Beranda blog Halaman 2438

Segera Dirilis, HMD Pamer Desain Nokia 7.1 Plus

0

Telset.id, Jakarta – Nokia 7.1 Plus dikabarkan bakal dirilis secara resmi di China, Selasa (16/10/2018) waktu setempat. Sebelum meluncur, desain Nokia 7.1 Plus bocor melalui teaser yang sengaja diunggah oleh HMD Global.

Seperti dikutip Telset.id dari phoneArena, Selasa (16/10/2018), Nokia 7.1 Plus memiliki ukuran layar sebesar 6,18 inci. Smartphone ini mengusung desain notch di bagian atasnya, yang menyimpan earpiece, sensor jarak, dan kamera selfie beresolusi 20 MP.

Baca Juga: Nokia 6.1 Plus, Smartphone Berponi dengan Kamera Mumpuni

Di bagian belakang, Nokia 7.1 Plus tak menghadirkan sesuatu yang baru. Di sana, tepatnya di bagian atas panel kaca, terdapat modul kamera vertikal berukuran kecil. Sementara di bagian bawah, ada pemindai sidik jari.

Dalam teaser, tak tampak keberadaan port USB Type-C dan headphone jack 3,5 milimeter di bagian atasnya. Nokia 7.1 Plus sendiri ditenagai oleh prosesor Qualcomm Snapdragon 710, RAM 6GB, memori internal 128GB, dan baterai berkapasitas 3,500mAh.

Smartphone ini rencananya akan debut di China dengan nama Nokia X7. Nama tersebut memang hanya khusus pasar China, meski sekitar tiga bulan setelahnya tak menutup kemungkinan hadir ke negara lain, seperti Nokia X6.

Baca Juga: Mesin Pencari Google Versi China Bisa Lacak Pengguna

HMD memang berencana merilis Nokia X7 pada 17 Oktober 2018 di China. Rumor berembus juga menyebut bahwa HMD bakal merilisnya dengan nama Nokia 7.1 Plus di wilayah India pada akhir pekan ini.

HMD belum memberi bocoran mengenai harga Nokia X7. Namun, menilik Nokia 7.1 yang dibanderol USD 350 atau Rp 5,3 jutaan di London, harga Nokia X7 diperkirakan tak jauh dari angka itu, bahkan bisa saja lebih murah. (SN/FHP)

Nokia 8.1 (Nokia X7)

0
Nokia 8.1 (Nokia X7) pertama kali diperkenalkan pada 2018, October 16. HP besutan Nokia ini membawa sejumlah fitur unggulan, mulai dari chipset Snapdragon 710 dengan prosesor Octa-core (2x2.2 GHz 360 Gold & 6x1.7 GHz Kryo 360 Silver) dan GPU Adreno 616, hingga kamera utama dengan resolusi mencapai 13 MP. Smartphone yang pada awal peluncurannya dibandrol dengan harga 390 EUR (harga global) ini, hadir dengan spesifikasi yang terbilang menarik. Pada layar misalnya, Nokia 8.1 (Nokia X7) dilengkapi layar berukuran 6.18" Inch, 1080x2280 pixels dengan tipe layar IPS LCD, HDR10. Sementara pada sektor memori, smartphone yang hadir dalam varian warna Blue, Silver, Steel, Copper, Iron, Steel ini menggunakan konfigurasi ROM dan RAM 64GB 4GB RAM, 64GB 6GB RAM, 128GB 6GB RAM.

Harga dan Spesifikasi

Di tengah persaingan pasar yang kian sengit, komposisi harga dan spesifikasi menjadi kian penting. Inilah mengapa Nokia menanamkan cukup banyak fitur ke dalam Nokia 8.1 (Nokia X7) dengan tetap mempertimbangkan persaingan pasar dalam menentukan harga jual.

Harga Nokia 8.1 (Nokia X7)

Setelah diperkenalkan pada 2018, October 16, smartphone ini dirilis secara global atau berstatus Available. Released 2018, December 05. Untuk harga, Nokia 8.1 (Nokia X7) dibandrol dengan kisaran harga 390 EUR. Harga tersebut adalah harga untuk pasar global. Harga tersebut bisa jadi tidak jauh berbeda dengan pasar Indonesia, terkecuali jika ada fitur atau kelengkapan paket penjualan yang berbeda antara satu negara dengan negara lainnya. Sebagai informasi, harga Nokia 8.1 (Nokia X7) untuk pasar Indonesia, kami kumpulkan dari empat market place yaitu Bukalapak, Shopee, Lazada, dan JD. Harga tersebut bisa jadi berbeda dengan pasar offline atau berubah sesuai dengan perkembangan trend di pasar. Referensi harga untuk Nokia 8.1 (Nokia X7) akan tersedia saat HP tersebut sudah dipasarkan secara resmi di Indonesia.

Spesifikasi Nokia 8.1 (Nokia X7)

  • HP Snapdragon 710 dengan konfigurasi Chipset Qualcomm SDM710 Snapdragon 710 (10 nm), CPU Octa-core (2×2.2 GHz 360 Gold & 6×1.7 GHz Kryo 360 Silver) dan GPU Adreno 616
  • HP RAM 4/6 GB dengan konfigurasi memori 64GB 4GB RAM, 64GB 6GB RAM, 128GB 6GB RAM
  • HP Kamera 13 MP dengan konfigurasi sensor 12 MP, f/1.8, 1/2.55″, 1.4µm, dual pixel PDAF, OIS 13 MP
  • Layar IPS LCD, HDR10, 6.18 inches, 95.3 cm2 (~81.2% screen-to-body ratio), 1080 x 2280 pixels, 19:9 ratio (~408 ppi density)

Stik PlayStation 4 Ini Dijual dengan Harga Rp 212 Juta

0

Telset.id, Jakarta – Kehadiran joy stick sangat berperan penting bagi para gamers. Itu sebabnya, terkadang seorang gamer memilikinya lebih dari satu. Tapi bagaimana jika joy stick tersebut dijual dengan harga selangit? Apakah Anda masih akan membelinya?

Baru-baru ini publik dihebohkan dengan adanya joy stick PlayStation 4 yang dijual dengan harga USD 14.000 atau setara Rp 212,9 juta.

Dilansir Telset.id dari Ubergizmo, Senin (15/10/2018), stick PlayStation 4 yang beru dirilis Sony itu diberi nama “Lux DualShock 4”. Yang membuat stick ini mahal karena dilapisi dengan emas 24 karat dan juga berlian di tombolnya.

Dalam deskripsinya, Sony menjelaskan bahwa Lux DualShock 4 sengaja dibuat bagi gamers yang menginginkan stick PlayStation 4 yang “nyaman”.

Baca juga: Oops! Pesan Aneh Bikin PlayStion 4 Eror Tiba-tiba

“Lux DualShock 4 adalah versi premium buatan Sony DualShock 4 controller untuk PlayStation 4. Dilapisi dengan emas 24k dan dilindungi oleh lapisan triple dlc dan pelindung veneer, sehingga sangat praktis serta dirancang untuk gamer dengan selera tinggi,” tulis Sony.

