Beranda blog Halaman 2490

Penggunaan iOS 11 Lambat Akibat Apple Gak Fokus

0

Telset.id,Jakarta – Menjelang rilis sistem operasi iOS 12, Apple mengumumkan jumlah adopsi iOS 11 di perangkat iPhone dan iPad. Tercatat, iOS 11 telah terinstal pada 85 persen dari kedua perangkat tersebut atau naik empat persen dibandingkan data pada akhir Mei lalu yang mencapai 81 persen.

Meski demikian, penggunaan iOS 11 kemungkinan akan melambat. Sebab, fokus Apple telah beralih ke pengembangan iOS 12 yang akan dirilis dalam waktu dekat. Update terbaru dari Apple untuk suksesor iOS 10 ini ialah iOS 11.4.1 yang membawa perbaikan bug dan dukungan USB Restricted Mode.

Apple juga membeberkan jumlah penggunaan sistem operasi iOS versi lawas seperti iOS 10 misalnya. Sistem operasi itu masih digunakan oleh 10 persen dari perangkat iPhone dan iPad yang ada. Sementara sisanya, tepatnya lima persen, masih menggunakan iOS 9 dan iOS 8.

Baca Juga: Tahun Ini Apple ‘Sunat’ Beberapa Fitur Baru iOS 12?

Adopsi iOS 11 sendiri dinilai lebih lambat ketimbang iOS 10. Dilansir dari Macrumors, Jumat (07/09/2018), perlambatan itu kemungkinan dikarenakan beberapa bug high-profile yang memengaruhi iOS 11 dan berdampak pada pengembangan iOS 12.

Dilaporkan, iOS 11 menjadi salah satu penyebab kenapa Apple menunda beberapa rencana fitur iOS 12, karena perusahaan asal Cupertino, Amerika Serikat ini harus fokus pada peningkatan kinerja dan stabilitas dari iOS 11.

Baca Juga: Apple Tendang Qualcomm Demi Intel?

Apple dijadwalkan akan merilis iOS 12 pada 12 September mendatang. Tepat pada hari itu, Apple diprediksi juga akan mengenalkan seri iPhone dan Apple Watch terbaru. Sistem operasi ini telah dirancang agar waktu proses membuka aplikasi lebih cepat, waktu load cepat, dan secara keseluruhan sistem operasi lebih cepat. (BA/FHP)

Kini Panggilan Video di Skype Bisa Direkam

0

Telset.id, Jakarta – Microsoft telah meluncurkan fitur baru yang memungkinkan pengguna merekam panggilan video di Skype. Fitur tersebut sudah bisa digunakan dari perangkat berbasis Android maupun iOS.

Menurut Microsoft, seperti dilansir dari WinBuzzer pada Jumat (07/09/2018), fitur perekam panggilan Skype sepenuhnya berbasis cloud. Untuk bisa mendapatkannya, pengguna harus memperbarui Skype di Google Play Store untuk Android, ataupun App Store untuk perangkat iOS.

Dijelaskan Microsoft, dari segi keamanannya, ketika pengguna mulai merekam, semua orang yang ada dalam panggilan akan mendapat pemberitahuan. Jadi, mereka tahu kalau aktivitas panggilan sedang direkam.

Untuk mulai merekam panggilan via peranti Android atau iOS, pengguna cukup menekan tanda “+”, kemudian pilih opsi Start Recording. Setelah itu, akan tampil pemberitahuan di layar, termasuk ke pengguna lain.

Baca Juga: Yess! Group Video Call WhatsApp Bisa Diakses Semua Pengguna

Ketika pengguna berada dalam panggilan video, Skype akan merekam semua orang. Pengguna bisa pula menyimpan dan berbagi rekaman panggilan dalam 30 hari ke depan atau menyimpannya di memori internal dengan menekan opsi Save, sehingga otomatis rekaman panggilan disimpan sebagai file MP4.

