Beranda blog Halaman 9

Google Translate Tambah Fitur AI dan Font Lebih Besar

0

Telset.id – Google sedang menguji dua tombol AI baru pada aplikasi Google Translate yang memberikan penjelasan mendalam tentang terjemahan dan memungkinkan permintaan terjemahan yang disesuaikan. Fitur eksperimental ini menggantikan tombol “Ask A Follow-up” dengan opsi “Understand” dan “Ask” untuk meningkatkan pengalaman pengguna dalam memahami dan memodifikasi hasil terjemahan.

Menurut Google, aplikasi Translate menerjemahkan satu triliun kata setiap bulan. Dengan begitu banyak bahasa dan kata yang berbeda, tidak semua terjemahan bisa sempurna. Dua tombol AI baru ini dirancang untuk memberikan transparansi dan fleksibilitas lebih dalam proses penerjemahan.

Tombol “Understand” memberikan alasan di balik terjemahan tertentu dengan menampilkan konteks tambahan dan wawasan tentang teks yang diterjemahkan. Fitur ini mencakup penjelasan tata bahasa yang menyelami struktur kalimat, penjelasan tentang makna kata dan idiom, serta catatan budaya yang menerangkan bagaimana tingkat kesopanan atau gender mempengaruhi terjemahan.

New buttons on Google Translate app appear on these screenshots.

Sementara itu, tombol “Ask” memungkinkan pengguna meminta AI untuk terjemahan yang disesuaikan atau ditingkatkan. Pengguna dapat meminta terjemahan dengan nada yang berbeda seperti formal, kasual, atau disederhanakan, meminta terjemahan alternatif, meminta varian regional terjemahan, atau meminta AI menggunakan sesuatu yang spesifik dalam kalimat.

Matt Sheets, Product Manager Google Translate, mengatakan, “Kami melampaui sekadar terjemahan bahasa-ke-bahasa sederhana.” Dia menambahkan bahwa aplikasi sekarang memungkinkan pengguna untuk “mendengarkan dan berbicara dengan percaya diri tentang topik yang Anda pedulikan.”

Font Lebih Besar untuk Kemudahan Membaca

Fitur baru lainnya yang sedang diuji adalah ukuran font yang lebih besar pada aplikasi Google Translate untuk Android versi 9.21.36.816661266.2. Perubahan ini menampilkan teks yang diterjemahkan dalam font yang lebih besar dari yang sebelumnya digunakan, termasuk dalam mode layar penuh.

Font yang lebih besar ini bertujuan memudahkan orang dengan penglihatan kurang sempurna untuk melihat terjemahan. Fitur serupa telah tersedia dalam versi iOS Google Translate dan diperkirakan segera hadir untuk versi Android aplikasi tersebut.

Screenshots of larger font on Google Translate app.

Pengguna yang belum memiliki aplikasi di kedua platform dapat mengunduh Google Translate melalui tautan resmi. Untuk pengguna Android, aplikasi dapat diunduh melalui Play Store, sementara pengguna iPhone dapat menginstalnya melalui App Store.

Fitur Pembelajaran Bahasa Menyerupai Duolingo

Google Translate kini juga mengembangkan kemampuan pembelajaran bahasa yang menyerupai platform seperti Duolingo. Komentar Sheets sejalan dengan pengumuman Google sebelumnya selama musim panas bahwa aplikasi Translate akan lebih edukatif dan menawarkan pelajaran bergaya Duolingo.

Di aplikasi Google Translate, pengguna dapat menemukan tombol “Practice” di bagian kanan bawah layar. Fitur ini memungkinkan pengguna memilih untuk menampilkan bahasa Inggris, Spanyol, Prancis, atau Portugis sambil belajar bahasa Spanyol atau Prancis. Pengguna juga dapat memilih level bahasa yang ingin dipelajari dari Basic, Intermediate, atau Advanced.

Fitur pembelajaran bahasa ini memungkinkan pengguna belajar menangani percakapan profesional, interaksi sehari-hari, dan cara berbicara dengan teman dan keluarga. Pengguna dapat belajar berbicara bahasa kedua saat menghadiri sekolah atau universitas, mendiskusikan seni, budaya, dan hiburan, serta saat menavigasi perjalanan dan transportasi.

Sheets menulis pada Agustus lalu, “Baik Anda pelajar pemula yang ingin mulai berlatih percakapan atau pembicara lanjutan yang ingin menyegarkan kosakata untuk perjalanan mendatang, Translate sekarang dapat membuat sesi latihan mendengarkan dan berbicara yang disesuaikan khusus untuk Anda. Latihan interaktif ini dihasilkan secara real-time dan secara cerdas menyesuaikan dengan level keterampilan Anda.”

Fitur bahasa ini dianggap masih dalam tahap Beta. Pengembangan ini menunjukkan komitmen Google dalam memperluas fungsi Google Translate dari sekadar alat penerjemah menjadi platform pembelajaran bahasa yang komprehensif.

Seperti yang pernah kami laporkan dalam artikel sebelumnya, Google memang telah bersiap menghadirkan fitur baru untuk belajar bahasa yang dapat bersaing dengan Duolingo. Perkembangan terbaru ini membuktikan komitmen tersebut mulai diwujudkan.

Dalam lanskap teknologi yang terus berkembang, integrasi AI dalam aplikasi seperti Google Translate menjadi tren yang semakin dominan. Seperti yang terlihat dalam pembaruan iOS terbaru, perusahaan teknologi terus berinovasi dengan kemampuan kecerdasan buatan untuk meningkatkan pengalaman pengguna.

Bagi pengguna yang membutuhkan akses ke konten internasional, tersedia berbagai cara untuk mengakses informasi global. Seperti yang dijelaskan dalam panduan membuka situs yang diblokir, terdapat metode alternatif selain VPN yang dapat digunakan.

Dengan penambahan fitur-fitur baru ini, Google Translate tidak hanya sekadar menerjemahkan teks tetapi juga memberikan pemahaman mendalam tentang bahasa dan budaya, sekaligus membantu pengguna mempelajari bahasa baru dengan pendekatan yang lebih interaktif dan personal.

Chrome Otomatis Hapus Izin Notifikasi Situs Jarang Dikunjungi

0

Telset.id – Google akan segera meluncurkan fitur baru di Chrome yang secara otomatis mencabut izin notifikasi dari situs web yang jarang dikunjungi pengguna. Fitur ini bertujuan mengurangi “overload notifikasi” di perangkat Android dan desktop, dengan mekanisme penghapusan otomatis terhadap situs yang mengirim pemberitahuan dalam volume tinggi namun memiliki engagement pengguna sangat rendah.

Berdasarkan pengujian internal, Google menemukan bahwa fitur ini berhasil menekan overload notifikasi secara signifikan tanpa banyak mempengaruhi total klik notifikasi. Yang menarik, data menunjukkan situs yang mengirim notifikasi lebih sedikit justru lebih sering dikunjungi pengguna. Fakta ini memperkuat strategi Google dalam menciptakan pengalaman browsing yang lebih bersih dan relevan.

Screenshots show the new feature on Chrome's Safety Check.

