Beranda blog Halaman 3822

Di Eropa, Sony Xperia Z Ultra Dibanderol 9 Jutaan

0
Sony Xperia Z Ultra
Sony Xperia Z Ultra

Jakarta – Sony Mobile kemarin baru saja memperkenalkan phablet Xperia Z Ultra di Shanghai, China. Saat memperkenalkan perangkat barunya tersebut, Sony hanya menjelaskan spesifikasinya saja. Lalu berapa harga yang akan dibanderol untuk Xperia Z Ultra?

Phablet dengan layar besar berukuran 6.4-inci dengan prosesor terbaru dari Quallcomm Snapdragon 800 ini disebutkan akan mulai dirilis pada kuartal ketiga 2013.

Sony memang belum secara resmi mengungkap harga phablet barunya tersebut. Namun pada hari ini harga Xperia Z Ultra mulai sedikit terungkap setelah pihak Sony Perancis berkicau di akun Twitter-nya soal harga phablet tersebut.

Seperti dilansir Ubergizmo, Rabu (26/6), Sony Perancis me-tweet bahwa Xperia Z Ultra kemungkinan akan dipasarkan dengan harga 729 Euro atau sekitar Rp 9,4 juta. Tak beda jauh, pihak Sony Belanda juga menyebutkan kisaran harga yang sama untuk perangkat ini, yaitu 719 Euro atau sekitar Rp 9,3 juta.

Tweet harga Xperia Z Ultra dari Sony Perancis

Harga yang cukup menguras isi kantong tersebut dianggap wajar, karena spesifikasi yang diberikan Sony pada perangkat phabletnya ini tergolong kelas premium, makanya harganya pun premium.

Jika melihat harga di Perancis dan Belanda tadi, maka diperkirakan harga Xperia Z Ultra untuk kawasan Eropa akan berkisar di harga 9 jutaan. Untuk ketersediaannya, Sony mengatakan akan mulai tersedia di pasaran pada akhir Agustus nanti.

Lalu kira-kira kapan phablet dengan otak Quallcomm Snapdragon 800 ini masuk ke Indonesia? Dan berapa harga yang akan diberikan oleh pihak Sony Indonesia? Telsetnews akan segera mengabarkannya untuk Anda.[HBS]

 

Sony SmartWatch 2, Jam Tangan Pintar Tahan Air dengan NFC

0
Sony SmartWatch 2
Sony SmartWatch 2

Jakarta – Selain merilis phablet Xperia Z Ultra, Sony Mobile juga memperkenalkan perangkat jam tangan pintarnya, SmartWatch 2. Jam tangan pintar ini merupakan generasi ketiga yang kompatibel dengan perangkat Android.

Saat diperkenalkan, SmartWatch 2 disebutkan menawarkan desain baru yang terinspirasi dari smartphone Xperia Z, dengan didukung tombol power aluminium yang membuat tampilannya terlihat lebih elegan.

Sony SmartWatch 2 memiliki layar berukuran 1,6 inci dengan resolusi 220 x 176p, merupakan display yang diklaim Sony memiliki kualitas gambar sangat bagus meski digunakan di bawah sinar matahari.

Untuk desain bodinya, Sony membalut jam tangan pintarnya ini dengan bahan aluminium, sementara pada bagian pergelangan tangannya dari bahan stainless steel. Jam tangan pintar ini juga tahan air saat dipakai berenang, karena telah mengantongi IP57 certification.

Untuk performanya, Sony mengklaim bahwa SmartWatch 2 memiliki performa jauh lebih baik dibanding pendahulunya. Sony SmartWatch 2 memiliki dukungan konektivitas NFC dan microUSB untuk charging. Demikian yang telsetNews kutip dari GSMArena, Rabu (26/6).

Jam tangan ini juga bisa terkoneksi dengan smartphone atau tablet Android via Bluetooth. Sony SmartWatch 2 bisa difungsikan sebagai remote untuk memutar musik.

