Misteri Asteroid Antarbintang Oumuamua Kian Bikin Penasaran

Telset.id, Jakarta – Misteri seputar asteroid antarbintang Oumuamua semakin membikin penasaran setelah para peneliti menantang teori sebelumnya. Para peneliti ingin menguji proposisi materi gelap serta asumsi dalam teori itu.

Jika hari ini berakhir dengan -y, peneliti mungkin berdebat tentang asal muasal objek misterius antarbintang Oumuamua. Studi baru di The Astrophysical Journal Letters membahas soal omong kosong tentang Oumuamua.

Menurut laporan New York Post, seperti dikutip Telset.id, Minggu (23/08/2020), studi tersebut menyatakan bahwa asteroid antarbintang Oumuamua terbuat dari molekul es hidrogen. Gagasan itu kali pertama diajukan pada April 2020 lalu.

“Proposal oleh Darryl Seligman dan Gregory Laughlin tampak menjanjikan karena mungkin menjelaskan bentuk memanjang ekstrim dari Oumuamua serta percepatan non-gravitasi,” ujar penulis utama Dr Thiem Hoang.

{Baca juga: Ilmuwan Berhasil Identifikasi Zat Misterius di Sisi Jauh Bulan}

Namun, teori mereka didasarkan kepada asumsi bahwa es hidrogen dapat terbentuk di awan molekul yang padat. “Jika ini benar, es hidrogen bisa melimpah di alam semesta dan akan berimplikasi luas,” lanjutnya.

Dr Avi Loeb, rekan penulis studi, mengatakan bahwa para peneliti ingin menguji proposisi materi serta asumsi dalam teori. “Kami curiga bahwa gunung es hidrogen tidak dapat bertahan dalam perjalanan,” demikian katanya.

Gregory Laughlin pun kemudian merespons. Ia menyatakan bahwa studi baru tersebut merupakan “analisis yang menarik” dan membahas beberapa masalah. “Mereka mengangkat poin yang meyakinkan dan tajam,” ucapnya.

Asteroid Misterius Lainnya Sempat “Ancam” Bumi

Sebuah Asteroid seukuran mobil SUV terbang mendekat ke Bumi dan tercatat pada Minggu (16/08/2020) pagi waktu setempat. Beruntung, Asteroid misterius dengan kode QG 2020 itu tidak berdampak terhadap planet kita.

Menurut laporan NASA, asteroid yang dijuluki QG 2020 tersebut melesat dengan kecepatan 8 mil per detik sekitar 1.830 mil di atas Samudra Hindia selatan. Benda luar angkasa itu memiliki panjang sekitar 20 kaki.

Asteroid tersebut tidak terlihat sampai sekitar enam jam setelah melewati titik terdekat Bumi. Namun, teleskop milik NASA merekamnya.

{Baca juga: Asteroid QG 2020 Seukuran SUV Mendekat ke Bumi, Waspada!}

Pergerakan asteroid itu ditangkap oleh teleskop survei pemindaian langit California, Amerika Serikat, yang didanai oleh NASA dan National Science Foundation. Hasil rekaman teleskop memperlihatkan ukurannya.

“Sungguh keren melihat asteroid ukuran kecil datang sedekat ini. Kita bisa melihat gravitasi bumi secara dramatis membelokkan lintasannya,” terang Paul Chodas, direktur Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA. (SN/MF)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI