Beranda blog Halaman 14

Xiaomi 17 Fold Bocor, Gantikan Mix Fold 5 dengan Kamera 200 MP

0

Pernahkah Anda membayangkan sebuah ponsel lipat yang tidak hanya elegan, tetapi juga memiliki kemampuan fotografi setara kamera profesional? Dunia teknologi kembali diguncang oleh kabar mengejutkan dari raksasa China, Xiaomi. Rencana perusahaan untuk merilis penerus seri Mix Fold ternyata tidak berjalan sesuai ekspektasi banyak penggemar.

Selama ini, seri Mix Fold telah menjadi andalan Xiaomi dalam bersaing di pasar ponsel lipat premium. Generasi sebelumnya, Mix Fold 3, berhasil mencuri perhatian dengan desain ramping dan sistem kamera yang impresif. Namun, perkembangan terbaru menunjukkan bahwa Xiaomi mungkin sedang mempersiapkan strategi branding yang sama sekali berbeda untuk perangkat lipat berikutnya.

Bocoran terbaru yang dilaporkan Gizmochina pada Sabtu (27/9) mengindikasikan pergeseran strategi signifikan dari Xiaomi. Alih-alih melanjutkan tradisi penamaan Mix Fold, perusahaan dikabarkan akan meluncurkan perangkat dengan branding yang terintegrasi dengan lini flagship utama mereka. Perubahan ini bukan sekadar pergantian nama, tetapi mungkin menandakan reposisi produk dalam ekosistem Xiaomi secara keseluruhan.

Menguak Misteri Kode Model dan Pergeseran Strategi

Bocoran informasi ini pertama kali muncul dari akun leak terpercaya, XiaomiTime, yang mengungkapkan bahwa ponsel lipat terbaru Xiaomi telah terdaftar dalam database IMEI. Yang membuat analis industri penasaran adalah nomor model yang teridentifikasi: 26023PN08C dengan nama kode internal “pecan”. Meskipun angka dan huruf dalam kode model biasanya terlihat acak, bagi yang memahami pola penamaan Xiaomi, kombinasi ini menyimpan petunjuk penting.

Kunci misteri terletak pada kode “PN” yang tertanam dalam nomor model tersebut. Selama ini, seri Mix Fold konsisten menggunakan kode dengan awalan “PX”. Sebagai perbandingan, Mix Fold 4 memiliki nomor model 24072PX77C. Pergantian dari “PX” ke “PN” bukanlah perubahan kecil—ini adalah sinyal kuat bahwa Xiaomi sedang mempertimbangkan reposisi produk secara fundamental.

Tag “PN” dalam ekosistem Xiaomi secara tradisional dikaitkan dengan seri nomor utama perusahaan. Xiaomi 17 yang baru-baru ini meluncur juga menggunakan pola penamaan serupa. Jika prediksi ini akurat, maka ponsel lipat berikutnya dari Xiaomi mungkin akan melewatkan penamaan Mix Fold 5 atau Fold 6 sepenuhnya dan sebagai gantinya diluncurkan sebagai Xiaomi 17 Fold.

Jadwal Peluncuran yang Tidak Biasa dan Strategi Pasar

Xiaomi biasanya memperkenalkan perangkat lipatnya pada bulan Juni setiap tahunnya, mengikuti pola konsisten yang telah mereka bangun. Namun, untuk perangkat yang satu ini, prediksi yang beredar justru mengarah ke bulan Februari 2026. Pergeseran jadwal ini menimbulkan pertanyaan menarik: apa yang sedang direncanakan Xiaomi?

Perubahan timeline peluncuran mungkin terkait dengan strategi produk yang lebih besar. Prediksi ini bisa terhubung dengan debut Xiaomi 17 Ultra, yang diharapkan dirilis sekitar waktu yang sama. Dengan menyinkronkan peluncuran perangkat lipat dengan flagship utama, Xiaomi mungkin ingin menciptakan momentum pemasaran yang lebih kuat dan menyelaraskan ekosistem produk mereka.

Perubahan ini juga terjadi di tengah persaingan sengit di pasar ponsel lipat global. Dengan competitor seperti Samsung yang terus berinovasi dengan Samsung Galaxy Z TriFold, Xiaomi perlu menemukan strategi diferensiasi yang efektif. Integrasi dengan seri utama mungkin menjadi jawaban mereka untuk memperkuat positioning produk di benak konsumen.

Spesifikasi Kamera yang Menggiurkan dan Kontinuitas Inovasi

Dari sisi spesifikasi, bocoran baru tersebut mengungkapkan konfigurasi kamera yang cukup mengesankan untuk Xiaomi 17 Fold. Perangkat ini dikabarkan akan menampilkan sensor utama Samsung S5KHP5 200 MP—lonjakan signifikan dari generasi sebelumnya. Sensor beresolusi ultra-tinggi ini berpotensi memberikan detail gambar yang belum pernah dilihat sebelumnya di ponsel lipat.

Untuk melengkapi setup kamera utama, Xiaomi 17 Fold juga dilaporkan akan membawa lensa ultra lebar 50 MP (OV50M) dan lensa tambahan 50 MP lainnya (OV50M). Yang menarik, konfigurasi triple 50MP ini menunjukkan konsistensi pendekatan Xiaomi terhadap fotografi mobile. Kemampuan low-light dan dynamic range dari sensor OV50M telah terbukti impresif di perangkat sebelumnya.

Untuk kebutuhan selfie dan video call, perangkat ini akan mengandalkan kamera depan 16 MP (OV16F). Yang patut dicatat, setup kamera ini sebagian besar merupakan pengaturan yang sama dengan yang dibawa Xiaomi pada Mix Fold 3, menunjukkan bahwa perusahaan mungkin mempertahankan formula yang sudah terbukti sukses sambil meningkatkan komponen kunci tertentu.

Implikasi Strategis dan Masa Depan Ponsel Lipat Xiaomi

Perubahan dari Mix Fold ke Xiaomi 17 Fold bukan sekadar pergantian nama—ini adalah pernyataan strategis. Dengan mengintegrasikan produk lipat ke dalam lini flagship utama, Xiaomi mungkin ingin menyampaikan pesan bahwa ponsel lipat bukan lagi produk niche, tetapi bagian inti dari portofolio mereka. Pendekatan ini mirip dengan yang dilakukan Samsung dengan seri Z Fold mereka.

