Beranda blog Halaman 2433

Huawei Mate 20 RS Porsche Design Dibanderol Rp 29,6 Jutaan

0

Telset.id, Jakarta – Sekitar enam bulan lalu Huawei merilis Porsche Design Mate 10 RS, bersamaan dengan peluncuran ponsel pintar flagship-nya P20. Kini produsen smartphone asal China ini kembali merilis model baru Huawei Porsche Design Mate 20 RS dengan harga yang mahal.

Model ponsel yang dinamai seperti merek mobil sport ini memang dirancang oleh desainer pabrikan mobil asal Jerman itu.

Tak heran, Huawei membanderol Porsche Design Mate 20 RS dengan harga paling murah 1.695 euro (US$1.950) atau mencapai Rp 29,6 jutaan di pasar Eropa, untuk model dengan kapasitas storage 256 GB.

Sedangkan versi storage 512GB dibanderol 2.095 euro (US$ 2.410) atau sekitar Rp 36,6 jutaan, demikian seperti dilansir The Verge, Kamis (18/10/2018).

Huawei Porsche Design Mate 20 RS memiliki RAM 8 GB dan dilengkapi 3 kamera, yakni kamera utama 40 megapiksel (MP), kamera lensa sudut lebar 20 MP dan kamera telefoto 8 MP.

Spesifikasi kamera ini sama persis dengan Mate 20 Pro standar yang dibanderol jauh lebih murah, yakni 1.049 euro (US$ 1,206) atau sekitar Rp 18,3 juta di Eropa atau selisihnya mencapai Rp 11 jutaan.

Baca juga: Huawei Mate 20 dan 20 Pro Meluncur, Bawa Tiga Kamera Leica

Dengan selisih harga yang hampir 60 persen lebih mahal ketimbang model biasa, seharusnya smartphone ini dibalut bahan kashmir dan bertatahkan berlian kecil. Namun kenyataanya ponsel canggih ini hanya dibedakan warna dan sebagian balutan kulit di bagian belakang.

Seperti ponsel flagship kelas atas lainnya, Huawei menyematkan chipset Kirin 980 terbaru. Ini merupakan chip seluler 7nm pertama di dunia, yang berukuran jauh lebih kecil daripada chip lama.

Ponsel ini menjalankan sistem operasi EMUI 9.0 berbasis Android yang juga digunakan oleh flagship Huawei baru lainnya. Smartphone ini juga dibekali kecerdasan buatan pada fitur HiVision, yang bisa mengidentifikasi lukisan dan bangunan penanda atau landmark. Fitur ini mirip Google Lens.

Tak hanya itu, Huawei juga menyematkan sensor sidik jari di layar dan opsi untuk menggunakan teknologi keamanan pengenalan wajah untuk membuka kuncinya. Fitur ini merupakan salah satu unggulan produsen smartphone flagship kelas atas ini.

Supaya penggunanya bisa menggunakan perangkat ini cukup lama, Mate 20 RS dipersenjatai baterai 4,200mAh yang mendukung pengisian daya cepat. Tetapi pengisian cepat hanya bisa dilakukan dengan pengisi daya nirkabel tersendiri, yang tidak termasuk dalam banderol mahal tersebut.

Baca juga: Amerika Bujuk Kanada untuk Ikut ‘Musuhi’ Huawei

Huawei Porsche Design Mate 20 RS rupanya cukup tahan cipratan air karena mendapat sertifikat tahan air IP68 atau sama dengan iPhone paling gress. Ponsel ini hanya dirilis dengan warna hitam dan akan tersedia di sebagian besar pasar pada 16 November. Sedangkan untuk pasar China akan tersedia versi warna merah untuk edisi terbatas.

Kemungkinan ponsel ini tidak dipasarkan di Amerika Serikat (AS) karena perusahaan ini masih terikat sanksi embargo yang dijatuhkan pemerintah Negari Paman Sam itu. [WS/HBS]

Sumber: The Verge

Bos Indosat: Konsolidasi Keharusan, kalau Cocok Kami Beli

0

Telset.id, Jakarta – Direktur Utama Indosat Ooredoo, Chris Kanter tidak menutup kemungkinan jika perusahaannya akan melakukan konsolidasi atau merger demi perkembangan Indosat. Chris mengatakan bahwa cepat atau lambat Indosat akan melakukan konsolidasi.

Chris juga mengatakan jika konsolidasi atau merger dengan operator seluler lain merupakan cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan posisi Indosat di industri telekomunikasi Indonesia.

“Konsolidasi sudah menjadi keharusan, dan kami siap membeli apabila itu bagus. Kalau kita mau kokohkan ini semua cara kita,” ujar Chris Kanter saat acara perkenalan Dirut baru Indosat di Jakarta, Kamis (18/10/2018)

Sayangnya rencana konsolidasi itu belum dibicarakan lebih lanjut oleh pihak Ooredoo selaku induk usaha dari Indosat yang berada di Qatar.

Dia mengungkapkan, sebenarnya wacana merger sudah ada sejak dua tahun lalu. Ketika dirinya masih menjadi komisaris Indosat, pihak Ooredoo sudah mewacakan hal (konsolidasi) tersebut.

“Ini bukan baru kemarin dibicarakan, tapi sudah sejak dua tahun lalu. Ooredoo waktu itu pengen ngambil, tapi saya tidak tahu operator mana yang ingin diambil,” ungkap Chris.

Baca Juga : Ditunjuk Jadi Bos Baru Indosat, Siapa Chris Kanter?

