Beranda blog Halaman 3050

MUI Keluarkan Fatwa Tentang Media Sosial

0

Telset.id, Jakarta – Maraknya kasus penyebaran ujaran kebencian dan permusuhan yang mengandung unsure SARA (suku, agama, ras atau antar golongan) di media sosial (medsos) akhirnya mendapat perhatian serius dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Untuk coba mengatasinya, MUI pun mengeluarkan fatwa mengenai penggunaan media sosial.

Ada beberapa poin penting yang “diharamkan” oleh MUI yang dituangkan dalam fatwa yang dikeluarkan, salah satunya adalah penyebaran permusuhan di medsos. Pihak MUI memberikan pedoman bermuamalah melalui medsos yang berisi apa saja yang diharamkan dalam penggunaan medsos.

Dokumen fatwa itu dibacakan oleh Sekretaris MUI Asrorun Ni’am Sholeh pada acara diskusi publik dan konferensi pers fatwa MUI hukum dan pedoman bermuamalah melalui medsos. Acara ini juga dihadiri oleh Ketum MUI Ma’ruf Amin serta Menkominfo Rudiantara.

“Setiap muslim yang bermuamalah (bersosialisasi) melalui medsos diharamkan untuk melakukan ghibah (penyampaian informasi spesifik ke suatu pihak yang tidak disukai), fitnah, namimah (adu domba) dan penyebaran permusuhan,” kata Sekretaris MUI Asrorun Ni’am Sholeh pada acara diskusi publik dan konferensi pers fatwa MUI di Kantor Kominfo, Jakarta, Senin (5/6/2017).

Asrorun menerangkan bahwa aksi bullying, ujaran kebencian dan permusuhan atas dasar suku, agama, ras atau antar golongan juga diharamkan. Terlebih mengenai penyebaran hoax serta informasi bohong.

“Meskipun punya tujuan baik, seperti informasi tentang kematian orang yang masih hidup, itu diharamkan,” tegas Asrorun.

“Begitu juga dengan menyebarkan materi pornografi, kemaksiatan dan segala hal yang terlarang secara syar’i. Serta menyebarkan konten yang benar tetapi tidak sesuai tempat dan waktunya juga dilarang,” tambahnya.

Asrorun juga mengatakan aturan larangan memproduksi, menyebarkan atau membuat dapat diaksesnya informasi yang tidak benar kepada masyarakat. Begitu pun dengan menyebarkan konten hoax serta mencari-cari informasi mengenai aib, gosip dan kejelekan orang lain.

“Memproduksi atau menyebarkan informasi yang bertujuan untuk membenarkan yang salah atau menyalahkan yang benar hukumnya haram. Juga menyebarkan konten yang sifatnya pribadi ke khalayak padahal konten itu tidak patut juga haram,” sebutnya.

Selanjutnya, menurut Asrorun, aktifitas buzzer di medsos yang menjadikan penyediaan informasi berisi hoax, ghibah dan hal lain yang sejenis sebagai profesi memperoleh keuntungan baik ekonomi maupun non ekonomi juga hukumnya haram.

“Begitu juga orang yang menyuruh atau mendukung jasa dan orang yang memfasilitasinya juga diharamkan,” ujar Asrorun. [HBS]

45 Tahun ke Depan, Robot akan Setara Manusia

Telset.id, Jakarta – Beberapa waktu lalu, kami pernah menulis tentang situs bernama Will Robots Take My Job yang dikembangkan oleh Mubashar Iqbal dan dirancang langsung oleh Dimitar Raykov. Situs tersebut dibangun dengan dasar dari laporan tahun 2013 yang mengungkapkan setidaknya ada 702 pekerjaan manusia yang memiliki resiko akan digantikan oleh robot.

Saat kami mencoba buka situs tersebut dan memasukkan “Driver”, hasilnya sangat mengejutkan. Situ itu menyebutkan bahwa pekerjaan driver memiliki resiko sebesar 98% akan digantikan oleh robot ke depannya. Akhirnya timbul pertanyaan, akankah ke depannya artificial intelligence (AI) benar-benar akan mengalahkan manusia atau setidaknya akan setara dengan manusia?

[Baca juga: Akankah Robot Mengambil Alih Pekerjaanmu? Tanyakan ke Situs Ini]

Dilansir dari Fossbytes, menurut sebuah survei yang dilakukan oleh para peneliti dengan melibatkan 353 responden dari total 1634 para ahli di bidang AI yang dipublikasikan di konferensi Neural Information Procession Systems (NIPS) dan International Conference on Machine Learning (ICML) pada 2015 silam, mengungkapkan jika ada kemungkinan 50% AI akan mencapai “kesetaraan” dengan manusia dalam 45 tahun ke depan.

