Beranda blog Halaman 25

Telkomsel Siapkan 300+ BTS 4G/Hyper 5G untuk MotoGP Mandalika 2025

0

Telset.id – Telkomsel menggelar lebih dari 300 Base Transceiver Station (BTS) berteknologi 4G/LTE dan Hyper 5G untuk mendukung pengalaman konektivitas terbaik selama perhelatan MotoGP Mandalika 2025. Infrastruktur jaringan ini telah dioptimalkan di 28 titik keramaian di sekitar sirkuit dan kawasan wisata Mandalika, memastikan koneksi broadband yang andal bagi pelanggan, penonton, dan wisatawan internasional.

Persiapan jaringan ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan trafik komunikasi selama ajang balap motor dunia berlangsung. Titik-titik cakupan meliputi area sirkuit, jalur masuk-keluar, bandara, pelabuhan, media center, penginapan, hingga destinasi wisata di Mandalika. Langkah ini memperkuat komitmen Telkomsel dalam mendukung event olahraga bertaraf global sekaligus mendorong pertumbuhan pariwisata nasional.

Direktur Network Telkomsel, Indra Mardiatna, menegaskan, “Telkomsel berkomitmen menghadirkan konektivitas terdepan yang dapat diandalkan untuk menghadirkan pengalaman digital tanpa hambatan bagi seluruh pengunjung MotoGP Mandalika 2025. Kehadiran Hyper 5G dan penguatan kapasitas jaringan kami di Mandalika merupakan wujud nyata semangat Telkomsel dalam mendukung gelaran olahraga kelas dunia.”

Layanan Tambahan untuk Pengunjung

Selain memperkuat infrastruktur jaringan, Telkomsel juga menyediakan booth layanan pelanggan di sejumlah titik strategis. Lokasinya mencakup bandara, jalur utama menuju sirkuit, area ITDC Mandalika, hingga kawasan sekitar sirkuit. Pengunjung dapat mengakses berbagai layanan unggulan di booth tersebut, mulai dari pembelian paket data, isi ulang pulsa, migrasi ke eSIM, hingga registrasi Prabayar Tourist untuk wisatawan mancanegara.

Bagi pengunjung internasional, Telkomsel menyediakan layanan International Roaming yang bekerja sama dengan operator di 191 negara. Kolaborasi ini memastikan wisatawan asing tetap terhubung dengan mudah dan terjangkau selama berada di Indonesia.

Content image for article: Telkomsel Siapkan 300+ BTS 4G/Hyper 5G untuk MotoGP Mandalika 2025

Paket Digital untuk Penggemar MotoGP

Sebagai pelengkap pengalaman digital, Telkomsel menghadirkan paket bundling khusus untuk menikmati tayangan balap secara digital. Paket Bundling Vidio Platinum Extra Mobile ditawarkan dengan harga Rp40.500, yang sudah termasuk kuota sebesar 2 GB untuk 30 hari. Paket ini dapat diaktivasi langsung melalui aplikasi MyTelkomsel atau laman tsel.id/newvidio, memungkinkan penggemar menonton aksi MotoGP Mandalika 2025 dari mana pun dan kapan pun.

Penguatan jaringan 4G/LTE di Mandalika ini sejalan dengan ekspansi jaringan 4G LTE Telkomsel di berbagai wilayah Indonesia. Sebelumnya, Telkomsel telah memperluas cakupan jaringan 4G LTE hingga ke desa-desa tertinggal dan wilayah seperti Flores Timur, menunjukkan komitmen perusahaan dalam menghadirkan konektivitas digital yang merata.

Dengan seluruh dukungan infrastruktur dan layanan ini, Telkomsel terus mempertegas perannya sebagai penyedia layanan telekomunikasi digital terdepan yang menghadirkan solusi konektivitas terdepan bagi seluruh masyarakat. Keberhasilan penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2025 menjadi prioritas utama, sekaligus momentum untuk menunjukkan kemampuan infrastruktur digital Indonesia di kancah internasional.

10 HP POCO Terbaru Oktober 2025, Harga dan Spesifikasi Lengkap

0

Telset.id – Sama seperti Xiaomi, brand smartphone Poco berkibar karena menawarkan smartphone dengan spesifikasi tinggi dengan harga miring. Dalam tulisan ini, kami merekomendasikan HP Poco terbaru yang layak kalian miliki, dengan range harga mulai 1 jutaan hingga yang premium.

Pada awal kemunculannya, nama Poco memang sangat identik dengan Xiaomi. Wajar saja, karena saat itu Poco masih merupakan sub-brand dari Xiaomi. Namun kini Poco telah menjadi brand independen yang berdiri sendiri.

Meski sudah “lepas” dari Xiaomi, namun kualitas HP Poco terbaru tidak menurun. Merek asal China ini masih tetap mempertahankan ‘tradisi’ lamanya sebagai smartphone dengan spek tinggi berharga miring, alias murah.

Jangan heran jika kamu bisa mendapatkan HP Poco 1 jutaan dengan spek RAM 8GB. Tak cuma itu, kalian juga bisa mendapatkan smartphone Poco terbaik dengan chipset terbaru yang canggih, dengan kemampuan kamera HP Poco yang gahar.

Nah, tidak usah berpanjang lebar, pada tulisan kali ini Telset akan memberikan rekomendasi HP Poco terbaru dan terbaik, lengkap dengan daftar harga HP Poco terbaru 2023. Yuk, langsung disimak sob!

BACA JUGA:

1. POCO C71

POCO C71
POCO C71

Bagi Anda yang mencari HP murah namun tetap relevan untuk aktivitas harian, POCO C71 adalah jawaban sederhana tapi efektif. Dengan layar 6,88 inci ber-refresh rate 120 Hz, scrolling medsos jadi mulus, sementara sertifikasi TÜV Rheinland memastikan mata tidak cepat lelah.

Spesifikasi POCO C71

  • Layar: 6,88 inci IPS LCD dengan resolusi HD+ (1640 x 720 piksel) dan refresh rate hingga 120Hz.
  • Desain & Material: Menggunakan desain bodi ramping dengan material plastik.
  • Ketahanan: Bersertifikasi IP52, yang berarti tahan debu dan percikan air.
  • Dimensi: 171,79 x 77,8 x 8,26 mm.
  • Bobot: 193 gram.
  • Pilihan warna: Graphite Gray (Abu), Aurora Green (Hijau), dan Sky Blue (Biru).
  • Chipset: UNISOC T7250 (12nm) dengan CPU octa-core (2×1.8 GHz Cortex-A75 & 6×1.6 GHz Cortex-A55).
  • RAM: 4 GB (dapat diperluas hingga 8 GB dengan RAM tambahan).
  • Penyimpanan internal: 128 GB.
  • Sistem operasi: Android 15 dengan antarmuka MIUI terbaru. Dijanjikan mendapat dua kali upgrade OS dan empat tahun pembaruan keamanan.
  • Kamera belakang: Dua lensa.
    • Kamera utama: 32 MP (f/2.0) dengan dukungan AI.
    • Kamera kedalaman: Belum ada informasi resmi yang dirilis.
  • Kamera depan: 8 MP (f/2.0).
  • Fitur video: Perekaman video hingga 1080p pada 30fps.
  • Kapasitas baterai: 5.200 mAh.
  • Pengisian daya: Mendukung pengisian daya cepat 15W.
  • Konektivitas: Mendukung 4G, Wi-Fi, Bluetooth, dan USB Type-C.
  • Keamanan: Pemindai sidik jari di samping dan pengenalan wajah.
  • Fitur tambahan: Jack audio 3,5 mm.
  • Harga: Mulai dari sekitar Rp1.099.000 saat rilis.

2. POCO C85

POCO C85
POCO C85

Jika C71 terasa terlalu sederhana, POCO C85 melangkah sedikit lebih tinggi. Layar 6,9 inci dengan refresh rate 120 Hz memberi pengalaman visual luas. Dukungan tiga sertifikasi TÜV Rheinland menjadikannya teman aman untuk binge-watching atau gaming ringan.

Spesifikasi POCO C85

  • Layar: 6,9 inci IPS LCD dengan resolusi HD+ (1600 x 720 piksel), refresh rate 120Hz.
  • Desain & Material: Menggunakan desain bodi ramping dengan material plastik.
  • Ketahanan: Bersertifikasi IP64, tahan debu dan percikan air.
  • Dimensi: 171.6 x 79.5 x 8 mm.
  • Bobot: 205 gram.
  • Pilihan warna: Black, Purple, dan Green.
  • Chipset: MediaTek Helio G81-Ultra.
  • RAM: Pilihan 6 GB atau 8 GB, dengan fitur ekspansi RAM hingga 16 GB.
  • Penyimpanan internal: Pilihan 128 GB atau 256 GB, dengan dukungan slot microSD hingga 1 TB.
  • Sistem operasi: Xiaomi HyperOS 2.0 berbasis Android 15, saat rilis.
  • Kamera belakang: Dua lensa.
    • Kamera utama: 50 MP dengan dukungan AI.
    • Kamera kedalaman: Belum ada informasi resmi yang dirilis.
  • Kamera depan: 8 MP.
  • Fitur video: Perekaman hingga 1080p@30fps.
  • Kapasitas baterai: 6.000 mAh.
  • Pengisian daya: Mendukung pengisian cepat kabel 33W.
  • Konektivitas: Mendukung 4G, Wi-Fi, dan Bluetooth 5.4.
  • Keamanan: Pemindai sidik jari di samping (menyatu dengan tombol daya) dan pengenalan wajah.
  • Fitur tambahan: Jack audio 3.5mm dan speaker tunggal.
  • Harga: Mulai dari sekitar Rp 1.549.000. 

3. POCO F7

POCO F7
POCO F7

Naik ke kelas menengah-atas, POCO F7 jadi representasi keberanian POCO dalam menghadirkan flagship killer. Chipset Snapdragon 8s Gen 4 memastikan performa kencang, sementara sertifikasi IP68 menegaskan ponsel ini tahan banting di segala kondisi.

