Beranda blog Halaman 2436

YouTube Error, Tagar #YouTubeDOWN jadi Trending Topic

0

Telset.id, Jakarta – Pengguna YouTube di sejumlah negara termasuk Indonesia mengeluhkan tidak bisa mengakses dan menikmati video di YouTube sejak pagi ini, Rabu (17/10/2018), sekitar pukul 08.00 WIB. Alhasil, topik mengenai YouTube error pun jadi viral di jagat media sosial.

Dengan tagar #YouTubeDOWN warganet berkomentar terkait gangguan layanan berbagi video milik Google tersebut. Beberapa warganet mengaku heran dengan gangguan yang dialami aplikasi maupun situs YouTube. Mereka juga mengeluh tidak bisa menyaksikan video favorit akibat gangguan yang dialami YouTube.

Baca Juga : YouTube Error di Sejumlah Negara, Termasuk Indonesia

Berdasarkan situs trends24.in, tagar #YouTubeDOWN menjadi trending topic di Twitter Indonesia. Dalam 30 menit terakhir, posisinya berada di urutan pertama disusul tagar #Milad67Prabowo dan #LindungiHakPilihMu.

Baca Juga: 60 Tahun Sejarah NASA dalam Video 60 Detik

YouTube sendiri langsung merespon gangguan tersebut dengan mencari tahu penyebab utamanya, sekaligus meminta maaf atas gangguan yang terjadi kepada para pengguna. Beruntung, respon cepat YouTube membuahkan hasil.

Sebab, berdasarkan pantauan Telset.id pada pukul 09.58 WIB, layanan YouTube di aplikasi maupun desktop sudah berjalan dengan normal.

Baca Juga: Lagi, Instagram dan Facebook Sempat Tumbang

Sebelumnya Situs pendeteksi layanan internet yang tumbang, Downdetector memberikan informasi bahwa YouTube mengalami masalah pada sistemnya sejak pagi tadi. Dalam situs tersebut, disebutkan juga bahwa pengguna YouTube mengeluhkan tidak bisa menonton video, kesulitan masuk ke halaman utama, sampai sulit login.

Downdetector juga mengungkapkan beberapa wilayah yang tidak bisa mengakses YouTube hingga saat ini, yakni Amerika Serikat, Eropa terutama Inggris, dan Australia. Selain itu, sejumlah negara di Asia seperti, Indonesia, Singapura sampai Thailand juga dilaporkan tidak bisa mengakses YouTube. (NM/FHP)

WhatsApp Ubah Aturan di Fitur “Delete for Everyone”

0

Telset.id,Jakarta – WhatsApp kabarnya akan memperbarui fitur Delete for Everyone agar pengguna mendapatkan pengalaman lebih baik terhadap fitur tersebut, dari sebelumnya. Sekadar informasi, Delete for Everyone memungkinkan pengguna untuk menghapus pesan dalam rentang waktu tujuh menit.

WhatsApp lalu meningkatkan rentang waktunya menjadi 1 jam 8 menit dan 16 detik di awal tahun ini. Pembaruan terhadap fitur tersebut pertama kali diungkapkan oleh akun Twitter, WABetaInfo.

Baca Juga: Batas Waktu Hapus Pesan WhatsApp Jadi 1 Jam

Dilaporkan, WhatsApp akan membatasi penghapusan pesan melalui Recipient limit. Itu artinya, jika penerima tidak menerima permintaan penghapusan pesan dalam waktu 13 jam 8 menit dan 16 detik dalam kondisi apa pun, termasuk saat smartphone dalam kondisi tidak aktif, maka pesan tidak akan dihapus.

Walaupun demikian, pengguna masih bisa menghapus pesan dalam rentang waktu yang ditetapkan, yakni 1 jam 8 menit dan 16 detik, selagi penerima akan mendapatkan notifikasi penghapusan pesan selama waktu Recipient Limit berjalan.

Baca Juga: Hacker ‘Gerilya’ saat Pengguna Video Call via WhatsApp

Menurut WABetaInfo, pembaruan baru tersebut merupakan upaya memberikan perlindungan terhadap pengguna fitur Delete for Everyone, yang ingin menghapus pesan terkirim. Belum diketahui, apakah perubahan baru ini telah diterapkan untuk semua pengguna WhatsApp, atau masih sebatas beberapa pengguna terpilih saja. (BA/FHP)

Transformasi Digital Kunci Sukses Para Pelaku Bisnis

Telset.id, Jakarta – Teknologi digital terus berkembang sehingga mengubah cara setiap orang menerima informasi dan berinteraksi satu sama lain. Pecepatan laju teknologi pun membuat para pelaku bisnis harus siap beradaptasi jika tidak ingin kalah bersaing dengan perusahaan lain.

