Beranda blog Halaman 2435

Ditunjuk Jadi Bos Baru Indosat, Siapa Chris Kanter?

0

Telset.id, Jakarta – Indosat Ooredoo baru saja punya bos baru. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar hari ini, Rabu (17/10/2018), Chris Kanter resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama Indosat Ooredoo yang baru. Lantas, siapa Chris Kanter?

Nama Chris Kanter memang belum terlalu familiar di industri telko. Namun jika menilik CV-nya, Kanter sudah memiliki sederet pengalaman memimpin organisasi.

Kanter sendiri sebenarnya bukan muka baru di Indosat. Dia telah menjabat sebagai komisaris di Indosat sejak 2015 hingga sekarang. Sebelumnya dari tahun 2010-2015, Kanter menjabat sebagai komisaris independen di Indosat.

Sementara sebelum di Indosat, Kanter diketahui mendirikan perusahaan bernama Sigma Sembada Group pada tahun 1998. Lulusan Fakultas Teknik Universitas Trisakti ini juga pernah tercatat sebagai wakil ketua umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia periode 1994-2015.

Jabatan lain yang pernah disandang Kanter adalah sebagai Chairman di FIATA Asia Pasific pada tahun 2006 hingga 2018. Ia juga pernah menduduki jabatan sebagai Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) dari tahun 2007 hingga 2015.

Kanter juga pernah menjabat sebagai Penasihat Ekonomi Presiden Komite Ekonomi Nasional (KEN) di tahun 2009-2014 pada era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kanter juga pernah menjabat sebagai Komite Investasi di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Baca juga: Direktur Utama Indosat Ooredoo Joy Wahjudi Mundur

Catatan karir lainnya adalah sebagai Komisaris Garuda Indonesia pada tahun 2013-2015. Kanter juga menjabat sebagai Board of Governor East West Center USA pada 2013-2020.

Sebelumnya, Direktur Utama Indosat Ooredoo Joy Wahjudi telah mengumumkan mundur dari jabatannya pada akhir bulan lalu. Joy mengatakan alasan pengunduran diri karena ada urusan pribadi.

Berikut susunan Direksi dan Komisaris Indosat Ooredoo yang baru:

Susunan Direksi Indosat:

  1. Chris Kanter: Direktur Utama
  2. Eyas Naif Assaf: Direktur
  3. Arief Musta’in: Direktur
  4. Haroon Shahul Hameed: Direktur
  5. Irsyad Sahroni: Direktir Independen

Susunan Komisaris Indosat:

  1. Waleed Mohamed Ebrahim Alsayed: Komisaris Utama
  2. Hans Anthony Kuropatwa: Komisaris
  3. Hilal Suleiman Malawi: Komisaris
  4. Heru Pambudi: Komisaris
  5. Edy Sudarmanto: Komisaris
  6. Andrew Tor Oddvar Kvalseth: Komisaris
  7. Ahmad Abdulazis AA Al-Neama: Komisaris
  8. Syed Maqbul Quader: Komisaris Independen
  9. Elisa Lumbantoruan: Komisaris Independen
  10. Wijayanto Samirin: Komisaris Independen

 

 

Buntut Perkara, Google Inginkan Royalti dari Produsen Ponsel Android?

0

Telset.id, Jakarta – Buntut perkara dari sanksi Komisi Eropa di Pengadilan Umum Uni Eropa, Google disebut-sebut akan mengubah sistem royalti lisensi aplikasi Android di kawasan tersebut. Raksasa teknologi ini berencana menerapkan harga lisensi untuk aplikasi yang masuk ke Google Play Store.

Seperti diketahui, Komisi Eropa mendenda Google 4,3 miliar euro terkait perkara dominasi sistem operasi dan aplikasi. Menurut Komisi Eropa, aplikasi Chrome menutup kesempatan persaingan dengan peramban lain.

Padahal, Chrome adalah cara Google mendapatkan pendapatan lewat layanan mesin pencari dan iklan.

Belum diketahui bentuk dan besaran harga lisensi aplikasi dan ekosistem buatan Google yang akan dikenakan kepada produsen ponsel Android. Sejauh ini, hanya beberapa aplikasi yang akan berubah lisensi.

Baca juga : Terkait Tuduhan Monopoli, Google Terancam Denda Rp 42, 8 Triliun

Nantinya, aplikasi Gmail, Chrome, termasuk Play Store, akan diberi harga lisensi baru untuk produsen ponsel Android di Eropa. Lisensi tersebut dipisah dari Chrome, termasuk mesin pencarian Google.