Menurutnya, peluang konsolidasi memang besar, karena ia yakin pihak Qatar (Ooredoo) memiliki cukup uang jika ingin mengambil operator telekomunikasi lain, agar Indosat bisa naik ke posisi teratas di industri telekomunikasi.

“Qatar memiliki banyak uang dan akan lebih mudah untuk melakukannya. Tapi ini (upaya konsolidasi) belum ada pembicaraan sama sekali,” ucap Kanter.

Di kesempatan yang sama, Kanter juga menyinggung terkait strateginya dalam mengembangkan Indosat Ooredoo. Salah satu fokus yang akan dikembangkan oleh Chris adalah aspek people atau Sumber Daya Manusia (SDM).

Dirinya ingin Indosat diisi oleh orang-orang yang kompeten. Maka dari itu, dirinya akan berdiskusi dengan pihak Human Resources Departement (HRD) untuk membicarakan hal itu.

“Saya yakin dengan prinsip the right man in the right place, makanya saya akan ke HRD dulu untuk menunjukan itu,” imbuhnya.

Chris pun yakin jika Indosat memiliki potensi SDM yang bagus sehingga tinggal dilakukan arahan sedikit demi meningkatkan penjualan layanan Indosat di Indonesia.  “Harapan saya dengan didukung keluarga besar Indosat, me do become very strong number 2,” ucap Chris.

Seperti diketahui, rumor tentang rencana Indosat konsolidasi atau merger dengan operator lainnya memang sudah santer berhembus sejak lama. Kabarnya, operator yang identik dengan warna kuning ini sudah melakukan pendekatan dengan salah satu operator di Indonesia untuk melakukan merger.

Baca juga: Resmi! Chris Kanter Dirut Baru Indosat Ooredoo

Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) telah menunjuk Chris Kanter sebagai Direktur Utama Indosat Ooredoo yang baru. Chris menggantikan Joy Wahjudi yang mundur dari jabatannya karena alasan pribadi.

Ada beberapa nama baru yang menempati susunan direksi baru Indosat. Untuk posisi Direktur Utama diisi oleh Chris Kanter, kemudian tiga direksi lainnya adalah Eyas Naif Assaf, Arief Musta’in, dan Haroon Shahul Hameed. Sementara satu direktur independent diisi oleh Irsyad Sahroni. [NM/HBS]

 

Google Pay Kini Bisa Digunakan di Australia dan Jepang

0

Telset.id, Jakarta – Google Pay nampaknya makin serius menggarap pasar di luar Amerika Serikat (AS). Layanan pembayaran digital ini sudah bisa digunakan oleh para pegguna di Australia dan Jepang,

Seperti dilansir PhoneArena.com, Kamis (18/10/2018), untuk pelanggan di Australia, Google Pay kini tersedia di Bank of Melbourne, BankSA, St. George dan Up Money.

Selain itu Google mengatakan bahwa mereka telah menambahkan kartu layanan baru di Bendigo Bank. Sedangkan untuk pelanggan Jepang, Google Pay baru-baru ini menambahkan kartu Kyash, JACCS dan JCB saat digunakan pada pedagang atau merchant yang memakai QUICPay.

Untuk lebih mengetahui informasi secara rinci mengenai daftar lengkap kartu yang kompatibel, Anda bisa mencarinya di situs web Google Pay karena tidak semuanya menggunakan layanan ini.

Kendati mulai merambah pasar luar negeri, namun upaya ekspansi Google Play ini dinilai tidak berjalan mulus, malah cenderung lambat dan sulit. Sebab, ada banyak syarat atau pembatasan yang diberlakukan oleh pemerintah setempat dengan la proteksi konsumen dan pasar.

Baca juga: Pesan Tiket Pesawat Bisa via Google Pay

Contohnya adalah jika Google Pay ingin beroperasi di Indonesia, maka perusahaan tersebut harus memenuhi sejumlah syarat yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melindungi konsumen.

Fungsi Google Pay mirip seperti aplikasi Apple Pay maupun Samsung Pay. Selain sebagai sarana untuk melakukan pembayaran, pengguna juga bisa memakainya untuk menyimpan tiket pesawat, tiket konser, kartu loyalitas, kartu hadiah, dan lainnya.

Yang menarik, Google Pay juga memungkinkan penggunanya untuk melakukan pembayaran dengan cara urunan bersama teman-teman mereka. Caranya, cukup klik menu transaksi pada aplikasi, pengguna bisa membagi tagihan kepada lima teman lainnya, sehingga mampu membuat waktu pembayaran lebih efektif.

Baca juga: Google Pay, Cara Google Saingi Layanan Apple Pay

Google Pay sendiri adalah layanan pembayaran terpadu persembahan Google, hasil perpaduan antara Android Pay dan Google Wallet. Bagi pengguna yang sudah telanjur menggunakan Android Pay tidak perlu khawatir.

Sebab, aplikasi itu akan otomatis berubah menjadi Google Pay. Kalau belum ada perubahan, pengguna juga bisa melakukan pembaruan secara manual melalui Google Play Store. [WS/HBS]

Sumber: PhoneArena

5 Rekomendasi Smartphone Harga Rp 2 Jutaan Buat Gamers

0

Telset.id, Jakarta – Perkembangan game pada smartphone terus meningkat. Awalnya, kita hanya bisa menjumpai game sederhana, seperti Snake di zaman ponsel monokrom. Namun sekarang, game dengan grafis berkualitas tinggi dengan gameplay yang kompleks pun sudah bisa dimainkan di smartphone.

Namun, biasanya game berkualitas tinggi hanya dapat dimainkan dengan maksimal pada smartphone dengan spesifikasi yang memadai.