Spesifikasi POCO F7

  • Layar: 6,83 inci 1.5K Flow AMOLED DotDisplay dengan refresh rate adaptif 120Hz.
  • Desain & Material: Desain bodi dengan material plastik. POCO F7 memiliki varian warna hitam, perak, dan biru.
  • Ketahanan: Bersertifikasi IP68, tahan debu dan air hingga kedalaman 1,5 meter selama 30 menit.
  • Dimensi: 160.26 × 74.95 × 8.12 mm.
  • Bobot: 206 gram.
  • Pilihan warna: Black, Silver, dan Blue.
  • Chipset: Snapdragon® 8s Gen 4.
  • RAM: 12 GB.
  • Penyimpanan internal: 512 GB.
  • Sistem operasi: Xiaomi HyperOS.
  • Kamera belakang: Dua lensa.
    • Kamera utama: 50 MP dengan OIS.
    • Kamera ultrawide: 8 MP.
  • Kamera depan: 20 MP.
  • Fitur video: Perekaman hingga 4K@30fps.
  • Kapasitas baterai: 6.500 mAh.
  • Pengisian daya: Mendukung pengisian cepat 90W dan pengisian balik 22.5W.
  • Konektivitas: Mendukung 5G dan Wi-Fi 7.
  • Keamanan: Pemindai sidik jari di dalam layar.
  • Fitur tambahan: Dukungan AI.
  • Harga: Mulai dari Rp5.999.000

4. POCO F7 Pro

POCO F7 Pro
POCO F7 Pro

Bila F7 sudah cukup bertenaga, POCO F7 Pro memberikan ekstra daya lewat Snapdragon 8 Gen 3. Dengan layar AMOLED 6,67 inci ber-kecerahan 3.200 nits, konten tetap terlihat jelas meski di bawah terik matahari.

Spesifikasi POCO F7 Pro

  • Layar: 6,67 inci Flow AMOLED dengan resolusi 2K (3200 x 1440 piksel) dan refresh rate 120Hz.
  • Desain & Material: Desain bodi dengan material kaca premium di bagian belakang dan bingkai logam. Tersedia dalam pilihan warna Black, Blue, dan Silver.
  • Ketahanan: Bersertifikasi IP68, tahan debu dan air hingga kedalaman 1,5 meter selama 30 menit.
  • Dimensi: 160.26 × 74.95 × 8.12 mm.
  • Bobot: 206 gram.
  • Pilihan warna: Black, Blue, Silver.
  • Chipset: Snapdragon 8 Gen 3 (4 nm) dengan CPU octa-core hingga 3,3 GHz dan GPU Adreno 750.
  • RAM: 12 GB (LPDDR5X).
  • Penyimpanan internal: Pilihan 256 GB atau 512 GB (UFS 4.1).
  • Sistem operasi: Xiaomi HyperOS berbasis Android 15, saat rilis.
  • Kamera belakang: Dua lensa.
    • Kamera utama: 50 MP (f/1.6) dengan OIS (Optical Image Stabilization).
    • Kamera ultrawide: 8 MP (f/2.2).
  • Kamera depan: 20 MP.
  • Fitur video: Perekaman hingga 8K@24fps.
  • Kapasitas baterai: 6.000 mAh.
  • Pengisian daya: Mendukung pengisian cepat kabel 90W.
  • Konektivitas: Mendukung 5G, Wi-Fi 7, Bluetooth 5.4, NFC, dan USB Type-C.
  • Keamanan: Pemindai sidik jari di dalam layar (optik).
  • Fitur tambahan: Speaker stereo, Snapdragon Sound, dan sistem pendingin IceLoop.
  • Harga:
    • 12 GB/512 GB: Mulai dari sekitar Rp 7.499.000 (harga September 2025).

5. POCO F7 Ultra

POCO F7 Ultra
POCO F7 Ultra

Di puncak seri F, ada POCO F7 Ultra yang membawa chipset Snapdragon 8 Elite. Inilah ponsel untuk gamer yang ingin segalanya tanpa kompromi. Ditambah dukungan 120W wired HyperCharge dan 50W wireless, urusan baterai tak lagi jadi drama.

Spesifikasi POCO F7 Ultra

  • Layar: 6,67 inci WQHD+ (3200 x 1440 piksel) Flow AMOLED DotDisplay dengan refresh rate 120Hz dan kecerahan puncak 3.200 nits. Dilindungi oleh POCO Shield Glass.
  • Desain & Material: Desain premium dengan material kaca di bagian depan dan belakang, serta bingkai aluminium.
  • Ketahanan: Bersertifikasi IP68, tahan debu dan air hingga kedalaman 1,5 meter selama 30 menit.
  • Dimensi: 160.26 x 74.95 x 8.39 mm.
  • Bobot: 212 gram.
  • Pilihan warna: Black dan Yellow.
  • Chipset: Qualcomm Snapdragon 8 Elite (3nm) dengan CPU octa-core hingga 4.32GHz dan GPU Adreno 830, serta chip VisionBoost D7 untuk peningkatan grafis.
  • RAM: Pilihan 12 GB atau 16 GB (LPDDR5X).
  • Penyimpanan internal: Pilihan 256 GB atau 512 GB (UFS 4.1).
  • Sistem operasi: Xiaomi HyperOS 2.0 berbasis Android 15.
  • Kamera belakang: Tiga lensa hasil kolaborasi dengan Leica.
    • Kamera utama: 50 MP (f/1.6) dengan OIS dan dual pixel PDAF.
    • Kamera telefoto: 50 MP dengan OIS dan optical zoom 2,5x.
    • Kamera ultrawide: 32 MP.
  • Kamera depan: 20 MP.
  • Fitur video: Perekaman hingga 8K@24fps.
  • Kapasitas baterai: 5.300 mAh.
  • Pengisian daya: Mendukung pengisian cepat kabel 120W dan pengisian nirkabel 50W.
  • Konektivitas: Mendukung 5G, Wi-Fi 7, Bluetooth 6.0, NFC, dan IR Blaster.
  • Keamanan: Pemindai sidik jari ultrasonik di dalam layar.
  • Fitur tambahan: Speaker stereo dengan Dolby Atmos dan fitur AI.
  • Harga:
    • 12 GB/256 GB: Mulai dari sekitar Rp 9.999.000.
    • 16 GB/512 GB: Mulai dari sekitar Rp 10.999.000. 

6. POCO M7 Pro 5G

POCO M7 Pro 5G
POCO M7 Pro 5G

Masuk ke seri M, POCO M7 Pro 5G hadir dengan keseimbangan harga dan fitur. Dimensity 7025 Ultra cukup tangguh, sementara layar AMOLED 6,67 inci mendukung HDR10+ dan Dolby Vision, cocok bagi Anda yang gemar nonton Netflix atau gaming kasual.

Spesifikasi POCO M7 Pro 5G

  • Layar: 6,67 inci AMOLED dengan resolusi FHD+ (2400 x 1080 piksel) dan refresh rate 120Hz.
  • Desain & Material: Menggunakan material bodi plastik dengan sertifikasi IP64.
  • Ketahanan: Bersertifikasi IP64, yang berarti tahan debu dan percikan air.
  • Dimensi: 162.4 x 75.7 x 8 mm.
  • Bobot: 190 gram.
  • Pilihan warna: Black, Silver, dan Green.
  • Chipset: MediaTek Dimensity 7025-Ultra (6nm).
  • RAM: Pilihan 8 GB atau 12 GB, dengan fitur ekspansi RAM tambahan.
  • Penyimpanan internal: Pilihan 128 GB atau 256 GB, dengan penyimpanan UFS 2.2.
  • Sistem operasi: MIUI terbaru berbasis Android.
  • Kamera belakang: Dua lensa.
    • Kamera utama: 50 MP dengan OIS (Optical Image Stabilization).
    • Kamera kedalaman: 2 MP.
  • Kamera depan: 20 MP.
  • Fitur video: Belum ada informasi resmi yang dirilis.
  • Kapasitas baterai: 5.110 mAh.
  • Pengisian daya: Mendukung pengisian cepat kabel 45W.
  • Konektivitas: Mendukung 5G, Wi-Fi, dan Bluetooth.
  • Keamanan: Pemindai sidik jari di samping dan pengenalan wajah.
  • Fitur tambahan: Jack audio 3.5mm dan fitur AI (Artificial Intelligence).
  • Harga: Mulai dari sekitar Rp 2.999.000

7. POCO X7 5G

POCO X7 5G

Seri X selalu menjadi jembatan antara performa dan harga. POCO X7 5G mengandalkan Dimensity 7300 Ultra yang dikenal hemat daya. Layar curved 6,67 inci menambah kesan premium, sementara Dolby Atmos memastikan pengalaman audio lebih hidup.

Spesifikasi POCO X7 5G

  • Layar: 6,67 inci AMOLED melengkung (curved screen) dengan resolusi 1.5K (1220 x 2712 piksel) dan refresh rate 120Hz. Dilindungi oleh Corning Gorilla Glass Victus 2.
  • Desain & Material: Menggunakan desain bodi berbahan plastik dengan bingkai aluminium.
  • Ketahanan: Bersertifikasi IP68, tahan debu dan air hingga kedalaman 1,5 meter selama 30 menit.
  • Dimensi: 162.33 x 74.42 x 8.63 mm.
  • Bobot: 190 gram.
  • Pilihan warna: Belum ada informasi resmi yang dirilis untuk pasar Indonesia, tetapi tersedia dalam pilihan warna standar POCO.
  • Chipset: MediaTek Dimensity 7300-Ultra (4nm).
  • RAM: Pilihan 8 GB atau 12 GB.
  • Penyimpanan internal: Pilihan 256 GB atau 512 GB.
  • Sistem operasi: Xiaomi HyperOS berbasis Android 14 saat rilis.
  • Kamera belakang: Tiga lensa.
    • Kamera utama: 50 MP dengan OIS (Optical Image Stabilization) dan PDAF.
    • Kamera ultrawide: 8 MP.
    • Kamera makro: 2 MP.
  • Kamera depan: 20 MP.
  • Fitur video: Perekaman hingga 4K@30fps.
  • Kapasitas baterai: 5.110 mAh.
  • Pengisian daya: Mendukung pengisian cepat kabel 45W, adaptor dijual terpisah.
  • Konektivitas: Mendukung 5G, Wi-Fi, Bluetooth, NFC, dan USB Type-C.
  • Keamanan: Pemindai sidik jari dalam layar (optik) dan pengenalan wajah.
  • Fitur tambahan: Speaker stereo, IR Blaster, dan fitur Game Turbo.
  • Harga: Rp3.799.000

8. POCO X7 Pro 5G

POCO X7 Pro 5G
POCO X7 Pro 5G

Menutup daftar, POCO X7 Pro 5G hadir dengan peningkatan besar. Dimensity 8400 Ultra memberi tenaga ekstra, sementara baterai 6.000 mAh plus pengisian 90W menjamin daya tetap terjaga. Layarnya mencapai kecerahan 3.200 nits, siap menantang flagship papan atas.