Menurut Wiranto, Country Manager ACA Pacific Indonesia mengatakan,  transformasi digital di Indonesia membawa banyak perubahan, terutama banyak teknologi yang mengarah pada cloud business, juga mengarah ke platform, dan tren yang sedang terjadi adalah para konsumen tak lagi aplikasi yang kaku, karena itu pasar menyesuaikan dengan solusi berupa platform yang membebaskan pada develop yang membuat aplikasi di atasnya.

“Jika membandingkan perusahaan yang masuk daftar Fortune 500 di tahun 1955 dan 2017, hanya 60 perusahaan yang ada di dalam kedua daftar tersebut. Itu artinya, hanya 60 perusahaan yang berhasil mempertahankan bisnisnya hingga saat ini. Perusahaan lain gagal beradaptasi serta berinovasi di tengah era transformasi digital yang mengutamakan power dan speed. ACA Pacific Solution Day 2018 hadir untuk membantu para pelaku bisnis mengatasi masalah ini,” ungkap Wiranto di acara  ACA Pacific Solution Day 2018 di Grand Ballroom Shangri-La Jakarta.

Lewat acara bertema “Together We Lead the Digital Future” ini, para pelaku bisnis diharapkan siap memimpin masa depan digital dengan mengetahui berbagai teknologi dan solusi yang dibutuhkan, mulai dari perangkat komunikasi, penyimpanan dan pengelolaan data, sampai keamanan perangkat lunak.

Teknologi dan solusi tersebut bisa dimanfaatkan untuk menciptakan bisnis yang lebih kuat dan terdepan di era transformasi digital, serta menjangkau customer atau audiens yang lebih luas.

Hal ini pun diakui oleh Craig Gledhill, CEO ACA Pacific. “Sebenarnya, digital disruption menjadi peluang bagi pelaku bisnis untuk bisa terus berinovasi dan menghadapi berbagai tantangan di masa depan. Lewat ACA Pacific Solution Day 2018, kami menawarkan berbagai solusi dan teknologi terbaik untuk menghadapi transformasi digital ,” pungkas Craig. (MS)

YouTube Error di Sejumlah Negara, Termasuk Indonesia

Telset.id, Jakarta – Layanan video streaming Google, YouTube dilaporkan sedang mengalami gangguan serius. Sebab, layanan tersebut tidak dapat diakses di berbagai wilayah di dunia.

Berdasarkan pantauan Telset.id, saat pengguna mengakses YouTube versi desktop maupun aplikasi di smartphone, mereka hanya akan mendapatkan pesan error [503] atau adanya kesalahan pada jaringan internet.

Situs pendeteksi layanan internet yang tumbang, Downdetector juga memberikan informasi bahwa YouTube mengalami masalah pada sistemnya sejak pagi tadi. Dalam situs tersebut, disebutkan juga bahwa pengguna YouTube mengeluhkan tidak bisa menonton video, kesulitan masuk ke halaman utama, sampai sulit login.

Baca Juga: 60 Tahun Sejarah NASA dalam Video 60 Detik

Downdetector juga mengungkapkan beberapa wilayah yang tidak bisa mengakses YouTube hingga saat ini, yakni Amerika Serikat, Eropa terutama Inggris, dan Australia. Selain itu, sejumlah negara di Asia seperti, Indonesia, Singapura sampai Thailand juga dilaporkan tidak bisa mengakses YouTube.

Baca Juga: Lagi, Instagram dan Facebook Sempat Tumbang

Sampai saat ini, YouTube masih belum bisa diakses oleh para penggunanya. Meski akan muncul satu atau dua video, namun video tersebut tidak akan bisa diputar, dan hanya menampilkan pesan error saja. (FHP)

Bos Amazon Tambah Investasi Rp 15,2 Triliun di Blue Origin

0

Telset.id, Jakarta – Bos Amazon, Jeff Bezos akan menambah nilai investasi untuk proyek misi luar angkasanya, Blue Origin pada tahun 2019 mendatang. Ia rela merogoh kocek sebesar USD 1 miliar atau setara dengan Rp 15,2 triliun untuk pengembangan perusahaan antariksa miliknya itu.

Dengan dana tersebut, dikutip Telset.id dari The Sun Daily, Rabu (17/10/2018), Blue Origin berencana bakal mengembangkan roket generasi terbaru untuk misi eksplorasi luar angkasa. Selain itu, ia juga menyatakan akan tetap menekan biaya peluncuran satelit dan proyek di antariksa.

Baca Juga: Blue Origin Ungkap Harga Tiket Wisata ke Bulan, Berminat?

Bezos mengemukakan, saat ini tantangan di Blue Origin sama dengan yang dihadapi oleh SpaceX besutan Elon Musk. Bahkan ia menyebut, kesamaan mengelola bisnis peluncuran roket antara Blue Origin dengan SpaceX telah terjadi selama 25 tahun terakhir.