Sayangnya, smartphone semacam itu biasanya dibanderol dengan harga yang mahal, sekitar Rp 5 jutaan hingga di atas Rp 10 jutaan.

Tapi tenang, bagi Anda yang menyenangi game mobile di smartphone jangan bersedih, sebab kami telah merangkum 5 rekomendasi smartphone gaming dengan kisaran harga Rp 2 jutaan.

Meski harganya sangat bersahabat alias murah, namun smartphone yang kami rekomendasikan ini bisa menjalankan game berkualitas tinggi tanpa harus khawatir mengalami masalah lag, dan lainnya.

Nah, berikut ini 5 smartphone gaming harga Rp 2 jutaan yang telah Tim Telset.id rangkum untuk Anda. Yuk, simak ulasannya!

Asus Zenfone Max Pro M1

Foto: Hendra Wiradi/Telset.id

Asus Zenfone Max Pro M1 pertama kali diluncurkan pada bulan April 2018 lalu. Smartphone ini ditenagai oleh prosesor octa-core 1.8GHz Snapdragon 636, GPU Adreno 509, tiga varian RAM dan ROM yakni 3GB/32GB, 4GB/64GB, dan 6GB/64GB serta baterai berkapasitas 5,000 mAh.

Smartphone ini bisa dibilang menjadi salah satu smartphone menengah yang bertenaga. Salah satu alasannya adalah, sistem operasi yang digunakan bukan lagi ZenUI berbasis Android, melainkan menggunakan sistem Android murni yang tentunya minim bloatware.

Selain itu, berkat baterainya yang berkapasitas 5,000 mAh, tentu Zenfone Max Pro M1 mampu memenuhi hasrat main game penggunanya dalam waktu yang lama. Apalagi, ditambah dengan layar berjenis IPS berukuran 5,99 inch dengan resolusi Full HD+ (1080 x 2160 piksel) beraspek rasio 18 : 9.

Baca Juga: Review Asus Zenfone Max Pro M1: Zenfone Max Terbaik!

Di samping spesifikasi Max Pro M1 yang mumpuni, desain smartphone tersebut pun akan membuat pengalaman bermain game menjadi lebih baik. Sebab, meski mengusung desain memanjang, pengalaman menggunakannya mirip seperti menggunakan smartphone berdesain klasik dengan layar berukuran 5,5 inch aspek rasio 16 : 9.

Alhasil, tagline Asus terhadap Max Pro M1, yakni “Limitless Gaming” memang terbukti, karena pengguna yang suka main game akan terpuaskan ketika menggunakan smartphone ini.

Di Indonesia, Asus Zenfone Max Pro M1 dijual dengan harga mulai dari Rp 2,2 jutaan untuk versi terendah, hingga Rp 3,35 jutaan untuk versi tertinggi. Max Pro M1 tersedia dengan dua pilihan warna, yakni Meteor Silver dan Deepsea Black.

Xiaomi Mi A2 Lite

Xiaomi Mi A2 Lite merupakan smartphone terbaru Xiaomi yang diluncurkan beberapa waktu lalu di Indonesia. Smartphone tersebut ditenagai oleh prosesor octa-core 2.0GHz Snapdragon 625, RAM 3GB/4GB, ROM 32GB/64GB, dan baterai berkapasitas 4,000 mAh.

Mi A2 Lite memiliki spesifikasi cukup bertenaga dan punya efisiensi baterai yang mumpuni. Sebab, selain sudah menggunakan Snapdragon 625 yang memang unggul dalam hal efisiensi daya, smartphone ini pun berjalan di atas sistem operasi Android One berbasis Android 8.1 Oreo murni.

Dengan begitu, para pengguna smartphone ini akan bisa memainkan game dengan puas, tanpa harus memikirkan daya baterai yang akan terkuras habis dengan cepat.

Baca Juga: Mi A2 & Mi A2 Lite Resmi Sambangi Indonesia, Harganya?

Xiaomi Mi A2 Lite mengusung layar berukuran 5,84 inci dengan resolusi Full HD+ (1080 x 2280 piksel). Meski berukuran lebih kecil dari Mi A2, layar smartphone ini memiliki rasio lebih besar, tepatnya 19 : 9 berkat penggunaan notch di bagian atasnya untuk memaksimalkan rasio layar terhadap body smartphone.

Di Indonesia, Xiaomi Mi A2 Lite dibanderol dengan harga Rp 2,5 jutaan untuk versi terendahnya, hingga Rp 3,1 jutaan untuk versi tertinggi dengan RAM 4GB dan ROM 64GB. Smartphone itu punya tiga pilihan warna, yakni Black, Blue, dan Gold.

Xiaomi Redmi Note 5

Xiaomi rupanya masih menjadi salah satu smartphone menengah dan terjangkau yang menjadi pilihan pengguna yang “gila games”. Salah satu smartphone Xiaomi yang bisa Anda jadikan pilihan adalah Xiaomi Redmi Note 5, yang diluncurkan dengan waktu hampir berdekatan dengan Asus Zenfone Max Pro M1 di Indonesia.

Smartphone tersebut ditenagai oleh prosesor octa-core Snapdragon 636, RAM 3GB/4GB/6GB, ROM 32GB/64GB, serta baterai berkapasitas 4,000 mAh.

Berbeda dibandingkan Asus Zenfone Max Pro M1 yang berjalan di sistem operasi Android murni, Redmi Note 5 menggunakan sistem operasi MIUI 9 berbasis Android Oreo, yang bakal mendapatkan pembaruan ke MIUI 10.

Selain spesifikasi mumpuni untuk sekelas smartphone menengah, Xiaomi Redmi Note 5 Pro juga dikemas dengan desain yang cukup kokoh.