Spesifikasi POCO X7 Pro 5G

  • Layar: CrystalRes 1.5K 120Hz AMOLED 6,67 inci dengan resolusi 2712 x 1220 piksel, kecerahan puncak 3200 nits, dan dilindungi oleh Corning Gorilla Glass 7i.
  • Desain & Material: Menggunakan desain premium, tersedia dalam versi plastik dan PU (kulit imitasi).
  • Ketahanan: Bersertifikasi IP68, yang berarti tahan debu dan air hingga kedalaman 1,5 meter selama 30 menit.
  • Dimensi:
    • Versi plastik: 160,75 x 75,24 x 8,29 mm.
    • Versi PU: 160,75 x 75,24 x 8,43 mm.
  • Bobot: Belum ada informasi resmi yang dirilis untuk pasar Indonesia.
  • Pilihan warna: Black, Green, dan Yellow.
  • Chipset: MediaTek Dimensity 8400-Ultra (4 nm) dengan CPU octa-core hingga 3.25GHz.
  • RAM: Pilihan 8 GB atau 12 GB.
  • Penyimpanan internal: Pilihan 256 GB atau 512 GB.
  • Sistem operasi: MIUI terbaru berbasis Android, saat rilis.
  • Kamera belakang: Tiga lensa.
    • Kamera utama: 50 MP dengan OIS.
    • Kamera ultrawide: 8 MP.
    • Kamera telefoto: Memiliki OIS.
  • Kamera depan: 20 MP.
  • Fitur video: Perekaman hingga 4K@24/30/60fps.
  • Kapasitas baterai: 6.000 mAh.
  • Pengisian daya: Mendukung pengisian cepat kabel 90W.
  • Konektivitas: Mendukung 5G dan Wi-Fi.
  • Keamanan: Pemindai sidik jari di dalam layar.
  • Fitur tambahan: Speaker stereo, fitur Game Turbo, dan AI.
  • Harga: Mulai dari Rp4.999.000

BACA JUGA:

Well itu tadi daftar rekomendasi beserta harga HP Poco terbaru yang baru dirilis. Semoga informasi ini bermanfaat buat Anda yang ingin membeli HP Poco terbaru. [HBS]

itel SUPER 26 ULTRA Pakai UNISOC T7300 dan Garansi 6 Tahun

0

Telset.id – itel secara resmi meluncurkan smartphone terbarunya, itel SUPER 26 ULTRA, yang mengusung performa tinggi dengan chipset UNISOC T7300 6nm, layar AMOLED 144Hz, dan garansi kelancaran selama 6 tahun. Ponsel ini akan dipasarkan di Indonesia dengan harga tidak lebih dari 200 dollar AS atau sekitar Rp 2 jutaan, menjadikannya pilihan menarik di segmen entry-level.

Kehadiran itel SUPER 26 ULTRA ini semakin memperkuat persaingan di pasar smartphone Indonesia, khususnya di kelas harga terjangkau. Dengan spesifikasi yang ditawarkan, perangkat ini berpotensi menjadi pesaing serius untuk produk-produk di segmen HP Rp 2 juta atau bahkan Rp 3 jutaan.

Performa Unggul dengan Chipset UNISOC T7300

itel SUPER 26 ULTRA mengandalkan prosesor UNISOC T7300 berteknologi 6nm yang menjanjikan efisiensi daya dan kecepatan tinggi. Chipset ini menghadirkan konfigurasi 2× Cortex-A78 dan mampu mencapai skor AnTuTu lebih dari 510.000 poin. Performa tersebut memastikan pengalaman multitasking yang lancar tanpa gangguan serta pembukaan aplikasi yang lebih cepat.

Yang menjadi pembeda utama adalah garansi fluency selama 6 tahun pertama penggunaan. Jaminan jangka panjang seperti ini masih jarang ditemukan di industri smartphone, menunjukkan komitmen itel terhadap kualitas produknya. Pengguna dapat mengandalkan konsistensi performa perangkat untuk aktivitas streaming, browsing, maupun produktivitas kerja dalam jangka waktu yang lama.

Layar AMOLED 144Hz dengan Kecerahan Tinggi

Bagian visual itel SUPER 26 ULTRA didukung layar AMOLED lengkung 3D berukuran 6,78 inci dengan refresh rate 144Hz dan resolusi 1,5K. Layar ini mampu mencapai kecerahan puncak hingga 4500 nits, menjadikannya salah satu smartphone paling terang di kelasnya. Perlindungan Corning Gorilla Glass 7i dan dukungan HDR10+ turut melengkapi, menawarkan pengalaman visual berkualitas sinema dengan ketahanan optimal.

Kualitas layar setinggi ini biasanya ditemukan pada smartphone kelas menengah ke atas, namun itel berhasil menghadirkannya dalam rentang harga yang lebih terjangkau. Hal ini sejalan dengan tren pasar dimana konsumen semakin mengutamakan kualitas tampilan.

Pengalaman Gaming yang Mulus

Bagi penggemar mobile gaming, itel SUPER 26 ULTRA menghadirkan pengalaman bermain yang imersif berkat dukungan UNISOC Miracle Gaming Engine dan Teknologi Pendingin IceCool 10-Layer. Kombinasi ini memastikan frame rate yang halus dengan sertifikasi untuk game populer seperti PUBG, serta respons sentuh yang ultra-cepat untuk kontrol yang lebih akurat.

Content image for article: itel SUPER 26 ULTRA Rilis Pakai UNISOC T7300 dan Garansi 6 Tahun

Sistem pendingin yang canggih menjaga suhu smartphone tetap di bawah 43 derajat Celsius bahkan selama sesi gaming intensif. Fitur peningkatan visual dari SDR ke HDR turut menghadirkan warna yang lebih kaya, detail lebih tajam, dan adegan dalam game yang lebih jernih. Dengan keseimbangan antara daya, kecepatan, dan stabilitas termal, perangkat ini menjadi pilihan kompetitif untuk gamer mobile.

Kamera dan AI yang Cerdas

Sektor fotografi dihadirkan melalui kamera depan 32MP dan kamera belakang 50MP dengan stabilisasi. Teknologi MASTER AI Imaging Engine 2.0 dari itel memastikan hasil jepretan yang jernih dalam berbagai kondisi pencahayaan. Fitur eksklusif seperti perekaman XDR video dan perangkat AI kreatif memungkinkan pengguna merekam dan mengedit konten dengan mudah.

itel SUPER 26 ULTRA juga memperkenalkan “Hi Sola”, asisten AI yang menawarkan hampir 80% fungsionalitas AI dengan harga terjangkau. Kemampuan AI imaging, real-time translation to voice, hingga editing kreatif membuat teknologi pintar dapat diakses oleh semua kalangan. Inovasi ini menunjukkan bagaimana brand seperti itel terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi terkini, sebagaimana yang juga dilakukan competitor seperti itel dengan varian sebelumnya.

Desain Ramping dengan Baterai Tahan Lama

Meski dibekali baterai berkapasitas tinggi 6000mAh, itel SUPER 26 ULTRA mempertahankan bodi ramping dengan ketebalan hanya 6,8mm. Desain ini memberikan kenyamanan genggam tanpa mengorbankan daya tahan baterai yang dapat bertahan seharian. Kualitas perakitan yang tangguh dengan sertifikasi IP65 menjadikannya tahan terhadap cipratan air dan debu.

Dari sisi konektivitas, perangkat ini mendukung NFC Touch Transfer untuk berbagi file secara instan. Fitur UltraLink Free Call memungkinkan komunikasi suara dan teks phone-to-phone bahkan saat tidak ada jaringan seluler, memperluas konektivitas melampaui batasan konvensional. Kombinasi desain ramping, performa stabil, dan AI praktis menjadikan itel SUPER 26 ULTRA sebagai tolok ukur baru untuk smartphone terjangkau.

Kehadiran itel SUPER 26 ULTRA dengan spesifikasi unggulan di harga Rp 2 jutaan diprediksi akan mengubah lanskap pasar smartphone entry-level di Indonesia. Dengan garansi 6 tahun yang ditawarkan, itel menunjukkan komitmen jangka panjang terhadap kepuasan pengguna dan kualitas produk.

iPhone 17 Diperkirakan Rilis di Indonesia 17 Oktober, Jadi Rekor Tercepat!

0

Telset.id – Bayangkan ini: iPhone 17 series, yang baru saja diperkenalkan Apple secara global pada 10 September, sudah bisa Anda pegang di Indonesia pada 17 Oktober 2025. Sebuah kecepatan yang hampir mustahil untuk standar sebelumnya, bukan? Bocoran terbaru ini, jika terbukti benar, akan memecahkan rekor sebagai periode tercepat iPhone masuk ke pasar Indonesia pasca-rilis global.

Lalu, siapa yang berani menyampaikan prediksi berani ini? Bagus Hernawan, seorang Apple Enthusiast yang aktif di platform X, menjadi sumber utamanya. Pada Senin (29/9), ia dengan percaya diri menulis, “Sepertinya tahun ini jadi rekor iPhone masuk paling cepat! iPhone 17 series. 17 Oktober 2025. Pre-order 10 Oktober.” Pernyataan ini langsung memicu gelombang antusiasme di kalangan penggemar Apple Tanah Air. Sebagai perbandingan, iPhone 16 perlu menunggu hingga April untuk tiba di sini, jeda waktu yang terasa cukup signifikan.

Namun, di balik euforia tersebut, ada proses birokrasi yang telah dilalui. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) ternyata telah mengantisipasi kedatangan ponsel flagship ini. Kepala Pusat Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) Kemenperin, Heru Kustanto, bahkan sebelumnya memperkirakan iPhone 17 akan masuk pada awal Oktober. “Iya, awal Oktober harusnya sudah beres insya Allah. Paling lama, ya, dua minggu dari sekarang,” ujarnya pada Kamis (11/9). Pernyataan ini disampaikan saat proses sertifikasi TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) untuk iPhone 17 sedang dalam tinjauan. Dan kini, proses itu telah rampung. Pada Kamis, 11 September 2025, Kemenperin resmi menerbitkan 4 Sertifikat TKDN untuk produk iPhone 17 dari PT Apple Indonesia, masing-masing dengan nilai TKDN 40 persen.