Lain hal, sistem operasi Android kemungkinan bakal tetap digratiskan. Sebab, sejak awal, Android adalah open source. Sebelumnya, beredar kabar bahwa Android juga akan dikenakan biaya lisensi.

Baca juga : Ternyata, Google akan Ubah Android Sebelum Didenda Uni Eropa

Kabar lain menyebut, produsen ponsel Android di Eropa kini punya pilihan untuk merilis dua produk yang sama, tapi dengan sistem operasi berbeda.  Namun, dampak kebijakan itu lebih menyasar para pengguna. [SN/IF]

Sumber : The Verge

Resmi! Chris Kanter Dirut Baru Indosat Ooredoo

0

Telset.id, Jakarta – Spekulasi siapa yang akan menjadi Direktur Utama Indosat Ooredoo yang baru menggantikan Joy Wahjudi akhirnya terjawab. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) telah menunjuk Chris Kanter sebagai Direktur Utama Indosat Ooredoo yang baru.

Saat ini Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) masih berlangsung. Ada beberapa nama baru yang menempati susunan direksi baru Indosat.

Untuk posisi Direktur Utama diisi oleh Chris Kanter, kemudian tiga direksi lainnya adalah Eyas Naif Assaf, Arief Musta’in, dan Haroon Shahul Hameed. Sementara satu direktur independent diisi oleh Irsyad Sahroni.

Nama Chris Kanter memang sudah santer disebutkan sebagai kandidat pengganti Joy. curriculum vitae (CV) Kanter diketahui telah ada di dokumen RUPSLB sebagau calon direktur utama Indosat Ooredoo.

Baca juga: Direktur Utama Indosat Ooredoo Joy Wahjudi Mundur

Kanter sendiri bukan muka baru di Indosat. Dia telah menjabat sebagai komisaris di Indosat sejak 2015 hingga sekarang. Sebelumnya dari tahun 2010-2015, Kanter menjabat sebagai komisaris independen di Indosat.

Sebelumnya, Direktur Utama Indosat Ooredoo Joy Wahjudi telah mengumumkan mundur dari jabatannya pada akhir bulan lalu. Joy mengatakan alasan pengunduran diri karena ada urusan pribadi.

Berikut susunan Direksi dan Komisaris Indosat Ooredoo yang baru:

Susunan Direksi Indosat:

  1. Chris Kanter: Direktur Utama
  2. Eyas Naif Assaf: Direktur
  3. Arief Musta’in: Direktur
  4. Haroon Shahul Hameed: Direktur
  5. Irsyad Sahroni: Direktir Independen

Susunan Komisaris Indosat:

  1. Waleed Mohamed Ebrahim Alsayed: Komisaris Utama
  2. Hans Anthony Kuropatwa: Komisaris
  3. Hilal Suleiman Malawi: Komisaris
  4. Heru Pambudi: Komisaris
  5. Edy Sudarmanto: Komisaris
  6. Andrew Tor Oddvar Kvalseth: Komisaris
  7. Ahmad Abdulazis AA Al-Neama: Komisaris
  8. Syed Maqbul Quader: Komisaris Independen
  9. Elisa Lumbantoruan: Komisaris Independen
  10. Wijayanto Samirin: Komisaris Independen

 

 

Mayoritas Orang Amerika Tak Bisa Bedakan Bot dan Manusia

0

Telset.id, Jakarta – Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Pusat Penelitian Pew (Pew Research Center) menyebutkan bahwa kebanyakan orang Amerika mengaku tidak dapat membedakan bot dan manusia asli di media sosial.

Mereka juga menganggap bot sebagai sesuatu yang buruk. Hanya 47 persen orang Amerika yang merasa percaya diri dapat membedakan bot dan manusia asli.

Temuan ini rupanya berbanding terbalik dengan studi lain yang menyebutkan bahwa kebanyakan orang Amerika dapat mengidentifikasi berita bohong.

Baca Juga: 10 Aplikasi Media Sosial Terpopuler di Dunia

Dikutip Telset.id dari The Verge, kajian yang dilakukan oleh Pew berusaha memahami tanggapan orang awam terhadap akun-akun bot yang tersebar di berbagai platform media sosial. Setelah melakukan survei terhadap lebih dari 4.500 orang dewasa di Amerika Serikat, Pew menemukan bahwa kebanyakan dari mereka tidak begitu mengetahui tentang bot. Dua pertiga mengatakan setidaknya pernah mendengar tentang bot media sosial, tapi hanya 16 persen yang sering mendengar tentang bot, dan 34 persen bahkan tidak pernah mendengar sama sekali.