“SpaceX menggunakan roket yang bisa dipakai ulang. Kami pun bisa melakukannya. Saya terus memberi tahu kepada tim bahwa industri misi luar angkasa bukanlah balapan. Saya ingin proyek Blue Origin menjadi yang paling aman sepanjang sejarah,” imbuhnya.

Baca Juga: Tahun 2023, Blue Origin Berangkatkan Wisatawan ke Bulan

Awal Oktober 2018, majalah Forbes kembali merilis daftar 400 orang terkaya se-Amerika Serikat di tahun 2018. Dan, Bezos ternyata masih kokoh menduduki peringkat pertama orang terkaya di negeri Paman Sam, mengalahkan bos perusahaan perangkat lunak Microsoft, Bill Gates.

Kekayaan Bezos meroket hingga USD 78,5 miliar dalam satu tahun dengan total kekayaan bersih USD 160 miliar. Angka itu merupakan yang tertinggi dalam sejarah Forbes 400. Bezos menggeser peringkat kekayaan Bill Gates yang selama 24 tahun bertahan di daftar teratas.

Baca Juga: Blue Origin Garap Mesin Pendorong Roket Kargo  

Di bawah Bezos dan Bill Gates, ada investor kawakan Warren Buffett dengan total kekayaan USD 88,3 miliar. Di posisi empat, ada CEO Facebook, Mark Zuckerberg, dengan kekayaan USD 61 miliar. Sedangkan di=i peringkat lima, ada Larry Ellison dengan kekayaan USD 58,4 miliar. (SN/FHP)

Tahun Depan, Kampus AI Ini Mulai Terima Mahasiswa

0

Telset.id, Jakarta – Massachusetts Institute of Technology atau MIT berencana mencari dana sebesar USD 1 miiliar atau Rp 15,2 triliun untuk membuat sekolah komputasi baru. Nantinya, sekolah tersebut akan menjadi tempat untuk melatih para ahli kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI).

Tak cuma melatih para ahli AI, menurut The Verge seperti dilansir Telset.id pada Rabu (17/10/2018), kampus AI itu juga bakal mengajari para mahasiswa menjadi pakar di dua bidang sekaligus. Hal itu diungkapkan secara langsung oleh Presiden MIT, L Rafael Reif.

“Kami akan mengedukasi para siswa di bidang biologi, kimia, fisika, politik, sejarah, dan bahasa. Di lain sisi, kami mengajari pula mereka supaya paham cara menggunakan AI di berbagai disiplin ilmu tersebut,” jelas Rafael.

Baca Juga: 5 Smartphone Berteknologi AI dengan Harga Rp 3 Jutaan

Saat ini, MIT mengklaim telah mendapatkan dana sebesar dua per tiga dari target USD 1 miliar untuk proyek itu. Dana sebesar USD 350 juta atau Rp 5,3 triliun didapatkan oleh MIT dari Stephen A Schwarzman, CEO perusahaan saham privat bernama Blackstone.

Rencananya, universitas baru tersebut bakal dinamai Schwarzaman dan akan memiliki 50 fakultas. Setengah dari fakultas itu bakal fokus kepada ilmu komputer, dan sisanya akan digabung dengan fakultas dan departemen di MIT.

Baca Juga: Hebat! AI Besutan Google Bisa Deteksi Dini Kanker Payudara

Kampus AI ini digadang bisa mulai beroperasi pada September tahun depan. Namun demikian, pembangunan gedung baru akan dilakukan pada 2022. Nantinya, MIT akan menggunakannya pula untuk mendidik para mahasiswa tentang etika yang relevan dengan komputasi dan AI.

“Dengan lebih banyak kolaborasi, universitas itu bakal menjembatani pemikiran peneliti AI dan peneliti di bidang lain. Tak dimungkiri, komputer telah mengubah dunia. MIT ingin memastikan bahwa teknologi digunakan untuk kebaikan semua orang,” kata Rafael. (SN/FHP)

Pengguna Keluhkan Pesan Lama di WhatsApp Tiba-tiba Lenyap

0

Telset.id, Jakarta – Para pengguna mengeluh pesan lama di WhatsApp terhapus secara otomatis. Mereka saling menyampaikan keluhan via forum XDA Developers. Mereka pun coba mencari tahu cara penanganannya.

“Saya baru sadar obrolan lama di aplikasi WhatsApp ternyata tiba-tiba hilang secara kronologis. Saya sudah mencoba melakukan instal ulang dan login, tetapi tidak berhasil mengatasinya,” kata pemilik akun Adhya.

Pengguna lain di XDA Developers juga mengeluhkan hal serupa. “Saya mendapatkan masalah yang sama persis. Saya mendapati obrolan lama di WhatsApp menghilang hari demi hari,” terang pemilik akun JOE149.