Google menjelaskan mekanisme kerjanya melalui sistem Safety Check yang sudah ada di Chrome. Fitur ini akan menganalisis pola kunjungan dan frekuensi notifikasi dari setiap situs. Jika sebuah situs terdeteksi mengirim notifikasi dalam jumlah besar namun jarang dikunjungi, Chrome akan otomatis mencabut izin notifikasinya.

“Chrome secara otomatis menghapus izin dari situs yang menyalahgunakan notifikasi atau yang belum Anda kunjungi baru-baru ini,” jelas Google melalui deskripsi fitur Safety Check. Pengguna akan mendapat pemberitahuan “Chrome unsubscribed you from notifications” saat fitur ini aktif bekerja.

Cara Kerja dan Restorasi Izin

Fitur baru ini merupakan bagian dari Safety Check Chrome yang diperkenalkan tahun lalu. Selain mengelola notifikasi, Safety Check juga membersihkan izin lokasi, kamera, dan akses lainnya dari situs yang jarang dikunjungi. Langkah ini konsisten dengan upaya Google meningkatkan keamanan pengguna, seperti yang terlihat dalam kebijakan penertiban ekstensi Chrome dan perlindungan terhadap unduhan tidak aman.

Bagi pengguna yang ingin mengembalikan izin notifikasi, Google menyediakan dua opsi. Pertama, melalui Settings > Safety Check > “View sites” kemudian pilih Restore. Kedua, dengan mengunjungi langsung situs web tersebut dan menyetujui permintaan notifikasi ulang. Fleksibilitas ini memastikan pengguna tetap memegang kendali penuh atas preferensi notifikasi mereka.

Data dan Implementasi

Statistik dari Google mengungkap fakta mengejutkan: kurang dari 1% dari semua notifikasi web menerima interaksi dari pengguna. Angka ini menjadi dasar kuat bagi penerapan fitur otomatis tersebut. Selama pengujian, Google mencatat “pengurangan signifikan dalam overload notifikasi dengan hanya perubahan minimal dalam total klik notifikasi.”

Fitur ini tidak berlaku untuk Progressive Web Apps (PWAs) yang telah diinstal di perangkat. Rencana rilisnya bisa datang minggu depan atau menunggu Android feature drop berikutnya. Perkembangan ini sejalan dengan tren Google dalam mengoptimalkan ekosistem Chrome OS dan aplikasi pendukungnya.

Chrome Browser will soon automatically save you from getting swamped with notifications

Safety Check sendiri awalnya hadir untuk mengurangi penerimaan notifikasi berbahaya oleh pengguna Android. Notifikasi semacam itu seringkali menjadi pintu masuk penipuan online. Google menganalisis pola notifikasi mencurigakan berdasarkan penelitian mendalam tentang modus penipuan digital.

Pengguna dapat memantau fitur ini dengan membuka aplikasi Chrome di Android, mengetuk ikon profil di atas, lalu masuk ke Settings > Safety check. Jika status menunjukkan “Permissions look good”, berarti Chrome telah aktif membersihkan izin-izin yang tidak diperlukan.

Inisiatif Google ini mencerminkan pendekatan proaktif dalam mengatasi masalah notifikasi berlebihan yang selama ini mengganggu pengalaman browsing. Dengan memanfaatkan data engagement pengguna, Chrome mampu menyaring notifikasi secara lebih cerdas dan kontekstual, sekaligus menjaga keseimbangan antara informasi penting dan kebebasan pengguna.

Apple Akuisisi Prompt AI, Kalahkan Elon Musk dalam Perburuan AI

0

Telset.id – Apple dikabarkan telah mengalahkan perusahaan AI milik Elon Musk, xAI dan Neuralink, dalam proses akuisisi startup computer vision bernama Prompt AI. Transaksi ini dilakukan dengan nilai yang tidak diungkapkan dan bertujuan memperkuat divisi AI Apple, khususnya dalam pengembangan teknologi smart home melalui HomeKit.

Laporan eksklusif dari CNBC mengungkapkan bahwa Apple sedang dalam proses finalisasi pembelian Prompt AI, startup yang fokus pada pengembangan artificial intelligence berbasis computer vision. Startup ini memiliki aplikasi andalan bernama Seemour yang menggunakan teknologi AI untuk meningkatkan fungsi kamera keamanan rumah.

Dalam rapat internal yang digelar pada Kamis (9/10/2025), para pemimpin Prompt AI mengonfirmasi kepada karyawan bahwa kesepakatan dengan Apple sedang menunggu persetujuan akhir. Rekaman audio rapat yang didengar CNBC mengungkapkan bahwa karyawan yang tidak bergabung dengan Apple akan menerima pengurangan gaji dan disarankan melamar posisi terbuka di perusahaan tersebut.

Picture of the Seemour app in action.

Teknologi Seemour dan Masa Depannya

Aplikasi Seemour yang menjadi flagship produk Prompt AI memiliki kemampuan advanced computer vision untuk mendeteksi orang tertentu, hewan peliharaan, dan objek-objek spesifik. Sistem ini dapat mengirimkan peringatan dan pesan teks yang mendeskripsikan aktivitas tidak biasa yang tertangkap kamera.

Co-founder dan CEO Prompt AI, Tete Xiao, menjelaskan kepada karyawan bahwa teknologi perusahaan berfungsi dengan baik, termasuk aplikasi Seemour. Namun, masalah utama terletak pada model bisnis yang tidak berjalan sesuai harapan. “Masalahnya, model bisnis perusahaan tidak bekerja,” ujar Xiao dalam rapat tersebut.

Sebagai konsekuensi dari akuisisi ini, aplikasi Seemour akan dihentikan operasinya dan data pengguna akan dihapus dengan perlindungan privasi yang ketat. Aplikasi tersebut telah dihapus dari App Store, langkah yang semakin mengonfirmasi proses akuisisi oleh Apple.

Strategi Akuisisi Apple dan Perbandingan Masa Lalu

Apple diketahui memiliki pendekatan konservatif dalam hal akuisisi, meskipun perusahaan memiliki kemampuan finansial untuk melakukan transaksi besar. Akuisisi terbesar dalam sejarah Apple adalah pembelian Beats Audio senilai $3 miliar pada Mei 2014.

Pada saat akuisisi Beats Audio, layanan streaming music tersebut hanya memiliki 111.000 pelanggan berbayar. Apple kemudian mengubahnya menjadi Apple Music yang kini telah berkembang pesat dengan 108 juta pelanggan berbayar pada kuartal pertama 2025.

Strategi akuisisi Apple terhadap Prompt AI mengikuti pola yang sama dengan akuisisi Asaii yang dilakukan Apple untuk bersaing dengan Spotify. Perusahaan lebih fokus pada akuisisi talenta dan teknologi spesifik daripada membeli perusahaan besar.

Apple beats out Elon Musk to make an AI-based acquisition

Dalam kasus Prompt AI, Apple terutama memburu 11 karyawan berpengalaman di bidang AI yang akan diperkuatkan ke divisi HomeKit. Pendekatan ini sejalan dengan rencana Apple mempertimbangkan akuisisi startup AI Perplexity untuk memperkuat Siri yang telah diungkap sebelumnya.

