware yang terdeteksi mampu mencegah pesan teks serta rekaman audio dan video masuk. Selain itu, malware tersebut juga bisa mengontrol pengaturan perangkat, mendapatkan akses lokasi, sampai melakukan panggilan hingga dapat mengakses kontak.

Diungkapkan ESET, untuk dapat menginfeksi perangkat Android, malware bernama HeroRat itu mengelabui pengguna Android untuk mau mengunduhnya, dengan menawarkan berbagai keuntungan.

Baca Juga: Ribuan Smartphone Android Sudah Dipasang Malware Prainstall

Pengguna dijanjikan akan mendapatkan beragam bonus menarik apabila bersedia mengunduh HeroRat. Hadiah yang diberikan bermacam-macam, mulai Bitcoin dan fasilitas internet gratis, hingga akan mendapatkan banyak pengikut di media sosial.

Dilansir dari Express, Kamis (28/06/2018), ketika pengguna telah mengunduh aplikasi yang telah ditanamkan malware HeroRat, otomatis malware akan memanfaatkan bot Telegram untuk mengontrol perangkat.

“Setelah memiliki akses, pelaku memanfaatkan fungsi bot Telegram untuk mengontrol perangkat milik korban. Setiap perangkat yang terkena malware tersebut akan dikontrol melalui bot dan beroperasi menggunakan aplikasi Telegram,” ujar peneliti ESET, Lukas Stefanko.

Baca Juga: Awas! Malware di Facebook Messenger Bisa Curi Password

Pihak ESET menjelaskan bahwa malware itu belum pernah dilihat di Google Play Store. Stefanko menyampaikan bahwa untuk menghindarinya, pengguna disarankan tetap menggunakan aplikasi asli yang tersedia di Google Play Store.

“Malware tersebut tidak menargetkan pengguna Telegram. Ia hanya menggunakan API bot Telegram untuk berkomunikasi dengan pengguna. Kami sarankan pengguna cek di menu How to Stay Safe di artikel untuk tips perlindungan,” ujar pihak Telegram. (SN/FHP)

Gara-gara Hoax, Dua Pria Babak Belur Dihajar Massa

1

Telset.id, Jakarta – Gara-gara adanya pesan hoax yang menyebar secara cepat via WhatsApp di sejumlah distrik di negara bagian Madhya Pradesh, India, dua pria tak bersalah dipukuli oleh setidaknya 60 orang.

Keduanya dituduh akan membunuh dan menjual organ tubuh seseorang yang menjadi korban. Salah satu yang menjadi korban pengeroyokan adalah Satish Bhaykre, remaja berumur 21 tahun asal Nagpur, India.

Dilansir dari Reuters, Kamis (28/6/2018), isi pesan yang ditulis dalam bahasa Hindi menyebutkan bahwa terdapat 500 orang yang menyamar sebagai pengemis yang berkeliaran di daerah itu, dan mengintai orang-orang untuk dibunuh serta diambil organ tubuhnya. Dalam pesan juga tertulis ajakan agar pesan diteruskan ke teman dan keluarga.

Baca juga: Medsos Penyebar Hoax akan Didenda

Kepala polisi distrik Balaghat, Jayadevan A, menyatakan bahwa petugas yang menjadi anggota beberapa grup WhatsApp telah mengidentifikasi dan menangkap tiga orang yang diduga sebagai pelaku penyebar pesan.

Satish Bhaykre, salah seorang korban pengeroyokan akibat pesan hoax WhatsApp

Tapi sayang, pihak kepolisian setempat tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai identitas mereka. Begitupun juga dengan nasib dari dua pria yang telah terlanjur dipukuli massa.

Peristiwa penyebaran pesan hoax di WhatsApp bukan kali pertama terjadi di India. Beberapa pekan lalu, ada kejadian serupa di daerah Bengaluru.

Baca juga: YouTube Gandeng Wikipedia Tangkal Hoax

Gara-gara pesan hoax yang menyatakan adanya 400 penculik anak yang berkeliaran, sekelompok massa membunuh seorang pria berusia 26 tahun, yang ternyata merupakan pekerja konstruksi migran dari wilayah lain.