Tak hanya itu, Sony SmartWatch 2 bisa menampilkan pesan dan panggilan masuk, serta update Facebook dan Twitter. Dan bagi Anda yang sibuk, SmartWatch 2 juga bisa digunakan sebagai pengingat kegiatan dalam kalender.

Sony menyatakan akan mulai memasarkan perangkat jam tangan pintarnya ini secara global pada bulan September mendatang. Namun Sony belum mau mengungkap harga SmartWatch 2.

Sony SmartWatch 2
Sony SmartWatch 2

Ingin tahu bagaimana tampilan jam tangan pintar buatan Sony ini? Silahkan simak video promo Sony SmartWatch 2 di bawah ini:

http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=DoUzM7WYlP0

 

Sony Xperia C, Phablet Dual SIM GSM Kelas Menengah

0
Sony Xperia C
Sony Xperia C

Jakarta – Selain mengenalkan smartphone layar lebar Xperia Z Ultra, Sony Mobile pun menghadirkan smartphone untuk generasi di kelas mid-end, Xperia C dengan seri S39h. Seri untuk kelas menengah ini menggunakan layar berdimensi 5.0 inch. Mengadopsi layar LCD Capasitive touchscreen qHD, dengan dilengkapi kamera sebesar 8MP pada bagian belakang.

Seperti halnya Xperia Z Ultra,  Xperia C juga menggunakan jenis prosesor Quad Core. Hanya saja, jika seri Xperia Z Ultra memakai Qualcomm Snapdragon 800, maka seri Xperia C memakai dari generasi Meditek 6589 SoC.

Seperti yang telsetNews, kutip dari engaget, Rabu (26/06), spesifikasi lainnya tidak terlalu berbeda, seperti pada penggunaan kamera, keduanya menggunakan kamera resolusi kapasitas 8MP dengan kamera Exmor R dan fungsi perintah pengambilan gambar dengan suara.

Perbedaan yang paling mencolok adalah penggunaan kartu SIM Card GSM. Seri Xperia C mendukung koneksi WCDMA dengan fitur dual SIM Card GSM. Dengan varian warna hitam, putih dan abu-abu.

Sayangnya, belum ada informasi mengenai harga dan ketersedian kedua smartphone tersebut untuk pasar global maupun lokal Indonesia. Kita tunggu saja kabar selanjutnya. [WNH/HBS]

 

 

CEO Instagram: BlackBerry & Windows Phone Dulu, Baru Google Glass

0
Instagram
Instagram

Jakarta – Dalam sebuah wawancara pada media, CEO Instagram, Kevin Systrom mengabarkan bahwa akan mendatangkan aplikasi Instagram untuk platform BlackBerry dan Windows Phone sebelum menyediakannya untuk Google Glass.

“Kami memang belum ada di BlackBerry dan Windows Phone, tetapi kami akan mendatangkannya di kedua platform tersebut sebelum Google Glass,” ujar Kevin Systrom, yang telsetNews, kutip dari phonearena, Rabu (26/06).

Dia juga mengatakan, bahwa memang tidak semua orang tertarik untuk mengadopsi Glass. Tetapi, beberapa pengembang seperti Twitter, Path, Tumblr dan Facebook sedang mengembangkan untuk Glass sebagai ranah sosial online.

Tetapi, menurut Kevin, Instagram untuk kedua platform tersebut belum bisa dipastikan kapan waktunya, bahkan dalam waktu dekat. Menurutnya, kedua platform tersebut memang menjadi langkah prioritas sebelum Google Glass.

Dijelaskannya, untuk mendatangkan sebuah aplikasi ke dalam platform, membutuhkan waktu yang cukup lama. Seperti halnya saat Instagram datang ke Android, membutuhkan waktu untuk melakukan survei dan berapa besar potensi penggunaannya.

“Kami butuh waktu yang lama untuk sampai ke Android, tetapi kedua platform tersebut menjadi skala prioritas kami ke depannya,” jelas Kevin.