Saat melakukan survei, para peneliti meminta responden untuk memperkirakan waktu yang diperoleh AI untuk melakukan beberapa pekerjaan manusia dimulai dari yang simple seperti menerjemahkan bahasa, hingga yang paling berat seperti melakukan operasi bedah.

Kemudian dari data yang dikumpulkan tersebut, para peneliti menghitung perkiraan waktu kapan AI atau robot bisa melakukan berbagai pekerjaan manusia tersebut sejak tahun 2016.

[Baca juga: Xiao Nan, Robot Jurnalis dari China yang Bisa Nulis Berita]

robot take my job

Misalnya saja untuk pekerjaan yang berat seperti operasi bedah, menurut para peneliti, pada tahun 2060 mendatang AI akan mampu melakukan operasi bedah dan akan jauh lebih maju lagi pada tahun 2100. Bahkan, para peneliti ini juga memperkirakan pada 2140 mendatang semua pekerjaan manusia dapat dilakukan oleh AI atau robot. Well, pertanyaannya sekarang adalah apakah kita rela disetarakan dengan AI atau robot? (FHP)

Gila! Ilmuwan Ini Buat Capung Cyborg

Telset.id, Jakarta – Dunia robotika saat ini semakin berkembang. Para ilmuwan di berbagai negara berlomba-lomba menciptakan robot yang tak cuma mampu membantu manusia dalam melakukan aktifitasnya, tapi juga mampu “menggantikan” pekerjaan manusia ke depannya.

Namun kali ini, ada robot yang mungkin berhak masuk ke kategori “Next Level” untuk dunia robotika. Kenapa? Karena ada sekelompok ilmuwan yang baru-baru ini berhasil menciptakan capung cyborg yang bisa diterbangkan mirip seperti drone.

[Baca juga: Keren! Keluarga Ini Berhasil Ciptakan Robot ‘Transformer’]

Dilansir dari Geek.com, sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh insinyur di bidang Biomedical, Jesse J. Wheeler itu mengatakan jika capung cyborg yang diberi nama DragonflEye itu diklaim merupakan robot ringan yang sama sekali berbeda daripada robot buatan manusia lainnya.

“DragonflEye adalah jenis kendaraan micro-aerial yang sangat kecil, lebih ringan dan memiliki kemampuan bersembunyi daripada buatan manusia lainnya,” klaim Jesse.

Lantas bagaimana para ilmuwan ini mengubah serangga tersebut menjadi sebuah cyborg? Dijelaskan Jesse, DragonflEye ditopang oleh sel tenaga matahari berukuran kecil yang mampu memasok tenaga yang dibutuhkan sistem apda cyborg tersebut. Sel tenaga matahari itu sendiri ditempatkan tepat di punggung DragonflEye.

[Baca juga: Kacau! Lama Menjomblo, Pria Ini Nikahi Robot Ciptaannya]

Untuk sistem kontrol cyborg tersebut, para peneliti secara genetik memodifikasi capung dan memasukkan sepasang neuron yang peka terhadap cahaya ke dalam saraf serangga. Nah alat yang be rbentuk ransel tersebut nantinya akan mengubah sinyal dari operator (yang mengontrol) menjadi sinyal cahaya yang disalurkan ke neuron dengan ketepatan mencapai sub-milimeter.

Lanjut menurut Jesse, DragonflEye saat ini hanya mampu terbang lurus saja, namun ia menjanjikan bahwa cyborg serangga tersebut akan terus dikembangkan hingga sistem kontrol-nya menjadi lebih baik. Menarik ya? (FHP/HBS)

Google Wonder Woman, Cara Unik Google Ajari Coding

Telset.id, Jakarta – Perlu diakui jika film terbaru dari DC Entertainment, Wonder Woman berhasil menarik perhatian para penggemar DC Comics yang sempat “kecewa” dengan film DC sebelumnya yakni Batman v Superman: Dawn of Justice.

Nah karena sedang booming, Google pun ikut-ikutan membawa tema Wonder Woman untuk diterapkan pada salah satu layanannya yakni Made with Code untuk mengajarkan anak-anak soal coding dengan cara yang menarik.

Saat Tim Telset.id mengunjungi halaman Made with Code versi Wonder Woman ini, tampilannya pun memang sangat interaktif. Tahap pertama, para programmer belia nantinya akan langsung berhadapat para rintangan level 1 atau tahap awal. Tugasnya simple kok, hanya harus menyusun blocks Character dan Actions untuk menggerakkan karakter Diana agar bisa melewati musuh-musuhnya.

