Gara-gara Hoax, Dua Pria Babak Belur Dihajar Massa

REKOMENDASI

Telset.id, Jakarta – Gara-gara adanya pesan hoax yang menyebar secara cepat via WhatsApp di sejumlah distrik di negara bagian Madhya Pradesh, India, dua pria tak bersalah dipukuli oleh setidaknya 60 orang.

Keduanya dituduh akan membunuh dan menjual organ tubuh seseorang yang menjadi korban. Salah satu yang menjadi korban pengeroyokan adalah Satish Bhaykre, remaja berumur 21 tahun asal Nagpur, India.

Dilansir dari Reuters, Kamis (28/6/2018), isi pesan yang ditulis dalam bahasa Hindi menyebutkan bahwa terdapat 500 orang yang menyamar sebagai pengemis yang berkeliaran di daerah itu, dan mengintai orang-orang untuk dibunuh serta diambil organ tubuhnya. Dalam pesan juga tertulis ajakan agar pesan diteruskan ke teman dan keluarga.

Baca juga: Medsos Penyebar Hoax akan Didenda

Kepala polisi distrik Balaghat, Jayadevan A, menyatakan bahwa petugas yang menjadi anggota beberapa grup WhatsApp telah mengidentifikasi dan menangkap tiga orang yang diduga sebagai pelaku penyebar pesan.

Satish Bhaykre, salah seorang korban pengeroyokan akibat pesan hoax WhatsApp

Tapi sayang, pihak kepolisian setempat tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai identitas mereka. Begitupun juga dengan nasib dari dua pria yang telah terlanjur dipukuli massa.

Peristiwa penyebaran pesan hoax di WhatsApp bukan kali pertama terjadi di India. Beberapa pekan lalu, ada kejadian serupa di daerah Bengaluru.

Baca juga: YouTube Gandeng Wikipedia Tangkal Hoax

Gara-gara pesan hoax yang menyatakan adanya 400 penculik anak yang berkeliaran, sekelompok massa membunuh seorang pria berusia 26 tahun, yang ternyata merupakan pekerja konstruksi migran dari wilayah lain.

Sepanjang tahun 2018, total ada tiga korban tewas akibat kekerasan yang dipicu oleh pesan hoax tentang penculikan anak di WhatsApp. Tak hanya di WhatsApp, pesan hoax di Facebook juga menyebabkan dua orang meninggal dunia akibat dianiaya oleh para warga di wilayah India timur pada awal Juni 2018.

Baca juga: Facebook Kini Bisa Bedakan Hoax dan Berita Valid

Di India, terdapat lebih dari satu miliar pengguna ponsel dengan biaya akses data internet yang murah. Wajar, ketika ada berita tak terkonfirmasi, warga langsung menyebarkannya sehingga menjadi viral dan menimbulkan ketegangan masyarakat.

“Kami meningkatkan upaya edukasi supaya orang-orang tahu tentang fitur keamanan di WhatsApp dan bagaimana cara mengetahui berita palsu. Kami sedang mempertimbangkan mengubah layanan dengan menguji coba fitur untuk mencari tahu sumber pesan yang disebar oleh para pengguna,” tegas pihak WhatsApp, menanggapi insiden penyebaran pesan hoax di India. (SN/FHP)

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI