Beranda blog Halaman 2449

Masa Tenggang Hapus Akun Facebook Jadi 30 Hari  

0

Telset.id, Jakarta – Facebook memperpanjang masa tenggang untuk menghapus akun. Sebelumnya, masa tenggang penghapusan akun Facebook hanya 14 hari. Sekarang, Facebook memperpanjang menjadi 30 hari.

Menurut TechSpot, Jumat (5/10), apabila memutuskan untuk menghapus akun Facebook, sekarang pengguna punya waktu hingga 30 hari untuk membatalkannya. Caranya hanya masuk kembali ke akun Facebook.

Facebook memang tidak akan secara otomatis membatalkan keputusan pengguna. Semua keputusan tetap ada di tangan pengguna. Kadi, penggunalah yang menentukan akan membatalkan penghapusan akun atau tidak.

“Kami melihat ada pengguna yang mencoba untuk masuk kembali ke akun setelah 14 hari. Sekarang, kami menambahkannya menjadi 30 hari agar pengguna lebih leluasa untuk berpikir secara matang,” kata pihak Facebook.

Baca juga: Hati-hati! Bug Ini Ancam 50 Juta Pengguna Facebook

Kalau selama 30 hari pengguna tak mengubah keputusan terkait penghapusan, akun Facebook pun akan menghilang secara permanen dalam satu bulan. Semua data di dalamnya pun ikut hilang seiring penghapusan akun.

Belum lama ini, Facebook juga mengembangkan cara untuk memerangi tindakan bullying di platform. Salah satu caranya adalah dengan menghadirkan fitur terbaru yang memungkinkan pengguna untuk mengontrol timeline.

Pengguna Facebook dapat menyembunyikan atau menghapus kategori komentar tertentu sehingga tidak perlu menghapusnya satu per satu. Hal ini diungkapkan langsung oleh Kepala Keamanan Global Facebook, Antigone Davis.

Baca juga: Minggu Depan, Facebook akan Uji Coba Fitur Unik

Fitur Facebook terbaru tersebut telah diluncurkan untuk versi desktop dan aplikasi untuk Android. Facebook berjanji akan meluncurkan fitur serupa bagi para penggunanya yang menggunakan smartphone berbasis iOS. [BA/HBS]

Sumber: Techspot

Pengganti Yahoo Messenger, Namanya “Yahoo Together”

0

Telset.id, Jakarta – Yahoo belum menyerah dalam industri pesan instan. Yahoo dikabarkan membuat aplikasi pesan instan baru bernama Yahoo Together. Apa beda Yahoo Together dengan  Yahoo Messenger?

Yahoo Together hadir untuk mengadang aplikasi serupa bernama Slack. Antarmuka pengguna Yahoo Together tampak mirip dengan Slack. Perbedaannya hanya beda dari fitur yang ditawarkan.

Yahoo Together punya fitur andalan Smart Reminders. Smart Reminders memungkinkan pengguna untuk menyetel pengingat pesan apa pun dalam obrolan. Semua partisipan akan dinotifikasi pada tanggal dan jam yang telah ditentukan.

Yahoo Together dibantu oleh tim yang sama dengan pengembang Yahoo Messenger. Aplikasi tersebut memiliki versi beta pada awal tahun ini dengan nama  Yahoo Squirrel. Yahoo Together telah hadir unguk iOS maupun Android.

Karena baru dirilis, Yahoo Together belum mendukung tampilan desktop atau komputer. Yahoo Together baru rilis untuk versi mobile. Dan supaya bisa mengaksesnya, pengguna wajib memiliki akun email Yahoo.

Baca juga: Yahoo Punya Grup Obrolan Baru, Namanya Squirrel

Awal September 2018, Yahoo dilaporkan punya aplikasi baru yang menyediakan informasi lebih terpersonalisasi, termasuk berita dan cuaca. Aplikasi itu juga memungkinkan pengguna untuk mendapatkan informasi terkait skor tim olahraga serta melacak saham dalam satu platform.

Informasi yang beredar menyebut, fungsi yang dimiliki oleh aplikasi baru Yahoo serupa dengan milik Google. Aplikasi tersebut diklaim bermanfaat bagi pengguna karena bisa menggantikan sejumlah aplikasi khusus Yahoo lainnya.