Seperti diketahui sebelumnya, Instagram sendiri baru hadir dalam perangkat berbasis Android setelah dua tahun berada dalam perangkat iOS. Dan aplikasi berbagi foto itu terbilang cukup sukses saat menyambangi pengguna Android.[WNH/HBS]

 

Nokia Lumia 1020 Sebagai Penerus PureView?

0
Nokia Lumia 1020
Nokia Lumia 1020

Jakarta – Nokia telah melengkapi line-up Lumia. Dan di bulan Juli nanti, Nokia dikabarkan akan menambahkan satu seri lagi dengan kode EOS. Smartphone ini disebut-sebut sebagai penerus Lumia PureView 41 megapixel.

Bocoran informasi ini telah memberikan sinyal bahwa Nokia akan meluncurkan kembali smartphone yang unggul di segi kamera. Dan seperti yang telsetNews kutip dari Pocketnow, Rabu (26/6), Nokia akan memberi nama untuk ponsel barunya itu Lumia 1020.

Sepertinya Nokia tidak berhenti dengan seri 900. Karena Nokia melanjutkan ke seri 1000 dan dibuktikan dengan 1020. Menurut kabar, Nokia akan menjejalkan sistem operasi Windows Phone 8 ke dalam smartphone-nya tersebut.

Kabar ini didapat dari twitter @evleaks yang banyak memberikan bocoran terpercaya. Dan mungkin saja, kabar kali ini juga akan terwujud. Kita lihat saja.[LKH/HBS]

 

BlackBerry OS Jadul Tidak Akan Hilang

0
Ilustrasi pengguna BlackBerry
Ilustrasi BlackBerry

Jakarta – BlackBerry telah merombak ekosistemnya. BlackBerry menghilangkan sistem lama yang menggunakan jalur khusus ke BlackBerry dengan cara yang lebih konvensional, yakni memanfaatkan jalur data seperti halnya smartphone Android, iOS, ataupun Windows Phone.

Pendapatan operator masih banyak di voice. Namun, data memberikan kontibusidan pertumbuhan yang tinggi. Metode yang diterapkan BlackBerry tentunya ikut meramaikan pertumbuhan layanan data, termasuk yang terjadi di Indosat.

Sistem operasi BlackBerry 10 yang memanfaatkan paket data yang memberikan keuntungan  pelanggan. “Konsumen bisa atur sendiri pemakaiannya sesuai kebutuhan. Ini tantangan bagi Indosat untuk menyediakan layanan data terbaik,” jelas Arif Junaedi, Division Head Medi Communication, saat ditemui dalam penyerahan BlackBerry Q10 di Jakarta, Selasa (26/6).

Walau BlackBerry 10 memberikan benefit kepada konsumen, namun bagi Arif, populasi perangkat BB dengan sistem operasi BlackBerry 7 ke bawah masih jauh lebih banyak karena jumlah handset yang ada di tangan konsumen jauh lebih banyak.

“BlackBerry sudah memperkenalkan sistem operasinya sejak awal. Cara yang ditempuh sekarang telah menggeser area segmen pasar. OS BB10 itu ditargetkan untuk pengguna yang lebih advance, tetapi BlackBerry OS yang lama tidak akan hilang,” sambung Arif.[LKH/HBS]

 

BlackBerry Q10 Axis Ludes Terjual

0
Antrian pembeli BlackBerry Q10 Axis
Antrian pembeli BlackBerry Q10 Axis

Jakarta – Tidak mau kalah dengan operator seluler lainnya, Axis pada hari ini meluncurkan bundling BlackBerry Q10. Pihak Axis telah menyerahkan BlackBerry Q10 kepada pelanggan yang telah melakukan pemesanan awal.

Ada 500 pelanggan pertama yang beruntung mendapat kesempatan pertama mengambil pesanan BlackBerry Q10 mereka hari ini di Menara Axis, Jakarta.

“Kami menerima tanggapan luar biasa terhadap penawaran untuk pemesanan awal BlackBerry Q10 sejak pertama kali diluncurkan di pasar,” kata Daniel Horan, Chief Marketing Officer Axis dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (25/6).  