Integrasi dengan seri utama juga membuka peluang untuk harmonisasi fitur dan pengalaman pengguna. Kita bisa berharap Xiaomi 17 Fold akan datang dengan HyperOS 3 yang dioptimalkan khusus untuk faktor bentuk lipat, menawarkan pengalaman multitasking yang mulus dan fitur AI canggih.

Persaingan dengan produk seperti iPhone 17 Pro dan perangkat dengan chipset A19 Pro akan semakin ketat. Dengan mengadopsi pendekatan yang lebih terintegrasi, Xiaomi berpotensi menciptakan ekosistem yang lebih kohesif antara perangkat lipat dan smartphone konvensional mereka.

Untuk saat ini, Xiaomi 17 Fold hanya ada sebagai entri database IMEI. Namun, jika Xiaomi benar-benar berencana meluncurkannya tahun depan, maka harusnya lebih banyak detail yang akan muncul melalui kebocoran jauh sebelum pengumuman resminya. Industri teknologi pasti akan menyaksikan dengan seksama bagaimana strategi baru Xiaomi ini akan mempengaruhi lanskap kompetitif ponsel lipat global.

Yang jelas, langkah berani Xiaomi ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak takut untuk bereksperimen dengan strategi produk mereka. Di pasar yang semakin jenuh, inovasi tidak hanya datang dari sisi teknologi, tetapi juga dari cara sebuah produk diposisikan dan dipasarkan. Keputusan untuk mengintegrasikan ponsel lipat ke dalam lini utama mungkin justru menjadi keunggulan kompetitif yang dibutuhkan Xiaomi untuk bersaing di level global.

Kemkomdigi Rayakan HUT ke-24 dengan Edukasi Bahasa Isyarat yang Inklusif

0

Pernahkah Anda membayangkan bagaimana rasanya ketika kata-kata terperangkap dalam keheningan? Ketika komunikasi sehari-hari yang bagi kebanyakan orang terasa otomatis, justru menjadi tembok yang sulit ditembak? Inilah realitas yang dihadapi komunitas tuli di Indonesia setiap harinya – sebuah dunia di mana bahasa lisan tak lagi berfungsi, dan pemahaman menjadi barang mewah.

Di tengah hiruk-pikuk perkembangan teknologi komunikasi yang semakin canggih, ironisnya masih banyak kelompok masyarakat yang justru terpinggirkan dalam arus informasi. Komunitas tuli, dengan populasi yang diperkirakan mencapai lebih dari 2 juta orang di Indonesia, seringkali menjadi penonton dalam percakapan sosial yang seharusnya melibatkan mereka. Bahasa isyarat, yang menjadi jembatan komunikasi utama mereka, masih dianggap sebagai bahasa “alternatif” ketimbang kebutuhan dasar.

Memasuki usia ke-24, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) memilih untuk merayakannya dengan cara yang berbeda – bukan dengan pesta megah atau seremoni formal, melainkan dengan membangun jembatan komunikasi yang lebih inklusif melalui edukasi bahasa isyarat. Sebuah langkah progresif yang menunjukkan bahwa usia tak sekadar angka, tetapi kedewasaan dalam memahami kebutuhan masyarakat yang beragam.

Lebih dari Sekadar Perayaan: Membangun Jembatan Komunikasi

Acara bertema “Mengenal Isyarat, Menebar Manfaat” yang digelar di Museum Penerangan, Jakarta Timur ini bukan sekadar bagian dari perayaan HUT ke-24 Kemkomdigi. Lebih dari itu, kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Bahasa Isyarat Internasional yang menunjukkan komitmen berkelanjutan terhadap inklusivitas.

Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media (Dirjen KPM) Fifi Aleyda Yahya dengan tegas menyatakan, “Harapan kami, perayaan HUT ke-24 Kemkomdigi ini menjadi momentum untuk memperkuat semangat solidaritas sosial. Kami percaya bahwa setiap orang berhak untuk dipahami dan memahami.” Pernyataan ini bukan sekadar retorika, melainkan filosofi yang mendasari seluruh rangkaian kegiatan.

Fifi menambahkan, “Melalui kegiatan belajar bahasa isyarat ini, kami ingin membangun jembatan komunikasi yang lebih inklusif.” Kata “jembatan” yang digunakan Fifi sangat tepat – menggambarkan fungsi bahasa isyarat sebagai penghubung antara dua dunia yang selama ini terpisah: dunia dengar dan dunia tuli.

Donor Darah: Solidaritas yang Mengalir dalam Nadi

Tak berhenti pada edukasi bahasa isyarat, Kemkomdigi juga menggelar kegiatan donor darah di Plaza Kori TMII, Jakarta Timur. Dua kegiatan yang tampaknya berbeda ini sebenarnya memiliki benang merah yang sama: solidaritas sosial. Jika bahasa isyarat adalah solidaritas dalam bentuk komunikasi, donor darah adalah solidaritas dalam bentuk aksi nyata.

Fifi mengapresiasi antusiasme yang ditunjukkan oleh para pegawai Kemkomdigi, pengelola museum di TMII, serta masyarakat luas yang dengan sukarela mendonorkan darahnya. “Partisipasi ini membuktikan bahwa nilai kebersamaan dan rasa peduli sesama masih terjaga dengan baik, bahkan semakin menguat di tengah tantangan zaman,” ujar Fifi.

Pernyataan ini mengingatkan kita bahwa di era digital yang sering dituduh membuat manusia individualis, justru semangat kebersamaan dan kepedulian bisa tumbuh subur ketika diwadahi dengan tepat. Donor darah di ruang publik seperti TMII bukan sekadar mengumpulkan kantong darah, tetapi juga membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya berbagi.

Museum Penerangan: Lokasi Strategis untuk Revolusi Komunikasi

Pemilihan Museum Penerangan (Muspen) sebagai lokasi acara bukan tanpa alasan. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Museum Penerangan Mashuri Nur menjelaskan bahwa lokasi ini sangat strategis karena sejalan dengan visi pembangunan Muspen sebagai ruang publik untuk mengenal komunikasi secara luas.

“Acara-acara ini juga dapat menjadi pemantik untuk lebih banyak masyarakat berkomunikasi dengan beragam cara dan membuatnya semakin inklusif,” kata Mashuri. Pernyataannya ini menggarisbawahi bahwa inklusivitas dalam komunikasi bukanlah tujuan akhir, melainkan proses berkelanjutan yang perlu terus dipupuk.

