Jakarta – Sejak di perkenalkan beberapa waktu lalu, Xiaomi memantapkan diri untuk mengeluarkan tablet pertamanya MiPad ke pasaran pada bulan Juli nanti. Tablet ini digadang-gadangkan sebagai pesaing berat iPad mini.

Dari tampilannya, Xiaomi MiPad memiliki desain yang sangat serupa dengan iPad mini Retina. Xiaomi MiPad disokong dengan layar berukuran 7,9 inci dengan kerapatan resolusi sekelas Retina, yakni 2048 x 1536p.

MiPad juga dibekali dengan dapur pacu yang mumpuni. Untuk pengoperasian menggunakan OS Android KitKat dengan jeroan yang power full yakni prosesor Tegra K1, RAM 2GB, kamera 8 megapiksel, slot microSD dengan kapasitas maksimal 128GB, serta baterai 6700mAh.

Faktor harga tentunya bakal menjadi variabel penting kenapa Xiaomi banyak di nanti orang. Dengan desain yang mirip iPad mini Retina dan spesifikasi yang cukup mumpuni, namun Xiaomi MiPad akan dijual dengan harga terjangkau.

Seperti yang di kutip TelsetNews dari Gizchina, Rabu (25/06/2014), saat diluncurkan nanti tablet anyar Xiaomi ini bakal dipasarkan dengan harga 1499 Yuan atau sekitar Rp 3 jutaan. (MS)

Jakarta – Asiafone baru saja meluncurkan smartphone murah berjuluk Cobra. Smartphone yang dibandrol dengan harga Rp 699 ribu ini didedikasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin pindah dari kategori feature phone ke smartphone.

“Asiafone Cobra ini merupakan jawaban bagi masyarakat yang ingin berpindah dari feature phone atau basic phone ke smartphone. Berbagai teknologi yang mumpuni sudah dibenamkan dalam smartphone ini sehingga akan memberikan pengalaman yang menyenangkan. Semua itu menjadi misi kami ke depan dalam meluncurkan smartphone,” ujar Herman Zhou, Direktur Utama Asiafone.

Asiafone Cobra sekaligus menjadi produk yang menandai transformasi Asiafone, dari vendor feature phone menjadi vendor smartphone. Untuk itu, vendor yang memulai peruntungannya sejak 2008 lalu ini merubah tag line-nya menjadi Asiafone Smartphone. Hal ini bertujuan untuk memperkuat persepsi pasar bahwa ketika masyarakat membutuhkan smartphone yang dipilih adalah produk Asiafone.

Sebagai produk yang diandalkan dalam langkah strategis transformasinya ini, Asiafone Cobra dibekali dengan teknologi yang mumpuni untuk memberikan para penggunanya pengalaman terbaik saat pertama kali menggunakan smartphone.

Sistem operasi yang digunakan adalah Android Jelly Bean 4.2 dan diperkuat dengan prosesor Dual Core 1.2 GHz Cortex A7. Dari sisi memori, sudah dibekali dengan 4GB ROM dan 512MB RAM yang akan menunjang performa kerja smartphone ini. Keleluasaan saat melakukan koneksi internet pun didukung oleh kemampuan dual simcard yang memungkinkan keduanya digunakan untuk mengakses 3G maupun HSPA+ secara bergantian tanpa harus menukar kartu. Tak ketinggalan, aplikasi BBM yang sudah dibenamkan secara pre-install. (Hz)

Jakarta – Panasonic baru saja merilis ToughPad FZ-M1, tablet fully-rugged berukuran 7 inci yang disebut-sebut paling ringan dan paling ramping di kelasnya. Tapi, dengan harga selangit yang memungkinkan Anda membeli beberapa tablet sekaligus, apakah tablet ini layak untuk dibeli?

Di bawah ini, adalah 5 alasan kenapa tablet tangguh ini bisa masuk dalam pertimbangan Anda. Siapa tahu, Anda adalah pekerja yang senantiasa berurusan dengan cuaca dan keadaan ekstrim.