Para eksekutif Prompt AI dalam rapat tersebut juga menyampaikan bahwa investor yang menanamkan modal di perusahaan akan menerima sebagian pembayaran, meskipun tidak sepenuhnya mengembalikan jumlah investasi awal. Karyawan juga diinstruksikan untuk tidak menyebut nama Apple ketika mencari pekerjaan baru atau mendiskusikan situasi dengan keluarga dan teman.

Apple menghadapi kritik tajam karena dianggap tertinggal dalam pengembangan AI dibandingkan pesaing. Inisiatif AI perusahaan, Apple Intelligence, dinilai kurang sukses dan beberapa fitur kunci yang terintegrasi dengan Siri mengalami penundaan.

Teknologi yang dijuluki “personal Siri” – yang memungkinkan asisten virtual melihat layar iPhone untuk memahami informasi yang dibutuhkan pengguna dan mengambilnya dari email, browser, aplikasi Pesan, Foto, dan Kalender – diharapkan siap pada musim semi mendatang dengan rilis iOS 26.4.

Meskipun Apple belum menunjukkan keunggulan dalam fitur generative AI, perusahaan berhasil mengesankan banyak pihak dengan teknologi di balik komputer spasial Vision Pro. Teknologi computer vision dalam headset Vision Pro yang dijual seharga $3.499 ini dianggap sebagai kesuksesan, meskipun harga tinggi membatasi penetrasi pasarnya.

Saham Apple mengalami penurunan $8.77 atau 3,45% pada hari pengumuman akuisisi, meskipun penurunan ini tidak terkait langsung dengan akuisisi Prompt AI. Penurunan lebih disebabkan oleh pengumuman pemerintah AS yang akan menaikkan tarif impor produk dari China menjadi 100%, yang kemungkinan akan memaksa Apple menaikkan harga produk untuk konsumen AS.

Teknologi computer vision telah menjadi area fokus Apple dalam beberapa tahun terakhir. iPhone saat ini sudah mampu mengidentifikasi hewan peliharaan, teman dan kerabat, serta objek dalam foto yang diambil pengguna. Akuisisi Prompt AI diharapkan dapat mempercepat pengembangan kemampuan ini, terutama dalam ekosistem smart home Apple.

Industri AI terus mengalami perkembangan pesat dengan berbagai tantangan teknis, seperti yang dialami OpenAI yang menghadapi kendala teknis untuk perangkat AI tanpa layar. Akuisisi Apple terhadap Prompt AI menunjukkan komitmen perusahaan untuk tetap kompetitif dalam lanskap AI yang semakin ketat.

Samsung Foundry Bakal Produksi Chip 2nm untuk Galaxy Z Flip 8

0

Telset.id – Samsung Foundry berpeluang memproduksi varian prosesor flagship Qualcomm Snapdragon 8 Elite Gen 5 menggunakan teknologi 2nm. Chipset ini dikabarkan akan menggerakkan Galaxy Z Flip 8 tahun depan, mengakhiri tren Apple iPhone yang selalu pertama menggunakan chip dengan node terbaru.

Spekulasi ini muncul setelah Qualcomm sebelumnya memindahkan produksi chip flagship-nya ke TSMC akibat masalah yield Samsung Foundry yang hanya 35% untuk Snapdragon 8 Gen 1 pada 2022. Yield mengindikasikan persentase chip yang lolos quality control dari setiap wafer. Yield rendah berdampak pada biaya produksi per chip yang lebih mahal.

Sebagai perbandingan, ketika yield meningkat dari 35% menjadi 70% seperti yang dicapai TSMC untuk Snapdragon 8+ Gen 1, biaya produksi per chip menjadi lebih efisien. Meski TSMC akan memproduksi versi 3nm Snapdragon 8 Elite Gen 5, varian khusus “For Galaxy” diduga akan dibuat Samsung Foundry menggunakan proses node SF2 atau 2nm.

Snapdragon 8 Elite Gen 5 AP is displayed

Awalnya beredar kabar chip ini akan menghidupi seri Galaxy S26, namun perkembangan terbaru mengarah pada Galaxy Z Flip 8. Varian “For Galaxy” biasanya merupakan versi overclock dari chip Snapdragon flagship yang sama. Keputusan ini menunjukkan Samsung Foundry optimis saingi TSMC meski sebelumnya tertinggal dalam persaingan teknologi chip.

Tahun ini, Galaxy Z Flip 7 sudah menggunakan Exynos 2500 buatan Samsung Foundry. Chipset ini awalnya ditujukan untuk Galaxy S25 dan S25+ di pasar di luar AS, Kanada, dan China. Namun, yield rendah pada produksi 3nm memaksa Samsung menggunakan Snapdragon 8 Elite buatan TSMC untuk semua model Galaxy S25.

Revolusi Teknologi Transistor GAA

Samsung Foundry berhasil meningkatkan yield berkat penerapan transistor Gate-All-Around (GAA) pada AP Galaxy Z Flip 7. Berbeda dengan transistor FinFET sebelumnya yang hanya menutupi tiga sisi channel dengan gate, GAA menggunakan nanosheet untuk menutupi keempat sisi channel.

Inovasi ini menghilangkan kebocoran arus dan meningkatkan drive current, menghasilkan SoC yang lebih bertenaga dan efisien energi. Kemajuan teknologi ini menjadi fondasi penting bagi Samsung S26 bakal pakai Exynos 2600 sebagai bagian dari strategi kembali ke chipset in-house.

Samsung is about to end the iPhone's string of being first with the newest build of this component

Laporan terbaru mengonfirmasi Samsung telah mengirimkan sampel Snapdragon 8 Elite Gen 5 buatan Samsung Foundry kepada Qualcomm. Yang lebih menarik, Samsung berpotensi mematahkan rekor Apple yang selalu menjadi pertama meluncurkan smartphone dengan chip node terbaru.

Mengakhiri Dominasi Apple

Sejak 2018, iPhone konsisten menjadi yang pertama menggunakan chip dengan proses node terkini. iPhone XS dan XS Max pertama dengan chip 7nm (A12 Bionic), diikuti iPhone 12 series dengan chip 5nm (A14 Bionic) pada 2020, dan iPhone 15 Pro series dengan chip 3nm (A17 Pro) tahun 2023.

Tahun depan, model Galaxy S26 non-Ultra kemungkinan akan menggunakan Exynos 2600 AP 2nm yang akan menjadi phone pertama dengan chipset 2nm. Sementara Galaxy S26 Ultra kemungkinan tetap menggunakan versi 3nm Snapdragon 8 Elite Gen 5 buatan TSMC. Situasi ini mencerminkan kondisi serupa ketika AMD tinggalkan Samsung Foundry untuk beralih ke TSMC.

Bahkan jika Exynos 2600 tidak digunakan Samsung tahun depan, varian khusus “for Galaxy” Snapdragon 8 Elite Gen 5 untuk Galaxy Z Flip 8 juga dibangun di node 2nm Samsung Foundry. Dengan demikian, tren Apple sebagai yang pertama menawarkan phone dengan proses node terbaru tampaknya akan berakhir.