Secara fisik tampilan stick ini tidak jauh beda dengan stick lainnya. Bedanya hanya baluran emas dan berlian yang membuat harga stick tersebut lebih mahal daripada harga perangkat Play Station 4 itu sendiri.

Tetapi Sony juga menyediakan versi “murah” dari stik emas tersebut, yang dibandrol ‘hanya’ seharga USD 8.500 atau setara dengan Rp 129,2 juta.

Baca juga: Untuk Pertama Kali, Sony Gugat Pembajak PlayStation 4

Kabarnya, pengguna juga bisa memilih bahan material di stik tersebut. Misalnya Anda memilih untuk memiliki stik berlapis platinum, sedangkan tombol dapat dibuat dari titanium, karbon, seng, dan sebagainya.

Stick emas Play Station 4 berharga super mahal ini muncul di tengah kasus bug yang menimpa perangkat konsol game generasi keempat buatan pabrikan asal Jepang tersebut.

Seperti telah diberitakan sebelumnya, para pengguna PlayStation 4 melaporan telah menerima pesan aneh yang kemudian membuat konsol tidak berfungsi secara tiba-tiba.

Alhasil, sejumlah pengguna pun harus melakukan restart secara paksa untuk menormalkan kembali perangkatnya. Sementara ada juga yang mengaku harus me-reset-nya ke pengaturan pabrik.

Baca juga: Oops! Pesan Aneh Bikin PlayStion 4 Eror Tiba-tiba

Nah, kalaupun PlayStation 4 akhirnya bisa kembali normal, para pengguna kehilangan semua game yang tersimpan di perangkatnya. Membuat mereka harus mengunduhnya kembali.

Sony sendiri telah merespon keluhan dari penggunanya, dan berjanji akan segera meluncurkan firmware sistem baru untuk menghilangkan bug tersebut. Para pengguna disarankan untuk berhati-hati saat menerima pesan aneh di aplikasi.

Jika ternyata masih menerima pesan aneh, pengguna disarankan untuk membukanya di aplikasi Sony PlayStation Messages di perangkat Android atau iOS. Para pengguna juga disarankan membatasi pesan yang masuk. [NM/HBS]

Sumber: Ubergizmo

Demi Akuisisi Fox, Disney Tawarkan Konsesi ke Uni Eropa

0

Telset.id, Jakarta – Ambisi Disney untuk menjadi raja bisnis hiburan dengan mencaplok saingan terberatnya Fox rupanya mendapat ganjalan di sana-sini, salah satunya dari Uni Eropa. Komisi anti monopoli Uni Eropa rupanya khawatir strategi ini membuat Disney bakal monopoli tayangan hiburan, yang buntutnya akan merugikan konsumen.

Supaya bisa mendapat izin Uni Eropa, Disney akhirnya mengalah dengan menawarkan konsesi untuk aset hiburan milik Twenty-First Century Fox Inc.

Tak tanggung-tanggung, Disney menyodorkan tawaran sebesar US$ 71,3 miliar atau mencapai Rp 1000 triliunan untuk konsesi. Hal ini disampaikan Komisi Eropa.

Baca juga: Uni Eropa akan Denda Organisasi Politik yang Curi Data Pribadi

Menurut situs web komis anti-trust Uni Eropa, Disney telah menyerahkan proposal konsesi tersebut Jumat lalu. Tetapi raksasa hiburan asal Amerika Serikat (AS) ini tidak mengungkapkan rincian konsesi tersebut.

Seperti dilansir ChannelNewsAsia, Senin (15/10/2018), komisi anti-trust Uni Eropa telah memperpanjang tenggat waktu untuk meninjau kembali rencana akuisisi tersebut hingga 11 November dari sebelumnya pada 19 Oktober.

Dengan adanya penawaran konsesi, maka Komisi Eropa diperkirakan akan mencari umpan balik dari para pelanggan dan pesaing sebelum memutuskan apakah akan menerima atau bahkan menuntut lebih banyak.

Juni lalu Disney sudah mendapatkan persetujuan dari Departemen Kehakiman AS untuk rencanan mega transaksi itu dengan syarat setuju untuk menjual 22 jaringan olahraga regional Fox.

Walaupun ada berbagai sandungan, namun transaksi itu akan memperluas portofolio Disney dari beberapa karakter paling populer di dunia, seperti menyatukan karakter Mickey Mouse, Luke Skywalker dan Marvel superheroes miliknya dengan  X-Men, Avatar dan waralaba The Simpsons.

Baca Juga : Uni Eropa Desak Apple, Samsung, dkk Bikin Charger Universal

Tak hanya itu, Disney juga memiliki stasiun televisi ABC, ESPN, Pixar, Marvel Studios, Star Wars, Lucasfilm dan ditambah berbagai taman hiburan. Aset Fox yang diakuisisi termasuk grup kabel dengan Jaringan FX, National Geographic, lebih dari 300 saluran internasional dan saham Fox di Hulu. [WS/HBS]

Sumber: ChannelNewsAsia

Jeff Bezos, si Perusak Alarm yang Jadi Triliuner

0

Jeff Bezos mengatakan bahwa ukuran pasar masih sangat besar untuk dikuasai. Karenanya, Bezos teguh memegang filosofi selalu menjalankan perusahaan seolah-olah masih pada hari pertama bisnis.

Telset.id – Minggu pertama Oktober 2018, Amazon resmi mengumumkan kenaikan upah minimum karyawan sebesar USD 15 atau sekitar Rp 225 ribu per jam. Kenaikan tersebut berlaku efektif mulai bulan depan alias November 2018.

Amazon menaikkan upah minimum karyawan setelah menerima gelombang kritik dari berbagai pihak terkait perlakukan terhadap para pekerja di gudang. Namun, Jeff Bezos selaku CEO Amazon tetap menyatakan legawa dengan kebijakan itu.

Tak cuma 250 ribu karyawan tetap, 100 ribu pegawai paruh waktu Amazon pun bakal mendapat perbaikan kesejahteraan. Amazon menaikkan pula upah minimun karyawannya di Inggris menjadi 9,5 poundsterling atau Rp 188 ribu per jam.

Bezos sadar bahwa sekarang memang saatnya bagi Amazon untuk memperhatikan taraf hidup karyawan. Amazon telah menyaru menjadi perusahaan dengan nilai pasar USD 1 triliun atau tak kurang dari Rp 14.511 triliun per September 2018.

Bezos juga tampaknya memutuskan menaikkan upah minimum karyawan untuk menampik malu. Betapa tidak, ia telah berpredikat sebagai orang paling tajir sejagat. Namanya bertengger bersama Bill Gates,  Mark Zuckerberg, dan Warren Buffett.