1. Performa

Toughpad FZ-M1 didukung oleh prosesor generasi keempat terbaru, yakni Intel Core i5 vPro, yang memberikannya performa kelas perusahaan dengan perangkat keras unik. Lengkap dengan fitur keamanan, kemampuan pengelolaan jarak jauh dan kapabilitas yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas pengguna serta proteksi data.

2. Mobilitas

Dengan ketebalan 0,7 inci (tergantung model yang dipilih), serta berat 540g, FZ-M1 merupakan tablet paling ringan dan ramping di kelasnya. Bangunan fully rugged-nya telah mendapat sertifikat MIL-STD-810G yang tak hanya memungkinkannya tahan banting (hingga ketinggian lima kaki), tetapi juga tahan guncangan, getaran, kelembaban dan suhu ekstrim. Tak hanya itu, FZ-M1 juga merupakan tablet 7 inci Intel pertama yang memenuhi standar IP65 untuk hujan dan debu.

3. Layar

Toughpad FZ-M1 hadir dengan layar berukuran 7 inci, 500nit, dengan sunlight readable WXGA yang membuatnya ideal untuk penggunaan sehari-hari. Dengan sensitivitas tinggi, serta 10 titik layar sentuh yang bahkan dapat digunakan dengan menggunakan sarung tangan tebal yang umumnya digunakan industri.

4. Daya tahan baterai

Datang dengan model yang mudah dilepas pasang, baterai FZ-M1 diklaim mampu bertahan selama 8 jam pekerjaan tanpa gangguan, dengan teknologi pengisian ulang yang dapat mencapai kapasitas 100% hanya dalam waktu 2 jam.

5. Fleksibilitas

Tak ubahnya lini Panasonic ToughPad lainnya, FZ-M1 hadir dengan berbagai pilihan konfigurasi, meliputi GPS terdedikasi, ethernet, NFC, Smartcard reader, barcode reader, UHF radio frequency identification, atau magnetic stripe dan stylus.

Jakarta – Melambatnya pasar tablet tak lantas mengurangi niat sejumlah produsen untuk memperkenalkan jagoan terbarunya. Panasonic, salah satunya, yang kembali hadir dengan tablet super tangguhnya ToughPad. Kali ini, pabrikan asal Jepang ini bahkan membawa masuk ToughPad teranyarnya ke Indonesia, yang disebut-sebut sebagai tablet fully-rugged paling tipis dan ramping.

Adalah FZ-M1, nama tablet itu, yang hadir dengan ukuran layar 7 inci, dan sistem operasi Windows 8 di badannya. Tablet ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan mereka yang lebih banyak bekerja di lapangan. Yang tentu saja, lebih banyak berurusan dengan iklim, cuaca dan sebagainya.

“FZ-M1 didesain untuk memenuhi kebutuhan pekerja-pekerja tersebut. Bukan hanya karena ketangguhannya, tetapi juga portabilitas, daya, konektivitas, dan pilihan konfigurasi yang membuatnya ideal untuk menghubungkan pekerja dengan misi penting dengan data yang mereka butuhkan, kapan pun dan di mana pun,” demikian ungkap Jun Matsuo, Direktur ToughBook Asia Pasific dalam acara peluncuran yang bertempat di Hotel Intercontinental, Jakarta (24/06).

Dirancang dengan kemudahan integrasi ke dalam infrastruktur IT yang telah tersedia, FZ-M1 sejatinya tidak seperti tablet atau produk kompetitif lainnya. Di luar bodi kokohnya, tablet ini bahkan datang dengan manajemen siklus hidup yang lebih baik dan lebih lama sehingga menghasilkan rendahnya biaya kepemilikan, meningkatnya pengembalian keuntungan, dan menghemat sumber daya.

