Beranda blog Halaman 2450

AS Perpanjang Masa Uji Coba ZTE sampai 2022

0

Telset.id, Jakarta – Hakim Distrik Amerika Serikat (AS), Ed Kinkeade, memperpanjang masa uji coba penjualan ZTE Corp China hingga 2022. Awalnya, masa uji coba dijadwalkan berakhir pada 2020.

Sekadar informasi, ZTE adalah produsen peralatan telekomunikasi terbesar kedua di China. Selama ini, ZTE bergantung kepada komponen AS untuk pembuatan ponsel maupun peralatan jaringan.

Sebelumnya, Departemen Perdagangan AS mengatakan bahwa ZTE membuat pernyataan palsu tentang upaya mendisiplinkan 35 karyawan yang terlibat dalam pengiriman ilegal barang-barang AS ke Iran.

April 2018, Departemen Perdagangan AS memberlakukan embargo komponen perangkat elektronik ke ZTE. Lewat serangkaian proses, embargo dicabut pada Juli 2018 setelah ZTE mematuhi komitmen.

Baca juga: Gara-gara Sanksi AS, ZTE Merugi Rp 16,2 Triliun

Menurut GadgetsNow, Jumat (5/10/2018), ZTE mengumumkan perpanjangan masa percobaan di Asia pada Kamis (4/10/2018) pagi di Bursa Hong Kong. ZTE juga harus menunjuk pengawas.

Juli 2018, ZTE membayar denda USD 1 miliar dengan skema USD 400 juta dalam bentuk escrow. ZTE juga menunjuk direksi baru dan manajemen senior, serta siap diawasi selama sekitar 10 tahun.

Baca juga: Embargo Dicabut, ZTE Langsung Tancap Gas di IFA 2018

Setelah berjuang melawan sanksi AS, ZTE akhirnya bisa kembali beroperasi seperti sediakala. Namun, ZTE harus menanggung konsekuensi berupa kerugian bersih hingga USD 1,1 miliar atau Rp 16,2 triliun.

Kerugian tersebut ditanggung oleh ZTE sepanjang kurtal I-2018. ZTE pun berharap mampu meraih laba bersih pada kuartal III-2018 antara USD 3,54 juta atau setara Rp 52,3 miliar sampai USD 146,40 juta.

Sumber: GadgetsNow

Ini Dia Orang Terkaya se-Amerika

1

Telset.id, Jakarta – Majalah Forbes kembali merilis daftar 400 orang terkaya se- Amerika Serikat 2018, Rabu (3/10/2018) waktu setempat. Nama-nama kondang seperti Mark Zuckerberg, Jeff Bezos, Bill Gates, dan Warren Buffett masuk dalam daftar. Lantas, siapa orang paling tajir se-Amerika?

Dilansir Business Insider, Jumat (5/10/2018), bos Amazon, Jeff Bezos ternyata masih kokoh menduduki peringkat pertama orang terkaya di AS, mengalahkan Bill Gates.

Kekayaan Jeff Bezos meroket hingga USD 78,5 miliar dalam satu tahun dengan total kekayaan bersih USD 160 miliar. Angka itu merupakan yang tertinggi dalam sejarah Forbes 400.

Kesuksesan Bezos menggeser peringkat kekayaan Bill Gates yang selama 24 tahun terakhir bertahan di daftar teratas. Pendiri Microsoft tersebut kini menjadi orang terkaya kedua dengan total kekayaan USD 97 miliar.

Baca juga:  Geser Bill Gates, Bos Amazon Orang Terkaya Sejagat

Di bawah Bezos dan Bill Gates, ada investor kawakan Warren Buffett dengan total kekayaan USD 88,3 miliar. Di posisi empat, ada pengusaha muda CEO Facebook, Mark Zuckerberg, dengan kekayaan USD 61 miliar.

Lalu, di peringkat lima, ada Larry Ellison dengan total kekayaan bersih USD 58,4 miliar. Bagaimana dengan Presiden Donald Trump? Ia hanya nangkring di peringkat 259 dalam daftar orang terkaya di Amerika Serikat 2018.

Nilai kekayaan Trump tak berubah alias sama dengan tahun lalu, yakni USD 3,1 miliar. Meski demikian, pada Tahun lalu, Trump masih menduduki peringkat 248 daftar 400 orang terkaya Amerika Serikat versi Forbes.

Baca juga:  Bill Gates, Anak Mama Jadi Inspirasi Dunia

Miliader termuda versi Forbes 400 adalah Evan Spiegel, pendiri sekaligus CEO Snapchat. Spiegel, yang baru berusia 28 tahun, memiliki kekayaan senilai USD 2,3 miliar, turun dari USD 3,1 miliar pada 2017 lalu.

Spiegel adalah satu dari 12 miliader Amerika Serikat yang berusia di bawah 40 tahun. Jika ditotal, kekayaan bersih para miliader di Negeri Paman Sam mencapai USD 2,9 triliun, naik dari USD 2,7 triliun ketimbang 2017. [SN/HBS]

Sumber: Business Insider

 

Bill Gates, Anak Mama Jadi Inspirasi Dunia

0

“Cara Anda melihat realitas akan sangat memengaruhi kesuksesan. Daripada selalu mengkhawatirkan kegagalan, lebih baik tarik momentum demi menggapai kesuksesan Anda”

Telset.id – Bill Gates terlihat sangat antusias mendiskusikan strategi dalam konteks inisiatif filantropis global saat menjadi pembicara tamu inspiratif dalam acara “The Daily Show”. Gates memang terkenal sebagai sosok yang penuh optimisme dan aktif di bidang filantropis.

