Beranda blog Halaman 3097

Gokil, Kali Ini DARPA Ingin Meretas Otak Manusia

0

Telset.id, Jakarta – Pernah mendengar tentang DARPA? DARPA atau Defense Advanced Research Projects Agency sejatinya adalah badan riset rahasia Amerika Serikat yang menjadi rumah bagi teknologi-teknologi mutakhir yang tidak diketahui banyak orang. Kali ini, DARPA yang memang dikenal sering menggagas proyek-proyek “gila,” kembali membuat melongo dengan rencana gilanya.

Ya, sebuah laporan dari Hackaday menyebutkan bahwa badan riset ini bahkan berencana untuk meretas otak manusia. Dan itu akan dilakukan dengan bantuan pusat perangkat biomedis di universitas Texas di Dallas. Kurang gila apa coba?

Rencana awal untuk mengubah kita menjadi zombie tanpa pikiran tampaknya akan disimpan untuk saat ini, namun mereka mengerjakan apa yang mereka sebut Target Neuroplasticity Training (TNT), yang menurut penjelasan mereka berarti menggunakan sistem saraf tubuh untuk meningkatkan dan mempercepat proses belajar.

Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan proses yang dikenal sebagai ‘plastisitas sinaptik’ yang membuka dan menutup sinapsis otak dengan stimulasi listrik. Mereka berharap dengan menyetel jaringan syaraf tiruan yang bertanggung jawab atas fungsi kognitif maka akan meningkatkan pembelajaran. Hmm…

Sebelumnya, DARPA juga pernah datang dengan ide gila untuk me-restore memori. Dipanggil RAM Replay, program ini memungkinkan seseorang mengingat sesuatu tanpa pernah mengalaminya sendiri. Bisa juga digunakan untuk menguasai skill atau kemampuan tanpa perlu belajar sekalipun. [IF/HBS]

Porsche Buka Pusat Teknologi Digital di Silicon Valley

1

Telset.id, Jakarta – Lapak di Silicon Valley sepertinya bakal semakin ramai dengan kehadiran Porsche. Ya, pembuat mobil asal Jerman ini telah membuka sebuah pusat teknologi digital dengan 100 staf di area tersebut untuk menjalin kemitraan baru, bekerja sama dengan perusahaan modal ventura dan berinvestasi pada perusahaan baru.

Sebelumnya, anak perusahaan Volkswagen itu juga telah meluncurkan divisi digitalnya yang berbasis di Ludwigsburg, dekat Stuttgart untuk mengembangkan layanan digital bagi segmen premium.

Menurut laporan Venturebeat, Sabtu (6/5/2017), divisi ini dipimpin oleh Thilo Koslowski, seorang mantan analis mobilitas digital di Gartner.

“Mobil adalah perangkat mobile utama masa depan, dan masa depan sedang ditulis di Silicon Valley,” kata Koslowski dalam sebuah pernyataan Jumat kemarin.

“Ini berarti sangat penting untuk berada tepat di sebelah perusahaan TI terkemuka di AS, karena ini memungkinkan kami untuk mengidentifikasi tren lebih awal dan berinvestasi pada teknologi baru pada waktu yang tepat.”

Porsche Digital telah berinvestasi di perusahaan modal ventura E.ventures US dan berencana untuk memperluas kegiatan tersebut melalui kantornya di Santa Clara, California. [IF/HBS]

 

OnePlus 5 Dipastikan Meluncur Pertengahan Tahun Ini

0

Telset.id, Jakarta – Sebuah laporan terbaru dari Theverge mengungkapkan bahwa OnePlus siap merilis flagship teranyarnya musim panas ini (Juni – Agustus). Dipanggil OnePlus 5, ponsel baru ini merupakan penerus OnePlus 3 dan 3T yang diperkenalkan tahun lalu.

Saat ini, tidak banyak informasi diketahui tentang ponsel ini, namun rumor menyebutkan bahwa OnePlus 5 akan memiliki dual camera setup dan spesifikasi kelas atas.

