Beranda blog Halaman 3103

Microsoft Luncurkan Windows 10 S, Khusus Untuk PC Low-end

Telset.id, Jakarta – Jika biasanya laptop yang menjalankan OS Windows 10 diharuskan memiliki spesifikasi mid-end, kini Microsoft meluncurkan versi Windows 10 yang bisa dijalankan pada PC low-end yakni Windows 10 S.

Menurut halaman resmi Microsoft, Windows 10 S didesain untuk keperluan pendidikan saja dan cocok untuk digunakan oleh murid dan guru. Karenanya, OS tersebut mampu berjalan di PC low-end namun tetap memberikan performa maksimal karena proses di dalamnya lebih disederhanakan lagi jika dibandingkan Windows 10 Pro.

Misalnya saja soal aplikasi, Microsoft menjelaskan jika Windows 10 S hanya kompatibel dengan aplikasi yang ada di Windows Store saja. Hal itu karena Microsoft ingin memberikan hal lainnya selain performa maksimal, yakni keamanan.

[Baca Juga: Booting Windows 10 Lemot? Begini Cara Atasinya]

“Dengan membatasi aplikasi yang hanya ada di Windows Store saja, sangat ideal untuk orang-orang yang lebih suka ketenangan pikiran dan menghilangkan resiko men-download aplikasi di tempat lainnya,” jelas Microsoft.

Microsoft juga menjelaskan selain membatasi aplikasi yang hanya boleh di Windows Store saja, pengguna Windows 10 S sudah disediakan browser default yang diklaim aman yakni Microsoft Edge serta Windows Defender sebagai “benteng pertahanan”.

[Baca Juga: Wah Microsoft Taruh Iklan di File Explorer Windows 10]

“Microsoft Edge adalah browser default yang lebih aman daripada Chrome atua Firefox,” klaim Microsoft.

Jika Anda sudah menggunakan Windows 10 Pro yang asli, maka WIndows 10 S tersedia gratis untuk Anda dengan masuk ke halaman Settings > Update & security > Activation. Kemudian di bawah Upgrade your edition of Windows, pilih Go to Store. (FHP/HZ)

Vivo Lampaui Standard TKDN Hingga 32%

Telset.id, Jakarta – Menunjukkan komitmen dalam memenuhi regulasi persentase Tingkat Komposisi Dalam Negeri (TKDN) sebesar 30%, PT Vivo Mobile Indonesia telah melampaui standar TKDN pemerintah dengan persentase 32% di Kuartal I 2017.

Vivo Mobile Indonesia juga berencana untuk membangun pabrik keduanya di Indonesia pada akhir tahun 2017 yang diharapkan dapat mendorong tercapainya target persentase komponen lokal hingga 40% di tahun depan.

Peter Wang, Brand Director Vivo Mobile Indonesia menjelaskan, PT Vivo Mobile Indonesia selalu berusaha untuk meningkatkan nilai isian dalam persentase komponen produksi dalam negeri serta berkomitmen untuk terus menjalankan bisnisnya di Indonesia.

“Puji syukur karena persentase komponen lokal dalam negeri kami telah berhasil memenuhi syarat pemerintah dan bahkan lebih. Pemenuhan kandungan lokal dalam negeri ini juga merupakan salah satu bukti bahwa PT Vivo Mobile Indonesia bersungguh-sungguh menjalankan bisnisnya di Indonesia,” kata Peter.

Selain pembangunan pabrik, Vivo Smartphone juga berencana untuk membangun Pusat Pengembangan Riset (R&D) di Indonesia. Menyusul 7 pusat R&D yang tersebar di Beijing, Shenzhen, Hanzou, Nanjing, Chang’an China serta San Diego dan Sillicon Valley Amerika Serikat,  pembangunan Pusat R&D di Indonesia dipersiapkan untuk memenuhi pasar di Asia Tenggara serta menjadikan Indonesia sebagai salah satu kiblat untuk tren teknologi Smartphone Asia Tenggara.