Bahkan, dibanding mereka, Bezos masih lebih kaya. Majalah Forbes menempatkan Bezos di urutan teratas. Kekayaan Bezos meroket hingga USD 78,5 miliar dalam setahun, dengan total harta bersih mencapai USD 160 miliar atau Rp 2.431 triliun.

Merujuk artikel Business Insider, seperti dikutip Telset.id baru-baru ini, angka sebesar itu merupakan yang tertinggi dalam sejarah Forbes 400. Bezos sukses menggeser Bill Gates yang selama 24 tahun nangkring di daftar teratas orang terkaya.

Lantas, siapakah Bezos, sang penakluk Bill Gates?

Selain sebagai CEO, Jeff Bezos juga merupakan pendiri Amazon, perusahaan perdagangan elektronik alias e-commerce yang berkantor pusat di Seattle, Amerika Serikat. Pria kelahiran 12 Januari 1964 tersebut menggagas pendirian Amazon pada 1994.

Berawal dari Teknisi

Jalan Bezos menggapai kesuksesan tidaklah mudah. Ia mengawali karier sebagai teknisi di Wall Street sebelum mencapai puncak prestasi saat menjadi Wakil Presiden DE Shaw & Co, perusahaan manajer investasi terkemuka di Negeri Paman Sam.

Bezos menjadi teknisi di Wall Street tak lama setelah lulus kuliah di Princeton University pada 1986. Setelah hengkang dari Wall Street, sebelum masuk DE Shaw & Co, Bezos pernah bekerja di beberapa perusahaan, termasuk Fitel dan Bankers Trust.

Pada 1990, barulah puncak karier Bezos tertambat di DE Shaw & Co. Ia menjadi orang termuda yang menduduki posisi Wakil Presiden di perusahaan itu. Namun, empat tahun mengecap kesuksesan sebagai analis, Bezos memutuskan berganti profesi.

Lewat perenungan yang panjang, ia memutuskan banting setir ke dunia ekonomi digital dengan mendirikan Amazon. Keputusan tersebut mungkin tidak akan pernah menjadi penyesalan dalam hidup Bezos. Padahal, Bezos sedang berada di zona nyaman.

Kali pertama merintis usahanya pada Juli 1994 dengan mendirikan perusahaan bernama Cadabra, Bezos baru berkutat dalam usaha layanan toko buku online.

Pada 16 Juli 1995, ia berani meresmikan Amazon.com sebagai perusahaan e-commerce, yang mengambil nama sungai terbesar di Amerika Selatan dan bangsa prajurit wanita legendaris dalam mitologi Yunani.

Awalnya, Bezos melakukan uji coba kepada 300 teman sebelum menahbiskan Amazon sebagai perusahaan tulen. Hasilnya, dalam 30 hari, Amazon berhasil menjual secara digital koleksi buku ke-45 negara di berbagai belahan dunia.

Baca juga: 5 Fakta Unik Jeff Bezos, Orang Terkaya Sejagat

Padahal, perusahaan itu didirikan di sebuah garasi rumah milik Bezos dengan hanya sedikit karyawan yang mengembangkan peranti lunak. Mereka akhirnya harus memperluas kantor operasional menjadi rumah dengan dua kamar tidur.

Cukup sukses berjualan buku, Amazon akhirnya membuka investasi saham pada 1997. Selanjutnya pada tahun 1998, Bezos memutuskan untuk memperluas bisnis online-nya dengan menjual beragam perlengkapan lain, seperti DVD, CD, MP3, perangkat lunak, permainan video, barang elektronik, perlengkapan, furnitur, makanan, mainan, dan perhiasan. Akhirnya, Amazon menjadi rekan peritel terbesar hingga merilis beberapa produk dan layanan lain seperti tablet Kindle Fire dan video on demand.

Tak puas dengan Amazon, pada tahun 2004 Bezos membuat langkah besar dengan mendirikan perusahaan di bidang antariksa bernama Blue Origin. Amazon bahkan berani mengakuisisi media kenamaan Washington Post. Amazon pun mengambil alih supermarket bernama Whole Foods.

Usil Saat Kecil

Jeff Bezos lahir pada 12 Januari 1964 di Albuquerque, New Mexico, negara bagian Amerika Serikat. Ia adalah putra dari pasangan Jacklyn Gise Jorgensen dan Ted Jorgensen. Bezos dilahirkan ketika ibunya masih berusia belasan tahun. Pernikahan ayah dan ibunya hanya bertahan setahun lebih. Orangtuanya lantas bercerai dan Bezos ikut dengan sang ibu.

Ibunya kemudian menikah lagi saat Bezos masih berusia lima tahun. Ayah tiri Bezos yang bernama Miguel Bezos adalah imigran asal Kuba. Nenek moyang Bezos adalah orang Texas yang secara turun temurun memiliki peternakan seluas 101 km² di Cotulla. Kakeknya adalah direktur regional Komisi Energi Atom Amerika Serikat di Albuquerque yang minta pensiun lebih awal untuk bekerja di peternakan.

Keluarga Bezos pindah ke Houston, Texas setelah sang ayah Miguel Bezos diterima bekerja sebagai insiyur di Exxon. Kelas 4 hingga kelas 6 dilewatkan Bezos kecil di Sekolah Dasar River Oaks Elementary, Houston.

Baca juga: Bos Amazon Sumbang Rp 440 Miliar untuk Anak Imigran

Pada masa remaja, Bezos sering menghabiskan musim panas bersama kakeknya. Sejak kecil, Bezos sudah memperlihatkan bakatnya di bidang mekanik. Bezos kecil bahkan pernah mencoba membongkar sendiri tempat tidur miliknya dengan obeng.

Bezos menunjukkan minatnya pada bidang ilmu sejak masih muda. Ketika masih anak-anak, ia suka mengutak-utik alarm listrik rumahnya, supaya sang adik tidak masuk ke kamarnya. Bezos membongkar sendiri alarm di rumahnya, kemudian memasangnya kembali tetapi tidak berhasil. Alhasil, dia sering kena semrot ibunya yang kesal karena sering membuat alarm rumahnya mati.

Menginjak remaja, garasi orangtunya pun menjadi “korban”. Bezos menjadikan garasi orangtuanya sebagai laboratorium untuk eksperimen ilmiah. Tapi, ternyata ada hikmah positif di balik itu semua. Ia jadi tahu bahwa minatnya memang di bidang teknologi. Karenanya, saat orangtuanya memutuskan pindah domisili ke Miami, Florida, Bezos masuk ke Miami Palmetto Senior High School.

Di sekolah tersebut, Bezos punya teman yang mempunyai minat dan bakat yang sama, yaitu ilmu pengetahuan. Bezos bergabung di Student Science Training Program yang diadakan oleh Universitas Florida, yang membawanya masuk ke Universitas Princeton.

