Beranda blog Halaman 71

Mengintip Cara Asus Bikin Komputer untuk Pemerintah

0

Telset.id – Bayangkan sebuah perangkat komputer yang dirancang khusus untuk kebutuhan pemerintahan, dengan keamanan data tingkat tinggi dan efisiensi kerja maksimal. Inilah yang ditawarkan Asus melalui ExpertCenter All-in-One EG3408WVA, salah satu seri komputer yang secara khusus didesain untuk kebutuhan pemerintah, yang dirakit di pabrik mereka di Batam.

Pada Kamis (8/5/2025), Telset.id bersama beberapa media lainnya berkesempatan mengunjungi fasilitas produksi Asus di Batam yang dikelola oleh PT. Sat Nusapersada. Kunjungan ini memberikan gambaran menarik tentang bagaimana perangkat komputer seru expert ini dirakit dengan presisi tinggi.

Content image for article: Asus ExpertCenter EG3408WVA: All-in-One Buatan Batam untuk Pemerintah

Proses Perakitan yang Detail

Yang mencolok dari kunjungan ini adalah proses perakitan dilakukan oleh tim yang hampir seluruhnya terdiri dari perempuan. Sekitar 30 pekerja terlibat dalam merakit ExpertCenter EG3408WVA dengan cermat. Setiap tahapan, mulai dari pemasangan komponen hingga pengujian akhir, dilakukan dengan ketelitian tinggi.

Kami diminta menggunakan alat pelindung diri dan penutup sepatu sebelum masuk ke area produksi. Lingkungan kerjanya sangat rapi dan bersih, menunjukkan standar manufaktur yang tinggi.

Content image for article: Asus ExpertCenter EG3408WVA: All-in-One Buatan Batam untuk Pemerintah

Spesifikasi untuk Segmen Pemerintahan

ExpertCenter EG3408WVA bukan sekadar komputer all-in-one biasa. Perangkat ini dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan sektor pemerintahan, dengan fokus pada efisiensi dan keamanan data. Asus menjamin bahwa produk ini memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di atas 40%, sebuah nilai yang signifikan untuk produk teknologi.

Dari sisi spesifikasi, perangkat ini menawarkan layar IPS NanoEdge 23,8 inci dengan resolusi Full HD. Desain bezel tipis memberikan rasio layar-ke-bodi hingga 178°, memastikan tampilan yang tajam dari berbagai sudut pandang. Performanya didukung oleh prosesor Intel generasi terbaru dan memori yang memadai untuk kebutuhan multitasking berat.

Komitmen Asus di Indonesia

Kehadiran pabrik Asus di Batam bukanlah hal baru. Seperti yang pernah kami laporkan dalam artikel sebelumnya, fasilitas ini telah memproduksi berbagai produk Asus untuk pasar regional, termasuk seri ROG Phone yang terkenal.

Content image for article: Asus ExpertCenter EG3408WVA: All-in-One Buatan Batam untuk Pemerintah

Namun, dengan meluncurkan ExpertCenter EG3408WVA, Asus menunjukkan komitmennya untuk tidak hanya memenuhi pasar konsumen, tetapi juga menyediakan solusi teknologi untuk sektor pemerintahan dan korporasi. Ini sejalan dengan upaya mereka dalam memenuhi regulasi TKDN, seperti yang pernah dibahas dalam laporan khusus Telset.

Produk ini diharapkan dapat menjadi solusi all-in-one yang memberdayakan efisiensi dan produktivitas dengan tetap menjaga performa tinggi. Dengan keamanan data yang dijanjikan bakal kuat, Asus berharap dapat menarik minat instansi pemerintah yang membutuhkan perangkat dengan tingkat keandalan dan keamanan tinggi.

Bagi Anda yang penasaran dengan produk Asus lainnya, mungkin artikel tentang alasan harga smartphone Asus bisa memberikan wawasan tambahan tentang strategi perusahaan ini di pasar Indonesia.

Li Auto i8, SUV Listrik Mewah China dengan Interior Futuristik

0

Telset.id – Jika Anda mencari SUV listrik dengan interior mewah dan teknologi mutakhir, Li Auto i8 mungkin menjadi jawabannya. Bocoran terbaru dari China mengungkap desain interior yang mengesankan dari kendaraan ini, yang diprediksi akan meluncur Juli 2025 mendatang.

Setelah melalui proses pengujian ekstensif di 300 kota di China dengan total jarak tempuh lebih dari 8 juta kilometer, Li Auto i8 siap memukau pasar otomotif listrik global. Kendaraan ini bukan sekadar moda transportasi, melainkan sebuah pernyataan gaya hidup modern.

Dari spesifikasi resmi yang terungkap, Li Auto i8 menawarkan kombinasi sempurna antara performa tinggi dan kenyamanan premium. Mari kita telusuri lebih dalam apa yang membuat SUV listrik ini begitu istimewa.

Desain Interior Futuristik

Pertama kali melihat interior Li Auto i8, mata Anda akan langsung tertarik pada blok layar ganda 15.7 inci yang mendominasi dashboard. Desain minimalis ini menghilangkan cluster instrumen konvensional, menggantikannya dengan head-up display yang lebih praktis.

Kemudi berbentuk D dengan bagian bawah rata memberikan sentuhan sporty, sementara tuas transmisi yang ditempatkan strategis di belakang kemudi menawarkan ergonomi yang baik. Dua wireless charging pad dan tempat minum yang tersedia menunjukkan perhatian Li Auto terhadap kebutuhan pengguna sehari-hari.

Fitur Unik yang Membedakan

Salah satu ciri khas Li Auto i8 adalah pilar A yang lebar, yang mungkin sedikit mempengaruhi visibilitas pengemudi. Namun, pilar ini menyembunyikan teknologi canggih berupa kamera pemantau pengemudi dan speaker terintegrasi.