Kedepan, PT Vivo Mobile Indonesia menargetkan cakupan produksi lokal dapat mencapai 1 juta smartphone pertahunnya. Penambahan pabrik lokal kedua di Indonesia diharapkan bukan hanya untuk dapat beroperasi memenuhi permintaan pasar smartphone Indonesia, namun juga menjadi kontribusi nyata PT Vivo Mobile Indonesia untuk mendukung peningkatan perekonomian Indonesia.

“Sebagai  salah salah satu pasar smartphone terbesar di Asia Pasifik, Indonesia merupakan market penting bagi Vivo smartphone. Kami ingin terus menembangkan diri menjadi smartphone terfavorit di Indonesia dan secara konsisten memberikan inovasi teknologi untuk kemajuan bersama,” tutup Peter.

Gokil! Di Negara Ini Jual Film Bajakan Lewat ATM

Telset.id, Jakarta – Anda yang kurang bermodal untuk menonton film di bioskop, biasanya harus bersabar beberapa bulan ke depan hingga dapat download film yang diidamkan dengan kualitas terbaik di berbagai situs Torrent.

Tapi sayangnya, akhir-akhir ini beberapa situs Torrent terkenal mulai ditutup karena (tentu saja) melanggar hak cipta dan aturan lainnya, seperti Kickass contohnya. Tak cuma itu saja, kendala lainnya yang harus dihadapi oleh downloader Torrent adalah jumlah seeders dari file yang akan di-download harus banyak karena berpengaruh pada kecepatan download.

Namun sepertinya, kendala seperti itu tak berlaku di Ethiopia karena di negara ini para downloader film di Torrent dimudahkan dengan adanya perangkat mirip ATM yang bisa memberikan film-film sesuai keinginan ke flashdisk konsumennya.

[Baca juga: Cara Nonton Film dari Torrent Tanpa Harus Download]

Dilansir Tim Telset.id dari Torrent Freak, di wilayah ibu kota Ethiopia, Addis Ababa telah ditemukan beberapa alat mirip ATM yang menyediakan banyak film hasil download dari situs-situs Torrent yang siap dipindahkan ke flashdisk konsumen asalkan mereka bersedia membayar untuk itu.

Mesin berwarna kuning itu sendiri biasanya terletak di berbagai cabang dari All Mart dan diurus oleh satu perusahaan bernama Escape Computing.

[Baca juga: Downloader Spesialis uTorrent Perlu Ikuti Cara Ini]

“Pada dasarnya, Anda pergi ke toko yang sangat besar dan memasang USB drive ke mesin. Kemudian layar akan menyala dan akan menampilkan banyak film di dalamnya,” ucap salah seorang sumber.

Lantas berapa harga yang harus dikeluarkan konsumen untuk mendapatkan film yang diinginkannya? Tersedia tiga paket yang bisa dipilih dimulai dari harga $1 atau sekitar Rp 13 ribuan hingga $3 atau sekitar Rp 39 ribuan. Yang menarik lagi adalah, tak hanya film lawas saja yang bisa dibeli, namun film-film baru pun tersedia pada mesin ATM ini. (FHP/HBS)

4 Smartphone China Terbaik yang Layak Diperhitungkan

Telset.id – Jika smartphone asal China pada awalnya dikenal dengan produknya yang hampir mirip semua atau bisa dibilang meniru smartphone yang terkenal, seperti Samsung atau iPhone, tapi sekarang smartphone China yang beredar layak untuk diperhitungkan.

Kenapa? Karena selain mengusung spesifikasi yang gak bisa dipandang sebelah mata, rata-rata ponsel asal China pun jauh lebih murah daripada smartphone lainnya keluaran Korea seperti Samsung atau LG, Amerika seperti iPhone, dan lainnya.