Ia lantas coba mengecek manajemen penyimpanan di ponsel. Ia menemukan jumlah pesan di WhatsApp memang terus berkurang. Rekaman obrolan dengan temannya semula 3.000, setelah beberapa hari berkurang menjadi 2.980.

Baca juga: Sebentar Lagi, Pengguna iOS akan Lihat Iklan di WhatsApp

“Saya kemudian mengecek lagi dan ternyata obrolan lama kami pada 2014 telah terhapus,” imbuh JOE149. Beberapa pengguna lain turut mengaku sudah mengalami masalah itu dalam rentang waktu dua bulan terakhir.

Sampai Selasa (16/10/2018), seperti dikutip Telset.id dari India Today, pihak WhatsApp belum menjelaskan persoalan tersebut. Para pengguna berharap pihak WhatsApp memberi informasi agar tak memicu kebingungan.

Belum lama ini, WhatsApp mengaku telah memperbaiki bug yang ada di aplikasi. Menurut WhatsApp, bug itu memungkinkan hacker bergerilya dengan mengambil alih aplikasi ketika pengguna menjawab layanan video call.

Baca juga: Jutaan Pengguna iPhone Terancam Tak Bisa Akses WhatsApp

WhatsApp mengumumkannya setelah ZDNet dan The Register melaporkan tentang kelemahan tersebut. Bug yang memengaruhi WhatsApp untuk ponsel Android maupun iOS itu ditemukan pada Agustus 2018 lalu.

Facebook, perusahaan induk WhatsApp, telah memperbaikinya pada awal Oktober 2018 kemarin. Namun, saat bug menyerang, tidak ada laporan kasus dari para pengguna. Meski demikian, Facebook memilih berinisiatif.

https://www.indiatoday.in/technology/news/story/old-conversations-on-whatsapp-are-disappearing-but-no-one-seems-to-know-why-1368949-2018-10-16

10 Fakta Menarik Sosok Pendiri Microsoft Paul Allen

0

Telset.id, Jakarta – Salah satu pendiri Microsoft, Paul Allen meninggal dunia pada Senin (15/10/2018), di usia 65 tahun. Paul Allen meninggal akibat komplikasi limfoma non-Hodgkin, penyakit semacam kanker getah bening yang telah dideritanya sejak lama.

Para tokoh dunia pun mengungkapan belasungkawa atas kematian Paul. Secara historis Paul adalah pendiri Microsoft, perusahaan raksasa perangkat lunak.

Bersama Bill Gates, Paul membangun Microsoft sejak tahun 1975, hingga menjadi besar seperti sekarang. Sayangnya, walaupun merupakan pendiri Microsoft tetapi masyarakat lebih mengenal Bill Gates ketimbang Paul.

Memang Paul sendiri meninggalkan Microsoft pada tahun 1983, setelah adanya masalah internal perusahaan, atau lebih tepatnya dengan Gates. Masalah itulah yang memaksa Paul harus pergi dari perusahaan yang didirikannya.

Selepas hengkang dari Microsoft, Paul masih tetap menjadi sosok yang berpengaruh dalam bidang teknologi. Untuk mengenal lebih dekat sosok Palu, berikut ini 10 fakta mengenai Paul Allen:

1. Melawan Limfoma Non-Hodgkin Sejak Lama

Penyakit Limfoma Non-Hodgkin atau sejenis kanker getah bening sudah diidap Paul sejak tahun 1982. Bahkan pada tahun tersebut, ia menjalani cuti panjang untuk memulihkan penyakitnya tersebut.

Memang muncul rumor jika kepergiaan Paul dari Microsoft karena hubungan yang retak dengan Gates. Tetapi ada dugaan bahwa alasan Paul meninggalkan Microsoft adalah ingin fokus melawan penyakit yang dideritanya.

2. Kenal Gates Sejak SMA

Pertemanan Bill Gates dan Paul Allen sudah terjalin sejak lama. Mereka adalah teman satu sekolah di Lakeside School di Seattle Washington DC, Amerika Serikat.

Baca juga: Pendiri Microsoft, Paul Allen Tutup Usia Karena Kanker

Meski lebih tua 2 tahun dari Gates, tapi karena mereka memiliki minat yang sama dibidang teknologi, khususnya komputer, membuat mereka menjadi teman akrab. Persahabatan mereka akhirnya berbuah manis, yaitu Microsoft yang resmi mereka dirikan pada tahun 1975.

3. Drop Out dari Kampus

Dunia akademis Paul bisa dibilang berantakan. Sama seperti tokoh teknologi lain macam Mark Zuckerberg, Steve Jobs, dan juga Bill Gates, Paul pun dikeluarkan oleh pihak sekolah alias drop out (DO).