Mashuri menambahkan, “Hari ini bukan hanya soal belajar bahasa isyarat, tetapi juga langkah awal menjadi orang yang peduli, mau belajar, dan berdiri bersama komunitas tuli dalam membangun komunikasi yang setara dan inklusif.” Kata “setara” di sini sangat penting – mengingatkan kita bahwa inklusivitas tanpa kesetaraan hanyalah ilusi.

Teknologi dan Inklusivitas: Sinergi yang Tak Terelakkan

Dalam konteks yang lebih luas, langkah Kemkomdigi ini sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin memperhatikan aspek inklusivitas. Berbagai inovasi teknologi telah muncul untuk mempermudah komunikasi dengan komunitas tuli, mulai dari sarung tangan khusus yang bisa menerjemahkan bahasa isyarat hingga aplikasi-aplikasi pintar yang mampu menjembatani komunikasi antara dunia dengar dan tuli.

Namun, teknologi hanyalah alat. Yang lebih penting adalah perubahan mindset dan kesadaran sosial – sesuatu yang coba dibangun oleh Kemkomdigi melalui kegiatan edukasi bahasa isyarat ini. Teknologi bisa mempermudah, tetapi pemahaman dan empati manusialah yang pada akhirnya menciptakan lingkungan yang benar-benar inklusif.

Semangat kesetaraan, kepedulian, dan kebersamaan yang ditumbuhkan dari kegiatan ini diharapkan dapat terus menyebar dan memberikan dampak positif yang luas bagi masyarakat. Bukan hanya untuk komunitas tuli, tetapi untuk semua pihak yang percaya bahwa komunikasi adalah hak fundamental setiap manusia.

Di usia ke-24, Kemkomdigi telah menunjukkan bahwa kematangan sebuah institusi tidak diukur dari besarnya perayaan, tetapi dari kedalaman dampak yang diciptakan bagi masyarakat. Edukasi bahasa isyarat dan donor darah mungkin terlihat seperti kegiatan sederhana, tetapi maknanya jauh lebih dalam: sebuah deklarasi bahwa dalam komunikasi, tidak ada yang boleh tertinggal.

iPhone Air Tahan Beban 86 Kg, Daya Tahan Hampir Sama iPhone 17 Pro

0

Telset.id – Hasil pengujian terbaru mengungkapkan daya tahan iPhone Air hampir menyamai iPhone 17 Pro meski memiliki desain yang lebih tipis. Evaluasi yang dilakukan Allstate Protection Plans menunjukkan iPhone Air mampu menahan tekanan hingga 86 kilogram dalam uji tekuk, hanya sedikit di bawah iPhone 17 Pro yang bertahan di atas 90 kilogram.

Perusahaan layanan perpanjangan garansi dan perlindungan perangkat elektronik tersebut melakukan serangkaian uji jatuh dan tekuk untuk menilai ketahanan desain terbaru Apple. Menurut siaran GSM Arena, pengujian ini memberikan gambaran realistis tentang performa perangkat dalam penggunaan sehari-hari.

Yang mengejutkan, kedua perangkat tetap berfungsi normal setelah melalui proses pembengkokan. Para penguji menegaskan bahwa hasil ini jauh melebihi kebutuhan penggunaan sehari-hari pengguna biasa. Kekuatan rangka titanium pada iPhone Air terbukti memberikan perlindungan optimal meski ketebalannya hanya 5,6 milimeter.

Performa dalam Uji Jatuh

Kedua smartphone Apple ini berhasil melewati uji jatuh dari ketinggian 1,8 meter dengan kondisi tetap berfungsi. Namun, terdapat perbedaan signifikan dalam tingkat kerusakan yang dialami. iPhone Air mengalami kerusakan lebih parah dibandingkan saudara tuanya.

Panel Ceramic Shield 2 pada layar iPhone Air pecah total dan bagian tepinya menjadi tajam hingga tidak aman untuk digunakan dengan tangan kosong. Sebaliknya, iPhone 17 Pro hanya mengalami beberapa goresan minor tanpa kerusakan struktural yang berarti.

Bagian belakang iPhone Air hancur setelah mengalami benturan, sementara iPhone 17 Pro tetap utuh. Perbedaan ini menunjukkan bahwa meski memiliki ketahanan yang hampir setara dalam uji tekuk, konstruksi iPhone 17 Pro lebih unggul dalam menahan dampak jatuh.

Standar Industri dan Rekomendasi Penggunaan

Allstate Protection Plans menyatakan bahwa desain perangkat baru Apple ini secara keseluruhan lebih unggul daripada generasi sebelumnya dalam hal daya tahan. Bahkan, performa keduanya telah melampaui standar industri yang berlaku.

Meski demikian, perusahaan tetap merekomendasikan penggunaan casing dan pelindung layar untuk semua perangkat. Biaya perbaikan yang mahal menjadi pertimbangan utama, mengingat penggantian layar bisa mencapai 329 dolar AS atau sekitar Rp5,5 juta.

Rekomendasi ini sejalan dengan pengalaman pengguna iPhone 17 series yang sempat dihadapkan pada isu kerentanan tertentu. Seperti yang pernah dibahas dalam analisis mendalam mengenai isu kerusakan pada seri flagship Apple, perlindungan ekstra tetap diperlukan meski perangkat memiliki spesifikasi tangguh.

Ketangguhan iPhone 17 Pro dalam berbagai uji coba semakin mengukuhkan posisinya dalam persaingan pasar flagship 2025. Seperti dalam perbandingan dengan pesaing seperti Xiaomi 15 Ultra, faktor daya tahan menjadi salah satu pembeda utama antara berbagai filosofi desain smartphone premium.

Pengguna yang mengutamakan mobilitas tinggi mungkin perlu mempertimbangkan solusi praktis seperti power bank multifungsi untuk mendukung penggunaan perangkat dalam berbagai kondisi. Perlindungan fisik dan ketersediaan daya menjadi dua aspek penting dalam pengalaman menggunakan smartphone premium.

Hasil pengujian ini memberikan perspektif baru dalam membandingkan berbagai pendekatan desain flagship 2025, di mana ketahanan fisik mulai menjadi pertimbangan penting selain performa dan fitur.