Nah karenanya, kali ini Tim Telset.id akan memberikan 4 smartphone China terbaik yang layak diperhitungkan. Ingin tahu apa saja 4 smartphone terbaik ini? Yuk, kita ulas satu per satu:

Xiaomi Mi 6

Xiaomi Mi 6

Diurutan pertama tentu saja ada smartphone flagship yang baru saja diluncurkan Xiaomi yakni Mi 6. Smartphone dengan bentang layar 5,15 inch beresolusi 1080p ini dibekali dengan spesifikasi mumpuni, seperti prosesor Octa-core 2.45GHz Snapdragon 835, RAM 6GB, dua jenis memori internal 64GB/128GB serta baterai berkapasitas 3,350 mAh yang sudah mendukung fitur fast charging.

[Baca juga: Gunakan Snapdragon 835, Mi 6 Dibanderol Rp 4,8 Jutaan]

Selain itu juga terdapat teknologi dual-camera dengan ukuran masing-masing 12MP wide angle yang sudah memiliki fitur OIS serta 12MP untuk telephoto. Terdapat juga fitur NFC, sensor sidik jari di bagian depan serta port USB-C.

Jika Galaxy S8 yang sudah membawa prosesor Snapdragon 835 saja dihargai Rp 10 jutaan, lantas berapa harga Xiaomi Mi 6? Jangan kaget, smartphone suksesor Mi 5 itu dilepas dengan harga awal Rp 4,8 jutaan saja.

Huawei P10

Selanjutnya ada suksesor Huawei P9 yakni Huawei P10. Meski menjadi penerus seri P9, smartphone tersebut malah memiliki ukuran yang lebih kecil, namun terasa lebih nyaman digunakan dibandingkan P9. Karena ukutannya yang kecil, maka ukuran layar pun kena imbasnya.

Huawei P10 mengusung layar IPS-NEO LCD berukuran 5.1 inch dengan resolusi Full HD (1080p) yang sudah dilindungi oleh Corning Gorilla Glass 5. Meski begitu, boleh dibilang P10 merupakan smartphone “kecil-kecil cabe rawit” karena membawa spesifikasi jempolan di dalamnya yang bisa diajak ngebut.

[Baca juga: Apa yang Berbeda dari Huawei P10 dan P9?]

Sebut saja seperti prosesor  Octa-core 2.4GHz dengan chipset HiSilicon Kirin 960, RAM 4GB, memori internal 32GB/64GB, serta baterai berkapasitas 3,200 mAh.

Sedangkan untuk kameranya, P10 memiliki kamera ganda di bagian belakang dengan masing-masing ukuran 20MP dan 12MP aperture f/2.2 dengan optic dari Leica dan juga sudah dilengkapi fitur PDAF, laser autofocus, dan juga dual-LED.

Untuk harganya, memang lebih mahal daripada Xiaomi Mi 6, karena P10 4GB/32GB dilepas dengan harga Rp 9 jutaan dan P10 4GB/64Gb dilepas dengan harga Rp 9,8 jutaan.

Wah, Ternyata Asisten Digital Samsung Bixby Jago “Nge-rap”

0

Telset.id, Jakarta – Salah satu keunggulan yang ditawarkan oleh pihak Samsung dalam perangkat Galaxy S8 dan S8+ mereka adalah hadirnya sistem asisten digital milik mereka yang bernama Bixby. Nah, selain cerdas dalam menjalankan perintah, ternyata asisten digital Bixby jago nge-rap lho..

Namun sayang, salah satu fitur utama dari Bixby, yakni Bixby Voice baru bisa dirasakan oleh pengguna Galaxy S8 dan S8+ di Korea Selatan. Fitur ini pun baru saja diluncurkan oleh Samsung beberapa saat yang lalu.

[Baca juga : Mampukah Duo Galaxy S8 Melampaui Sang Kakak?]

Selayaknya asisten digital milik Apple, yakni Siri, Bixby juga dapat berbicara. Bahkan seperti dilansir dari laman Phonearena, ponsel ini ternyata juga dapat menyanyikan lagu rap lho. Namun, bukannya Siri juga dapat melakukan hal tersebut?