Gates yakin betul terhadap apa yang dikerjakan meski mayoritas orang cenderung pesimistis dengan kondisi saat ini. Gates merasa telah berkontribusi terhadap dunia atas apa yang digelutinya.

“Angka kemiskinan turun drastis dari 36 persen menjadi sembilan persen. Setiap hari, 137 ribu orang mentas dari keterpurukan kesejahteraan. Saya bahkan turut meningkatkan produktivitas pertanian. Disadari atau tidak, apa yang saya lakukan berkontribusi terhadap penurunan jumlah kematian anak-anak dalam 25 tahun terakhir,” imbuh Gates.

Pria 62 tahun ini menyebut, rata-rata orang tidak pernah melihat serta merasakan adanya perubahan. Mereka tidak menyadari bahwa perbaikan sesuatu ke arah positif harus berjalan secara bertahap. Seperti pula yang ia gagas bersama para relawan melalui yayasan bernama Bill and Melinda Gates Foundation.

Lewat lembaga nirlaba tersebut, Gates menyumbangkan kocek hingga miliaran dolar Amerika Serikat demi membantu mengurangi ketidaksetaraan, termasuk meningkatkan perawatan kesehatan penduduk di negara-negara berkembang.

Yayasan yang ia bentuk bersama sang istri, Melinda Gates, itu juga memberdayakan perempuan dan berinvestasi vaksin, terutama diperuntukkan daerah miskin.

“Sudah menjadi sifat manusia untuk melulu mengambinghitamkan ancaman. Manusia sering berpikir, evolusi membawa kekhawatiran bahwa hewanlah yang akan memangsa kita. Padahal, yang terjadi malah kerap sebaliknya. Satu hal penting lain yang patut digarisbawahi, manusia kini semakin tidak sabar menghadapi permasalahan,” tegas Gates.

Gates pun menyoroti praktik kesenjangan di ranah global. Dari sudut pandangnya, hal-hal buruk terus saja terjadi. Ironi kian menjadi manakala manusia justru toleransi terhadapnya. Dan taukah, Gates mengemukakan bahwa upaya perbaikan ternyata belum bisa mengikuti harapan.

Baca juga: Bill Gates Kucurkan Rp 1.000 Triliun untuk Bangun Kota Pintar

“Ketika keadaan seperti berjalan di tempat, fokus kepada apa yang berhasil tidak berarti Anda menganggap semuanya telah sempurna. Saya pribadi tidak mencoba mengecilkan pekerjaan yang tersisa. Menjadi seorang yang optimistis tidak lantas mengabaikan tragedi dan nilai-nilai ketidakadilan,” tutur Gates saat mengulas lewat artikel di Time.

Gates kemudian mendeskripsikan beberapa karakter yang dapat sukses dalam pekerjaan. Perkataan Gates jelas tak bisa dipandang sebelah mata. Gates sering bekerja dengan para inventor yang selama ini mendisrupsi industri. Nah, dari penuturan Gates, ada tiga orang berlatar belakang khusus yang akan menjadi incaran perusahaan besar.

“Sains, teknik, dan ekonomi. Tiga keahlian di tiga keilmuan tersebut bakal menjadi agen perubahan di semua institusi. Pengetahuan dasar soal sains, kemampuan matematika, dan keahlian ekonomi akan sangat berguna dalam karier. Kalau ingin berhasil, Anda harus mengetahui apa yang bisa dilakukan dan apa yang tidak bisa mereka lakukan,” kata Gates.

Anak Mama yang  Drop Out dari Harvard

Bill Gates adalah nama paling terkenal di jagat teknologi. Ia mendirikan Microsoft yang menjelma menjadi perusahaan perangkat lunak terbesar di dunia. Nama Gates sering dinobatkan sebagai orang terkaya di dunia. Padahal, perjalanan hidupnya bisa dibilang tidak selalu mulus. Semasa muda, ia lebih memilih drop out dari universitas.

Lahir di Seattle, Washington, Amerika Serikat, pada 28 Oktober 1955, bernama lengkap William Henry Gates III. Ayahnya bernama William Henry Gates II, yang berprofesi sebagai pengacara kondang. Sementara sang ibu, Mary Maxwell Gates, pernah menduduki dewan pimpinan di berbagai perusahaan bonafid.

Gates punya dua saudara wanita bernama Kristianne dan Libby. Berasal dari keluarga berada, Gates tumbuh besar. Meski kemudian mampu membuktikan diri hidup mandiri, dalam proses tumbuh dan berkembang, Gates terkenal sebagai anak mama. Gates sangat dekat dengan Mary, yang juga mahsyur sebagai atlet dan mahasiswa top.

Alih-alih dimanja, predikat anak mama yang melekat tak lantas membuat Gates menjadi pribadi yang manja, apalagi cengeng. Semua tak lain karena didikan Mary yang selalu menanamkan nilai kedisplinan, menuntut anak-anaknya untuk selalu belajar keras, rajin berolahraga, serta wajib mengikuti les musik. Ia mengajari anak-anaknya ramah kepada setiap orang.

Bill Gates kecil sangat suka belajar dan membaca. Bahkan, sejak usia sekira 10 tahun, dia sudah tamat membaca buku dengan “kategori berat”, yakni World Book Encylopedia dari seri awal sampai akhir.

“Saya sungguh memiliki banyak impian ketika masih kecil. Sepertinya, hal itu tumbuh dari fakta bahwa saya punya kesempatan untuk banyak membaca,” kata Gates.

Pada usia 11 tahun, Gates sudah aktif bertanya kepada ayahnya soal topik bisnis sampai peristiwa dunia. Menurut ayahnya, Gates sudah dari kecil memperlihatkan bakat ‘kutu buku’ dengan malahap beragam bacaan.