Kemajuan dalam teknologi material dan rekayasa struktural pada iPhone Air dan iPhone 17 Pro menunjukkan komitmen Apple dalam menghadirkan perangkat yang tidak hanya powerful tetapi juga durable untuk kebutuhan pengguna modern.

Bocoran Lengkap Spesifikasi Oppo Find X9 Jelang Peluncuran

0

Telset.id – Oppo telah menetapkan tanggal peluncuran resmi untuk seri flagship Find X9, dengan spesifikasi lengkapnya terungkap melalui bocoran terbaru dari pembocor teknologi ternama Digital Chat Station. Ponsel ini akan ditenagai chipset MediaTek Dimensity 9500 dan dilengkapi tiga kamera 50 MP dengan dukungan teknologi Hasselblad.

Menurut laporan Gizmochina yang dirilis Minggu (15/9/2025), Digital Chat Station memberikan gambaran komprehensif tentang spesifikasi Oppo Find X9. Chipset MediaTek Dimensity 9500 yang akan menggerakkan perangkat ini diposisikan sebagai pesaing langsung Snapdragon 8 Elite Gen 5 yang baru diluncurkan pekan lalu.

Untuk segmen layar, Oppo Find X9 akan menghadirkan panel OLED datar berukuran 6,59 inci dengan resolusi 1,5K dan refresh rate 120 Hz. Konfigurasi ini menjanjikan pengalaman visual yang tajam dan responsif bagi pengguna.

Konfigurasi Kamera Triple 50 MP

Sektor fotografi menjadi fokus utama Oppo Find X9 dengan konfigurasi triple kamera 50 MP di bagian belakang. Kamera utama menggunakan sensor Sony LYT808, sementara lensa ultra-wide mengandalkan sensor JN5. Untuk kemampuan zoom, ponsel ini dilengkapi lensa periskop dengan sensor Sony LYT600.

Oppo juga menambahkan sensor True Chroma berukuran 2 MP untuk menangkap detail warna secara lebih akurat. Di bagian depan, terdapat kamera selfie 32 MP. Seluruh sistem kamera ini akan mendapatkan pengaturan khusus dan optimasi dari Hasselblad, menjadikan Oppo Find X9 sebagai perangkat yang siap bersaing di segmen fotografi smartphone flagship.

Bocoran sebelumnya tentang Oppo Find X9 Ultra yang akan menggunakan kamera 200MP dari Sony menunjukkan bahwa seri Find X9 akan menawarkan variasi konfigurasi kamera yang berbeda untuk memenuhi berbagai segmen pasar.

Baterai Besar dan Fitur Kelengkapan

Oppo Find X9 akan dibekali baterai berkapasitas sangat besar 7.025 mAh, yang secara signifikan lebih tinggi dibandingkan smartphone flagship lainnya di pasaran. Kapasitas besar ini didukung teknologi pengisian daya cepat 80W via kabel dan 50W secara nirkabel.

Untuk keamanan, ponsel ini menggunakan sensor sidik jari yang tertanam di layar depan. Oppo Find X9 akan menjalankan sistem operasi ColorOS 16 berbasis Android 16, serta memiliki sertifikasi ketahanan IP69 rating yang menjamin proteksi terhadap debu dan air.

Bocoran tentang Oppo Find X9 Ultra yang mungkin menggunakan Snapdragon 8 Elite 2 menunjukkan diferensiasi yang jelas antara model regular dan varian Ultra dalam hal chipset dan konfigurasi kamera.

Oppo telah mengonfirmasi bahwa seri Find X9 tidak hanya akan diluncurkan di pasar China, tetapi juga akan diperkenalkan secara global. Laporan terbaru mengindikasikan peluncuran global Oppo X9 series akan berlangsung pada 28 Oktober 2025, memberikan kesempatan bagi konsumen internasional untuk mengalami teknologi terbaru dari Oppo.

Dengan kombinasi chipset terbaru, sistem kamera yang komprehensif, dan baterai berkapasitas besar, Oppo Find X9 diproyeksikan menjadi pesaing serius di pasar smartphone flagship global. Peluncuran resmi nantinya akan memberikan konfirmasi akhir mengenai spesifikasi dan harga perangkat ini.

Meta Fokus Kembangkan Sistem Operasi Robot, Bukan Robot Humanoid

0

Telset.id – Meta, raksasa teknologi di balik Facebook dan Instagram, memilih jalur berbeda dalam eksplorasi robotika. Perusahaan tidak berencana mengembangkan robot humanoid seperti pesaingnya, melainkan fokus pada pembuatan sistem operasi khusus robot yang dapat dilisensikan ke perusahaan lain.

Strategi ini diungkapkan oleh Chief Technology Officer Meta Andrew Bosworth dalam percakapan dengan jurnalis Alex Heath dari Sources. Bosworth menegaskan bahwa Meta tidak tertarik bersaing di bidang perangkat keras robot, tetapi berkonsentrasi pada pengembangan perangkat lunak bernama Metabot.

“Perangkat lunak adalah hambatannya,” jelas Bosworth mengenai tantangan dalam pengembangan robotika. Pendekatan Meta mirip dengan cara Google mengembangkan Android untuk perangkat pintar – menciptakan platform yang dapat diadopsi berbagai produsen.

Langkah ini menjadi perkembangan logis setelah kesuksesan Meta dengan kacamata Augmented Reality Project Orion, yang awalnya dianggap mustahil namun akhirnya menjadi produk nyata. Kini, perusahaan mengalihkan perhatiannya ke bidang robotika dengan filosofi yang sama: memecahkan masalah fundamental melalui inovasi perangkat lunak.

Metabot dan Model Dunia AI

Pengembangan Metabot telah dimulai dengan pembuatan “world model” – model artificial intelligence yang memungkinkan robot melakukan simulasi perangkat lunak kompleks. Model ini khususnya dirancang untuk membantu robot menggerakkan tangan dengan presisi tinggi, langkah awal menuju kemampuan yang lebih canggih.

Tim robotika Meta yang dipimpin Marc Whitten bekerja sama dengan Superintelligence Labs untuk menciptakan solusi komprehensif. Kolaborasi ini diharapkan dapat menghasilkan platform robotika yang powerful dan mudah diadaptasi.

