Beranda blog Halaman 2550

Ingin Aman Terbangkan Drone? Ini Cara Dapatkan Lisensinya

Telset.id, Jakarta – Sebelum menerbangkan drone atau pesawat tak berawak di ruang udara Indonesia, pengguna drone diharuskan untuk mengetahui Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP) dan wajib punya lisensi drone atau sertifikasi yang valid terlebih dahulu.

Diungkapkan Wasekjen Federasi Aero Sport Indonesia (FASI), Kolonel PnB Agung Sasongkojati, untuk memiliki lisensi tersebut, pengguna drone diharuskan untuk mengikuti serangkaian kursus dengan biaya tak lebih dari Rp 1 jutaan. Total, ada empat langkah di dalam kursus yang harus dijalani selama empat hari.

“3 hari drone school, dan hari terakhir ujian terbang. Jadi siapapun yang masuk course kami, sudah bisa terbang,” katanya, di acara Product Experience DJI, di Jakarta, Jumat (06/07/2018).

Di hari pertama, peserta kursus akan belajar Civil Air Safety Regulation (CASR) 61, mengenai bagaimana seorang penerbang bisa disertifikasi. Kemudian CASR 91, tentang registrasi pesawat berawak.

Lalu belajar tentang CASR 107, soal bagaimana cara menggunakan pesawat tanpa awak di ruang udara Indonesia. Terakhir, barulah belajar tentang KKOP.

{Baca Juga: Hati-hati! Terbangkan Drone di Indonesia Bisa Dipenjara}

Masuk ke hari kedua, peserta nantinya akan belajar tentang hal-hal yang berkaitan dengan aerodinamika, meteorologi, radiotelefoni, dan aeronautical decision making.

Hari ketiga, FASI akan memberikan materi soal faktor manusia, kondisi udara, flight planning sampai airport operation. Di hari tersebut juga peserta akan diberikan ujian secara tertulis dari materi-materi yang telah diberikan selama kursus.

lisensi drone indonesia
Wasekjen Federasi Aero Sport Indonesia (FASI), Kolonel PnB Agung Sasongkojati menjelaskan tata cara pengajuan lisensi drone. (Foto: Faisal/Telset.id)

Terakhir, peserta akan diajarkan prosedur penggunaan drone dengan benar. Ketika mereka sudah siap, maka pihak FASI akan mengizinkan mereka untuk menerbangkan drone.

“Dia sudah qualified, keamanan dan keselamatannya sudah bagus,” ujarnya.

Dijelaskan Agung, lisensi valid yang didapatkan peserta hanya berlaku bagi drone untuk rekreasi dan hobi, olahraga, serta edukasi. Bagi peserta yang ingin menerbangkan drone dengan tujuan komersial, pihaknya dapat membantu peserta untuk mengajukan permohonan lisensi ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

{Baca Juga: Pertama dalam Sejarah, Pesawat NASA Terbang Tanpa Pilot}

“Di sana nanti dicek untuk ilmu yang sudah dipelajari, ujian di sana, dan dapat sertifikat khusus operator,” ucap Agung.

Ia juga menegaskan bagi masyarakat Indonesia yang ingin membeli dan menggunakan drone untuk belajar menggunakannya terlebih dahulu, khususnya mengikuti kursus untuk mendapatkan lisensi.

“Begitu masuk course kami, dia sudah tahu bagaimana caranya terbang dan aturannya,” imbuh Agung.

“Nanti tanggal 25 Juli sudah bisa membuat course di sini,” sambungnya. (FHP)

Hati-hati! Terbangkan Drone di Indonesia Bisa Dipenjara

Telset.id, Jakarta – Banyak yang belum tahu jika terbangkan drone di Indonesia perlu memperhatikan dan mematuhi aturan-aturan yang berlaku. Karena jika tidak, penerbang drone dapat dipenjara atau didenda dengan nominal tertentu.

Menurut Wasekjen Federasi Aerosport Indonesia (FASI), Kolonel PnB Agung Sasongkojati, pengguna drone harus mengetahui Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP) dan wajib memiliki lisensi valid terlebih dahulu.

“Drone itu gak boleh terbang di KKOP. Banyak orang yang juga gak tahu soal izin terbang drone,” katanya, di acara Product Experience DJI, di Jakarta, Jumat (06/07/2018).

