Jakarta – Apple telah meluncurkan dua jagoan barunya sekaligus, yaitu iPhone 5S dan iPhone 5C. Dan seperti biasanya, berbagai tanggapan meluncur dari para pesaing Apple. Namun tidak semua tanggapan yang diberikan bernada positif, karena sebagian justru mencibir produk teranyar Apple tersebut.

Yang paling seru adalah komentar yang dimuat oleh akun Twitter Nokia dari Inggris yang mengucapkan “Thanks, #Apple” disertai gambar jajaran Lumia yang warna-warni. Yup! Apple seperti mencontek strategi Nokia dalam memasarkan seri Lumia lewat pilihan warna.

Selain itu, Nokia juga menyindir pemberitaan iPhone 5S edisi emas. Twitter @nokia_uk mencibir “Real gangsters don’t use gold phone”.

Tidak hanya Nokia saja, Windows Phone lewat akun @windowsphone juga memamerkan smartphone yang memiliki kamera berkekuatan 41 megapixel. Kata mereka, “8 megapixel is still just 8 megapixel. See what you can do with 41.” Yup! Apple memang menggadang-gadang kualitas kamera iPhone 5S dengan dual LED yang dianggap Nokia belum bisa menyaingi kamera 41 megapixel miliknya.

Meski tidak disisipkan gambar, tetapi HTC cukup pedas memberikan komentar yang penuh arti. Mereka menulis, “2>1.5. Basic math. Innovation at its finest”. Bagi HTC, meluncurkan 2 smartphone sekaligus memang besar secara kuantitas, tetapi mereka menganggap Apple minim inovasi di iPhone 5S maupun iPhone 5C.

Restoran cepat saji, McDonald’s pun ikut-ikutan memanfaatkan moment ini sebagai lelucon. @McDonalds memposting gambar berisi kemasan sambal dengan berbagai varian warna dan rasa. Hmm, seperti pilihan warna untuk iPhone 5C ya? Demikian kabar yang telsetNews kutip dari The Verge, Rabu (11/9).

Jakarta – Bila tidak meleset dari prediksi, mestinya iPhone 5S dan iPhone 5C akan diperkenalkan besok. Namun, beberapa bocoran gambar mulai bermunculan. Salah satunya disinyalir sebagai foto dari bentuk iPhone 5S yang memperlihatkan tombol home yang gemerlap.

Para Apple Fanboy tentunya sangat menantikan tanggal 10 September. Pasalnya, pada hari tersebut Apple disinyalir akan memulai debut iPhone 5S dan iPhone 5C.

Perusahaan ini pun semakin membuat penasaran dengan foto konsep iPhone 5S yang di-rendering desainer Martin Hajek, seperti kabar yang telsetNews kutip dari PhoneArena, Senin (9/9).

Dalam gambar tersebut, tombol home terlihat memancarkan cahaya. Tidak jelas apakah cahaya ini akan bersinar ketika digunakan atau hanya pemanis kemasan.

Selain gambaran bentuk fisik iPhone 5S, Apple pun sudah membuat penasaran dengan adanya teknologi pemindai sidik jari. Kabarnya, iPhone 5S juga akan menggunakan sistem operasi iOS terbaru.

Namum pihak Apple belum memberikan konfirmasi apapun terkait kabar-kabar yang  beredar. Apakah ini bagian dari strategi marketing Apple? Hmm, kita lihat saja.

Jakarta – Vendor ponsel yang tengah naik daun, Xiaomi mengumumkan secara resmi smartphone terbarunya, Xiaomi Mi-3. Ponsel pintar terbaru andalan Xiaomi tersebut hadir dengan pilihan model, yakni 16GB dan 64GB.

Xiaomi Mi-3 memiliki layar sentuh 5 inci dengan resolusi 1080p, menjalankan Android Jelly Bean 4.2.1 dengan firmware MIUI versi 5. Dan untuk pemacu mesinnya, Xiaomi menyiapkan dua pilihan prosesor.

Prosesor pertama adalah chip Tegra 4 dengan empat prosesor Cortex A15 1.8 GHz., dan yang kedua chip Qualcomm Snapdragon 800 dengan empat prosesor Krait 400 2,2 GHz.

Xiaomi Mi-3 dilengkapi kamera 13 megapiksel dari Sony di bagian belakang dengan lampu kilat LED ganda. Kamera tersebut mampu merekam foto secara sinambung dengan kecepatan 10 fps.

Sementara itu di bagian depan terpasang kamera dengan resolusi 2 megapiksel. Ponsel pintar ini memiliki dimensi 114 x 72 x 8,1 milimeter dan berbobot 145 gram.