Dokumen sertifikasi itu juga mengungkap sedikit teka-teki model yang akan datang. Terdapat empat kode model: A3523, A3526, A3520, dan A3517. Model A3523 dan A3526 diidentifikasi sebagai iPhone 17 Pro dan iPhone 17 Pro Max, sementara A3520 merujuk pada model dasar iPhone 17. Yang menarik adalah kode A3517, yang dikonfirmasi merujuk pada varian baru bernama iPhone Air, menggantikan posisi seri Plus. Kehadiran iPhone Air ini menandakan penyegaran dalam lini produk Apple.

Spesifikasi dan Kekuatan di Balik Layar

Lalu, apa yang membuat iPhone 17 series begitu dinanti? Jawabannya terletak pada jantungnya, chip A19. Dibangun dengan fabrikasi 3nm generasi ketiga, chip ini bukan sekadar peningkatan inkremental. Apple mengklaim chip A19 menawarkan performa CPU 1,5 kali lebih cepat dan GPU 2 kali lebih cepat dibandingkan pendahulunya, A15 Bionic. Sebuah lompatan yang signifikan untuk menangani aplikasi berat dan game masa kini. Lebih dari itu, chip ini dilengkapi dengan akselerator Neural di setiap inti GPU, yang memungkinkan pemrosesan AI generatif langsung di perangkat. Fitur ini membuka pintu untuk pengalaman yang lebih personal dan responsif.

Untuk varian Pro dan Pro Max, Apple tidak tanggung-tanggung. Mereka dibekali dengan chip A19 Pro yang lebih gahar, sistem tiga kamera yang masing-masing beresolusi 48 MP, serta fitur video profesional seperti ProRes RAW dan Apple Log 2. Bagi Anda kreator konten, fitur ini ibarat memiliki studio produksi di saku celana. Belum lagi kabar bahwa Apple bakal membekali iPhone 17 series dengan layar 120Hz, yang menjanjikan pengalaman scroll dan gaming yang lebih smooth. Ditambah dengan sistem pendingin baru di iPhone 17 series, performa puncak dapat dipertahankan lebih lama tanpa khawatir overheating.

Kisaran Harga: Siapkan Kantong Lebih Dalam?

Bagus Hernawan juga memberikan gambaran mengenai banderol harga untuk pasar Indonesia. Menurutnya, seri iPhone terbaru akan dibanderol mulai Rp17 jutaan untuk varian termurah dan bisa melambung hingga Rp42 jutaan untuk varian termahal. Angka ini tentu menjadi pertimbangan penting bagi calon pembeli. Sebagai perbandingan, harga global iPhone 17 series untuk varian terendah adalah US$799 (sekitar Rp13,1 juta) dan varian tertinggi US$1.999 (sekitar Rp32,89 juta).

Jika bocoran harga Indonesia ini akurat, maka terdapat selisih yang cukup mencolok dengan harga global, terutama untuk model entry-level. Fenomena semacam ini bukanlah hal baru. Pada era iPhone 15, misalnya, selisih harga antara banderol global dan Indonesia bisa mencapai Rp4 jutaan. Faktor bea masuk, pajak, dan komitmen TKDN diduga menjadi penyumbang utama perbedaan ini. Meski demikian, bagi para kolektor dan penggemar setia, aksesori seperti case aramid fiber tipis dari Raptic mungkin sudah menanti untuk melengkapi iPhone 17 mereka.

CNNIndonesia.com telah berusaha mengonfirmasi kebenaran rumor tanggal rilis dan harga ini langsung kepada pihak Apple, namun belum mendapatkan tanggapan hingga berita ini ditulis. Ini adalah hal yang wajar, mengingat Apple terkenal sangat tertutup mengenai rencana pemasarannya di tingkat regional sebelum pengumuman resmi.

Jadi, apakah Anda termasuk yang sudah menandai kalender untuk tanggal 17 Oktober? Dengan sertifikasi TKDN yang sudah keluar dan pernyataan optimis dari Kemenperin, semua sinyal mengarah pada kemungkinan besar bocoran ini benar adanya. Jika iya, ini adalah kabar gembira yang menandakan perubahan strategi distribusi Apple di Indonesia, mendekatkan produk terbarunya lebih cepat kepada konsumen setianya. Tinggal menunggu pengumuman resmi dari Apple Indonesia untuk memastikan semua spekulasi ini. Siap-siap berebut di hari pre-order?

Cara Batalkan Game Pass Ultimate Setelah Kenaikan Harga 50%

0

Telset.id – Jika Anda termasuk penggemar Xbox yang kaget dengan lonjakan harga Game Pass Ultimate, Anda tidak sendirian. Keputusan Microsoft menaikkan harga langganan dari $20 menjadi $30 per bulan—atau setara kenaikan 50%—memang cukup membuat mata berkedip. Padahal, belum lama ini harga konsol Xbox Series X juga sudah dinaikkan, membuat banyak gamer berpikir ulang tentang komitmen mereka terhadap ekosistem Microsoft.

Lonjakan harga ini terjadi di tengah persaingan ketat di industri gaming, di mana alternatif seperti Asus ROG Ally menawarkan pengalaman gaming portabel yang semakin menarik. Meskipun Microsoft memberikan tambahan benefit termasuk keanggotaan Fortnite Crew, bagi banyak pengguna, kenaikan $10 per bulan terasa terlalu signifikan—terutama di tengah tekanan ekonomi global yang belum sepenuhnya stabil.

Pertanyaannya: apakah Anda harus membatalkan langganan sepenuhnya, atau cukup menurunkan tier ke opsi yang lebih terjangkau? Keputusan ini tidak sederhana, karena membatalkan Game Pass Ultimate berarti kehilangan akses ke multiplayer online, salah satu fitur inti bagi komunitas gaming. Namun, dengan tersedianya tier Game Pass Premium ($15/bulan) dan Game Pass Essential ($10/bulan) yang tidak mengalami kenaikan harga serupa, downgrade bisa menjadi solusi kompromi yang masuk akal.

Langkah Demi Langkah Membatalkan Game Pass Ultimate

Proses pembatalan Game Pass Ultimate sebenarnya cukup sederhana, asalkan Anda ingat informasi login Microsoft account. Berbeda dengan pengaturan pada konsol Xbox, manajemen langganan harus dilakukan melalui browser web—baik di komputer maupun perangkat mobile.

Pertama, akses akun Microsoft Anda dengan mengklik ikon profil di pojok kanan atas situs Microsoft, atau langsung menuju ke account.microsoft.com. Setelah login, navigasi ke tab “Subscriptions” di sidebar kiri. Di bagian Game Pass, klik “Manage” dan kemudian pilih opsi “Cancel subscription” yang biasanya berada di posisi terbawah menu.

Menu yang ditampilkan Microsoft saat Anda mencoba membatalkan langganan Game Pass

Yang menarik, Microsoft seringkali menawarkan opsi refund parsial tergantung waktu langganan dan tanggal penagihan berikutnya. Jika Anda memilih untuk berhenti segera daripada menunggu akhir periode penagihan, mungkin ada sebagian dana yang dikembalikan—meskipun kebijakan ini bisa bervariasi tergantung region dan metode pembayaran.

Setelah konfirmasi, langganan Anda akan segera dihentikan. Namun ingat, begitu membatalkan, akses ke seluruh library Game Pass dan fitur multiplayer online akan hilang. Bagi yang mengandalkan Xbox untuk gaming sosial, ini adalah pertimbangan serius yang tidak bisa dianggap enteng.

Alternatif Cerdas: Downgrade ke Tier Lebih Rendah

Bagi yang tidak ingin kehilangan akses sepenuhnya tetapi tetap ingin menghemat pengeluaran, downgrade ke tier lebih rendah adalah solusi yang patut dipertimbangkan. Prosesnya hampir mirip dengan pembatalan, hanya saja Anda memilih opsi “Change subscription plan” daripada “Cancel subscription”.

Menu untuk mengganti langganan yang ditampilkan Microsoft saat Anda mencoba mengelola langganan Game Pass

Game Pass Premium dengan harga $15 per bulan masih menawarkan akses ke library game yang luas, sementara Game Pass Essential di $10 per bulan memberikan benefit multiplayer online tanpa akses ke katalog game tambahan. Pilihan ini menjadi semakin relevan mengingat rencana Microsoft mengembangkan Xbox handheld yang kemungkinan akan terintegrasi dengan ekosistem Game Pass.

Setelah memilih tier baru, Microsoft akan meminta konfirmasi dan mungkin memverifikasi metode pembayaran. Klik “Subscribe” dan perubahan akan langsung berlaku. Transisi biasanya mulus tanpa gangguan layanan, meskipun beberapa fitur premium tentu saja tidak akan tersedia di tier yang lebih rendah.

Strategi downgrade ini terutama menarik bagi mereka yang masih ingin tetap terhubung dengan komunitas gaming Xbox namun dengan budget lebih terbatas. Dalam konteks yang lebih luas, ini mencerminkan bagaimana Microsoft berusaha menyeimbangkan antara tekanan bisnis dan loyalitas konsumen di tengah persaingan dengan platform seperti Meta Quest.

Keputusan akhir tentu kembali kepada preferensi dan kebutuhan masing-masing gamer. Yang jelas, dalam era di mana pilihan gaming semakin beragam—dari cloud gaming hingga VR—konsumen sekarang memiliki leverage lebih besar dalam menentukan nilai dari setiap dolar yang mereka keluarkan untuk hiburan digital.

Mirip Transaksi Motor Second, Komdigi Wacanakan Balik Nama HP Bekas

0

Telset.id – Bayangkan Anda membeli smartphone bekas dengan proses serupa membeli sepeda motor second: ada surat kepemilikan, proses balik nama, dan kepastian hukum yang jelas. Itulah wacana revolusioner yang sedang digodok Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk mengubah lanskap perdagangan ponsel bekas di Indonesia.

Dalam diskusi publik yang digelar Institut Teknologi Bandung pekan lalu, Komdigi secara resmi mengungkap rencana penerapan sistem balik nama untuk transaksi jual beli HP bekas. Gagasan ini bukan sekadar wacana kosong, melainkan bagian integral dari skema besar perlindungan konsumen digital melalui mekanisme pemblokiran IMEI perangkat curian. Lantas, bagaimana sistem ini akan bekerja di dunia nyata?