Alasan dibalik penamaan ponsel ini sendiri, yang melewati angka 4 dan langsung ke angka 5 konon bukan tanpa sebab. Seperti diketahui, angka 4 dianggap tidak beruntung di China, tempat OnePlus berbasis. Namun demikian, OnePlus menampik alasan ini. Selain dari ini memang merupakan smartphone kelia yang diproduksi, perusahaan juga menyebut bahwa angka 5 itu berasal dari nomor jersey mantan pemain NBA, Robert Horry, yang disebut perusahaan diidolakan oleh sebagian besar karyawan.

OnePlus telah membuat sebuah nama untuk dirinya sendiri dengan ponsel berperforma tinggi yang dijual dengan harga yang jauh lebih rendah daripada apa yang ditawarkan Google, Samsung, dan Apple. OnePlus 3 dan 3T boleh dibilang adalah beberapa ponsel terbaik yang diluncurkan tahun lalu, dan jika OnePlus 5 melanjutkan tren ini, perangkat ini harusnya bisa jadi pilihan menarik bagi penggemar smartphone. [IF]

Motorola Garap Tablet Android Pertama, Tawarkan “Productivity Mode”

0

Telset.id, Jakarta – Sebuah tablet perdana disebut-sebut tengah dikerjakan oleh Motorola, dan itu telah dilakukan selama lima tahun terakhir. menurut laporan Android Police, tablet itu akan mebawa bentang layar 9 hingga 10 inci, dengan “tampilan dan nuansa premium”. Sebagai bukti, situs tersebut juga menampilkan sebuah foto yang menunjukkan layar dari perangkat.

Foto tersebut memang tidak terlalu jelas, namun menunjukkan bahwa tablet akan memiliki versi fitur multitasking yang diperkenalkan pada Yoga Book, yang dibuat oleh perusahaan induk Motorola, Lenovo.

Fitur yang disebut “mode produktivitas” ini memungkinkan aplikasi dijalankan berdampingan, dengan aplikasi yang masih berjalan ditampilkan di strip hitam di bagian bawah layar di samping tombol navigasi Android. Ini pada dasarnya mengubah area itu menjadi dock, yang merupakan cara cerdas untuk memanfaatkan ruang layar ekstra.

Agak mengejutkan melihat Motorola kembali masuk ke pasar tablet setelah sekian lama pergi. Pasar tablet secara keseluruhan belum menunjukkan kinerja yang baik, dan tablet Android tidak pernah dalam kondisi prima. Dengan Apple merilis iPad harga Rp 4 jutaan lebih dari sebulan yang lalu, terobosan baru akan semakin sulit.

Namun demikian, ada satu area pasar tablet yang disebut IDC bakal berkembang. Menurut firma riset itu, tablet yang “dapat dilepas” – seperti iPad Pro yang memiliki keyboard removable pertama – mengalami peningkatan dalam pengiriman meskipun tablet tradisional kehilangan popularitas. Dengan layar besar, fitur produktivitas, dan nuansa premium seperti yang dilaporkan, sangat mungkin bagi Motorola untuk dapat memikat pasar ini dengan perangkat barunya. [IF]

Susul Apple, Giliran Samsung Dapat Izin Uji Coba Mobil Otonom

0

Telset.id, Jakarta – Hanya beberapa minggu setelah Apple mendapatkan persetujuan untuk menguji mobil otonom-nya di California, kini giliran Samsung yang mengantongi izin serupa. Perusahaan asal Korea Selatan itu, seperti dilaporkan Korea Herald, telah mengantongi izin untuk menguji kendaraan tanpa sopir itu di negaranya dan akan dimulai dengan sebuah “Hyundai yang dilengkapi dengan kamera dan sensor terbaru.”

Dua tahun yang lalu, perusahaan membentuk sebuah tim untuk mengerjakan teknologi self-driving, namun tidak mengatakan apakah mereka berencana memasuki pasar atau hanya bermitra dengan orang lain.

Untuk menguji mobil otonom-nya ini, Samsung disebut-sebut harus mendapat persetujuan dari Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi. Sebelumnya, Hyundai, Uber, dan Toyota juga telah melalui proses persetujuan yang sama.