Baca Juga: Unboxing Redmi Note 5, Seri Redmi Berteknologi AI

Sebab, Xiaomi menggunakan body aluminium serta layar yang dilapisi Corning Gorilla Glass untuk menjaga smartphone dari kejadian yang tak diinginkan, seperti dilempar dari ketinggian saat pengguna kalah dalam suatu game misalnya.

Redmi Note 5 juga masih nyaman untuk digenggam dan dipakai bermain game, meski mengusung layar besar berukuran 5,99 inci beresolusi Full HD+ (1080 x 2160) dan aspek rasio 18 : 9.

Di Indonesia, Xiaomi Redmi Note 5 dibanderol dengan harga Rp 2,2 jutaan untuk varian 3GB/32GB, sampai Rp 3,3 jutaan untuk model 6GB/64GB. Ada empat pilihan warna yang tersedia, yaitu Black, Champagne Gold, Rose Gold, Lake Blue.

Vivo Y83

Jika biasanya Vivo identik sebagai merk smartphone yang jago selfie, tapi sebenarnya brand ini pun menyediakan smartphone menengah dengan spesifikasi mumpuni untuk mendukung aktivitas gaming penggunanya. Salah satunya adalah Vivo Y83.

Vivo Y83 dibekali oleh prosesor octa-core 2.0 GHz MediaTek Helio P22, RAM 4GB, ROM 32GB, baterai berkapasitas 3,260 mAh yang sayangnya tidak mendukung teknologi fast charging dan sistem operasi FunTouch OS 4.0 berbasis Android 8.1 Oreo.

Seperti Xiaomi Mi A2 Lite, smartphone ini juga menyuguhkan tampilan layar dengan aspek rasio yang besar. Itu karena, Vivo Y83 mengadopsi desain notch atau poni di bagian atasnya.

Dengan desain itu, rasio layar berukuran 6,22 inci dengan resolusi HD+ (720 x 1520 piksel) terhadap body akan lebih besar, dan berdampak pada pengalaman bermain game yang jauh lebih baik lagi.

Di Indonesia, Vivo Y83 sendiri dibanderol dengan harga sekitar Rp 2,5 jutaan sampai Rp 2,7 juta. Tersedia empat opsi warna yang bisa dipilih pengguna, yakni Black, Aurora White, Red, Gold.

Realme 2 Pro

Review Realme 2 Pro
Foto: Hendra Wiradi/Telset.id

Terakhir adalah Realme 2 Pro, yang baru-baru ini diluncurkan di Indonesia sebagai salah satu smartphone menengah dengan performa mumpuni yang dibanderol dengan harga terjangkau.

Realme 2 Pro berbekal prosesor octa-core 1.95 Ghz Snapdragon 660 AIE, RAM 4GB/6GB/8GB, ROM 64GB/128GB, dan baterai berkapasitas 3,500 mAh. Menariknya, Realme 2 Pro menjadi satu-satunya smartphone kelas menengah di bawah Rp 5 jutaan yang memiliki RAM 8GB dan Snapdragon 660.

Bukan sekadar “tempelan” saja, namun spesifikasi itu dapat menopang seluruh proses yang berjalan di atas sistem operasi Color OS 5.2 berbasis Android 8.1 Oreo.

Realme 2 Pro mengusung layar full screen berukuran 6,3 inci beresolusi Full HD+ (1080×2340 piksel) dan aspek rasio 19 : 9. Layar tersebut terasa besar, karena bezel di tiap sisi smartphone cukup tipis yang membuat pengalaman menggunakannya akan jauh lebih maksimal.

Baca Juga: Review Realme 2 Pro: Spesifikasinya Gak Nyantai!

Smartphone ini dikemas dengan body polycarbonate dengan efek cermin yang terlihat unik. Body-nya juga terasa enak digunakan menggunakan satu atau dua tangan, karena punya efek melengkung di sisi kiri dan kanannya.

Tentu, Realme 2 Pro juga punya kemampuan bagus untuk mendukung penggunanya dalam bermain game ringan hingga game paling berat sekalipun. Sebab, smartphone ini juga sudah didukung dengan fitur Game Space yang dapat mengoptimalkan performa smartphone.

Realme 2 Pro di Indoneia dihargai Rp 2,8 jutaan untuk RAM 4GB dan ROM 64GB. Kemudian bagi model RAM 6GB dan ROM 64GB, dihargai Rp 3,2 jutaan, serta untuk RAM 8GB dan ROM 128GB dibanderol Rp 3,6 jutaan. Realme 2 Pro tersedia dengan pilihan warna Black Sea, Blue Ocean, Ice Lake. (AU/FHP)

Facebook Tuding Pelaku Peretasan Data adalah Spammer

0

Telset.id, Jakarta – Pencarian siapa di balik pelaku peretasan 29 juta data pengguna Facebook belum menemukan titik terang. Facebook masih mencari tahu aktor utama dari tindakan melanggar hukum tersebut.

Meski belum secara tegas memberikan pernyataan, namun Facebook dikabarkan sudah mendapat kesimpulan sementara soal dalang atas kasus pencurian data ini.

Dilansir Telset.id dari CNET pada Kamis (18/10), pihak Facebook mengatakan jika spammer atau orang-orang yang melakukan spamming menjadi pelakunya.

Menurut Facebook, spammer tersebut menyamar menjadi perusahaan pemasaran digital untuk melakukan peretasan data. Facebook sendiri belum menjelaskan nama spammer tersebut kepada publik.

Namun menurut laporan Wall Street Journal, pernyataan Facebook ini membantah tudingan jika ada komplotan peretas tingkat global melakukan peretasan data dengan tujuan politik.

Tudingan tentang adanya tujuan politik berkembang menyusul kegiatan pemilihan paruh waktu Amerika Serikat (AS) yang akan dilakukan pada bulan November mendatang.

Kemudian pernyataan abu-abu dari pihak Facebook juga dinilai merupakan perintah dari FBI yang saat ini sedang menangani kasus tersebut. FBI meminta kepada Facebook untuk tidak membocorkan identitas pelaku.

Baca juga: Bobol Lagi, 3 Juta Data Pengguna Facebook Eropa Dicuri

Rabu kemarin (18/10) Ketika ditanya awak media, Wakil Presiden Facebook bidang menajemen yakni Guy Rosen juga menolak berkomentar terkait pelaku peretasan. Bahkan dirinya tidak mengonfirmasi jika pelaku peretasan adalah para spammer

“Kami bekerja sama dengan FBI dalam masalah ini,” kata Guy. “FBI secara aktif menyelidiki dan meminta kami untuk tidak membahas siapa yang mungkin berada di belakang serangan ini.”

Kasus ini bermula pada akhir September lalu. Ketika itu Facebook mengumumkan bahwa mereka telah menemukan bug keamanan yang bisa saja mempengaruhi hampir 50 juta pengguna Facebook. Bug tersebut dapat dimanfaatkan para hacker untuk meretas akun Facebook dengan cukup mudah.

Baca juga: Hati-hati! Bug Ini Ancam 50 Juta Pengguna Facebook

Bug itu sendiri ditemukan Facebook pada fitur “View As”, yang memungkinkan pengguna untuk melihat seperti apa profil mereka saat dilihat oleh pengguna lainnya.

Dalam situs resminya, Facebook menyatakan bahwa bug ini bisa membuat para hacker untuk mencuri token akses Facebook, yang bisa digunakan untuk mengakses akun Facebook tanpa diketahui pemiliknya. Sekadar informasi, token akses Facebook merupakan kunci digital untuk membuka Facebook tanpa login.

Situasi semakin parah. Pada 13 Oktober kemarin Mereka mengatakan bahwa bug tersebut memungkinkan peretas untuk mengakses jutaan nomor telepon dan email pengguna Facebook.

Dalam keterangannya Facebook mengatakan bahwa peretas bisa menggunakan 400.000 akun untuk mendapatkan akses token 30 juta pengguna Facebook.

Perlu diketahui bahwa di antara 30 juta pengguna beresiko, peretas bisa mengakses dengan mudah data mengenai jenis kelamin dan riwayat postingan di 14 juta pengguna.

Baca juga: Data Pengguna Diretas, Facebook Terancam Denda Rp 24,3 Triliun

Ada juga 15 juta pengguna beresiko diretas terkait nomor telepon dan alamat email. Sedangkan ada 1 juta pengguna yang akses tokennya beresiko diretas oleh oknum yang tidak bertanggungjawab tersebut. [NM/HBS]

Sumber: CNET

 

Jadi Dirut Indosat, Ini Strategi Chris Kanter

0

Telset.id, Jakarta – Direktur Utama Indosat Ooredoo yang baru, Chris Kanter telah menyiapkan strategi untuk memimpin Indosat. Chris mengatakan bahwa dirinya ingin melakukan transformasi besar-besaran di Indosat.

Langkah pertama yang akan dilakukan Chris adalah fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di perusahannya.

Ia mengatakan, bahwa selama delapan tahun menjadi komisaris Indosat, dia melihat sebenarnya Indosat memiliki SDM yang bagus dan inovatif.

“Kita selalu melihat Indosat itu sebagai tempat inovasi, dan menjadi talent pool,” ujar Chris di acara perkenalan Dirut baru Indosat di Jakarta, Kamis (18/10/2018).

Chris sendiri juga ingin menciptakan tim yang baru dalam jajarannya. Dirinya meminta kepada pihak investor dan juga Joy Wahjudi selaku mantan Dirut Indosat untuk merekomendasikan nama-nama kandidat yang cocok menemaninya untuk memimpin Indosat.

Baca juga:  Resmi! Chris Kanter Dirut Baru Indosat Ooredoo

Bahkan ada posisi Credit Marketing Officer (CMO) serta kepala Divisi Sales and Distribution yang diisi oleh orang-orang yang dia pilih sendiri.

“CMO saya yang interview sendiri. Sales and Distribution juga orang baru. Saya minta ada New Team,” ucap Chris.

Selama menjadi komisaris Indosat, ia menilai jika kepercayaan diri Indosat masih kurang. Pasalnya untuk bersaing di industri telko, Indosat harusnya adalah simbol dari bangsa Indonesia yang sudah sepatutnya berada di urutan teratas di industri telekomunikasi.

“Harapan saya dengan tim dan keluaga besar Indosat kita menjadi lebih kuat dan menjadi teratas di industri ini,” imbuhnya.

Nantinya divisi yang akan diajak diskusi nantinya adalah Human Resource Departement (HRD) terkait kinerja pegawai Indosat. Dirinya ingin ada pembagian kerja di Indosat bisa diisi dengan orang kompeten. “Saya ke HRD dulu. Saya ingin the man in the right place,” ucap Chris.

Fokus lainnya adalah di bidang process dam business. Chris ingin memperbesar jaringan 4G LTE semakin cepat dan luas demi kenyamanan konsumen. Pada aspek bisnis dirinya ingin terus bekerja sama dengan Ooredoo yang merupakan investor dari Qatar.