Sepanjang tahun 2018, total ada tiga korban tewas akibat kekerasan yang dipicu oleh pesan hoax tentang penculikan anak di WhatsApp. Tak hanya di WhatsApp, pesan hoax di Facebook juga menyebabkan dua orang meninggal dunia akibat dianiaya oleh para warga di wilayah India timur pada awal Juni 2018.

Baca juga: Facebook Kini Bisa Bedakan Hoax dan Berita Valid

Di India, terdapat lebih dari satu miliar pengguna ponsel dengan biaya akses data internet yang murah. Wajar, ketika ada berita tak terkonfirmasi, warga langsung menyebarkannya sehingga menjadi viral dan menimbulkan ketegangan masyarakat.

“Kami meningkatkan upaya edukasi supaya orang-orang tahu tentang fitur keamanan di WhatsApp dan bagaimana cara mengetahui berita palsu. Kami sedang mempertimbangkan mengubah layanan dengan menguji coba fitur untuk mencari tahu sumber pesan yang disebar oleh para pengguna,” tegas pihak WhatsApp, menanggapi insiden penyebaran pesan hoax di India. (SN/FHP)

Qualcomm Perkenalkan 3 Prosesor Baru untuk Ponsel Murah

0

Telset.id, JakartaQualcomm memperkenalkan tiga prosesor baru untuk ponsel dan tablet. Tiga prosesor tersebut adalah Snapdragon 429, Snapdragon 439, dan Snapdragon 632.

Menurut The Verge, Rabu (27/6/2018), Snapdragon 429 dan Snapdragon 439 punya kinerja 25 persen lebih cepat dan hemat baterai dibanding Snapdragon 425 dan Snapdragon 430.

Qualcomm mengklaim, prosesor Snapdragon 429 mendukung kamera beresolusi 16MP atau dua kamera beresolusi 8MP serta layar beresolusi 720 piksel.

Lain hal, Qualcomm menyebut, prosesor Snapdragon 439 mendukung kamera beresolusi 1.080 piksel, bahkan bisa naik 21MP atau alternatif dua kamera beresolusi 8MP.

Baca juga: Qualcomm Larang Apple Jualan iPhone di China

Bagaimana dengan prosesor Snapdragon 632? Qualcomm menyebut prosesor tersebut berkinerja 40 persen lebih cepat ketimbang Snapdragon 626.

Prosesor Snapdragon 632 juga mendukung layar beresolusi 1.080 piksel, kamera hingga 24MP atau dua kamera 13MP, pengambilan video 4K, dan modem LTE carrier aggregation.

Informasi yang beredar, ponsel baru yang menggunakan tiga prosesor tersebut bakal rilis di pasaran pada semester dua tahun ini. Kelasnya adalah segmen menengah ke bawah.

Sumber mengemukakan, dengan kehadiran tiga prosesor baru itu, akan semakin banyak ponsel murah yang dipasarkan tetapi dengan kemampuan kinerja jauh lebih baik.

Sebelumnya, Qualcomm juga meluncurkan Chipset Snapdragon 850 Mobile Compute Platform yang didukung oleh modem Snapdragon X20 LTE dan Qualcomm AI Engine. Chipset ini memang lebih dikhususkan untuk perangkat Always Conected PC.

Seperti yang kita ketahui, sejak tahun lalu saat meluncurkan Snapdragon 835 Qualcomm telah menghadirkan inovasi Always Conected PC bekerjasama dengan Microsoft dan juga beberapa brand notebook seperti HP, Lenovo, dan juga ASUS.

Baca juga: Pecah Kongsi, Apple akan Tinggalkan Qualcomm?

SVP & GM Mobile Qualcomm Technologies, Inc, Alex Katouzian mengatakan, Snapdragon 850 ini menghadirkan berapa solusi teknologi terbaru termasuk diantaranya AI Engine, RFFE, Power management, Immersive multimedia, Authentication dan WI-Fi 802.11 AD.