Baca Juga: Biar Gak Gagal Fokus, Windows 10 Punya Fitur Ini

Sayangnya, Microsoft masih belum memberikan fitur perekam panggilan Skype untuk sistem operasi Windows 10. Namun, perusahaan tersebut berjanji bakal menambahkan fitur itu untuk Windows 10 dalam beberapa bulan mendatang. (SN/FHP)

Balas Dendam, Giliran Facebook Gugat BlackBerry

2

Telset.id, Jakarta – Sengketa antara Facebook dan BlackBerry belum juga mereda. Facebook kini membalas BlackBerry dengan tuntutan hukum. Lewat gugatannya, BlackBerry dituding telah mencuri teknologi perpesanan bikinan Facebook.

Raksasa media sosial ini telah mengajukan gugatan di pengadilan federal San Francisco, Amerika Serikat. Facebook menuduh BlackBerry telah melanggar beberapa paten terkait pesan suara, pelacakan dan analisis data GPS, serta cara kerja mendapatkan grafik dari perangkat seluler.

Dilansir dari Ubergizmo, Jumat (07/09/2018), Facebook meminta ganti rugi yang tidak ditentukan untuk pelanggaran enam paten BlackBerry. Gugatan ini sendiri merupakan reaksi Facebook atas kasus sebelumnya yang diajukan oleh BlackBerry.

Baca Juga: Dituding Langgar Paten, Facebook: BlackBerry Butuh Duit

Sekadar informasi, bulan lalu BlackBerry menggugat Facebook. BlackBerry menuduh Facebook menggunakan sejumlah keamanan inovatif, antarmuka pengguna, dan fitur peningkatan fungsionalitas dari aplikasi miliknya.

Sejauh ini, belum ada kabar apakah Facebook dan BlackBerry akan menyelesaikan persoalan tersebut secara kekeluargaan. Sebab, hingga kini pihak Facebook maupun BlackBerry belum bisa dimintai konfirmasi.

Baca Juga: Ini 5 Paten BlackBerry yang “Dicuri” Facebook

Silang sengkarut soal paten teknologi memang kerap menimpa perusahaan besar, termasuk Apple dan Samsung. Mei 2018 lalu, Samsung bahkan harus membayar denda USD 539 juta atau sekitar Rp 7,6 triliun kepada Apple.

Hal tersebut diputuskan langsung oleh hakim di pengadilan federal di San Jose, California, setelah Samsung terbukti telah melanggar hak paten desain Apple dan paten utilitas yang meliputi desain sudut membulat, tepi bagian depan iPhone, dan lainnya. (SN/FHP)

Retro Entertainment Console, Konsol dengan 600 Game Jadul

0

Telset.id, Jakarta – Di tengah banyaknya game dengan grafis tinggi yang bisa dimainkan di Xbox One X ataupun PlayStation 4, tetap saja ada konsol yang menyajikan permainan jadul dengan gameplay sederhana namun tak kalah mengasyikan.

Dilansir dari Engadget, Jumat (07/09/2018), ada konsol bernama Retro Entertainment Console yang memberikan lebih dari 600 game pre-loaded jadul, seperti Super Mario Bros, PacMan, Tetris, dan lainnya. Menariknya, desain konsol tersebut mirip seperti Nintendo Entertainment System (NES).

Hal tersebut terlihat dari desain serta warna dari konsol itu yang mengingatkan kita kepada NES. Bentuknya juga cukup kecil dan ringan untuk dibawa saat bepergian. Pengguna pun dapat menghubungkannya melalui HDMI, untuk menampilkan game jadul tadi di layar yang lebih besar.

Baca Juga: Komputer Jadul Apple-1 akan Dilelang, Harganya Setara Supercar

Untuk mendapatkan konsol retro tersebut, pengguna hanya cukup membelinya dengan harga USD 50 atau sekitar Rp 700 ribuan. Namun, harga itu hanya berlaku satu saja, tepatnya pada Kamis (06/09/2018) kemarin. Sesudahnya, pengguna harus membayar USD 300 atau Rp 4,4 jutaan.