Eits, jangan salah dulu. Siri hanya bisa melakukan rap sesuai dengan yang sudah diprogramkan. Sedangkan Bixby bisa melakukan rap dengan lebih baik lagi, bahkan sesuai dengan keinginan sang pemakai.

Nah, penasaran bukan ingin melihat kemampuan Bixby untuk menyanyikan rap? Jika penasaran, silahkan simak videonya berikut ini!

 

Pendapatan Link Net Meningkat 20% di Q1 2017

Telset.id, Jakarta – Link Net melaporkan kinerja operasional dan keuangan yang solid selama kuartal pertama tahun 2017 (“Kuartal 12017”). Pertumbuhan pendapatan naik lebih tinggi dibandingkan kuartal yang sama tahun 2016, yaitu sebesar 20% menjadi Rp 809 miliar yang berasal dari pertumbuhan segmen residensial dan korporasi.

Ditengah-tengah ekspansi yang dilakukan, Perseroan juga berhasil mempertahankan marjin yang kuat melalui pemanfaatan skala operasional yang berkelanjutan, keunggulan operasional dan pengendalian biaya yang baik. Perseroan berhasil memperoleh Laba Usaha sebesar Rp 318 miliar, yang merupakan 39% dari total pendapatan, dan Laba Bersih sebesar Rp 236 miliar, yang merupakan 29% dari total pendapatan.

Perseroan juga terus menambah jangkauan layanannya dengan menambah 35 ribu rumah baru yang terkoneksi (homes passed), sehingga mencapai 1,86 juta rumah pada akhir Kuartal 1 tahun 2017, dan berhasil menambah 26 ribu pelanggan broadband dan TV berbayar atau meningkat sebesar 14% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Saat ini, pelanggan residensial Perseroan telah mencapai 1,05 juta unit pelanggan (“RGU”/Revenue Generating Units).

Rata-rata pendapatan paket layanan broadband dan TV berbayar per pelanggan (“ARPU”/Average Revenue per User) juga berhasil ditingkatkan. ARPU meningkat dari Rp 407 ribu menjadi Rp 418 ribu dibandingkan Kuartal 4 tahun lalu yang disebabkan oleh transaksi upselling dan keberhasilan produk dan layanan nilai VAS (“Value Added Services”) yang ditawarkan.

Pencapaian kinerja operasional ini diperoleh dari peningkatan permintaan atas layanan broadband dan TV berbayar di pasar; dan sebagai bukti atas kehandalan produk dan layanan Perseroan yang digemari di kalangan pelanggan premium.

Atas pencapaian ini, Irwan Djaja, Direktur Utama dan CEO, mengatakan, Kinerja Perseroan yang solid di Kuartal 1 tahun 2017 ini adalah bukti atas kekuatan fundamental Perseroan, komitmen dan kemampuan dalam mengeksekusi strategi pertumbuhan yang menguntungkan ditengah-tengah ekspansi, pesaingan usaha yang ketat dan tantangan faktor ekonomi makro lainnya.

 “Kami telah mengawali tahun ini dengan sangat baik dan kami optimis dengan kemampuan kami dalam mencapai target pertumbuhan untuk sisa tahun ini,”pungkasnya. (MS)

5 Tips Penting Saat Merekam Video di Smartphone

0

Telset.id, Jakarta – Untuk membuat sebuah video yang berkualitas, tak melulu harus menggunakan peralatan kamera yang mahal. Kini, dengan hanya menggunakan ponsel pintar saja, kita sudah dapat merekam video berkualitas tinggi. Tapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat merekam video di smartphone.

Untuk mendapatkan hasil video yang bagus, Anda tidak harus menggunakan peralatan yang mahal. Asal, Anda memperhatikan beberapa hal teknik perekaman. Mulai dari hal-hal umum, hingga beberapa detil kecil harus sangat diperhatikan untuk mendapatkan video yang berkualitas.