Dirinya berharap jika Ooredoo dan Indosat bisa tetap bekerja sama supaya Capital Expense (Capex) atau belanja modal tetap terjaga. “Intinya komitmen capex yang paling penting,” ucap Khris.

Sebelumnya Direktur Utama Indosat Ooredoo yang baru menggantikan Joy Wahjudi akhirnya terjawab. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) telah menunjuk Chris Kanter sebagai Direktur Utama Indosat Ooredoo yang baru.

Baca:  Ditunjuk Jadi Bos Baru Indosat, Siapa Chris Kanter?

Saat ini Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) masih berlangsung. Ada beberapa nama baru yang menempati susunan direksi baru Indosat.

Untuk posisi Direktur Utama diisi oleh Chris Kanter, kemudian tiga direksi lainnya adalah Eyas Naif Assaf, Arief Musta’in, dan Haroon Shahul Hameed. Sementara satu direktur independent diisi oleh Irsyad Sahroni. [NM/HBS]

 

Hati-hati! Aplikasi Penipu Berkeliaran di App Store

0

Telset.id, Jakarta – Sejumlah aplikasi penipu di App Store dilaporkan telah memanipulasi mekanisme penetapan harga berlangganan Apple untuk merugikan pengguna. Diketahui, aplikasi scammers ini mengambil keuntungan dari mekanisme berlangganan Apple.

Sekadar informasi, mekanisme itu memungkinkan developer untuk memberikan uji coba gratis, yang secara otomatis akan dikonversi ke perjanjian bulanan.

Dilansir Telset.id dari Apple Insider, Kamis (18/10/2018), developer aplikasi yang tidak bertanggung jawab menggunakan teknik yang “dark pattern” atau elemen antarmuka yang menipu pengguna secara sengaja. Selain itu, mereka merancang strategi lain yang mengelabui pengguna agar berlangganan uji coba konversi.

Baca Juga: Awas! Ada Aplikasi Penjual Ethereum Palsu di Play Store

Teknik tersebut tampaknya efektif, sebab beberapa aplikasi scammers atau penipu berada di daftar atas kategori Apple Top Grossing. Bahkan, sebagian besar aplikasi itu hanya menawarkan fitur terbatas atau memiliki fitur yang meniru aplikasi lainnya.

Salah satu aplikasi yang menipu pengguna adalah TinyLabs QR Code Reader, yang ditemukan oleh Forbes pada awal bulan ini, bersama sejumlah aplikasi lainnya yang menggunakan skema serupa untuk menguras ratusan hingga ribuan dolar dari pengguna per tahunnya.

Baca Juga: Apple Larang Aplikasi “Penyedot Data” di App Store

Aplikasi TinyLabs QR Code Reader diketahui mendorong pengguna untuk menggunakan versi Pro dengan mengetuk tombol Start yang menyamarkan informasi harga bulanan dalam huruf kecil.

Aplikasi lainnya adalah Weather Alarms yang menampilkan iklan popup dengan dua tombol, coba gratis atau bayar. Aplikasi ini akan memberikan opsi untuk menutup halaman iklan, namun diberi waktu hanya beberapa detik saja. Sehingga pengguna harus memilih berlangganan sebagai satu-satunya opsi.

Kendati demikian, Apple tampaknya telah memperbaiki masalah tersebut. Baik QR Code Reader dan Weather Alarm tidak lagi tersedia di App Store Amerika Serikat. Sementara 11 dari 17 aplikasi yang disebutkan dalam artikel Forbes juga telah menghilang. (BA/FHP)

Desain iPad Pro 2018 Bocor, Tanda Segera Diluncurkan?

0

Telset.id, Jakarta – Apple dikabarkan segera merilis iPad Pro 2018 dalam waktu dekat. Rumor ini diperkuat dengan munculnya berbagai bocoran foto serta spesifikasinya di internet, termasuk paling terbaru adalah render atau hasil rekayasa 3D yang tampilkan desain iPad Pro 2018.

Dilansir Telset.id dari Techradar, Kamis (18/10/2018), render ini menunjukkan iPad Pro 2018 dengan layar berukuran 12,9 inci. Tablet ini punya bezel yang tipis, serta terdapat beberapa sensor tambahan di bagian tepi atasnya, atau tepi kiri jika diposisikan secara landscape.

Disinyalir, sensor tersebut diperuntukkan untuk teknologi keamanan Face ID, yang bakal menjadi salah satu fitur unggulan dari iPad Pro 2018. Dengan adanya render ini, tentu penggemar iPad telah mendapatkan gambaran jelas dari perangkat yang akan mereka buru dalam waktu dekat.

Baca Juga : Ini Bukti iPad Pro Anyar Tanpa Headphone Jack?

Baca Juga: iPad Pro akan Punya Face ID dan Konektor Magnetik?

Meski demikian, Apple masih menutup rapat informasi mengenai iPad Pro 2018, termasuk jadwal peluncuran dari perangkat barunya tersebut.

Sebelumnya, Apple perlahan-lahan mulai menghilangkan headphone jack di perangkat buatannya. Setelah iPhone, giliran iPad terbaru yang bakal dirilis tanpa kehadiran headphone jack.

Baca Juga : iPad Pro Terbaru Punya Fitur Misterius

Hilangnya headphone jack pada iPad terbaru karena Apple merancang perangkat tersebut dengan ketebalan 5,9 mm. Sehingga, ukuran setipis itu membuat Apple kehilangan ruang untuk menyertakan headphone jack di iPad Pro 2018. (WS/FHP)

Diprotes, Iklan ‘Horor’ Spotify Bikin Anak-anak Ketakutan

0

Telset.id, Jakarta – Mendekati hari perayaan Halloween, Spotify mengeluarkan iklan bertema horor. Namun rupanya iklan yang tayang di YouTube itu dilarang untuk disiarkan di Inggris, karena dinilai “terlalu mengganggu” anak-anak.