“Hari ini, kami senang dapat menyerahkan smartphone BlackBerry Q10 kepada pelanggan kami untuk menjadi pengguna BlackBerry Q10 pertama,” tambahnya.

Menurutnya, dengan didukung oleh jaringan mobile broadband yang berkualitas dari Axis, pelanggan akan mendapatkan pengalaman terbaik dari smartphone BlackBerry Q10 dengan paket BlackBerry 10 unlimited.[HBS]

Paket Bundling Axis BlackBerry Q10

 

 

Jaringan Internet Telkom Grup Mulai Pulih

0
ilustrasi
ilustrasi

Jakarta – Layanan Internet Telkom Grup sempat alami masalah akibat gangguan kabel laut, kini pihak Telkom mengatakan masalah gangguan tersebut telah berhasil diatasi.

Pihak Telkom menyatakan bahwa telah berhasil mengatasi masalah gangguan di jaringannya milik Telkom Grup pada pukul 18.00 WIB.

“Sebelumnya kami ingin minta maaf atas ketidaknyamanan akibat adanya gangguan tadi siang. Tapi saat ini layanan internet yang dikelola Telkom Group sudah mulai pulih,” ujar Operations Vice President Public Relations Telkom, Arif Prabowo kepada TelsetNews, Selasa (25/6).

Dijelaskannya, gangguan yang dialami sejak tadi siang diakibatkan adanya gangguan pada jaringan serat optik di wilayah Sumatera, tepatnya jalur Tanjung Pandan – Pontianak serta jalur Batam.

Akibat adanya gangguan tersebut, menurut Arief, berdampak pada terhambatnya akses internet Telkom Group, dan terjadi di seluruh wilayah Indonesia.[HBS]

 

Bos XL Masih Malu-malu Akui Ingin Caplok Axis

0
Hasnul Suhaimi, Presdir XL Axiata
Hasnul Suhaimi, Presdir XL Axiata

Jakarta – Meski kabar tentang rencana merger akuisisi antara operator XL Axiata dan Axis Telekom Indonesia telah dibenarkan oleh pihak Kementerian Kominfo, namun pihak XL terlihat masih ‘malu-malu kucing’ untuk mengakui rencana merger tersebut.

“Sampai saat ini kami baru melakukan konsultasi umum saja dengan Kominfo. Tapi masih belum ada kejelasan,” ujar Hasnul Suhaimi, President Director & CEO XL Axiata saat ditemui usai acara IndoTelko Forum di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (25/6).

Hasnul mengungkapkan, konsultasi yang dilakukan dengan pihak Kominfo lebih banyak membicarakan tentang kemungkinan seandainya akan dilakukan merger.

“Kita ingin tahu seandainya ini (merger) terjadi bagaimana. Semuanya kan ada perhitungan masalah operasional dan keuangan. Semuanya masih seandainya,” kata bos XL tersebut malu-malu.

Menurutnya, jika nanti semuanya sudah ada kejelasan, baru XL akan melaporkan rencana merger akuisisi ini ke Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Hasnul berpendapat, konsolidasi harus dilakukan karena 10 operator sudah terlalu banyak, dan dampak konsolidasi itu juga sangat bagus buat perusahaan. Ia memberi contoh konsolidasi yang dilakukan oleh Telkom Mobile dan Telkomsel, serta Indosat dan Satelindo.

“Telkomsel dan Indosat akhirnya sekarang menjadi penguasa pasar. Mereka akhirnya memiliki frekuensi yang besar tanpa harus diambil terlebih dulu block numbering dan frekuensinya.

Dia juga menyoroti dampak konsolidasi bagi industri, dimana menurutnya dampak langsung yang dirasakan konsumen adalah kualitas layanan akan meningkat, sehingga bisa menekan churn rate.