Persentase dari mereka yang paham tentang bot kebanyakan adalah anak muda. Pria juga ditemukan lebih sering mendengar tentang bot dibandingkan wanita dengan selisih 22 persen.

Karena kuesioner yang disebarkan diisi sendiri oleh responden, ada kemungkinan mereka melebihkan atau merendahkan pengetahuan mereka tentang bot.

Baca Juga: 10 Aplikasi Media Sosial Asli Indonesia

Dari responden yang pernah mendengar tentang bot, 80 persen mengatakan akun-akun tersebut digunakan untuk tujuan buruk. Persepsi itu juga tidak dipengaruhi pandangan politik atau usia.

Selain itu, semakin mereka tahu tentang bot di media sosial, mereka justru semakin kurang mendukung perihal penggunaan bot untuk berbagai tujuan, seperti aktivis yang berusaha menarik perhatian publik pada isu tertentu atau partai politik yang mempromosikan kandidatnya menggunakan bot.

Secara keseluruhan, laporan tersebut memberikan gambaran bahwa mayoritas penduduk Amerika cemas dan tidak mampu berbuat banyak untuk mengidentifikasi bot. Namun, para ilmuwan mulai menemukan alat untuk melawan bot.

Salah satu yang terbaru adalah algoritma yang diajukan oleh akademisi dari MIT Sloan yang mampu membedakan bot dan manusia berdasarkan cara mereka berinteraksi dengan akun-akun lain. Gagasan utamanya adalah jika suatu akun sangat aktif dan tidak ada yang berinteraksi dengan akun tersebut, kemungkinan itu adalah bot. Nah, bagaimana dengan Anda, bisa menbedakan? [AU/IF]

Samsung Siapkan Chip Exynos Untuk Mobil

0

Telset.id, Jakarta – Persaingan teknologi prosesor tahun ini semakin panas dengan adanya rencana Samsung merilis chipset khusus untuk mobil, termasuk mobil otonom. Prosesor yang akan diberi nama Exynos Auto itu sudah dilansir Samsung dalam situs web resminya, seperti dilaporkan engadget, Rabu (17/10/2018).

Samsung menggunakan nama Exynos pada prosesor untuk perangkat seluler dan jam tangan pintar buatannya. Selain Exynos Auto, Samsung juga berencana mambuat Isocell Auto, yakni sensor kamera kendaraan. Kedua chip ini bersama-sama bekerja pada sistem mutakhir yang terhubung dengan fungsi kendaraan.

Baca Juga : Samsung Galaxy A8 jadi “Korban” Galaxy A7 dan A9 (2018)

Chip Exynos Auto akan dirancang untuk aspek spesifik pada teknologi on the road atau jalanan. Chip Auto ini mencakup beberapa seri, yakni untuk asisten pengemudi (driver assistance) ada Exynos Auto A, infotainment mobil menggunakan Exynos Auto V dan untuk telematika menggunakan Exynos Auto T.

Sementara sensor Isocell dirancang mencakup tiga model yang terbagi atas ketajaman gambar yang dihasilkan, mulai dari 960 piksel hingga 4K piksel.

Seri prosesor Exynos Auto akan menjadi senjata baru Samsung untuk meraih tambahan pendapatan dari bisnis semikonduktor. Bisnis ini diharapkan bisa turut menyokong pendapatan raksasa teknologi Korsel ini, sehingga tidak akan terlalu bergantung pada penjualan ponsel android dan tablet.

Selain itu, chip ini diharapkan bisa ikut menyokong teknologi kendaraan otonom seiring bertambahnya investasi Samsung dalam pengembangan mobil pintar tersebut.

Sebelumnya, Samsung Exynos 9820 dilaporkan sudah mulai diproduksi. Chipset ini akan menjadi chipset 7nm pertama dari Samsung dan besar kemungkinan akan digunakan di Galaxy S10 dan Galaxy Note 10 tahun depan.

Menurut IceUniverse, Exynos 9820 akan hadir dengan GPU Mali-G76 MP18. Ini adalah GPU terbaru ARM yang diumumkan pada bulan Mei lalu.

Baca Juga : Ini Fungsi 4 Kamera Samsung Galaxy A9 (2018)

Keunggulannya, Mali-G76 akan menjadi GPU 7nm pertama ARM dan membawa 30% peningkatan kinerja, efisiensi energi 30% lebih baik, dan peningkatan pembelajaran mesin 2,7x.

GPU dapat memiliki antara 4 hingga 20 core tetapi Samsung akan menggunakan 18 core seperti yang dilakukan dengan GPU Mali-G72 Exynos 9810. [WS/IF]

Sumber: Engadget

 

Mahal, Sehebat Apa Spesifikasi Huawei Mate 20 dan 20 Pro?

0

Telset.id, Jakarta – Huawei memperkenalkan dua smartphone flagshipnya hari ini. Dia adalah Mate 20 dan 20 Pro. Disamping mengunggulkan diri pada sektor kamera, kedua perangkat juga datang dengan isi kepala yang mumpuni, termasuk prosesor buatan sendiri, Kirin 980.

Di atas kertas, performa mengesankan dijanjikan chipset ini. Betapa tidak, ini adalah chip 7nm pertama untuk ponsel Android dan juga yang pertama menggunakan inti Cortex-A76 ARM yang baru. Chipset baru ini terdiri dari 6,9 miliar transistor, atau 60% lebih banyak dari pendahulunya.

Hasilnya, chipset 980 beserta core A76 menjanjikan tak hanya 75% peningkatan kinerja tetapi juga 58% peningkatan efisiensi daya, dibanding Kirin 970 dengan core A73-nya.

Baca juga : Huawei Mate 20 dan 20 Pro Meluncur, Bawa Tiga Kamera Leica

Di bawah layar berukuran masing-masing 6.39 inci (curved OLED 1,440p) dan 6.53 inci (flat LCD 1080p), Mate 20 Pro dan Mate 20 menjalankan EMUI 9.0 berbasis Android 9.0 Pie. Chipset ini memiliki NPU ganda untuk semua tugas AI, yang sebagian merupakan pengoptimalan memori untuk memastikan kinerja yang halus.

Sebagai catatan, versi Pro adalah perangkat pertama Huawei yang dibekali teknologi SuperCharge baru. Berkat fitur ini, baterai 4.200 mAh yang dibawanya bahkan bisa terisi penuh hanya dalam waktu setengah jam. Sementara Mate 20 harus puas dengan teknologi SuperCharge lama untuk mentenagai baterai 4,000mAh yang di badannya.

Baca juga : Huawei Mate 20 Dibanderol Rp 12 Jutaan di Eropa

Harga dan Ketersediaan

Huawei Mate 20 dan 20 Pro sudah tersedia saat ini, masing-masing dengan RAM 4GB atau 6GB dan penyimpanan 128GB serta RAM 6 dan penyimpanan 128GB. Harganya?

Dilaporkan GSMArena, Rabu (17/10/2018), Huawei Mate 20 dibanderol mulai €800 atau setara Rp 15 jutaan untuk varian 4/128GB dan €850 atau sekitar Rp 16,9 jutaan untuk varian 6/128GB. Sementara versi Pro diberi label harga €1,050 atau sekitar Rp 20 jutaan untuk RAM 6GB dan penyimpanan 128GB.

Cuma 10 Menit Realme 2 Laku 15.000 unit di Lazada

0

Telset.id, Jakarta– Realme 2 membuat gebrakan pada penjualan pertamanya secara online. Sub-brand dari Oppo itu mengklaim bahwa Realme 2 laku terjual 15.000 unit hanya dalam waktu 10 menit di Lazada.

Kabar itu diposting melalui akun Twitter @RealmeIndonesia. Laman resmi milik Realme tersebut berterimakasih kepada para konsumen yang telah membeli unit Realme 2 di hari pertama penjualannya.

Mereka juga mengklaim Realme 2 mencetak rekor penjualan perdana untuk produk pertama di Lazada dalam waktu singkat.

Realme 2 sendiri memang dijual secara eksklusif di Lazada pada Selasa kemarin (16/10) dan pada 24 Oktober 2018 mendatang akan melakukan penjualannya kembali.

Baca juga: Resmi Diperkenalkan, Ini Harga Realme 2 di Indonesia

Realme 2 dirilis pada awal Oktober lalu.  Realme 2 mengusung layar berukuran 6,2 inci beresolusi HD+ dengan aspek rasio 19 :9. Smartphone ini, ditenagai oleh prosesor octa-core 1.8GHz Snapdragon 450, RAM 3GB/4GB,ROM 32GB/64GB, serta baterai berkapasitas 4,230 mAh.

