Beranda blog Halaman 2467

Jack Ma Janji Tak akan Kembali ke Alibaba

0

Telset.id, Jakarta – Jack Ma menegaskan tak akan kembali ke Alibaba setelah resmi mengundurkan diri di tahun depan. Bahkan, ia tak akan kembali meski penggantinya, yakni Daniel Zhang sedang menghadapi kesulitan ketika memimpin perusahaan yang ia bangun sejak tahun 1999 tersebut.

Pendiri sekaligus pimpinan Alibaba itu dipastikan akan mundur dari jabatannya pada tahun depan. Alasannya, dia ingin fokus mendalami bidang filantropi dan pendidikan untuk membantu warga di China. Meski tak memimpin Alibaba lagi, Ma berharap dia tetap bisa berkomunikasi dengan raksasa e-commerce itu.

Baca Juga : Pendiri Alibaba, Jack Ma Pensiun Dini 

“Saya tidak akan kembali, karena saya tidak merasa seperti saya pergi,” kata Ma pada konferensi Forum Ekonomi Dunia di Tianjin, China seperti yang dilansir CNBC, Kamis (20/09/2018).

Ma punya banyak rencana setelah pensiun dari Alibaba. Salah satu di antaranya, ia ingin mengunjungi banyak tempat untuk mengajar dan memberikan motivasi agar semua orang bisa meraih kesuksesan.

Ia telah membayangkan akan mendidik banyak anak muda untuk meraih mimpi mereka selama 15 tahun kedepan. Setelah itu dirinya akan berlibur ke pantai sambil mendengarkan berita tentang kesuksesan Alibaba di masa depan.

“Di usia 80-an atau 90-an, mungkin saya di pantai, mendengarkan radio, dan berita mengatakan bahwa Alibaba sungguh luar biasa, saya akan sangat bahagia,” ucap Ma.

Jack Ma sendiri menyamakan Alibaba seperti seorang anak yang sudah beranjak dewasa, dan harus menghadapi kehidupan bermasyarakat sendirian. Layaknya orangtua, ia akan selalu mengawasi dan menjaga Alibaba.

“Orang tua selalu ada di sana, tetapi anak itu harus mengalaminya sendiri,” ujarnya.

Baca Juga : Alibaba Batal Buka 1 Juta Lowongan Pekerjaan, Kenapa?

Sebelumnya, Jack Ma menjadi sorotan karena mengatakan kepada kantor berita China, Xinhua bahwa perusahaannya tidak lagi berencana untuk menciptakan 1 juta pekerjaan baru di Amerika Serikat karena meningkatnya ketegangan antara AS dan Tiongkok.

“Tentu saja Anda berada dalam pandangan yang buruk … tetapi itu adalah kasus yang sama untuk pesaing Anda,” ucap Ma.

“Anda tidak perlu melakukan banyak hal, tetapi Anda harus melakukan sesuatu yang benar,” lanjutnya. (NM/FHP)

Mi A2 & Mi A2 Lite Resmi Sambangi Indonesia, Harganya?

2

Telset.id, Jakarta – Xiaomi kembali meluncurkan dua ponsel dengan sistem Android One setelah produk Mi A1 pada 2017. Kini seri terbarunya  adalah Mi A2 dan Mi A2 Lite yang telah resmi diluncurkan di Indonesia, Kamis (20/9/2018).

Android One, atau yang disebut sebagai sistem operasi perangkat seluler dari Google dengan target pengguna dari negara-negara berkembang. Sistem ini merupakan kerjasama antara Xiaomi dengan Google untuk menghasilkan produk smartphone murah namun memiliki spesifikasi yang mumpuni.

Xiaomi Indonesia Country Manager, Steven Shi mengatakan, Indonesia merupakan bagian besar dari kesuksesan Mi A1, dan kami yakin kesuksesan yang sama terjadi untuk Mi A2 dan Mi A2 Lite di Indonesia.

“Kedua perangkat tersebut menawarkan komposisi luar biasa yang melapaui ekspetasi dengan tetap mempertahankan kebutuhan smartphone fotografi yang powerful,” ungkapnya saat presentasi dihadapan media di  Menara BTPN Jakarta.