Seperti dilansir GSMArena, Jumat (6/9), Xiaomi Mi-3 akan mulai tersedia pertama kali pada pertengahan Oktober untuk wilayah China. Selanjutnya akan dipasarkan untuk wilayah Hongkong dan Taiwan.

Untuk harganya, Xiaomi Mi-3 akan dibanderol seharga RMB1999 (sekitar Rp3,5 juta) untuk model 16GB dan RMB2499 (sekitar Rp4,5 juta) untuk model 64GB.[HBS]

Jakarta – Google telah mengumumkan ’KitKat’ sebagai kode nama untuk versi terbaru OS Android 4.4. Beragam tanggapan mengenai ‘KitKat’ telah banyak bermunculan. Salah satunya dari Nokia yang memberikan sindiran pada Android versi terbaru itu.

Nokia menyampaikan sindiran kepada Samsung lewat akun Twitter @NokiaHomebase. Dalam sindiran tersebut, Nokia memajang foto Samsung Galaxy S3 yang terbelah menjadi dua. Foto tersebut sebagai parodi dari iklan KitKat, produk coklat buatan Nestle.

Seperti diketahui KitKat yang digunakan sebagai nama Android 4.4 adalah camilan ringan coklat yang iklannya diparodikan Nokia untuk menyindir Google. Dan mematahkan KitKat menjadi dua adalah merupkan pesan iklan produk coklat buatan Nestle ini.

Selain Galaxy S3 yang dipatahkan seperti KitKat, gambar dalam akun Twitter miliki Nokia juga memperlihatkan tulisan “have a break, have a…”. Meskipun hanya sebatas parodi, namun iklan ini cukup menyidir. Demikian seperti dikutip telsetNews dari The Verge, Kamis (5/9).

Dari iklan ini juga terlihat Nokia hendak menyampaikan pesan kepada Samsung untuk beristirahat karena terlalu giat memproduksi smartphone. Samsung merupakan vendor yang sukses menggelontorkan perangkat dengan OS si ‘Robot Hijau’ buatan Google.

Sementara itu. di tengah gempuran perangkat berbasis Android, Nokia tetap konsisten menjual produk dengan sistem operasi buatan Microsoft. Jelas, ini adalah bukti kepercayaan vendor asal Finlandia ini terhadap masa depannya. Nokia tidak gentar menghadapi persaingan smartphone dengan Andorid. [LKH/HBS]

Jakarta – Sony Mobile baru saja meluncurkan smartphone flagship terbarunya bernama Xperia Z1. Smartphone ini diklaim memiliki keunggulan di segi kamera dan ketahanan terhadap air.

Setiap ada peluncuran produk flagship baru, maka produk tersebut akan coba dibanding-bandingkan dengan produk flagship milik rival yang telah lebih dulu dirilis. Kali ini pun Xperia Z1 coba disandingkan dengan iPhone 5 untuk diadu.

Dari segi desain keduanya terlihat jelas berbeda. Xperia Z1 dilapisi dengan kaca di sisi depan dan belakang yang membuatnya terkesan premium, sedangkan bagian belakang iPhone 5 dilapisi dari bahan aluminum.

Namun dari sisi bentuk bodinya, iPhone 5 terkesan lebih compact dan mudah digenggam dengan satu tangan karena layarnya yang lebih kecil dibandingkan Xperia Z1.

Beralih keukuran layar, Xperia Z1 menawarkan layar yang didukung teknologi Triluminos seluas 5 inch dengan resolusi 1080p dan 1920 piksel. Sementara iPhone 5 memiliki layar yang lebih kecil yakni 4 inch dengan resolusi 640 dan 1136 piksel.

Di atas kertas, Xperia Z1 terlihat unggul, namun jika dilihat dari sisi reproduksi warna di atas layar mestinya iPhone 5 tak kalah baiknya. Tetapi bila ketajaman warna bukan salah satu perhatian utama, Xperia Z1 tentu lebih unggul daripada iPhone 5.

Sementara untuk  mendukung performanya, kedua smartphone ini telah menggaung-gaungkan SoC yang digunakan seperti iPhone 5 dengan chip A6 dan Xperia Z1 dengan Snapdragon 800. Apa pun chipset-nya, mestinya kedua smartphone ini sanggup memberikan kinerja yang maksimal ketika digunakan.

Xperia Z1 datang dengan memori penyimpanan internal sebesar 16 GB, begitu pula dengan iPhone 5. Bedanya, Xperia Z1 bisa ditambahkan memori eksternal hingga 64 GB yang tidak bisa dilakukan pada iPhone 5.