Beragam solusi tersebut diyakini akan lebih meningkatkan pengalaman pengguna pada perangkat Always Connected PC menjadi lebih efektif dan efisien. [SN/HBS]

Sumber: The Verge

10 Juta Pengguna Android “Migrasi” ke iPhone

2

Telset.id, Jakarta –  Laporan riset dari firma Consumer Intelligence Research Partner mengungkapkan bahwa setiap kuartal ada sekitar 15 persen hingga 20 persen pengguna iPhone baru yang berasal dari pengguna ponsel Android.

Riset Consumer Intelligence Research Partner juga menemukan fakta bahwa mantan pengguna ponsel Android yang bermigrasi tidak sertamerta membeli iPhone seri termahal. Mereka terlebih dahulu membeli seri yang murah, mulai harga USD 349 atau Rp 5 jutaan.

Menurut BGR, seperti dikutip Telset.id, Rabu (27/6), Consumer Intelligence Research Partners memaparkan hasil riset yang dilakukan selama enam bulan dan  pada Maret 2018 lalu. Tidak kurang ada lima jenis iPhone yang digemari oleh para mantan pengguna Android.

Ponsel iPhone 8 maupun iPhone 8 Plus menjadi yang paling banyak dibeli oleh eks pengguna Android, yakni sebanyak 40 persen. Consumer Intelligence Research Partners menyebut bahwa mantan pengguna Android lebih suka membeli iPhone 8 Plus ketimbang iPhone 8.

Baca juga: 5 Smartphone Android dengan “Tampang” iPhone X

Lalu, bagaimana dengan iPhone X? Consumer Intelligence Research Partners melaporkan hanya sebanyak 10 persen eks pengguna Android yang membeli ponsel termahal keluaran Apple itu.

Baca juga: 5 Alasan iPhone X Pantas Digandrungi

Seri iPhone lain yang juga menjadi sasaran migrasi mantan pengguna Android adalah iPhone SE dan varian iPhone 6 serta iPhone 6s Plus.

Consumer Intelligence Research Partners mencatat, pada kuartal yang berakhir Maret 2018, sekitar 52,2 juta iPhone telah dijual oleh Apple. Apabila 15 persen hingga 20 persen pembelinya adalah  mantan pengguna Android, artinya 7,83 juta hingga 10,44 juta iPhone dibeli oleh para eks pemakai Android. [SN/HBS]

Yeay! Instagram Sudah Bisa Video Call

2

Telset.id, Jakarta –  Fitur Direct Instagram atau pesan pribadi Instagram sekarang bisa dipakai untuk melakukan panggilan video atau video call. Menariknya, panggilan telepon via Instagram Direct bisa dilakukan hingga empat orang.

Menurut laporan TechCrunch, Rabu (27/6/2018), panggilan telepon lewat Instagram Direct sudah bisa diakses melalui perangkat  iOS maupun Android. Cakupan layanannya pun sudah ke semua negara, termasuk Indonesia.

Hanya, jika sinyal ponsel kurang kuat, video dari lawan bicara tidak tampak meski suaranya masih terdengar. Begitupun ketika melakukan panggilan video berkelompok, jika sinyal kurang bagus, video dari teman-teman lainnya tak terlihat.

Kemudian, ketika panggilan antara dua orang tengah berlangsung, pengguna tak bisa menambahkan orang lain. Panggilan video berkelompok hanya bisa dilakukan jika pengguna sudah membuat grup. Saat panggilan telepon berlangsung, pengguna bisa mengecilkan jendela dan bermain Instagram.

Baca juga: Instagram Siapkan IGTV untuk Saingi YouTube?

Selain Instagram, beberapa layanan pesan instan lain yang sudah menawarkan panggilan video berkelompok adalah Snapchat dengan 16 peserta, FaceTime dengan 32 peserta, dan Facebook Messenger dengan enam peserta.

Selain panggilan video via Instagram Direct, Instagram juga meluncurkan fitur Explore yang memberi saran kanal apa yang mungkin disukai oleh pengguna, semisal bidang seni, kecantikan, olahraga, atau fesyen.

Baca juga: Instagram Siapkan Fitur Pembayaran untuk Belanja Barang

Selain itu, Instagram juga menghadirkan fitur efek kamera untuk Instagram Stories yang dirancang oleh rekanan Instagram, seperti Ariana Grande, BuzzFeed, Liz Koshy, Baby Ariel and the NBA. Tapi efek kamera tersebut hanya bisa didapat jika pengguna mengikuti akun-akun itu.