Lebih Lanjut Steven menjelaskan, Mi A2 secara garis besar memiliki spesifikasi, desain dengan ketebalan 7,3 mm dan LCD 5.99 inci 18:9 1080p, prosesor Snapdragon 660, USB C, dan kekuatan baterai hingga 3.000 baterai mAh. Menariknya, kamera depan beresolusi 20MP Sony IMX376 dan Dual kamera AI 12MP + 20MP.

Mi A2 dibanderol dengan harga 3,7 juta untuk perangkat dengan RAM 4GB dan ROM 64GB.

Sementara itu, Mi A2 Lite merupakan varian yang lebih kecil dan lebih murah dengan spesifikasi LCD 1080p dan ukuran layar 5,84 inci, 19:9, prosesor Snapdragon 625, kamera ganda 12MP dan 5MP, kamera selfie 5MP, baterai 4.000 mAh, serta Micro USB. Ponsel ini memiliki tebal 8,75 mm dengan penyimpanan maksimal 64GB dan RAM 4GB.

Mi A2 Lite memiliki versi RAM3GB dan storage 32GB seharga Rp2,5 juta. Sementara untuk model RAM4GB dan storage 64GB dibanderol Rp 3 juta.

Sebagai informasi, Xiaomi mengatakan jika kedua ponsel tersebut akan dipasarkan secara online dan offline mulai tanggal 27 September. (MS)

Untuk komparasi spesifikasi dan harga retail di online store, Anda bisa milihatnya disini

Samsung Perkenalkan Galaxy A7 (2018), Punya Tiga Kamera!

Telset.id, Jakarta – Samsung akhirnya meluncurkan smartphone yang mengusung konsep seperti Huawei P20 Pro, yakni memiliki tiga kamera utama. Tapi, bukan smartphone flagship seperti yang diperkirakan sebelumnya, Smartphone tiga kamera ini merupakan smartphone menengah, yaitu Samsung Galaxy A7 (2018).

Samsung Galaxy A7 (2018) mengusung tiga kamera di bagian belakang yang diposisikan secara vertikal di pojok kiri atas body smartphone. Ketiganya masing-masing beresolusi 24MP sebagai lensa utama dengan aperture f/1.7, 8MP lensa ultra-wide dengan aperture f/2.4 dan 5MP lensa depth.

Baca Juga: Smartphone Empat Kamera Samsung, Rilis Bulan Depan?

Sedangkan untuk kamera depannya, Samsung menyematkan kamera depan beresolusi 24MP aperture f/2.0. Smartphone ini dibekali dengan layar berjenis Super AMOLED berukuran 6 inci beresolusi Full HD+ (1.080 x 2.220 piksel) dan aspek rasio 18,5 : 9.

Baca Juga: Galaxy Note 9 Terbakar, Pengguna Gugat Samsung

Di sektor mesin utamanya, Samsung Galaxy A7 (2018) ditenagai oleh prosesor octa-core 2.2GHz, tiga jenis RAM dan ROM, masing-masing 4GB/64GB, 4GB/128GB, dan 6GB/128GB, serta baterai berkapasitas 3,300 mAh. Spesifikasi ini, bakal menopang seluruh proses yang berjalan di atas sistem operasi Android 8.0 Oreo.

Baca Juga: Tampil Beda, Samsung Galaxy S10 Punya Warna Gradasi

Dilansir dari GSMArena, Kamis (20/09/2018), Samsung Galaxy A7 (2018) akan memiliki empat pilihan warna yang melapisi body kacanya, yakni Blue, Black, Gold dan Pink. Diprediksi, Galaxy A7 (2018) akan dijual secara resmi di pasar Eropa dan Asia pada 11 Oktober mendatang. (FHP)

Bursa Kripto Jepang Kembali Diserang Hacker

0

Telset.id, Jakarta – Bursa kripto Jepang kembali diserang para hacker. Kali ini, giliran bursa Zaif milik Tech Bureau yang mengakibatkan kerugian mencapai USD 60 juta atau setara dengan Rp 890 miliar.

Dilansir dari Channel News Asia, Kamis (20/09/2018), para hacker membobol bursa Zaif milik Tech Bureau selama dua jam pada 14 September lalu. Sayangnya, perusahaan itu baru mengetahui serangan tersebut 3 hari setelahnya, setelah mendeteksi adanya masalah server dan langsung melaporkannya ke otoritas setempat.