Skenario ini masih sangat dinamis dan sangat bergantung pada yield Samsung Foundry di node 2nm. Jika yield rate acceptable, Samsung Foundry dan TSMC bisa bekerja sama dengan前者 memproduksi versi 2nm Snapdragon 8 Elite Gen 5 dan后者 memproduksi versi 3nm. Laporan awal tahun ini menyebut Samsung Foundry mencapai Yield 30% untuk produksi 2nm, memberikan harapan perbaikan kondisi foundry tersebut.

Galaxy S26 dan iPhone 17: Inspirasi atau Tiruan?

0

Telset.id – Samsung dikabarkan mengambil inspirasi dari Apple iPhone 17 series untuk desain Galaxy S26 mendatang. Berdasarkan berbagai laporan dan bocoran, perubahan signifikan terlihat pada desain chassis dan modul kamera belakang, meskipun warna oranye yang viral ternyata hasil editan.

Perubahan pertama yang dikonfirmasi melalui berbagai bocoran adalah desain chassis yang lebih membulat pada Galaxy S26 Ultra. Desain ini bahkan lebih bulat dibandingkan pendahulunya, Galaxy S25 Ultra, menandakan pergeseran pendekatan desain Samsung terhadap seri flagship-nya.

Perubahan kedua yang cukup mencolok terlihat pada Galaxy S26 Edge, dimana modul kamera belakangnya menunjukkan kemiripan dengan iPhone 17 Pro. Meski demikian, desain ini dinilai lebih baik dibandingkan varian Galaxy S26 Ultra dan Galaxy S26 Pro menurut beberapa pengamat.

Leaked renders of the Galaxy S26 Edge. | Image credit — Android Headlines - Is Galaxy S26 copying the iPhone 17?

Fakta di Balik Warna Oranye Viral

Isu warna oranye pada Galaxy S26 Ultra yang sempat viral ternyata merupakan hasil manipulasi digital. Ice Universe, insider industri terkemuka, mengklarifikasi melalui akun Weibo-nya bahwa gambar tersebut palsu dan diedit untuk menciptakan kesan seolah-olah S26 Ultra memiliki varian warna Cosmic Orange seperti iPhone 17 Pro.

Dari hasil pemeriksaan lebih lanjut, finishing yang terlalu halus pada gambar tersebut mengindikasikan kemungkinan penggunaan AI dalam proses editing. Meski demikian, laporan terpisah mengonfirmasi bahwa Samsung memang akan menghadirkan varian warna oranye untuk flagship-nya tahun depan, meski tidak persis sama dengan Cosmic Orange iPhone 17 Pro.

Orange on the Galaxy S24 Ultra. | Image credit — Samsung - Is Galaxy S26 copying the iPhone 17?

Warna oranye yang akan dihadirkan kemungkinan lebih mirip dengan varian oranye pada Galaxy S24 Ultra atau bahkan merah pada Galaxy S23 Ultra. Informasi ini sejalan dengan bocoran desain Samsung Galaxy S26 Ultra yang sebelumnya telah mengungkap berbagai inovasi pada perangkat flagship mendatang tersebut.

Analisis Independen: Tren Industri atau Tiruan?

Pertanyaan utama yang muncul adalah apakah Samsung benar-benar meniru Apple atau sekadar mengikuti tren industri. Dalam analisis mendalam, perubahan seperti edges yang lebih bulat dan modul kamera yang lebih besar sebenarnya bukan hal yang benar-benar unik dalam industri smartphone.

Desain modul kamera pada iPhone 17 Pro sendiri bukanlah yang pertama dalam industri, melainkan perubahan yang diperlukan untuk meningkatkan kemampuan fotografi. Pada Galaxy S26 Edge, keputusan menggunakan desain serupa lebih berkaitan dengan penataan ulang komponen internal untuk mencapai ketipisan maksimal, bukan sekadar meniru kompetitor.

Perubahan pada edges yang lebih bulat merupakan kelanjutan dari pendekatan baru Samsung yang dimulai dengan Galaxy S25 Ultra. Banyak pengguna menyambut positif perubahan ini karena memberikan kenyamanan lebih saat memegang perangkat. Bocoran desain Galaxy S26 Pro juga menunjukkan konsistensi pendekatan desain yang lebih ergonomis ini across the series.

Adapun pengenalan warna oranye setelah Apple melakukannya lebih mencerminkan tren warna yang sedang populer di industri. Produsen smartphone tidak selalu harus membedakan produk mereka secara ekstrem dari kompetitor, terutama dalam hal pilihan warna yang bersifat siklus dan tren.

Perbandingan lebih detail mengenai aspek desain dapat dilihat pada analisis bezel Samsung Galaxy S26 Pro, S26 Edge, dan Xiaomi 16 Pro yang mengungkap berbagai pertimbangan teknis di balik pilihan desain tersebut.

Dengan mempertimbangkan semua faktor tersebut, dapat disimpulkan bahwa perubahan pada Galaxy S26 series lebih mencerminkan evolusi desain natural dan respons terhadap tren industri, bukan tindakan peniruan terhadap Apple. Setiap perubahan memiliki alasan teknis dan strategis yang mendukung pengembangan produk yang lebih baik.

Cara Blokir Iklan di HP Android yang Mengganggu

0

Telset.id – Pengguna smartphone Android seringkali menghadapi gangguan akibat kemunculan iklan yang tidak diinginkan. Iklan-iklan ini dapat muncul di berbagai lokasi seperti browser, layar utama, layar kunci, hingga aplikasi pihak ketiga, sehingga mengganggu aktivitas pengoperasian perangkat.

Fenomena iklan yang muncul tiba-tiba di perangkat Android menjadi keluhan umum di kalangan pengguna. Iklan-iklan tersebut tidak hanya mengganggu kenyamanan tetapi juga berpotensi menutupi konten penting di smartphone. Beberapa faktor menjadi penyebab munculnya iklan, termasuk pengaturan browser yang mengizinkan tampilan iklan, konfigurasi sistem, atau bahkan keberadaan aplikasi berbahaya yang membawa virus.

Memblokir iklan di perangkat Android ternyata dapat dilakukan dengan beberapa metode praktis. Pengguna tidak perlu panik ketika menghadapi serbuan iklan karena terdapat solusi efektif untuk mengatasi masalah ini. Salah satu pendekatan yang direkomendasikan adalah masuk ke Safe Mode untuk mendeteksi apakah iklan berasal dari aplikasi berbahaya.

Metode Identifikasi Sumber Iklan Mengganggu

Safe Mode pada perangkat Android memungkinkan perangkat beroperasi hanya dengan sistem bawaan, tanpa memuat aplikasi dan layanan tambahan. Metode ini membantu mengidentifikasi apakah iklan yang muncul disebabkan oleh aplikasi tertentu yang terinstal. Untuk mengakses Safe Mode, pengguna dapat menekan tombol power beberapa saat hingga perangkat mati, kemudian menekan tombol power dan volume bawah secara bersamaan.

Ketika berada dalam Safe Mode, pengguna dapat mengamati apakah iklan yang mengganggu masih muncul. Jika iklan tidak tampil dalam mode ini, kemungkinan besar terdapat aplikasi tambahan yang mengandung konten berbahaya dan perlu dihapus. Proses identifikasi ini menjadi langkah pertama yang penting sebelum melanjutkan ke metode pemblokiran lainnya.