Iklan tersebut menampilkan sekelompok anak muda yang diburu oleh boneka setelah menyetel lagu “Havana” yang dinyanyikan oleh Camila Cabello.

Lagu tersebut digambarkan telah membangkitkan boneka menyeramkan yang tersimpan di ruangan lapuk. Boneka itu lalu meneror anak muda satu per satu.

Walaupun mengetahui akan diserang, salah satu remaja tetap memainkan lagu yang memiliki “melodi yang menarik dan lirik yang mudah dinyanyikan.” Alhasil, boneka itu tetap mendatangi mereka.

Iklan ditutup dengan gambar kepala boneka dengan teks: “Killer songs you can’t resist.” Jika diartikan, kata killer bisa menjadi “pembunuh” atau sesuatu yang sangat keren.

Baca juga: Pengguna Skype Bisa Berbagi Lagu dari Spotify

Iklan tersebut dilaporkan ke Otoritas Standar Periklanan (ASA) Inggris oleh salah satu orang tua. Ia mengatakan anaknya merasa iklan Spotify itu membuatnya merasa terganggu. Ia juga menyalahkan Spotify karena iklan itu ditayangkan pada video-video yang diperuntukkan bagi anak-anak.

Iklan tersebut muncul di DanTDM, kanal gaming di YouTube dengan 20 juta subscriber. ASA menerbitkan putusannya terhadap pariwara tersebut pada hari Rabu (17/10/2018).

ASA menulis bahwa Spotify berargumen iklan tersebut ditargetkan untuk orang dewasa berusia 18 hingga 34 tahun menggunakan sistem penarget di YouTube.

Menurut ASA, YouTube mengelak dan mengatakan video-video yang menargetkan kalangan tertentu merupakan tanggung jawab pengiklan.

“Kami memberitahu Spotify untuk memastikan ke depannya, iklan-iklan tidak mengganggu anak-anak tanpa alasan yang dapat dipertimbangkan, dan (mereka juga harus) memastikan iklan-iklan yang tidak cocok untuk anak-anak ditargetkan (kepada kalangan) yang sesuai,” ujar ASA menyimpulkan.

Baca juga: Anak-anak Bisa Dengarkan Spotify di Echo Dot Kids

Dilansir Telset.id dari CNET, lewat pernyataan di surat elektronik, Spotify mengungkapkan penyesalannya atas dampak yang diakibatkan oleh iklan tersebut.

“(Tayangan itu) dibuat sebagai parodi horor yang menghibur – dimaksudkan sebagai iklan yang humoris dan mendemonstrasikan bagaimana beberapa lagu sangat menarik dan mudah diingat,” ujar juru bicara Spotify.

“Kami sebagai pemasar menanggapi tanggung jawab kami dengan sangat serius dan selanjutnya (kami akan) berhati-hati (mengikuti) petunjuk ASA dalam menentukan target iklan yang sesuai dan efektif,” tambahnya.

Sumber: CNET

Samsung Caplok Startup Spanyol untuk Transisi ke 5G

0

Telset.id, Jakarta – Raksasa teknologi Korea Selatan, Samsung Electronics saat ini sedang memulai proses transisi teknologi 4G ke 5G. Untuk mempermudah prosesnya, Samsung mengakuisisi Zhilabs, startup analitik jaringan real-time asal Barcelona, Spanyol.

Techcrunch, Rabu (17/10/2018) melansir bahwa dengan resminya proses akuisisi ini, Zhilabs kini sepenuhnya menjadi milik Samsung.

Tetapi Konglomerasi Korsel ini tidak akan campur tangan dalam pengelolaan perusahaan rintisan itu, karena mereka akan membebaskan Zhilabs beroperasi secara independen dengan manajemen sendiri.

Sayangnya, Samsung tidak mengungkapkan berapa nilai aksi korporasi yang mereka lakukan, seperti jumlah saham atau nilai akuisisi tersebut.

Pembelian Zhilabs merupakan bagian dari inisiatif investasi 25 triliun won (US$ 22 miliar) atau mencapai Rp 336,3 triliun dalam bisnis terkait AI, 5G, komponen untuk kendaraan otonom dan teknologi biofarmasi yang diumumkan Samsung pada Agustus lalu.

Baca juga: Qualcomm Tunjuk Samsung jadi Pembuat Chipset 5G

Presiden dan Kepala Bisnis Jaringan Samsung Electronics, Youngky Kim mengatakan teknologi 5G akan memungkinkan layanan yang belum pernah ada sebelumnya, terkait lalu lintas data eksponensial yang membutuhkan alat analisis jaringan otomatis dan cerdas.

“Akuisisi Zhilabs akan membantu Samsung memenuhi tuntutan ini untuk memastikan setiap pelanggan menerima layanan terbaik,” ujar Youngky.

Zhiland didirikan pada 2008, dan produk-produk startup itu sudah digunakan oleh benyak pelanggan perusahaan teknolohi dan seluler terkemuka untuk menganalisis dan menguji kinerja jaringan secara real-time.

Baca juga: Perusahaan Telekomunikasi Korsel Sepakat Luncurkan 5G Bareng

Beberapa perusahaan teknologi dan operator seluler yang telah menggunakan produk Zhilabs di antaranya adalah Hewlett Packard Enterprise, Vodafone dan Telefonica.