“Kalau churn rate hanya 1% per bulan itu masih sehat, 12% dalam setahun masih bagus. Sementara sekarang di Indonesia churn rate 20% per bulan, ini sudah tidak sehat,” keluhnya.

Dengan tingkat churn rate mencapai 20% per bulan, jelas Hasnul lagi, ada sekitar 50 juta SIM Card terbuang setiap bulannya. “Itu sama saja kita buang Rp 2,5 miliar per bulan atau Rp 3 triliun per tahun,” tandasnya.

Sebelumnya, pihak Kominfo mengakui sudah menerima laporan tentang rencana merger XL-Axis. Laporan dari pihak XL itu disebutkan telah dikirimkan sejak bulan lalu.

“Iya kami sudah terima laporan tentang rencana merger XL dan Axis. Laporan itu akan kami analisa dan verifikasi dahulu,” kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Kominfo, Gatot S Dewa Broto saat dihubungi telsetNews, Selasa (25/6).

Namun pada intinya, ujar Gatot, pihak Kominfo sangat mendukung rencana merger kedua operator tersebut, karena saat ini jumlah 10 operator di Indonesia dianggap sudah terlalu banyak.

“Konsolidasi memang tak bisa dihindari lagi saat ini, karena kompetisi semakin ketat. Khususnya sejak diterbitkannya beleid penurunan tarif telepon sejak 1 April 2008 lalu,” jelasnya.

Namun dia mengingatkan, konsolidasi harus tetap memperhatikan aturan yang telah ditetapkan, agar persaingannya tetap sehat. “Konsolidasi kami dukung, tapi jangan sampai menabrak rambu-rambu yang sudah diatur dalam peraturan,” ucap Gatot.

Sementara itu, Muhammad Budi Setiawan, Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos Informatika Kementerian Kominfo, membenarkan bahwa XL Axiata dan Axis Telekom Indonesia sudah melaporkan rencana merger kepada Kominfo.

“Sudah sejak bulan lalu laporannya masuk ke Kominfo. Tapi kami belum tahu apa mereka sudah lapor ke KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha) atau belum,” jelas Budi.

Menurutnya, pihak Kominfo menyambut baik rencana merger kedua operator tersebut, asalkan kedua belah pihak harus mematuhi aturan sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 53/2000.

Dalam aturan itu disebutkan, pemegang alokasi frekuensi radio tidak dapat mengalihkan alokasi frekuensinya yang telah diperolehnya kepada pihak lain, kecuali ada persetujuan dari Menteri terkait.

“Kedua operator (XL dan Axis) masih keberatan kalau frekuensi dan blok nomor mereka diambil. Mungkin solusinya yang bisa kami lakukan adalah mengeluarkan Permen (Peraturan Menteri) atau PP baru untuk pengganti PP 53/2000,” imbuhnya.

Hal ini dibenarkan Gatot, karena PP baru itu nantinya akan menjadi dasar hukum dalam proses merger tersebut. Karena kalau tidak dibuatkan PP baru, justru akan merugikan kedua operator dan juga Kominfo.

”Kami juga tidak boleh sembarangan mengubah entitas bisnis tanpa ada dasar hukumnya. Makanya perlu dibuat PP baru,” jelas Gatot.

Saat ini XL menguasai frekuensi seluler di rentang spektrum 900 MHz, 2.100 MHz, dan 1.800 MHz (2G maupun 3G). Sementara Axis memiliki dua kanal frekuensi di rentang spektrum 900 MHz dan 1800 MHz.

Sedangkan dari sisi jumlah pelanggan, XL memiliki sekitar 45 juta dan Axis 17 juta. Sehingga jika kedua operator ini bergabung, total akan memiliki 62 juta pelanggan dengan lebar spektrum yang cukup besar. [HBS]

 

 

 

 

 

 

 

 

Kominfo Sudah Terima Laporan Merger XL-Axis

0
AXIS - XL merger?
AXIS – XL merger?

Jakarta – Kabar tentang rencana Axiata Group akan mengakuisisi Axis yang selama ini dibantah oleh pihak XL dan Axis Telekom Indonesia mulai menunjukan kejelasan. Pihak Kominfo mengakui laporan tentang rencana merger kedua operator tersebut telah masuk ke meja mereka.