Teknik Pemblokiran Iklan di Berbagai Lokasi

Iklan di perangkat Android dapat muncul di beberapa area berbeda, sehingga memerlukan pendekatan penanganan yang bervariasi. Untuk iklan yang muncul di browser Google Chrome, pengguna dapat memblokir pop-up iklan melalui pengaturan browser. Selain itu, mematikan notifikasi iklan di Google Chrome juga menjadi solusi efektif untuk mengurangi gangguan.

Pengguna juga memiliki opsi untuk memblokir iklan melalui metode lain yang lebih komprehensif. Beberapa teknik pemblokiran dapat diterapkan tanpa perlu menginstal aplikasi tambahan, seperti yang dijelaskan dalam panduan cara blokir iklan pop-up di Android tanpa aplikasi. Pendekatan ini sangat berguna bagi pengguna yang ingin menjaga performa perangkat tanpa menambah beban memori.

Dalam beberapa kasus, iklan yang muncul secara intensif dapat menjadi indikasi adanya aplikasi berbahaya di perangkat. Pengguna disarankan untuk selalu waspada terhadap aplikasi yang meminta akses berlebihan atau menunjukkan perilaku mencurigakan. Keamanan perangkat harus menjadi prioritas, sebagaimana pentingnya menggunakan cara aman kloning WhatsApp di Android dan iPhone tanpa aplikasi ilegal.

Untuk pengguna yang memerlukan lapisan keamanan tambahan, penggunaan VPN gratis terbaik untuk Android 2024 dapat memberikan perlindungan ekstra terhadap iklan dan konten berbahaya. VPN tidak hanya membantu menjaga privasi tetapi juga dapat memblokir iklan yang tidak diinginkan.

Dengan menerapkan berbagai metode pemblokiran iklan ini, pengguna Android dapat menikmati pengalaman menggunakan smartphone yang lebih nyaman dan bebas gangguan. Setiap teknik memiliki kelebihan masing-masing dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan serta tingkat gangguan iklan yang dialami.

Pengembangan teknologi pemblokiran iklan terus mengalami kemajuan seiring dengan meningkatnya kesadaran pengguna akan pentingnya pengalaman digital yang optimal. Para pengembang sistem operasi Android juga terus memperbarui fitur keamanan untuk melindungi pengguna dari iklan yang mengganggu dan konten berbahaya.

Cara Membatasi Pengguna WiFi untuk Koneksi Internet yang Lebih Stabil

0

Telset.id – Pengguna WiFi kini dapat membatasi jumlah perangkat yang terhubung ke jaringan mereka guna menjaga stabilitas kecepatan internet. Langkah ini menjadi solusi praktis ketika koneksi internet mulai melambat akibat terlalu banyak perangkat yang mengakses jaringan secara bersamaan.

Semakin banyak perangkat yang terhubung ke satu jaringan WiFi, bandwidth internet akan semakin terbagi. Pembatasan pengguna WiFi memungkinkan koneksi internet menjadi lebih stabil karena tidak terlalu banyak perangkat yang bersaing untuk mendapatkan bandwidth yang sama. Fenomena ini sering kali menjadi penyebab internet WiFi lemot yang dialami banyak pengguna.

Teknologi router modern telah dilengkapi dengan fitur manajemen pengguna yang memungkinkan pemilik jaringan mengatur berapa banyak perangkat yang dapat terhubung secara bersamaan. Dengan membatasi akses, kualitas streaming, gaming, dan browsing dapat terjaga tanpa gangguan signifikan.

Langkah-Langkah Membatasi Pengguna WiFi

Proses membatasi pengguna WiFi dimulai dengan mengakses halaman pengaturan router. Pengguna perlu mengetahui alamat IP router mereka yang biasanya tercantum pada stiker di bagian belakang perangkat atau dalam buku panduan. Alamat IP umum untuk router ZTE, misalnya, adalah “192.168.1.1”.

Setelah mengetahui alamat IP, pengguna dapat mengakses halaman pengaturan melalui browser web dengan memasukkan alamat tersebut. Langkah selanjutnya adalah login menggunakan username dan password yang biasanya disediakan oleh operator layanan internet. Kombinasi default sering kali berupa “admin” untuk kedua field, namun pengguna disarankan untuk menghubungi penyedia layanan jika mengalami kesulitan login.

Di dalam halaman pengaturan router, carilah menu yang berkaitan dengan “Wireless Settings”, “Access Control”, atau “Device Management”. Istilah ini mungkin berbeda tergantung merek dan model router yang digunakan. Beberapa router menyediakan opsi “Maximum Number of Users” atau “Device Limit” yang memungkinkan pengguna menentukan jumlah maksimal perangkat yang dapat terhubung.

Pengaturan yang tepat akan mencegah perangkat tidak dikenal mengakses jaringan WiFi secara ilegal. Hal ini tidak hanya meningkatkan kecepatan internet tetapi juga memperkuat keamanan jaringan dari potensi penyalahgunaan. Pembatasan pengguna juga membantu mengoptimalkan performa perangkat yang tetap terhubung, mirip dengan manfaat yang didapat dari emulator game jadul di Android dan PC yang berjalan lebih lancar ketika sumber daya tidak terbebani.

Manfaat dan Pertimbangan Tambahan

Dengan membatasi jumlah pengguna WiFi, pemilik jaringan dapat mengalokasikan bandwidth secara lebih efisien untuk aktivitas yang membutuhkan koneksi stabil seperti video conference, streaming konten berkualitas tinggi, atau gaming online. Pengaturan ini sangat berguna untuk rumah tangga dengan banyak perangkat IoT atau lingkungan kantor dengan kebutuhan internet yang variatif.

Menu dan opsi pengaturan mungkin berbeda antara satu model router dengan lainnya. Pengguna yang mengalami kesulitan menemukan menu pembatasan pengguna disarankan untuk menghubungi customer service penyedia layanan internet mereka untuk panduan lebih lanjut sesuai dengan perangkat yang digunakan.

Pembatasan pengguna WiFi merupakan langkah proaktif yang dapat dilakukan sebelum mengalami masalah koneksi parah. Seperti halnya dalam mengatur pembelian tiket pertandingan sepakbola yang memerlukan perencanaan matang, mengelola jaringan WiFi juga membutuhkan strategi yang tepat untuk hasil optimal.

Implementasi pembatasan pengguna WiFi ini memberikan kontrol penuh kepada pemilik jaringan atas konektivitas internet mereka. Dengan mengatur jumlah perangkat yang terhubung, kualitas internet dapat dipertahankan pada level optimal sesuai dengan kebutuhan pengguna utama.

Instagram Map Resmi Hadir di Indonesia, Bisa Pantau Lokasi Teman

0

Telset.id – Fitur Instagram Map kini resmi tersedia untuk pengguna di Indonesia setelah sebelumnya diluncurkan di Amerika Serikat awal Agustus lalu. Fitur berbagi lokasi ini memungkinkan pengguna berbagi lokasi aktif terakhir dengan teman-teman pilihan di platform media sosial tersebut.