Nah, kali ini Tim Telset.id akan memberikan beberapa tips untuk bisa membuat video yang keren dengan menggunakan smartphone.

1. Pastikan Ponsel Memiliki Ruang Penyimpanan yang Cukup

Perkembangan teknologi kamera di ponsel pintar kini melesat dengan cepat. Bahkan kini di beberapa ponsel pintar premium saja, kita sudah dapat merekam video berformat 4K berkualitas tinggi.

Namun perlu diingat, semakin besar kualitas video yang ingin dihasilkan, maka semakin besar hasil rekaman yang akan disimpan. Oleh karena itu, hal pertama yang wajib diperhatikan adalah ketersediaan ruang penyimpanan yang cukup.

Jika memungkinkan, penggunaan memori SD Card eksternal menjadi wajib dilakukan. Namun jika ponsel yang dipakai tidak memiliki slot karti SD Card eksternal, penyimpanan melalui OTG atau perangkat eksternal lain dapat menjadi pilihan.

Blibli Klaim Makin Dipercaya Konsumen Otomotif

Telset.id, Jakarta – Blibli. Com kembali ikut serta dalam ajang IIMS 2017 sebagai Official e-Commerce Partner, Official Merchandise Partner, Official Ticket Partner dan Official Booth Selling Partner. Blibli mengklaim keikutsertaannya dalam ajang pameran otomotif terbesar di Indonesia ini sebagai bukti mereka makin dipercaya konsumen otomotif.

“Kepercayaan dari para brand otomotif internasional serta konsumen kepada Blibli.com terus tumbuh dengan pesat sejak keikutsertaan kami tahun lalu,” kata Lay Ridwan Gautama selaku Head of Trade Partnership Blibli.com.

Lay menyebutkan brand besar seperti Toyota, Honda, Daihatsu, Yamaha, Vespa telah mempercayakan produk mereka kepada Blibli sejak awal, bahkan tahun ini brand seperti Mazda, KIA, Chevrolet, Suzuki, BMW, Cleveland Cyclewerks, Renault hingga Ducati sudah ikut memasarkan produk mereka di website Blibli.com.

“Banyak orang mengira bahwa belanja online tidak senyaman dan menguntungkan dibanding membeli melalui dealer offline,” ujarnya.

Ia mengklaim, Blibli.com justru memberikan keuntungan lebih dengan memberikan Cicilan 0% hingga 24 bulan untuk pembelian produk otomotif mobil dan juga motor oleh 16 bank pilihan, adanya program KKB (Kredit Kendaraan Bermotor) serta kekuatan 3S (Sales, Sparepart, Service).

“Yang dimaksud 3S itu layanan pembelian, pemasangan sparepart, dan service kendaraan seperti membeli di offline showroom atau outlet. Selain itu, ada juga layanan customer care 24 jam,” jelas Lay.

Bagi yang memilih dengan cara bertransaksi offline, tapi ingin tetap mendapatkan keuntungan cicilan 0%, Blibli juga menyediakan kiosk BlibliNow yaitu kiosk O2O (online to offline) yang tersebar di puluhan booth merchant di IIMS 2017.

“Jadi tinggal pilih barangnya, lakukan proses pembayaran melalui BlibliNow dan bisa langsung bawa pulang barang,” terang Lay.

Menurutnya, berkaca pada animo pengunjung yang berkunjung dan melakukan transaksi di IIMS tahun lalu, Blibli melihat bahwa kepercayaan serta kenyamanan konsumen berbelanja secara online sudah terbangun.

“Untuk tahun ini kami menargetkan jumlah transaksi sebesar dua kali dibanding tahun lalu atau sebesar Rp 20 Miliar. Tapi fokus kami tidak hanya kepada penjualan,  tapi juga menaikkan trafik kunjungan ke website Blibli.com,” imbuhnya.