Sebagai anak baru di ranah otomotif, Samsung pada dasarnya sama seperti Apple, tidak memiliki pengalaman dalam membangun kendaraan. Memang, akan ada banyak perusahaan yang memasok komponen, namun mana diantara mereka semua yang bisa memberi Samsung pemahaman yang lebih baik tentang perangkat keras dan perangkat lunak di balik teknologi otomotif modern. Yang pasti, masuknya Samsung ke ranah otomotif setelah sebelumnya dimasuki Apple, kian mempertegas pertempuran di antara kedua perusahaan raksasa ini.

Mobil otonom sendiri konon akan dirilis untuk pertama kalinya ke pasar sekitar tahun 2020, tapi para ahli memprediksi akan lebih lama dari itu karena menunggu perubahan peraturan di masing-masing negara. [IF]

 

Sukses Jualan Chipset, Samsung Bisa Gusur Intel

0

Telset.id, Jakarta – Selain menguasai pasar smartphone, Samsung ternyata sukses jualan chipset. Kesuksesan bisnis chipset Samsung ini bahkan mulai mengancam posisi Intel yang telah sejak tahun 1993 menjadi penguasa pasar. Hal itu mengaca dari laporan terbaru perusahaan riset IC Insight, yang menyebutkan penjualan chipset Samsung bisa melampaui Intel.

Menurut IC Insight, bisnis chipset DRAM dan memori flash NAND besutan Samsung mengalami kenaikan yang drastis. Masing-masing bisnis tersebut ditaksir akan mengalami kenaikan sekitar 39 persen dan 25 persen pada kuartal kedua 2017.

Jika dikonversikan menjadi uang, maka diperkirakan Samsung akan mendapatkan keuntungan hingga US$ 14,9 miliar atau setara dengan Rp 198,66 triliun dari penjualan chipset. Sedangkan Intel sendiri diprediksi hanya akan meraup sekitar US$ 14,7 miliar, atau setara dengan Rp 195,9 triliun saja.

Bukan tanpa alasan, prediksi analis ini didasarkan oleh tingginya minat produsen ponsel pintar yang memilih untuk memakai DRAM milik Samsung, Sementara itu, chip NAND mereka kini dipakai oleh sebagian besar produsen SSD ternama. Melihat hal itu, bukan tak mungkin sebentar lagi Samsung dapat “mendongkel” posisi Intel sebagai penguasa chipset. [NC/HBS]

Cara Kasih Ikon Reaction Saat Balas Komentar di Facebook

1

Telset.id, Jakarta – Fitur Facebook Reaction sudah diperkenalkan mulai Februari tahun lalu. Namun kala itu, fitur ini baru bisa dipakai ketika penguna menyukai sebuah postingan Facebook saja.

Namun ternyata, kini Facebook menambahkan dukungan dari Facebook Reaction ini. Kini para pengguna Facecbook juga bisa membubuhkan Reaction dalam menanggapi komentar sebuah postingan.

“Kami mendengar dari pengguna bahwa mereka ingin menunjukkan reaksi dalam percakapan di Facebook. Jadi kami memutuskan untuk menambahkannya,” ujar perwakilan Facebook, yang Tim Telset.id kutip dari laman Mashable.

Untuk menggunakannya juga sangat mudah. Yang harus Anda lakukan hanyalah mengarahkan kursor ke ikon like di atas komentar yang ingin Anda berikan reaksi.

telset.id | Nur Chandra

Setelah itu, akan muncul beberapa pilihan emoticon yang sama seperti memberikan reaksi di sebuah postingan. Setelah memilih, Anda tinggal mengklik emoticon itu dan secara otomatis, selain memberikan suka, Anda juga bisa memberikan reaksi melalui emoticon. So, selamat mencoba! [NC/HBS]

Dual-camera, Alasan Xiaomi Hilangkan Jack 3.5mm dari Mi 6

Telset.id, Jakarta – Kehadiran Xiaomi Mi 6 akan membuat persaingan di antara smartphone flagship semakin seru. Bagaimana tidak? Dengan membawa prosesor Octa-core 2.45GHz Snapdragon 835, smartphone ini “hanya” dihargai maksimal Rp 5,8 jutaan saja.