Karena teknologi solusinya bisa mendeteksi dan memerbaiki masalah layanan secara otomatis, maka kecerdasan buatan (AI) Zhilabs akan membantu Samsung merilis layanan baru yang terkait dengan benda-benda internet atau Internet of Things (IoT) dan mobil pintar. [WS/HBS]

Sumber: Techcrunch

Apple Bersihkan App Store dari Aplikasi Scammer

0

Telset.id, Jakarta – Sejumlah aplikasi scammer di App Store dilaporkan memanipulasi mekanisme penetapan harga langganan Apple untuk merugikan pengguna. Namun, tampaknya Apple telah memperbaiki masalah tersebut.

Dalam banyak kasus, scammers mengambil keuntungan dari mekanisme berlanggan Apple, yang memungkinkan pengembang untuk memberikan uji coba gratis yang secara otomatis dikonversi ke agreement bulanan.

Menurut Apple Insider, pembuat aplikasi menggunakan dark pattern, elemen user interface pengguna yang menipu secara sengaja, dan strategi lain yang dirancang untuk membingungkan atau mengelabui pelanggan untuk memulai langganan uji coba konversi.

Metode itu tampaknya efektif karena beberapa aplikasi scammy berada di daftar atas Apple Top Grossing, meskipun menawarkan terbatas atau dalam beberapa kasus bersifat duplikasi utilitas.

Awal bulan ini, Forbes menerbitkan daftar aplikasi tapi tidak lengkap yang menggunakan skema serupa untuk menguras ratusan atau ribuan dolar dari pengguna per tahun.

Baca juga: Ubah Kebijakan, Jumlah Aplikasi di App Store Menyusut

Satu aplikasi TinyLabs QR Code Reader mendorong pengguna untuk meningkatkan ke versi Pro dengan mengetuk tombol Start yang menyamarkan informasi harga bulanan dalam huruf kecil.

Weather Alarms, aplikasi yang disoroti Tech Crunch, menipu dengan iklan layar penuh dengan dua tombol, coba gratis atau bayar. Opsi untuk menutup jendela diberi batas waktu untuk muncul setelah beberapa detik sehingga pengguna percaya, dua pilihan berlangganan adalah satu-satunya opsi.

Baca juga: Apple Hapus Aplikasi Pencuri Data dari Mac App Store

Kendati demikian, Apple tampaknya melakukan tindakan. Baik QR Code Reader dan Weather Alarm tidak lagi tersedia di App Store Amerika Serikat. Sementara 11 dari 17 aplikasi yang disebutkan dalam artikel Forbes juga telah menghilang. [BA/HBS]

Sumber: Apple Insider 

Superkomputer Dibalik Kecanggihan Mobil Balap F1

0

Telset.id, Jakarta – Formula One atau F1 merupakan ajang balap mobil paling bergengsi di dunia. Pasalnya, di ajang inilah mobil-mobil berteknologi paling mutakhir dipertemukan dan diadu. Regulasi  balapan ini mengharuskan penggunaan mesin berkapasitas kecil, namun bertenaga besar dan bodi yang sangat ringan. Alhasil, bantuan superkomputer untuk membuatnya bisa melesat di kecepatan hingga 350 km/jam pun diperlukan.

Salah satunya adalah superkomputer Cray CS500 cluster yang akan dipergunakan tim F1 Haas untuk membantu melakukan simulasi komputasi dinamina fluida (CFD) karena memiliki beban kerja berat.

Baca Juga: Komputer Jadul Apple-1 akan Dilelang, Harganya Setara Supercar

“Setiap tahun kami ditugaskan untuk membangun mobil balap tercepat dan paling efisien dalam seri balap yang berteknologi paling maju di dunia. Kami senang bermitra dengan Cray dan memanfaatkan solusi HPC mereka. Kekuatan komputasi presisi sistem baru ini akan membantu menyelesaikan CFD dan data kami,” ujar Chief Information Officer, Tim F1 Haas Gary Foote, seperti dilansir zdnet, Kamis (18/10/2018).

Superkomputer Cray ini memiliki dapur pacu prosesor AMD EPYC 7000 dan dilengkapi dengan sistem memori Cray ClusterStor L300 untuk menjalankan pengujian terowongan angin, memprediksi dan mengurangi hambatan dan meningkatkan aerodinamika mobil F1.

Prosesor AMD EPYC 7000 mendukung hingga 32 core dan delapan saluran memori DDR4 per soket. Kemampuan super ini dirancang Cray agar ideal untuk menjalankan aplikasi HPC yang menuntut high density dan bandwidth memori besar. Contoh aplikasi HPC adalah fluida komputasi dinamik (CFD).

Sistem cluster Cray CS500 ini akan dilengkapi dengan empat soket dual-socket yang menggunakan chassis 2U standar. Setiap node mendukung dua slot PCIe Gen3 x16 yang memiliki kemampuan jaringan 200Gb yang dilengkapi beberapa pilihan penyimpanan.

Baca Juga : Sering Pakai Komputer Bikin Otak “Cepat Loyo”

Sebenarnya inti dari desain Cray CS500 berfokus pada fleksibilitas. Pada tingkat sistem, cluster CS500 memiliki beberapa opsi chassis, blade dan node, sejumlah opsi topologi interkoneksi, penyimpanan lokal dan opsi sistem file terlampir jaringan. Selain itu superkomputrer ini memiliki kemampuan manajemen sistem yang sesuai dengan kebutuhan cluster HPC berskala besar.

Untuk meningkatkan fleksibilitas ini, Cray juga menyediakan beberapa pilihan prosesor selain AMD EPYC untuk CS500. Superkomputer ini diperkirakan akan sampai ke tangan tim F1 Hass pada Desember mendatang. [WS/IF]

Sumber: ZDNET