Kompartemen penyimpanan di bawah konsol tengah yang luas memberikan solusi penyimpanan praktis, sementara tata letak kursi 2+2+2 untuk enam penumpang menawarkan fleksibilitas maksimal. Kabin yang lapang ini didukung oleh dimensi besar kendaraan: 5.085 mm panjang, 1.960 mm lebar, dan 1.740 mm tinggi dengan jarak sumbu roda 3.050 mm.

Performa dan Teknologi Baterai

Di balik kemewahan interiornya, Li Auto i8 menyembunyikan jantung listrik yang mengesankan. Sistem penggerak all-wheel drive dengan dua motor ini menghasilkan tenaga gabungan 400 kW (536 hp), dengan motor depan 150 kW (201 hp) dan motor belakang 250 kW (335 hp).

Dengan konfigurasi ini, i8 mampu mencapai kecepatan tertinggi 180 km/jam. Yang lebih mengesankan adalah baterai ternary (NMC) dengan dukungan pengisian cepat 5C, memastikan waktu pengisian yang lebih singkat dan efisiensi energi optimal.

Harga dan Peluncuran

Dengan bobot kosong 2.610 kg dan semua fitur canggih yang ditawarkan, Li Auto i8 diprediksi akan dibanderol sekitar 400.000 yuan (setara Rp900 jutaan). Harga ini menempatkannya di segmen premium pasar SUV listrik China.

Peluncuran resmi dijadwalkan Juli 2025 mendatang, menandai babak baru bagi Li Auto dalam persaingan ketat pasar kendaraan listrik global. Dengan kombinasi desain, teknologi, dan performa yang ditawarkan, i8 siap menjadi penantang serius bagi merek-merek mapan di segmen ini.

Ultra-Fast Charging EV 2025: Solusi atau Ancaman bagi Baterai?

0

Telset.id – Tahun 2025 diprediksi menjadi era “ledakan pengisian ultra-cepat” untuk kendaraan listrik. Namun, di balik kemudahan mengisi daya dalam hitungan menit, tersimpan pertanyaan kritis: seberapa besar dampaknya terhadap kesehatan baterai dalam jangka panjang?

Kemajuan teknologi pengisian cepat memang telah mengurangi kecemasan jarak tempuh (range anxiety) pengguna. Namun, laporan terbaru dan pengalaman pemilik mengungkap fakta mengejutkan: baterai yang sering diisi dengan ultra-fast charging bisa mengalami degradasi lebih cepat. Seperti halnya pengisian cepat pada ponsel, kebiasaan ini disebut-sebut memperpendek umur baterai kendaraan listrik—meski banyak pemilik belum memahami sejauh mana efeknya.

Biaya penggantian baterai yang bisa mencapai separuh harga mobil baru—bahkan melebihi nilai sisa kendaraan—menjadikan isu ini semakin krusial. Pengemudi ride-hailing, yang sangat bergantung pada pengisian ultra-cepat untuk efisiensi operasional, melaporkan penurunan kesehatan baterai yang signifikan. Survei menunjukkan, kendaraan yang menempuh lebih dari 100 km per hari dan menggunakan ultra-fast charging lebih dari 70% waktu pengisian, kesehatan baterainya bisa turun dari 100% menjadi 85% dalam dua tahun—dengan laju penurunan yang semakin cepat.

Dampak Teknis dan Batasan Garansi

Penelitian dari Tsinghua University mengonfirmasi bahwa baterai yang sering diisi dengan daya di atas 120kW dapat mengalami pengurangan siklus hidup hingga 40% dibandingkan pengisian lambat. Meski regulasi di China mewajibkan produsen menyediakan garansi minimal 8 tahun atau 120.000 km untuk komponen inti seperti baterai, penerapannya tak selalu mulus.

Kebijakan “garansi seumur hidup” sering kali dibatasi syarat ketat: kepemilikan asli, pembatasan jarak tempuh tahunan, perawatan eksklusif di bengkel resmi, hingga larangan penggunaan komersial. Beberapa produsen bahkan secara eksplisit mengecualikan kendaraan yang terlalu sering menggunakan ultra-fast charging—sebuah aturan yang menyulitkan pengguna pribadi dan pengemudi ride-hailing.

Solusi Teknologi dan Tips Penggunaan

Industri kini berupaya menyeimbangkan kecepatan pengisian dan umur baterai melalui berbagai inovasi. Sistem manajemen termal yang lebih canggih dikembangkan untuk mengontrol suhu baterai selama pengisian cepat, sementara Battery Management System (BMS) terbaru dilengkapi mode “perlindungan ultra-charging” yang menyesuaikan daya berdasarkan kondisi baterai.

Para ahli menyarankan pemilik kendaraan listrik untuk membatasi penggunaan ultra-fast charging di bawah 40% dari total sesi pengisian dan memprioritaskan pengisian lambat ketika memungkinkan. Selain itu, disarankan menghindari pengisian ultra-cepat saat kapasitas baterai di bawah 10% atau di atas 90%, karena rentang tersebut berpotensi menyebabkan kerusakan lebih besar.

Menciptakan ekosistem pengisian ultra-cepat yang berkelanjutan memerlukan pendekatan holistik: perlindungan teknis, panduan penggunaan ilmiah bagi konsumen, dan kebijakan yang jelas tentang batasan garansi. Hanya dengan cara ini, janji “baterai tahan 10 tahun” bisa menjadi kenyataan—bukan sekadar jargon pemasaran.

Xiaomi Minta Maaf Soal Fitur SU7 Ultra, Ini Solusinya!

0

Telset.id – Xiaomi baru saja membuat langkah tak biasa: meminta maaf secara terbuka kepada pelanggan. Masalahnya? Perubahan kontroversial pada fitur “Ranking Mode” di mobil listrik andalannya, SU7 Ultra. Tapi ini bukan sekadar permintaan maaf biasa. Ada solusi konkret dan kompensasi menarik di baliknya.