Baca juga: Review Realme 2: Desain Hebat, Harga Bersahabat

Smartphone ini mempunyai kamera ganda yang beresolusi 13MP aperture f/2.2 dan 2MP lensa depth aperture f/2.4. Sedangkan untuk kamera depan Realme 2 mempunyai kamera beresolusi 8MP aperture f/2.2. Ponsel tersebut juga memiliki teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI), yakni AI Beauty 2.0.

Realme 2 dibanderol seharga Rp 1,9 jutaan untuk versi RAM 3GB dan ROM 32GB. Sedangkan untuk RAM 4GB dan ROM 64GB, dilepas Rp 2,3 jutaan. Realme 2 akan tersedia dengan tiga pilihan warna, yaitu Diamond red, Diamond blue, Diamond black.

Sebelum sukses di Indonesia, Realme 2 juga mencatat penjualan yang bagus di India. Pada penjualan perdananya di India, Realme 2 terjual sebanyak 200.000 unit dalam waktu lima menit.

Baca juga: Review Realme 2 Pro: Spesifikasinya Gak Nyantai!

Rekor pun kembali terjadi pada 11 Oktober 2018 lalu. Realme di India berhasil menjual 700.000 unit baik Realme 2, Realm 2 Pro dan Realme C1 hanya dalam waktu 12 jam saja.

Nampaknya rekor Realme  di Indonesia masih bisa terjadi. Pasalnya Realme 2 Pro baru akan dijual perdana pada 23 Oktober mendatang dan bisa saja menjadi buruan penggila smartphone yang kemarin sudah kehabisan seri Realme 2. [NM/HBS]

 

Facebook Bikin TV Kamera untuk Video Call dan Streaming

0

Telset.id, Jakarta – Seperti Google, Facebook tampaknya mulai serius merancang perangkat keras. Setelah meluncurkan fitur panggilan video, Mark Zuckerberg, dkk dilaporkan sedang mengembangkan sebuah perangkat keras berupa TV Kamera.

Dilansir dari Ubergizmo, Rabu (17/10/2018), Facebook sedang mengembangkan TV Kamera untuk melakukan panggilan video atau “video call” dan streaming.

TV Kamera buatan Facebook dikabarkan memiliki layar yang besar sehingga pengguna bisa menikmati konten dari Facebook Watch dengan lebih nikmat karena besarnya layar.

Baca juga: Asyik! Gamers Android Bisa Akses Platform Gaming Facebook

Proyek TV Kamera milik Facebook juga akan dilengkapi dengan Artificial Intelligent (AI) yang dipasang di bagian kamera. AI akan membantu untuk mendeteksi dan mengikuti orang secara otomatis saat mereka bergerak dalam bingkai selama panggilan video. Facebook sendiri belum menjelaskan secara resmi mengenai produk miliknya ini.

Hanya desas-desus mulai muncul jika TV Kamera milik Facebook akan dirilis pada musim semi tahun depan atau antara Maret dan Juni di tahun 2019. Informasi terakhir jika Facebook masih mengembangkan TV Kamera demi fitur yang canggih buat konsumen.

Baca juga: Cara Pastikan Facebook Anda Telah Diretas atau Tidak

Rencana Facebook untuk membuat TV Kamera dianggap kalangan sebagai langkah Facebook untuk masuk ke industri perangkat keras modern. Pasalnya produk dengan fitur streaming ini dianggap akan bersaing dengan Amazon, Roku dan Google yang telah terlebih dahulu membuat produk serupa.

Misalnya saja Google. Perusahaan mesin pencari tersebut telah memproduksi lima produk perangkat keras mulai dari notebook yang bermerek Pixelbook, Earphone yang bermerek Pixel Buds, Pixel 2 dan Pixel 2 XL serta Home Mini dan Home Max.

Baca juga: Aktivitas Facebook Bakal Pengaruhi Konten Instagram  

Facebook sendiri sebelumnya telah memperkenalkan  platform gaming versi desktop untuk berkompetisi dengan Twitch. Platform gaming Facebook tersebut adalah Fb.gg, yang memungkinkan gamers untuk menyiarkan dan menonton video yang berkaitan dengan gaming di Facebook.