Ada kejadian lucu ketika Bezos masuk ke bangku kuliah. Ia masuk ke jurusan fisika. Ia mengira jurusan fisika akan menarik. Ternyata, ia baru sadar kalau jurusan fisika sangatlah membosankan. Ia lalu pindah ke jurusan sains komputer dan teknik kelistrikan

Di jurusan itu, Bezos menemukan jati diri. Semasa kuliah, Bezos sangat aktif berorganisasi, bahkan sempat menjadi presiden Program Pengembangan Mahasiswa. Setelah lulus kuliah, ia langsung bekerja di Wall Street dengan gaji yang tinggi.

Amazon Berkembang Pesat

Di bawah pimpinan Jeff Bezos, pada 2005 Amazon mulai menjual layanan seperti Amazon Prime, layanan pengiriman dua hari secara gratis hanya dengan membayar biaya tahunan sebesar USD 79. Amazon juga meluncurkan layanan Mechanical Turk.

Mechanical Turk adalah layanan online marketplace yang mencocokkan manusia dengan tugas yang tidak dapat dilakukan oleh komputer. Setahun kemudian, pada 2006, Amazon meluncurkan Amazon Web Service alias AWS.

AWS menyediakan layanan bagi perusahaan yang ingin menyewa penyimpanan database. Layanan tersebut merupakan satu lini bisnis Amazon yang paling populer karena merupakan platform komputasi pilihan banyak startup di Silicon Valley.

Tidak hanya mengembangkan layanan, Amazon juga melebarkan sayap ke sektor perangkat keras. Pada November 2007, Amazon merilis tablet e-reader bernama Kindle yang langsung habis terjual hanya dalam waktu tak kurang dari 5,5 jam.

Amazon lalu merilis penerusnya, Kindle Fire, pada 2011. Dus, guna memperkuat ekosistem bisnis, Bezos mengakuisisi beberapa perusahaan. Pada Januari 2008, Amazon mengakuisisi perusahaan audiobook, Audible. sebesar USD 300 juta.

Baca juga: Edan! Kekayaan Bos Amazon Hampir Setara APBN Indonesia

Tak berhenti ekspansi, 1,5 tahun berselang, Amazon membeli retailer e-commerce Zappos dengan saham senilai hampir USD 1 miliar. Tidak puas bermain di sektor ritel, Amazon mengakuisisi PillPack dengan nomial mencapai USD 1 miliar.

PillPack merupakan startup yang bekerja dengan apotek untuk mengirimkan obat-obatan yang diresepkan secara pribadi ke rumah pengguna. Dengan sederet pencapaian hebat, Bezos belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti berinovasi.

Blue Origin: Wisata ke Bulan

Meski telah membawa Amazon sebagai raksasa e-commerce, namun ternyata itu belum membuat Bezos puas. Manusia paling tajir sedunia ini punya ambisi lain, yakni mempunyai perusahaan antariksa. Mimpi itu ia wujudkan dengan mendirikan perusahaan luar angkasa bernama Blue Origin pada 8 September 2000.

Untuk memenuhi ambisinya, Bezos menjual sahamnya di Amazon senilai US$ 1 miliar atau setara Rp 13,3 triliun untuk membantu mendanai perusahaannya yang bergerak di bidang penerbangan luar angkasa itu. Bezos mengatakan, rencananya Blue Origin bakal jadi perusahaan komersial dengan tujuan jangka panjang, yakni bisnis wisata ke antariksa dengan memudahkan penerbangan ke luar angkasa.

Dengan begitu, nantinya akan ada jutaan orang yang bisa tinggal dan bekerja di luar Bumi. Meski terdengar ambisius, namun pada April 2018 lalu, Blue Origin telah berhasil meluncurkan roket ulang alik pertamanya bernama New Sheperd, dan berhasil kembali ke bumi dengan selamat setelah diluncurkan ke luar angkasa.

Baca juga: Tahun 2023, Blue Origin Berangkatkan Wisatawan ke Bulan

Paket wisata yang ditawarkan Blue Origin sangat unik, yakni wisatawan bisa menjajal pengalaman melayang di ruang tanpa gravitasi. Selain itu, mereka juga bisa melihat keindahan Bumi dari luar angkasa. Untuk bisa menikmati semua itu, para wisatawan kabarnya harus merogoh koceknya sekitar USD 200 ribu hingga USD 300 ribu atau sekitar Rp 2,8 miliar sampai Rp 4,3 miliar per orang.

Jeff Bezos kini menjadi manusia tersukses di dunia sebagai orang paling kaya di muka Bumi. Dalam wawancara dengan Forbes pada Agustus 2018, Bezos mengatakan bahwa ukuran pasar masih sangat besar untuk dikuasai. Karenanya, Bezos teguh memegang filosofi selalu menjalankan perusahaan seolah-olah masih pada hari pertama bisnis.

Ia pun selalu mengingatkan para pemegang saham tentang filosofi tersebut. Ia melampirkan salinan surat pemegang saham pertama yang ditulis pada 1997.  “Saya senang dengan apa yang telah dilakukan. Saya juga bersemangat dengan apa yang ingin dilakukan,” tandas Bezos, seperti dikutip Telset.id dari CNBC. [SN/HBS]

 

 

Virgin Tolak Investasi Luar Angkasa dari Arab Saudi

0

Telset.id, Jakarta – Rencana investasi Arab Saudi sebesar USD 1 Miliar Dollar atau setara Rp 15 Triliun dalam bidang perjalan luar angkasa telah ditunda, akibat kasus hilangnya jurnalis Jamal Khashoggi sejak 2 Oktober lalu.

Rencananya, Arab Saudi akan menanamkan investasi luar angkasa kepada Virgin Galactic, dan perusahaan di bawahnya, yakni The Spaceship Company serta Virgin Orbit untuk mengembangkan pesawat pariwisata ke luar angkasa.

Namun, pihak Virgin Group langsung berubah pikiran setelah Khashoggi menghilang di Konsulat Arab Saudi pada 2 Oktober lalu.

Baca Juga : Blue Origin Bawa Turis ke Luar Angkasa Tahun 2019

Dilansir Telset,id dari The Verge, Senin (15/10/2018), CEO Virgin Galactic, Richard Branson mengatakan bahwa pihaknya dalam sementara waktu akan menunda untuk menerima investasi dengan negara timur tengah tersebut.

“Apa yang telah dilaporkan di Turki tentang hilangnya jurnalis Jamal Khashoggi, jika terbukti benar akan jelas mengubah kemampuan kita di barat untuk melakukan bisnis dengan pemerintah Arab Saudi,” ucap Branson.

Ketegangan antara Virgin Galactic dengan Pemerintah Arab Saudi bermula dari kasus hilangnya jurnalis dari Washington Post bernama Jamal Kashoggi. Khashoggi, seorang kritikus dan penulis opini dari Arab Saudi yang hingga kini tidak diketahui keberadaannya.