Namun sayang di balik performanya yang mantap, Xiaomi memiliki kekurangan yakni dihilangkannya jack 3.5mm mirip seperti iPhone 7 atau iPhone 7 Plus dan diganti dengan port USB-C.

[Baca juga: Gunakan Snapdragon 835, Mi 6 Dibanderol Rp 4,8 Jutaan]

Tapi ternyata Xiaomi memiliki alasan tersendiri kenapa mereka “nekat” menghilangkan jack 3.5 mm yang sebenarnya penting dan dibutuhkan penggunanya untuk mendengarkan musik atau menonton video menggunakan headset.

“Dengan melepas jack headphone, kami bisa menghemat ruangan (di Mi 6) untuk komponen lainnya seperti baterai yang besar. Audio melalui USB Type-C akan menjadi hal umum dan akan terus memberikan kualitas suara yang lebih baik,” kata Xiaomi seperti dilansir Tim Telset.id dari Android Central, Jumat (05/05/2017).

[Baca juga: Intip Kerennya Hasil Jepretan Kamera Ganda Xiaomi Mi 6]

Pernyataan Xiaomi memang terbukti karena Mi 6 memiliki kapasitas baterai lebih besar 10.5% (3,350 mAh) dari pendahulunya yang hanya memiliki baterai berkapasitas 3,000 mAh. Tak hanya itu saja, karena adanya kamera ganda pada Mi 6, Xiaomi tak bisa menyematkan jack 3.5mm di bagian atas seperti Mi 5 karena akan mempengaruhi ruang untuk kamera ganda.

Karena jack 3.5mm, bagi Anda yang ingin meminang smartphone ini, Anda harus menggunakan headphone Bluetooth untuk memenuhi hasrat audio Anda. Namun jika tak punya modal untuk membelinya, tenang karena Xiaomi pun menyertakan converter USB-C ke jack 3,5mm dalam paket pembelian. (FHP/HBS)

Telkomsel Umumkan Tiga Direksi Baru

0

Telset.id, Jakarta – Telkomsel umumkan tiga direksi baru. Keputusan ini diambil PT Telkom dan SingTel selaku pemegang saham Telkomsel dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta pada hari ini, Jumat (5/5/2017).

Dalam RUPST ini, Telkomsel umumkan tiga direksi baru, yakni Direktur Sales, Direktur Network dan Direktur Human Capital. Sukardi Silalahi yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Network Telkomsel ditunjuk sebagai Direktur Sales, menggantikan Mas’ud Khamid yang kini ‘naik kelas’ menjadi Direktur Consumer Service Telkom Indonesia.

Sementara untuk posisi Direktur Network diisi oleh Bob Apriawan, sedangkan Irfan Tachrir ditunjuk sebagai Direktur Human Capital Management menggantikan Priyantono Rudito.

Berikut susunan Direksi Telkomsel yang baru selengkapnya:

President Director: Ririek Adriansyah
Director of Sales: Sukardi Silalahi
Director of Finance: Heri Supriadi
Director of Human Capital Management: Irfan Tachrir
Director of Network: Bob Apriawan
Director of Planning & Transformation: Edward Ying Siew Heng
Director of IT: Montgomery Hong
Director of Marketing: Alistair Johnston

Keren! Kamera Super Cepat Ini Bisa Tangkap Partikel Cahaya

Telset.id, Jakarta – Kamera berkecepatan tinggi yang bisa mengambil 100.000 gambar tiap detik saja sudah membuat kita terkagum-kagum, karena kita bisa melihat objek secara detil. Tapi kamera dengan kecepatan seperti itu masih belum ada apa-apanya dengan kamera buatan para peneliti dari Lund University di Swedia ini.