Lini kamera merupakan yang paling menarik. Seperti yang telsetNews kutip dari PhoneArena, Kamis (5/9), awalnya iPhone 5 sangat bangga dengan kemampuan kamera 5 sebesar 8 megapixel dengan hasil jepretan yang maksimal. Namun nampaknya vendor asal Amerika Serikat ini harus mengaku kalah dari Xperia Z1.

Pasalnya, kamera Xperia Z1 telah dibenamkan kamera sebesar 20 megapixel yang didukung G Lens, yakni teknologi kamera digital yang langsung diadaptasi untuk digunakan pada smartphone.

Dari perbandingan ini terlihat  bahwa Xperia Z1 dan iPhone 5 memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Xperia Z1 memiliki fitur multimedia yang lengkap, tahan air, dan desain smartphone mewah.

Namun smartphone dengan ukuran yang lebih kecil namun tetap canggih bisa ditemukan pada iPhone 5. Hmm, jadi mau pilih yang mana? [LKH/HBS]

Jakarta – Bersamaan dengan diluncurkannya smartphone Sony Xperia Z1. Tentunya smartphone ini sudah dilengkapi kamera. Tetapi vendor asal Jepang ini juga memperkenalkan tambahan aksesoris pendukung kamera smartphone dengan nama Smart Lens QX10 dan QX 100.

Selain Nokia dengan seri Lumia 1020, banyak vendor yang mengharpkan smartphonenya memiliki kamera yang sama besarnya. Untuk mengakomodir hal tersebut, Sony pun menawarkan lensa particular bernama Sony QX10 dan QX100.

Kedua produk ini bukan sekadar lensa biasa. Seperti yang telsetNews kutip dari allthingsd, Kamis (5/9), QX10 dan QX100 akan berperan sebagai viewfinder bagi smartphone ataupun tablet yang terhubung. Untuk menghubungkan kamera ini dengan perangkat berbasis Android ataupun iOS pengguna hanya perlu memastikan keterhubungan dengan WiFi.

Lensa yang dapat dilepas-pasang ini telah dijejalkan sensor yang besar, optical zoom, dan kemampuan merekam video HD dari lensa Carl Zeiss sehingga sanggup meningkatkan untuk meningkatkan kekuatan kamera. Hasilnya, hasil jepretan dari kamera perangkat akan berubah menjadi sekelas kamera saku di level midrange.

Lensa QX10 akan dijual dengan harga USD 248 sementara QX100 dijual dengan harga USD 489. Perbedaan harga ini dipengaruhi dari besarnya sensor yang dimiliki. Untuk QX 10, Sony menyematkan sensor CMOS 18 megapixel sedangkan QX100 tersemat sensor CMOS 18 20 megapixel. [LKH/HBS]

Jakarta – Peningakatan penggunaan smartphone berdampak pada peningkatan pengguaan akses internet di dalam dan di luar ruangan. Melihat hal ini, Ericsson melaporkan hasil risetnya yang menemukan kinerja operator dalam menjaga kesetiaan pelanggan, khususnya pengguna smartphone.

Layanan data kini telah menjadi bagian dari kehidupan, sama seperti SMS dan layanan suara. Perubahan ini akhirnya mengubah perilaku pelanggan yang berdampak pada konsumsi mobile network.

Para operator pun terus berusaha menyediakan layanan terbaiknya demi memberikan kenyamanan. Sayangnya, hampir 80 persen dari pengguna smartphone di seluruh dunia mengalami masalah koneksi internet yang cukup sering.

Menurut hasil riset yang dilakukan Ericsson, gangguan koneksi Internet terjadi setidaknya sekali dalam seminggu, dan 50 persen lainnya mengalami masalah setiap hari. Hal ini sangat berpengaruh pada loyalitas pelanggan.

“Ketika standard persyaratan layanan, seperti waktu tunggu yang tidak masuk akal dan coverage yang cukup tidak terpenuhi, maka loyalitas pelanggan akan terancam,” jelas Afrizal Abdul Rahim, Regional Head of Ericsson ConsumerLab Asia Tenggara dan Oceania, di Jakarta, Rabu (4/9).

Kondisi ini memperlihatkan bahwa pelanggan banyak bergantung pada layanan data yang diberikan operator. “Sekitar 66 persen pelanggan di Indonesia merasa penting untuk terus dapat terjangkau jaringan operator,” sebutnya.

Permasalahan koneksi yang ditemukan Ericsson akhirnya melahirkan rumusan bahwa promosi saja tidak cukup memuaskan pelanggan. “Para operator juga harus memperbaiki jaringan yang dimiliki,” tutup Afrizal.[LKH/HBS]