“Saya pikir, hal tersebut adalah sesuatu yang hebat. Sayang, Mary tidak suka karena Gates mulai cenderung suka berkutat dengan buku ketimbang berhubungan dengan orang lain. Gates pun jadi sering bertengkar dengannya,” kata ayah Gates.

Baca juga: Hebat! 15 Ramalan Bill Gates yang Jadi Kenyataan

Pada umur 13 tahun, Gates menuntut ilmu di sekolah eksklusif, Lakeside School, Seattle. Ia dikenal sebagai siswa yang sangat pandai. Ia pernah menghabiskan beberapa malam di University of Washington hanya untuk main komputer secara gratis. Ia pernah pula bekerja paruh waktu sebagai programmer di sebuah power plant di selatan Washington.

Gates digadang oleh orangtua menjadi seorang pengacara. Namun, ia sama sekali tak tertarik dengan bidang itu. Gates memilih menekuni bisnis komputer. Kecintaannya terhadap komputer muncul saat bersekolah di Lakeside School. Di sana, ia bertemu dengan Paul Allen, yang kelak menjadi mitranya saat mendirikan Microsoft.

Setelah mendirikan Microsoft bersama Allen, Gates memutuskan drop out dari Harvard University. Meski berat, orangtuanya tetap mendukung keputusan tersebut. Namun, Gates tak ingin sikapnya (drop out dari kuliah) ditiru oleh orang lain.

“Saya kira drop out kuliah bukanlah ide yang bagus. Sebab, saya harus melanjutkan pendidikan dengan kursus online,” ujar Gates.

Tak lagi kuliah, Gates fokus mengembangkan Microsoft yang kemudian berjaya sebagai produsen perangkat lunak komputer. Sistem operasi Windows sampai sekarang masih sangat dominan dipakai di mayoritas komputer. Akan tetapi, dalam meniti karier, Gates mengalami pasang surut, layaknya orang-orang kebanyakan. Ia bukanlah sosok yang sempurna.

Merintis Microsoft

Pada tahun 1973, Bill Gates diterima sebagai mahasiswa di Harvard University. Tapi, waktunya habis untuk “bermain-main” dengan komputer. Ia pun tak pernah menyelesaikan studinya. Pada 1974, Gates dan Paul Allen lalu memilih bekerja sama dengan sebuah perusahaan komputer, MITS. Mereka pun bekerja sama dengan perusahaan tersebut dengan menamai kemitraan mereka Micro-soft dan membuka kantor kecil di Albuquerque.

Pada akhir 1976, mereka keluar dari perusahaan MITS dan mengubah nama perusahaan menjadi “Microsoft”. Pada 1980, perusahaan komputer IBM memerlukan sebuah sistem operasi untuk komputer terbarunya. Gates mengambil kesempatan itu dengan menciptakan sebuah sistem operasi yang disebut 86-DOS atau disk operating system yang berganti nama menjadi PC DOS dan menjualnya ke IBM seharga USD 50.000.

Meski demikian, ternyata IBM tak meminta hak cipta perangkat lunak tersebut. Gates juga tak pernah menawarkannya. Melihat kesuksesan IBM PC, banyak perusahaan teknologi lain yang ingin membangun komputer pribadi dan menjadi kompetitor bagi IBM. Untuk bisa melakukannya, perusahaan-perusahaan itu membutuhkan orang sekaliber Gates.

Baca juga: Terungkap, Ini Kunci Sukses Bill Gates Bangun Microsoft

IBM, Compaq, Dell, dan perusahaan lain berlomba-lomba untuk membuat komputer. Mereka membutuhkan DOS sebagai perangkat lunak yang kemudian berkembang menjadi Windows. Karenanya, Microsoft disebut sebagai pusat Revolusi PC. Pada 1983, Microsoft menghasilkan USD 55 juta sehingga Microsoft menjadi perusahaan terbesar dalam bisnis komputer.

Pada 13 Maret 1986, Microsoft menjual saham kepada publik dengan harga USD 21 per lembar. Gates menjadi seorang miliarder pada 1987 saat memasuki usia ke-31 tahun. Kekayaan Gates semakin menumpuk seiring berjalannya waktu. Tak heran, ia lantas dinobatkan sebagai pelaku bisnis teknologi yang menjadi orang terkaya di dunia dengan kekayaan puluhan miliar dolar Amerika Serikat.

Steve Jobs, Kawan Jadi Lawan

Saat baru merintis bisnis Microsoft, Gates mendapat perlawanan dari karibnya, Steve Jobs, yang tak lain adalah pendiri Apple. Hubungan keduanya naik turun: kadang sebagai kawan, kadang menjadi lawan. Gates dan Jobs awalnya memang berteman, terutama saat Microsoft membuat perangkat lunak awal untuk komputer Apple II. Saat itu, Gates secara rutin datang ke Cupertino untuk melihat proyek garapan Apple.

Namun, hubungan Gates dan Jobs kemudian memburuk. Semua berawal pada 1980an. Jobs terbang ke Washington untuk mengajak Gates menggarap perangkat lunak untuk Apple Macintosh yang berbasis antarmuka grafis nan revolusioner. Bagaimana tanggapan Gates? Ia tak menyukainya. Ia menyebut proyek tersebut sebagai platform terbatas yang tak bisa diakses oleh semua orang.

Di lain sisi, Gates sebenarnya juga kurang sreg dengan sikap Jobs. Ia menganggap Jobs berperilaku eksklusif, pura-pura tak butuh padahal memang butuh. Jobs berkata kalau Apple tak membutuhkan Gates.

“Dengan penuh gaya, Jobs seolah berkata: ‘Saya tak membutuhkanmu, tapi, saya bisa saja membolehkanmu untuk ikut serta dalam proyek ini’,” beber Gates soal sikap Jobs.