Dijelaskannya, penerbangan drone komersial telah diatur dalam Peraturan Kementerian Perhubungan, tepatnya pada Permen 163 yang mengatur bagaimana registrasi dan sertifikasi penerbangan.

Baca Juga: Wajib! Semua Drone Bakal Pakai Pelat Nomor

Lanjut Agung, ada juga Permen 180 dan 47 yang mengatur tentang bagaimana menerbangkan drone di ruang udara Indonesia. Ia mencontohkan wilayah Jakarta, yang hampir sebagian besar daerahnya terlarang untuk menerbangkan drone.

Itu karena sebagian besar daerah Jakarta berada di dalam wilayah KKOP. Dua di antaranya adalah radius 15 kilometer dari daerah sekitar Bandar Udara Halim Perdanakusuma dan sekitar Bandar Udara Soekarno Hatta.

“Jika melanggar, dapat didenda Rp 1,5 miliar atau dipenjara maksimal 3 tahun,” jelasnya.

Dirinya pun memberikan solusi bagi masyarakat yang ingin menerbangkan drone agar sesuai aturan. Diungkapkan Agung, jika drone yang diterbangkan masuk ke kategori komersial bisnis, maka harus memiliki lisensi atau sertifikat dan drone pun telah diregistrasi terlebih dahulu.

Baca Juga: Inggris Keluarkan Undang-undang Terbangkan Drone

Terbangkan drone di Indonesia tanpa memperhatikan aturan bisa terkena hukum pidana. (Foto: Faisal/Telset.id)

“Agar terbang sesuai aturan, harus disertifikasi dan pesawatnya harus diregistrasi,” ujar Agung.

Sementara bagi pengguna yang memiliki drone dengan tujuan rekreasi atau hobi, ia menyarankan untuk bergabung FASI. Ia menjamin, ketika masyarakat tergabung ke FASI, mereka akan mendapatkan sertifikasi atau lisensi terbang dan registrasi drone tersendiri yang mungkinkan mereka mendapatkan izin terbang di bawah aturan FASI.

“Di Undang-undang disebutkan bagi drone atau pesawat tak berawak yang bersifat komersial harus patuh aturan Civil Air Safety Regulation (CASR) 107. Untuk rekreasi dan hobi, harus terbang sesuai dengan aturan yang dibuat oleh komunitas nasional kedirgantaraan,” tugasnya.

Baca Juga: Indonesia Butuh Ahli Coder dan Ahli Big Data Analysis

“Beli drone darimanapun tidak masalah, selama dia terbang di ruang udara yang tidak punya aturan atau daerah terpencil. tapi nanti banyak aparat yang suka bertanya, kalau sudah jadi member kan enak bisa bilang saya anggota federasi (FASI),” sambung Agung. (FHP)

Telkomsel Luncurkan Paket “Siap Online” Khusus GO-JEK

Telset.id, Jakarta – Perusahaan teknologi penyedia jasa transportasi online, Go-Jek akan meluncurkan paket ‘Siap Online’ untuk memajukan kesejahteraan mitra pengemudinya.

Upaya ini sebagai salah satu upaya membantu para mitra pengemudi memiliki pendapatan berkesinambungan. Berdasarkan data internal yang dimiliki Go-Jek, lebih dari 80% mitra pengemudi menghabiskan biaya pulsa di atas Rp 100.000. setiap bulannya dan 62% mitra menggunakan paket data di atas 10 GB.

“Berdasarkan data yang kami miliki, kami melihat bahwa kebutuhan pulsa dan telekomunikasi merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi para mitra pengemudi kami,” kata Jaka Wiradisuria, Vice President Driver Community Go-Jek.

Untuk itu, lanjut Jaka, Go-Jek bekerjasama dengan Telkomsel meluncurkan Paket Siap Online bagi mitra pengemudi di seluruh Indonesia untuk membantu meringankan beban pulsa dan telekomunikasi.

“Kerjasama ini merupakan langkah kami untuk membantu mitra pengemudi memiliki pendapatan berkesinambungan,” terangnya di acara peluncuran Paket Siap Online di Jakarta, Jumat (7/6/2018).

Jaka mengungkapkan, dipilihnya Telkomsel sebagai mitra Go-Jek karena Telkomsel memiliki jaringan terluas yang tersebar hingga pelosok negeri. Selain itu, Telkomsel juga memiliki kualitas layanan data yang berkualitas sehingga dapat semakin memudahkan aktivitas mitra pengemudi Go-Jek.