Selama kuliah di Washington State University, Paul hanya fokus kuliah selama 2 tahun. Dia lebih banyak menghabiskan waktunya untuk membangun Microsoft bersama Gates hingga besar seperti sekarang. Meski resiko pahitnya, ia dikeluarkan pihak kampus.

Tetapi Paul tidak dendam dengan kampusnya. Dia bahkan menyumbangkan uangnya sebesar $ 26 juta atau sekitar Rp 395 miliar untuk membangun sekolah kesehatan hewan Paul G. Allen disana.

4. Miliarder Amerika

Walaupun Paul sudah keluar dari Microsoft sejak lama, tetapi karena dirinya tetap memiliki saham di Microsoft, membuat pundi-pundi kekayaannya berlimpah. Nilai sahamnya terus menanjak seiring dengan perkembangan Microsoft itu sendiri.

Baca juga: Pendiri Microsoft Meninggal Dunia, Bos Teknologi Berduka

Menurut Majalah Forbes, Paul berada diurutan 22 dalam daftar Forbes’s Wealthiest Americans of 2017 dengan kekayaan bersih sekitar $ 21 Miliar alias Rp 318,5 triliun.

5. Pengakuan Allen soal Gates

Pada tahun 2011, Paul meluncurkan buku biografinya yang berjudul “Idea Man : A Memoir by Co Founder of Microsoft”. Buku tersebut memicu kontroversi karena Paul membeberkan alasan dirinya keluar dari Microsoft.

Diceritakan jika penyebab Allen keluar dari Microsoft adalah karena Bill Gates yang serakah. Bill Gates selalu meminta jumlah saham yang lebih besar dan itu yang membuat Allen tidak suka. Kehadiran Steve Ballmer yang dianggap turut mendukung dirinya untuk keluar dari Microsoft.

6. Memiliki 3 Klub Olahraga

Walaupun terkenal sebagai tokoh teknologi, Allen juga berstatus sebagai pemilik dari 3 klub olahraga professional di Amerika Serikat.

Tiga klub tersebut adalah  Klub sepak bola Seattle Seahawks, klub basket  Portland Traiblazers dan Klub Sepakbola Sounders Seattle.

7. Dua Kali Mengalahkan Penyakit Kanker

Perjuangan Allen melawan Limfoma non-Hodgkin tidaklah mudah. Sudah ratusan pengobatan yang dia lakukan demi mendapat kesembuhan. Usaha Allen pun pernah berhasil.

Dokter pernah 2 kali mengatakan jika sudah sembuh dari kanker. Tetapi takdir berkata lain. Dirinya harus pergi meninggalkan dunia akibat kanker yang dideritanya sejak lama.

8. Penggemar Jimi Hendrix

Allen adalah penggemar musik blues-rock dan mengaku jika sangat mengidolai Jimi Hendrix. Dia menghabiskan sekitar USD 250 juta atau sekitar Rp 3,7 triliun untuk membuat museum tentang Jimi Hendrix, mulai dari koleksi gitar hingga aksesoris Jimi Hendrix di Seattle, Amerika Serikat.

Baca juga: Saat Paul Allen Disebut “The Next” Jimi Hendrix

Produser musik kenamaan Quincy Jones dalam sebuah wawancara bersama David Marchese menyebut Paul sebagai pria yang sangat berbakat dalam bidang musik.

Alih-alih menyebut The Beatles sebagai musisi terburuk di dunia, Quincy justru memuji Paul. Bahkan ia menyebut Paul mampu menyanyi dan bermain gitar layaknya Jimi Handrix, sehingga Quincy menjulukinya sebagai “The Next” Jimi Hendrix.

9. Masih Lajang

Paul adalah pria yang belum menikah hingga akhir hayatnya. Walaupun memiliki kekayaan yang berlimpah selama hidup dirinya belum memiliki anak dan memiliki isteri.

Tetapi dirinya dikenal sebagai orang yang menyukai pesta. Dia selalu rutin mengajak orang-orang terdekat untuk berpesta dengan sajian yang mewah.

10. Pria Dermawan

Sepanjang hidupnya Allen telah memberikan banyak uang kepada yang membutuhkan. Dia bahkan pernah diberi penghargaan Andrew Carnegie Medal of Philantrophy karena kegemarannya tersebut.

Selain itu dia juga mendirikan yayasan amal yang bernama Paul G. Allen Family Foundation yang sudah menyalurkan uang hingga $ 494 Juta atau Rp 7,4 Triliun ke 1500 organisasi nirlaba di seluruh dunia.

Sumber: Windows Central

 

 

Emoji Bagel di iOS Kini Tampil Realistis dengan Krim Keju

0

Telset.id, Jakarta – Apple sempat menuai protes terkait keberadaan emoji Bagel di iOS yang tampil biasa, sehingga terlihat kurang menarik. Sadar mendapatkan kritik, Apple langsung berbenah dan memperbaiki tampilan emoji tersebut.