Baca juga: Bill Gates Haramkan Anaknya Gunakan Produk Apple

Puncak perselisihan Gates dan Jobs terjadi saat Microsoft merilis Windows pertama pada 1985 yang menggunakan tampilan antarmuka grafis. Jobs menuding Gates mencuri idenya. Jobs marah dan menuduh Microsoft meniru mentah-mentah konsep Macintosh. Alih-alih menanggapi, Gates justru cuek tak ambil pusing. Ia sudah yakin kalau ide tampilan antarmuka akan menjadi besar.

“Apple tak punya hak eksklusif atas ide tersebut. Lagipula, Apple punya ide tampilan antarmuka grafis Apple karena terinspirasi dari Xerox, yang dikembangkan oleh Palo Alto Research Center. Perumpamaannya, saya membobol rumah Xerox untuk mencuri televisi, tetapi ternyata Jobs sudah mencurinya terlebih dahulu,” ujar Gates menjawab tuduhan Jobs.

Apapun jawaban Gates, Jobs sudah terlalu kesal. Sampai-sampai, ia menyebut Gates sebagai orang yang tak tahu malu. Jobs tetap mengklaim bahwa Microsoft mencuri konsep Macintosh besutan Apple. Tak tinggal diam, Jobs melayangkan gugatan hukum terhadap Microsoft atas pelanggaran hak cipta. Namun, Microsoft berhasil memenangkan kasus tersebut pada 1993.

Sukses karena Persahabatan

Bill Gates juga manusia biasa yang tak jauh dari kebiasaan-kebiasaan buruk, termasuk kurang bisa memercayai orang lain. Ia merasa dirinya paling mampu, paling hebat, sehingga enggan berbagi tanggung jawab kepada sahabat maupun rekan kerja. Pada awal Microsoft berdiri, Gates hampir melakukan semua pekerjaan. Ia mengembangkan perangkat lunak sampai perusahaan berkembang pesat.

Kendati demikian, proses menuju capaian itu ternyata bukan berkat kontribusinya seorang diri. Kunci kesuksesan Microsoft menjadi raksasa teknologi sejagat adalah berkat kemitraan atau persahabatan dan kerja sama.

“Saat mengembangkan Microsoft, saya tak sendirian membaca dan menulis coding. Ada campur tangan orang lain. Saya dan para sahabat bahu-membahu,” tandas Gates.

Uniknya, di kantor, ia sampai menghapal pelat nomor kendaraan pegawai untuk mengetahui siapa yang paling lama bekerja. Steve Ballmer, teman semasa di bangku kuliah, juga mengajari Gates bagaimana cara merekrut karyawan guna membentuk tim nan solid. Sejak titik itu, Gates memercayakan semua pekerjaan kepada kolega sejatinya tersebut.

Seiring waktu berlalu, Gates menyadari bahwa Microsoft bisa sukses berkat keterlibatan “banyak tangan”. Ia paham betul, sebuah pekerjaan tak akan bisa tuntas secara sempurna tanpa kerja sama dengan orang lain. Pada puncak kejayaan Microsoft, Gates pun fokus kepada tugas mengkaji kinerja para manajer untuk menjaga visi dan misi perusahaan.

Sekarang, Gates lebih sibuk mengelola yayasan Bill & Melinda Gates Foundation dan duduk sebagai komisaris di Microsoft. Ia juga menjadi investor beberapa proyek, termasuk satelit komunikasi. Namanya bersanding dengan CEO SoftBank, Masayoshi Son. Mereka menggarap proyek EarthNow LLC, perusahaan yang berambisi meluncurkan 500 satelit untuk layanan video.

Baca juga: Berantas Flu, Bill Gates Suntik Rp 144 Miliar

Kesuksesan Gates membersarkan Microsoft berbuah harta yang berlimpah. Dia bahkan 18 tahun tak tergoyahkan sebagai orang paling tajir sejagat, dan baru berhasil dilengserkan oleh Jeff Bezos, pemilik raksasa e-commerce, Amazon pada akhir 2017 lalu.

Saat ini kekayaan Gates tercatat mencapai USD 97,9 miliar atau setara Rp 1.458 triliun. Ia cuma kalah dari Jeff Bezos, pemilik Amazon, yang mengantongi kekayaan bersih hingga USD 150 miliar atau setara Rp 2.156 triliun, baik dari saham maupun lainnya.

Meski kini Bezos telah berhasil mengungguli Gates dari sisi jumlah kekayaan, namun bagi Gates, bukan lagi harta yang diunggulkan olehnya, melainkan ilmu, pengalaman, dan sifat sosial. [SN/HBS]

 

Catat! Perhatikan 3 Hal ini Sebelum Beli Laptop Gaming

Telset.id, Jakarta – Ada banyak laptop gaming yang beredar di Indonesia. Alhasill, para gamers di Tanah Air memiliki banyak pilihan, ketika mereka ingin membeli laptop gaming idaman.

Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum beli laptop gaming. Menurut Product Manager Acer Indonesia, Andreas Lesmana, ada tiga hal yang perlu diperhatikan, pertama adalah desain.

Dijelaskannya, seorang gamers membutuhkan identitas yang membuatnya terlihat berbeda. Oleh sebab itu, desain laptop gaming yang menarik dan memberikan aura berbeda, akan langsung mencerminkan identitas dari gamers itu sendiri.

“Perlu laptop dengan desain yang memberikan kesan ‘wah ini pasti laptop gaming‘. Jadi desain harus diperhatikan,” katanya, saat peluncuran Acer Predator Helios 500 di Jakarta, Jumat (05/10/2018).