Untuk membuatnya lebih bertenaga, Panasonic menjejali isi kepala FZ-M1 dengan sejumlah kemahiran, mulai dari prosesor generasi ke-empat terbaru dari Intel (Haswell) Core i5 vPro, sistem operasi Windows 8.1 SSD 128Gb, dan RAM 4GB. Itu belum termasuk sejumlah konektivitas yang akan selalu membuat Anda terhubung dengan ‘dunia luar’, entah itu WiFi, Bluetooth, USB 3.0 hingga NFC (Near Field Communication).

“ToughPad FZ-M1 adalah perangkat yang ideal bagi bisnis enterprise yang tidak hanya mudah dikelola tapi juga mudah diakses di manapun dan dalam lingkungan apapun,” tambah Windows Division Business Group head Microsoft Indonesia, Lucky Gani.

ToughPad FZ-M1 akan mulai tersedia di pasar Indonesia pada bulan Juli, dengan harga USD 2.199 atau sekitar Rp 26 juta.
Hmm… bukan harga yang murah pastinya. Tapi jika Anda memang benar-benar merasa pekerjaan yang Anda lakoni adalah sesuatu yang menantang dan penuh resiko, mungkin ada baiknya mulai mempertimbangkan si tangguh ini. Setidaknya, Anda tak hanya mendapatkan bodi gempalnya, tetapi juga satu set lengkap aksesoris, mulai dari case, mount, printer, keyboard dan penyimpanan multi-unit serta solusi pengisian. (Ida/Hz)

Jakarta – Sepertinya tidak salah, jika sebagian dari kita melihat Jepang sebagai pasar yang mampu melakukan banyak hal, mulai dari menghasilkan gadget canggih, hingga memproduksi benda mengerikan. Case yang ditujukan untuk iPhone 5s ini salah satu contohnya.

Diduga diproduksi oleh operator KDDI di Jepang, pelindung iPhone 5s ini sejatinya telah terdengar gaungnya sejak dua tahun yang lalu, sebelum akhirnya muncul juga di permukaan.

Adalah bentuknya yang tak biasa – menyerupai isopod raksasa, yang konon membuatnya tak hanya menarik, tetapi juga keren. Meskipun, itu tetap tidak membuatnya terhindar dari julukan case iPhone paling “mengerikan”.

Tapi toh, tak ubahnya pelindung yang bertugas menjaga handset Anda, isopod raksasa ini juga terbilang praktis. Ukurannya hanya sekitar 205 x 105 x 50 mm, dengan berat 294 gram. Kalaupun ada satu hal yang disayangkan, itu adalah tidak tampaknya bukaan untuk kamera, sehingga Anda pada dasarnya harus berjuang melawan isopod ini saat ingin mengambil gambar.

Ada dua warna, yang tersedia untuk pelindung iPhone yang mengerikan ini, yakni emas dan perak. Dan mengingat emas begitu trendi akhir-akhir ini, tak heran model berwarna emas memiliki pasokan terbatas, dengan hanya 500 unit yang akan tersedia. Yaaah.. Isopod emasku!

Jakarta – Seperti yang kami tulis beberapa waktu lalu, tentang tiga smartphone gahar dengan radiasi tinggi. Bahwa, setiap smartphone haruslah memenuhi tingkat SAR yang kurang dari 1,6 watt per kilogramnya, untuk bisa beredar di pasaran Amerika.

Meski sebenarnya, level SAR tertinggi bukanlah berarti bahaya, namun juga tidak serta merta menyatakan bahwa ponsel rendah secara inheren lebih aman. Namun demikian, masih ada beberapa smartphone lainnya, yang memiliki tingkat SAR lebih rendah dari yang ditetapkan oleh badan regulasi Amerika, FCC.

Seperti telsetNews, kutip dari Cnet, Senin (23/06) Tingkat SAR dari suatu perangkat di pasaran Amerika, haruslah mengikuti regulasi yang ditetapkan oleh FCC. Meski sebenarnya, di pasaran sendiri terdapat beragam variasi tingkatan SAR, karena bedanya band transmisi dalam suatu smartphone.