Insiden ini bermula dari pembaruan perangkat lunak yang mengubah syarat akses fitur performa tinggi tanpa pemberitahuan sebelumnya. Padahal, “Ranking Mode” adalah salah satu fitur unggulan yang membuat SU7 Ultra begitu istimewa di kelasnya. Reaksi pengguna pun tak bisa dihindari—banyak yang kecewa dengan perubahan mendadak ini.

Xiaomi langsung mengambil langkah cepat. Tidak hanya menghentikan sementara pembaruan tersebut, mereka juga berjanji akan merilis versi revisi dalam 4-8 minggu ke depan. Yang lebih penting, perusahaan berjanji akan lebih terbuka dalam berkomunikasi dengan komunitas penggunanya di masa depan.

Kontroversi “Ranking Mode” dan Solusi Xiaomi

Fitur “Ranking Mode” sebenarnya dirancang untuk memberikan pengalaman berkendara yang lebih agresif dan performa maksimal. Namun pembaruan terbaru tiba-tiba menerapkan persyaratan unlock yang sebelumnya tidak ada. Xiaomi mengakui kesalahan dalam komunikasi ini.

“Kami menyadari bahwa pembaruan besar yang memengaruhi pengalaman pengguna harus melibatkan dialog mendalam dengan komunitas kami,” tulis pernyataan resmi Xiaomi. Sebagai gantinya, mereka akan melibatkan pengguna lebih banyak dalam proses pengembangan fitur di masa depan.

Masalah Kap Mesin Karbon Fiber dan Kompensasi Menarik

Masalah lain yang dihadapi Xiaomi adalah kesalahpahaman tentang kap mesin karbon fiber dual-duct. Komponen ini sebenarnya terinspirasi dari prototipe yang dipamerkan di Nürburgring Oktober lalu dan mendapat sambutan positif.

Meski secara teknis hanya mengurangi berat 1,3 kg dan memberikan sedikit peningkatan aliran pendinginan, banyak pelanggan yang mengira ini adalah upgrade performa signifikan. Menanggapi hal ini, Xiaomi memberikan opsi menarik:

  • Pelanggan bisa memilih kembali ke kap mesin aluminium standar
  • Mendapatkan 20.000 yuan (sekitar Rp 42 juta) dalam bentuk poin loyalitas
  • Bagi yang tetap memilih karbon fiber, tetap dapat poin loyalitas

Opsi ini berlaku untuk pesanan sebelum 10 Mei atau kendaraan yang sudah dikirimkan. Xiaomi mengingatkan bahwa perubahan konfigurasi mungkin sedikit menunda produksi, tetapi tidak memengaruhi syarat pembelian lainnya.

SU7 Ultra di Nürburgring: Performa yang Tak Tertandingi

Di tengah kontroversi ini, CEO Xiaomi Lei Jun mengonfirmasi bahwa versi produksi SU7 Ultra sedang diuji di sirkuit legendaris Nürburgring. Spesifikasinya benar-benar mengesankan:

  • Sistem tiga motor dengan tenaga 1548 PS
  • Akselerasi 0-100 km/jam hanya 1,98 detik
  • Kecepatan maksimal 350 km/jam
  • Baterai CATL Kirin II dengan jarak tempuh 630 km (standar CLTC)
  • Waktu isi ulang 10-80% hanya 11 menit

Tak hanya itu, SU7 Ultra juga dilengkapi dengan sistem rem Akebono, cakram keramik karbon, dan spoiler belakang tetap untuk meningkatkan downforce. Penggunaan material karbon fiber di berbagai bagian juga berhasil mengurangi berat total hingga 57 kg.

Di bagian interior, pengguna akan menemukan trim Alcantara dan karbon, serta sistem bantuan pengemudi buatan Xiaomi sendiri. Dengan semua fitur ini, SU7 Ultra jelas bukan mobil listrik biasa—meski sempat mengalami masalah komunikasi dengan pelanggannya.

Xiaomi membuktikan bahwa mereka serius mendengarkan masukan pengguna. Langkah mereka meminta maaf dan memberikan solusi konkret patut diapresiasi. Bagaimana menurut Anda? Apakah ini cukup untuk memulihkan kepercayaan pelanggan?

BYD Sealion 07 DM-i Meluncur di China, Punya Jarak Tempuh Fantastis

0

Telset.id – Di tengah persaingan ketat SUV hybrid, BYD Sealion 07 DM-i hadir dengan tawaran menarik: jarak tempuh hingga 1.320 km, teknologi mutakhir, dan harga yang lebih terjangkau dibandingkan pesaing premium seperti Tesla Model Y atau Li Auto L6. SUV ini bukan sekadar kendaraan ramah lingkungan, melainkan sebuah statement tentang masa depan mobilitas.

Resmi diluncurkan dengan harga 169.800 hingga 205.800 yuan (sekitar Rp 370-450 juta), Sealion 07 DM-i mengusung sistem hybrid generasi kelima dari BYD. Dengan tiga varian yang tersedia, SUV ini menawarkan pilihan yang fleksibel bagi konsumen yang menginginkan performa tanpa mengorbankan efisiensi.

Lantas, apa yang membuat Sealion 07 DM-i layak menjadi pertimbangan utama di segmen SUV hybrid? Mari kita telusuri lebih dalam.

Daya Tahan dan Efisiensi yang Mengagumkan

Sealion 07 DM-i dibekali dengan sistem hybrid yang mampu memberikan jarak tempuh hingga 1.320 km dalam kondisi penuh bahan bakar dan terisi daya listrik. Untuk jarak tempuh listrik murni, SUV ini mampu menempuh hingga 150 km berdasarkan standar CLTC—cukup untuk perjalanan harian tanpa perlu mengisi bahan bakar.