 

 

Files Go Bisa Berbagi File Lokal

4

Telset.id, Jakarta – Google menguji fitur baru di Files Go untuk menantang AirDrop bikinan Apple. Fitur tersebut akan memudahkan pengguna Android untuk berbagi file lokal.

Files Go adalah bagian dari aplikasi Go. Bicara fungsi, Files Go adalah aplikasi pengelola berkas atau seringdisebut file manager yang menawarkan cara cerdas dalam mengelola berkas di perangkat.

Aplikasi ini membantu pengguna untuk menjaga memori tetap bersih, rapi dan terorganisir dengan baik. Files Go sendiri diluncurkan Google sebagai aplikasi dengan memori rendah yang dipasarkan di negara berkembang yang minim Internet.

Files Go membantu pengguna mengosongkan ruang penyimpanan perangkat, back up file ke cloud, serta memiliki opsi untuk berbagi file offline secara lebih baik.

Dilansir Phone Arena, memanfaatkan Files Go, pengguna bakal bisa menggunakan kecepatan transfer 500 Mbps untuk berbagi file secara lokal.

Google juga membuat transfer file lebih aman dengan memastikan pengguna terhubung ke perangkat yang sesuai. Transfer akan dienkripsi sehingga aman dari ‘dedemit’ dunia maya.

Apabila pengguna ingin mencoba kemampuan transfer data cepat, mereka bisa mengunduh Files Go versi beta yang sedang diuji via Play Store.

Files Go dirilis oleh Google pada akhir 2017 lalu. Aplikasi tersebut diklaim ramah kuota yang memang dikembangkan khusus pengguna yang baru mengenal Internet. Fitur utama Files Go secara default sebenarnya mirip-mirip dengan aplikasi pengelola berkas lainnya.

Bedanya, Google ada memberikan beberapa fitur pendamping, seperti fitur pengiriman berkas secara offline, pencarian cepat dokumen, dan juga sistem rekomendasi yang bertujuan untuk melegakan memori.

Penamaan Files Go sendiri ingin menandalan bahwa aplikasi ini menonjolkan elemen ringan dan cepat, sederhana, serta mudah digunakan. Google nampaknya ingin memudahkan pengguna yang memakai perangkat dengan spesifikasi rendah, namun tetap bisa optimal. [BA/HBS]

Sumber: Phone Arena

Tali Apple Watch ‘Modern Buckle’ Stop Diproduksi

2

Telset.id, Jakarta – Apple punya kebiasaan rutin meluncurkan tali baru Apple Watch, terutama pada awal tahun. Tali baru Apple Watch yang dihadirkan oleh Apple biasanya memiliki desain dan warna berbeda-beda setiap tahunnya.

Namun, dilaporkan Ubergizmo, Apple ternyata secara diam-diam menyetop produksi satu jenis tali Apple Watch. Tali itu adalah jenis Modern Buckle, yang dijual oleh Apple sejak generasi pertama Apple Watch dirilis.

Selama ini, tali Apple Watch jenis Modern Buckle dijual seharga USD 149 atau sekitar Rp 2,25 juta. Tali Modern Buckle pun hanya tersedia dalam satu ukuran, yakni 38 milimeter.

Baca juga: Seperti Walkie Talkie, Apple Watch Bakal Bisa Dipakai Ngobrol

Tali Apple Watch jenis Modern Buckle sebelumnya hanya dijual sebagai bawaan dari Apple Watch tipe bodi Stainless Steel. Jika pengguna ingin membeli secara terpisah, harganya memang jauh lebih mahal ketimbang tali Apple Watch jenis lain.

Tak dijelaskan lebih lanjut kenapa Apple menyetop tali Modern Buckle.Namun, keputusan tersebut merupakan yang kali pertama dalam beberapa tahun terakhir dilakukan oleh Apple terhadap tali Apple Watch.

Menurut informasi, Apple memutuskan menghentikan produksi tali Apple Watch jenis Modern Buckle karena minat pasar yang kurang baik. Dengan kata lain, tali itu kurang laku di pasaran.

Baca juga: Apple Watch Gantikan Kartu Mahasiswa di Amerika

Saat ini Apple hanya menjual tali jenis Watch Band untuk Apple Watch dengan empat pilihan harga, yakni USD 49 untuk Sport Band atau Woven Nylon, USD 149 untuk Leather Band, USD 199 untuk Stainless Steel, dan USD 439 untuk Hermès Leather.

Apple sendiri telah merilis pembaruan watchOS 4.3.1 yang dilakukan lebih dari satu bulan setelah perkenalan pembaruan watchOS 4.3 ke seluruh perangkat Apple Watch. Pembaruan ini membawa banyak fitur baru, seperti Portrait Nightstand Mode dan iPhone Music Control.

Untuk memperbarui versi ke watchOS 4.3.1, pengguna harus memasangkan iPhone ke Apple Watch. Pengguna lalu membuka iPhone dan masuk ke menu General dan klik Software Updates. Ketika proses unduh dan instal, iPhone maupun Apple Watch jangan sampai kehabisan baterai.

Baca juga: Apple Watch Bakal Bisa Deteksi Gejala Parkinson

Apple juga menambahkan fitur kesehatan baru di Apple Watch. Setelah sebelumnya menyematkan beberapa fitur kesehatan seperti kemampuan deteksi penyakit jantung, Apple Watch kini bakal bisa dipakai untuk mendeteksi penyakit Parkinson. [BA/HBS]

Sumber: Ubergizmo

Mozilla akan Kasih Notifikasi Saat Akun Firefox Diretas

1

Telset.id, Jakarta – Mozilla sedang mengembangkan fitur baru di peramban atau browser Firefox. Fitur baru tersebut bernama Firefox Monitor. Fitur ini bekerja secara efektif untuk menginformasikan apabila akun online milik pengguna diretas oleh seseorang.

Dalam mengembangkan Firefox Monitor, Mozilla bekerja sama dengan Have I Been Pwned atau HIBP situs yang bisa memeberi tahu apakah data pribadi pengguna disalahgunakan.

Firefox Monitor berwujud situs sekunder yang akan memberi keleluasaan bagi pengguna untuk mengakses lebih data dari HIB sehingga dapat memonitor peretasan.

HIBP memiliki kemampuan untuk mengumpulkan dan menganalisis lusinan data yang bocor dan memungkinkan pengguna mencari informasi secara mandiri.

Cara menggunakan Firefox Monitor sangatlah mudah. Pengguna cukup memasukkan alamat e-mail ke Firefox Monitor dan melihat apakah ada data pribadi yang disalahgunakan.

Baca juga: Mozilla Bikin Browser Baru dengan Perintah Suara

“Firefox memiliki basis instal ratusan juta orang. Keberadaan Firefox Monitor bisa meningkatkan jangkauan pengguna secara signifikan,” kata penggagas HIBP, Troy Hunt, seperti dikutip Telset.id dari CNET.

November 2017 lalu, Mozilla telah mengumumkan pihaknya mengintegrasikan akses HIBP ke Firefox agar dapat memperingatkan pengguna apabila terjadi peretasan.

Sebelumnya, Mozilla dikabarkan akan menghadirkan peramban atau browser baru yang bisa dikontrol menggunakan perintah suara pengguna. Rencana Mozilla untuk menghadirkan browser tersebut terungkap pada pertemuan yang berlangsung di San Francisco.

Browser baru yang sedang dikembangkan oleh Mozilla akan dijuluki Scout. Menggunakan Scout, pengguna bisa memulai penjelajahan pencarian dan mendapatkan konten yang diinginkan via perintah suara.

Baca juga: Begini Cara Bikin Browser Mozilla Firefox Bisa ‘Ngebut’

Cara memakainya pun tidaklah ribet dan langsung direspons. Satu contoh perintah suara yang ditunjukkan Mozilla adalah “Hei, Scout, bacakan artikel tentang beruang kutub”.