Retro Entertainment Console

Selain Super Mario Bros, PacMan, dan Tetris, pengguna bisa pula menikmati aneka permainan lawas seperti BomberMan, Galaga, Ninja Gaiden, dan masih banyak lagi. Retro Entertainment Console dilengkapi dua controller sehingga pengguna dapat memainkan game jadul sekaligus bernostalgia bersama teman-teman.

Baca Juga: 7 Tips Hasilkan Foto Keren Pakai Smartphone ‘Jadul’

Sekadar informasi, NES kali pertama dipasarkan pada medio 1980-an dan langsung booming di kalangan pencinta video game. Sempat menghilang, NES kemudian hadir lagi pada akhir 2016 dengan isi 30 permainan, semisal Super Mario Bros dan Donkey Kong. Sayang, ketersediaan konsol NES pada 2016 sangatlah terbatas. (SN/FHP)

Tak Semua Galaxy S10 Mendukung Teknologi 5G

0

Telset.id, Jakarta – Teknologi 5G diproyeksi akan dihadirkan operator telekomunikasi pada tahun depan. Di saat yang bersamaan, smartphone dengan teknologi yang mendukung koneksi tersebut juga akan hadir, salah satunya adalah Samsung Galaxy S10.

Namun, ada kabar kurang bagus soal smartphone tersebut. Melansir dari Ubergizmo, Jumat (07/09/2018), tidak semua seri Galaxy S10 mendukung 5G. Sebab, meski Samsung mengembangkan chipset Exynos dengan modem 5G, tapi sebagian Galaxy S10 tidak memiliki teknologi 5G secara default, melainkan tersedia secara terpisah.

Baca Juga: Galaxy S10 Punya Sensor Sidik Jari di Bawah Layar?

Samsung Galaxy S10 memang santer dikabarkan bakal menjadi smartphone flagship Samsung berikutnya setelah Galaxy Note 9, yang diluncurkan beberapa waktu lalu. Smartphone ini disematkan sejumlah teknologi canggih, khususnya pada sektor layar.

Menurut informasi yang beredar, Galaxy S10 bakal memiliki “layar ajaib” yang dapat “menyembuhkan diri”. Teknologi tersebut mampu memperbaiki layar Galaxy S10 dari cacat akibat goresan.

Baca Juga: Nokia: Banyak Perusahaan Belum Siap Terapkan 5G

Rumor itu muncul setelah Samsung diketahui mendapatkan paten dari World Intellectual Property Organization. Isinya berupa teknologi solusi mengatasi goresan atau noda sidik jari di layar Galaxy S10.

Selain teknologi layar, Galaxy S10 diyakini bakal memiliki prosesor terbaik seperti iPhone terbaru. Prosesor yang tidak disebutkan namanya itu kemungkinan adalah Snapdragon 855 buatan Qualcomm. (SN/FHP)

Begini Cara Aktifkan Dark Mode di YouTube Android

0

Telset.id, Jakarta – Beberapa waktu lalu, Google mengumumkan bahwa Dark Mode atau mode gelap akan tersedia di aplikasi YouTube untuk Android. Mode serupa sebelumnya sudah dihadirkan untuk YouTube versi iOS.

Dilansir dari 9to5mac, Jumat (07/09/2018), fitur Dark Mode telah hadir untuk smartphone Android. Bagi pengguna yang menggunakan mode tersebut, mereka dapat lebih nyaman ketika mengakses YouTube di malam hari.

Sebab, apabila memakai latar belakang aplikasi berwarna putih di malam hari, cukup mengganggu penglihatan mereka. Nah, untuk aktifkan Dark Mode di YouTube Android, pengguna bisa membuka menu Settings. Kemudian, masuk ke General dan temukan opsi Dark Mode. Kemudian, ubah toggle-nya hingga fitur tersebut aktif.