Yang lebih mengesankan, konsumsi bahan bakar hybridnya hanya 4.7L/100km berdasarkan standar NEDC. Angka ini menjadikannya salah satu SUV hybrid paling efisien di kelasnya. Dengan performa seperti ini, Sealion 07 DM-i tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga ramah kantong.

Teknologi yang Membuat Berkendara Lebih Mudah

BYD tidak main-main dalam hal teknologi. Sealion 07 DM-i dilengkapi dengan sistem DiPilot yang tersedia dalam dua varian: DiPilot 100 dengan tiga kamera dan DiPilot 300 yang sudah menggunakan laser radar. Fitur-fitur seperti navigasi pintar, bantuan berpindah jalur, dan parkir otomatis dengan tingkat keberhasilan 90% di lingkungan perkotaan membuat pengalaman berkendara menjadi lebih aman dan nyaman.

Salah satu fitur unggulan yang bisa dipilih adalah sistem drone in-car “Ling Yuan”. Meski belum banyak detail yang diungkap, fitur ini menjanjikan pengalaman berkendara yang lebih interaktif dan terhubung.

Interior yang Memanjakan Penumpang

Begitu masuk ke dalam kabin, Anda akan disambut oleh desain “Glacier World” yang memberikan kesan luas dan mewah. Layar AR head-up display 26 inci dan layar sentuh berputar 15,6 inci yang menjalankan sistem DiLink 100 menjadi pusat kendali utama.

Untuk kenyamanan, Sealion 07 DM-i menawarkan kursi depan dengan pijatan 10 titik, kulkas dual-zone yang bisa mendinginkan hingga -6°C atau memanaskan hingga 50°C, serta sistem audio 12-speaker dari Dynaudio. Dengan panjang 4.880 mm dan wheelbase 2.820 mm, kabinnya cukup lapang untuk keluarga.

Performa yang Mengesankan

Ditenagai oleh mesin hybrid 1.5T yang dipadukan dengan dua motor listrik (200 kW di depan dan 150 kW di belakang), Sealion 07 DM-i mampu berakselerasi dari 0-100 km/jam dalam 7,9 detik. Kecepatan maksimumnya bahkan melampaui 200 km/jam—cukup untuk memenuhi kebutuhan pengemudi yang menyukai berkendara dinamis.

Sistem suspensi Yun-C damping control dari BYD menjamin kenyamanan berkendara di berbagai medan, sementara dukungan pengisian cepat DC 53 kW memastikan waktu pengisian daya yang lebih singkat.

Dengan semua keunggulan ini, tidak mengherankan jika Sealion 07 DM-i diprediksi akan menjadi salah SUV hybrid paling laris di pasar China. Rencana ekspansi ke Asia Tenggara, Eropa, dan Australia juga menunjukkan ambisi besar BYD di pasar global.

Nvidia dan MediaTek Siap Luncurkan AI PC Terjangkau di Computex 2025

0

Bayangkan sebuah komputer yang mampu menjalankan tugas-tugas AI kompleks tanpa perlu bergantung pada server cloud, dengan harga yang jauh lebih terjangkau daripada workstation high-end. Inilah yang akan segera dihadirkan oleh Nvidia dan MediaTek dalam waktu dekat. Bocoran terbaru mengindikasikan, dua raksasa teknologi ini akan merilis varian terbaru AI PC mereka yang sempat dipamerkan di CES 2025 Januari lalu.

Perilisan ini bukan sekadar pembaruan produk biasa. Ini adalah langkah strategis Microsoft dalam memperluas dominasi Windows di platform Arm, yang selama ini didominasi oleh chip Snapdragon dari Qualcomm. MediaTek telah mengonfirmasi akan memamerkan AI PC tersebut melalui keynote di Computex 2025 di Taiwan pada 20 Mei 2025, tepat 24 jam setelah Nvidia menggelar presentasinya di ajang yang sama.

Lantas, apa yang membuat kolaborasi Nvidia dan MediaTek ini begitu istimewa? Mari kita selami lebih dalam.

Dua Varian AI PC dengan Spesifikasi Menggiurkan

Berdasarkan laporan dari sejumlah media di Asia, MediaTek baru-baru ini meningkatkan kapasitas packaging FCBGA dalam jumlah besar. Hal ini mengindikasikan bahwa mereka mungkin akan merilis PC dengan prosesor yang sudah tersolder, alias tidak bisa diganti oleh pengguna. Ada dua perangkat yang kabarnya akan dirilis, yaitu N1 dan N1X. Keduanya akan mengusung CPU dari MediaTek dan GPU dari Nvidia.

Dua AI PC ini diprediksi akan lebih terjangkau dibandingkan workstation Linux GB10 yang diumumkan pada Januari lalu. Langkah ini akan mempermudah Microsoft untuk mempopulerkan perangkat Windows berbasis chip Arm, yang dimulai pada 2024 dengan deretan laptop yang menggunakan chip Snapdragon X.

Project Digits: Mini PC dengan Kekuatan Super

Rumor tentang AI PC dari Nvidia sebenarnya sudah beredar sejak akhir 2023. Pada awal 2025, Nvidia dan MediaTek memamerkan Project Digits, sebuah Mini PC seharga USD 3.000 yang dirancang untuk komputasi AI tanpa bergantung pada server cloud. PC ini menggunakan CPU MediaTek GB10 20 core, RAM 128GB, GPU Nvidia Blackwell dengan kapasitas 1 petaflop, dan SSD 4TB—semuanya dibenamkan dalam casing berukuran 15x15x5 cm dengan kapasitas hanya 1,1 liter.

Efisiensi Arm: Masa Depan Komputasi Windows?

Arm sebelumnya sudah mengonfirmasi bahwa akan ada perusahaan lain—selain Qualcomm—yang merilis chip Arm untuk PC Windows. Kombinasi Windows dengan arsitektur Arm sangat menarik untuk ditunggu, mengingat chip Arm, khususnya Apple Silicon, telah membuktikan efisiensi tinggi di macOS. Jika Nvidia dan MediaTek berhasil menghadirkan performa serupa di Windows, ini bisa menjadi titik balik besar bagi industri PC.