Dua peneliti dari universitas tersebut, Elias Kristensson dan Andreas Ehn beberapa waktu lalu menciptakan kamera tercepat di dunia bernama FRAME (Frequency Recognition Algorithm for Multiple Exposures) yang bisa mengambil gambar sampai 5 triliun gambar per detiknya.

[Baca juga: Teknologi Ultrasonic akan Gantikan Sistem Pengering Jadul]

Saking cepatnya, bahkan cahaya pun seakan menjadi lambat karena partikel cahaya bisa ditangkap oleh kamera ini. Untuk membuktikannya, kedua peneliti ini mengunggah video berdurasi 3 detik yang memperlihatkan foto cahaya yang berhasil diambil kamera FRAME.

[Baca juga: 35 Tahun Lalu, Virus Pertama Komputer Serang Apple II]

Dikutip dari laman Lund University, tak cuma partikel cahaya yang bisa ditangkap, kedua peneliti itu juga mengharapkan nantinya kamera FRAME ini akan membantu penelitian lainnya yang berkaitan dengan proses super cepat seperti tingkat molekuler dari mesin mobil atau proses teknis lainnya.

Dikabarkan FRAME akan dilepas ke pasaran dalam beberapa tahun ke depan dan sekarang prototype dari kamera tersebut sudah didesain oleh sebuah perusahaan asal Jerman. Wah canggih ya? (FHP/HBS)

Pemutar Musik Jadul Sampai Era Milenial, Masih Ingat?

0

Telset.id, Jakarta – Di era serba digital seperti sekarang, untuk menikmati musik di berbagai tempat bisa lebih mudah karena memiliki banyak pilihan. Mulai dari mendengarkan musik langsung dari memori penyimpanan, hingga menikmatinya lewat streaming musik. Namun jika kita mengingat ke masa lalu, alat pemutar musik yang digunakan telah melewati beberapa evolusi.

Sebelum ada teknologi Internet seperti saat ini, untuk mendengarkan musik saja kita harus membawa perangkat yang tak jarang memiliki berat yang tak main-main. Contohnya saja, pada era 80-an mereka harus membawa radio yang cukup lumayan besar untuk mendengarkan musik. Bisa kebayangkan kan, bagaimana era yang lebih ‘jadul’ lagi?

Ya, mungkin generasi era tahun 60-an tak pernah membayangkan jika saat ini orang bisa mendengarkan musik sambil berjalan ke mana saja dengan hanya menggunakan earphone atau headset via ponsel. Karena di masa mereka, untuk mendengarkan musik harus lewat radio transistor yang besar dan berat.

Dalam tulisan kali ini kami akan mengulas perkembangan perangkat mendengarkan musik dari masa ke masa. Mungkin sebagian dari Anda akan teringat kembali masa-masa remaja saat memakai pemutar musik jadul yang kami bahas dalam tulisan ini.

Nah, silahkan simak ulasan perkembangan pemutar musik dari masa ke masa yang dihimpun Tim Telset.id dari berbagai sumber:

1. Era 1960-an

Tren mendengarkan musik pertama kali dimulai saat radio transistor pertama yang diberi nama tr-1 diluncurkan pada 1954. Perangkat ini sendiri diproduksi dengan pilihan berbagai warna yang disematkan sebuah tunner analog.

Perangkat ini sendiri dinobatkan sebagai teknologi yang merevolusi industri musik kala itu. Naman sayang, penggunaan tr-1 ini sendiri hanya mampu bertahan selama satu dekade saja sebelum harus kalah dengan generasi sebelumnya.

Baca Juga: 10 Aplikasi Musik Terbaik

2. Era 1970-an

Pemutar musik yang booming selanjutnya muncul pada era 1970-an, yakni perangkat walkman. Namun perangkat yang kala itu dicintai adalah perangkat walkman milik Sony yang diluncurkan pada 1979.

Perangkat walkman sendiri membutuhkan perangkat kaset tape yang kala itu banyak dipakai di beberapa perangkat radio. Kelebihan perangkat ini adalah disertainya jack audio untuk dipasangi headphone yang mampu mengeluarkan suara Hi-Fi.