Sekarang, Fb.gg yang juga menjadi penantang YouTube tersedia pula untuk versi mobile. Facebook menghadirkannya khusus bagi perangkat Android. Namun demikian, formatnya masih beta dan baru bisa diakses oleh para gamers Android di wilayah Filipina.

Baca juga: Hacker Curi Token 30 Juta Akun Pengguna Facebook

Platform gaming dari Facebook untuk versi mobile masih memiliki fitur terbatas. Sebab pada umumnya, versi beta memang digunakan untuk memperoleh umpan balik dari para pengguna yang mencobanya.

Platform gaming bikinan Facebook tersebut menjanjikan kemampuan memainkan game secara langsung dengan penyiar-penyiar favorit. Sejumlah game yang dapat dimainkan di platform itu meliputi Everwing, Words with Friends, dan Basketball FRVR. [NM/HBS]

Sumber: Ubergizmo

Telkomsel Gelar Indonesia Games Championship eSports

1

Telset.id, Jakarta – Telkomsel melalui Dunia Games menggelar Liga eSport sebagai rangkaian kompetisi di Indonesia Games Championship (IGC) 2019. Ajang berhadiah total Rp 3 milyar ini juga memberikan kesempatan bagi para pemenang untuk bertanding di IGC 2019.

Head of Digital Lifestyle Telkomsel, Crispin P Tristram mengatakan, perkembangan industri eSport di Indonesia sangat bekembang pesat.

Menurutnya, Dunia Games dihadirkan Telkomsel untuk menjadi pendukung utama bagi industri ini melalui ajang Liga eSport Dunia Games.

“Ajang ini kami hadirkan untuk memberikan wadah bagi pelanggan yang mencintai game dan eSport serta sebagai salah satu upaya kami untuk membangun ekosistem digital entertainment lifestyle bagi masyarakat Indonesia,” ujar Crispin di Kantor Pusat Telkomsel, Rabu (17/10/2018)

Lebih lanjut Crispin menerangkan, saat ini layanan game online akan memerlukan standar jaringan yang sangat bagus dengan kecepatan tinggi dan latensi yang rendah.

Baca juga: Telkomsel Kirim Dua Tim ke Ajang PvP Esports Championship

Untuk itu, kata Crispin, Telkomsel selalu meningkatkan kualitas jaringan broadband 4G LTE untuk memastikan stabilitas layanan data sehingga para gamers dapat menikmati game online dengan nyaman.

“Hingga saat ini lebih dari 60 juta pengguna Telkomsel dari 90 juta pemain telah aktif yang bermain mobile games secara online di Indonesia,” ungkap Crispin.

Games yang dipertandingkan pada liga eSport ini antara lain adalah Mobile Legends Bang Bang untuk Dunia Games League, Free Fire untuk Dunia Games Campus League dan Dunia Games Pro League.

Dunia Games League secara serentak diadakan di 141 kota dan 13 tim terbaik akan dipertandingkan di tingkat nasional untuk memperebutkan gelar juara pada grand final yang akan berlangsung pada Maret 2019 di Dunia Games Esports Stadium, Jakarta.

Registrasi Dunia Games League sudah dimulai pada awal Oktober 2018, dan akan mulai berkompetisi pada akhir Oktober 2018.

Foto: Hendra Wiradi/Telset.id

Sedangkan Dunia Games Campus League akan berlangsung di 13 kampus se-Indonesia dan 12 tim terbaik menuju grand final yang akan dipertandingkan bersamaan dengan grand final Dunia Games League.

Registrasi Dunia Games Campus League akan dibuka pada akhir November 2018 dan Dunia Games Pro League dibuka pada awal Januari 2019. Liga eSport Dunia Games akan diikuti lebih dari 45.000 peserta terbagi lebih dari 6.000 tim.

Selama liga ini berlangsung, Telkomsel menargetkan 60 juta online viewers dari lebih 24.000 pertandingan dan 2.500 jam produksi tayangan, akan menjadikan ajang ini sebagai turnamen eSport terbesar yang diadakan di Indonesia tahun ini. (MS/HBS)

Huawei Mate 20 dan 20 Pro Meluncur, Bawa Tiga Kamera Leica

0

Telset.id, Jakarta – Huawei resmi memperkenalkan dua perangkat barunya kepada dunia. Berlangsung dalam sebuah acara di London, Inggris, pabrikan asal China ini merilis dua flagship teranyar, Mate 20 dan Mate 20 Pro.