Dengan semakin banyaknya perusahaan seperti Lenovo yang mendominasi pasar PC global, inovasi seperti ini bisa mempercepat adopsi teknologi AI di perangkat konsumen sehari-hari.

Jadi, apakah Anda siap menyambut era baru komputasi AI yang lebih terjangkau? Jawabannya akan segera terungkap di Computex 2025 mendatang.

WhatsApp Rilis Stiker “Add Yours” di Status, Pengguna Indonesia Sudah Bisa Coba

0

Telset.id – WhatsApp kembali menghadirkan fitur baru yang membuat interaksi di Status semakin seru. Setelah sukses dengan fitur username yang memudahkan pencarian kontak, kini WhatsApp merilis stiker “Add Yours” untuk Status. Fitur ini mirip dengan yang ada di Instagram Stories, memungkinkan pengguna membuat konten interaktif dan mengajak teman-teman untuk berpartisipasi.

Stiker “Add Yours” memungkinkan Anda membuat template Status yang bisa diikuti oleh pengguna lain. Misalnya, jika Anda mengunggah foto sarapan, Anda bisa menambahkan stiker ini untuk mengajak teman-teman membagikan foto sarapan mereka juga. Nantinya, Status Anda akan dilengkapi dengan tombol “Add Yours” yang bisa diklik oleh pengguna lain untuk mengunggah konten serupa.

Fitur Sudah Tersedia di Indonesia, Tapi Belum Merata

Pantauan Telset.id, fitur ini sudah bisa diakses oleh sebagian pengguna WhatsApp di Indonesia dengan versi aplikasi 2.25.14.76. Namun, sebarannya belum merata. Jika Anda belum melihat stiker ini, coba perbarui aplikasi WhatsApp ke versi terbaru atau tunggu beberapa saat hingga fitur ini muncul.

Fitur ini merupakan langkah WhatsApp untuk memperkaya pengalaman pengguna di Status, yang sebelumnya sudah dioptimalkan dengan berbagai pembaruan. Seperti yang pernah kami bahas sebelumnya, WhatsApp terus berinovasi untuk bersaing dengan platform pesan instan lainnya.

Cara Menggunakan Stiker “Add Yours” di WhatsApp

Berikut langkah-langkah mudah untuk memanfaatkan fitur baru ini:

  1. Buka WhatsApp dan akses tab Status.
  2. Unggah foto atau video yang ingin dibagikan.
  3. Tambahkan stiker “Add Yours” dari menu stiker yang tersedia.
  4. Atur posisi stiker sesuai keinginan.
  5. Unggah Status seperti biasa.

Setelah itu, teman-teman Anda bisa melihat Status tersebut dan menekan tombol “Add Yours” untuk ikut berpartisipasi. Fitur ini tidak hanya membuat Status lebih interaktif, tetapi juga meningkatkan engagement antar pengguna.

Dengan hadirnya stiker “Add Yours”, WhatsApp semakin memperkuat posisinya sebagai platform komunikasi yang dinamis. Fitur ini juga sejalan dengan tren konten kolaboratif yang sedang populer di media sosial. Jadi, tunggu apa lagi? Segera coba dan ajak teman-teman Anda untuk berbagi momen seru!

AI Hidupkan Korban Pembunuhan di Pengadilan, Kontroversi atau Solusi?

0

Bayangkan duduk di ruang sidang, menyaksikan korban pembunuhan berbicara langsung kepada pelakunya. Bukan melalui rekaman lama, melainkan sebuah versi digital yang diciptakan oleh kecerdasan buatan (AI). Inilah yang terjadi di Arizona, Amerika Serikat, ketika keluarga Christopher Pelkey menghidupkan kembali sang mendiang untuk memberikan kesaksian terakhir.

Kasus ini bermula dari insiden road rage tahun 2021 yang merenggut nyawa Pelkey di usia 37 tahun. Gabriel Paul Horcasitas, pelaku penembakan, akhirnya dihukum 10,5 tahun penjara—lebih lama satu tahun dari tuntutan jaksa. Namun, yang membuat kasus ini viral adalah metode unik yang digunakan keluarga korban: mereka menciptakan replika digital Pelkey menggunakan AI.

Dalam video berdurasi singkat yang diputar di pengadilan, AI Pelkey berkata, “Di kehidupan lain, kita mungkin bisa berteman. Aku percaya pada pengampunan.” Kalimat ini, meskipun terdengar mengharukan, menuai pro-kontra. Bagi sebagian orang, teknologi semacam ini adalah bentuk “necromancy digital” yang mengganggu ketenangan almarhum.

Proses Kreasi AI yang Menyentuh

Getty / Futurism

Stacey Wales, saudara perempuan Pelkey, menjelaskan bahwa video tersebut dibuat menggunakan foto yang telah “di-age-up” dan rekaman suara Pelkey sebelum meninggal. Bersama suaminya, Tim, dan teman mereka Scott Yenzer, Wales menghabiskan berjam-jam untuk menyempurnakan hasil AI agar sesuai dengan karakter asli Pelkey.

“Ini benar-benar mencerminkan semangat dan jiwa Chris,” kata Wales kepada ABC15. Bagi keluarga, proyek ini adalah bagian dari proses penyembuhan. Namun, tidak semua orang setuju. Penulis Eoin Higgins menggambarkannya sebagai “grotesk,” sementara seorang pengguna Bluesky menyebut praktik ini sebagai “bullshit AI necromancy.”

Dilema Etika di Balik Teknologi

Kasus Pelkey bukan satu-satunya contoh penggunaan AI untuk menghidupkan kembali almarhum. Seperti dilaporkan dalam artikel NBC Hidupkan Kembali Suara Legendaris Jim Fagan dengan AI untuk NBA, jaringan televisi tersebut berencana menggunakan suara AI dari narator olahraga yang telah meninggal untuk promosi musim NBA mendatang.

Pertanyaannya: Di mana batasannya? Apakah kita berhak “menghidupkan” seseorang tanpa persetujuan mereka? Beberapa ahli khawatir teknologi ini bisa disalahgunakan, misalnya untuk memanipulasi pesan atau menciptakan narasi palsu.

Masa Depan Hukum dan Teknologi

A.I. of Murdered Chris Pelkey Makes His Own Impact Statement at Sentencing (a court first)

Penggunaan AI Pelkey di pengadilan membuka pintu bagi kemungkinan baru dalam sistem hukum. Namun, ini juga menimbulkan pertanyaan tentang validitas bukti digital. Bagaimana jika suatu hari AI digunakan untuk memalsukan kesaksian?

Di sisi lain, teknologi seperti Twitter Circle menunjukkan bagaimana platform sosial mulai membatasi penyebaran konten sensitif. Mungkinkah kita membutuhkan regulasi serupa untuk “kloning digital” almarhum?

Kasus Pelkey mungkin hanya awal dari era baru di mana batas antara hidup, mati, dan digital semakin kabur. Pertanyaannya: Sudah siapkah kita menghadapinya?

Neuralink dan Grok: Pasangan Revolusioner yang Bikin Pasien ALS Bicara Lagi

Bayangkan bisa mengetik hanya dengan pikiran—tanpa perlu menggerakkan jari atau mengucapkan sepatah kata pun. Bagi Bradford Smith, pasien amyotrophic lateral sclerosis (ALS) yang telah kehilangan kemampuan berbicara, mimpi itu kini menjadi kenyataan berkat implan chip otak Neuralink milik Elon Musk. Namun yang lebih mengejutkan, Smith menggunakan chatbot kontroversial Grok untuk mempercepat komunikasinya di platform X.

“Saya mengetik ini dengan otak saya,” cuit Smith akhir bulan lalu. “Ini adalah komunikasi utama saya. Tanyakan apa saja! Saya akan menjawab setidaknya semua pengguna terverifikasi!” Ungkapan syukur kepada Musk pun tak lupa diselipkan. Tapi di balik kemajuan teknologi yang memukau ini, tersembunyi dilema etis yang pelik: sejauh mana kata-kata yang dihasilkan benar-benar mewakili pikiran Smith?

Ketika Otak Manusia Berkolaborasi dengan AI

Menurut laporan MIT Technology Review, strategi Smith menggunakan Grok sebagai asisten penulisan menuai pro-kontra. Di satu sisi, teknologi ini memungkinkannya berkomunikasi dengan kecepatan yang sebelumnya mustahil. Di sisi lain, kecerdasan buatan generatif berpotensi mengaburkan batas antara apa yang ingin diungkapkan Smith dengan saran yang diberikan Grok.

Bradford Smith via X

“Ada pertukaran antara kecepatan dan akurasi,” jelas Eran Klein, ahli neurologi dari University of Washington. “Janji antarmuka otak-komputer adalah jika Anda bisa menggabungkannya dengan AI, prosesnya bisa jauh lebih cepat.”

Buktinya? Dalam balasan ke pengguna X Adrian Dittmann—yang diduga akun palsu Musk—Smith menggunakan beberapa tanda pisah (em-dash), ciri khas respons chatbot AI. “Hei Adrian, ini Brad—mengetik langsung dari otak saya! Rasanya aneh, seperti saya cyborg dari film fiksi ilmiah,” tulis Smith.

Dilema Etis di Balik Kemajuan Teknologi

Smith mengakui peran Grok dalam menyusun responsnya. “Saya meminta Grok menggunakan teks itu untuk memberikan jawaban lengkap atas pertanyaan,” katanya kepada MIT Tech. “Saya bertanggung jawab atas kontennya, tapi saya menggunakan AI untuk menyusun draf.” Namun, ia enggan membahas lebih jauh dilema etis tentang chatbot AI yang berpotensi berhalusinasi.

Situasi ini semakin rumit karena Musk memegang kendali atas Neuralink, xAI (pembuat Grok), dan platform X. Pertanyaan kritis muncul: mungkinkah miliarder itu memengaruhi jawaban Smith? Fakta bahwa Smith nonverbal membuat garis batas ini semakin kabur.

Meski demikian, chip kecil di kepala Smith telah memberinya kebebasan personal yang luar biasa. Ia bahkan mulai berbagi konten di YouTube, mengedit video di MacBook Pro dengan mengendalikan kursor menggunakan pikirannya. “Ini video pertama yang diedit dengan Neuralink dan mungkin yang pertama diedit dengan BCI,” ujar suara AI-nya yang menakjubkan natural dalam video berjudul “Elon Musk makes ALS TALK AGAIN”.

Suara yang Hilang, Identitas yang Dipertanyakan

Smith menggunakan layanan ElevenLabs untuk mengklon suaranya dari rekaman sebelum kehilangan kemampuan bicara. Namun dengan mengandalkan alat seperti Grok dan ChatGPT, kemampuan Smith “berbicara” kembali memunculkan pertanyaan mendasar tentang hakikat kepenulisan dan kebebasan berekspresi bagi mereka yang kehilangan suara.

Ia sendiri mengakui bahwa terkadang ide yang diungkapkan bukan sepenuhnya berasal darinya. “Teman saya meminta ide untuk pacarnya yang mencintai kuda,” cerita Smith. “Saya memilih opsi yang menyuruhnya memberi karangan wortel. Ide yang kreatif dan lucu.”

Kisah Smith menjadi bukti nyata potensi revolusioner teknologi Neuralink yang kini membuka pendaftaran implan chip. Namun di saat yang sama, kolaborasi manusia-AI ini memaksa kita mempertanyakan: di mana batas antara bantuan teknologi dengan pengambilalihan identitas?