“Iya kami sudah terima laporan tentang rencana merger XL dan Axis. Laporan itu akan kami analisa dan verifikasi dahulu,” kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Kominfo, Gatot S Dewa Broto saat dihubungi telsetNews, Selasa (25/6).

Namun pada intinya, ujar Gatot, pihak Kominfo sangat mendukung rencana merger kedua operator tersebut, karena saat ini jumlah 10 operator di Indonesia dianggap sudah terlalu banyak.

“Konsolidasi memang tak bisa dihindari lagi saat ini, karena kompetisi semakin ketat. Khususnya sejak diterbitkannya beleid penurunan tarif telepon sejak 1 April 2008 lalu,” jelasnya..

Selain kompetisi yang semakin ketat, lanjutnya, saat ini telah terjadi pergeseran tren telekomunikasi, sehingga membuat operator tidak perlu lagi SDM yang terlalu banyak. “Kalau merger bisa menghemat biaya operasional,” tuturnya.

Namun dia mengingatkan, konsolidasi harus tetap memperhatikan aturan yang telah ditetapkan, agar persaingannya tetap sehat. “Konsolidasi kami dukung, tapi jangan sampai menabrak rambu-rambu yang sudah diatur dalam peraturan,” ucap Gatot.

Diungkapkannya, saat ini pihak Kominfo dan BRTI (Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia) sedang membahas untuk membuat peraturannya, agar proses konsolidasi tidak menyalahi aturan.

Sementara itu, Muhammad Budi Setiawan, Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos Informatika Kementerian Kominfo, membenarkan bahwa XL Axiata dan Axis Telekom Indonesia sudah melaporkan rencana merger kepada Kominfo.

“Sudah sejak bulan lalu laporannya masuk ke Kominfo. Tapi kami belum tahu apa mereka sudah lapor ke KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha) atau belum,” jelas Budi.

Menurutnya, pihak Kominfo menyambut baik rencana merger kedua operator tersebut, asalkan kedua belah pihak harus mematuhi aturan sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 53/2000.

Dalam aturan itu disebutkan, pemegang alokasi frekuensi radio tidak dapat mengalihkan alokasi frekuensinya yang telah diperolehnya kepada pihak lain, kecuali ada persetujuan dari Menteri terkait.

Masalah alokasi frekuensi inilah, kata Budi, yang masih mengganjal proses merger keduanya. Karena XL dan Axis masih keberatan jika frekuensi dan blok nomornya harus dikembalikan terlebih dulu.

“Kedua operator (XL dan Axis) masih keberatan kalau frekuensi dan blok nomor mereka diambil. Mungkin solusinya yang bisa kami lakukan adalah mengeluarkan Permen (Peraturan Menteri) atau PP baru untuk pengganti PP 53/2000,” imbuhnya.

Hal ini dibenarkan Gatot, karena PP baru itu nantinya akan menjadi dasar hukum dalam proses merger tersebut. Karena kalau tidak dibuatkan PP baru, justru akan merugikan kedua operator dan juga Kominfo. “Kami juga tidak boleh sembarangan mengubah entitas bisnis tanpa ada dasar hukumnya. Makanya perlu dibuat PP baru,” jelas Gatot.

Seperti diketahui, saat ini XL menguasai frekuensi seluler di rentang spektrum 900 MHz, 2.100 MHz, dan 1.800 MHz baik untuk 2G maupun 3G. Sementara Axis memiliki dua kanal frekuensi di rentang spektrum 900 MHz dan 1800 MHz.