Baca juga: Setelah 20 Tahun, Yahoo Messenger Akhirnya Tutup Usia

Di bagian atas apikasi, pengguna bisa menemukan rangkuman singkat terkait cuaca yang diikuti oleh sejumlah artikel berita yang disarankan oleh Yahoo. Kemudian, pengguna akan menemukan Yahoo Mail.

Jika fitur deteksi lokasi di perangkat diaktifkan, pengguna dapat menemukan kupon dari restoran dan toko lokal. Setelah kupon, Yahoo menyematkan fungsi Finance, berisi informasi terkait harga sejumlah indeks dan saham yang terdaftar. [BA/HBS]

Sumber: PhoneArena

Data Jam Pintar Fitbit Bantu Ungkap Pembunuhan

0

Telset.id, Jakarta – Sistem deteksi data detak jantung jam tangan pintar Fitbit telah digunakan oleh detektif untuk mengungkap sebuah kasus pembunuhan. Walhasil, kepolisian berhasil menjerat seorang pria yang membunuh seorang anak.

Anthony Aiello awalnya mengklaim telah meninggalkan rumah anak tirinya, Karen Navarra, 15 menit sebelum terjadi pembunuhan.

Namun, data jam tangan pintar Fitbit miliknya kemudian dibandingkan dengan rekaman kamera keamanan di lokasi pembunuhan.

Data Fitbit menunjukkan bahwa Aiello masih di rumah anak tirinya saat berlangsung pembunuhan. Detak jantung Navarra melonjak pada pukul 15.20 waktu setempat sebelum menurun cepat dan berhenti total pada pukul 15.28.

Baca juga: Fitbit dan Google Kerjasama Garap Wearable Kesehatan

Menurut The Verge, Jumat (5/10), detektif kemudian menemukan pakaian berlumuran darah di properti Aiell0. Ia lantas ditangkap pada 25 September 2018. Ternyata, data perangkat pintar terbukti mampu membantu pengungkapan sebuah kasus.

The New York Times, mengutip sebuah persidangan pada 2017 di Connecticut, memuat berita bahwa data jam tangan pintar Fitbit digunakan untuk menuntut seorang pria yang telah membunuh istrinya.

Kebijakan perusahaan Fitbit menggunakan data yang dikumpulkan untuk mempromosikan keselamatan dan keamanan pengguna dan pihak lain. Fitbit membuka kemungkinan penggunaannya untuk menuruti permintaan penegak hukum.

Kasus serupa pernah terjadi pada tahun lalu. Pada 2017, investigator meminta data dari Amazon Echo untuk pengungkapan kasus pembunuhan. Mikrofon speaker Amazon Echo merekam teriakan atau suara dari kasus pembunuhan.

Sumber: The Verge

 

 

 

 

Pemerintah AS Revisi Aturan Mobil Otonom

0

Telset.id, Jakarta – Mobil otonom harus dilengkapi dengan pedal rem, cermin (spion) dan roda kemudi (steering wheel), sesuai dengan revisi peraturan keselamatan yang diusulkan oleh pemerintahan Donald Trump.

Usulan untuk merevisi aturan ini muncul setelah General Motors (GM) pada bulan Januari, mencoba mencari pengecualian dari peraturan yang dikeluaran Departemen Transportasi.

Pihak GM disebutkan ingin membuat mobil tanpa roda kemudi dan jenis kontrol lain yang membutuhkan tenaga manusia.

Perusahaan otomotif multinasional yang bermarkas di Renaissance Center di Detroit, Michigan, Amerika Serikat ini berencana meluncurkan armada ride-sharing pada 2019.

Baca juga: Apple Gandeng VW Garap Proyek Mobil Otonom

Departemen Transportasi dan Keselamatan Lalulintas Jalan Raya Nasional Ameriksa Serikat bermaksud untuk mempertimbangkan kembali kebutuhan dan kepatutan standar keamanan kendaraan otomatis saat ini, sebagaimana diterapkan pada kendaraan otomatis.

Hal itu disebutkan dalam revisi atau pembaruan setebal 80 halaman tentang aturan mobil yang dapat mengemudi sendiri.

Baca juga: Taksi Otonom Nissan Siap Uji Angkut Penumpang

Sekretaris Bidang Transportasi, Elaine Chao, mengatakan mobil self-driving dapat mengurangi kecelakaan lalu lintas dan kematian di jalan. Akan tetapi pada saat yang sama, dikatakannya, publik memiliki kekhawatiran tentang keamanan, keamanan, dan privasi teknologi otomatis.

Selain rencana GM untuk mobil self-driving, unit Waymo Alphabet berencana untuk memperkenalkan layanan pendaratan otomatis. Namun, perusahaan milik Google ini akan melengkapi mobil miliknya dengan roda kemudi dan kontrol manusia lainnya. [BA/HBS]

Sumber: NY Post

 

MacBook Pro & iMac Pro Tak Bisa Diperbaiki Pihak Ketiga

1

Telset.id, Jakarta – Apple menggunakan perangkat lunak diagnostik baru untuk memperbaiki MacBook Pro dan iMac Pro. Tanpa menggunakan perangkat lunak itu, perbaikan MacBook Pro dan iMac Pro dipastikan gagal.

Dikutip Telset.id dari Engadget, Jumat (5/10/2018), kabar bahwa Apple memakai perangkat lunak diagnostik untuk memperbaiki MacBook Pro dan iMac Pro bocor berdasarkan dokumen yang diberikan ke penyedia layanan resmi pada bulan lalu.

Dokumen tersebut didapatkan oleh MacRumors dan Motherboard, baru-baru ini. Mereka membeberkan mengenai isi dokumen itu. Tanpa perangkat lunak itu, pihak ketiga dipastikan tak akan bisa memperbaiki MacBook Pro dan iMac Pro.

Baca juga: Apple Bikin Keyboard Tahan Air untuk MacBook?

Menurut MacRumors dan Motherboard, keberadaan perangkat lunak diagnostik baru lebih diutamakan untuk proses perbaikan layar, logic board, papan tombol alias keyboard, trackpad, dan papan Touch ID MacBook Pro dan iMac Pro.

Untuk iMac Pro, kunci akan secara otomatis aktif ketika pengguna mengganti logic board atau flash storage. Komputer tidak akan bisa digunakan sampai perangkat lunak diagnostik baru bernama Apple Service Toolkit 2 tersebut digunakan.

“Apple sepertinya ingin mengendalikan ekosistem secara penuh dan memastikan semua perbaikan dilakukan di jaringan yang bisa dikendalikan,” demikian analisa CEO iFixit, Kyle Wiens, menanggapi kehadiran Apple Service Toolkit 2.

Baca juga: Apple Luncurkan Program Perbaikan Gratis Keyboard MacBook

Ia melanjutkan, bisa jadi pula Apple ingin meningkatkan keamanan dengan menghadirkan Apple Service Toolkit 2. “Namun, saya tidak bisa membayangkan model keamanan yang sama sekali tidak mempercayai pengguna,” imbuhnya. [SN/HBS]

Sumber: Engadget

Lihat Foto dan SMS di Ponsel Bisa via PC Windows 10

0

Telset.id, Jakarta – Microsoft mengumumkan rencana pembaruan signifikan untuk Windows 10. Pembaruan yang dilakukan pada Oktober 2018 tersebut akan memiliki satu aplikasi menarik, yakni Your Phone.

Menurut Engadget, Jumat (5/10/2018), aplikasi Your Phone memungkinkan pengguna membaca SMS dan melihat foto di ponsel bersistem operasi Android dari desktop atau komputer berbasis Windows 10.

Aplikasi Your Phone bekerja via Wi-Fi. Jadi, pengguna tidak perlu menghubungkan komputer dengan ponsel menggunakan kabel. Namun demikian, ponsel pengguna harus bersistem operasi minimal Android 7.0.

Apabila pengguna punya iPhone, ada beberapa hal di aplikasi Your Phone yang tidak bisa digunakan. Bagi pengguna iPhone, satu-satunya yang didukung oleh Your Phone adalah pengiriman tautan situs dari komputer ke ponsel.

Baca juga: Microsoft Tambahkan Dukungan Office Lens ke OneDrive

Sebelumnya, Microsoft menghadirkan kemampuan baru di Office Lens, layanan pemindai dokumen. Microsoft menambahkan dukungan Office Lens ke OneDrive. OneDrive untuk perangkat iOS telah terintegrasi dengan Office Lens.

Pembaruan tersebut membuat pengguna lebih mudah menggunakan Office Lens di OneDrive. Pengguna iPhone akan menyadari ada tombol besar baru di bar bawah. Tombol itu memungkinkan pengguna untuk mengaktifkan Office Lens secara cepat.

Microsoft juga membuat pengguna iPhone bisa memindai dokumen hanya dengan satu ketukan. Cukup tekan dan tahan ikon aplikasi OneDrive, Office Lens bakal langsung aktif kapan saja diinginkan oleh pengguna.

Baca juga: Fitur Baru Microsoft, Ubah Smartphone jadi Pointer Powerpoint

Selain menambahkan Office Lens ke aplikasi, Microsoft juga mengonfirmasi perbaikan masalah yang mengakibatkan crash saat meluncurkan aplikasi. Jika menemukan masalah, pengguna bisa lapor via menu Report a Problem.

Dalam acara Microsoft Ignite yang diselenggarakan di Orlando, Amerika Serikat, 24 sampai 28 September 2018 lalu, Microsoft juga mengumumkan sejumlah fitur baru untuk platform berbasis iOS dan Android. [SN/HBS]

Sumber: Engadget

Hindari Perampokan, Apple Store Dijaga Polisi

0

 Telset.id, JakartaApple Store di Sacramento, negara bagian California, Amerika Serikat, menyewa polisi untuk menjaga toko. Mereka bertugas selama Apple Store beroperasi untuk mengantisipasi kejadian perampokan.

Dilaporkan The Verge, Jumat (5/10/2018), Apple Store di Arden Fair Mall Sacramento sekarang dijaga oleh minimal dua polisi. Mereka bersiaga secara penuh di dalam maupun depan Apple Store di kawasna itu.

Berdasarkan informasi, para polisi yang berjaga di Apple Store Arden Fair Mall Sacramento disewa secara privat. Pihak Apple membayarnya pakai uang pribadi. Dengan kata lain, uang sewa bukan berasal dari pajak pemerintah.

Seperti diketahui, Apple Store di Palo Alto, California, dirampok dua kali dalam rentang waktu 12 jam. Produk Apple senilai USD 100 ribu atau sekitar Rp 1,5 miliar pun raib digondol oleh para pelaku komplotan pencuri.

Baca juga: 17 Pelaku Pencurian Berantai di Apple Store Terciduk

Bulan lalu, Apple Store di mal Roseville Galleria, California, merekam aksi para pencuri yang menggondol iPhone, iPad, dan MacBook senilai USD 20.000 atau sekira Rp 300 juta pada siang hari bolong.

Secara keseluruhan, dalam beberapa bulan, sejumlah Apple Store di California telah menjadi target pencurian. Produk-produk Apple digasak dengan total nilai mencapai USD 1 juta atau sekitar Rp 15 miliar.

Namun, polah komplotan pencuri menemui ajal. Departemen Kehakiman California baru saja mengeluarkan surat perintah penahanan untuk 17 tersangka yang terlibat dalam aksi tersebut.

Kejahatan yang mereka lakukan diduga melanda 19 negara. Dalam menjalankan aksi, mereka menggunakan modus serupa. Mereka datang tiba-tiba secara berkelompok sambil mengenakan hoodies alias jaket berkerudung kepala.

Baca juga: Video Detik-detik Penangkapan Komplotan Pencuri di Apple Store

Dalam hitungan detik, mereka mengambil produk yang dipajang di Apple Store. Pada 25 September 2018 kemarin, tujuh tersangka telah ditangkap dan mendekam di penjara di wilayah Alameda.

Tujuh orang sudah dicokok, sembilan pelaku lain segera menyusul. Surat perintah penangkapan telah resmi keluar. Pihak berwenang akan bertindak cepat guna mengamankan para tersangka. [SN/HBS]

Sumber: The Verge

Instagram Punya Fitur Baru ‘Nametags’, Gunanya?

0

Telset.id, Jakarta – Instagram menghadirkans fitur terbaru bergaya Snapcode QR untuk perangkat iOS maupun Android. Namanya Nametags. Lalu, apa kelebihan fitur tersebut?

Menurut TechCrunch, Jumat (5/10/2018), informasi terkait fitur Nametags telah terlebih dahulu beredar pada Maret dan April 2018 lalu. Namun, peluncurannya baru sekarang.

Fitur Nametags bukanlah kode QR. Yang paling menarik, fitur Nametags hadir dengan tampilan yang memungkinkan pengguna mengikuti orang yang ditemui secara offline.