Baca Juga : Aplikasi Penambang Kripto Mulai Disingkirkan dari Play Store

Menutur Tech Bureau, mata uang kripto yang dicuri sebagian besar merupakan milik pelanggan. Para hacker ini mencuri beberapa mata uang, seperti Bitcoin, Monacoin dan Bitcoin Cash.

Beruntung Tech Bureau mendapatkan bantuan investasi dari Fisco Ltd sebesar USD 44,59 juta atau sekitar Rp 662 miliar, yang ditukar dengan saham mayoritas perusahaan. Bantuan investasi ini dipergunakan untuk mengganti kerugian akibat serangan hacker ke bursa mata uang kripto mereka.

Walaupun demikian, nilai investasi yang diberikan Fisco bisa saja berubah. Itu karena, Fisco masih menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan pihak Badan Jasa Keuangan Jepang (FSA) terhadap jumlah kerugian atas serangan hacker yang terjadi.

Baca Juga : Opera Hadirkan Layanan Dompet Mata Uang Kripto di Desktop

Kejadian ini bukan pertama kalinya menimpa bursa mata uang kripto Jepang. Pada Januari lalu misalnya, bursa Coincheck juga dibobol hacker dan menyebabkan kerugian sekitar USD 530 juta atau setara dengan Rp 7,8 triliun. Akibat kejadian itu, Coincheck diakuisisi oleh broker online Jepang, Monex Group.

Bursa kripto online sendiri dinilai lebih rentan terhadap serangan hacker daripada bursa kripto yang tidak terhubung ke internet. Atas kasus ini, kemungkinan akan mempengaruhi tinjauan FSA terhadap regulasi industri kripto. (WS/FHP)

Ubah Syarat Layanan, Facebook Terancam Sanksi Uni Eropa

3

Telset.id, Jakarta – Lagi-lagi Facebook kembali terancam berurusan dengan hukum di Eropa karena dituduh melakukan pelanggaran dalam syarat layanan (term of service). Sebenarnya jejaring sosial ini sudah diminta Uni Eropa mengubah syarat dan kondisi layanan mereka sesuai standar yang ditetapkan region tersebut, namun hingga kini belum juga dilakukan.

Dilansir The Verge, pada Februari lalu Facebook sudah mengubah ketentuan layanan mereka. Namun upaya tersebut dinilai belum cukup memenuhi standar yang ditetapkan Uni Eropa.

Menurut Uni Eropa, Google tampaknya sudah mengubah syarat dan ketentuan layanan mereka sejalan dengan permintaan otoritas konsumen.

Tapi Facebook dan Twitter hanya sebagian membahas masalah penting mengenai kewajiban mereka dan mengenai bagaimana pengguna diberitahu cara penghapusan konten atau pemutusan kontrak.

Pada Februari lalu Otoritas Eropa meminta perusahaan besutan Mark Zuckerberg ini untuk melakukan upaya lebih baik dalam melindungi hak konsumen. Salah satunya adalah dengan pemberian fitur keluar dari pembelian online, yang dirilis di Eropa dan bukan di California, kantor pusat Facebook.

Baca juga: Facebook Buka Lowongan untuk Posisi Direktur HAM

Uni Eropa juga ingin ketentuan layanan yang lebih ramah konsumen, terutama yang memungkinkan pemberian sanksi hukum bagi Facebook jika performa layanan mereka buruk.

Sikap Facebook terhadap Uni Eropa dinilai kontras dengan sikap yang ditunjukkan oleh Airbnb. Ini karena platform penyewaan kamar tersebut baru-baru ini telah mematuhi permintaan Uni Eropa dengan menyesuaikan persyaratan layanannya setelah diminta untuk melakukannya pada Juli lalu.

Airbnb kini lebih transparan mengenai rincian harga kamanya dan memiliki persyaratan yang lebih baik bagi konsumen yang menggunakan platformnya di Kawasan Uni Eropa.

Sebelumnya American Civil Liberties Union (ACLU) mengajukan tuntutan terhadap Facebook karena diduga memasang iklan pekerjaan dengan persyaratan diskriminatif. Facebook hanya menerima iklan yang membutuhkan pelamar laki-laki.