Pantauan Telset menunjukkan fitur Instagram Map sudah dapat diakses melalui laman Direct Messages (DM) Instagram sejak Sabtu (11/10/2025) pagi. Kehadiran fitur ini di Indonesia bersamaan dengan peluncurannya di negara lain seperti India, menandakan ekspansi global yang dilakukan Meta.

Instagram Map berfungsi sebagai alat berbagi lokasi real-time yang memungkinkan pengguna mengetahui posisi teman tanpa perlu bertanya langsung. Fitur ini dinilai berguna untuk memantau perjalanan keluarga atau kerabat dekat, memberikan rasa aman mengetahui lokasi orang terkasih.

Kontroversi dan Jaminan Keamanan

Meski menawarkan manfaat, Instagram Map sempat menuai kontroversi sejak pertama kali diperkenalkan. Sebagian pengguna khawatir fitur ini dapat menunjukkan lokasi tanpa izin dan berpotensi disalahgunakan untuk pelacakan atau penguntitan.

Menanggapi kekhawatiran tersebut, Meta sebagai perusahaan induk Instagram menegaskan bahwa pembagian lokasi di Instagram Map dinonaktifkan secara default. “Lokasi langsung Anda tidak akan pernah dibagikan kecuali Anda mengaktifkannya,” tegas juru bicara Meta dalam pernyataan resminya.

CEO Instagram Adam Mosseri juga memberikan penjelasan melalui platform Threads. “Kami memastikan tidak ada yang membagikan lokasi tanpa secara eksplisit memutuskan untuk melakukannya, yang memerlukan konfirmasi ganda,” tulis Mosseri.

Pernyataan resmi dari Meta ini sekaligus menjawab kekhawatiran banyak pengguna tentang aspek privasi dalam fitur berbagi lokasi terbaru Instagram. Platform ini memang sedang gencar mengembangkan berbagai fitur baru, termasuk Instagram Picks untuk menemukan minat sama di antara pengguna.

Pembaruan dan Indikator Lokasi

Meta menghadirkan sejumlah pembaruan pada Instagram Map untuk meningkatkan transparansi dan kontrol pengguna. Kini, pengguna akan melihat indikator permanen di bagian atas peta yang menunjukkan status pembagian lokasi mereka.

Indikator tersebut memberikan informasi jelas apakah pengguna sedang membagikan lokasi atau jika fitur lokasi perangkat sedang dimatikan sepenuhnya. Selain itu, terdapat indikator kecil di bawah foto profil pada bagian fitur “Notes” yang menandakan status berbagi lokasi pengguna.

Pembaruan ini dirancang untuk memberikan pengalaman yang lebih aman dan terkendali bagi pengguna Instagram Map. Bagi pelaku UMKM yang ingin memanfaatkan Instagram untuk bisnis, tersedia juga panduan cara mengaktifkan Instagram Shopping untuk UMKM dengan langkah-langkah lengkap.

Kehadiran Instagram Map di Indonesia memperkaya ekosistem fitur lokasi di platform media sosial. Meski berbeda dengan cara menambahkan alamat rumah di Google Maps yang lebih bersifat statis, Instagram Map menawarkan pembaruan lokasi yang lebih dinamis dan real-time.

Pengguna Indonesia kini dapat memanfaatkan Instagram Map dengan memperhatikan pengaturan privasi yang tersedia. Fitur ini memberikan opsi tambahan untuk berbagi lokasi secara selektif dengan teman-teman terpercaya di platform Instagram.

IGDX 2025 Catat Potensi Kemitraan Bisnis Game Global US$75 Juta

0

Telset.id – Ajang Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) 2025 yang berlangsung di Badung, Bali pada 9-11 Oktober berhasil mencatat potensi kemitraan bisnis global senilai 75 juta dolar AS sejak pertama kali diselenggarakan pada 2021. Acara ini mempertemukan ratusan pengembang game lokal dengan penerbit, investor, dan media internasional untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat pertumbuhan industri game di Asia Tenggara.

Menteri Komunikasi dan Informatika Meutya Hafid menyatakan bahwa IGDX 2025 mengusung tema “Accelerating Southeast Asia’s Creative Power” yang mencerminkan semangat kolaborasi lintas negara. “Hari ini, kita tidak hanya menyelenggarakan konferensi, tetapi juga menegaskan kembali keyakinan bersama bahwa Indonesia dan Asia Tenggara telah menjadi pusat baru inovasi kreatif dan digital global,” ujar Meutya dalam acara IGDX Conference 2025 di Badung, Bali, Sabtu.

Pencapaian potensi kemitraan senilai 75 juta dolar AS ini menunjukkan perkembangan signifikan industri game Indonesia di kancah global. Sejak 2021 hingga 2024, program IGDX telah memfasilitasi lebih dari 3.500 pertemuan bisnis antara pengembang lokal dan mitra industri global, menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan kreativitas digital dalam negeri.

Dampak Ekonomi dan Kontribusi Industri Game

Industri game Indonesia telah menjadi penggerak utama ekonomi kreatif digital nasional dengan kontribusi sekitar Rp71 triliun per tahun. Sektor ini didukung oleh lebih dari 2.000 pengembang dan penerbit aktif di berbagai daerah di Indonesia, menunjukkan distribusi yang merata di seluruh archipelago.

Meutya menekankan bahwa pencapaian ini tak lepas dari semangat gotong royong yang membentuk ekosistem digital Indonesia. “Data ini menunjukkan bahwa industri game kini telah menjadi penggerak utama ekonomi kreatif digital nasional,” tegasnya. Meski demikian, tantangan masih ada mengingat potensi besar industri game RI Rp 30 triliun, tapi 97,5% dikuasai asing.

Kementerian Komunikasi dan Informatika mencatat posisi Indonesia yang semakin strategis dengan menempati peringkat keempat dunia dengan lebih dari 154 juta pemain game. Angka ini mencapai sekitar 40 persen dari total pemain di Asia Tenggara, menunjukkan potensi pasar yang sangat besar sekaligus peluang bagi pengembang lokal.

Program Komprehensif dan Kolaborasi Strategis

IGDX 2025 menampilkan beragam program komprehensif termasuk pameran karya pengembang game lokal, pelaku industri kreatif digital, komunitas, perguruan tinggi, serta mitra dari negara sahabat. Rangkaian program seperti IGDX Bootcamp, IGDX Academy, IGDX Career, IGDX Business, dan IGDX Conference menjadi wadah pembelajaran dan kolaborasi bagi kreator muda Indonesia.

“IGDX membangun ekosistem lengkap yang melibatkan semua pelaku industri game dari berbagai latar belakang,” kata Meutya. Pendekatan holistik ini mirip dengan strategi yang diterapkan perusahaan teknologi global seperti Google yang masuk bisnis film sebagai strategi baru perbaiki citra teknologi.

Berbagai forum diskusi dan sesi bisnis digelar untuk memperkuat koneksi antara pelaku industri nasional dan global. Kolaborasi semacam ini sejalan dengan tren kemitraan strategis di industri teknologi, termasuk IBM dan Anthropic yang gandeng kembangkan AI untuk perusahaan.