Kode tersebut dapat disesuaikan dengan keinginan pengguna. Kode juga bisa diakses dari menu yang diwakili oleh tiga garis horisontal di sudut kanan atas halaman profil akun.

 

instagram-nametags

Kode bisa dipindai saat pengguna lain mengetuk dan meneka beberapa saat di kamera Instagram Stories. Pemindaian juga bisa via tombol Scan Nametag di tag nama pengguna.

Baca juga: Instagram Hilangkan Hashtag di Kolom Komentar?  

Menurut Instagram, hal itu berguna untuk mengikuti akun secara instan. Pengguna bisa menambahkan warna, emoji atau foto diri berhias karakter AR di Instagram Nametag.

Setelahnya, tunjukkan tag di ponsel untuk membantu orang lain menjadi pengikut akun. Tag juga dapat ditempatkan di situs atau media sosial lain atau dikirimkan kepada rekan.

Pengiriman tag bisa dilakukan via pesan singkat alias SMS, WhatsApp, Messeger, atau aplikasi sejenis. Dengan begitu, usaha membantu orang lain menjadi pengikut jadi optimal.

Baca juga: Yes, Ada Notifikasi Real Time di Instagram Versi Desktop

Fitur Nametags serupa dengan fitur Snapcodes milik Snapchat yang rilis di profil pengguna pada 2015. Fitur tersebut bisa untuk mengakses situs dan membuka kunci filter AR.

Sumber: Techcrunch

Rambah Bisnis IoT Solution, Indosat Rangkul BINI

0

Telset.id, Jakarta – Perkembangan teknologi digital berdampak pada maraknya penggunaan benda-benda yang terkoneksi internet atau biasa disebut Internet of Things (IoT). Tren ini rupanya memikat Indosat Ooredoo untuk ikut merambah bisnis solusi IoT karena dianggap prospektif.

Bahkan Indosat Ooredoo melalui Indosat Ooredoo Business merangkul PT Dwi Sinergi Sukses (PT DSS), yang dikenal dengan merek BINI, untuk menyediakan IoT Solution.

Layanan IoT Solution yang disediakan ini akan bisa digunakan bagi industri otomotif, kesehatan, rumah pintar, dan sektor lainnya selama 3 tahun kedepan.

“Indosat Ooredoo berperan sebagai penyedia konektivitas dengan memberikan layanan M2M Manage Connectivity dan menyediakan SIM card M2M DCP,” ujar Group Head Regional Account Indosat Ooredoo, Fuli Humaeroh dalam keterangan resminya, Jumat (5/10/2018).

Sebenarnya perjanjian bisnis ini telah diteken perwakilan kedua belah pihak, yaitu oleh Group Head Regional Account Indosat Ooredoo Fuli Humaeroh dan CEO PT DSS Nicolas Tanandy pada akhir September lalu di Jakarta.

Baca juga: Indosat Ooredoo Dapuk Cisco Jadi Mitra Layanan IoT

Menurut Fuli kedua perusahaan sudah berkomitmen untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam pekerjaan dan bisnis para pelanggan. Sampai dengan akhir 2021, kata dia, Indosat Ooredoo akan menyediakan 20.000 SIM card M2M DCP untuk BINI.

“Kami sangat senang dapat berkolaborasi dengan PT DSS, dan akan kami maksimalkan untuk memberikan layanan terbaik bagi pelanggan pengguna IoT di Indonesia.,” ujar Fuli.

Walaupun merambah bisnis baru, namun Fuli menegaskan bahwa Indosat Ooredoo Business fokus untuk menyediakan solusi ICT dan digital kepada korporasi, lembaga pemerintah dan pebisnis di Indonesia.

Baca juga: Indosat Ooredoo Raih K3 Award 2018 Kategori Zero Accident

Indosat Ooredoo Business, lanjut dia, ingin memudahkan para pelanggan untuk beroperasi dan bertumbuh melalui solusi ICT digital berbasis infrastruktur telekomunikasi dan IT seperti konektivitas (connectivity), mobilitas (mobility), IT Services, M2M, Satelit dan solusi managed services lainnya.