Adalah Jeremy Burge of Emojipedia yang kali pertama memergoki bahwa Apple telah menyulap emoji Bagel menjadi lebih “menusiawi”. Emoji bagel dengan tampilan baru muncul dalam rilis iOS 12.1 beta.

Dalam rilis iOS 12.1 beta, emoji Bagel tampil dengan krim keju dengan konsistensi adonan sehingga benar-benar mirip aslinya. Emoji Bagel pun tampak lebih segar dengan bentuk gulungan rapi dan indah.

“Kecaman atas emoji Bagel menunjukkan bahwa orang-orang merasa risih dengan apa yang disajikan oleh Apple. Mungkin, bagi mereka, bagel mewakili kehidupan sehari-hari,” tulis penulis Rachel Sugar di Vox.

Baca juga: iOS 12 Dirilis, Apple Langsung Ubah Panduan Keamanan

Jadi, kalau termasuk pengguna yang tersinggung dengan desain emoji bagel Apple, Anda sekarang bisa tenang. Sebab, emoji Bagel sudah tampil dalam bentuk lebih realistis dengan paparan krim keju di bagian tengah.

Belum lama ini, Apple dikabarkan resmi membeli startup mesin pembelajaran asal Denmark bernama Spektral. Proses pembelian sudah dirampungkan tahun lalu dengan nilai USD 30 juta atau sekitar Rp 458 miliar.

Pembelian Spektral oleh Apple dibocorkan oleh media asal Denmark bernama Borsen. Spektral sendiri diketahui merupakan perusahaan yang mengkhususkan kepada teknologi layar hijau secara real-time.

Baca juga: Google Maps Bisa Terhubung dengan CarPlay di iOS 12

Apple telah memfokuskan diri terlibat dalam teknologi Augmented Reality. Dengan mengakuisisi Spektral, Apple pun diyakini akan semakin meningkatkan fitur Memoji atau FaceTime di perangkat.

Sumber: The Verge

Klip Lagu Venom Eminem Direkam Pakai Google Pixel 3

0

Telset.id, Jakarta –  Senin (15/10/2018) pagi, muncul informasi bahwa Google menjadi sponsor selama seminggu penuh acara Jimmy Kimmel Live!. Gebrakan Google tersebut untuk mempromosikan Google Pixel 3.

Dalam acara Jimmy Kimmel Live!, Google pamer kemampuan dan kualitas kamera Google Pixel 3. Kamera ponsel baru milik Google itu dipakai untuk merekam aksi penyanyi rap membawakan lagu berjudul Venom.

Sabtu (13/10/2018) lalu, Eminem menyanyikan lagu Venom di dalam maupun luar Empire State Building, gedung pencakar langit berlantai 102 nan terkenal yang terletak di Midtown Manhattan, New York City, Amerika Serikat.

Saat Eminem menyanyi, ada pertunjukan cahaya spektakuler di puncak Empire State Building. Penonton yang penasaran melihatnya dari trotoar di bawah. Senin malam, video diputar pada acara Jimmy Kimmel Live! di ABC.

Baca juga: 5 Teknologi Baru Google Pixel 3 dan Pixel 3 XL

Selain video Eminem, sudah ada tujuh sampul majalah yang diambil menggunakan kamera Google Pixel 3. Satu yang belum berhasil tercapai adalah “memaksa” fotografer Annie Leibovitz untuk memotret via Google Pixel 3.

Maklum, sebagai fotografer terkenal yang biasa memotret selebriti dunia, Leibovitz biasa menggunakan ponsel iPhone keluaran Apple. Ia kerap memakai iPhone untuk memotret model untuk sampul ikonik majalah Rolling Stone.

Baca juga: Samsung Olok-olok Google Pixel 3 XL, Apa Alasannya?

Pertanyaannya, apakah kamera Google Pixel 3 mampu menggantikan peralatan profesional yang biasa digunakan untuk merekam video Eminem? Anda tidak bisa benar-benar menjawabnya kecuali telah melihat klip Venom.

Sumber: PhoneArena

Ketika Paul Allen “Disingkirkan” Sahabatnya Sendiri

0

Telset.id, Jakarta – Bill Gates dan Paul Allen dikenal sebagai pendiri perusahaan Microsoft. Hubungan mereka lebih dari sekedar kawan kerja tetapi juga sahabat yang memiliki minat besar terhadap teknologi. Tetapi ketika Microsoft mulai berkembang Paul Allen justru meninggalkan Microsoft. Apa penyebabnya?

Pada tahun 2011 Paul menulis buku biografinya yang berjudul “Idea Man : A Man Memoir by The Co founder of Microsoft”. Buku tersebut menceritakan kisah hidup Paul Allen termasuk hubungannya dengan Bill Gates.