Sejak pertama kali digelar pada 2019, IGDX telah berkembang menjadi salah satu program akselerasi industri game paling berpengaruh di Asia Tenggara. Melalui kolaborasi antara pemerintah, industri, akademisi, dan komunitas, IGDX memperkuat peran talenta lokal sebagai penggerak utama ekonomi kreatif Indonesia.

Meutya menutup pernyataannya dengan pesan optimis: “Dari Bali, kita kirimkan pesan kepada dunia bahwa inilah saatnya Asia Tenggara bangkit sebagai kekuatan kreatif global. IGDX adalah bukti nyata bahwa kolaborasi bisa menjadikan Indonesia pemimpin di industri game.”

Pencapaian IGDX 2025 ini semakin mengukuhkan posisi Indonesia bukan hanya sebagai pasar besar, tetapi juga sebagai produsen konten digital yang tumbuh pesat, membuka peluang baru bagi pengembang game lokal untuk bersaing di tingkat global.

CMA Pantau Dominasi Google Search di Inggris Raya

0

Telset.id – Otoritas persaingan usaha Inggris Raya (CMA) secara resmi menetapkan Google dalam “status pasar strategis” menyusul kekhawatiran atas dominasi besar search engine perusahaan teknologi tersebut di pasar pencarian dan iklan digital. Penetapan status ini, yang dilaporkan Darlington and Stockton Times pada Jumat (10/10), menjadi kali pertama CMA menggunakan kewenangan barunya untuk mengawasi perusahaan teknologi raksasa.

Google tercatat menguasai lebih dari 90 persen pangsa pasar mesin pencari di Inggris Raya. Platform tersebut juga digunakan oleh lebih dari 200.000 bisnis untuk menjangkau pelanggan mereka. Dominasi ini dinilai CMA telah mencapai tingkat yang mengakar dan berpotensi menghambat persaingan sehat di pasar digital.

Dengan status pasar strategis ini, CMA berwenang memberlakukan aturan perilaku khusus bagi Google. Otoritas tersebut sedang mempertimbangkan berbagai langkah intervensi, termasuk memaksa Google menawarkan pilihan mesin pencari alternatif kepada pengguna serta memberikan penerbit lebih banyak kendali atas bagaimana konten mereka ditampilkan.

Pengawasan Ketat dan Respons Google

CMA menegaskan bahwa penetapan status pasar strategis ini bukan merupakan tuduhan pelanggaran, dan belum ada aturan langsung yang diterapkan kepada Google. Otoritas akan berkonsultasi dalam beberapa bulan ke depan untuk merumuskan tindakan yang dianggap proporsional dan tepat sasaran.

Pengawasan CMA juga mencakup beberapa fitur pencarian berbasis AI seperti AI Mode dan AI Overviews. Namun menariknya, asisten AI Google Gemini tidak termasuk dalam cakupan status pasar strategis ini, menunjukkan fokus pengawasan yang spesifik pada bisnis inti pencarian Google.

Google merespons perkembangan ini dengan peringatan bahwa campur tangan regulator dapat menghambat inovasi, memperlambat peluncuran produk baru, dan berpotensi meningkatkan harga bagi konsumen. Oliver Bethell, perwakilan Google, menyatakan bahwa banyak usulan intervensi justru bisa merugikan bisnis lokal yang bergantung pada platform mereka.

Persaingan di pasar pencarian semakin ketat dengan hadirnya teknologi AI generatif. Beberapa perusahaan teknologi besar seperti PayPal yang memperkuat Honey dengan AI dan ChatGPT yang merambah e-commerce turut memanaskan persaingan di lanskap digital.

Dukungan dan Implikasi ke Depan

Kelompok konsumen Which? mendukung penuh langkah CMA dan menyebutnya sebagai langkah penting untuk meningkatkan persaingan di pasar digital. Mereka menekankan bahwa pencarian online kini mulai bergeser karena kehadiran teknologi AI generatif, sehingga diperlukan regulasi yang tepat untuk menciptakan lingkungan yang adil.

Langkah CMA terhadap Google ini dapat menjadi preseden penting bagi regulator di negara lain yang juga mengkhawatirkan dominasi perusahaan teknologi besar. Status pasar strategis ini membuka jalan bagi terciptanya pasar digital yang lebih kompetitif di Inggris Raya.

Perkembangan ini terjadi di tengah meningkatnya pengawasan global terhadap dominasi perusahaan teknologi. Seperti yang terjadi dengan Aliansi GDSA yang siap tantang dominasi Google Play Store, tekanan terhadap model bisnis Google terus bermunculan dari berbagai pihak.

CMA berencana menyelesaikan proses konsultasi dan merumuskan langkah-langkah konkret dalam beberapa bulan mendatang. Hasil dari proses ini akan menentukan bagaimana Google harus menyesuaikan operasinya di Inggris Raya untuk memastikan persaingan yang sehat di pasar digital.

Samsung Bikin Pindah dari iPhone ke Galaxy Makin Mudah

0

Telset.id – Samsung dikabarkan sedang mengembangkan fitur baru yang akan mempermudah proses migrasi dari iPhone ke perangkat Galaxy. Fitur transfer eSIM ini ditemukan dalam build One UI 8.5 yang bocor dan diharapkan dapat menghilangkan kebutuhan menghubungi operator saat berpindah platform.

Dalam investigasi terhadap build One UI 8.5 yang bocor, Android Authority menemukan kode yang menunjukkan Samsung sedang mengembangkan opsi untuk mentransfer eSIM dari iPhone ke perangkat Galaxy. Temuan ini didukung dengan screenshot yang mengungkap workflow onboarding baru pada One UI 8.5.

Menu transfer eSIM pada One UI 8.5

Perbedaan signifikan terlihat dalam menu setup perangkat baru. Pada One UI 8, pengguna hanya mendapatkan opsi untuk mentransfer eSIM dari “ponsel lain.” Sementara di One UI 8.5, menu yang sama memiliki dua tombol terpisah untuk transfer dari perangkat Android atau iPhone.

Fitur ini muncul sebagai solusi atas keluhan pengguna yang selama ini harus menghubungi operator saat ingin memindahkan eSIM antara platform berbeda. Seperti diketahui, proses migrasi dari Android ke iPhone atau sebaliknya seringkali membutuhkan intervensi operator, berbeda dengan kemudahan yang ditawarkan saat transfer kontak dari Android ke iPhone yang sudah bisa dilakukan secara mandiri.

Jadwal Rilis dan Dukungan Operator

Samsung diperkirakan akan meluncurkan program beta untuk One UI 8.5 bulan depan. Namun, belum jelas apakah fitur transfer eSIM ini akan tersedia selama fase beta atau hanya pada rilis final. Versi stabil One UI 8.5 diharapkan debut bersamaan dengan Galaxy S26 awal tahun depan.

Perbandingan menu transfer eSIM One UI 8 dan 8.5

Google sebenarnya sudah lebih dulu menawarkan fitur serupa untuk memindahkan eSIM dari iOS ke Pixel phones. Di Amerika Serikat, fitur ini hanya mendukung tiga operator besar: Verizon, AT&T, dan T-Mobile. Meskipun Samsung belum memberikan informasi resmi, kemungkinan besar mereka akan mengikuti jejak Google dengan menyediakan dukungan yang sama.