Seperti dikutip Telset.id dari The Verge, Selasa (18/9/2018), berdasarkan regulasi yang berlaku, kebijakan Facebook tersebut dinilai bertentangan dengan Undang-undang Hak Sipil.

Baca juga: Hoaks di Facebook Diklaim Berkurang, Benarkah?

ACLU mengatakan bahwa Facebook memungkinkan 10 perusahaan, termasuk pengembang perangkat lunak dan departemen kepolisian, untuk memasang iklan yang mengecualikan wanita sebagai kandidat.

Keluhan ACLU diajukan ke Komisi Kesempatan Kerja Persamaan Hak Amerika Serikat, agen federal yang mengawasi tuduhan diskriminasi di perusahaan. Keluhan diajukan atas nama tiga wanita yang mengaku mengalami tindakan diskriminasi. [WS/HBS]

Sumber: The Verge

Badan Antariksa Eropa Temukan Tanda “Dust Devil” di Mars

1

Telset.Id, Jakarta – Bekas badai debu telah ditemukan di Planet Mars. Badai yang juga dikenal dengan sebutan Dust Devil tersebut diketahui berdasarkan pantauan dari Badan Antariksa Eropa atau ESA.

Dilansir dari CNET, Kamis (20/09/2018), ESA telah menemukan tanda-tanda misterius di permukaan Mars yang bentuknya hampir seperti bekas terjangan badai debu. Mereka menerima informasi itu dari pesawat luar angkasa ExoMars Trace Gas Orbiter yang merilis sebuah foto pada Rabu (19/09/2018) kemarin.

Dari foto yang dirilis, terlihat ada goresan-goresan yang tampaknya diakibatkan oleh badai debu. Sehingga pihak ESA langsung menamai foto tersebut dengan judul “Dust Devil yang Terlihat di Planet Mars”.

Baca juga: Ilmuwan Siap Bangun “Rumah Igloo” di Planet Mars 

Terlihat pada foto, di permukaan planet Mars terdapat garis-garis gelap dengan latar belakang warna lebih terang, yang kemungkinan disebabkan oleh Dust Devil. Meski demikian, ESA tidak lantas mengklaim secara sepihak terkait fenomena badai debu tersebut.

Mereka lantas memberi kesempatan bagi pihak lain untuk menjelaskan jika fenomena di Mars kemarin bukanlah akibat Dust Devil. Fenomena badai debu sendiri bukanlah hal yang baru terjadi di Planet Merah ini.

Baca juga: Ingin ke Mars, NASA Jual Nama ke Swasta 

Badan antariksa Amerika Serikat, NASA sebelumnya sudah beberapa kali mendapatkan tanda-tanda bahwa Mars baru saja mengalami badai debu. Bahkan, pesawat luar angkasa Mars Global Surveyor pada tahun 1999 menangkap gambaran secara langsung saat badai debu terjadi dan membuat garis-garis di permukaan Mars.

Badai debu di planet Mars merupakan salah satu pengalaman yang kurang baik bagi NASA. Sebab, pada Juni 2018 lalu, badai debu sukses membuat robot penjelajah bernama Opprtunity mengalami penurunan daya, karena badai menutup sinar matahari ke permukaan planet. (NM/FHP)

REVIEW SAMSUNG GALAXY NOTE 9 INDONESIA: Masih Layak Beli?

2

Samsung Galaxy Note 9 resmi diperkenalkan di Indonesia. Smartphone flagship Samsung ini bakal dibanderol dengan harga Rp 13 jutaan untuk varian ROM 128GB dan Rp 17,9 jutaan untuk varian memori penyimpanan 512GB.

Nah, Tim Telset.id berkesempatan untuk menjajal langsung Samsung Galaxy Note 9, Seperti apa kekurangan dan kelebihannya. Apakah Samsung Galaxy Note 9 Layak dibeli?Tonton aja sampe abis….