Dengan user interface yang menarik dan interaktif tersebut, para programmer belia mampu memahami konsep dasar soal variabel, logika dasar dan juga sequences dengan cara yang sama sekali tidak membosankan.

Oh ya satu lagi, Made with Code versi Wonder Woman ini juga dirancang agar sesuai dengan pemikiran remaja putri agar bisa lebih menyenangi dunia per-coding-an sama halnya ketika mereka menyenangi dunia fashion atau film. Cocok dicoba nih selagi menunggu waktu berbuka puasa. benar kan? (FHP)

4 Moto Mods Baru untuk Moto Z2 Play, Sekarang Ada Joystick!

Telset.id, Jakarta – Motorola sudah resmi memperkenalkan seri andalan terbaru mereka sekaligus keluarga baru di seri Z yakni Moto Z2 Play. Sama seperti pendahulunya, smartphone yang dibekali dengan prosesor Qualcomm Snapdragon 626, RAM 3GB/4GB, memori internal 32GB/64GB serta baterai berkapasitas 3,000 mAh ini juga mendukung teknologi Moto Mods.

Setidaknya ada empat Mods yang akan mendampingi Z2 Play yang tentunya memiliki berbagai fungsi berbeda. Nah ingin tahu apa saja Moto Mods yang akan menyertai smartphone yang dibandrol $499 atau sekitar Rp 6,6 jutaan ini? Check this out!

Moto Style Shell

Mods pertama adalah Moto Style Shell yang selain membuat tampilan Moto Z2 Play menjadi semakin eye-catching, juga memungkinkan smartphone tersebut menjadi sekelas Samsung Galaxy S8 atau S8+. Kenapa? Karena ketika menggunakan Mods tersebut, Z2 Play mampu mengisi daya baterai secara nirkabel alias wireless charging.

Mods wireless charging ini sendiri merupakan Mods yang banyak diminta oleh penggemar Motorola dan tampaknya keinginan mereka sudah dikabulkan oleh Lenovo sebagai pemilik Motorola. Mods Moto Style Shell sendiri dilepas dengan harga $39,99 atau sekitar Rp 531 ribuan saja. Menarik kan?

4 Hal yang Perlu dipertimbangkan Sebelum Membeli Ponsel Bezel Less

0

Telset.id, Jakarta – Tren ponsel pintar yang menggunakan layar bezel less semakin meningkat. Sebut saja Samsung dengan Galaxy S8 dan S8+, LG dengan G6, Xiaomi dengan Mi Mix telah menggunakan layar tersebut dalam ponsel mereka.

Banyak kelebihan yang ditawarkan oleh para vendor mengenai ponsel dengan layar bezel less. Namun yang paling utama ditonjolkan dari layar tersebut adalah dalam hal estetika semata.

Namun, sebelum Anda memilih untuk membeli salah satu dari ponsel layar bezel less, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan. Apa saja hal tersebut?

Nah, jika penasaran dengan hal apa saja yang harus dipertimbangkan sebelum membeli ponsel bezel less, silahkan simak rangkumannya yang telah kami rangkum dari berbagai sumber berikut ini.

1. Kekuatan Layar

Tak dapat dipungkiri lagi bezel dari sebuah ponsel pintar bisa berfungsi sebagai penguat layar saat ponsel terjatuh. Pasalnya, saat ponsel terjatuh dari ketinggian, apa lagi dalam keadaan menyamping, bezel akan melindungi layar dari keretakan yang cukup ekstrem.

Oleh karena itu, salah satu pertimbangan yang harus Anda ambil adalah ponsel tersebut harus memiliki layar yang sangat kuat. Jika tidak, Anda harus menjaga ponsel tersebut dengan lebih berhati-hati lagi.

Microsoft Kembangkan Lensa Kamera Lengkung, Untuk Apa?

0

Telset.id, Jakarta – Salah satu raksasa perusahaan sofware dunia, Microsoft dikabarkan tengah dalam sebuah pengembangan produk terbaru mereka. Namun, alih-alih membuat software baru, Microsoft malah dikabarkan tengah serius menggarap lensa kamera lengkung. Untuk apa ya?

Dikutuip dari laman Digital Trend, Microsoft melakukan pengembangan lensa ini diakarenakan minat masyarakat dunia terhadap dunia fotografi terus meningkat. Oleh karena itu, mereka ingin menciptakan sebuah lensa yang mampu mengambil gambar yang sangat detil.