Sementara itu, Primadi K. Putra, Vice President Corporate Account Management Telkomsel mengatakan, kerjasama dengan Go-Jek ini merupakan salah satu mitra solusi layanan korporasi Telkomsel, dari lima belas ribu pelanggan korporat Telkomsel lainnya.

“Paket Siap Online diharapkan dapat semakin meningkatkan produktivitas serta menurunkan biaya operasional pulsa mitra pengemudi Go-Jek sehari-hari,” ujar Primadi.

Dia berharap, solusi ini dapat membantu memaksimalkan pendapatan yang dimiliki para pengemudi dan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi bangsa.

Baca juga: Indonesia Butuh Ahli Coder dan Ahli Big Data Analysis

Paket Siap Online merupakan bentuk kelanjutan dari kerjasama GO-JEK dan Telkomsel sebelumnya, dimana Telkomsel menyediakan sejumlah paket perdana bagi para mitra pengemudi GO-JEK.

Lewat Paket Siap Online, mitra pengemudi bisa mendapatkan paket komunikasi dengan harga terjangkau hanya dengan Rp 75.000, melalui akses khusus USSD Menu Browser atau UMB. [MS/HBS]

TELSET TECHNO : Oppo Find X Lamborghini akan Dijual di Indonesia?

GO-JEK dan Telkomsel Luncurkan Paket Komunikasi

Paket Siap Online merupakan bentuk kelanjutan dari kerjasama GO-JEK dan Telkomsel sebelumnya, dimana Telkomsel menyediakan sejumlah paket perdana bagi para mitra pengemudi GO-JEK. Lewat Paket Siap Online, mitra pengemudi bisa mendapatkan paket komunikasi dengan harga terjangkau hanya dengan Rp 75.000, melalui akses khusus USSD Menu Browser (UMB).

Baca juga:
https://telset.id/216338/paket-siap-online-bantu-ringankan-pengemudi-go-jek/

——-

Samsung akan Bikin Smartphone dengan Tiga Layar?

Samsung baru-baru ini telah mematenkan teknologi bernama “Electronic Device Involving Display” yang telah diterbitkan oleh World Intellectual Property Organization (WIPO) pada 5 Juli 2018 lalu.

Dalam paten tersebut, Samsung memberikan gambaran desain dari empat varian smartphone yang berbeda-beda. Semua desain menampilkan konsep smartphone lipat dengan adanya layar di bagian depan dan belakang. Yang menarik, Samsung juga menyertakan konsep smartphone dengan tiga layar.

Baca juga:
https://telset.id/216303/samsung-segera-ciptakan-smartphone-dengan-tiga-layar/

——-

Oppo Find X Lamborghini akan Dijual di Indonesia?

Oppo Find X akan segera diluncurkan di Indonesia di Tanah Air pada 18 Juli mendatang. Menjelang peluncurannya di Indonesia, Oppo memamerkan teaser yang mengindikasikan jika mereka akan membawa semua seri Oppo Find X ke Indonesia, termasuk Oppo Find X Automobile Lamborghini.

Baca juga :
https://telset.id/216307/oppo-find-x-lamborghini-akan-dijual-di-indonesia/

——-

WEBSITE
https://telset.id

FOLLOW US ON
Twitter: https://twitter.com/telset_id
Instagram: http://instagram.com/telset.id
Facebook: https://www.facebook.com/majalahtelset

Youtube Link

Indonesia Butuh Ahli Coder dan Ahli Big Data Analysis

3

Telset.id, Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan Indonesia membutuhkan banyak sumber daya manusia (SDM) untuk nantinya menjadi ahli coder dan ahli big data analysis.

Oleh karena itu, dia mengajak semua pemangku kepentingan untuk memetakan kebutuhan tersebut dan saling berkolaborasi meningkatkan kompetensi bagi generasi muda.

“Selain coder, kami butuh juga ahli big data analysis. Kami perlu menghitung berapa ahli big data analysis yang dimiliki dan butuhkan,” kata Menkominfo di acara FGD Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel), di Jakarta, Jumat (06/07/2018).

Menurutnya, dua keahlian di bidang teknologi digital itu dibutuhkan agar memastikan Indonesia tidak tertinggal dengan negara lain dalam hal pemanfaatan teknologi informasi.