#samsunggalaxynote9 #samsungindonesia #spen #telset

——

WEBSITE
https://telset.id

FOLLOW US ON
Twitter: https://twitter.com/telset_id
Instagram: http://instagram.com/telset.id
Facebook: https://www.facebook.com/majalahtelset

Youtube Link

Ribuan Amazon Go akan Dibangun, Walmart dkk Terancam

0

Telset.id, Jakarta – Amazon berencana membuka 3000 gerai Amazon Go di tahun 2021 mendatang. Pembangunan toko ritel tanpa kasir ini dianggap sebagai langkah agresif dari Amazon sejak pihaknya mengakuisisi Whole Foods di tahun 2016 lalu.

Dilansir dari The Verge, Kamis (20/09/2018), ambisi Amazon ini tampaknya melebihi rencana awal mereka. Sebab, pada awalnya Amazon tampak hati-hati dalam pengembangkan toko ritel canggih tersebut.

Sejak peluncuran Amazon Go pertama di Seattle, Amerika Serikat pada tahun 2016, raksasa e-commerce ini baru meluncurkan Amazon Go kedua pada bulan lalu di kota yang sama, dan satu toko lainnya di kawasan Chicago. Tapi sekarang, Amazon seperti percaya diri bisa membangun 3.000 toko di tahun 2021.

Baca Juga: Amazon Perbanyak Toko Tanpa Kasir di Amerika Serikat

Amazon sendiri di tahun ini berencana untuk membuka 10 gerai Amazon Go. Setelah itu, mereka akan merambah 50 lokasi di kota-kota besar lainnya di tahun depan, sebelum akhirnya mengejar target 3.000 gerai Amazon Go di tahun 2021 mendatang.

Rencana Amazon tersebut sepertinya langsung “mengusik” sejumlah brand toko ritel lainnya seperti Kroger, toko ritel yang menjual minuman keras seperti CVS dan 7-Eleven, hingga toko ritel besar seperti Walmart dan Target. Buktinya, saham Walmart dan Target dilaporkan turun setelah isu terkait rencana Amazon muncul ke permukaan.

Baca Juga : Fitur Ini Bisa Hubungkan Echo dengan Jam Weker 

Ada beberapa sebabnya, salah satunya adalah kemungkinan para konsumen beralih untuk mencari sensasi baru berbelanja di Amazon Go. Bahkan jika nantinya toko ritel tersebut sudah muncul di pusat-pusat metropolitan Amerika maka CVS dan 7-Eleven pun harus bersiap mengatasi ancaman dari Amazon Go.

Sekedar informasi, Amazon Go merupakan toko ritel yang menggunakan sensor dan perangkat lunak otomatis. Tujuannya agar pengunjung dapat membeli barang dengan mudah tanpa berinteraksi dengan karyawan manusia di meja kasir.

Baca Juga: Skandal Suap di Amazon Terungkap, Data Pelanggan Terancam

Yang harus dilakukan pelanggan adalah mengunduh aplikasi Amazon di smartphone mereka. Setelah melakukan login, akun tersebut akan dipindai oleh sensor yang berada di pintu masuk toko.

Setelah masuk ke toko, sensor akan mencatat secara otomatis apa saja barang yang dibeli. Pembayaran pun tanpa melalui kasir. Ketika data barang sudah masuk ke akun Amazon maka konsumen akan tahu biaya pembayarannya. (NM/FHP)

Alibaba Batal Buka 1 Juta Lowongan Pekerjaan, Kenapa?

0

Telset.id, Jakarta – Alibaba membatalkan rencananya untuk membuka 1 juta lowongan pekerjaan di Amerika Serikat (AS). Hal tersebut diakibatkan oleh rencana Presiden AS, Donald Trump yang menaikkan tarif bea masuk barang asal China dari 10 persen menjadi 25 persen pada akhir tahun ini.

Dilansir dari The Verge, Kamis (20/09/2018), pendiri sekaligus pimpinan Alibaba, Jack Ma mengatakan rencana pembukaan lowongan pekerjaan di AS sudah dibatalkan karena konflik perdagangan kedua negara yang tak kunjung reda. Padahal, Alibaba sudah menjanjikan lowongan tersebut kepada Trump pada tahun lalu.

Baca Juga : Pendiri Alibaba, Jack Ma Pensiun Dini

“Janji waktu itu berdasarkan kerjasama yang baik antara AS dan China dan hubungan perdagangan yang rasional. Situasi saat ini tidak seperti itu, jadi tak mungkin kami bisa menepati janji saat ini,” jelas Jack Ma.