Baca Juga: Trik Bikin Suara Kamu jadi Suara Navigasi Waze

Khusus untuk smartphone berbasis Android Pie, seperti Google Pixel 2 XL, pengguna harus membersihkan cache sebelum memanfaatkan Dark Mode. Caranya, masuk ke Settings > Storage > Movie & TV apps > YouTube > Clear Cache. Selanjutnya, aktifkan Dark Mode dengan masuk ke Settings dan General.

Bagaimana jika belum mendapatkan fitur tersebut? Kami sarankan untuk terus memeriksa pembaruan aplikasi YouTube di Google Play Store. Karena untuk menikmati mode ini, pengguna harus memastikan bahwa perangkat sudah memiliki aplikasi versi 13.35.51 atau yang lebih lebih tinggi. (SN/FHP)

Bukan Tiga Kamera, Nokia 9 Punya Lima Kamera

1

Telset.id,Jakarta – Nokia kemungkinan sedang mengembangkan smartphone lima kamera atau penta-lens. Sebab, baru-baru ini muncul bocoran gambar yang menampilkan smartphone tersebut di sebuah situs asal China, meski kemudian gambar itu telah dihapus kembali.

Meski pihak HMD Global masih enggan memberikan konfirmasinya, namun diperkirakan smartphone itu merupakan seri Nokia 9 yang akan diluncurkan di waktu mendatang. Dilansir dari Ubergizmo, Jumat (07/09/2018), gambar ini menampilkan enam lingkaran pada body belakang.

Tiga di antaranya terlihat bermerek Zeiss. Sementara sisanya, merupakan tempat untuk LED Flash, dan dua lainnya masih belum diketahui kegunaannya.

Nokia 9 sendiri dikabarkan akan menjadi pengganti dari seri Nokia Lumia 1020 yang mengusung sensor kamera beresolusi 41MP. Terlepas dari kameranya, Nokia 9 kabarnya akan dibekali dengan layar berukuran 6 inci yang disematkan teknologi pemindai sidik jari di dalamnya.

Baca Juga: Nokia 6.1 Plus, Smartphone Berponi dengan Kamera Mumpuni

Smartphone ini juga telah ditenagai oleh SoC Snapdragon 845 yang dikombinasikan dengan RAM 8GB dan memori internal 256 GB. Tak ketinggalan, Nokia 9 sudah menggunakan baterai berkapasitas 3,900 mAh dan sistem operasi berbasis Android Pie.

Baca Juga: Nokia akan Persiapkan Smartphone dengan Kamera Slider?

Nokia sendiri dikabarkan sedang mempersiapkan pembaruan untuk tampilan aplikasi kameranya. Menurut laporan, pembaruan tersebut lebih dulu hadir untuk Nokia 6.1 Plus yang kemudian dilanjutkan untuk seri Nokia lain dengan sistem operasi Android Pie.

Informasi menyebut, tampilan aplikasi kamera buatan Nokia ditata sedikit menyerupai tampilan kamera untuk iPhone. Selain itu, Nokia juga membekali kameranya dengan Google Lens, yang mampu mengenali apapun yang tertangkap pada kamera. (BA/FHP)

1 Dari 4 Orang : Lebih Baik Telanjang Daripada Pergi Tanpa Ponsel

0

Telset.id, Jakarta – Mulai dari membantu kita berpindah dari lokasi A ke B, memesan makanan hingga berhubungan dengan teman-teman, kini dunia digital tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari sehingga tanpa internet bisa timbul kekhawatiran.

Faktanya menurut penelitian Kaspersky Lab, orang-orang saat ini sangat bergantung pada konektivitas dengan 23% lebih memilih untuk tertangkap bugil di depan umum daripada tidak membawa ponsel yang tekoneksi ke Internet bersamanya.

Menjaga ponsel dengan baik dan memastikan tersedianya koneksi Internet yang stabil di mana pun dan apa pun yang dikerjakan menjadi semakin penting.