Karenanya, Rudiantara pun berharap kepada sektor pendidikan agar turut memberikan kontribusi dengan memberikan materi terkait teknologi informasi sejak dini.

Dia pun mencontohkan Singapura, yang sudah mengajarkan coding untuk generasi mudanya, bahkan sejak dari sekolah tingkat terendah.

“Kami memerlukan SDM yang mengetahui coding, bahkan di Singapura, coding sudah diajarkan sejak dari TK,” ungkapnya.

Rudiantara juga memberikan contoh saat dirinya bersama sejumlah pihak membuat sekolah rumah khusus coding alias homeschooling coding.

“Kita tidak boleh hanya andalkan pendidikan formal. Saat ini kita mempunyai peta okupasi kompetensi, tapi so what? Saya tidak sabaran jadi saya membuat homeschooling coding,” tandasnya.

Lebih lanjut, Rudiantara menjelaskan jika homeschooling coding itu memiliki siswa yang sebagian besar berusia 15 tahun. Dengan demikian, saat anak berumur 18 tahun, mereka sudah siap untuk menjadi seorang coder.

Untuk materinya, sekolah tersebut juga telah menggunakan kurikulum yang diambil dari Google Ambassador Indonesia. Sedangkan untuk magang dan mengasah kemampuannya secara langsung, para siswa sekolah bisa bergabung di kantor Go-Jek.

“Ini perlu kerja keroyokan jangan bergantung pada hal formal. Kami keluar dari pakem, aturan diubah. Jangan ubah target tapi ubah cara berpikirnya, tidak perlu out of the box tapi no box,” pungkas pria yang kerap disapa Chief RA ini. (WS/FHP)

Oppo Find X Lamborghini akan Dijual di Indonesia?

Telset.id, Jakarta – Tak lama lagi, Oppo Find X akan segera diluncurkan di Indonesia. Oppo memastikannya beberapa waktu lalu, dengan menyebutkan jika smartphone flagship-nya itu bakal hadir di Tanah Air pada 18 Juli mendatang.

Menjelang peluncurannya, baru-baru ini Oppo memamerkan teaser yang mengindikasikan jika mereka akan membawa keseluruhan seri Oppo Find X ke Indonesia, termasuk Oppo Find X Automobili Lamborghini.

Pada gambar, tampak adanya tiga warna yang diperlihatkan. Dua warna pertama merupakan warna dari seri Oppo Find X “standar” yakni Bordeaux Red dan Glacier Blue.

Namun untuk warna ketiga, Find X diberikan warna putih di bagian atasnya. Sayangnya, pihak Oppo enggan memberikan informasi lebih lanjut soal teaser tersebut.

Baca Juga: Oppo Find X Segera Dijual di Indonesia, Harganya?

Oppo Find X Lamborghini

Seperti diketahui, selain memperkenalkan Find X versi standar, Oppo juga memperkenalkan Oppo Find X Lamborghini dengan spesifikasi dan harga yang jauh lebih tinggi.

Oppo Find X mengusung layar berjenis OLED berukuran 6,4 inch dengan resolusi FHD+ (2340 x 1080 piksel). Untuk mesin utamanya, digunakan prosesor octa-core 2.8GHz Snapdragon 845, RAM 8GB, ROM 256GB, baterai berkapasitas 3,730 mAh dengan teknologi VOOC Flash Charge dan sistem operasi ColorOS 5.1 berbasis Android 8.1 Oreo.

Khusus untuk versi Lamborghini, Oppo menyematkan memori internal sebesar 512GB dan baterai berkapasitas 3,400 mAh dengan teknologi Super VOOC Flash Charge yang mampu membuat baterai terisi penuh dalam waktu 35 menit.

Baca Juga: Bocor, Ini Tampang dan Spesifikasi Oppo A5

Saat pertama kali diperkenalkan, smartphone ini dihargai dengan harga 999 Euro atau sekitar Rp 16,3 juta. Sedangkan Oppo Find X Lamborghini dibanderol 1.699 Euro atau sekitar Rp 27,8 juta.

Masih belum ada informasi perihal harga dari Oppo FInd X ketika diluncurkan di Indonesia. Namun menurut PR Manager Oppo Indonesia, Aryo Meidianto, harga Oppo Find X akan jauh lebih menarik saat diperkenalkan di Tanah Air. (FHP)

Samsung akan Bikin Smartphone dengan Tiga Layar?