“Tapi kami tidak akan menghentikan upaya mempromosikan perkembangan perdagangan kedua negara yang sehat,” lanjutnya.

Janji untuk membuka lowongan pekerjaan dalam jumlah yang masif di AS pertama kali diucapkan Jack Ma pada Januari tahun lalu, tepat sebelum Trump dilantik sebagai Presiden AS. Saat itu, Jack Ma terlihat skeptis atas ucapannya, karena tidak memberikan rincian lowongan tersebut.

Baca Juga: Amerika Turunkan Tarif Impor Produk Teknologi China?

Setelah gagal memperbaiki kondisi perdagangannya dengan China, AS pada awal pekan ini merilis skema tarif baru terhadap barang-barang impor asal Negeri Tirai Bambu ini yang nilainya mencapai USD 200 miliar atau Rp 2.970 triliun.

Tarif yang melonjak drastis, bahkan meroket hingga 25 persen hingga akhir tahun ini, pastinya akan berdampak pada seluruh perusahaan AS yang berbisnis dengan China.

Baca Juga: Kongres AS Masih ‘Kepo’ Rencana Google di China

Melihat situasi tersebut, Jack Ma menyatakan bahwa hal ini memiliki konsekuensi jangka panjang, bahkan hingga beberapa dekade. Ia menegaskan, perdagangan seharusnya menjadi alat untuk menciptakan kedamaian, bukannya perang.

“Saya ingin mengatakan bahwa perdagangan antara dua negara, perdagangan di dunia, harus ditingkatkan. Tetapi perdagangan bukanlah merupakan senjata, ini tak bisa digunakan untuk perang. Ini harus dipergunakan untuk membawa kedamaian,” tandasnya. (WS/FHP)

iOS 12 Dirilis, Apple Langsung Ubah Panduan Keamanannya

1

Telset.id, Jakarta – Apple telah merilis sistem operasi terbaru iOS 12 untuk sejumlah perangkat yang mendukung pada Senin (17/09/2018) lalu. Bersamaan dengan itu, Apple juga turut memperbarui dokumen panduan keamanan iOS 12 di situs resminya.

Pembaruan tersebut mencakup semua detail baru yang terdapat di Secure Enclave, mode Recovery & DFU, Screen Time, Shortcuts, dan lain sebagainya. Dilansir dari 9to5Mac, Kamis (20/09/2018), Apple biasanya merilis panduan keamanan baru beberapa kali dalam setahun, bersamaan dengan peluncuran versi atau fitur baru iOS.

Baca Juga: 5 Cara Maksimalkan Fitur Keamanan di iOS 12

Seperti saat rilis iPhone X pada tahun lalu misalnya, Apple langsung memperbarui panduan keamanan untuk fitur terbaru, yakni Face ID. Untuk iOS 12, perubahan panduan keamanan salah satunya terjadi pada Shortcuts.

Apple menegaskan, saran dari Siri untuk aplikasi dan pintasan kepada pengguna sepenuhnya terjadi di perangkat. Dengan kata lain, Apple menyatakan tidak ada data pengguna yang dikirimkan untuk Apple dalam bentuk apapun, karena Apple menjamin kerahasiaan dan privasi para penggunanya.

Baca Juga: Pembaruan iOS 12 Rilis untuk Umum, Begini Caranya

Di bagian lain, Apple juga menjelaskan secara lengkap mengenai manajemen password di iOS. Apple tidak akan mengizinkan aplikasi utnuk masuk dan mengakses Password Autofill jika tidak mendapatkan izin dari pengguna. Hal yang sama juga diberlakukan Apple untuk para developer aplikasi. (BA/FHP)

Bukan Cuma Performa, 5 Hal ini Juga Jadi Daya Tarik Honor 9i

0

Sekali lagi, lupakan ungkapan don’t judge a book by its cover. Karena nyatanya, apa yang tampak di luar memang akan selalu menjadi hal pertama yang dilihat orang pada sesuatu. Tak terkecuali smartphone. Masuk akal jika kemudian orang-orang, dalam hal ini pembuat smartphone, berlomba-lomba untuk menghadirkan perangkat yang tak hanya cantik di luar tetapi juga pintar di dalam. Ibarat kata, Tasya lah, udah cantik, lulusan Columbia University, beasiswa pula. Lengkap.