Dengan uji klinis Neuralink yang telah mendapat lampu hijau, pertanyaan-pertanyaan filosofis ini akan semakin relevan. Bagaimana kita memastikan teknologi yang dirancang untuk memberdayakan justru tidak secara halus mencabut hak paling dasar manusia: suara asli mereka sendiri?

Robot Satu Roda Ini Bisa Diam di Tempat, Dibuat dengan Komponen 3D Printing

0

Telset.id – Bayangkan sebuah robot yang hanya memiliki satu roda, namun mampu berdiri diam sempurna tanpa terjatuh. Inovasi terbaru dari YouTuber James Bruton ini membuktikan bahwa teknologi robotika terus berkembang dengan cara yang tak terduga. Robot satu roda ini tidak hanya bisa bergerak maju-mundur, tapi juga mampu menyeimbangkan diri secara mandiri di tempat.

Dibangun menggunakan komponen hasil cetak 3D, robot ini menjadi bukti nyata fleksibilitas eksperimen dan desain open-source. Bruton, yang dikenal dengan berbagai proyek robotik unik di kanal YouTube-nya, kali ini berhasil menciptakan solusi elegan untuk tantangan keseimbangan yang selama ini menjadi kendala utama robot satu roda.

Robot satu roda yang bisa berdiri diam menggunakan komponen 3D printing

Dua Motor untuk Keseimbangan Sempurna

Bruton mengungkapkan bahwa versi sebelumnya dari robot ini sudah pernah ia coba, namun hasilnya belum memuaskan. “Robot sebelumnya cukup kacau dan sangat sulit disetel untuk bisa seimbang dengan benar,” ujarnya. Kunci keberhasilan versi terbaru ini terletak pada penggunaan satu roda omni-directional dengan dua motor independen.

Motor pertama berfungsi memutar seluruh roda omni-directional secara normal (maju-mundur), mirip dengan motor hub pada OneWheel. Sementara motor kedua bertugas memutar roller pada roda omni-directional secara menyamping, membentuk sudut siku-siku terhadap putaran utama. Kombinasi kedua motor inilah yang memungkinkan robot menyesuaikan keseimbangannya secara dua arah.

Sistem Pulley dan Belt yang Cerdas

Motor kedua bekerja dengan sistem belt dan pulley yang cerdas, mirip dengan planetary gearbox. Bruton menjelaskan, “Sistem ini membantu menggerakkan roller, memungkinkan robot menyesuaikan keseimbangan sampingnya.” Untuk meningkatkan stabilitas, Bruton juga membuat ukuran robot dua kali lebih besar dari versi sebelumnya, dengan diameter roda mencapai 460 mm atau sekitar 18 inci.

Robot ini dikendalikan oleh papan pengembangan mikrokontroler Teensy 4.0 yang menggunakan IMU (Inertial Measurement Unit) untuk memantau pergerakan. Dayanya berasal dari paket baterai lithium berukuran besar, sementara komunikasi dengan motor ODrive dilakukan melalui CAN bus (Controller Area Network).

Fisika Dibalik Keseimbangan Robot

Bruton membagikan insight menarik tentang fisika di balik keseimbangan robot ini. “Saya menemukan bahwa kendaraan penyeimbang lebih mudah disetel agar benar-benar seimbang ketika berukuran lebih besar dan berat. Ini karena benda yang lebih besar dan berat akan jatuh lebih lambat,” jelasnya.

Dia memberikan analogi sederhana: “Jika saya mencoba menyeimbangkan tongkat panjang di tangan dengan beberapa beban di atasnya, itu jauh lebih mudah daripada mencoba menyeimbangkan pena di tangan. Massa yang lebih besar memiliki inersia lebih tinggi – pada dasarnya ingin tetap diam lebih lama karena dibutuhkan lebih banyak gaya untuk menggerakkannya.”

Inovasi Bruton ini membuka jalan bagi pengembangan robot satu roda yang lebih stabil dan fungsional. Seperti robot valet parkir di bandara, teknologi semacam ini memiliki potensi aplikasi yang luas di berbagai bidang.

Dengan komponen 3D printing yang mudah diakses dan desain open-source, proyek semacam ini bisa menginspirasi lebih banyak inovator untuk bereksperimen dengan robotika. Siapa tahu, mungkin suatu hari kita akan melihat robot-robot pintar berbasis satu roda ini beroperasi di sekitar kita.

Cadence dan NVIDIA Luncurkan Superkomputer $2M untuk Desain Chip dan Obat

0

Telset.id – Dunia komputasi kinerja tinggi baru saja mencapai tonggak penting. Cadence Design Systems dan NVIDIA meluncurkan superkomputer terbaru bernama Millennium M2000 yang mampu mendesain chip, menyimulasikan pabrik AI, dan mempercepat penelitian obat—semua dalam waktu sehari saja. Dengan harga sekitar $2 juta, sistem ini diklaim memberikan lompatan kinerja 80 kali lipat dibanding pendahulunya.

Superkomputer Cadence Millennium M2000 dengan teknologi NVIDIA

Revolusi dalam Desain Chip

Superkomputer ini dibangun dengan arsitektur Blackwell terbaru dari NVIDIA, menggabungkan HGX B200 dan RTX PRO 6000 Blackwell Server Edition. Yang membuatnya istimewa adalah kemampuannya menyelesaikan simulasi integritas daya tingkat chip hanya dalam sehari—tugas yang sebelumnya memakan waktu dua minggu dengan kluster CPU konvensional.

“Ini adalah kombinasi kemajuan di sisi hardware oleh NVIDIA dan penulisan ulang software kami untuk memanfaatkannya,” ujar Anirudh Devgan, CEO Cadence, dalam peluncuran di acara CadenceLIVE Silicon Valley 2025.