Telset.id, Jakarta – Samsung baru-baru ini telah mematenkan teknologi bernama “Electronic Device Involving Display” yang telah diterbitkan oleh World Intellectual Property Organization (WIPO) pada 5 Juli 2018 lalu.

Dalam paten tersebut, Samsung memberikan gambaran desain dari empat varian smartphone yang berbeda-beda. Semua desain menampilkan konsep smartphone lipat dengan adanya layar di bagian depan dan belakang.

Namun yang menarik, Samsung juga menyertakan konsep smartphone dengan tiga layar. Smartphone tersebut diberi nama “Model Type 2” yang punya layar di bagian depan dan juga belakang, serta layar ketiga yang disematkan pada frame smartphone.

Dilaporkan, layar ketiga tersebut dilengkapi dengan lapisan optik yang transparan. Sehingga kemungkinan, hanya beberapa konten saja yang dapat ditampilkan pada layar ketiga ini, ketika smartphone dalam posisi “sedang dilipat”.

Baca Juga: Samsung Luncurkan Smartphone Lipat Awal 2019?

Sementara untuk model lainnya, seperti dilansir dari phoneArena, Jumat (06/07/2018), memiliki desain yang hampir serupa satu sama lain. Model 1, 3 dan 4 ini menggunakan dua layar dengan ukuran panel layar yang berbeda-beda.

Misalnya saja Model Type 1 yang mengusung teknologi Samsung Infinity Display, sehingga hampir tidak ada bezel pada smartphone tersebut. Model ini juga tampaknya akan menggunakan teknologi speaker in-ear dan kamera depan yang ditempatkan di bawah layar.

Baca Juga: Nyaris Tanpa Bezel, Inikah Tampang Xiaomi Mi Mix 3?

Sementara Model Type 3, membawa “desain lama” dari smartphone Samsung dengan aspek rasio 16 : 9 dan tombol Home fisik di bagian bawahnya. Begitupun dengan panel layar di bagian belakangnya, layarnya tetap 16 : 9 yang dikelilingi bezel cukup tebal di sisi bawah dan atas smartphone.

Model terakhir yakni Model Type 4, merupakan kombinasi dari Model Type 4 untuk bagian depannya dan Model Type 1 untuk bagian belakang smartphone, karena disematkan layar fullscreen dengan bezel yang sangat tipis di tiap sisinya.

Baca Juga: Galaxy Note 9 Varian 512 GB Hanya untuk Korsel dan China?

Hingga kini, masih belum ada indikasi dari Samsung jika mereka akan langsung mengembangkan konsep desain smartphone lipat itu. Meski begitu, kemungkinan desain-desain tersebut akan menjadi arah bagi Samsung untuk mengembangkan smartphone lipat di masa yang akan datang. (FHP)

Samsung Ciptakan Sensor Sidik Jari Model Baru

Telset.id, Jakarta – Artikel yang diterbitkan oleh Nature Communications mengungkapkan bahwa sekelompok peneliti telah mengembangkan sensor sidik jari yang fleksibel dan transparan. Sensor itu nantinya dapat dipasangkan pada layar smartphone.

Yang menarik, sensor sidik jari tersebut juga dirancang untuk mendukung kemampuan mengukur tekanan serta suhu penggunanya. Dilansir dari TechRadar, Jumat (06/07/2018), para peneliti yang mengembangkan susunan sensor sidik jari di smartphone berasal dari Samsung Display-UNIST Center di Ulsan National Institute of Science and Technology, Korea Selatan.

Menurut para ilmuwan, sebagian besar sensor sidik jari kapasitif yang sekarang digunakan di berbagai smartphone cenderung buram. Komponen tersebut juga harus disembunyikan di bawah bezel, di bawah tombol home, atau bagian belakang smartphone.

Merujuk kepada makalah penelitian yang dirilis, sensor yang dikembangkan oleh para ilmuwan itu bisa diintegrasikan dengan semua bentuk transparan dari sensor tekanan dan sensor suhu kulit manusia.

Dengan demikian, sensor memungkinkan untuk mendeteksi jari pengguna saat menekan layar smartphone. Konsep ini juga bakal membantu pengguna terhindar dari pejahat siber yang berupaya untuk membajak smartphone mereka menggunakan sidik jari buatan.

Baca Juga: Wow! Layar Smartphone akan Terbuat dari Berlian

“Untuk mencegah pemalsuan sidik jari menggunakan sidik jari buatan, suhu kulit jari manusia dapat dideteksi menggunakan sensor suhu untuk membedakan sidik jari nyata dan palsu. Itu meningkatkan tingkat keamanan lebih lanjut,” jelas para peneliti, di dalam artikelnya.

Baca Juga: Samsung Pasok Panel OLED Untuk Smartphone Huawei

Sayang, tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai komponen lengkap yang mendukung kinerja sensor itu. Karena dikembangkan langsung oleh peneliti Samsung, bisa jadi sensor ini akan dipakai di seri smartphone terbaru yang dikeluarkan oleh Samsung pada masa mendatang. (SN/FHP)

Baidu Mulai Produksi Massal Minibus Otonom

Telset.id, JakartaBaidu Inc, perusahaan teknologi asal China, mulai memproduksi massal minibus otonom. Minibus tanpa pengemudi pertama di China tersebut bakal dipakai sebagai sarana transportasi di tempat wisata dan bandara.

Minibus otonom bernama Apolong itu dilengkapi 14 kursi berukuran sepertiga kursi bus normal. Dalam membuatnya, Baidu bekerja sama dengan karoseri bus King Lon. Peluncuran dilakukan pada Kamis (5/7/2018) waktu setempat.

Dilansir Neowin, CEO Baidu, Robin Li, mengatakan, Apolong akan dipakai sebagai sarana transportasi di sejumlah destinasi rekreasi serta bandara di Beijing, Guangzhou, Shenzhen, dan kota baru di China bernama Xiong’an.

Di Apolong tersimpan sistem otomatisasi tingkat empat. Tingkat empat adalah teknologi kecerdasan buatan paling tinggi yang tersemat di bus otonom. Apolong bisa beroperasi di jalan mana saja tanpa butuh keberadaan sopir.

Baca juga: Baidu Segera Tes Mobil Tanpa Sopir Di Beijing

Baidu adalah perusahaan di China yang paling bersemangat dalam memproduksi kendaraan otonom untuk kebutuhan publik pada masa depan. “Dalam waktu dekat, China akan mengekspor teknologi AI ke dunia,” kata Li.

Belum lama ini, di Amerika Serikat, perusahaan toko modern Kroger bekerja sama dengan perusahaan transportasi Nuro bersiap menghadirkan mobil otonom. Fungsinya bukan untuk mengangkut penumpang, tetapi mengantar pesanan barang.

Baca juga: Selain Mobil Otonom, Baidu Juga Siapkan Bus Otonom

Kroger bertindak sebagai penyedia barang kebutuhan, sedangkan Nuro bertanggung jawab menyiapkan armada pengantar. Nantinya barang-barang pesanan pelanggan lewat sistem ClickList akan dikumpulkan dan ditempatkan di mobil otonom Nuro. [BA/HBS]

Sumber: Neowin

Pemerintah & Toyota Ajak Universitas Riset Mobil Listrik

Telset.id, Jakarta – Pemerintah, melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) merangkul Toyota Indonesia dan enam perguruan tinggi negeri melakukan riset dan studi secara komprehensif tentang pentahapan teknologi electrified vehicle alias mobil listrik di dalam negeri.

Langkah ini akan menjadi masukkan bagi pemerintah menerapkan kebijakan pengembangan kendaraan listrik, sehingga target 20 persen untuk produksi kendaraan emisi karbon rendah (low carbon emission vehicle/LCEV) 2025 dapat tercapai.

“Pemerintah saat ini terus berupaya untuk mendorong pemanfaatan teknologi otomotif yang ramah lingkungan melalui program LCEV,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam keterangan resmi acara Kickoff Electrified Vehicle Comprehensive Study di Jakarta, Kamis (5/7/2018).

Menperin mengatakan sasaran tersebut tidak terlepas dari komitmen Pemerintah Indonesia untuk dapat menurunkan Emisi Gas Rumah Kaca (CO2) sebesar 29 persen pada 2030. Ini juga menjadi upaya pemerintah menjaga keamanan energi, khususnya di sektor transportasi darat.

Upaya pengembangan kendaraan ramah lingkungan dinilai penting karena selama ini industri otomotif memberikan kontribusi cukup signifikan bagi perekonomian nasional, yang juga menjadi sektor andalan dalam peta jalan (roadmap) program “Making Indonesia 4.0”

“Sebagai salah satu sektor andalan di dalam roadmap Making Indonesia 4.0, industri otomotif nasional diharapkan menjadi basis produksi kendaraan bermotor baik internal combustion engine (ICE) maupun electrified vehicle (EV) untuk pasar domestik maupun ekspor,” paparnya.

Riset bersama ini dijadwalkan akan berangsung selama dua tahun, mulai 2018 hingga 2019. Pembagian tugas riset kepada keenam perguruan tinggi negeri tersebut akan menjadi dua tahap.

Pada tahap pertama, riset akan dilakukan bersama Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Indonesia (UI). Selanjutnya riset dilakukan oleh Universitas Sebelas Maret (UNS), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Universitas Udayana.

Menurut Airlangga keterlibatan perguruan tinggi pada riset ini tidak terlepas dari peran aktif dan partisipasi perguruan tinggi dalam upaya pengembangan kendaraan bermotor listrik beserta komponennya di dalam negeri. Misalnya pembuatan komponen lunak (software) maupun perangkat keras (hardware), seperti baterai, motor listrik, power control unit, hingga sistem charging station.

“Melalui riset dan studi bersama ini, kami juga cari solusi yang meliputi kenyamanan berkendara oleh para pengguna, infrastruktur pengisian energi listrik, rantai pasok dalam negeri, serta adopsi teknologi dan regulasi,” imbuh dia.

Dia juga mengharapkan ada dukungan kebijakan fiskal agar kendaraan listrik dapat dimanfaatkan masyarakat tanpa harus dibebani biaya tambahan yang tinggi.

Adapun kendaraan listrik yang digunakan di dalam riset kali ini adalah jenis Hybrid dan Plug-in Hybrid yang bakal dibandingkan dengan kendaraan konvensional (ICE) yang telah menggunakan teknologi mesin kekinian alias advanced engine.

Poin-poin itu antara lain tentang studi kenyamanan pengguna (user convenience study), studi karakter teknik (technical characteristic study), studi lingkungan keseluruhan (overall environment study), industri, studi dampak sosial (social impact study), serta studi kebijakan dan regulasi (policy and regulation study).

Diharapkan, studi ini bisa mendapatkan perbandingan yang komprehensif antara kendaraan jenis EV dan PHEV dengan jenis ICE.

“Setiap unit kendaraan tersebut akan dilengkapi dengan data Logger untuk pengambilan data konsumsi bahan bakar, kondisi charging, kebutuhan data infra charging, user experience, convinience, dan lain-lain,” jelasnya.

Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono menegaskan mendukung kegiatan riset dan studi bersama yang diinisiasi oleh Kemenperin.

Menurutnya, hal ini sebagai upaya untuk memahami secara lebih menyeluruh aspek-aspek yang dapat memengaruhi pengembangan kendaraan elektrifikasi di Indonesia, terutama mengenai preferensi konsumen.

Selain itu, lanjut Tjahjono, dari sisi industrinya, meliputi rantai pasok serta kebutuhan infrastruktur pendukung.

“Kami memberikan dukungan berbentuk penyediaan alat berupa kendaraan, data logger, charger, dan asistensi lainnya yang dapat dipergunaan oleh para peneliti dari universitas-universitas di Indonesia tersebut,” kata dia. [WS/HBS]

Hamas Gempur Tentara Israel Lewat Aplikasi Kencan

2

Telset.id, Jakarta –  Ketegangan antara pasukan Israel dan kelompok Hamas merembet ke aplikasi kencan. Pasukan Hamas dilaporkan membuat aplikasi kencan palsu untuk mengelabui militer Israel. Aplikasi tersebut dibuat untuk menggali informasi pribadi para tentara Israel.

Dilansir Telset.id dari Business Insider, militer Israel mengakui sebagian personel menerima ajakan untuk mengunduh aplikasi kencan palsu setelah berkenalan dengan seseorang di Facebook.

Mereka menerima pertemanan dari sebuah akun yang diduga palsu dan kebanyakan menggunakan identitas tak asli. Si pemilik akun palsu tersebut mengaku sebagai seorang perempuan.

Setelah terjalin percakapan, akun palsu tersebut mengajak tentara Israel untuk mengunduh beberapa aplikasi di Google Play Store. Padahal, aplikasi itu hanyalah tipu muslihat.