Dia terakhir terlihat memasuki kawasan konsulat Arab Saudi di Turki pada Selasa 2 Oktober 2018. Ia diduga telah dibunuh di dalam konsulat, dan pemerintah Turki dilaporkan memiliki rekaman audio dan video yang mendukung dugaan tersebut.

Baca Juga : Wow! Jepang Berencana akan Bangun Lift ke Ruang Angkasa

Richard Branson bertemu dengan Pangeran Mohammad untuk membahas investasi wisata ke luar angkasa

Pemerintah Arab Saudi membantah dugaan tersebut dan mengatakan bahwa Khashoggi telah meninggalkan konsulat di hari itu juga.

Rencana investasi Arab Saudi ke Virgin Galactic sebenarnya sangat menggiurkan. Pasalnya, selain akan mengembangkan proyek wisata ke luar angkasa, sempat ada pembicaraan tentang penggunaan uang investasi untuk membantu impian Virgin dalam menciptakan perjalanan “point-to-point”.

Sekadar informasi, perjalanan “point-to-point” adalah konsep perjalanan yang menggunakan roket untuk membawa orang ke berbagai tempat di Bumi dengan cepat. Sebagai gantinya, Virgin bakal membantu Arab Saudi dengan menciptakan “industri hiburan ruang-sentris” di sana.

Baca Juga : SpaceX Dapatkan Penumpang Pertama ke Bulan

“Saya memiliki harapan besar untuk pemerintahan saat ini di Kerajaan Arab Saudi dan pemimpinnya Putra Mahkota Muhammad bin Salman, dan itulah mengapa saya senang menerima dua direktur dalam proyek-proyek pariwisata di sekitar Laut Merah,” ungkap Branson dalam sebuah blog.

Sejak 2016, Virgin Galactic memang telah menguji pesawat luar angkasa yang diberi nama VSS Unity. Walaupun belum mendapat dukungan dana, Branson mengklaim bahwa proyek pesawatnya ini tetap berjalan dan secepatnya akan melakukan uji coba untuk terbang ke luar angkasa. (NM/FHP)

JBL Rilis Speaker Pintar yang Dilengkapi Google Assistant

0

Telset.id, Jakarta – JBL merilis tiga speaker pintar terbarunya dengan nama JBL LINK 10, LINK 20, LINK 300 dan LINK 500. Smart speaker lansiran anak usaha Harman Internasional ini dilengkapi dengan Google Assistant untuk mengaktifkan perintahnya.

Manager, Product Planning & Strategy, Harman Singapore Mitchell Wong mengatakan speaker ini dilengkapi dengan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Teknologi AI tersebut untuk memudahkan penggunanya mengatur fungsi perangkat digital ini dengan hanya melalui perintah suara atau voice activated speaker.

Contohnya adalah memainkan musik, menyalakan lampu, pendingin ruangan, mencari tahu informasi cuaca dan lainnya yang terkoneksi internet dan Bluetooth dengan mengatakan “OK Google!”.

Baca juga: Advan G3, Ponsel Lokal dengan Audio Harman Kardon

“Ini merupakan speaker pertama JBL dengan Google Assistant. JBL LINK menggabungkan suara terbaik dengan teknologi asisten digital,” ujar Mitchell Wong dalam keterangan tertulisnya yang diterima Telset.id, Senin (15/10/2018).

Menurut Wong, speaker pintar ini akan memudahkan kontrol berbagai kegiatan di dalam rumah melalui sejumlah teknologi, seperti built-in Chromecast supaya pengguna dapat mengintegrasikan smart television untuk memutar film atau melakukan streaming musik secara mudah.

Pastinya speaker ini juga dibekali sistem audio high definition untuk menghasilkan kualitas suara paling baik dikelasnya. Seri speaker LINK 10 dan LINK 20 dirancang untuk menjadi sangat portabel dengan waktu pemakaian 5 dan 10 jam jika baterai penuh.

Sertifikasi IPX7 yang dikantonginya membuat speaker JBL ini lebih aman untuk dibawa ke luar ruangan karena cukup tahan air hujan tanpa perlu khawatir.

Baca juga: Rilis Oktober, Ini Harga Smart Home Hub Terbaru Google?

Sementara itu JBL LINK 300 dan LINK 500 akan menghasilkan suara yang lebih kuat karena ukurannya lebih besar ketimbang seri dibawahnya untuk penempatan secara permanen dengan kabel.

Beberapa speaker ini dapat dengan mudah dihubungkan sekaligus dengan jaringan Wi-Fi supaya suara yang dihasilkan makin ciamik.

JBL LINK series dengan Google Assistant telah tersedia melalui JBL store, DeSound dan toko perangkat elektronik lainnya. Speaker pintar ini dibanderol mulai dari Rp 3.299.000 untuk tipe JBL LINK 12 hingga Rp 6.499.000 untuk LINK 500. [WS/HBS]

 

Review Pocophone F1: Harga Terjangkau, Performa Terbaik

Telset.id – Beberapa waktu lalu, Pocophone F1 di Indonesia resmi diluncurkan. Sub-brand Xiaomi itu menandai kehadirannya di Indonesia dengan merilis smartphone flagship yang diklaim paling terjangkau saat ini.

Bagaimana tidak, smartphone tersebut ditenagai oleh salah SoC mobile tertinggi yang biasanya disematkan pada smartphone di atas Rp 8 jutaan.

Di Indonesia, Pocophone dihargai mulai dari Rp 4,8 jutaan dan sudah siap untuk menarik perhatian konsumen yang ingin mencoba sensasi smartphone mumpuni.

Baca Juga: Review Realme 2 Pro: Spesifikasinya Gak Nyantai!

Well, tentu menarik untuk membahas beberapa sektor utamanya secara mendalam. Karenanya, lewat review Pocophone F1, kami bakal mengulas smartphone ini untuk Anda para pembaca setia. Yuk simak!

Desain

Selama menggunakan Pocophone F1 selama kurang lebih dua minggu, setidaknya kami mendapatkan empat kesan dari smartphone ini. Pertama, adalah sederhana, yang bisa dibilang jarang ditemui pada smartphone flagship ataupun kelas atas yang rata-rata dikemas dengan desain premium, menarik, dan juga mewah.

Pocophone F1 tidak mempunyai body berbahan dasar metal ataupun kaca, cukup menggunakan body dengan bahan dasar polycarbonate dengan pilihan warna yang minimalis. Kami bisa memakluminya, sebab pihak Pocophone ingin membuat smartphone andalannya tersebut dibanderol dengan harga yang murah.

Namun, kami menemukan akses menarik dari kesan sederhana pada Pocohone F1, yakni adanya garis warna silver metalik yang ada di sisi-sisi smartphone. Aksen itu membuat desain sederhana Pocophone F1 jadi tampil sedikit lebih keren.

Kesan kedua adalah, berbeda. Berbeda disini terdapat pada bagian desain kamera gandanya yang beda sekali jika harus dibandingkan desain kamera ganda pada smartphone Xiaomi lainnya.

Letak frame kameranya ada dj tengah body dan diposisikan secara vertikal. Bukan di sisi kiri body smartphone yang “seolah terinspirasi” dari desain iPhone X.

Pocophone lagi-lagi menambahkan akses menarik pada desain smartphone-nya ini dengan memberikan garis berwarna merah yang mengelilingi lensa kamera. Tepat di bagian bawah frame kamera, terdapat sensor sidik jari dengan “posisi kagok”.

Sebab, ketika ingin membuka smartphone dengan sensor sidik jari, kadang jari tidak menempel pada sensor, melainkan pada lensa kamera. Itu artinya, lensa kamera bisa kotor karena adanya jejak sidik jari. Namun kekurangan ini bisa hilang dengan sendirinya, apabila sudah terbiasa menggunakan Pocophone F1.

Kesan ketiga menurut kami adalah, mainstream. Pocophone F1 punya notch dengan ukuran yang hampir sama dengan notch kepunyaan iPhone X maupun saudaranya, yakni Xiaomi Mi 8.

Pocophone tidak mengadopsi desain Waterdrop Notch, kamera slider atau desain yang lebih fresh lainnya. Brand itu malah memilih “kemasan notch mainstream” untuk Pocophone F1.

Namun ada yang cukup disayangkan pada desain notch Pocophone F1, yakni bezel-nya yang masih cukup tebal. Bezel bagian kiri, kanan, dan bawahnya cukup tebal dan cenderung mirip dengan smartphone 18 : 9 lainnya yang tidak memiliki notch.

Kesan terakhir menurut kami, nyaman digunakan. Meski layarnya berukuran besar, tepatnya 6,18 inci berjenis IPS beresolusi Full HD+ (1.080 x 2.246 piksel) dan aspek rasio 18,7 : 9, namun Pocophone F1 telah menjadi salah satu smartphone yang nyaman dioperasikan menggunakan satu tangan.

Performa

Kapan lagi ada smartphone Rp 4 jutaan dengan spesifikasi hampir serupa dengan smartphone Rp 13 jutaan?  Ya, mungkin itu analogi yang pas untuk Pocophone F1.

Bagaimana tidak, smartphone ini ditenagai oleh SoC terbaru dan tertinggi dari Qualcomm untuk smartphone, yakni Snapdragon 845 octa-core 2.8GHz. Digunakan juga RAM 6GB, ROM 128GB, dan baterai berkapasitas 4,000 mAh.

Selain Snapdragon 845, disematkannya baterai 4,000 mAh pun menjadi keunggulan bagi Pocophone F1. Smartphone high-end yang ditenagai baterai 4,000 mAh hanya beberapa saja, seperti Samsung Galaxy Note 9 sanpai Huawei P20 Pro, dan itupun harganya di atas Rp 10 jutaan.

Baterai ini juga sudah mendukung teknologi Quick Charge 3.0 dengan output mencapai 9V/2A. Berdasarkan pengujian kami saat mengisi baterai Pocophone F1 dari 8% hingga 100%, hanya membutuhkan waktu 2 jam saja.

Ketika digunakan sebagai daily smartphone, Pocophone juga sukses menemani aktivitas kami seharian dengan screen on-time mencapai 7 jam 28 menit.

Walaupun demikian, peran utama yang membuat Pocophone F1 bertenaga adalah Snapdragon 845. Berdasarkan pengujian kami menggunakan sejumlah aplikasi benchmark seperti AnTuTu Benchmark versi 7 hingga Geekbench, perolehan Pocophone F1 di atas rata-rata smartphone Rp 4 jutaan.

Terdapat hal keren pada Pocophone F1 yang membuatnya tampak seperti smartphone gaming, yakni adanya sistem pendingin bernama LiquidCool. Dengan sistem tersebut, titik panas pada smartphone saat menjalankan tugas berat tidak berada di satu sisi saja, melainkan disebar di seluruh sisi smartphone, sehingga suhu smartphone menjadi merata.

Kami mencobanya dengan memainkan game PUBG dengan grafis “rata kanan” atau tertinggi. Hasilnya, tidak terasa hawa panas yang menggangu, meski ada sedikit rasa hangat ketika kami bermain game beberapa kali.

User Interface

Pocophone F1 berjalan di atas sistem operasi MIUI 9.6 berbasis Android 8.1 Oreo. Sistem operasi itu diubah oleh Pocophone agar sesuai dengan konsep Pocophone F1, yakni cepat dan efisien.

Tidak seperti MIUI di smartphone Xiaomi yang seluruh aplikasinya diletakkan di layar utama alias tidak memiliki App Drawer, Pocophone F1 punya App Drawer dengan sensasi mirip Android murni.

Sebab, pengguna tinggal swipe ke atas, untuk menampilkan menu aplikasi. Ada beberapa kategori aplikasi yang akan terlihat, Communication, Entertainment, dan lainnya agar pengguna bisa mengakses aplikasi sesuai kategori yang dibutuhkan.

Menariknya, ada juga fitur pengkategorian berdasarkan warna aplikasi. Misalnya, saat menekan warna biru, maka bakal muncul aplikasi dengan ikon berwarna biru, seperti Facebook, Google Docs, dan lainnya.

Terdapat juga fitur Hidden Apps untuk menyembunyikan aplikasi tertentu dari tangan-tangan tidak bertanggung jawab. Jadi, privasi pengguna pun tidak akan terganggu.

Tapi, ada satu kekurangan yang kami rasakan pada MIUI 9.6 secara keseluruhan, khususnya ketika mendapat pembaruan terakhir. Kekurangannya adalah, kerap muncul iklan yang mengganggu saat menggunakan aplikasi ataupun fitur bawaan Xiaomi.

Misal App Vault, yang memungkinkan pengguna untuk melihat beberapa informasi penting, dengan swipe layar ke kanan. Nantinya, akan muncul iklan yang menutupi bagian atas App Vault.

Kemudian saat membuka File Explorer, iklan juga bakal hadir dan menutup bagian atas aplikasi. Pada akhirnya, untuk menghindari iklan pun kami beralih launcher dengan menggunakan Google Launcher atau launcher lain yang aman dari iklan.

Kamera

Pocophone F1 mengandalkan kamera ganda di bagian belakangnya, dengan resolusi masing-masing 12MP dengan sensor Sony INX363 yang juga digunakan Google Pixel 2. Sedangkan lensa sekunder beresolusi 5MP yang bisa menciptakan foto dengan efek bokeh lumayan rapi.

Pocophone menyematkan sistem berbasis Artificial Intelligence (AI) di kamera Pocophone F1. AI itu mampu mengenali 206 skenario foto di 25 kategori berbeda yang dapat memberikan pengaturan berbeda untuk setiap skenarionya.