Perkembangan ini menunjukkan persaingan ketat antara Samsung dan Apple dalam menarik pengguna dari platform lawan. Sementara Apple dikabarkan menggeser fokus ke kacamata pintar, Samsung justru mempermudah migrasi ke ekosistem mereka.

Masa Depan eSIM yang Lebih Praktis

Sejak diperkenalkan, eSIM dijanjikan dapat mempermudah pengelolaan paket data, namun kenyataannya tidak selalu demikian. Meskipun memindahkan SIM fisik bisa merepotkan, setidaknya prosesnya tidak memerlukan telepon ke operator.

Upaya Samsung dan Google dalam membuat eSIM lebih baik patut diapresiasi. Diharapkan lebih banyak operator dan perangkat yang bergabung dalam inisiatif ini. Kemajuan dalam teknologi eSIM ini sejalan dengan tren update software yang semakin cepat dari berbagai vendor.

Fitur transfer eSIM antar platform ini diharapkan dapat menjadi standar industri yang mempermudah konsumen berpindah perangkat tanpa hambatan teknis. Dengan semakin banyaknya vendor yang mendukung, pengalaman pengguna dalam bermigrasi antar platform diharapkan menjadi lebih seamless di masa depan.

Komet Antarbintang 3I/ATLAS Semburkan Air dengan Laju Mencengangkan

0

Telset.id – Komet antarbintang 3I/ATLAS mengejutkan para astronom dengan memancarkan air dalam jumlah sangat besar dari jarak jauh dari Matahari. Temuan yang dipublikasikan dalam The Astrophysical Journal Letters ini mengungkap laju semburan air setara dengan selang pemadam kebakaran bertekanan penuh.

Observasi menggunakan teleskop luar angkasa Neil Gehrels Swift milik NASA berhasil mendeteksi emisi ultraviolet kuat dari hydroxyl gas (OH), produk sampingan air, sebelum objek tersebut menghilang di balik Matahari. Pengamatan dari luar angkasa menjadi kunci karena atmosfer Bumi menyerap cahaya ultraviolet.

Menurut rilis pers mengenai temuan ini, komet tersebut mengeluarkan uap air dengan laju sekitar 88 pon per detik. Yang paling mengejutkan, proses ini terjadi pada jarak heliosentris sekitar tiga satuan astronomi (AU) dari Matahari, atau tiga kali jarak Bumi-Matahari.

Biasanya, komet harus mendekati Matahari lebih dekat sebelum es air di intinya yang disebut nukleus mulai menyublim, atau berubah langsung dari padat menjadi gas. Fenomena pada 3I/ATLAS menunjukkan adanya mekanisme lain yang mendorong pelepasan air, sekaligus mengisyaratkan bahwa komet ini menyimpan cadangan air yang cukup besar.

Pesan dari Sistem Bintang Lain

Dennis Bodewits, profesor fisika di Auburn University dan rekan penulis studi, menyatakan dalam rilis pers, “Ketika kami mendeteksi air – atau bahkan gema ultraviolet samarnya, OH – dari komet antarbintang, kami sedang membaca catatan dari sistem planet lain. Ini memberitahu kita bahwa bahan-bahan untuk kimia kehidupan tidak unik bagi sistem kita sendiri.”

Komet antarbintang seperti 3I/ATLAS terus menunjukkan keanehan yang memesona. Objek ini dapat dianggap sebagai sampel dari tempat yang sangat jauh, mungkin puluhan juta tahun cahaya, yang melintas tepat di depan pintu kita. Keanehannya dibandingkan dengan komet lokal mengisyaratkan betapa uniknya alam alien yang tak terbayangkan ini.

Biasanya, koma komet – lingkaran cahaya gas dan debu besar yang memberi penampilan bercahaya pada komet – mulai terbentuk ketika objek mendekati Matahari dan memanas. Panas tersebut menyublimkan atau menguapkan material di nukleus pusatnya, yang ukurannya jauh lebih kecil daripada koma yang kita lihat dari Bumi.

Keunikan Kimia dan Asal Usul Kuno

Koma 3I/ATLAS telah mengejutkan para ilmuwan dalam banyak hal. Komposisi kimianya aneh dibandingkan komet kita sendiri, dan tampaknya memiliki rasio karbon dioksida terhadap air yang sangat tinggi. Penyebab luapan uap air ini masih belum jelas.

Para astronom berspekulasi bahwa sinar matahari mungkin memanaskan butiran es yang dilepaskan dari nukleus, yang kemudian menguap ke koma sekitarnya. Teori ini membantu menjelaskan mengapa proses sublimasi terjadi pada jarak yang biasanya terlalu dingin untuk aktivitas komet biasa.

Astronom percaya bahwa 3I/ATLAS berasal dari pusat Bima Sakti, di mana objek ini kemungkinan terlontar dari sistem bintang asalnya oleh gangguan gravitasi seperti lintasan dekat bintang lain. Berdasarkan inferensi ini, astronom memperkirakan komet tersebut berusia miliaran tahun, mungkin tiga miliar tahun lebih tua dari Matahari itu sendiri.

Objek ini bukan hanya gambaran dari bagian galaksi yang berbeda, tetapi juga dari era kosmos yang sama sekali berbeda. Saat ini, 3I/ATLAS terbang di belakang Matahari, sehingga tidak dapat diamati dari Bumi. Namun ilmuwan berhasil mengamatinya menggunakan pesawat ruang angkasa yang ditempatkan di dekat Mars, dan objek ini akan segera berayun kembali ke pandangan penuh pada akhir November.

Zexi Xing, peneliti pascadoktoral di Auburn University dan penulis utama studi, mengatakan dalam pernyataan tentang pekerjaan yang mengacu pada dua objek antarbintang yang sebelumnya ditemukan, “Setiap komet antarbintang sejauh ini selalu mengejutkan. ‘Oumuamua kering, Borisov kaya karbon monoksida, dan sekarang ATLAS melepaskan air pada jarak yang tidak kami duga.”

“Masing-masing,” tambah Xing, “menulis ulang apa yang kami pikir kami ketahui tentang bagaimana planet dan komet terbentuk di sekitar bintang.” Temuan ini memperkuat pentingnya mempelajari misteri seputar asteroid antarbintang Oumuamua dan objek serupa untuk memahami pembentukan sistem planet.

Penemuan air pada 3I/ATLAS menambah dimensi baru dalam penelitian objek antarbintang. Sebelumnya, bukan alien, objek antarbintang Oumuamua adalah “kelinci debu” yang juga memicu berbagai spekulasi. Sementara beberapa teori bahkan mengaitkan objek antarbintang dengan objek diduga alien, ternyata sisa dari planet lain, temuan ilmiah terus mengungkap sifat sebenarnya dari pengunjung antarbintang ini.

Observasi lanjutan terhadap 3I/ATLAS ketika kembali terlihat dari Bumi diharapkan dapat memberikan lebih banyak petunjuk tentang komposisi dan perilaku komet antarbintang. Data tambahan ini akan membantu astronom memahami tidak hanya objek khusus ini, tetapi juga proses fundamental pembentukan sistem planet di seluruh galaksi.