Baca juga: Waspada! Pahitnya Aplikasi Kencan Online

Aplikasi palsu tersebut di antaranya adalah aplikasi kencan Glance Love dan Golden Cup. Golden Cup sendiri adalah aplikasi pemantau skor pertandingan Piala Dunia.

Setelah melalui beragam penelusuran dan menemukan ada yang tak beres, militer Israel menyatakan bahwa pasukannya telah menjadi korban serangan siber.

Identitas pribadi para tentara Israel, meliputi daftar kontak serta akses kamera dan mikrofon di ponsel, dibajak sehingga bisa dikendalikan oleh pelaku serangan siber.

Militer Israel menyatakan bahwa perbuatan itu dilakukan oleh kelompok Hamas. Tentara Israel mengaku tertipu setelah diajak mengobrol oleh perempuan bernama Lina Kramer di Facebook dan WhatsApp.

Baca juga: Jomblo Wajib Tahu! Ini Situs Kencan Online Paling Populer

Sejauh ini, belum ada tanggapan dari kelompok Hamas yang dituding Israel berada di balik serangan siber tersebut. Israel menegaskan akan meningkatkan pengawasan penggunaan media sosial terhadap pasukannya. [BA/HBS]

Sumber: Business Insider

Demi Komik Digital, LINE Gandeng Naver Webtoon

1

Telset.id, Jakarta – LINE Corporation memperkuat lini bisnis komik digital dengan menggandeng Naver Webtoon Corporation (Naver Webtoon) untuk membentuk LINE Digital Frontier Corporation. Kerjasama ini akan memperluas layanan bisnis LINE di industri kartun alias manga, yakni LINE Manga.

Representative Director dan CEO LINE Digital Frontier Corporation​ Takeshi Idezawa mengatakan kesepakatan ini terdiri atas investasi modal dan kerjasama untuk meningkatkan layanan di bisnis komik digital LINE Manga dan LINE Comics. CEO Naver Webtoon JunKoo Kim akan ditunjuk sebagai direktur perusahaan baru ini.

“LINE Manga telah tumbuh menjadi penyedia layanan komik digital nomor 1 di Jepang dan telah memproduksi begitu banyak judul-judul populer. Kami akan terus berupaya untuk menjadi pemimpin di industri ini melalui kerjasama dan kesepakatan dengan Naver Webtoon ,” ujar Takeshi dalam keterangan tertulisnya kepada Telset.id di Jakarta, Kamis (5/7/2018).

Dia menjelaskan sejak diluncurkan pada April 2013 lalu, LINE Manga telah merilis sebanyak 250.000 judul yang berasal dari 250 penerbit. Layanan ini sudah menyediakan 600 judul komik yang bisa diakses secara gratis setiap harinya.

Secara keseluruhan, kata dia, jumlah unduhan oleh pengguna melalui layanan ini mencapai lebih dari 19 juta unduhan. Ini membuat LINE Manga menjadi penyedia layanan komik digital nomor satu di Jepang.

Baca juga: Serius Garap Fintech, LINE Rangkul QUICPay+

Seiring dengan kesepakatan bisnis antara dua perusahaan tersebut, LINE akan memperluas jangkauan layanan LINE Manga dan LINE Comics baik secara domestik maupun internasional. “

Tak hanya itu, perusahaan ini pun akan melakukan amplifikasi judul-judul original LINE, ekspansi berskala global, analisa pasar/konsumen dan peningkatan antarmuka pengguna(UI)/pengalaman pengguna (UX) dengan berbasis konten, teknologi dan sumber-sumber daya dari Naver Webtoon untuk pengembangan LINE Manga di masa yang akan datang.

“Saya yakin melalui integrasi antara LINE Manga dengan pengalaman yang telah dimiliki oleh Naver Webtoon dalam mengembangkan konten berteknologi tinggi serta konten digital baru akan memberikan angin segar untuk bisnis di industri ini,” imbuhnya.

Baca juga: LINE Jajaki Bisnis Travel Online

Ia menyebutkan bahwa ada dua tujuan yang harus mereka capai. Pertama, mendorong judul-judul LINE Manga lebih dikenal luas, tidak hanya di Jepang, tetapi juga di negara-negara lain. Kedua, dapat memberikan keuntungan dan manfaat bagi para pembuat karya tersebut. [WS/HBS]