Baca Juga: Laptop Gaming dengan Prosesor 12nm Dirilis, Acer Predator Helios 500

Hal kedua yang menjadi perhatian utama adalah, sistem pendinginnya. Ia menyatakan, seorang gamers pasti selalu bermain games dengan grafis tinggi di atas waktu 1 jam lamanya.

Sehingga, permasalahan utama yang mereka hadapi adalah masalah overheat pada laptop gaming. Untuk itu, seorang gamers perlu melihat sistem pendingin pada sebuah laptop gaming.

Baca Juga: Review Acer Nitro 5, Terjangkau dengan Kinerja Optimal

“Sistem pendingin juga perlu diperhatikan, sebagai contoh Aeroblade 3D Fan. Sistem ini terdapat pada Acer Predator Helios 500,” jelasnya.

Hal terakhir tentu saja spesifikasi dan performanya. Sebab, laptop gaming yang mempunyai spesifikasi tinggi yang dipadu dengan sistem pendingin yang baik, akan membuat laptop memiliki performa mumpuni, konsumsi daya yang efisien, serta suhu yang stabil.

Baca Juga: Lenovo Legion Y530, Laptop Gaming dengan “Rasa” ThinkPad

“Saya tambahkan, Acer Predator Helios 500 kan punya prosesor 12nm. Jika ditambah dengan pendingin Aeroblade 3D Fan, maka ketika laptop berada di posisi load maksimal, suhunya tidak sampai menyentuh 80 derajat. Itu solusi yang bagus,” tambah Presales Manager Product Department Acer Indonesia, Dimas Setyo. (FHP)

Pasokan Listrik Pulih, BTS Operator di Palu Berfungsi 60%

0

Telset.id, Jakarta – Kementerian Kominfo menyatakan jumlah BTS operator seluler yang berfungsi di wilayah Sulawesi Tengah pasca-gempa bumi dan tsunami telah mencapai 60 persen per hari ini, Jumat (5/10/2018), atau naik 10 persen dari sehari sebelumnya.

Hal ini dipengaruhi oleh mulai pulihnya sistem jaringan transmisi yang mendukung keseluruhan BTS operator seluler. Selain itu, kenaikan ini juga dipengaruhi oleh berangsur pulihnya pasokan listrik di Palu.

Kenaikan signifikan dari performa BTS pasca-bencana ini tidak terlepas dari kerja keras tim recovery dari ketiga operator seluler dengan dukungan penuh dari tim dari Kominfo.

Untuk diketahui, Menteri Kominfo Rudiantara telah menunjuk Dirjen SDPPI, Ismail untuk menjadi penanggung jawab percepatan pemulihan infrastruktur dan layanan sektor Kominfo pascabencana gempa dan tsunami di wilayah Sulawesi Tengah dan wilayah sekitar terdampak.

Baca juga: 536 BTS di Lombok Tumbang Pasca Gempa Susulan

Kominfo sendiri telah menurunkan tiga tim untuk membantu proses pemulihan pascagempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Tim pertama dipimpin langsung Dirjen SDPPI, yang terdiri atas 30 orang (pusat dan daerah) untuk membantu percepatan pemulihan jaringan telekomunikasi.

Tim kedua dipimpin oleh Direktur Utama BAKTI (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi) Kominfo, Anang Latief, yang beranggotakan 12 orang yang secara khusus menyediakan dan mendistribusikan telepon satelit dan perangkat internet satelit.

Tim ketiga dipimpin oleh Dirjen IKP Rosarita Niken Widiastuti yang bertugas membangun dan mengoperasikan media centre.

Baca juga: Pasca Gempa, Layanan Telkomsel Berangsur Pulih di Donggala

Hingga hari ini, Jumat (5/10/2018), jumlah telepon satelit yang telah didistribusikan ke posko-posko pengungsian berjumlah 64 unit, masing-masing 31 unit di termin pertama dan 33 unit di termin kedua.

Sementara jumlah perangkat internet satelit yang sudah berfungsi di lokasi bencana mencapai 10 unit perangkat yang dipasang di 10 tempat, seperti Posko Utama Korem, Rumah Dinas Gubernur, Kantor Walikota, RS Bhayangkara, RS Wirabuana.

Dengan 10 perangkat internet satelit tersebut, warga dapat mengakses internet menggunakan wifi secara gratis. User ID untuk 10 internet satelit tersebut adalah ‘BaktiKominfo’. [HBS]

Laptop Gaming dengan Prosesor 12nm Dirilis, Acer Predator Helios 500

Telset.id, Jakarta – Gamers Indonesia punya opsi baru jika mereka membutuhkan laptop gaming dengan performa di atas rata-rata. Sebab, baru-baru ini Acer telah merilis laptop gaming terbarunya, yakni Acer Predator Helios 500 yang ditenagai oleh prosesor AMD dengan fabrikasi proses 12nm.

Diklaim Consumer BDM AMD Indonesia, Armawati Chen, Predator Helios 500 merupakan laptop pertama yang ditenagai oleh prosesor AMD Ryzen 7 2700 generasi kedua yang dibangun berdasarkan proses fabrikasi 12nm. Dengan prosesor tersebut, Predator Helios 500 memiliki performa lebih tinggi dengan konsumsi daya yang rendah.

“Ini pertama yang menggunakan prosesor dengan fabrikasi 12nm. Untuk saat ini, Predator Helios 500 jadi laptop yang adopsi teknologi tersebut,” jelasnya, saat peluncuran Acer Helios 500 di Jakarta, Jumat (05/10/2018).

Baca Juga: Review Acer Nitro 5, Terjangkau dengan Kinerja Optimal

Acer Predator Helios 500 mengusung layar berukuran 17 inci dengan resolusi maksimal Full HD dengan dukungan refresh rate 144 Hz. Dijelaskan Donnie Brahmandhika, Retail Enablement Manager AMD Indonesia, laptop gaming ini juga mendukung teknologi FreeSync.