Ia berharap, kedepannya setiap konsumen di setiap daerah dapat melakukan pesanan barang melalui Blibli.com tanpa harus menunggu hingga produknya  masuk ke kota mereka. Lebih lanjut dijelaskan oleh Lay.

“Jadi dari sisi merchant, kami membantu untuk memasarkan produk mereka ke seluruh Indonesia secara bersamaan sekaligus konsumen kami dapat menikmati pelayanan gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia,” pungkas Lay. (MS/HBS)

Daripada Beli CCTV, Mending Ubah Smartphone Jadi CCTV

Telset.id – Tiap tahunnya, pasti saja para vendor smartphone berlomba-lomba untuk mengeluarkan seri teranyar dari smartphone mereka yang memiliki berbagai fitur untuk menarik minat calon konsumen di pasaran.

Imbasnya, bagi Anda yang tertarik untuk membeli smartphone baru tersebut, tentu smartphone lama yang tak terjual sebelumnya akan tidak terpakai. Padahal, masih banyak fungsi lain yang bisa dimanfaatkan dari smartphone tak terpakai itu, salah satunya adalah mengubahnya menjadi CCTV.

Ya, daripada membeli CCTV baru, lebih baik memanfaatkan perangkat yang ada, benar kan? Nah untuk itu, Tim Telset.id akan memberikan trik untuk ubah smartphone jadi CCTV. Ingin tahu seperti apa caranya? Yuk ikuti!

Catatan: Smartphone dan perangkat untuk mengawasi CCTV harus masuk di koneksi WiFi yang sama.

  • Pertama yang harus Anda lakukan adalah dengan install DroidCam Wireless Webcam yang sudah tersedia di Google Play Store.
  • Jika sudah, jalankan aplikasinya dan akan muncul tampilan seperti di bawah ini. Tekan tombol Next untuk melanjutkan.
  • Selanjutnya, muncul halaman tutorial cara menggunakan aplikasi ini. Tekan tombol Got It untuk melanjutkan.
  • Akan muncul alamat IP browser yang bisa diakses untuk melihat rekaman CCTV.
  • Sekarang, buka browser di PC, laptop atau tablet Anda dan masukkan halaman URL-nya.
  • Otomatis, akan muncul rekaman secara real-time dari smartphone yang sudah dijadikan CCTV oleh Anda. Oh ya, Anda juga bisa memperbesar gambar atau memperkecilnya, menyalakan LED, autofocus, atau mengambil foto.

Selesai! Selamat mencobanya ya! (FHP)

Mampukah Duo Galaxy S8 Melampaui Sang Kakak?

1

Telset.id, Jakarta – Samsung pada pertengahan Maret lalu telah resmi meluncurkan duo Galaxy S8 dan S8+ dengan membawa sejumlah peningkatan spesifikasi dan fitur-fitur baru. Dengan kemampuan yang tambah keren, mampukah duo flagship baru Samsung ini melampaui penjualan sang kakak, Galaxy S7 dan S7 Edge?

Seperti diketahui, penjulan duo Galaxy S7 dan S7 Edge dilaporkan menembus 55 juta unit. Bayangkan saja, selama tiga bulan terakhir saja, ponsel yang diluncurkan Maret 2016 ini berhasil terjual hingga 7,2 juta unit.

Menariknya, seperti dikutip dari Phonearena, menurut analis dari Strategy Analytics, salah satu yang mendongkrak penjualan ponsel ini adalah dengan hadirnya duo flagship terbaru mereka, yakni Galaxy S8 dan S8+.

[Baca Juga : Samsung Galaxy S8 Resmi Meluncur di Indonesia]

Kehadiran dari kedua ponsel ini ternyata membuat pihak Samsung terpaksa menurunkan harga jual dari S7 dan S7 Edge. Tentunya, hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka yang ingin mencicipi kedua ponsel tersebut.

Meskipun penjualan kedua ponsel tersebut menembus angka yang sangat besar, para analis yakin Galaxy S8 dan S8+ akan berhasil melampaui penjualan ini. Bukan tanpa sebab, keyakinan ini datang jika melihat proyeksi pre-order dari Galaxy S8 dan S8+.