Sedangkan dari sisi jumlah pelanggan, XL memiliki sekitar 45 juta dan Axis 17 juta. Sehingga jika kedua operator ini bergabung, total akan memiliki 62 juta pelanggan dengan lebar spektrum yang lumayan besar.[HBS]

 

 

 

 

 

Jaringan Telkom Grup Alami Gangguan

2
Gedung Telkom Indonesia
Gedung Telkom Indonesia

Jakarta – Layanan Internet milik Telkom Grup hari ini mengalami gangguan di wilayah sebagian Sumatra, sebagian Jawa dan Kalimantan. Gangguan disebabkan adanya masalah pada kabel serat optik milik Telkom.

Operation Vice President Public Relation Telkom, Arief Prabowo menjelaskan, bahwa jaringan Telkom terganggu akibat adanya masalah kabel laut di wilayah Sumatera, tepatnya jalur Tanjung Pandan-Pontianak serta jalur Batam.

“Masalah ini menyebabkan terganggunya akses Internet pada layanan milik Telkom Group, termasuk Telkomsel Flash,” jelasnya kepada TelsetNews, Selasa (25/6).

Namun ia memastikan saat ini bagian teknisi Telkom telah dikerahkan untuk melakukan perbaikan dan diharapkan akan segara pulih pada pukul 18.00,” ucap Arief memastikan.

Dia juga menyampaikan permintaan maafnya kepada pelanggan Telkom Grup, terutama pelanggan Telkom Speedy dan Telkomsel Flash atas ketidaknyamanan akibat gangguan tersebut.

Seperti diketahui, pada sekitar pukul 16.00 WIB tadi, banyak pengguna Telkom Speedy dan Telkomsel Flash melalui media sosial seperti Twitter dan Facebook melaporkan bahwa akses Internet milik operator pelat merah itu mengalami gangguan alias terputus.[HBS]

Fujifilm X-M1, Kamera Retro dengan Koneksi WiFi

0
Fujifilm X-M1
Fujifilm X-M1

Jakarta – Fujifilm kembali umumkan generasi produk kamera mirrorless terbarunya X-M1, dengan bodi kompak berdesain Retro. Selain itu, kamera ini juga dilengkapi sensor CMOS sebesar 16MP.

Fujifilm telah meregenarasi produk terbarunya dari seri terdahulu X-Pro1, yang kemudian diikuti seri selanjutnya X-E1. Dan kini, generasi mirrorless terbarunya kembali hadir dengan fitur melebihi keduanya, X-M1.

Meski sama memiliki desain retro dengan dua seri sebelumnya, tetapi X-M1 diklaim hadir dengan tingkat aperture yang lebih tinggi, dan kemampuan kontrol elektronik untuk meningkatkan nilai eksposur lensa.

Seperti dilansir dpreview, Selasa (25/06), kamera X-M1 dilengkapi juga dengan lensa kit zoom baru, dengan aperture 16-50mm F3.5-5.6 OIS kit zoom. Dengan bagian bodi yang dilengkapi LCD berukuran 3 inch resolusi hingga 920k dot, yang dapat dimiringkan kebawah ataupun keatas untuk penyesuaian pengambilan gambar.

Pihak Fujifilm juga menerangkan, bahwa X-M1 dirancang khusus untuk pengguna yang lebih luas lagi, dan bukan hanya seorang fotografer belaka. Kamera ini dirancang dengan pengaturan mode eksposur scene berbasis otomatis, opsi pengolahan gambar dan fitur deteksi wajah juga mode autofokus pelacakan sehingga memberikan kualitas gambar yang baik, bahkan bagi seorang amatir.

Didalamnya juga menawarkan fitur koneksi WiFI yang dapat langsung berkirim gambar dengan smartphone, Tablet ataupun PC. Sekaligus dilengkapi dengan fitur Geotagging gambar, dan prosesor EXR II terbaru untuk memberikan kinerja dengan kecepatan tinggi.

Namun belum ada harga resmi Fujifilm untuk X-M1. Hanya dikabarkan, kamera ini akan memiliki tiga varian warna, yaitu Hitam, Silver dan Coklat yang besar kemungkinan baru akan resmi dirilis Agustus untuk pasar global.[WNH/HBS]