Dilansir Telset.id dari CNET pada Selasa (16/10) masalah bermula ketika Bill Gates ingin mendapat saham yang lebih besar di Microsoft. Awalnya Paul berpikir jika pembagian saham akan dibagi 50-50 untuk mereka berdua.

Baca juga: Kisah Paul Allen dan Bill Gates Dirikan Microsoft

Tetapi Gates memiliki ide lain. Dalam kutipan bukunya, Paul menulis jika Gates mengusulkan agar saham miliknya lebih besar dengan pembagian 60-40. Paul pun menerima usulan sahabat yang sudah dikenalnya sejak masih di SMA itu.

Paul dan Gates sudah bekerjasama sejak tahun 1972. Cikal bakal Microsoft sendiri berawal dari komputer mikro buatan Micro Instrumentation and Telementry System’s (MITS) yang bernama Altair 8800.

Ketika itu Paul mengusulkan agar mereka membuat software penerjemah BASIC di sistem tersebut. Mereka pun mengusulkan software tersebut ke pihak MITS. Usai dilakukan uji coba ternyata software mereka berhasil dan disitu Microsoft mulai dikenal.

Baca juga: Pendiri Microsoft, Paul Allen Tutup Usia Karena Kanker

Pundi-pundi uang pun mulai masuk ke perusahaan yang mereka rintis bersama. Tapi perkembangan Microsoft yang begitu pesat ternyata tidak berbanding lurus dengan hubungan persahabatan mereka.

Ketika itu pembagian saham mengalami revisi. Gates meminta pembagian saham menjadi 64-36 dengan Gates mendapat porsi yang paling besar. Gates menilai jika dirinya bekerja dengan porsi yang besar. Demi menjaga persahabatan, Paul pun setuju.

“Jadi aku setuju. Setidaknya sekarang kita bisa meletakan masalah ini di tempat tidur, pikirku” tulis Allen.

Kehadiran Steve Ballmer

Pada tahun 1980 Steve Ballmer hadir ke Microsoft. Pria lulusan Harvard University jurusan matematika dan ekonomi itu memulai karirnya di Microsoft dengan memegang jabatan di divisi Operating Systems Development dan Sales and Support.

Sebelum memulai karirnya di Microsoft, Ballmer sempat bekerja selama dua tahun sebagai assistant product manager di Protect dan Gamble. Kemudian pada 11 Juni 1980 dia bergabung dengan Paul Allen dan Bill Gates di Microsoft.

Karena kedekatannya dengan Gates, karir Ballmer dengan cepat melesat. Puncak karir Ballmer terjadi tahun 2000, dimana dia didapuk menggantikan Gates sebagai CEO Microsoft hingga 4 Februari 2014, sebelumnya akhirnya digantikan Setya Nadela.

Baca juga: Pendiri Microsoft Meninggal Dunia, Bos Teknologi Berduka

Karir dan loyalitas kerja Ballmer untuk Microsoft memang patut diacungi jempol. Sayangnya, sosok Ballmer disebut-sebut sebagai ‘biang kerok’ rusaknya hubungan Paul dan Gates.

Pada akhir Desember 1982, Paul melihat Gates dan Ballmer berbicara di kantor tentang dirinya. Mereka membicarakan Paul yang semakin kurang produktif, dan berencana ingin membicarakan masalah itu kepada pemegang saham Microsoft.

“Sangat mudah untuk mendapatkan inti dari percakapan itu. Mereka meratapi kurang produktifnya saya, dan mendiskusikan bagaimana caranya mencairkan ekuitas Microsoft saya dengan mengeluarkan opsi untuk diri mereka sendiri dan pemegang saham lainnya,” tulis Paul.

Baca juga: Bill Gates, Anak Mama Jadi Inspirasi Dunia

Paul sendiri bukan tanpa alasan produktifitasnya menurun. Pasalnya, dirinya didiagnosa dokter menderita limfoma tahap non- Hodgkin, atau sejenis kanker getah bening yang memaksanya harus cuti panjang.

Ketika kembali bekerja, Paul merasa tidak dianggap. Dirinya berpikir jika rekan kantornya, termasuk Gates dan Ballmer ingin mengusirnya pelan-pelan. “Sekarang mitra saya dan rekan saya berencana untuk menghabisiku,” tulis Paul.

Tahun 1983 Paul akhirnya memutuskan untuk pergi. Sebelum pergi, Gates membujuk Paul untuk menjual sahamnya di Microsoft ke Gates dengan harga $ 5 per saham. Paul menolak tawaran itu karena terlalu kecil, dan menawar $ 10 per saham. Namun Gates menolak tawaran harga yang diajukan Paul.

Keputusan tidak menjual sahamnya di Microsoft terbukti tepat, karena akhirnya membawa berkah. Nilai saham milik Paul terus naik dan membawanya menjadi salah satu orang terkaya di dunia.