Kamera belakang Pocophone F1 bisa dikatakan mampu membuat pengguna mendapatkan hasil potret bagus, tanpa perlu “usaha lebih”. Sebab, pengguna dibantu oleh kamera smartphone yang dapat menyesuaikan pengaturan secara otomatis, saat pengguna menangkap momen di skenario yang berbeda. Seperti foto-foto di bawah ini:

Sementara kamera depannya, beresolusi 20MP dengan teknologi AI Beautify. Kamera depan ini bisa memberikan foto selfie berkualitas, asalkan intensitas cahayanya mendukung. Tapi, kalau cahaya kurang mendukung, maka hasilnya jauh dari kata standar. Berikut foto-fotonya:

Masih soal kamera, namun bukan untuk urusan memotret, melainkan untuk keamanan. Jika dilihat, ada dua kamera di bagian depan Pocophone F1. Namun, kamera satu lagi bukan untuk selfie, tapi untuk face unlock yang juga didukung oleh IR Camera untuk membantu mendeteksi wajah saya kondisi gelap.

Kesimpulan

Pocophone F1 seolah memupuskan anggapan bahwa smartphone flagship dengan spesifikasi tinggi harus dihargai di atas Rp 8 jutaan bahkan sampai puluhan juta rupiah. Smartphone ini bisa dibilang berhasil memberikan kesempatan bagi masyarakat dengan budget cukup terbatas untuk memiliki smartphone spesifikasi tinggi dengan harga yang tidak “mencekik”.

Meski demikian, ada beberapa hal flagship yang dihilangkan pada Pocophone F1. Seperti tidak adanya NFC, layar AMOLED, lapisan Gorilla Glass terkini, wireless charging, body kaca dengan desain premium, dan lainnya. But, still worth it untuk dibeli. (FHP)

Raksasa Teknologi Bahu-membahu Kumpulkan Donasi untuk Sulteng

0

Telset.id, Jakarta – Bencana gempa dan tsunami yang melanda wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng) telah menimbulkan keprihatinan yang mendalam. Rasa duka tak hanya datang dari Indonesia, tapi juga dari para raksasa teknologi yang bahu-membahu mengumpulkan donasi untuk Sulteng.

Blackberry Messenger (BBM) mengajak penggunanya untuk membantu korban gempa dan tsunami di Sulteng, khususnya Palu dan Donggal yang menjadi wilayah terdampak paling parah.

Sejak 12 Oktober 2018 lalu, BBM memulai kampanye penggalangan dana melalui fitur “Pulihkan Palu Donggala”. Kampanye ini sendiri akan berakhir pada 31 Oktober 2018.

Donasi mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 1 juta bisa didonasikan masyarakat melalui kampanye ini, untuk membantu korban bencana di Palu dan Donggala. Cara berdonasinya pun cukup mudah. Pengguna cuma membuka aplikasi BBM atau website Bukalapak dengan kata kunci #PulihkanPaluDonggala.

Baca juga: Sambil Chatting, Kamu Bisa Kirim Uang via BBM

Donasi yang terkumpul dari kampanye ini akan disalurkan secara kumulatif dengan donasi dari masyarakat lainnya yang dikirimkan melalui Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih (YPP).

YPP merupakan yayasan yang saat ini telah membawa bantuan darurat seperti distribusi makanan dan selimut untuk masyarakat Palu, Sigi dan Donggala. Selain itu pada Gempa di Lombok kemarin YPP juga melakukan distribusi bantuan berupa makanan dan layanan perawatan bagi korban bencana.

Selain BBM dan kawan-kawan, beberapa raksasa teknologi dunia seperti Google, Apple dan Facebook juga diketahui telah mengungkapkan niatnya untuk mengirimkan bantuan ke Sulteng.

CEO Apple, Tim Cook, belum lama ini mencuit via Twitter pribadinya. Ia mengucapkan rasa duka cita mendalam untuk bangsa Indonesia. Ia menyebutkan bahwa Apple akan mendonasikan USD 1 juta (sekitar Rp 15 miliar) untuk pemulihan.

Baca juga: Apple Sumbang Rp 15 Miliar untuk Pemulihan Pascagempa Sulteng

Tak mau kalah dengan Apple, Google pun mengulurkan tangan bagi para korban gempa di Sulteng. Bantuan Tersebut diungkapkan langsung oleh CEO Google, Sundar Pichai. Ia menyebut ikut merasakan duka mendalam atas peristiwa bencana di Sulteng.

Pichai mengatakan bahwa lembaga nonprofit Google.org dan karyawan Google telah bahu-membahu mengumpulkan donasi sebesar USD 1 juta atau sekitar Rp 15 miliar untuk pemulihan pascagempa dan tsunami di Palu dan Donggala.

Baca juga: Setelah Apple, Google Juga Bantu Korban Gempa Sulteng

Pichai mengemukakan bahwa donasi sebesar itu juga berasal dari Googler, sebutan bagi  komunitas Google. Tak hanya donasi, Google menyatakan telah mengaktifkan sistem pendeteksi bahaya.

Belum berhenti sampai di situ, raksasa jejaring sosial Facebook pun turut ikut serta, dengan menyumbang USD 1 juta atau sekitar Rp 15 miliar untuk proses pemulihan Sulteng.

Melalui akun Facebook pribadinya CEO Facebook, Mark Zuckerberg mengatakan jika sumbangan tersebut disalurkan melalui Palang Merah Indonesia untuk program pemulihan pascagempa dan tsunami, khususnya di Palu dan Donggala. [NM/IF]

Sumber: BBM Blog

Akuisisi Asaii, Apple Siap Tantang Spotify

0

Telset.id, Jakarta – Ekspansi lintas bidang bisnis rupanya masih menjadi tren diantara raksasa teknologi, khususnya di Amerika Serikat (AS). Kali ini, perusahaan asal Cupertino, bahkan tak mau ketinggalan. Apple mengikuti tren ini dengan mengakuisisi Asaii, sebuah perusahaan rintisan atau startup serupa Spotify.

Axios, seperti dilansir channelnewsasia, Senin (15/10/2018), melaporkan aksi korporasi tersebut pekan ini. Laporan dari narasumber yang tidak diungkapkan jatidirinya ini mengukuhkan langkah Apple untuk menjadi salah satu penyedia aplikasi musik yang memiliki konten setara dengan kompetitor khusus musik.

Baca Juga : Bertemu Trump, Kanye West Minta Apple Bikin Pesawat Hidrogen

Menurut Narasumber tersebut, Apple merogoh kocek kurang dari US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,5 triliunan. Imbalannya, perusahaan pimpinan Tim Cook ini bisa dibantu untuk bekerja secara langsung dengan artis yang lebih kecil, seperti label musik.

Bulan lalu, Apple menyelesaikan akuisisi aplikasi penemuan musik Shazam, langkah yang sama dilakukan untuk menggoyang tahta raja musik streaming asal Amerika Serikat (AS) tersebut.

Hingga berita ini ditulis, tidak ada komentar atau tanggapan dari Apple dan Asaii mengenai akuisisi tersebut.