“Indosat Ooredoo Business telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001, ISO 27001, Carrier Ethernet 2.0, dan lainnya,” pungkas dia. [WS/HBS]

 

Wapres AS: Google Harus Hentikan Proyek Dragonfly

0

Telset.id, Jakarta – Wapres Amerika Serikat (AS) Mike Pence mengatakan bahwa proyek Dragonfly milik Google harus dihentikan. Pence mendesak kepada Google untuk mengakhiri pengembangan aplikasi Dragonfly yang bisa melacak penelusuran internet seseorang.

Pada pidatonya pada Kamis (04/10) kemarin, Pence mengatakan bahwa proyek yang kabarnya diperuntukan untuk negara China secara langsung akan mengancam privasi warga China.

Selain itu Pence menilai jika proyek Dragonfly yang dikembangkan Google tersebut sangat rentan untuk dimanfaatkan untuk kepentingan politik partai komunis di China.

“Google harus segera mengakhiri pengembangan aplikasi ‘Dragonfly’ yang akan memperkuat sensor Partai Komunis dan membahayakan privasi pelanggan China,” ucap Pence seperti yang dilansir Telset dari Reuters.

Baca juga: Mesin Pencari Google Versi China Bisa Lacak Pengguna

Google sendiri merupakan perusahaan yang mampu menciptakan mesin pencari di internet. Melalui Google masyarakat bisa bebas mencari apapun dan informasi bisa diakses dengan mudah disana.

Tetapi bagi Pence jika proyek Dragonfly milik Google sangat ironi. Melalui proyek tersebut Pence menilai jika Google justru membatasi kebebasan warga China bahkan mendukung praktik penindasan.

“Jika itu berarti menyerahkan kekayaan intelektual mereka atau mendukung penindasan Beijing,” ucap Pence seperti yang dilansir Telset dari Reuters, Jumar (5/10/2018).

Proyek Dragonfly sendiri merupakan mesin pencari Google yang dikabarkan dibuat untuk negara China. Mesin pencari Dragonfly nantinya bisa melacak  riwayat pencarian pengguna.

Baca juga: Karyawan Senior Google Tolak Proyek Dragonfly

Pengguna yang menulis pencarian mengenai topik-topik yang dilarang oleh pemerintah China bakal secara otomatis bisa ditelusuri identitasnya. Proyek ini dikabarkan juga adalah upaya Google untuk bisa masuk ke pangsa pasar di China walaupun proyek tersebut malah membuat polemik di kalangan internal mereka.

Pada pertengahan September lalu dikabarka ada tujuh karyawan Google dilaporkan memilih keluar. Mereka keluar sebagai bentuk penolakan atas proyek mesin pencari tersebut.

Menurut salah satu pegawai yang keluar yakni Jack Poulson dirinya keluar karena terbentuk oleh tanggung jawab etis.

Baca juga: Karyawan Google Lawan Kebijakan Travel Ban Trump?

Menurutnya, dengan menggarap proyek Dragonfly, Google telah merampas komitmen hak asasi manusia yang digaungkan sejak lama.

CEO Google, Sundar Pichai, sempat menanggapi rumor tentang Dragonfly pada pertemuan karyawan, Agustus 2018. Ia menekankan bahwa Google tidak akan mengembalikan mesin pencarinya di China dalam waktu dekat.

Namun begitu, ia mengatakan, ada manfaat yang didapatkan oleh Google pada masa mendatang jika masuk lagi ke China. “Saya yakin Google bakal memiliki dampak positif ketika terlibat di seluruh dunia,” ujarnya. [NM/HBS]

Sumber: Reuters

Samsung Galaxy A7 (2018) Sudah Dapat Izin Kominfo

0

Telset.id, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sudah mengeluarkan izin sertifikasi untuk ponsel Samsung Galaxy A7(2018). Ini artinya ponsel yang bakal dirilis secara global di Malaysia pada 11 Oktober 2018 itu akan segera beredar di Indonesia.

Berdasarkan pantauan Tim Telset.id, Jumat (5/10/2018), ponsel pertama Samsung dengan kamera paling banyak itu juga telah lolos pemeriksaan sertifikat Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).

Sertifikat yang dikeluarkan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) itu menerangkan bahwa Galaxy A7 2018 sudah memeuhi syarat TKDN hingga 31,1%.

Dalam uji dua instansi tersebut (Kominfo dan Kemenperin), smartphone terbaru buatan Samsung ini menggunakan kode nama SM-A750GN.