Di tengah perkembangan pesat industri robotika global, dengan Chongqing mencatat produksi robot mencapai 60.000 unit pada 2024, pendekatan Meta menawarkan perspektif segar. Alih-alih menambah jumlah unit fisik, perusahaan fokus pada kecerdasan yang menggerakkan mesin-mesin tersebut.

Visi Masa Depan dan Kompetisi Robotika

Meta membayangkan sistem operasi robotika mereka akan berkembang untuk menangani gerakan dan tugas yang lebih kompleks di masa depan. Pada Februari 2025, perusahaan bahkan dilaporkan mempertimbangkan pengembangan robot yang mampu menangani pekerjaan rumah tangga seperti membersihkan atau melipat pakaian.

Namun, Bosworth mengakui bahwa semua rencana ini masih dalam tahap sangat awal dan jauh dari penyelesaian. “Mengingat semuanya terdengar masih sangat awal, kemungkinan besar hal itu masih jauh dari selesai,” katanya.

Persaingan di bidang robotika semakin ketat. Apple dikabarkan mengembangkan robot rumah tangga yang dimulai dengan lengan terpasang di meja dan layar. Sementara Tesla rutin mendemonstrasikan robot humanoid Optimus-nya, meski dalam skenario yang sangat terkontrol.

Perkembangan ini sejalan dengan tren industri yang menunjukkan peningkatan adopsi robotika, seperti yang tercermin dalam armada robot Amazon yang mencapai 1 juta unit. Namun, Meta memilih jalur berbeda dengan menitikberatkan pada kecerdasan buatan dan sistem operasi.

Inovasi di bidang robotika terus bermunculan, termasuk teknologi robot yang mampu menyembuhkan diri sendiri. Pendekatan Meta dengan Metabot dapat menjadi fondasi bagi perkembangan lebih lanjut dalam industri ini.

Meskipun Meta belum berhasil mencapai tujuan sebelumnya menggantikan ponsel pintar dengan kacamata AR, perusahaan tampaknya serius mengalokasikan investasi besar untuk eksplorasi robotika. Keputusan fokus pada perangkat lunak daripada perangkat keras menunjukkan pembelajaran dari pengalaman sebelumnya dan pemahaman mendalam tentang kompetensi inti perusahaan.

Seperti inovasi teknologi lainnya, termasuk teknologi penghasil bensin dari udara yang dikembangkan startup AS, kesuksesan Metabot akan bergantung pada eksekusi dan adopsi pasar. Meta memiliki track record dalam mengembangkan platform yang digunakan miliaran orang, pengalaman yang berharga untuk diterapkan di dunia robotika.

7 Barang Elektronik yang Diam-Diam Menyedot Listrik di Rumah Anda

0

Telset.id – Pernahkah Anda merasa tagihan listrik membengkak tanpa alasan yang jelas? Bisa jadi, penyebabnya adalah standby power—sebuah fenomena di mana perangkat elektronik tetap mengonsumsi listrik meski dalam keadaan mati atau tidak digunakan. Seperti vampir yang menghisap energi di malam hari, daya siaga ini bekerja diam-diam, menggerogoti kantong Anda tanpa disadari.

Fenomena yang juga dikenal sebagai phantom load atau vampire power ini bukanlah mitos urban, melainkan realitas kelistrikan yang sering diabaikan. Dalam skala kecil, konsumsinya tampak sepele. Namun, ketika dikumpulkan dari puluhan perangkat di rumah modern, dampak kumulatifnya terhadap tagihan bulanan bisa sangat signifikan. Bayangkan uang yang menguap begitu saja hanya karena kebiasaan kecil yang tidak diperhatikan.

Memahami perangkat mana saja yang menjadi “tersangka utama” dalam kasus pemborosan energi terselubung ini adalah langkah pertama menuju efisiensi. Mari kita telusuri tujuh barang elektronik yang paling sering menjadi biang kerok, lengkap dengan penyebab dan cara pencegahannya.

1. Televisi dan Konsol Game: Siaga yang Terlalu Setia

Televisi dan konsol game modern jarang benar-benar mati. Mereka lebih sering berada dalam mode siaga (standby), siap merespons sentuhan remote atau perintah dari internet. Receiver infra merah, sirkuit internal, atau chip khusus tetap aktif, menunggu perintah untuk bangkit dari tidurnya. Daya yang dibutuhkan untuk menjaga “kewaspadaan” ini mungkin kecil per perangkat, tetapi bagaimana jika Anda memiliki keduanya, plus soundbar dan perangkat pendukung lainnya? Seperti halnya konsol game, efisiensi energi menjadi perhatian produsen, sebagaimana terlihat pada upaya membuat PlayStation generasi berikutnya lebih irit daya.

2. Charger Ponsel dan Tablet: Kebiasaan yang Menguras

Kebiasaan membiarkan charger tertancap di stopkontak setelah ponsel terisi penuh adalah dosa energi yang sangat umum. Adaptor daya tersebut tetap menjadi sirkuit hidup yang haus listrik, bahkan ketika tidak ada perangkat yang terhubung. Ini adalah pemborosan murni. Kekhawatiran akan keamanan juga patut diperhatikan, karena kebiasaan ini berkaitan erat dengan pentingnya keamanan pengisian daya telepon untuk hindari kebakaran.

3. Komputer dan Laptop: Tidur yang Tidak Tenang

Komputer desktop dan laptop dalam mode sleep atau hibernate tidak sepenuhnya lepas dari jaringan listrik. Modul koneksi jaringan, papan sirkuit, atau bahkan pengisi daya laptop yang tetap tertancap dapat terus menyedot energi. Fitur “instant-on” yang memungkinkan komputer menyala dalam hitungan detik memerlukan sebagian komponen untuk tetap terjaga.

4. Peralatan Dapur dengan Display Digital: Jam yang Terus Berdetak

Microwave dengan timer, mesin kopi dengan panel digital, atau oven listrik dengan jam—semuanya memiliki satu kesamaan: mereka membutuhkan daya konstan untuk menyalakan display tersebut. Panel kontrol dan jam digital itu menyala 24/7, menjadi penanda waktu yang mahal bagi tagihan listrik Anda.