Adis Alifiawan, Direktur Penataan Spektrum Frekuensi Radio, Orbit Satelit, dan Standarisasi Infrastruktur Digital Komdigi, dengan tegas menyatakan bahwa konsep ini bertujuan menciptakan ekosistem yang lebih aman. “Hp second itu kita harapkan nanti juga jelas, seperti kita jual beli motor, ada balik namanya, ada identitasnya,” ujarnya dalam paparan yang disiarkan melalui kanal YouTube resmi ITB.

Pernyataan ini bukan datang tiba-tiba. Komdigi telah lama mempelajari pola penyalahgunaan identitas dalam transaksi ponsel bekas, dimana perangkat hasil curian sering kali beredar bebas tanpa jejak yang jelas. Sistem balik nama diharapkan menjadi solusi tepat untuk memutus mata rantai ini sekaligus memberikan perlindungan hukum bagi pembeli dan penjual.

Mekanisme Kerja: Dari Pemilik Lama ke Pemilik Baru

Bagaimana sebenarnya sistem balik nama untuk HP bekas ini akan diimplementasikan? Adis menjelaskan bahwa mekanisme ini akan terintegrasi dengan sistem pemblokiran IMEI yang sedang dikembangkan. Ketika sebuah ponsel berpindah tangan secara sah melalui transaksi jual beli, pemilik lama cukup menghentikan atau melakukan unregister terhadap layanan blokir yang sebelumnya aktif pada perangkat tersebut.

Proses ini membuka jalan bagi pemilik baru untuk melakukan registrasi ulang dengan data identitasnya sendiri. “Hp ini beralih dari atas nama A menjadi nama B, agar menghindari penyalahgunaan identitas,” tegas Adis. Sistem ini pada dasarnya menciptakan siklus kepemilikan yang terdokumentasi dengan baik, mirip dengan proses balik nama pada kendaraan bermotor.

Yang menarik, layanan pemblokiran IMEI ini bersifat opsional – tidak diwajibkan untuk semua pengguna ponsel. Pemilik perangkat dapat mendaftarkan perangkatnya secara online, kemudian sistem akan melakukan verifikasi data. Jika validasi berhasil, ponsel tersebut terdaftar dalam sistem blokir IMEI untuk ponsel hilang dan dicuri.

Lindungi Konsumen, Hentikan Peredaran HP Ilegal

Prinsip dasar yang diusung Komdigi dalam wacana ini cukup jelas: memberikan kepastian bahwa perangkat legal tetap dapat digunakan, sementara perangkat hasil tindak pidana dapat dicegah peredarannya. Pendekatan ini sejalan dengan upaya penegakan hukum terhadap peredaran ponsel ilegal yang marak terjadi belakangan ini.

Masalah ponsel ilegal bukan isu sepele. Seperti yang pernah diungkap dalam laporan Telset sebelumnya, ribuan unit ponsel palsu berhasil disita dari pabrik ilegal. Sistem balik nama dan pemblokiran IMEI diharapkan dapat menjadi tameng efektif melawan praktik semacam ini.

Bagi Anda yang aktif bertransaksi di platform jual beli online, sistem ini juga akan memberikan rasa aman tambahan. Seperti halnya ketika Anda menggunakan aplikasi jual beli barang bekas terbaik, adanya mekanisme verifikasi kepemilikan akan meminimalisasi risiko penipuan.

Implementasi Bertahap dan Uji Coba Terbatas

Meski konsepnya sudah jelas, Adis menegaskan bahwa layanan blokir IMEI ponsel hilang atau dicuri ini masih dalam tahap kajian dan penyempurnaan. Proses pengembangan melibatkan masukan dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk pelaku industri, asosiasi, dan tentu saja konsumen.

Implementasi nantinya akan dilakukan secara bertahap setelah regulasi ditetapkan dan mekanisme teknis dipastikan telah matang. Komdigi juga berencana melakukan uji coba terbatas terlebih dahulu untuk meminimalkan potensi risiko yang dapat merugikan masyarakat sebagai konsumen pengguna ponsel.

Pendekatan hati-hati ini patut diapresiasi. Mengingat kompleksitas ekosistem ponsel di Indonesia dengan ratusan juta pengguna, perubahan sistem yang terburu-buru justru dapat menimbulkan masalah baru. Proses transisi perlu dikelola dengan cermat, mirip dengan evolusi sistem yang terjadi di industri otomotif bekas Indonesia.

Wacana balik nama HP bekas ini bukan sekadar gebrakan administratif belaka. Ini adalah langkah visioner menuju ekosistem digital yang lebih tertib, transparan, dan aman bagi semua pihak. Ketika sistem ini akhirnya diimplementasikan, membeli ponsel bekas tak lagi seperti membeli kucing dalam karung, melainkan transaksi yang memiliki dasar hukum yang jelas dan perlindungan nyata bagi konsumen.

OpenAI Geser SpaceX Jadi Startup Paling Berharga di Dunia

Telset.id – Dunia startup baru saja menyaksikan pergeseran kekuatan yang dramatis. OpenAI, perusahaan di balik ChatGPT yang fenomenal, resmi mengambil mahkota sebagai startup dan perusahaan swasta paling berharga di dunia. Nilainya melonjak ke level yang sulit dibayangkan: $500 miliar. Bayangkan, itu setara dengan setengah triliun dolar! Pencapaian ini menggeser SpaceX milik Elon Musk yang sebelumnya memegang rekor dengan valuasi $400 miliar.

Bagaimana mungkin perusahaan yang fokus pada kecerdasan buatan ini bisa tumbuh begitu cepat? Rahasianya terletak pada penjualan saham sekunder yang baru-baru ini dilakukan. Menurut laporan eksklusif Bloomberg, OpenAI mengizinkan mantan dan karyawan saat ini untuk menjual saham mereka. Awalnya, perusahaan membuka penawaran senilai $10,3 miliar, namun pada akhirnya terjual $6,6 miliar kepada investor-investor kelas kakap. Siapa saja mereka? Softbank, dana MGX milik pemerintah Abu Dhabi, firma investasi Amerika Thrive Capital, dan raksasa manajemen investasi global T. Rowe Price.

Transaksi inilah yang mendongkrak valuasi OpenAI dari $300 miliar menjadi $500 miliar secara resmi. Tidak hanya mengungguli SpaceX, OpenAI juga meninggalkan jauh ByteDance, pengembang TikTok yang bernilai $220 miliar. Sebuah pencapaian yang membuktikan betapa panasnya pasar AI saat ini.

Transformasi Menuju Struktur Baru

Di balik kesuksesan finansial ini, OpenAI sedang menjalani transformasi fundamental. Pada awal September, perusahaan mengumumkan sedang mempersiapkan transisi ke struktur baru: Public Benefit Corporation (PBC) yang akan dikendalikan oleh lengan nirlabanya. Ini bukan sekadar perubahan administratif biasa, melainkan pergeseran filosofis yang menuai kontroversi.

Yang menarik, divisi nirlaba OpenAI menerima saham senilai lebih dari $100 miliar, menjadikannya pemegang saham utama di PBC baru. Keputusan ini menunjukkan komitmen untuk tetap mempertahankan misi awal meski struktur perusahaannya berubah. Namun, apakah perubahan ini benar-benar bisa mempertahankan idealisme awal perusahaan?

OpenAI berharap status sebagai PBC akan membuatnya lebih menarik bagi investor, karena menghilangkan batasan atas pengembalian finansial yang bisa mereka dapatkan. Dan mereka memang membutuhkan banyak uang. Sam Altman, CEO OpenAI, sebelumnya mengungkapkan rencana ambisius untuk menghabiskan triliunan dolar membangun pusat data guna menjalankan layanan AI. Angka yang membuat siapapun tercengang!

Elon Musk dan Kritik Pedas

Ironisnya, salah satu kritik terkeras justru datang dari salah satu pendiri OpenAI sendiri: Elon Musk. CEO SpaceX ini sedang berusaha memblokir transisi OpenAI ke perusahaan profit melalui jalur pengadilan. Musk, yang pernah mendanai operasional awal OpenAI, merasa dikhianati.

Dalam gugatannya, Musk menuduh OpenAI dan Altman melanggar kontrak dengannya dan menyimpang dari misi pendirian perusahaan: membangun AI “untuk manfaat umat manusia”. Sebuah tuduhan yang cukup berat, mengingat Musk sendiri dikenal sebagai visioner di bidang teknologi. Perseteruan ini seperti cerita sinetron bisnis teknologi, namun dengan taruhan yang jauh lebih tinggi.

Yang menarik, SpaceX di bawah kendali Musk justru menjadi korban dari kesuksesan OpenAI. Perusahaan antariksa yang dikenal inovatif ini harus rela menyerahkan tahta setelah bertahun-tahun menjadi yang terdepan. Sebuah pembalikan nasib yang dramatis dalam ekosistem startup global.

Masa Depan yang Penuh Tantangan

Dengan valuasi $500 miliar, tekanan pada OpenAI semakin besar. Investor tentu mengharapkan return yang sepadan dengan investasi mereka. Namun, jalan menuju kesuksesan komersial penuh dengan tantangan. Teknologi AI masih menghadapi berbagai masalah mendasar, termasuk yang diungkap dalam riset OpenAI tentang penyebab AI berhalusinasi.

Pertanyaannya sekarang: apakah struktur PBC benar-benar bisa menjaga keseimbangan antara keuntungan finansial dan misi kemanusiaan? Ataukah ini hanya langkah strategis untuk menarik lebih banyak modal? Dunia sedang menunggu jawabannya.

Yang pasti, lompatan valuasi OpenAI ini menandai era baru dalam industri teknologi. AI bukan lagi sekadar tren, melainkan kekuatan ekonomi yang mampu menggeser raksasa-raksasa sebelumnya. Dan kita semua adalah saksi dari perubahan besar ini. Bagaimana menurut Anda, apakah OpenAI bisa mempertahankan posisinya atau akan ada startup lain yang siap merebut mahkota?