Di India, ponsel yang masuk kategori menengah ini dibanderol sekitar 30 ribu rupee atau mencapai Rp 6,1 jutaan. Kemungkinan harga jual Samsung A7 (2018) di Indonesia tak lebih dari Rp 7 jutaan atau bahkan tak jauh dari banderol di India dengan mempertimbangkan TKDN yang sudah mencapai batas minimun, walau nilai tukar dolar telah menembus Rp 15.100.

Baca juga: Samsung Segera Luncurkan Smartphone Empat Kamera

Samsung Galaxy A7 (2018) mengusung tiga kamera di bagian belakang yang diposisikan secara vertikal di pojok kiri atas body smartphone.

Ketiganya masing-masing beresolusi 24MP sebagai lensa utama dengan aperture f/1.7, 8MP lensa ultra-wide dengan aperture f/2.4 dan 5MP lensa depth.

Sedangkan untuk kamera depannya, Samsung menyematkan kamera depan beresolusi 24MP aperture f/2.0. Smartphone ini dibekali dengan layar berjenis Super AMOLED berukuran 6 inci beresolusi Full HD+ (1.080 x 2.220 piksel) dan aspek rasio 18,5 : 9.

Di sektor mesin utamanya, Samsung Galaxy A7 (2018) ditenagai oleh prosesor octa-core 2.2GHz, tiga jenis RAM dan ROM masing-masing 4GB/64GB, 4GB/128GB, dan 6GB/128GB.

Selain itu, ponsel ini juga dibekali baterai berkapasitas 3,300 mAh. Spesifikasi ini, bakal menopang seluruh proses yang berjalan di atas sistem operasi Android 8.0 Oreo.

Baca juga: Setelah Mickey Mouse, Samsung Bawa Zootopia ke AR Emoji

Dilansir dari GSMArena, Kamis (20/09/2018), Samsung Galaxy A7 (2018) akan memiliki empat pilihan warna yang melapisi body kacanya, yakni Blue, Black, Gold dan Pink. Diprediksi, Galaxy A7 (2018) akan dijual secara resmi di pasar Eropa dan Asia pada 11 Oktober mendatang.

Minyak Mahal, Renault-Nissan Serius Garap Baterai Mobil Listrik

Telset.id, Jakarta – Renault-Nissan dan Daimler berencana memperluas kerja sama dalam pengembangan teknologi baterai dan mobil otonom alias tanpa pengemudi. Kedua perusahaan juga bersinergi mengembangkan layanan mobilitas lain.

“Industri sedang dalam masa transformasi. Kami fokus mengembangkan mobil otonom dan layanan terhubung,” kata Chief Executive Renault-Nissan, Carlos Ghosn, saat menggelar konferensi pers, Rabu (3/10/2018) waktu setempat, dilansir Reuters.

Chief Executive Daimler, Dieter Zetche, menilai, kerja sama pengembangan baterai dan mobil otonom akan menjadi keuntungan bagi perusahaan untuk mengejar inovasi sekaligus menerapkan temuan yang digagas oleh tim peneliti kedua perusahaan.

Ia menyebut, industri kini tengah mencari baterai yang lebih baik untuk keperluan mobil listrik. Selain itu, industri otomotif sedang mengalami peningkatan permintaan untuk mobil listrik sebagai kendaraan solutif bagi publik pada masa mendatang.

Baca juga: Nissan dan Honda Bakal Buat Mobil Listrik di Thailand

“Harga minyak kian tinggi. Semakin banyak konsumen yang ingin memiliki mobil listrik. Namun, suplai baterai untuk kendaraan listrik masih terbatas. Jadi, kami sepakat untuk bermitra mengembangkan baterai yang andal,” tambah Dieter Zetche.

Akhir-akhir ini, produsen kendaraan memang sedang berlomba memproduksi mobil listrik untuk keperluan masa depan. Mercy, VW, Suzuki, Nissan, dan Honda bakal telah memulai proyek kendaraan listrik dengan menerapkan teknologi termutakhir.

Baca juga: Keren! Mobil Listrik BMW Bisa Isi Daya Tanpa Kabel

Nissan dan Honda bahkan memastikan akan membuat mobil listrik di Thailand. Mereka sudah mendapat restu dari pemerintah Negeri Gajah Putih untuk rencana investasi senilai total 29,63 miliar baht atau USD 888,2 juta atau mencapai Rp 12,8 triliun.

Sumber: Reuters