Cnet juga telah melakukan uji-coba terhadap beberapa perangkat. Dan, telah ditemukan beberapa smartphone dengan tingkat SAR tinggi, namun juga ada yang memiliki tingkat SAR lebih rendah dari yang telah ditetapkan oleh badan regulasi.

Beberapa smartphone dibawah ini telah terbukti  memiliki tingkat SAR yang lebih rendah dari yang ditetapkan. Sekaligus sebagai pilihan untuk antisipasi dan kepedulian terhadap tubuh, sehingga bisa meminimalisir peningkatan Glukosa dalam otak yang diakibatkan oleh radiasi tinggi smartphone.

Samsung Galaxy Note

Smartphone layar besar yang dilengkapi stylus ini, memiliki tingkat SAR sebesar 0.19 watt. Dan memang layak diperuntukkan bagi pengguna yang mencintai multimedia.

ZTE Nubia 5

ZTE Nubia 5 memiliki hanya tingkat SAR  sebesar 0.19 watt. Penyebabnya, tentu karena konektivitasnya belum mengadopsi  jaringan LTE/ 4G. Karena, rata-rata perangkat berbasis LTE memiliki tingkat radiasi yang cukup tinggi.

Samsung Galaxy Note 2

Perangkat basis Android 4.1 Jelly Bean ini, hadir dengan layar lebar sebesar 5.9 inch. Terasa lebih tebal dari Note sebelumnya, dan diklaim memiliki tingkat SAR yang rendah senilai 0.23 watt dan masuk dalam daftar ke-4 Cnet sebagai smartphone dengan SAR terendah.

Samsung Galaxy Mega 6.3

Perangkat layar besar, bukan berarti memiiki tingkat SAR yang tinggi. Dan hal itu terbukti dari kehadiran Galaxy Mega yang memiliki dimensi layar 6 inch. Phablet dengan layar lebar ini, tercatat memiliki tingkat SAR sebesar 0.28 watt. 

Kyocera DuraXT

Meski desainnya terlihat kuno, hadir dengan konsep clamshell atau lebih dikenal dengan desain flip, tapi ponsel ini memiliki tingkat SAR cukup rendah, 0.23 watt. Namun sayangnya, ponsel ini kurang begitu dikenal, dan hanya dijual dengan kerjasama operator Sprint.

Samsung Galaxy Beam

Sayangnya, smartphone ini masih menggunakan sistem operasi Android lama, yaitu 2.3 atau dikenal dengan nama Gingerbread. Meski demikian, fitur proyektornya menjadi alternatif pilihan pengguna. Dan tentunya tingkat SAR yang dimilikinya hanya sebesar 0.35 watt.

HTC One V

HTC One V memang memiliki desain yang sangat premium, desain alumuniumnya memberikan kesan yang kokoh. Meski demikian, tingkat SAR-nya mencapai bilangan 0.43 watt.

LG Optimus VU

Tidak ada yang peduli dengan layarnya yang luas, dan tidak wajar. Tapi smartphone yang sempat ramai di pasaran ini, ternyata memiliki tingkat SAR sebesar 0.46 watt.

LG G2

Meski memiliki spesifikasi yang tinggi, produk flagship dari vendor asal Korea, LG, hadir dengan tingkat SAR senilai 0.51 watt. Jauh dibawah standar FCC,  yang menetapkan nilai SAR tidak boleh melebihi 1.6 watt.

HTC One Max

Seperti halnya ponsel layar lebar Samsung, Note 3. HTC One Max juga memiliki layar yang luasnya mencapai 5.9 inch dengan dukungan resolusi Full HD 1080p. Namun tentunya, bukan sekedar lebih unggul, nilai SAR smartphone ini hanya mencapai angka 0.51 watt yang termasuk aman digunakan. (wnh/hz)

Jakarta – Curahan hati dari seorang anak kecil terkadang bisa membuat kita luluh. Peraturan yang telah dibuat secara ketat akhirnya bisa dikompromikan setelah membaca “curhat” seorang anak kecil. Begitulah yang terjadi belum lama ini di Google.