Nah, hal ini jugalah yang tampaknya coba diterapkan Honor kala membesut 9i. Alih-alih membuat perangkat ini sekedar pintar di harganya yang terjangkau, Honor juga ingin membuatnya jadi penakluk hati dengan tampilan yang menawan. Mulai dari layar Full view yang lebih dari cukup untuk memanjakan mata, bodi kaca yang menyilaukan, lapisan 2.5D yang tangguh hingga baju (casing) yang mempesona.

Besar juga bisa cantik

Oke, bicara tentang cantik yang tak melulu harus kecil, sebagian dari kita mungkin akan langsung berpikir tentang berat badan. Tapi tidak, bukan itu yang kami maksud disini. Besar yang akan dibahas disini adalah besar dalam segi ukuran, dan itu layar.

Ya, ini mungkin akan jadi hal pertama yang membuat Honor 9i menonjol dan menarik perhatian banyak orang. Khususnya mereka yang menyukai layar besar. Besarannya 5.9 inci. Terbilang besar, jika mengacu pada meteran. Tapi aspek rasio 18:9 yang dibawa membuatnya tak terlihat sebesar seharusnya. Sementara resolusi FHD+ (1080×2160 pixels) lebih dari cukup untuk membuat mata terpuaskan. Viewing angle-nya bagus, meski memang tak “sehidup” mereka yang dipanggil smartphone flagship.

But hei, buat Anda yang terbiasa dengan aktivitas luar ruangan seperti kami, berita bagus karena layarnya cukup bisa diandalkan. Paling tidak, mata tak harus dibuat mencari-cari saat berdiri di bawah sengatan sinar matahari. Tapi tangan mungkin perlu, mencari sun cream.

Ramping dan menarik berkat layar 2.5D

Smartphone kelas atas, alias flagship, lazim menggunakan Gorilla Glass. Sementara smartphone mid-range seperti Honor 9i lebih memilih 2.5D glass. Lantas apa artinya ini tidak lebih baik dari Gorilla? Pada dasarnya, 2.5D glass bukanlah merupakan jenis kaca tertentu atau merek kaca. Ini hanyalah konvensi penamaan yang digunakan untuk kaca berkontur, yang tak lain kaca yang memiliki sedikit lengkungan di ujungnya. Nah, kaca jenis inilah yang digunakan Honor untuk 9i.

Efeknya? Tentu saja tak hanya berkontur, layar 2.5D juga membuat Honor 9i terlihat lebih ramping dan jauh lebih menarik. Koreksi kami jika salah, Anda termasuk orang yang suka dengan sesuatu yang ramping dan menarik bukan?

Bodi serupa flagship

Beralih ke bagian belakang, keberadaan bodi kaca bisa dibilang adalah hal lainnya lagi yang membuat Honor 9i menonjol di tengah keramaian. Mungkin bahkan saat ia berdiri di tengah teman-temannya yang lebih tinggi (kelasnya), sekalipun.

Oke, kaca memang rapuh, apalagi jika dibandingkan dengan aluminium, namun tak bisa dipungkiri juga bahwa kaca sama artinya dengan cantik. Mungkin itu juga alasannya banyak smartphone flagship membalut dirinya dengan lapisan menyerupai kaca, baik depan maupun belakang.

Kaca tampak hebat, dan menghadirkan nuansa yang mewah. Nah, semua orang menginginkan kemewahan, bukan? Tak berlebihan jika Honor mengikuti jejak para rekan flagshipnya. Ini berakhir tak hanya pada tampilannya yang mengesankan, serupa flagship, tetapi juga kemudahan pada sinyal seperti Wi-Fi, LTE, dan Bluetooth untuk tertangkap. Oh, tentu saja disamping bisa ngaca.

Penangkal sinar biru

Lebih baik ketinggalan dompet daripada ketinggalan smartphone, demikian kata banyak orang. Dan ini tidak berlebihan, apalagi sekarang ini semakin banyak orang juga lebih senang memandangi HP-nya ketimbang pasangan. Ironis, tapi itulah kenyataan.