Pada hari pertama pembukaan pre-order saja, Galaxy S8 dan S8+ berhasil membekukan 550 ribu pesanan. Jika dibandingkan pada saat yang sama, jumlah ini meningkat sekitar 5,5 kali dari pre-oreder Galaxy S7 dan S7 Edge.

Oleh karena itu, untuk menjaga kepuasan para penggunanya, Samsung telah melakukan stok dengan jumlah yang cukup besar. Bahkan dikabarkan, pihak Samsung telah mempersiapkan Galaxy S8 dan Galaxy S8 Plus dua kali lebih banyak dibandingkan dengan unit yang disiapkannya pada tahun lalu. [NC/HBS]

4 Langkah Amankan Voice Assistant dari Hacker

Telset.id, Jakarta – Saat ini fitur perintah suara atau voice assistant sudah dimiliki beberapa perusaahaan teknologi seperti Apple dengan Siri, Samsung dengan Bixby, Amazon dengan Echo, Google dengan Google Assistant, serta Microsoft dengan Cortana.

Asisten virtual tersebut terintegrasi dengan smartphone, tablet atau komputer. Adapun ftur yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan machine learning ini berkembang dengan pesat dan diperkirakan di masa depan fitur ini bisa melakukan tugas yang lebih kompleks.

Namun, dibalik semua kemudahan yang ditawarkan selalu ada celah keamanan yang kerap muncul di tempat yang tak terduga, termasuk juga di teknologi voice assistant. Bisa jadi kemungkinan pertama yang terlintas dalam pikiran Anda adalah bocornya data-data pribadi ataupun perusahaan. Atau pernahkah Anda memerintahkan voice assistant untuk memasukkan nomor kartu kredit atau sandi ketika mengisi formulir di website? Hal ini akan dengan mudah dimanfaatkan oleh penjahat dunia maya untuk menghasilkan uang.

“Teknologi asisten virtual memberikan kenyamanan dan nilai yang luar biasa bagi pengguna, tetapi perangkat ini memunculkan sebuah tantangan baru dalam hal keamanan dan privasi. Pada satu sisi, teknologi ini bisa saja disalahgunakan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab untuk tujuan lain, seperti pada insiden yang baru-baru ini terjadi dengan botnet Mirai. Atau perangkat itu sendiri bisa dimanfaatkan untuk tujuan jahat lainnya, seperti mengumpulkan data-data pribadi dan sensitif, atau hanya sekedar untuk membuktikan adanya kerentanan.” ungkap Dony Koesmandarin, Territory Channel Manager Indonesia, Kaspersky Lab SEA.

Salah satu contoh nyata terjadi pada bulan Januari 2017 di San Diego, California. Saluran CW6 menyiarkan segmen berita yang menarik tentang kerentanan speaker Amazon Echo (yang dilengkapi dengan asisten virtual Alexa). Pembawa acara menjelaskan bahwa perangkat IoT ini tidak dapat membedakan orang melalui suaranya, yang berarti Alexa akan mengikuti perintah siapa saja yang ada disekitarnya. Akibatnya, seorang anak kecil secara tidak sengaja berhasil memesan rumah boneka seharga USD 170 dan kue-kue kering melalui Alexa. Hal ini bisa terjadi dikarenakan teknologi voice assistant tidak memahami perbedaan suara orang tua ataupun anak kecil.