Sumber: CNET

 

Keren! Anak Tujuh Tahun Juara Kontes Bergengsi Google

0

Telset.id, Jakarta – Gadis berusia tujuh tahun asal Virginia, Amerika Serikat (AS), bernama Sarah Gomez Lane memenangkan kontes Doodle 4 Google yang diumumkan pada 18 Juni 2018 lalu.

Ia terpilih sebagai pemenang dari 180 ribu siswa lain di seluruh AS dan menjadi siswa termuda yang pernah memenangkan kontes tersebut. Alhasi, Sarah pun berhak menerima hadiah berupa uang tunai senilai USD 30.000 atau sekitar Rp 424 juta untuk beasiswa kuliahnya.

Dilansir Telset.id dari CNBC, Rabu (27/06/2018), Google juga menyumbang USD 50.000 dolar atau setara Rp 707 juta untuk sekolahnya, Pine Spring Elementary untuk pengembangan di bidang teknologi.

Kontes itu dibuka untuk seluruh siswa AS yang dibagi menjadi lima kelompok usia, mulai tingkat TK sampai kelas 12 SMA. Selain itu, Google juga mengevaluasi gambar siswa berdasarkan tiga kriteria yang meliputi keterampilan artistik, kreativitas, dan seberapa baik peserta mengikuti tema pada kontes Doodle 4 Google.

Baca juga: Nekat! Bocah Lima Tahun Naik Skuter Jet

Dalam kontes tahun ini, pihak Google meminta kepada anak-anak untuk menggambar dengan tema “Apa yang menginspirasi saya?”. Tanpa disangka, Sarah menggambar sejumlah dinosaurus.

“Saya menggambar dinosaurus dan sekop menjadi Doodle. Kenapa dinosaurus? Karena saya ingin menjadi seorang paleontolog. Sekop merupakan simbol pekerjaan masa depan saya,” ucapnya.

Google mengatakan bahwa tim Doodle langsung dibuat jatuh cinta dengan interpretasi kreatif Sarah tentang tema Doodle 4 Google yang menggunakan dinosaurus sebagai logo Google.

Baca juga: Family Link, Pantau Aktivitas Anak di Dunia Maya

Sarah dan empat finalis lainnya juga memenangkan perjalanan ke markas Google di Mountain View, California. Sebagai hadiah tambahan, setiap finalis juga menerima komputer Pixelbook. (SN/FHP)

Fitur Baru Google Classroom Bikin Siswa Susah Nyontek

0

Telset.id, Jakarta – Google mengumumkan kehadiran beberapa fitur baru pada aplikasi Google Classroom. Fitur-fitur tersebut memberi keleluasaan bagi orang tua dan guru untuk mematikan akses ke aplikasi atau konten-konten tertentu ketika siswa sedang belajar.

Lewat fitur baru Google Classroom, ketika siswa sedang mengerjakan kuis dari guru menggunakan format dari Google, maka siswa tidak dapat menggunakan akses internet untuk mengunjungi situs tertentu guna mencari jawaban kuis.

Dilansir dari DigitalTrends, Selasa (26/06/2018), selain adanya fitur “anti mencontek”, pada Google Classroom juga terdapat pula fitur baru lainnya yang memungkinkan para orang tua untuk mengontrol dan membatasi akses anak ke aplikasi atau konten tertentu.

Baca Juga: Cara Mudah Membuat Kuesioner Menggunakan Google Form

Google Classroom sendiri hadir di perangkat Android dan iOS sejak 2015 silam. Aplikasi tersebut ditujukan untuk memberi pekerjaan rumah kepada siswa dan memudahkan para guru untuk tetap berhubungan anak didiknya.

Siswa bisa memasukkan tugas ke Google Classroom dari lokasi lain atau lingkungan di luar sekolah. Karena sudah terintegrasi ke Google Drive, Google Classroom diklaim sangat berguna bagi para pengajar.

Baca Juga: Cara Download Data dari Akun Google, Mudah dan Efektif

Google Classroom pun mampu membantu para pengajar untuk membuat dan mengumpulkan tugas tanpa kertas. Apalagi, di aplikasi itu ada fitur untuk membuat salinan Google Docs secara otomatis untuk  setiap siswa, sampai memberikan nilai maupun umpan balik kepada anak didiknya. (SN/FHP)