3. Era 1980-an

Pada tahun 1983, Sony bermitra dengan Philips untuk membuat perangkat yang dinamai D-50 atau yang lebih tenar disebut dengan Diskman. Kala itu penggunaan compact disk sudah menggeser penggunaan tape.

Perangkat ini juga digadang-gadang sebagai perangkat pemutar musik digital portabel pertama. Namun sayang, dikarenakan ukurannya yang agak besar dan berat, bayak penggunanya yang meninggalkan perangkat ini.

4. Era 1990-an

Pada awal 1990, Sony dan kembali menggebrak dunia musik dengan memperkenalkan pemutar CD portabel yang lebih kompak. Yang membedakan antara diskman dan generasi terbaru dari pemutar CD portabel yakni kemampuannya untuk menyalin musik secara langsung.

Selain itu, kemampuan audio dari pemutar CD juga jauh lebih baik. Dengan perpaduan ini, maka tak heran pemutar CD menjadi perangkat terlaris pada saat itu.

Baca Juga: Cara Mudah untuk Memutar Musik di Smartwatch Android

5. Era 2.000-an

Tahun 2.000 menjadi awal dari industri musik digital dengan munculnya format musik MP3. Oleh karena itu, mulai banyak perangkat pemutar MP3 yang dijual ke pasaran. Selain itu, pada era ini juga orang sudah bisa menikmati perangkat musik sekelas iPod.

Namun salah satu yang menjadi masalah adalah mulai munculnya kasus pembajakan musik. Oleh karena itu, era ini bisa jadi era kelam bagi industri musik, khususnya bagi para pemusik yang lagunya dibajak.

6. Era Milienial

Dimulai saat ponsel pintar mulai booming dikalangan masyarakat, cara mendengarkan musik pun ikut berubah. Dimulai dari Apple iTunes, musik sudah bisa dinikmati dengan cara streaming.

Selain menghemat ruang penyimpanan ponsel pintar, metodi ini dirasa paling baik bagi kalangan industri musik dikarenakan tingkat pembajakan lagu dinilai bisa ditekan. [NC/HBS]

Galaxy Note 7 Versi Daur Ulang Dapat Izin, Jadi Dijual?

Telset.id, Jakarta – Rumor kehadiran Samsung Galaxy Note 7 versi “daur ulang” (refurbished) semakin jelas saja. Kini phablet tersebut sudah mendapatkan sertifikasi dari Federal Communications Commission (FCC). Bukan cuma satu sertifikasi saja, tapi tiga sertifikasi yang disetujui oleh FCC, masing-masing untuk SM-N935S, SM-N935K dan SM-N935L.

Dilansir dari Android Headlines, ketiga model Samsung Galaxy Note 7 versi refurbished itu akan dijual pertama kali di wilayah Korea dan akan disebar di pasar negara lainnya. Namun, untuk wilayah Amerika hampir dipastikan Note 7 tidak akan dijual di sana.

[Baca juga: Galaxy Note 7 Versi “Daur Ulang” Siap Edar Bulan Juni]

Samsung Galaxy Note 7 versi daur ulang ini sendiri masih mengusung spesifikasi yang sama dengan versi “yang sudah gagal” seperti layar Super AMOLED 5.7 inch dengan resolusi QHD, prosesor Octa-core 2.3GHz Exynos 8890, RAM 4GB dan memori internal 64GB. Yang berbeda tentu saja adalah sisi baterainya yang dipangkas menjadi 3,200 mAh.

Yang masih menjadi misteri soal Galaxy Note 7 daur ulang ini adalah harga yang akan dilepas Samsung ke pasaran. Apakah harganya masih sama seperti awal pertama kali dirilis yakni Rp 10,7 jutaan atau tidak? Hingga kini masih belum ada informasi mengenai hal itu.

[Baca juga: Seperti Inikah Galaxy Note 7 Hasil Daur Ulang?]

Namun menurut rumor yang beredar beberapa waktu lalu, Galaxy Note 7 versi daur ulang ini akan dijual seharga 700.000 Won (USD 620) atau sekitar Rp 8,2 jutaan. (FHP/HBS)