Teknologi ini mampu mencegah terjadinya patahan-patahan ketika bermain game, sehingga tampilannya menjadi lebih smooth. Hal itu tentu berimbas pada pengalaman bermain para gamers yang tidak perlu khawatir kualitas gambar yang ditayangkan menurun.

Untuk spesifikasinya, Predator Helios 500 ditenagai oleh prosesor 8-core 16-thread AMD Ryzen 7 2700 generasi kedua, kartu grafis Radeon RX Vega 56 8GB, RAM 16GB, serta ROM 1TB HDD dan 256GB SSD. Spesifikasi itu mampu meningkatkan performa Predator Helios 500 lebih baik 10 persen dibandingkan seri sebelumnya.

Baca Juga: Lenovo Legion Y530, Laptop Gaming dengan “Rasa” ThinkPad

“Kalau main game dengan pengaturan rata kanan, seperti Far Cry 5 bisa mendapatkan 85 fps. Semua game otomatis di atas 60 fps, jangan khawatir di bawah 50 fps,” klaim Donnie.

Seperti laptop gaming high-end dari Acer lainnya, Acer Predator Helios 500 juga sudah disematkan teknologi AeroBlade 3D Fan yang dapat menurunkan suhu laptop hingga 35 persen. Selain itu, Predator Helios 500 juga mempunyai teknologi khusus untuk mengoptimalkan pemakaian Virtual Reality (VR).

Baca Juga: Acer Predator Helios 300 Punya Warna Baru, Seperti Apa?

Acer Predator Helios 500 sendiri telah tersedia bagi para gamers Indonesia di toko resmi Acer. Laptop gaming tersebut dibanderol dengan harga Rp 39,9 jutaan. Bagaimana gamers, berminat? (FHP)

Laba Samsung Kuartal III Meroket Hingga Rp 235 Triliun

0

Telset.id, Jakarta – Kuartal III tahun ini mungkin menjadi salah satu periode terbaik untuk Samsung. Perusahaan asal Korea Selatan tersebut mencatatkan kinerja terbaiknya, dengan perkiraan perolehan laba meroket hingga 17,5 triliun won (US$ 15,5 miliar) atau mencapai Rp 235 triliun.

Dalam keterangan tertulisnya yang dilansir channelnewsasia, Jumat (5/10/2018), laba Samsung naik 20,4 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Pencapaian ini juga melampaui angka perkiraan rata-rata 15 analis dalam jajak pendapat Refinitiv sebesar 17,2 triliun won.

Lonjakan laba ini dinilai sejalan dengan ekspektasi pasar yang disokong permintaan tinggi dari sektor pusat data dan peningkatan hasil produksi. Namun nampaknya Samsung akan sulit mencapai angka ini karena harga beberapa jenis chip sudah merosot tajam.

Baca juga: Samsung Kembangkan Layar OLED Anti Pecah

Perolehan kuartal III ini juga dinilai menjadi penanda puncak pencapaian perusahaan dalam siklus pasokan yang ketat. Namun Samsung tidak merinci kinerjanya, karena baru akan mengungkapnya secara rinci pada akhir Oktober nanti.

Survei Refinitiv juga mengungkapkan rata-rata analis memperkirakan pendapatan Samsung kemungkinan naik 4,8 persen menjadi 65 triliun won atau mencapai Rp 872 triliun.

Sebelumnya Samsung diyakini akan merilis empat model Samsung Galaxy S10 saat diperkenalkan nanti. Padahal biasanya, Samsung selalu mengeluarkan dua versi dengan ukuran yang berbeda.

Kemungkinan tersebut muncul setelah para pengamat teknologi di website XDA Developer melihat kode untuk pembaruan sistem operasi Android Pie yang telah dikonfigurasi untuk smartphone Samsung saat ini.

Baca juga: Penjualan Seret, Pertumbuhan Laba Samsung Melambat

“Empat model Samsung Galaxy S10 yang kami temukan diberi kode nama beyond 0, beyond 1, beyond 2, dan beyond 2 5G,” jelas para pengamat teknologi tersebut, seperti dikutip dari Metro, Kamis (27/09/2018).

File konfigurasi yang kami temukan tidak memberi tahu kami banyak tentang perangkat yang sebenarnya, meskipun nama file memberi tahu kami tentang modelnya. Setiap kode nama model Galaxy S10 dimulai dengan beyond. Nomor 0 adalah model terkecil,” lanjut mereka. [WS/HBS]

Sumber: Channelnewsasia

Inggris dan Belanda Tuduh Rusia Lakukan Serangan Siber

0

Telset.id, Jakarta – Inggris dan Balanda menuduh Rusia sedang melakukan serangan siber secara global untuk melemahkan negara-negara demokrasi di Barat. Serangan dunia maya tersebut termasuk pada organisasi pengawas senjata kimia PBB.

Otoritas Belanda mengatakan mereka telah menggagalkan upaya peretasan pada Organisasi Anti Senjata Kimia (OPCW) di Den Haag pada April lalu.

Pada saat itu, organisasi PBB tersebut sedang menyelidiki racun yang digunakan untuk menyerang mantan mata-mata di Inggris dan senjata kimia yang dituding digunakan oleh sekutu sekutu Rusia, yakni Presiden Bashar al-Assad di Suriah.

Menteri Pertahanan Belanda Ank Bijleveld meminta Rusia untuk menghentikan serangan untuk melemahkan negara-negara demokrasi Barat.

Kepala Badan Intelijen Militer Belanda Mayor Jenderal Onno Eichelsheim mengatakan 4 orang warga negara Rusia tiba di negeri kincir angin itu pada 10 April.