Kedua smartphone, seperti dilaporkan GSMArena, Rabu (17/10/2018), mengunggulkan diri di sektor kamera. Bukan cuma satu auatupun dua, tetapi tiga, dan berasal dari Leica. Dibanding saudaranya, seri Pro digadang-gadang lebih digdaya.

Sebagai catatan, perangkat ini dibekali layar OLED curved 6.39 inci dengan resolusi 1,440p dan dukungan HDR.

Dukungan tiga kamera sendiri diwariskan dari pendahulunya, P20 Pro. Disini Huawei menggabungkan sensor 40MP Quad Bayer dengan lensa wide-angle f/1.8, sensor 20MP dengan lensa ultra-wide f/2.2 dan kamera 8MP 80mm f/2.2 telephoto.

Di bagian depan, sebuah kamera berkekuatan 24MP (f/2.0) disematkan, lengkap dengan pemindai wajah 3D.

Baca juga : Bocoran Spesifikasi Lengkap Huawei Mate 20 Pro

Nah, menamakan kedua perangkat dengan Mate 20 saja dan Mate 20 Pro tentu bukan tanpa alasan bagi Huawei. Ada perbedaan diantara keduanya, dan yang paling kentara adalah di bagian depan. Dimana sementara kedua perangkat tampak tidak memiliki bezel, Mate 20 hadir dengan notch atau poni sangat minim yang menaungi kamera depan tunggal. Saudaranya, Mate 20 Pro lebih mirip dengan iPhone, lantaran dilengkapi pula dengan teknologi face unlock yang lebih canggih.

Perbedaan lainnya yang bisa ditemukan dari kedua perangkat adalah kehadiran audio jack, dimana versi standar memilikinya, sementara Pro tidak.

Huawei Mate 20 dibekali layar datar LCD berukuran 6.53 inci, dengan resolusi 1080p. Kameranya juga triple, namun dengan besaran sensor yang berbeda. Kamera utama datang dengan sensor 12MP dengan lensa f/1.8. Ini digabungkan dengan kamera 16MP dengan lensa ultra-lebar f/2.2 dan kamera tele 8MP 52mm f/2.4. Mode makro 2.5cm/1in dan fitur AI juga tersedia di sini.

Baca juga : Huawei Mate 20 Dibanderol Rp 12 Jutaan di Eropa

Di bagian depan, juga ada kamera 24MP namun tanpa pemindai wajah 3D. pemindai sidik jari ada di belakang, dibawah sang fitur andalan, triple camera. [IF]

Pengguna Twitter Terima Kiriman Pesan Misterius

0

Telset.id, Jakarta – Pengguna aplikasi Twitter dihebohkan dengan munculnya pesan misterius. Selasa pagi kemarin (16/10) beberapa pengguna Twitter mengaku mendapatkan notifikasi dari pihak Twitter, yang jika dibaca tidak mengandung arti.

Seperti yang Anda lihat pada gambar, notifikasi misterius itu berisi kumpulan huruf dan angka, dan pemberitahuan tersebut muncul berkali-kali.

Banyak pengguna Twitter yang bertanya-tanya apa maksud dari pesan misterius tersebut, karena tidak mengandung arti kalimat apapun. Hal ini semakin aneh ketika penggua mencoba membuka pesan tersebut.

Dilansir Telset.id dari CNET pada Rabu (17/10), saat pesan itu dibuka, pengguna malah diarahkan secara acak menuju laman-laman yang dahulu pernah dibuka oleh pengguna.

Baca Juga : Irlandia Selidiki Twitter Terkait Perlindungan Data Pengguna

Keanehan ini didengar oleh pihak Twitter. Melalui akun Twitter-nya @jack, CEO Twitter Jack Dorsey mengaku jika mereka juga mengetahui masalah tersebut.

“Kami juga melihat hal ini,” cuit Dorsey

Pada cuitan selanjutnya dia meminta kepada pasukannya untuk segera memperbaiki gangguan tersebut karena telah mengganggu banyak pengguna.

“ini harus diperbaiki sekarang untuk mengetahui apa yang terjadi sebenarnya,” cuit Jack.

Akun resmi Twitter bidang bantuan pengguna yakni @TwitterSupport tidak menjelaskan penyebab gangguan tersebut. Pihak Twitter menyatakan bahwa sampai saat ini layanan mereka baik-baik saja.