5. Kulkas dan Freezer: Kebutuhan yang Harus Dikelola

Berbeda dengan perangkat lain, kulkas dan freezer memang harus tetap menyala. Namun, tidak semua konsumsi dayanya digunakan untuk mendinginkan. Lampu indikator, sistem kontrol suhu otomatis, dan panel digitalnya juga berkontribusi pada phantom load. Memilih model dengan efisiensi energi tinggi adalah kunci untuk meminimalkan dampaknya.

6. Sistem Pengatur Suhu: Penjaga Kenyamanan yang Tak Pernah Libur

Termostat, AC split, dan pemanas air dengan fitur timer atau auto-restart dirancang untuk siap bekerja kapan saja. Sensor suhu dan sirkuit pengatur di dalamnya tetap aktif, memantau lingkungan dan menunggu perintah untuk menyesuaikan suhu. Kesigapan ini datang dengan biaya energi siaga yang terus menerus.

7. Ekosistem Smart Home dan Jaringan: Koneksi 24/7 yang Boros

Router, modem, smart speaker, dan berbagai perangkat rumah pintar adalah contoh sempurna dari perangkat yang harus selalu hidup. Mereka harus terhubung ke internet sepanjang waktu untuk merespons perintah suara, menerima pembaruan perangkat lunak, atau menjaga koneksi dengan perangkat lain. Konsep “siaga” di sini sangatlah literal, mirip dengan kesiapan Tim Siaga Telkomsel atau Tim Siaga yang dikerahkan untuk pulihkan jaringan dalam situasi tertentu.

Mengurai Akar Masalah: Mengapa Phantom Load Terjadi?

Penyebab utama vampire power adalah desain perangkat modern yang mengutamakan kenyamanan dan kesigapan. Mode standby memungkinkan perangkat menyala secara instan, menghilangkan waktu tunggu yang dianggap mengganggu. Lampu indikator LED kecil dan display digital memberikan umpan balik visual yang diinginkan pengguna, namun memerlukan pasokan daya minimal. Selain itu, komponen internal seperti sirkuit pengatur daya, sensor, dan receiver remote harus tetap aktif untuk menjalankan fungsi dasarnya, bahkan dalam keadaan “tidur”.

Dampak yang Lebih Besar dari yang Anda Bayangkan

Dampak langsungnya tentu saja pada tagihan listrik rumah tangga yang meningkat secara perlahan namun pasti. Yang lebih memprihatinkan adalah pemborosan energi dalam skala nasional乃至 global. Setiap watt yang terbuang percuma berarti beban tambahan bagi pembangkit listrik, yang pada akhirnya dapat meningkatkan emisi karbon dan mempercepat perubahan iklim. Menghemat energi dari phantom load bukan hanya urusan dompet, tetapi juga kontribusi kecil untuk bumi yang lebih berkelanjutan.

Langkah-Langkah Praktis Menghemat Energi Tersembunyi

Lalu, apa yang bisa dilakukan? Solusinya seringkali lebih sederhana daripada yang dibayangkan. Mulailah dengan kebiasaan mencabut charger, TV, atau konsol game dari stopkontak ketika tidak digunakan untuk waktu lama. Pertimbangkan untuk menggunakan smart power strip yang dapat memutus aliran listrik ke beberapa perangkat sekaligus secara otomatis. Nonaktifkan fitur “instant-on” atau “quick start” pada perangkat jika Anda tidak terlalu membutuhkannya. Saat membeli perangkat elektronik baru, pilih model dengan sertifikasi efisiensi energi yang baik dan konsumsi daya siaga yang rendah. Terakhir, tingkatkan kesadaran dengan memeriksa kebiasaan di rumah—apakah jam pada microwave perlu menyala terus-menerus? Perlukah mengisi daya ponsel semalaman? Tindakan sederhana ini, seperti kesigapan Team Siaga Bencana TERRA, jika dilakukan secara konsisten, dapat membuahkan hasil yang signifikan.

Dengan memahami dan mengatasi masalah standby power, Anda tidak hanya menghemat uang tetapi juga mengambil peran aktif dalam konservasi energi. Mulailah dari hal kecil hari ini, dan rasakan perbedaannya pada tagihan listrik bulan depan. Keputusan ada di tangan Anda.

Mitos Smartphone 2025 Terbongkar, Jangan Lagi Percaya yang Ini!

0

Telset.id – Di tengah pesatnya inovasi teknologi smartphone pada tahun 2025, ternyata masih ada saja mitos smartphone yang bertahan dan dipercaya banyak orang. Seolah tak lekang oleh waktu, anggapan-anggapan keliru ini justru hidup subur, menciptakan kekhawatiran yang sebenarnya tidak perlu. Padahal, smartphone masa kini sudah jauh lebih cerdas dari yang kita bayangkan. Lantas, mana saja mitos yang sudah waktunya Anda tinggalkan?

Perkembangan teknologi berjalan begitu cepat. Setiap tahun, produsen berlomba menghadirkan fitur-fitur terbaru dengan desain yang semakin memukau. Namun, di balik kemajuan itu, ada sisi lain yang sering terabaikan: pemahaman pengguna. Banyak informasi yang beredar justru berasal dari era teknologi lama, yang kemudian menjadi mitos turun-temurun. Akibatnya, pengguna modern pun terkadang masih terjebak dalam kebiasaan atau kekhawatiran yang sudah tidak relevan.

Nah, sebelum Anda terjebak lebih dalam, mari kita kupas tuntas beberapa mitos populer seputar smartphone di tahun 2025. Artikel ini akan membawa Anda melihat fakta di balik anggapan yang selama ini mungkin Anda percayai. Siap-siap untuk terkejut!

1. Sinyal Lemah karena Cuaca? Ini Penjelasan FCC

Pernahkah Anda menyalahkan hujan atau mendung ketika sinyal ponsel tiba-tiba drop? Mitos yang satu ini mungkin yang paling umum. Banyak yang yakin cuaca buruk adalah biang kerok lemahnya sinyal. Namun, faktanya tidak sesederhana itu. Menurut Federal Communications Commission (FCC), sinyal smartphone bekerja pada frekuensi yang relatif tahan terhadap gangguan cuaca, termasuk hujan ringan hingga lebat.