Nah, bicara sehat atau tidak, sudah pasti jawabannya tidak. Mungkin itu jugalah yang mendasari para pembuat smartphone untuk kemudian memberi perlindungan pada para penggunanya. Honor tak terkecuali, ketika mereka memutuskan untuk menyematkan teknologi nano optical film di badan Honor 9i.

Fungsi dari teknologi ini adalah untuk melindungi pengguna dari bahaya radiasi sinar biru. Sinar biru ini merupakan sinar terjauh yang dapat ditangkap oleh manusia, di mana sinar ini tak hanya bisa didapatkan dari sinar matahari, tetapi juga di berbagai perangkat berlayar yang bersifat non-alami. Salah satunya smartphone. Saking bahayanya, sinar ini bisa menyebabkan Degenerasi Makula yang berujung resiko kebutaan. Nah lho….

Tapi tenang, Honor tampaknya cukup peduli dengan kesehatan mata penggunanya, makanya mengapikasikan teknologi Eye Protection untuk mengurangi resiko penyakit mata. Well, Honor sepertinya tidak terlalu peduli dengan pasangan Anda yang sedang cemberut di ujung sana.

Cantik dan elegan

Istilah cantik tapi kumal sepertinya benar-benar coba dihindari Honor untuk smartphone barunya. Terbukti, merek yang merupakan sub brand dari Huawei ini mengupayakan berbagai cara untuk mempercantik sang perangkat. Bukan cuma membalutnya dengan hal-hal di atas, Honor juga mendandani 9i dengan “baju-baju” yang menarik. Nah, disinilah Happa bertugas. Desainer papan atas Indonesia ini akan membuat Anda berdecak kagum dengan casing smartphone besutannya, khusus untuk Honor 9i.

Kualitas Deepfakes Ditingkatkan, Video Hoax jadi Sulit Dikenali?

0

Telset.id,Jakarta – Memerangi berita atau video hoax tampaknya akan menjadi sebuah pekerjaan yang sulit ke depannya. Sebab, saat ini para peneliti telah menemukan metode baru untuk meningkatkan kualitas deepfakes atau video palsu.

Metode baru pada deepfakes ini dapat menirukan gaya atau mimik dari satu orang atau objek, dan memindahkannya ke orang atau objek yang lain. Hal ini tentu saja akan berpotensi untuk digunakan untuk kejahatan, misalnya membuat berita palsu.

Deepfakes adalah video palsu yang telah dimanipulasi oleh artificial intelligence (AI) untuk membuat seseorang atau sesuatu muncul pada objek yang lain.

Baca Juga: Upss! Gal Gadot Dijadikan Artis Porno oleh AI

Deepfakes telah diperluas metodenya oleh para peneliti di Carnegie Mellon University, dengan menggunakan algoritma machine learning untuk menanamkan ekspresi wajah dan tingkah laku dari satu objek video ke objek lainnya.

Dilansir dari New York Post, Kamis (20/09/2018), dalam studi yang baru saja dipresentasikan pada European Conference on Computer Vision (ECCV 2018) di Munich, Jerman, para peneliti menggunakan komedian John Oliver dan Stephen Colbert sebagai contoh.

Eksperimen ini menunjukkan raut wajah Colbert yang menjadi sedikit berkerut, karena ditanamkan mimik saat Oliver berbicara. Selain itu, video Colbert juga tampak memiliki resolusi rendah, dan agak kabur.

Baca Juga: AS Khawatir Dampak Penyalahgunaan Teknologi AI Deepfake

Contoh lainnya yang diperlihatkan adalah bunga daffodil yang mekar seperti hibiscus, Barack Obama yang berbicara dengan karakteristik Martin Luther King Jr. dan gaya bicara Donald Trump yang mirip seperti gaya bicara Obama.

“Metode ini dapat membantu pembuat film bekerja lebih cepat dan lebih murah atau membantu mobil autonomous belajar mengemudi pada malam hari,” tulis peneliti dalam sebuah video yang menampilkan hasil penelitian.

Baca Juga: Peneliti Bikin Aplikasi Anti Hoax di WhatsApp, Seperti Apa?

Namun, dampak dari peningkatan kualitas deepfakes tidak seluruhnya baik. Itu karena, deepfakes juga menjadi tantangan baru dalam upaya memerangi berita atau informasi palsu. (BA/FHP)