Raksasa internet itu dikenal memiliki peraturan yang sangat ketat terkait izin cuti karyawannya. Dengan tingkat volume kerja yang sangat tinggi, izin cuti karyawan dibatasi, bahkan saat di masa musim libur sekalipun.

Minimnya waktu libur di Google itulah yang coba dikeluhkan seorang anak bernama Katie, yang ayahnya bekerja di Google. Katie mengeluhkan ayahnya tidak memiliki waktu untuk berlibur bersama keluarga karena selalu menghabiskan waktu di kantor

Menariknya, sang bocah ini menuliskan curhatannya dalam sebuah selembar kertas dengan menggunakan crayon berwarna biru. Surat tersebut ia kirimkan ke kantor Google, dengan harapan kantor ayahnya itu mau meluluskan permintaannya.

Lalu apa permintaan Katie kepada Google? Dalam suratnya, Katie meminta kepada Google untuk mau memberikan waktu libur tambahan pada hari Rabu di musim panas nanti, karena pada salah satu hari Rabu tersebut, ayahnya berulangtahun.

Sang bocah juga berpendapat, bahwa musim panas seharusnya merupakan musim untuk berkumpul bersama keluarga menikmati liburan sekolah di luar rumah.

Lantas bagaimana reaksi Google setelah mendapat kiriman surat tersebut? Seperti dilansir Business Insider, Senin (23/6/2014), Google diluar dugaan merespon surat yang ditulis dengan menggunakan crayon itu, dengan memberikan surat balasan.

Dalam surat balasannya yang ditulis Senior Manager Daniel Shiplacoff, pihak Google bersedia memenuhi keinginan Katie. Dalam surat tersebut dikatakan bahwa ayah Katie telah bekerja keras untuk mendesain berbagai hal bagus di Google. Oleh sebab itu, Google bersedia memberikan libur satu minggu di bulan Juli nanti. Selamat berlibur ya Katie..[HBS]

Jakarta – Twitter dan Facebook memanas dalam hiruk-pikuk Piala Dunia minggu ini, sebagaimana jutaan orang di seluruh dunia terjun ke media sosial untuk berbagi kisah mereka terkait pertandingan.

Kegagalan Spanyol melaju ke babak berikutnya setelah dikalahkan oleh Chile 2-0 disebut-sebut mendapat perhatian paling banyak. Meskipun tidak sebanyak pertandingan pembukaan antara Brasil dan Kroasia.

Sementara itu, Google melacak lebih dari 641 juta pencarian terkait Piala Dunia. Pada hari minggu menjelang pertandingan AS melawan Ghana. Itu 10 kali lebih banyak dari pencarian yang dilakukan orang saat Piala Dunia berlangsung di AS.

Dilansir telsetNews dari IndiaToday (23/06), ada 4,9 juta tweet dikirim pada hari Senin selama pertandingan AS melawan Ghana. Bandingkan dengan 12,2 juta tweet selama pertandingan pembukaan minggu lalu antara Brasil dan Kroasia. Dengan tweet sebagian besar seputar pertandingan.

Sementara di Facebook, ada setidaknya 10 juta orang berkoar saat AS melawan Ghana, dengan menghasilkan 15 juta “interaksi”, yang meliputi posting, comment, like, dan share. Pria berusia 25 sampai 34 adalah yang paling banyak memposting tentang pertandingan, diikuti pria berusia 18 sampai 24, pria berusia 35-44, dan wanita antara 25 dan 34 di peringkat terakhir.

Lalu, dari mana saja interaksi itu berasal? Well, Amerika Serikat menjadi yang teratas, dengan posting paling banyak, disusul Brasil, Indonesia, Thailand dan Inggris.