OPPO A5i Pro 5G Eksklusif di Shopee: Tangguh & Baterai 6000mAh

0

Telset.id – Bayangkan sebuah smartphone yang bisa menemani Anda bertualang di tengah hujan, bersepeda melewati jalan berdebu, dan tetap bertahan dari pagi hingga larut malam tanpa perlu repot mencari colokan listrik. Itulah janji yang dibawa OPPO A5i Pro 5G, perangkat terbaru seri #JagonyaBertahan yang baru saja meluncur eksklusif di Shopee. Dengan harga spesial Rp2.999.000 selama periode 3–9 Oktober 2025, smartphone ini bukan sekadar gadget biasa, melainkan partner setia untuk gaya hidup dinamis generasi muda.

Lalu, apa yang membuat OPPO A5i Pro 5G layak menjadi perhatian? Di pasar yang dipenuhi pilihan smartphone dengan klaim serupa, perangkat ini hadir dengan proposisi jelas: ketangguhan tingkat militer dipadukan dengan baterai raksasa 6000mAh. Kombinasi ini jarang ditemukan di segmen harganya. Apalagi dengan tambahan gratis Baseus E16 TWS Earphone dan cicilan 0% hingga 6 bulan, nilai tambahnya semakin sulit diabaikan. Bagi Anda yang aktif mobilitasnya, fitur-fitur ini bukan lagi sekadar pelengkap, melainkan kebutuhan primer.

Ketika smartphone lain fokus pada kamera atau desain tipis, OPPO justru memilih pendekatan berbeda dengan mengedepankan daya tahan. Dalam dunia di mana ponsel sering menjadi korban kecelakaan kecil atau paparan elemen, ketangguhan fisik menjadi aset berharga. OPPO A5i Pro 5G seolah menjawab kegelisahan banyak pengguna yang menginginkan perangkat tak hanya cantik, tetapi juga sanggup menghadapi realitas penggunaan sehari-hari yang keras.

Ketangguhan Kelas Militer untuk Hidup Tanpa Batas

OPPO A5i Pro 5G bukan sekadar smartphone biasa. Perangkat ini dibekali material pelindung kelas flagship dengan standar militer dan sertifikasi IP65. Apa artinya bagi Anda? Smartphone ini tahan terhadap semprotan air dan paparan debu halus. Bayangkan ketika Anda harus berangkat kerja dengan ojek online di tengah hujan gerimis, atau bersepeda ke kampus melewati jalan berdebu. Dengan OPPO A5i Pro 5G, kekhawatiran perangkat cepat rusak bisa Anda tinggalkan.

Content image for article: OPPO A5i Pro 5G Eksklusif di Shopee: Tangguh & Baterai 6000mAh

Ketangguhan fisik ini menjadi pembeda signifikan dibandingkan smartphone lain di kelasnya. Sementara banyak produsen fokus pada estetika semata, OPPO memahami bahwa bagi pengguna aktif, ketahanan terhadap elemen sama pentingnya dengan spesifikasi teknis. Pendekatan ini mengingatkan kita pada filosofi behind OPPO A5i Pro yang sebelumnya telah dirilis dengan fokus serupa pada daya tahan.

Baterai 6000mAh: Daya Tahan Seharian Tanpa Kompromi

Dengan baterai berkapasitas 6000mAh, OPPO A5i Pro 5G memastikan Anda tetap terhubung dari pagi hingga malam tanpa perlu khawatir kehabisan daya. Mulai dari navigasi menuju lokasi meeting, menerima panggilan kerja, memotret produk di kafe, hingga hiburan di perjalanan pulang – semuanya bisa dilakukan tanpa repot mencari stopkontak. Dan ketika waktunya mengisi ulang, teknologi 45W SUPERVOOC Flash Charge memastikan pengisian daya berlangsung cepat dan efisien.

Yang lebih mengesankan, Battery Health Engine menjaga performa baterai tetap optimal bahkan setelah lebih dari 1.700 kali siklus pengisian daya – setara dengan pemakaian selama lima tahun. Ini berarti investasi Anda dalam OPPO A5i Pro 5G akan terbayar dalam jangka panjang. Tren baterai besar ini juga terlihat pada POCO C85 yang akan rilis dengan baterai 6000mAh dan vivo Y400 untuk mahasiswa dengan baterai serupa, menunjukkan bahwa kebutuhan akan daya tahan baterai menjadi prioritas utama konsumen saat ini.

Layar 120Hz dan Performa MediaTek Dimensity 6300

Layar dengan refresh rate 120Hz membuat setiap gerakan terlihat mulus, baik saat scrolling media sosial, menonton film, maupun bermain game ringan. Kecerahannya yang tinggi memastikan tampilan tetap jelas meski di bawah sinar matahari langsung. Dengan begitu, Anda bisa dengan nyaman menonton serial favorit saat menunggu kereta atau scrolling TikTok tanpa terasa lag atau cepat lelah di mata.

Ditenagai chipset MediaTek Dimensity 6300 yang mendukung jaringan 5G, OPPO A5i Pro 5G menghadirkan pengalaman konektivitas yang lebih lancar dan stabil. Kombinasi RAM 8GB dan penyimpanan internal 256GB memberikan keleluasaan multitasking yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Anda bisa mengunduh file kuliah atau presentasi kantor dalam hitungan detik sambil tetap membuka aplikasi chat dan musik secara bersamaan tanpa hambatan.

Yang patut dicatat, OPPO A5i Pro 5G telah lolos uji kelancaran selama 36 bulan. Artinya, Anda bisa menikmati performa yang tetap mulus dan stabil hingga tiga tahun pemakaian tanpa khawatir perangkat menjadi lambat seiring waktu. Janji ketahanan performa ini menjadi nilai tambah yang sering diabaikan produsen smartphone lainnya.

Desain Stylish yang Tak Kalah dengan Flagship

Meski tangguh, OPPO A5i Pro 5G tetap tampil modern dan ringan dengan ketebalan hanya 8,12 mm dan bobot 194 gram. Dua pilihan warna baru Biru dan Ungu menghadirkan kesan fresh yang sesuai gaya anak muda masa kini. Perangkat ini cocok menjadi pelengkap outfit saat nongkrong di kafe, meeting santai, atau traveling karena tampilannya tetap keren di mana saja.

Desain yang tipis dan ringan ini menunjukkan bahwa OPPO berhasil menyeimbangkan antara ketangguhan dan estetika. Pendekatan serupa juga bisa kita lihat pada Realme C73 yang resmi dirilis dengan desain tipis meski memiliki baterai 6000mAh, membuktikan bahwa baterai besar tidak harus berarti desain yang tebal dan kurang elegan.

Dengan kombinasi ketangguhan, baterai awet, layar mulus, serta konektivitas 5G, OPPO A5i Pro 5G menjadi pilihan tepat bagi konsumen di rentang harga terjangkau yang menginginkan smartphone serbaguna untuk aktivitas sehari-hari. Promo eksklusif di Shopee periode 3–9 Oktober 2025 dengan harga Rp2.999.000 (dari normal Rp3.299.000) plus gratis TWS dan cicilan 0% membuatnya semakin sulit untuk ditolak. Bagi Anda yang mencari smartphone tangguh dengan baterai tahan lama, OPPO A5i Pro 5G layak menjadi pertimbangan utama.

Apple Geser Fokus ke Kacamata Pintar, Vision Pro Ditunda?

0

Telset.id – Apa yang terjadi jika raksasa teknologi terbesar dunia tiba-tiba mengubah haluan strategisnya? Bocoran terbaru dari Bloomberg mengindikasikan Apple sedang melakukan manuver dramatis: menggeser prioritas dari headset Vision Pro yang mahal menuju kacamata pintar yang lebih terjangkau dan langsung bersaing dengan Meta Ray-Bans. Ini bukan sekadar rumor biasa, melainkan laporan langsung dari Mark Gurman yang terkenal akurat mengenai rahasia dapur Apple.

Bayangkan Anda sebagai engineer di Apple yang tiba-tiba dipindahkan dari proyek Vision Pro menuju pengembangan perangkat wearable baru. Itulah yang terjadi pekan lalu menurut laporan tersebut. Perusahaan secara resmi memindahkan staf dari pengembangan versi lebih murah dan ringan dari Vision Pro untuk mempercepat roadmap kacamata pintar mereka. Langkah ini jelas sinyal kuat: Apple serius ingin merebut pasar yang saat ini didominasi Meta.

Yang menarik, Apple ternyata mengembangkan dua model kacamata pintar secara paralel. Model pertama, dengan kode “N50”, bahkan tidak memiliki display sendiri dan akan berpasangan dengan iPhone. Bayangkan seperti AirPods dalam bentuk kacamata – perangkat yang mengandalkan sepenuhnya pada konektivitas dengan smartphone Anda. Menurut timeline yang beredar, model ini rencananya diluncurkan tahun depan dengan availability luas pada 2027.

Tapi itu baru permulaan. Model kedua jauh lebih ambisius: kacamata pintar dengan display augmented reality yang dirancang khusus untuk menyaingi Meta Ray-Ban Display. Awalnya dijadwalkan 2028, namun Apple sekarang berusaha mempercepat pengembangannya. Mengapa terburu-buru? Jawabannya sederhana: mereka sadar sudah tertinggal jauh dari Meta di arena ini.

Pertanyaannya, bagaimana cara Apple mengejar ketertinggalan ini? Kuncinya ada pada integrasi AI dan voice interaction. Seperti halnya Meta, perangkat Apple akan sangat mengandalkan perintah suara dan AI. Kabarnya, Apple sedang mempersiapkan Siri generasi baru yang ditenagai large language models untuk debut tahun depan – teknologi yang dirancang khusus untuk display, speaker, dan tentu saja kacamata pintar.

Desain menjadi faktor kritis lain. Apple memahami bahwa kacamata pintar harus fashionable, bukan sekadar gadget. Laporan menyebutkan perangkat ini akan hadir dalam berbagai gaya, didukung chip baru khusus, dilengkapi speaker untuk playback, serta kamera untuk menangkap foto dan video. Bahkan kabarnya ada fitur health-tracking capabilities – sesuatu yang sangat Apple banget, bukan?

Ini sebenarnya bukan kejutan total bagi yang mengikuti perkembangan Apple. Sudah lama beredar wacana bahwa tujuan akhir Apple adalah meluncurkan kacamata augmented reality sendiri, perangkat yang suatu hari nanti bisa menyaingi smartphone. Yang berubah hanyalah timeline-nya. Dengan Vision Pro yang harganya $3,499 terbukti terlalu niche, wajar jika Apple mencari alternatif yang lebih massal.