Dipilihnya lensa lengkung ini dikarenakan propertinya yang bisa mendapatkan hasil gambar yang sangat detil. Inspirasi dari pembuatan lensa ini sendiri diakui pihak Microsoft didapat dari mata manusia yang berbentuk melengkung.

“Dengan sensor melengkung, koreksi optis bisa dilakukan dengan jauh lebih efisien sehingga mempermudah pembuatan lensa wide-angle yang tajam di seluruh bidang gambar, juga lensa berbukaan lebar yang menghasilkan gambar low-light lebih baik,” ujar salah satu tim peneliti Microsoft Neel Joshi.

Selain Microsoft, beberapa nama besar lain di dunia kamera seperti Canon, Nikon, Sony, dan lainnya pun dikabarkan tengah melakukan pengembangan lensa tersebut. Mereka percaya, dengan lensa ini maka hasil fotografi akan meningkat ke level selanjutnya. [NC/MS]

Facial Recognition, Teknologi Baru Boarding Pass di Bandara

Telset.id, Jakarta – Sebelum melakukan perjalanan menggunakan pesawat, biasanya dengan alasan keamanan, selain harus melewati metal detector dan juga x-ray scanner, penumpang juga harus melakukan boarding pass terlebih dahulu.

Namun ke depannya, tahap keamanan boarding pass sepertinya akan tergantikan dengan teknologi baru yang diperkenalkan oleh maskapai penerbangan bernama JetBlue. Seperti dilansir dari Mashable, maskapai tersebut mengumumkan rencana menggunakan teknologi facial recognition untuk menggantikan tahap “tradisional” pada boarding pass.

[Baca Juga: Bandara & Hotel di Jepang akan Pekerjakan Robot Hospi]

Bukan cuma omongan belaka, teknologi facial recognition tersebut bahkan sudah dijalankan dalam penerbangan antara Bandara Internasional Logan di Boston dan Bandara Internasional Queen Beatrix di Aruba yang juga bekerja sama dengan Custom and Border Protection Amerika.

“Dengan adanya self-boarding, akan menghilangkan tahap pemindaian boarding pass dan pemeriksaan paspor manual. Tinggal tatap kamera dan Anda akan langsung berangkat ke tempat tujuan,” kata Joanna Geraghty, Executive VP Customer Experience JetBlue.

[Baca Juga: LG Bikin Robot untuk Jadi “Guide” di Bandara]

Hal tersebut tentu membuat penanganan soal keamanan di bandara akan berubah haluannya menjadi serba otomatis dan serba biometric untuk memberikan keamanan yang lebih baik lagi bagi penumpang dan juga awak pesawat. (FHP/MS)

Essential Phone Disebut Langgar Merek Dagang

0

Telset.id, Jakarta – Beberapa hari yang lalu, bapak dari Android Andy Rubin baru saja meluncurkan ponsel besutannya yang bernama Essential Phone dengan bentuk yang cukup unik.

Namun ternyata, seperti dikutip dari laman TheVerge, belum sempat diluncurkan, Rubin terancam akan berusan dengan hukum. Hal ini dikarenakan nama dari ponsel tersebut merupakan merek dagang yang sudah dipatenkan oleh perusaan casing ponsel bernama Spiegen.

Spiegen mengatakan bahwa Essential sendiri telah perusahaan tersebut pakai untuk beberapa produk baterai dan aksesoris miliki mereka. Oleh karena itu, pihak Spiegen sudah melayangkan surat permintaan kepada pihak Rubin untuk berhenti memakai nama Essential.

Beberapa bukti sudah diberikan oleh Spiegen dalam surat permintaan tersebut. Mereka menambahkan surat pengajuan merek dagang Essential Phone telah beberapa kali ditolak oleh US Patent and Trademark Office.

Atas pelaporan ini, Spiegen meminta Rubin untuk menggunakan Essential sebagai merek ponsel mereka. Jika hingga 15 Juni 2017 pihak Rubin tidak merespon, maka mereka akan mengupayakan proses hukum untuk melindungi merek dagang milik mereka.

Namun hingga saat ini pihak Rubin sendiri mengatakan bahwa klim yang dilayangkan oleh Spiegen tidak ada gunanya. Mereka pun berjanji untuk memberikan tanggapan terhadap permasalahan ini secepatnya. [NC/MS]

Begini Cara Perbaiki Flashdisk yang Rusak

Telset.id – Saat sedang ingin memindahkan data menggunakan flashdisk, pernahkah Anda mengalami flashdisk yang digunakan corrupted atau rusak? Jika pernah, mungkin penyebab rusaknya flashdisk tersebut adalah karena virus atau cara eject flashdisk sebelumnya yang tidak benar (langsung cabut flashdisk tanpa melakukan eject terlebih dahulu).

Anda mengalami hal tersebut dan tidak tahu cara memperbaikinya? Tenang karena Tim Telset.id akan memberitahu cara perbaiki flashdisk yang rusak atau corrupted untuk Anda. Gak cuma satu cara saja, tapi kami berikan tiga cara yang berbeda untuk mengatasinya. So, ikuti terus ya!

Update USB Driver

Cara pertama yang bisa Anda lakukan adalah dengan memperbarui driver dari device yang Anda pasangkan. Berikut caranya:

  • Tekan tombol Windows+R, kemudian ketikkan devmgmt.msc dan tekan tombol Ok untuk membuka halaman Device Manager.
  • Selanjutnya, buka di bagian Universal Serial Bus Controllers, dan jika flashdisk Anda memang tak terbaca, akan muncul Unknown Devices.
  • Klik kanan pada Unknown Devices, dan pilih Update Driver.
  • Tunggu beberapa saat jika hingga proses pembaruan selesai.

Spesifikasi OPPO R11 Bocor di Geekbench

1

Telset.id, Jakarta – Dalam satu minggu kedepan, OPPO dikabarkan akan segera memperkenalkan produk teranyar mereka, yakni R11. Ponsel ini dikabarkan akan menjadi ponsel pertama mereka dengan dual kamera belakang.

Selama ini, banyak rumor mengenai spesifikasi terkait ponsel tersebut. Namun ternyata, spesifikasi terkait ponsel ini sendiri sudah bocor di salah satu situs benchmark, yakni Geekbench.

Dilansir dari laman PhoneArena, ponsel ini akan menggunakan prosesor Qualcomm Snapdragon 660 1,84GHz dan memiliki sistem operasi Android 7.1.1. Untuk hasil skor single-core sendiri, ponsel ini mendapatkan hasil 1588.

Sementara untuk hasil multi-core sendiri, ponsel ini berhasil mendapatkan sekitar 5780. Bukan angka yang tinggi namun hasil ini cukup baik untuk ponsel kelas mid-range.

Untuk spesifikasi lain yang juga ikut terkonfirmasi adalah kamera belakang ganda 16MP+20MP. Selain itu, ponsl ini akan ditanami baterai 2900mAH dengan layar 5,5 inci Full HD Amoled.

Bagai mana menurut Anda? Apakah ponsel ini dapat bersaing dengan beberapa vendor lain yang sudah mengeluarkan ponsel jagoan mereka dengan kemampuan kamera ganda?

Begini Cara Dapatkan Rp2,6 Miliar dari Google

Telset.id, Jakarta – Anda yang ingin mendapatkan jackpot dari Google bernilai miliaran, lebih baik ikuti program Bug Bounty dari Google. Kenapa? Karena raksasa pencarian itu menyediakan $200000 atau sekitar Rp 2,6 miliar untuk menarik lebih banyak peneliti keamanan atau para hacker yang berhasil menemukan bug yang terjadi di Android.

Google sendiri telah meluncurkan program Bug Bounty pada tahun 2010 silam. Namun seperti dikutip dari Venturebeat, dalam dua tahun terakhir tidak ada peneliti yang mengklaim “top reward” dalam hal menemukan kerentanan khususnya di Android.

[Baca Juga: 5 Sistem Keamanan yang Ditanam Galaxy S8 dan Galaxy S8 Plus]

Karenanya, Google meningkatkan hadiah lewat program Android Security Rewards sebanyak empat kali lipat dari $50000 (Rp 660 juta) ke $200000 (Rp 2,6 miliar) bagi para peneliti atau hacker yang berhasil menemukan bug di Android.

Wajar jika Google meningkatkan hadiah sebanyak itu karena di bulan lalu, Google telah memberikan keterangan jika saat ini ada kurang lebih 2 miliar perangkat aktif berbasis Android tiap bulannya.

[Baca Juga: Benarkah Manusia Titik Terlemah Sistem Keamanan Perusahaan?]

Tentu perusahaan tersebut membutuhkan bantuan dari para peneliti keamanan atau bahkan para hacker untuk melindungi para pengguna ini lewat temuan bug atau kerentanan di sistem operasi Android. Well, jika Anda berkompeten dalam hal keamanan sistem, siapkah Anda mendapatkan jackpot miliaran dari Google? (FHP/MS)