Majalah Forbes menempatkan Paul di posisi 21 dalam daftar orang terkaya di dunia tahun 2018, dengan kekayaan mencapai US$ 20,3 miliar atau sekitar Rp 304,5 triliun (kurs $1 = Rp 15.000).

Baca juga: Saat Paul Allen Disebut “The Next” Jimi Hendrix

Walaupun sempat memburuk, namun hubungan Gates dan Paul kini telah membaik. Mereka mulai melupakan pertengkaran masa lalu dan sering melakukan aktivitas bersama. Sayangnya, kali ini Gates benar-benar harus kehilangan sahabatnya itu untuk selamanya.

Paul Allen meninggal dunia pada Senin (15/10/2018), di usia 65 tahun. Paul meninggal akibat komplikasi limfoma non-Hodgkin, penyakit semacam kanker getah bening yang telah dideritanya sejak lama.

Bill gates, seperti dikutip Telset.id dari CNBC, Selasa (16/10/2018), mengatakan bahwa sahabatnya tersebut merupakan sosok penting dari berkembangnya teknologi komputer saat ini.

“Saya sedih dengan meninggalnya salah satu teman tertua dan tersayang saya, Paul Allen,” katanya.

“Dari hari-hari awal kami bersama di Lakeside School, melalui kemitraan kami dalam penciptaan Microsoft, hingga beberapa proyek filantropi bersama kami selama bertahun-tahun, Paul adalah mitra sejati dan teman baik. PC tidak akan ada tanpa dia,” ucap Gates.

Sumber : CNET,  Business Insider

Bos VW Ajak Perusahaan Otomotif Jerman Bikin Mobil Listrik

0

Telset.id, Jakarta – Perusahaan Jerman seperti VW, Mercedes Benz, Audi, Porsche, dan BMW telah dikenal luas sebagai perusahaan terkemuka di bidang otomotif dunia. Belum lama ini bos VW ajak perusahaan otomotif Jerman bikin mobil listrik.

Untuk bisa terus bertahan, perusahaan-perusahaan teknologi dituntut membuat terobosan dengan mengikuti perkembangan teknologi.

Chief Executive Volkswagen (VW) Herbert Diess bahkan mengatakan saat ini kesempatan perusahaan otomotif Jerman untuk mempertahankan posisinya di industri ini hanya 50 persen jika tidak melakukan apa-apa.

Untuk itu, Bos VW ini mengajak rekan satu negaranya itu untuk membuat lebih banyak mobil listrik dan baterai atau aki ketimbang mobil bermesin konvensional.

{Baca juga: VW Pasang Target Jual 10 Juta Mobil Listrik}

“Dari pandangan saat ini, kesempatan perusahaan otomotif Jerman berada di jajaran elit global hanya 50 persen dalam 10 tahun lagi,” ujar Diess seperti dilansir channelnewsasia, Selasa (16/10/2018).

Menurut Diess, perusahaan otomotif di Jerman harus melakukan transformasi teknologi untuk menyesuaikan dengan regulasi baru yang mengedepankan teknologi kendaraan berpenggerak dinamo listrik.

Transformasi ini juga mencakup rantai pasokan kendaraan besutan mereka. Menggenjot pembuatan mobil listrik, kata dia, juga merupakan cara menghadapi tantangan geopolitik.

“Ancaman geopolitik ini memaksa produsen kendaraan menggenjot reformasi mendalam lebih cepat, yang menimbulkan ancaman eksistensial pada beberapa pemain otomotif,” tukas Diess.

Volkswagen kabarnya akan memproduksi kembali VW Bus atau populer dengan nama VW Kombi bertenaga listrik pada tahun 2022 mendatang.

Diprediksi, VW Kombi listrik akan menjadi mobil elektrik paling menarik di dunia, karena memiliki banyak kelebihan dibanding kendaraan lain.

Menurut Ketua Dewan Manajemen Volkswagen ini lagi, mobil listrik tidak hanya menawarkan banyak kelebihan, tetapi juga dapat dijual dengan harga yang cukup terjangkau.

{Baca juga: Mobil Listrik Mercy Bertampang Klasik Ini Bisa Kalahkan Mobil F1}

“Kami ingin memproduksi mobil listrik tercanggih dan terlaris di seluruh dunia. Kami ingin mobil ikonik di zaman listrik harus menjadi milik Volkswagen,” kata Herbert, seperti dikutip Telset.id dari Dailymail, Rabu (10/10/2018).

VW Bus atau Kombi sendiri pertama kali melakukan debutnya pada tahun 1950 silam. Mobil tersebut terus bertahan hingga akhir tahun 1960-an, dan membantu mendefinisikan generasi hippie. [WS/IF]

Sumber: Channelnewsasia