Jangan salah sangka dulu. Perubahan prioritas ini tidak berarti Apple meninggalkan Vision Pro sepenuhnya. Dokumen FCC baru-baru ini masih menyebutkan “Head Mounted Device” terbaru dari Apple, meski belum jelas apakah ini versi lebih ringan dan murah yang sempat digosipkan. Tapi yang pasti, fokus utama sekarang ada di kacamata pintar.

Lalu bagaimana dengan teknologi display-nya? Kabar sebelumnya menyebut Apple mungkin menggunakan layar dari Sony, bukan Samsung. Pilihan yang menarik mengingat track record Sony di bidang micro-display. Bahkan ada teknologi yang memancarkan gambar langsung ke pupil – pendekatan yang bisa memberikan pengalaman AR lebih imersif.

Yang tak kalah penting adalah dukungan software. Apple dikabarkan sedang fokus mengembangkan VisionOS untuk kacamata pintar, mengindikasikan ekosistem yang terintegrasi antara berbagai produk wearable mereka. Ini strategi khas Apple: membangun ecosystem yang sulit ditandingi kompetitor.

Jadi, apa artinya semua ini bagi kita sebagai konsumen? Pertama, persaingan di pasar kacamata pintar akan memanas. Kedua, kita mungkin akan melihat inovasi lebih cepat dalam teknologi wearable. Ketiga, harga mungkin akan lebih terjangkau dibanding Vision Pro. Dan yang paling penting: era di mana kacamata pintar menjadi mainstream mungkin lebih dekat dari yang kita kira.

Apple selalu dikenal sebagai perusahaan yang sabar menunggu momentum tepat sebelum masuk ke pasar baru. Tapi kali ini, mereka tampaknya tidak punya luxury untuk menunggu terlalu lama. Dengan Meta sudah lebih dulu menguasai pasar, Apple harus bergerak cepat dan tepat. Perubahan strategi ini menunjukkan mereka sadar waktu terus berjalan, dan terkadang kesempataan tidak datang dua kali.

Lenovo Legion Pro 5i & 5i: Solusi Hybrid Tanpa Kompromi untuk Gamer & Kreator

0

Telset.id – Bayangkan sebuah perangkat yang mampu membawa Anda dari rapat klien yang menegangkan langsung ke medan tempur game AAA tanpa jeda. Di era di mana batas antara kerja, belajar, dan bermain kian kabur, Lenovo menjawab tantangan ini dengan dua jawara baru: Legion Pro 5i dan Legion 5i. Keduanya bukan sekadar laptop, melainkan mitra produktivitas dan hiburan yang menolak berkompromi.

Diluncurkan di Indonesia dengan harga mulai Rp31.999.000 untuk Legion Pro 5i dan Rp24.999.000 untuk Legion 5i, kedua perangkat ini hadir di tengah gaya hidup hybrid yang semakin dinamis. Apa yang membuat mereka layak menjadi perhatian? Bukan hanya spesifikasi di atas kertas, melainkan pendekatan holistik dalam memahami kebutuhan generasi modern yang menuntut fleksibilitas tanpa mengorbankan performa puncak.

Seperti yang diungkapkan Santi Nainggolan, Consumer Lead Lenovo Indonesia, filosofi di balik kedua laptop ini adalah memberikan pilihan yang tepat bagi pengguna dengan kebutuhan berbeda. Legion Pro 5i ditujukan bagi mereka yang haus akan performa maksimal, sementara Legion 5i hadir untuk menjangkau kalangan yang lebih luas tanpa mengorbankan esensi teknologi flagship. Ini adalah sebuah evolusi dari ekosistem gaming Lenovo Legion yang terus berinovasi.

Legion Pro 5i: Kekuatan Tak Terbantahkan untuk Para Elite

Bagi Anda yang bergelut di dunia kreatif atau kompetisi gaming, Legion Pro 5i adalah senjata yang Anda idamkan. Jantung dari performa beringas ini adalah prosesor Intel® Core™ Ultra HX generasi kedua. Bayangkan, dengan konfigurasi hingga 24 core, laptop ini bagaikan memiliki sebuah tim spesialis yang siap menangani segala tugas—dari rendering video 4K yang rumit hingga multitasking belasan aplikasi sekaligus. Arsitektur hibridanya memastikan bahwa tenaga yang besar tidak berarti boros daya, memberikan konsistensi performa yang jarang ditemui di kelasnya.

Content image for article: Lenovo Legion Pro 5i & 5i: Solusi Hybrid Tanpa Kompromi untuk Gamer & Kreator

Namun, kekuatan mentah saja tidak cukup. Legion Pro 5i memahami bahwa stabilitas adalah segalanya. Di sinilah teknologi pendingin Legion ColdFront generasi terbaru berperan. Sistem ini bekerja seperti sistem pendingin ruang operasi—efisien, cerdas, dan hampir tanpa suara. Dengan kipas bertekanan tinggi dan kontrol berbasis AI, suhu perangkat tetap terjaga optimal bahkan di bawah tekanan ekstrem. Hasilnya? Tidak ada lagi lag atau thermal throttling yang mengganggu momentum Anda saat sedang asyik bermain atau menyelesaikan proyek deadline.

Pengalaman visual yang ditawarkan melalui layar PureSight OLED benar-benar memukau. Dengan resolusi WQXGA (2560×1600), refresh rate 240Hz, dan kecerahan 500 nits, setiap detail—dari percikan api dalam game hingga gradasi warna saat editing foto—ditampilkan dengan presisi sempurna. Berbagai sertifikasi seperti TÜV Low Blue Light dan VESA DisplayHDR™ True Black 1000 memastikan kenyamanan mata Anda terjaga selama sesi marathon, baik untuk bekerja maupun bermain.

Legion 5i: Teknologi Flagship yang Terjangkau untuk Semua

Bagaimana jika Anda menginginkan pengalaman visual dan performa yang hampir setara dengan seri Pro, namun dengan budget yang lebih terjangkau? Legion 5i adalah jawabannya. Yang mengejutkan, laptop ini tidak melakukan kompromi signifikan dalam hal kualitas layar. Ia masih membawa panel PureSight OLED yang sama mengagumkan, dengan resolusi WQXGA dan gamut warna 100% DCI-P3. Bagi mahasiswa STEM atau profesional muda, fitur ini bukan sekadar kemewahan, melainkan kebutuhan untuk akurasi warna dalam tugas desain atau analisis data.

Ditenagai oleh prosesor Intel® Core™ Ultra 7 255HX yang dibangun dengan proses 3nm, Legion 5i menawarkan efisiensi daya yang lebih baik dibanding generasi sebelumnya. Kombinasi dengan GPU hingga NVIDIA GeForce RTX 5070 menjadikannya mitra yang andal untuk berbagai skenario—dari mengerjakan tugas kuliah, coding, hingga sesi gaming casual di akhir pekan. Sistem pendingin Legion ColdFront Hyper memastikan semua komponen ini tetap dingin dan stabil, memberikan pengalaman penggunaan yang konsisten.

Keyboard Legion TrueStrike dengan backlit RGB 24-Zone tidak hanya menawarkan estetika yang memukau, tetapi juga fungsionalitas tinggi. Dengan jarak travel key 1,6mm dan fitur anti-ghosting, setiap ketikan terasa responsif dan akurat. Ini adalah detail yang sering diabaikan, namun sangat berarti baik untuk mengetik laporan panjang maupun melakukan manuver cepat dalam game.

Lebih dari Sekadar Perangkat: Sebuah Ekosistem yang Terintegrasi

Kedua laptop ini tidak berdiri sendiri. Mereka adalah bagian dari ekosistem Lenovo yang semakin cerdas. Melalui platform Legion Space, pengguna dapat dengan mudah mengatur segala aspek perangkat—dari mode kinerja, pencahayaan RGB, hingga terhubung dengan aksesori Legion lainnya. Fitur seperti Game Coach dan Game Clip Master menghadirkan nilai tambah yang memperkaya pengalaman, baik untuk meningkatkan skill gaming maupun membuat konten.

Layanan purna jual yang ditawarkan juga patut diacungi jempol. Dengan 3 tahun Legion Ultimate Support dan 3 tahun Accidental Damage Protection, Lenovo seolah mengatakan, “Kami percaya dengan kualitas produk kami, dan kami akan mendukung Anda sepenuhnya.” Ini adalah jaminan yang langka di industri laptop gaming, dan mencerminkan komitmen Lenovo terhadap kepuasan pengguna jangka panjang. Perlindungan serupa juga pernah dihadirkan untuk lini lain, seperti pada Lenovo IdeaPad Slim 3 yang menawarkan proteksi premium 2 tahun.

Jadi, mana yang harus Anda pilih? Jika Anda adalah kreator konten profesional atau gamer kompetitif yang menuntut performa tertinggi dalam setiap kondisi, Legion Pro 5i adalah investasi yang tepat. Namun, jika Anda menginginkan keseimbangan sempurna antara performa, portabilitas, dan harga—tanpa mengorbankan pengalaman visual flagship—Legion 5i adalah pilihan yang lebih bijaksana. Keduanya membuktikan bahwa di era hybrid, Anda tidak perlu lagi memilih antara produktivitas dan kesenangan. Semuanya bisa didapatkan dalam satu perangkat andal.

Disney+ Rombak Total Antarmuka, Hulu Gantikan Star di Luar AS

0

Telset.id – Baru saja melewati badai kontroversi penangguhan Jimmy Kimmel, Disney kini bergerak cepat dengan merombak habis aplikasi Disney+. Ini bukan sekadar perubahan kosmetik, melainkan transformasi mendalam yang menyatukan Hulu secara global dan menghadirkan pengalaman personalisasi baru. Sebuah langkah strategis setelah perusahaan dilaporkan kehilangan 1,7 juta pelanggan selama saga Kimmel yang menghebohkan itu.

Bayangkan membuka aplikasi streaming favorit Anda dan langsung disambut rekomendasi yang benar-benar sesuai selera. Itulah yang Disney+ tawarkan dengan pembaruan terbarunya. “For You” kini menjadi tab andalan yang muncul pertama kali, menggantikan halaman beranda generik sebelumnya. Di balik perubahan ini, Disney juga mengaku telah menyempurnakan algoritma rekomendasinya, berharap bisa lebih jitu menebak konten apa yang ingin Anda tonton berikutnya.