Gangguan sinyal yang sebenarnya lebih sering berasal dari masalah infrastruktur, seperti jaringan satelit atau sinyal microwave, bukan sekadar karena awan gelap di langit. Jadi, lain kali sinyal hilang, mungkin yang perlu dicek adalah lokasi Anda terhadap menara pemancar, bukan ramalan cuaca. Pemahaman tentang frekuensi jaringan, termasuk teknologi terbaru, juga penting untuk mengikis mitos lama ini, seperti yang pernah diulas dalam artikel Mengungkap Mitos dan Fakta Seputar 5G.

2. Charger Harus Sampai Penuh? Era Baterai Sudah Berubah

“Aduh, baterainya belum full, nanti cepat rusak.” Kalimat ini mungkin sering Anda dengar atau bahkan ucapkan. Anggapan bahwa baterai harus diisi penuh sebelum digunakan adalah warisan dari era baterai Ni-Cd (Nikel-Cadmium) yang memang memiliki efek memori. Namun, di tahun 2025, smartphone sudah menggunakan baterai lithium-ion (Li-Ion) atau lithium-polymer (Li-Po) yang jauh lebih pintar.

Baterai modern tidak lagi memiliki efek memori yang signifikan. Pengisian tidak harus selalu 100% untuk menjaga kesehatan baterai. Bahkan, beberapa ahli justru menyarankan untuk menjaga level baterai antara 20% dan 80% untuk umur yang lebih panjang. Mitos ini benar-benar sudah ketinggalan zaman. Untuk tips pengisian daya yang lebih tepat, Anda bisa menyimak panduan lengkapnya di Cara Isi Daya Smartphone yang Benar Agar Baterai Awet dan Tahan Lama.

3. Matikan Bluetooth Demi Sinyal Stabil? Ternyata Salah Frekuensi

Banyak pengguna yang percaya bahwa mematikan Bluetooth akan membuat sinyal seluler, seperti 4G atau 5G, menjadi lebih stabil. Logikanya, mengurangi beban koneksi nirkabel pasti membantu, bukan? Sayangnya, logika ini keliru. Bluetooth dan jaringan seluler beroperasi pada pita frekuensi yang sama sekali berbeda.

Bluetooth bekerja pada frekuensi 2,4 GHz, yang kebetulan sama dengan yang digunakan oleh Wi-Fi. Sementara itu, sinyal seluler untuk 4G dan 5G beroperasi pada spektrum frekuensi yang lebih tinggi dan terpisah. Keduanya berjalan di “jalur” yang berbeda sehingga tidak saling mengganggu. Mematikan Bluetooth tidak akan memberi dampak apa pun pada kekuatan atau stabilitas sinyal ponsel Anda. Jadi, Anda bisa tetap mendengarkan musik via headset Bluetooth tanpa khawatir panggilan telepon terputus.

4. Baterai Besar Langsung Bikin Smartphone Awet? Faktanya Lebih Kompleks

Spesifikasi kapasitas baterai (dalam mAh) sering dijadikan patokan utama ketahanan daya sebuah smartphone. Anggapan bahwa baterai berkapasitas besar otomatis membuat ponsel lebih awet ternyata tidak sepenuhnya benar. Daya tahan baterai adalah hasil dari sinergi banyak komponen, bukan hanya angka pada spesifikasi.

Faktor seperti efisiensi prosesor, pengaturan kecerahan layar, optimasi perangkat lunak (software), dan bahkan kebiasaan penggunaan Anda memegang peranan yang sangat besar. Sebuah smartphone dengan baterai 5000 mAh tetapi dilengkapi prosesor yang boros dan software yang tidak dioptimalkan bisa saja lebih cepat habis dibandingkan smartphone dengan baterai 4500 mAh yang memiliki efisiensi tinggi. Kapasitas baterai hanyalah satu bagian dari puzzle yang besar.

5. Angkat Smartphone ke Atas untuk Cari Sinyal? Mitos yang Masih Beredar

Gerakan mengangkat smartphone tinggi-tinggi sambil berjalan mondar-mandir untuk mencari “bar sinyal” adalah pemandangan klasik. Mitos ini terutama masih hidup di daerah-daerah dengan cakupan sinyal yang terbatas. Namun, bagi smartphone modern tahun 2025, tindakan ini hampir tidak ada gunanya.

Smartphone sekarang dilengkapi dengan antena yang sudah sangat canggih dan dirancang untuk menangkap sinyal secara optimal dalam posisi normal. Posisi tinggi atau rendah perangkat Anda tidak secara signifikan mempengaruhi kemampuan penerimaan sinyal, kecuali jika Anda berada di area yang benar-benar ekstrem seperti di dalam basement, lift, atau ruangan tertutup dengan dinding yang sangat tebal. Di ruang terbuka, selama Anda berada dalam jangkauan menara pemancar, sinyal seharusnya dapat ditangkap dengan baik.

6. RAM Besar Pasti Bikin Cepat? Jangan Tertipu Angka

Di dunia yang serba cepat, RAM besar sering dianggap sebagai jaminan kecepatan. Banyak yang berasumsi, semakin besar RAM, semakin lancar smartphone dalam menangani berbagai tugas. Faktanya, kapasitas RAM bukanlah satu-satunya penentu performa. RAM berperan penting ketika Anda menjalankan banyak aplikasi secara bersamaan (multitasking).

Namun, kecepatan dan kelancaran overall justru lebih ditentukan oleh optimasi software dan kekuatan prosesor (CPU/GPU). Sebuah smartphone dengan RAM 8GB tetapi memiliki software yang bersih dan prosesor efisien bisa saja terasa lebih cepat dan responsif dibandingkan smartphone dengan RAM 12GB yang software-nya penuh dengan bloatware. Bahkan, konsep seperti Virtual RAM pun perlu dipahami dengan benar, seperti yang dijelaskan dalam artikel Mitos Virtual RAM Android Terungkap. Ukuran bukan segalanya; kualitas dan optimasilah kuncinya.

Jadi, itulah beberapa mitos smartphone yang masih bertahan hingga 2025 beserta fakta ilmiahnya. Dengan memahami informasi yang benar, Anda bisa menggunakan perangkat kesayangan dengan lebih percaya diri dan terhindar dari kekhawatiran yang tidak perlu. Teknologi memang maju, dan pemahaman kita pun harus ikut diperbarui. Semoga penjelasan ini bisa membuat pengalaman digital Anda menjadi lebih menyenangkan dan bebas dari mitos!