Baca juga: Penjahat Siber Peras Penyuka Video Porno Rp 7,3 Miliar

Komplotan ini kemudian tertangkap dengan barang bukti peralatan mata-mata di sebuah hotel yang lokasinya berdampingan dengan markas OPCW.

“4 orang warga Rusia di Belanda ditahan pada 13 April dan diusir ke Rusia. Mereka telah merencanakan untuk melakukan perjalanan ke laboratorium di Spiez, Swiss yang digunakan oleh OPCW untuk menganalisis sampel. Intelijen militer Rusia aktif di Belanda … di mana banyak markas organisasi internasional,” kata Onno, seperti dilansir channelnewsasia.com, Kamis (4/10/2018).

Sebelumnya Pusat Keamanan Cyber ​​Nasional Inggris (NCSC) merilis data yang menyebutkan bahwa badan intelijen militer Rusia (GRU) merupakan penyerang siber yang menggunakan jaringan peretas untuk menabur perpecahan di seluruh dunia.

GRU disinyalir menjadi dalang di balik serangan BadRabbit dan World Anti-Doping Agency pada 2017, peretasan Komite Nasional Demokrat AS (DNC) pada 2016 dan pencurian e-mail stasiun TV di Inggris pada 2015.

Baca juga: Awas! Serangan Siber Masuk dari Perangkat IoT

“Tindakan GRU itu sembrono dan tidak pandang bulu; mereka mencoba melemahkan dan mencampuri pemilihan di negara lain. Pesan kami dengan sekutu jelas; kami akan mengekspos dan menanggapi langkah GRU untuk merusak stabilitas internasional,” kata Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt.

Sementara itu, pemerintah Moskow membantah tuduhan Belanda dan Inggris tersebut dengan menyebut hal itu merupakan imajinasi tinggi seseorang.

Tuduhan itu dinilai akan memperdalam isolasi Moskow dan memperburuk hubungan diplomatiknya dengan Barat, karena Rusia juga terkena sanksi Amerika Serikat dan Eropa atas tindakannya di Ukraina. [WS/HBS]

Sumber: Channelnewsasia

Kamera iPhone XS Max Keok dari Huawei P20 Pro

0

Telset.id, Jakarta – Meski Apple mengakui bahwa iPhone XS Max mendapatkan banyak peningkatan, salah satunya adalah kamera. Namun berdasarkan pengujian DxOMark, kamera iPhone XS Max ternyata masih kalah kualitasnya dibandingkan Huawei P20 Pro.

Kamera iPhone XS Max mendapatkan nilai 105 dan menempati posisi kedua. Sementara P20 Pro masih bertengger di posisi teratas dengan nilai 109. Meski kalah dari smartphone flagship Huawei itu, iPhone XS Max masih unggul jika dibanding Google Pixel 2 atau Samsung Galaxy Note 9.

Baca Juga: Review Huawei P20 Pro: Kamera Canggih dan Performa Apik

Dilansir Telset.id dari Apple Insider, Jumat (05/10/2018), walau kalah dari P20 Pro, DxOMark menilai iPhone XS Max sebagai salah satu smartphone dengan kamera terbaik. Sebab, Apple meningkatkan kualitas kamera pada smartphone itu dengan menyematkan teknologi Smart HDR.

Smart HDR pada iPhone XS Max diklaim mampu memberikan hasil foto dengan eksposur yang lebih baik, serta dapat menghasilkan kualitas warna yang apik dalam kondisi apapun. Kamera smartphone ini dapat menghasilkan foto dan video dengan detail dan warna yang akuran ketika mengambil foto dalam keadaan cahaya terang.

Baca Juga: Jago Potrait! Begini Hasil Kamera iPhone Xs

Kelemahan terbesar dari kamera iPhone XS Max adalah ketika mengambil foto zoom dan bokeh. Alasannya, terkadang sistem yang disematkan Apple masih salah memperhitungkan kedalaman dalam foto bokeh.

Selain itu, DxOMark menganggap kamera iPhone XS Max menghasilkan foto underexposed ketika menggunakan bantuan flash. Dan juga, kamera smartphone itu masih menampilkan noise pada foto ketika mengambilnya dengan mode zoom dan dalam kondisi remang-remang. (BA/FHP)

BlackBerry Evolve X Segera Sambangi India, Indonesia Kapan?

0

Telset.id, Jakarta – Agustus 2018 lalu, produsen asal India bernama Optiemus Infracom mengumumkan rencananya untuk memproduksi dua smartphone BlackBerry pertama di bawah lisensi BlackBerry. Keduanya akan diberi nama BlackBerry Evolve dan BlackBerry Evolve X.

BlackBerry Evolve dan BlackBerry Evolve X mengusung layar berukuran 5,99 inci beresolusi Full HD+ (1080 x 2160) dan aspek rasio 18:9. Nantinya, BlackBerry Evolve akan dijual ke pasaran lebih murah dibandingkan BlackBerry Evolve X.

Baca Juga: Balas Dendam, Giliran Facebook Gugat BlackBerry

Dikutip Telset.id dari IndiaToday, Jumat (04/10/2018), BlackBerry Evolve ditenagai oleh prosesor octa-core 1.8 GHz Snapdragon 450 dan RAM 4GB. Sementara BlackBerry Evolve X, ditopang oleh prosesor Snapdragon 660 dan RAM 6GB.

Untuk kameranya, BlackBerry Evolve berbekal kamera belakang ganda bersensor 13MP dengan lensa RGB dan 13MP dengan lensa monochrome. Sedangkan BlackBerry Evolve X bersensor 12MP dan 13MP lensa telephoto dengan 2x optical-zoom. Keduanya sama- mempunyai kamera depan 16MP.