Hmm… Mungkin Anda bertanya-tanya, kenapa Thailand, mengingat negara itu tidak mengikuti turnamen ini? Junta militer Thailand beralasan bahwa ini adalah salah satu upaya untuk “mengembalikan kebahagiaan rakyatnya,” dengan menjalin kesepakatan dengan pihak penyiaran turnamen untuk memungkinkan semua pertandingan ditampilkan secara gratis. Sebelumnya, pihak penyiaran hanya merencanakan untuk menayangkan 22 dari 64 pertandingan secara gratis.

Kevin Boateng vs Caipirinhas
Google berbagi beberapa statistik Piala Dunia yang terlihat dari apa yang dicari orang selama pertandingan. Dalam mengantisipasi Jerman vs Ghana pada pertandingan hari Sabtu, misalnya, orang-orang di Jerman mencari tahu tentang pemain Ghana, Kevin Prince Boateng, 20 persen lebih banyak daripada saudaranya Jerome Boateng – meskipun Jerome bermain untuk Jerman.

Orang Jerman juga mencari caipirinhas lebih sering daripada orang di Brazil, mungkin karena orang Brasil sudah tahu bagaimana meracik koktail khas mereka, yang terbuat dari cachaca, gula dan kapur. Di Brazil, yang bermain seri dengan Meksiko pada hari Selasa, pencarian untuk karakter TV Meksiko yang disebut Crimson Grasshopper melonjak setelah fans Meksiko berpakaian sebagai “El Chapulin Colorado” untuk mendukung tim mereka.

Jakarta – Apa Anda termasuk orang-orang yang suka membeli charger tiruan untuk perangkat Anda? Jika ya, mungkin ada baiknya mulai berpikir ulang. Karena ternyata bukan hanya ponsel yang bisa rusak karena itu, nyawa Anda pun bisa melayang.

Anda tentu masih ingat bukan, dengan tragedi ponsel meledak sekitar satu tahun yang lalu? Saat itu, diberitakan seorang pramigari asal Cina tewas – diduga tewas akibat syok yang diterimanya saat menjawab panggilan telepon melalui iPhone 5 miliknya. Usut punya usut, tragedi itu, dan juga beberapa kejadian serupa setelahnya, terjadi karena penggunaan charger pihak ketiga yang tidak dianjurkan.

Dikutip telsetNews dari PhoneArena (23/06), charger pihak ketiga yang dibanderol dengan harga murah ini, yang tidak mengantongi kualifikasi program Made For iPhone (MFi) membahayakan bagi ponsel serta kehidupan Anda.

Charger pihak ketiga ini disebut-sebut dapat menyebabkan kerusakan  komponen pada papan logic internal yang berhubungan dengan baterai ponsel. Komponen ini, chip U2 IC, mengontrol pengisian baterai pada iPhone 5. Lightning yang lebih murah membakar chip yang berarti bahwa setelah baterai kehabisan daya, ponsel akan mati.

Bahkan ketika baterai baru ditempatkan ke dalam iPhone 5, setelah masa pakai baterai mencapai 0%, baterai tidak dapat diisi ulang dan telepon Anda tak ubahnya batu bata. Alias mati sama sekali.

Sedemikian parahkah? Well, pada dasarnya charger pihak ketiga ini tidak mengatur mekanisme pengisian di dalam telepon, yang menyebabkan pelepasan tegangan berlebihan yang berdampak pada rusaknya chip dalam perangkat.

Tentu saja, chip itu bisa diganti. Tapi itu sama artinya dengan merampok diri sendiri. Apalagi mengingat jumlah uang  yang harus Anda keluarkan untuk mendapatkannya, yakni lebih dari USD 100 atau sekitar Rp 1.2 juta. Itu belum termasuk kemungkinan bahwa hidup Anda juga akan dalam bahaya.

Nah, bagaimana, masih berpikir untuk membeli charger tiruan?

Jakarta – Android Wear belum juga resmi dirilis Google, tapi beberapa vendor telah bersiap untuk mengdopsinya. Salah satunya Samsung, yang berencana untuk memperkenalkan perangkat Android Wear pertamanya pada konferensi pengembang Google minggu depan.

Datang dalam bentuk smartwatch, perangkat Android Wear pertama Samsung ini terlihat mirip dengan Gear yang telah dirilis tahun lalu. Saat itu, Gear menjalankan OS mobile Google, Android, sebelum akhirnya beralih ke software miliknya sendiri, yang disebut Tizen.

Dilansir telsetNews dari CNET (23/06), Samsung kabarnya akan mempersenjatai perangkat Android Wear ini dengan chip buatannya sendiri, serta model lain yang dibuat dengan prosesor dari Qualcomm. Namun, masih belum jelas versi mana yang akan ditunjukkan Samsung pada Google I/O nanti.

Samsung melihat wearable sebagai pasar baru yang menjanjikan, menyusul melambatnya pertumbuhan smartphone dan tablet. Pada akhir tahun ini, dikabarkan lebih dari 19 juta perangkat wearable akan dikapalkan ke seluruh dunia. Itu artinya, tiga kali lipat dibanding angka tahun lalu, sebagaimana dilaporkan IDC April lalu.

Sementara itu, pada tahun 2018 sendiri, pengiriman wearable diperkirakan mencapai 111.900.000 di seluruh dunia – masih termasuk jumlah yang kecil dibandingkan dengan 1,7 miliar smartphone yang diperkirakan akan dijual tahun itu. Waah…

Sejalan dengan Samsung, LG juga dikabarkan akan meluncurkan perangkat Android Wear pada konferensi pengembang itu. Pun demikian dengan Motorola, yang juga diberitakan akan hadir dengan perangkat wearable pertamanya.

Seperti diketahui, Google I/O merupakan pertemuan tahunan pengembang Google, yang diharapkan akan menarik sekitar 6.000 orang ke San Francisco mulai 25 Juni mendatang. (Ida/Hz)

Jakarta – Konsol game Sony boleh saja unggul dari apa yang dimiliki Microsoft. Tapi itu bukan alasan bagi pembuat Xbox One ini untuk gentar. Buktinya, belum juga dirilis secara resmi di Jepang, Xbox One sudah habis terjual.

Ya, tanggal 4 September lebih tepatnya, konsol baru Microsoft tersebut akan diluncurkan di negara asal Sony, dengan membawa 29 judul game yang semuanya akan tersedia saat peluncurannya nanti.

Dilansir telsetNews dari Ubergizmo (23/06), Microsoft mengkonfirmasi awal tahun ini bahwa Xbox One akan masuk ke Jepang menjelang akhir tahun ini. Pengecer online di negara itu sudah mulai menerima pesanan untuk konsol ini dan beberapa bahkan melaporkan bahwa bundel Day One sudah terjual habis. Dan jika laporan tersebut bisa dipercaya, sepertinya ada permintaan yang signifikan untuk konsol ini di Jepang.

Nah, penasaran dengan ke-29 judul yang dimaksud tersebut? Menurut kabar, dari 29 judul yang menyertai peluncurannya nanti, 11 berasal dari Microsoft. Itu meliputi game-game seperti Forza Motorsport 5, Ryse: Son of Rome, Halo: Spartan Assault, Dead Rising 3 dan banyak lagi.

Sementara beberapa judul yang tersisa akan berasal dari pengembang pihak ketiga seperti Electronic Arts, Square Enix, Bethesda, Ubisoft dan lain-lain. Ini termasuk Battlefield 4, FIFA 14, Titanfall, Wolfenstein: The New Order, Call of Duty: Ghost, Assassin Creed IV: Black Flag dan banyak lagi.

Selain Jepang, masih ada 25 negara lagi yang dikabarkan akan menerima kedatangan Xbox One terbaru September ini. Negara-negara tersebut antara lain: Argentina, Belgia, Denmark, India, Korea, Portugal, Swiss, Singapura, dan banyak lagi. Hmm…, sepertinya Indonesia masih harus bersabar. (Ida/Hz)