Baca juga: Mulai Sekarang, Twitter Larang Unggahan Tak Manusiawi

Sontak pernyataan Twitter tidak menjawab keresahan pengguna yang mendapatkan pesan misterius tersebut. Justru mereka mengkritik cuitan pihak Twitter tentang gangguan tersebut. Mereka menilai jika cuitannya tidak menjawab apa-apa.

Baca Juga : Operator China “Pasrah” Data Penggunanya Diambil Kepolisian

Sejurus kemudian, Jack Dorsey kembali mencuit. Jack menyakinkan pengguna untuk tetap tenang karena timnya sedang bekerja keras untuk memperbaiki semuanya.

“Kami tidak tahu persis mengapa, tetapi dengan cepat dikembalikan,” cuit Jack.

Cuitan Jack Dorsey tersebut menjadi penjelasan terakhir karena sampai saat ini pihak Twitter belum menjelaskan penyebab gangguan tersebut ditengah banyaknya postingan pengguna yang juga mendapatkan pesan tersebut.

Twitter minggu ini tampaknya sedang mengalami rintangan di perusahaan mereka. Sebelumnya Pemerintah Irlandia sedang melakukan penyelidikan pada Twitter.

Komisi Perlindugan Data Irlandia melakukan penyelidikan karena pihak Twitter menolak memberikan ‘t.co’ data pengguna soal pecalakan tautan web kepada peneliti bidang keamanan data, yakni Michael Veale.

Apa yang dilakukan Twitter berpotensi melanggar peraturan. Pasalnya, permintaan Veale berada dalam perlindungan General Data Protection Regulator (GDPR).

Baca Juga : YouTube Error di Sejumlah Negara, Termasuk Indonesia

Adapun GDPR sendiri adalah peraturan tentang perlindungan data yang ditetapkan bagi seluruh perusahaan di dunia yang menyimpan, mengolah atau memproses personal data penduduk dari 28 negar yang tergabung dalam Uni Eropa.

Veale mengatakan bahwa Twitter menolak permintaanya dengan mengutip peraturan GDPR tentang tuntutan yang melibatkan “usaha yang tidak proporsional,”.

Sumber : CNET

Terlalu Ambigu, Apple Protes Kebijakan Enkripsi Australia

0

Telset.id, Jakarta – Apple melayangkan protes kepada pemerintah Australia, karena Rancangan Undang-Undang (RUU) Kebijakan Enkripsi yang sedang disusunnya. Apple menyatakan, regulasi tersebut sangat ambigu.

Menurut Vice President of Communications Apple, Steve Dowling, RUU Kebijakan Enkripsi Australia dinilai terlalu luas jangkauannya, dan bisa mempengaruhi keamanan, keselamatan, serta privasi jutaan warga Australia bahkan dunia.

Ia menegaskan bahwa peraturan yang dibuat oleh pemerintah Australia akan melanggar hukum yuridiksi negara lain, seperti Amerika Serikat dan Eropa. Oleh sebab itu, perusahaan asal Cupertino, Amerika Serikat ini berani memprotesnya.

Baca Juga: AS Dukung Bantahan Apple Soal “Chip Mata-mata” China

RUU Kebijakan Enkripsi Australia sendiri akan membuat seluruh perusahaan teknologi untuk menyediakan akses kepada pihak penegak hukum setempat. Akses itu akan tersedia dalam komunikasi yang terenkripsi.

“Akses data yang terenkripsi bisa dibuat hanya untuk mereka yang di bawah sumpah untuk kebaikan publik. Namun bagi kami, hal tersebut adalah premis yang salah,” kata Dowling, seperti dikutip Telset.id dari CNET, Rabu (17/10/2018).

Ia juga mengingatkan bahwa enkripsi layaknya perhitungan matematika. Ketika ada yang melemahkan model untuk perlindungan data, maka perlindungan privasi bagi semua pengguna perangkat teknologi akan ikut melemah.

Baca Juga: Hacker dari 3 Negara Siap Kacaukan Pemilu di Seluruh Dunia

Aturan yang disebut sebagai “Assistance and Access Bill” itu akan menetapkan tiga tingkat bantuan yang perusahaan teknologi dapat berikan kepada pihak kepolisian dan badan keamanan nasional. Bantuan ini berlaku ketika jaksa agung mengeluarkan perintah untuk membuka akses enkripsi dari hardware atau software mereka.

Pemerintah Australia yakin, peraturan itu tidak akan membuat perusahaan teknologi seperti Apple, Facebook, WhatsApp dan lainnya untuk bersiasat. (BA/FHP)