Disney+ redesign

Navigasi pun menjadi lebih intuitif. Bilah navigasi horizontal baru di bagian atas layar memberikan akses cepat ke tiga konten inti: Disney+, Hulu, dan ESPN. Sementara bilah vertikal di sisi kiri yang sudah ada sebelumnya kini diperkaya dengan hub live, tempat Anda bisa menemukan siaran langsung berita, olahraga, acara khusus, dan streaming 24/7. Perubahan antarmuka ini terasa seperti Disney sedang membersihkan meja setelah badai, memastikan pengalaman pengguna menjadi prioritas utama.

Transformasi paling signifikan justru terjadi di balik layar, khususnya untuk pengguna di luar Amerika Serikat. Mulai 8 Oktober mendatang, Hulu secara resmi akan menggantikan Star sebagai merek hiburan global di aplikasi Disney+. Bagi yang belum familiar, inilah gerbang menuju konten-konten dari ABC, FX, dan jaringan lainnya, termasuk tayangan dengan rating lebih dewasa dibanding konten Disney pada umumnya. Pengguna AS tidak akan merasakan perubahan ini, namun bagi kita di wilayah lain, Star akan berubah menjadi Hulu mulai Rabu depan.

Integrasi Hulu ke Disney+ ini bukan keputusan mendadak. Perusahaan telah mempersiapkan langkah ini selama berbulan-bulan, dan timing-nya terasa begitu tepat pasca-kontroversi Jimmy Kimmel. Anda mungkin masih ingat, pada 17 September lalu, ABC yang dimiliki Disney harus menangguhkan sementara Jimmy Kimmel Live! setelah tekanan dari pejabat pemerintahan Trump, termasuk Ketua FCC Brendan Carr yang terkenal mengancam, “Kita bisa melakukan ini dengan cara mudah atau cara sulit.”

Still from a Jimmy Kimmel monologue. A threatening quote from FCC Chair Brendan Carr is overlaid at the bottom.

Disney memilih “cara mudah” dengan mengubah sikap dan mengaktifkan kembali Kimmel pada 22 September. Secara resmi, perusahaan menyebut keputusan ini hasil dari “percakapan penuh pertimbangan dengan Jimmy.” Namun di balik layar, dampaknya cukup signifikan. Laporan internal menunjukkan Disney+ kehilangan hampir 2 juta pelanggan selama periode kritis tersebut, disertai seruan boikot yang meluas.

Kini, dengan pembaruan aplikasi yang masif ini, Disney seolah ingin mengalihkan perhatian ke inovasi dan layanan yang lebih baik. Mereka bahkan meluncurkan widget iOS yang memberikan akses satu-klik ke konten aplikasi. Yang lebih menarik, perusahaan mengisyaratkan akan menghadirkan “pengalaman mobile-first dan mobile-eksklusif” dalam tahun mendatang, meski detailnya masih disimpan rapat-rapat.

Kolaborasi Disney dengan berbagai brand teknologi sebenarnya bukan hal baru. Seperti yang pernah kami liput dalam artikel tentang kehadiran karakter Disney di aplikasi Canva, perusahaan ini memang aktif berekspansi ke berbagai platform digital. Bahkan di ranah hardware, kita telah melihat kolaborasi Oppo dengan franchise Toy Story dan edisi spesial Reno2 Disney Edition yang dirilis menyambut Imlek 2020.

Pertanyaannya sekarang: apakah transformasi Disney+ ini cukup untuk memulihkan kepercayaan pelanggan dan menarik kembali mereka yang memutus berhenti berlangganan? Dalam industri streaming yang semakin kompetitif, pengalaman pengguna yang mulus dan konten yang relevan seringkali menjadi penentu utama. Pembaruan antarmuka dan integrasi Hulu global bisa menjadi senjata ampuh, terutama jika disertai dengan konten-konten berkualitas seperti serial Andor yang baru saja rampung.

Bagi penggemar setia Disney, perubahan ini tentu menyenangkan. Tapi bagi analis, ini adalah ujian nyata kemampuan Disney beradaptasi di tengah gejolak. Seperti performa laptop gaming HP Victus 16 yang mengandalkan desain minimalis namun performa kencang, atau smartphone Vivo V27 5G yang menawarkan pengalaman premium, Disney+ kini harus membuktikan bahwa transformasinya bukan sekadar gimmick, melainkan peningkatan substantif yang layak diperhitungkan.

Dalam beberapa hari ke depan, mata dunia akan tertuju pada bagaimana respons pengguna terhadap perubahan besar ini. Apakah Disney berhasil membalikkan keadaan, atau justru menghadapi tantangan baru? Satu yang pasti: pertarungan di dunia streaming semakin panas, dan Disney tidak mau ketinggalan.

Hubungan Romantis dengan AI: Tren atau Ilusi yang Mengkhawatirkan?

0

Telset.id – Bayangkan jika hampir sepertiga orang di sekitar Anda ternyata sedang menjalin hubungan asmara dengan chatbot AI. Menggelikan? Mungkin. Tetapi sebuah survei terbaru mengklaim angka tersebut bukanlah fantasi belaka. Dalam dunia yang semakin terdigitalisasi, batas antara manusia dan mesin pun kian kabur.

Vantage Point, layanan konseling asal Texas, baru saja merilis temuan yang cukup mencengangkan. Dari 1.012 orang dewasa yang disurvei, hampir 30% mengaku pernah setidaknya sekali memiliki hubungan romantis dengan pendamping AI. Angka ini tentu membuat kita mengernyit. Bagaimana mungkin? Survei ini menjadi pembicaraan hangat, meski perlu diingat bahwa ini adalah penelitian pertama mereka dan dilakukan melalui SurveyMonkey—lebih cocok disebut jajak pendapat informal ketimbang studi ilmiah. Namun, benarkah fenomena ini begitu massif?

Kita tentu ingat kasus Friend, perangkat AI portabel yang diiklankan sebagai “teman” dan sempat membanjiri kereta bawah tanah New York. Iklan-iklannya bahkan sampai dirusak oleh orang yang mungkin jengah dengan eksploitasi rasa kesepian. Tapi di balik penolakan publik, ternyata ada banyak orang yang secara diam-diam membangun ikatan emosional—bahkan seksual—dengan entitas digital.

Data yang Berbeda, Realitas yang Kompleks

Sebelum terburu-buru mengambil kesimpulan, mari bandingkan dengan penelitian lain. Match.com bersama Kinsey Institute di Indiana University melaporkan bahwa 16% orang dewasa pernah berinteraksi dengan AI sebagai pasangan romantis. Perbedaan definisi mungkin memainkan peran besar di sini. Vantage Point menggunakan frasa “hubungan romantis”, sementara Match/Kinsey menyebutnya “interaksi”. Seperti dikutip dari salah satu responden Vantage Point, mereka mengaku “mengobrol seksual” dengan chatbot tetapi “tidak menganggapnya sebagai hubungan”.

Lalu, bagaimana dengan generasi muda? Data Match/Kinsey menunjukkan 23% Milenial dan 33% Gen Z melaporkan interaksi romantis dengan AI. Vantage Point tidak memecah data berdasarkan usia, tetapi kemungkinan besar respondennya didominasi kalangan muda. Namun, survei Family Studies/YouGov terhadap 2.000 orang dewasa di bawah 40 tahun justru menemukan hanya 1% yang mengaku sudah memiliki pendamping AI, dan 7% terbuka dengan ide kemitraan romantis bersama AI. Perbedaan metodologi dan sampel jelas mempengaruhi hasilnya.

Ketika AI Menjadi “Selingkuh” Digital

Aspek lain yang menarik adalah persepsi tentang kesetiaan. Vantage Point menemukan bahwa kaum muda lebih mungkin menganggap “berkencan” dengan chatbot AI sambil tetap menjalin hubungan dengan manusia sebagai bentuk pengkhianatan. Sebanyak 66% menyebutnya sebagai ketidaksetiaan, meski 10% di antaranya menganggapnya sebagai “selingkuh yang dapat diterima”. Temuan ini sejalan dengan studi Kinsey lainnya bersama DatingAdvice.com, di mana 61% orang dewasa percaya bahwa sexting atau membangun koneksi romantis dengan chatbot adalah kecurangan.

Bloomberg juga melaporkan bahwa sekitar 60% Gen Z secara umum waspada terhadap penggunaan AI dalam dunia kencan, termasuk memanfaatkannya untuk menulis biografi atau mengirim pesan. Di tengah kekhawatiran akan AI sycophancy—pola di mana AI cenderung membenarkan segala hal yang diinginkan pengguna—risiko ketergantungan emosional pada mesin menjadi nyata. Apalagi dengan maraknya kasus penipuan yang memanfaatkan teknologi AI, seperti video deepfake Brad Pitt yang merugikan korban hingga miliaran rupiah.

Masa Depan Hubungan Manusia-AI

Analisis terhadap komunitas Reddit r/MyBoyfriendIsAI mengungkap bahwa hanya 6,5% orang yang berhubungan dengan chatbot memang berniat untuk menjalin hubungan romantis. Angka ini jauh lebih rendah daripada klaim Vantage Point. Jadi, meski tren hubungan manusia-AI mungkin akan meningkat di masa depan, untuk saat ini cukup aman untuk berasumsi bahwa kurang dari 30% orang Amerika benar-benar “berkencan” dengan pendamping AI.

Fenomena ini mengingatkan kita pada betapa kompleksnya kebutuhan manusia akan kedekatan emosional. Di satu sisi, teknologi seperti Xiaoice menawarkan solusi atas kesepian. Di sisi lain, kita harus bertanya: sampai di mana batasnya? Seperti menonton film fiksi ilmiah yang menjadi kenyataan, hubungan romantis dengan AI bukan lagi sekadar fantasi—tetapi realitas yang perlu kita hadapi dengan kritis.

Jadi, benarkah kita sedang menyaksikan revolusi hubungan manusia? Atau justru gejala sosial yang patut diwaspadai? Jawabannya mungkin terletak pada bagaimana kita sebagai masyarakat menyeimbangkan antara kemajuan teknologi dan keberadaan manusia yang autentik. Yang pasti, percakapan tentang etika, batasan, dan masa depan hubungan manusia-AI baru saja dimulai.