Sementara bagi para pengguna, Kaspersky Lab memiliki beberapa tip mudah yang dapat membantu melindungi kehidupan Anda dari teknologi voice assistant ini:

  1. Matikan mikrofon di Amazon Echo dan Google speaker. Terdapat sebuah tombol untuk mematikan. Ini bukan cara yang efisien untuk memastikan privasi – Anda harus selalu ingat kapan saatnya untuk menyalakan atau mematikan voice assistant – tetapi setidaknya hal tersebut menjadi langkah pengamanan awal.
  2. Gunakan pengaturan akun voice assistant untuk melarang pembelian atau melindunginya dengan sandi.
  3. Gunakan perlindungan anti-virus bagi PC, tablet, dan smartphone untuk mengurangi risiko kebocoran data serta mencegah aksi dari penjahat siber.
  4. Ubah wake word, terutama di Amazon Echo, jika seseorang di rumah Anda memiliki nama yang sama dengan “Alexa”. Karena kalau tidak, bisa saja setiap pembicaraan di dekat perangkat berpotensi berubah menjadi hal yang cukup menggangu.

“IoT menjadi suatu tren teknologi terbesar sejak smartphone, dan bisa dipastikan akan berkembang dengan pesat. Sayangnya, penjahat dunia maya melihat teknologi ini sebagai celah baru bagi mereka untuk menghasilkan uang baik dari ataupun melalui pemilik perangkat. Maka akan lebih baik jika para pengembang teknologi ini bersama-sama dengan pakar keamanan dan perusahaan keamanan siber bekerja sama memperbaiki sisi keamanannya.” tutup Dony.

Bukan Samsung, Ini Pesaing Pertama iPhone

0

Telset.id, Jakarta – Dunia teknologi berubah drastis saat iPhone pertama diluncurkan langsung oleh pendiri Apple, Steve Jobs, pada tahun 2007. Kala itu, ponsel dengan layar sentuh merupakan sebuah hal yang revolusioner. Kini, Samsung dan Apple menguasai pasar. Tapi tahukah Anda, siapa sebenarnya pesaing pertama iPhone?

Dikutip dari laman Phonearena, saat perkenalan iPhone pada Januari 2007, Jobs menunjukkan beberapa gambar ponsel yang kala itu sedang merajai pangsa pasar ponsel dunia.

Sambil menunjuk gambar, dia mengatakan bahwa Moto Q, yang notabene ponsel dengan papan ketik QUERTY, akan menjadi lawan terkuat dari iPhone. Hal ini dikrenakan setelah diluncurkan pada 2006, Moto Q dengan cepat meraih perhatian para provesional.

Pada saat itu, Motorola sendiri tidak terlalu menghiraukan akan kemunculan iPhone. Mereka lebih memilih untuk fokus dalam mengalahkan ponsel dalam kategori yang sama, yakni BlackBerry.

Namun sayang, dengan cepat popularitas iPhone melonjak dengan drastis. Untuk menjegal laju penjualan iPhone, sebulan setelahnya Motorola meluncurkan Moto Q9 dan mulai untuk dijual pada Agustus 2007.

Namun apa mau dikata, penjualan iPhone semakin menjadi-jadi setelah diluncurkannya iPhone 3G pada Juli 2008. Kala itu, usaha menjegal penjualan dimulai dari BlackBerry dengan meluncurkan ponsel layar sentuh pertama mereka, yakni BlackBerry Storm.

Selain itu, Motorola juga ikut melucurkan Moto Q11 untuk bersama-sama BlackBerry menjegal Apple. Namun sayang, kedua ponsel tersebut tak mampu menjagal keberhasilan penjualan iPhone lebih jauh lagi.

Usaha terakhir Motorola melawan iPhone besutan Jobs sendiri dilakukan dengan melawan iPhone 3GS yang diluncurkan Apple pada Juni 2009. Kala itu, Motorola melawan ponsel tersebut dengan mengeluarkan Motorola DROID yang dibekali sistem operasi Android yang diluncurkan pada November 2009.

Persaingan ini kemudian dilanjutkan oleh Samsung pada 2010. Kala itu, Samsung dengan percaya diri mengeluarkan Galaxy S pertamanya dan secara terang-terangan menantang Apple untuk berkompetisi di pasar ponsel pintar. Hasilnya, Samsung lebih beruntung karena cukup menaklukkan Apple dengan iPhone-nya. [NC/HBS