Keduanya juga dilengkapi ruang penyimpanan internal 64GB dan baterai berkapasitas 4.000 mAh. Bedanya, BlackBerry Evolve X mendukung teknologi Quick Charge 3.0 dan juga wireless charging.

Baca Juga: ‘Digoyang’ Honor dkk, Samsung Ubah Strategi di India

BlackBerry Evolve dan BlackBerry Evolve X pun memiliki sistem audio Dolby Digital. Kabar terbaru, BlackBerry Evolve akan dipasarkan oleh Amazon India pada 10 Oktober 2018 mendatang seharga USD 338 atau Rp 5,1 juta.

Tidak lama setelah BlackBerry Evolve, Amazon India juga akan mulai memasarkan BlackBerry Evolve X seharga USD 473 atau lebih kurang Rp 7,1 juta. Sayang, tidak ada kabar kapan perangkat tersebut akan hadir di negara lain, termasuk Indonesia. (BA/FHP)

Ada “Mata-mata China” di Apple dan Amazon?

0

Telset.id, Jakarta – China dituduh telah menanamkan chip mata-mata berukuran kecil ke dalam sejumlah perangkat buatan perusahaan asal Amerika Serikat (AS). Dilaporkan, chip mata-mata China sematkan ke perangkat milik Apple, Amazon Web Services (AWS), sampai perusahaan motherboard Super Micro.

Dengan chip tersebut, pemerintah China diduga telah memantau aktivitas perusahaan-perusahaan besar AS. Praktis, kabar itu langsung menjadi perbincangan hangat publik dunia.

Pemerintah AS sendiri dilaporkan telah menjadikan chip tersebut sebagai fokus penyelidikan utama sejak tahun 2015. Oleh China, chip ini digunakan untuk mengumpulkan kekayaan intelektual dan rahasia dagang perusahaan-perusahaan AS.

Baca Juga: AS Tuduh China Rekrut Mata-mata via LinkedIn  

Dilansir Telset.id dari CNBC, Jumat (05/10/2018), Apple, AWS, dan Super Micro membantah laporan itu. Apple mengklaim tidak menemukan chip seperti yang ditegaskan oleh sumber-sumber pemerintah dan perusahaan yang tidak disebut identitasnya.

Apple menegaskan bahwa laporan tersebut hanya sebatas menghubung-hubungkan insiden di tahun 2016. Sekadar mengingatkan, di tahun itu Apple menemukan driver yang terinfeksi di salah satu server Super Micro di sebuah laboratorium miliknya.

Baca Juga: Google Siap Buat “Pengakuan Dosa” ke Senat AS

China memang sudah lama dicurigai, tapi jarang secara langsung terlibat dalam kampanye mata-mata secara massal berbasiskan perangkat keras. Meski demikian, mayoritas komponen elektronik yang digunakan dalam teknologi AS memang diproduksi di China.

Perusahaan-perusahaan, termasuk produsen komponen seperti Huawei dan ZTE, serta pembuat kamera pengawasan Hikvision, semuanya dicurigai dan di bawah pengawasan pemerintah AS pada tahun lalu. Namun, kecurigaan tersebut belum terbukti. (BA/FHP)

Apple Event Jilid Dua akan Digelar, Rilis iPad Terbaru?

0

Telset.id, Jakarta – Lewat gelaran Apple Event yang diselenggarakan pada September lalu, Tim Cook dkk memperkenalkan trio iPhone baru, yakni iPhone XS, iPhone XS Max, dan iPhone XR. Setelah iPhone, Apple dilaporkan akan segera merilis produk lain pada tahun ini.

Kabar terbaru, Apple kembali akan menghelat Apple Event jilid dua di tahun ini pada bulan Oktober. Disinyalir, pada acara tersebut Apple bakal memperkenalkan perangkat anyar berupa iPad Pro dengan Face ID, AirPower dan MacBook Pro.

Baca Juga: iPhone Xr, iPhone Xs, dan iPhone Xs Max, Apa Bedanya?

Dikutip dari MacRumors, Jumat (05/10/2018), kemungkinan ini bisa terjadi karena dalam delapan tahun terakhir, Apple hampir selalu mengadakan Apple Event pada Oktober atau akhir September.

Hanya pada tahun 2011, 2015, dan 2017 saja, Apple Event tidak diadakan pada bulan Oktober. Selebihnya, Apple Event selalu diselenggarakan pada bulan Oktober dan memperkenalkan dua produk, masing-masing berupa MacBook dan perangkat iPad.

Apple memang pernah menggunakan Apple Event pada Oktober untuk meluncurkan iPhone 4s pada 2011. Padahal, rilis iPhone selalu dilakukan pada September. Khusus 2011, jadwal rilis iPhone diubah karena kesehatan Steve Jobs yang mulai memburuk.

Baca Juga: Apple Hapus Aplikasi Pencuri Data dari Mac App Store

Apple Event juga biasa berlangsung pada Selasa. Namun pada 9 Oktober 2018, Google sudah punya jadwal acara di tanggal tersebut. Jadi kemungkinan besar, Apple tidak akan membuat acara pada hari yang sama.

Prediksi paling mungkin untuk Apple Event pada Oktober 2018 adalah tanggal 16 atau 23. Bisa jadi, Apple akan mulai membagikan undangan kepada jurnalis untuk Apple Event pada 9 Oktober 2018 atau 16 Oktober 2018.

Baca Juga: Setelah iPhone X, Apple “Buang” Apple Watch Edition

Sejumlah pihak memperkirakan bahwa pada bulan tersebut, Apple Event akan menghadirkan iPad Pro dengan Face ID, MacBook Air atau MacBook baru, iMac dan Mac Mini baru, serta AirPower, AirPods 2, hingga HomePod murah. (SN/FHP)