Pertanyaannya sekarang, seberapa banyak kita mengandalkan koneksi Internet? Apakah pernah berpikir bisa melewati hari tanpa Internet sama sekali? Jika jawabannya adalah ‘tidak’, maka Anda bukan satu-satunya.

Tetap terhubung ke Internet sekarang menjadi kebutuhan penting bagi banyak pengguna, terutama ketika mereka sedang bepergian. Jawaban dari survey yang dilakukan oleh Kaspersky Lab, lebih dari seperlima (22%) mengatakan bahwa memiliki koneksi ke Internet sama pentingnya dengan mendapatkan makanan, air dan tempat tinggal.

Ketergantungan pada perangkat dan konektivitas kini begitu kuat sehingga kehilangan ponsel atau tablet bisa lebih membuat stres lebih besar daripada situasi traumatik lainnya.

Menurut survey, hampir semua responden (90%) mengatakan bahwa mereka akan merasa stres jika perangkat mereka hilang atau dicuri, yang lebih tinggi daripada ketinggalan kereta atau pesawat (88%), mengalami kecelakaan kecil pada mobil (88%), atau dalam kondisi sakit (80%).

Lebih mengejutkan, orang-orang siap untuk mengambil risiko malu dan bahkan membahayakan keselamatan pribadi agar tetap terhubung. Sebagai contoh, 26% responden menatap layar ponsel mereka ketika menyeberang jalan dan 21% responden juga menatap layar ponsel ketika berjalan di daerah yang tidak diketahui atau berbahaya.

Selain itu, satu di antara lima orang mengatakan mereka merasa seperti telanjang tanpa perangkat yang terhubung. Ini adalah sesuatu yang Kaspersky Lab teliti lebih lanjut dalam percobaan baru-baru ini, dengan seorang sukarelawan yang tidak memiliki bantuan dan telanjang ditugasi untuk mencoba dan menemukan pakaiannya di kota yang tidak dikenal, tanpa telepon dan semua akses di dalamnya. Hasil dari eksperimen sosial ini telah menunjukkan bahwa bepergian tanpa perangkat yang terhubung ke Internet sama rasanya seperti telanjang.

VP Pemasaran Produk, Kaspersky Lab, Dmitry Aleshin mengatakan, konektivitas cepat menjadi pokok kehidupan modern  bagi banyak orang, bahkan menjadi kebutuhan mutlak.

“Keinginan kita untuk selalu terkoneksi ke Internet setiap saat, dengan mempersiapkan segala hal untuk mempertahankan koneksi, menunjukkan betapa pentingnya perangkat yang terhubung dalam kehidupan kita,” unjar Dmitry. (MS)

Facebook Dirikan Data Center di Singapura

2

Telset.id, Jakarta – Facebook telah menyiapkan investasi sebesar USD 1 miliar atau setara dengan Rp 14,8 triliun untuk membangun data center pertamanya di Singapura. Dilaporkan, data center Facebook itu bakal resmi dibuka pada tahun 2022 mendatang.

Nantinya, data center Facebook akan dibangun di sebelah barat Singapura, dekat dengan data center kepunyaan Google. Sebelumnya, Google mengalokasikan dana USD 850 juta atau Rp 12,6 triliun untuk membangun data center di Singapura.

Baca Juga: Facebook Bikin “Ruang Perang” untuk Pantau Pemilu

“Data center di Singapura akan menopang seluruh pengguna di negara-negara kawasan Asia,” kata VP of Infrastructure Data Center Facebook, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (07/09/2018).

Facebook mengatakan, data center tersebut berada di area seluas 170 ribu meter persegi dan diproyeksikan bakal menyerap ratusan tenaga kerja. Sebelum di Singapura, Facebook sudah membangun pusat data di Amerika Serikat, Irlandia, Swedia, serta Denmark.

Selain fokus untuk membangun data center baru, Facebook sendiri tengah berusaha untuk mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 75 persen. Sebab, beberapa waktu lalu, raksasa media sosial ini menyatakan bakal 100 persen menggunakan energi terbarukan pada akhir tahun 2020 mendatang.