Sebelumnya Apple resmi membeli startup mesin pembelajaran asal Denmark bernama Spektral. Proses pembelian sudah dirampungkan tahun lalu, dengan nilai USD 30 juta atau sekitar Rp 458 miliar.

Spektral sendiri diketahui sebagai perusahaan yang mengkhususkan kepada teknologi layar hijau secara real-time. Apple telah memfokuskan diri terlibat dalam teknologi augmented reality (AR). Dengan keberhasilannya  mengakuisisi Spektral, perusahaan diyakini dapat meningkatkan fitur Memoji atau FaceTime di perangkat.

Baca juga : Apple Hadirkan Fitur Memoji, Seperti Apa?

Informasi menyebut, Apple kini sedang mengembangkan perangkat AR yang bakal rilis pada 2020. Spektral menggunakan mesin pembelajaran dan teknik visi komputer untuk menghadirkan visual di iPhone. [WS/IF]

Sumber: Channelnewsasia

Cara Pastikan Facebook Anda Telah Diretas atau Tidak

Telset.id – Facebook telah mengumumkan hasil penyelidikan mereka bersama FBI perihal penyerangan hacker yang mempengaruhi tak kurang dari 50 juta akun pengguna Facebook. Facebook menyatakan, bahwa penyerangan oleh hacker terjadi pada akhir September lalu.

Raksasa media sosial ini juga mengungkapkan bahwa serangan itu memungkinkan hacker mengambil beberapa informasi penting milik pengguna. Seperti token akses login, informasi penting dan pribadi, hingga lokasi ataupun riwayat pencarian pengguna.

Baca Juga: Hacker Curi Token 30 Juta Akun Pengguna Facebook

Facebook sendiri telah memberikan halaman khusus untuk pengguna yang ingin mengetahui apakah akun mereka telah diretas, dan data-data mereka sudah diakses oleh hacker atau tidak. Oleh karenanya, saat ini Tim Telset.id akan memberikan cara untuk mengetahui apakah Facebook Anda telah diretas atau tidak oleh para hacker.

  • Akses situs Facebook Help Center untuk mengetahui apakah akun Anda diretas atau tidak oleh hacker.
  • Jika akun Anda menjadi salah satu korban serangan hacker, maka Facebook akan memberikan informasi data-data apa saja yang telah diakses oleh hacker.

  • Facebook juga bakal menjelaskan data apa saja yang tidak berhasil diakses oleh hacker dalam serangan tersebut.
  • Jika bukan, maka Facebook akan memberitahu bahwa akun Anda sama sekali tidak terkena dampak serangan hacker. Media sosial ini juga berjanji akan segera mereset token akses login, saat akun Anda diserang oleh hacker.

Sekadar informasi, Facebook menginformasikan bahwa hacker telah mencuri token akses login dari 30 juta akun. Kemudian, 15 juta pengguna mengalami pencurian informasi seperti nama dan rincian kontak. Lalu, sekitar 14 juta akun tercuri informasi nama pengguna, jenis kelamin, bahasa, dan status hubungan.

Baca juga: Hati-hati! Bug Ini Ancam 50 Juta Pengguna Facebook

Selain itu, 14 juta pengguna tersebut juga tercuri informasi tentang agama, kota asal, tanggal lahir, jenis perangkat yang digunakan untuk mengakses, pendidikan, pekerjaan, 10 tempat terakhir yang periksa dan tag, halaman yang diikuti, dan 15 pencarian terbaru. Sisanya, satu juta akun pengguna tidak berhasil dibobol. (FHP)

Terjemahan Real-time Hadir di Headphone dengan Google Assistant

0

Telset.id, Jakarta – Membuka kamus tebal demi mengetahui arti sebuah kata dalam bahasa asing sepertinya telah menjadi cerita usang. Apalagi di era digital seperti sekarang ini, ketika Google Translate bahkan telah didukung oleh lebih banyak platform, termasuk headphone.

Dilansir Telset.id dari Ubergizmo, Senin (15/10), raksasa teknologi ini menghadirkan kemampuan terjemahan secara langsung atau real-time ke semua headphone yang didukung Google Assistant.

Kabar ini berhembus setelah Droid-Life menemukan pernyataan Google tentang Google Pixel Buds yang berbunyi “Google Translate tersedia di semua headphone Google Assistant dan ponsel Android,”.

Maka Google Translate langsung menerjemahkan bahasa dari orang lain yang berbicara di depan pengguna. Hasil terjemahan itu langsung diperdengarkan ke telinga pengguna melalui Headphone mereka.

Baca Juga : Fitur Kamera Google Translate Bisa Terjemahkan 39 Bahasa

Google Pixel Buds adalah fitur yang sudah diluncurkan pada tahun lalu. Earphone tersebut memberikan pengguna kemudahaan dalam melakukan penerjemahan secara real-time. Tetapi kehadiran Google Pixel Buds tidak membuat Google berpuas diri dengan terus membuat fitur terbaru terkait platform terjemahannya.

Menurut Droid-Life, mereka pun melakukan pengujian terkait fitur baru Google tersebut. Hasilnya  perubahan Google Translate tersebut berfungsi cukup baik bahkan untuk perangkat Android non-Pixel. Sedangkan bagi headphone Bose QC35 11 yang didukung Google Assistant dapat dipastikan akan mendapat pembaruan fitur tersebut dengan kemampuan yang maksimal.

Baca Juga : Demam Piala Dunia, Bahasa Rusia Terpopuler di Google Translate

Akhir-akhir ini Google memang rajin memperbarui aplikasi-aplikasi besutannya, termasuk pada fitur terjemahan Kamera (camera translation) di Google Translate. Pembaruan tersebut adalah dengan menambah 13 bahasa baru.

Total, kini Google Translate memiliki 39 bahasa yang bisa diterjemahkan setelah ada pembaruan fitur Kamera Google Translate. 13 bahasa baru yang ditambahkan pada fitur Kamera Google itu antara lain Arab, Thai, Vietnam, Hindi, Bengali, Gujarati, Kannada, Malayalam, Marathi, Nepali, Punjabi, Tamil, dan Telugu.

Fitur terjemahan Kamera ini sangat membantu penggunanya, terutama pelancong, untuk mengetahui terjemahan kata-kata asing dengan hanya memfoto tulisan dengan kamera smartphone.

Baca Juga : Bikin Ngakak, Begini  Google Translate Terjemahkan Kaum Bumi Datar

Hasil terjemahan akan ditampilkan berdampingan dengan foto dalam jendela terpisah seperti melakukan terjemahan biasa.

Aplikasi ini membuat pengguna bisa menerjemahkan antara dua bahasa yang tercantum di atas, misalnya menjepret foto Bahasa Thai dan menerjemahkan ke bahasa Arab atau Bahasa Tamil ke Bahasa Hindi dan seterusnya. [NM/IF]

Sumber : Ubergizmo