Bukan Hanya untuk Semikonduktor

Selain desain chip, M2000 membawa terobosan di bidang lain. Sistem ini memungkinkan pemodelan presisi tinggi untuk terowongan angin virtual dan simulasi perilaku sistem skala besar—fitur penting bagi industri aerospace dan robotika.

Diagram arsitektur superkomputer Cadence Millennium

Jensen Huang, pendiri NVIDIA, menekankan pentingnya infrastruktur semacam ini: “AI akan meresap ke setiap aspek yang kita lakukan. Setiap perusahaan akan dijalankan lebih baik atau membangun produk lebih baik berkat AI.”

Percepatan Penemuan Obat

Di bidang life sciences, M2000 mengintegrasikan platform Orion Cadence dengan layanan mikro BioNeMo NIM NVIDIA. Hasilnya? Simulasi yang biasanya memakan waktu berhari-hari dengan kluster CPU besar kini bisa selesai semalaman.

Superkomputer ini sudah digunakan oleh beberapa perusahaan terkemuka seperti MediaTek, Boom Supersonic, dan Treeline Biosciences. Bahkan NVIDIA sendiri berencana membeli 10 unit untuk mempercepat alur kerja desain chip mereka.

Dengan efisiensi energi 20 kali lebih baik daripada pendahulunya, Millennium M2000 tidak hanya tentang kecepatan, tapi juga keberlanjutan. Ini membuktikan bahwa komputasi kinerja tinggi masa depan bisa lebih hijau sekaligus lebih bertenaga.

Apple Safari Bakal Dibenahi dengan AI, Ancaman Serius Bagi Google?

0

Bayangkan jika Safari, browser default di iPhone Anda, tiba-tiba bisa menjawab pertanyaan kompleks layaknya asisten pribadi berbasis AI. Inilah yang sedang dipersiapkan Apple dalam langkah strategis yang bisa mengguncang dominasi Google di pasar mesin pencari.

Bocoran terbaru dari sidang antitrust Departemen Kehakiman AS mengungkap rencana rahasia Apple untuk mengintegrasikan teknologi AI ke dalam Safari. Eddy Cue, Wakil Presiden Senior Apple, mengakui bahwa perusahaan sedang mengeksplorasi opsi pencarian berbasis AI sebagai alternatif Google. Ini bukan sekadar upgrade biasa – ini bisa menjadi awal dari perubahan besar dalam ekosistem pencarian digital.

Selama dua dekade, Google telah membayar Apple miliaran dolar per tahun untuk tetap menjadi mesin pencari default di Safari. Namun dengan munculnya pesaing seperti ChatGPT dan Perplexity AI, Apple tampaknya tak ingin ketinggalan tren. Pertanyaannya: apakah ini akhir dari kemitraan legendaris antara dua raksasa teknologi ini?

Kontrak $20 Miliar yang Terancam

Apple moves to reimagine Safari with AI in major blow to Google's search monopoly

Menurut analis, Google membayar Apple sekitar $20 miliar per tahun untuk mempertahankan posisinya sebagai mesin pencari default di Safari. Nilai fantastis ini mencakup 36% dari pendapatan iklan yang dihasilkan Google melalui browser Apple. Namun, seperti diungkapkan dalam eksplorasi AI Apple di Safari, kemitraan ini mulai goyah.

“Pencarian melalui Safari mengalami penurunan untuk pertama kalinya bulan lalu,” ungkap Cue dalam kesaksiannya. Fenomena ini terjadi bersamaan dengan meningkatnya minat pengguna terhadap alat pencarian berbasis AI. Pernyataan ini langsung berdampak pada pasar saham, dengan nilai Alphabet (induk perusahaan Google) anjlok 7,6% dalam sehari.

Revolusi Pencarian AI di Safari

Cue mengungkapkan bahwa Apple berencana menambahkan opsi pencarian berbasis AI seperti OpenAI dan Perplexity AI ke dalam Safari. “Kami akan menambahkannya ke daftar – mungkin tidak sebagai default,” katanya. Ini merupakan pengakuan penting bahwa model pencarian tradisional ala Google mungkin sudah usang.

Apple tampaknya serius dengan transformasi ini. Baru-baru ini, mereka telah menandatangani kesepakatan untuk mengintegrasikan ChatGPT ke dalam Siri. Di sisi lain, Google berusaha mengejar ketertinggalan dengan bernegosiasi untuk membawa Gemini AI ke perangkat Apple terbaru.

Perubahan ini juga akan berdampak pada ekosistem iOS secara keseluruhan. Seperti dijelaskan dalam aplikasi password Apple di iOS 18, perusahaan terus memperkuat fitur-fitur native untuk mengurangi ketergantungan pada pihak ketiga.

Reaksi Google dan Masa Depan Pencarian

Google tentu tidak tinggal diam. Mereka telah meluncurkan “mode AI” di halaman pencarian utamanya untuk mempertahankan basis pengguna. Pada laporan kuartal pertama, Google menekankan bahwa investasi AI-nya justru mendorong pertumbuhan bisnis iklan inti mereka.

Namun, analis seperti Gil Luria dari D.A. Davidson memperingatkan: “Kehilangan eksklusivitas di Apple akan memiliki konsekuensi sangat serius bagi Google.” Dengan hampir 90% pangsa pasar pencarian, Google sangat rentan jika pengiklan mulai beralih ke platform alternatif.

Sementara itu, Apple terus memperkuat posisinya dengan pembaruan sistem seperti yang dijelaskan dalam pembaruan darurat Apple, menunjukkan komitmen mereka terhadap keamanan dan inovasi.

Pertarungan antara pencarian tradisional dan AI-powered search baru saja dimulai. Dan dengan Safari sebagai medan perangnya, pengguna iPhone mungkin akan menjadi pihak yang paling diuntungkan dalam revolusi pencarian ini.