Baca Juga: Facebook Total Pakai Energi Terbarukan di 2020

Facebook melakukannya untuk membantu mengatasi perubahan cuaca. Mereka telah menandatangani perjanjian untuk menggunakan lebih dari 3 gigawatt energi surya dan angin yang dibangun pada satu saluran dengan data center mereka.

Data center Facebook itu menempati lahan di kawasan Oregon, Virginia, New Meksiko di Amerika Serikat. Facebook juga membangun jaringan tenaga surya dan angin satu saluran dengan data center-nya di wilayah Swedia. (SN/FHP)

Nokia Akui Kesulitan Penuhi Aturan TKDN

Telset.id, Jakarta – Nokia mengakui bahwa mereka cukup kesulitan untuk memenuhi aturan TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) di Indonesia. Diakui Marketing Head HMD Global Indonesia, Miranda Warokka, itulah sebabnya kenapa smartphone terbaru Nokia selalu telat masuk ke Tanah Air.

“Mungkin teman-teman merasa mengapa Nokia lama masuk ke Indonesia. Kami terus-menerus berusaha memenuhi TKDN yang ternyata prosesnya gak semudah dibayangkan,” katanya, ketika ditemui usai acara peluncuran Nokia 6.1 Plus di Jakarta, Kamis (06/09/2018).

Baca Juga: Nokia 6.1 Plus, Smartphone Berponi dengan Kamera Mumpuni

Menurutnya, pihaknya telah siap untuk mematuhi aturan TKDN di Indonesia. Namun, mereka harus melewati beberapa proses terlebih dahulu yang harus dipenuhi, yang berimbas pada keterlambatan seri smartphone Nokia masuk ke Indonesia.

“Kita sebenarnya sudah ready tapi memang untuk mematuhi TKDN, ada beberapa proses yang harus dipenuhi, jadi agak delay,” jelas Miranda.

Untuk TKDN-nya, Nokia memilih skema software dan hardware dengan memasukkan aplikasi buatan lokal, serta melakukan perakitan smartphone sebelum dijual ke pasaran.

Baca Juga: Nokia akan Persiapkan Smartphone dengan Kamera Slider?

“Untuk detailnya kurang tahu bagaimana. Tapi intinya ada proses ekspor, impor dan sebagainya. Kami juga ada factory di Batam,” ujarnya.

“Perlu diketahui juga, kami sebenarnya HMD, Nokia itu lisensi jadi ada sedikit hal yang prosesnya lebih panjang,” lanjut Miranda.

Baca Juga: Resmi Melenggang di Indonesia, Ini Harga Nokia 6.1 Plus

Nokia sendiri baru saja merilis Nokia 6.1 Plus di Indonesia. Smartphone tersebut dibanderol dengan harga Rp 3,3 jutaan dan sudah tersedia di sejumlah e-commerce seperti Blibli, Shopee, JD.id, Dinomarket, Tokopedia, TelesindoShop hingga Erafone. (FHP)

“Yukk” Mudahkan Belanja Online dan Offline

0

Telset.id, Jakarta – Bertempat di Main Atrium Mall Taman Anggrek Jakarta, sebuah acara bertajuk Asian Food Festival diselenggarakan. Berbagai tenant makanan-makanan bercita rasa hadir di tempat tersebut. Namun Ada yang menarik dari penyelenggarakan acara yang selama 1 minggu penuh dilaksanakan. Pembayaran tidak melulu menggunakan uang tunai, tapi lewat applikasi YUKK.

Aplikasi YUKK merupakan agregator karya anak bangsa yang hadir di tengah-tengah masyarakat dengan tujuan memudahkan ketika berbelanja.

“Kita hadir dengan tujuan menambah pengalaman berbelanja yang lebih efisien bagi para pengguna. Hal tersebut bisa dilakukan dengan menawarkan teknologi sesuai kebutuhan di lapangan,”jelas Stevanus Rahardja, Deputy CEO YUKK.

Lebih lanjut stevan menjelaskan, YUKK hadir dengan tujuan membuat ekosistem Omni Channel, yaitu menggabungkan dunia digital dan fisik.

“Kalau untuk wallet payment mungkin sudah banyak. Tapi kita hadir dengan teknologi beacon dan upmeter reality. Dengan hal tersebut tentunya akan membuat experience pelanggan di ketika berbelanja akan lebih berbeda,”tambahnya.

Aplikasi yang hadir sejak 1 Maret 2018 juga mengusung tema users friendly. Artinya pengguna dapat dengan mudah menggunakan applikasi tersebut. Tak hanya users friendly, YUKK juga tidak membebankan penyimpanan data di ponsel. “Gak makan memory banyak kok, apalagi kan skrg ponsel memory pada memadai. Untuk updatenya juga disesuaikan jika ada bug dan tambahan fitur saja,”jelasnya.

Saat ini jumlah pengguna aplikasi sudah mencapai 17000 dengan merchant sebanyak 170 dan lebih dari 700 outlet se JABODETABEK. “Target kami sampai akhir tahun sudah lebih dari 70000 pengguna dan 500 merchant,”terang Stevanus. (MS)

Nokia akan Persiapkan Smartphone dengan Kamera Slider?

Telset.id, Jakarta – Desain bezel-less dengan teknologi kamera slider di bagian atasnya kemungkinan besar akan menjadi tren untuk desain smartphone ke depannya. Setelah Oppo Find X dan Vivo NEX S, ada sejumlah brand lainnya yang dilaporkan akan meluncurkan smartphone dengan kamera slider di masa yang akan datang.

Sebut saja seperti Xiaomi, Honor, dan juga Lenovo. Selain brand tersebut, sepertinya ada merk lain yang mungkin saja akan mengembangkan smartphone dengan desain paling kekinian ini. Adalah Nokia yang bisa jadi bakal meluncurkan seri smartphone dengan kamera slider untuk memaksimalkan rasio layar ke body-nya.

Baca Juga: Xiaomi Mi Mix 3 Jiplak Desain Oppo Find X?

“Soal kamera slide, kami belum tahu tapi mungkin ke depan inovasinya ada,” kata Marketing Head HMD Global Indonesia, Miranda Warokka, saat ditemui usai acara peluncuran Nokia 6.1 Plus di Jakarta, Kamis (06/09/2018).

Ia menjelaskan, pihaknya selalu mendengarkan apa yang konsumen inginkan untuk seri smartphone yang akan diperkenalkan ke depannya. Hal itu mereka lakukan juga ketika meluncurkan Nokia 6.1 Plus secara global, termasuk di Indonesia, yang mengusung desain layar berponi atau notch di bagian atasnya.

Baca Juga: Giliran Lenovo Bikin Smartphone Mirip Oppo Find X

“Jadi sebenernya kita selalu mendengarkan konsumen soal apa yang mereka mau. Makanya kalau bicara Nokia 6.1 Plus desainnya begitu (berponi), karena kami dengar pengguna senang dengan desain seperti itu,” jelasnya.

Seperti diketahui, Xiaomi dan Honor beberapa waktu memastikan akan memperkenalkan smartphone flagship dengan desain yang terinspirasi dari Oppo Find X. Masing-masing dari keduanya bakal merilis Xiaomi Mi Mix 3 dan Honor Magic 2 yang punya desain nirbezel dengan kamera slider di bagian atasnya.

Baca Juga: Nokia 6.1 Plus, Smartphone Berponi dengan Kamera Mumpuni

Begitupun juga dengan Lenovo, yang sudah memamerkan konsep desain dari smartphone masa depannya melalui video rekayasa 3D atau render. Smartphone itu punya kamera slider yang juga menjadi tempat bagi komponen penting lainnya, seperti earpiece dan juga LED Flash. (FHP)