Smartwatch di Bawah Rp2 Juta: Solusi Cerdas untuk Gaya Hidup Olahraga Aktif

0

Telset.id – Memulai rutinitas olahraga kerap kali terasa seperti mendaki gunung tanpa pemandu. Motivasi yang naik-turun, jadwal yang padat, dan ketidaktahuan akan progres yang dibuat seringkali menjadi penghalang utama. Namun, di tengah maraknya tren olahraga seperti tenis, padel, yoga, hingga pilates, hadir sebuah “asisten pribadi” yang bisa mengubah segalanya: smartwatch di bawah Rp2 juta. Perangkat ini bukan sekadar aksesori, melainkan alat pendukung yang mampu membuat aktivitas kebugaran Anda lebih terukur, terpantau, dan akhirnya, lebih konsisten.

Kesadaran akan hidup sehat memang telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat urban. Namun, membangun konsistensi adalah tantangan sebenarnya. Di sinilah teknologi wearable, khususnya smartwatch dengan harga terjangkau, memainkan peran krusial. Mereka menghadirkan berbagai fitur canggih yang sebelumnya hanya ditemukan pada perangkat mahal, langsung ke pergelangan tangan Anda.

Artikel ini akan mengupas tuntas beberapa pilihan smartwatch dengan harga di bawah Rp2 juta yang tidak hanya ramah di kantong tetapi juga dilengkapi dengan fitur-fitur penunjang olahraga yang komprehensif. Dari pemantauan detak jantung hingga pelacakan lebih dari 100 mode olahraga, perangkat-perangkat ini siap menjadi partner setia perjalanan kebugaran Anda.

Xiaomi Redmi Watch 5 Active: All-Rounder dengan Baterai Super Tangguh

Bagi Anda yang mencari pintu masuk ke dunia smartwatch tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam, Xiaomi Redmi Watch 5 Active adalah jawabannya. Dengan harga sekitar Rp400 ribu, smartwatch ini menawarkan nilai yang luar biasa. Layar LCD 2.0 inci yang terang (500 nits) memastikan informasi seperti detak jantung dan jumlah langkah tetap terbaca jelas bahkan di bawah terik matahari saat Anda berlari atau bersepeda.

Ketahanan air 5 ATM menjadikannya teman yang cocok untuk berenang di kolam renang, sementara daya baterai yang bisa bertahan hingga 18 hari dalam penggunaan normal menghilangkan kekhawatiran harus sering mengecas. Yang lebih mengesankan, perangkat ini dilengkapi dengan lebih dari 140 mode olahraga. Mulai dari lari, bersepeda, tenis, basket, hingga yoga, semua bisa dilacak dengan akurat. Fitur pemantauan kesehatan seperti sensor detak jantung, oksigen darah, dan deteksi stres menjadikannya lebih dari sekadar penghitung langkah.

Huawei Watch 4 Series: Fitur Premium dengan Harga yang Masih Terjangkau

Melangkah sedikit lebih tinggi, Huawei Watch 4 Series menawarkan pengalaman yang lebih premium. Seri ini terdiri dari Watch 4 (sekitar Rp1,7 juta) dan Watch 4 Pro (mulai Rp2,7 juta). Untuk anggaran di bawah Rp2 juta, Huawei Watch 4 menjadi pilihan yang sangat menarik. Dengan layar 1,82 inci dan ketahanan air 5 ATM, smartwatch ini siap menemani berbagai aktivitas.

Fitur kebugarannya sangat lengkap, termasuk pemantauan detak jantung 24 jam, sensor oksigen darah, dan bahkan deteksi suhu tubuh. Dengan lebih dari 100 mode olahraga—mulai dari boxing dan mendaki gunung hingga triatlon—Huawei Watch 4 cocok untuk mereka yang menyukai variasi latihan. Khusus untuk penggemar olahraga air, terdapat fitur pelacakan rute untuk surfing, arung jeram, dan kayaking. Bagi yang menginginkan fitur lebih khusus seperti olahraga golf, versi Pro-nya menawarkan itu, meski harganya sudah melampaui batas Rp2 juta. Perangkat seperti ini menunjukkan bagaimana smartwatch maritim dengan fitur khusus mulai merambah pasar yang lebih luas.

Amazfit Active 2: Tampilan Maskulin dengan Teknologi Pemantauan Mendalam

Amazfit Active 2 hadir dengan desain yang maskulin dan layar AMOLED 1,32 inci yang sangat terang (hingga 2.000 nits), membuatnya mudah dilihat dalam kondisi apa pun. Dibanderol sekitar Rp1,6 juta, smartwatch dengan ketahanan air 5 ATM ini mengusung teknologi BioTracker untuk pemantauan detak jantung, oksigen darah, dan kualitas tidur yang presisi.

Yang membedakannya adalah fitur pemantauan kesehatan yang lebih detail, seperti pemantauan suhu kulit, pengukuran kesiapan tubuh (untuk mengetahui kapan waktu terbaik berolahraga), dan pelacakan siklus menstruasi bagi pengguna perempuan. Untuk urusan olahraga, Amazfit Active 2 tidak kalah, dengan dukungan untuk lebih dari 160 mode olahraga, termasuk pilihan populer seperti zumba, pilates, ski, dan latihan kekuatan seperti Hyrox. Ini adalah bukti bahwa smartwatch di bawah Rp2 juta kini bisa menjadi pusat kebugaran personal di pergelangan tangan Anda. Bagi Anda yang lebih sering berolahraga di rumah, kombinasi smartwatch dengan tips olahraga di dalam ruangan bisa menjadi strategi yang efektif.

Memilih Smartwatch yang Tepat untuk Kebutuhan Anda

Lalu, mana yang harus Anda pilih? Jawabannya kembali kepada gaya hidup dan prioritas olahraga Anda. Jika Anda mengutamakan daya tahan baterai terbaik dan harga paling ekonomis, Xiaomi Redmi Watch 5 Active adalah pilihan yang solid. Untuk mereka yang menginginkan fitur lebih lengkap dan desain yang premium dengan anggaran tepat di bawah Rp2 juta, Huawei Watch 4 layak dipertimbangkan. Sementara Amazfit Active 2 cocok untuk pengguna yang menginginkan tampilan sporty dan fitur pemantauan kesehatan yang sangat mendalam.

Pada akhirnya, memiliki smartwatch di bawah Rp2 juta yang tepat dapat menjadi investasi kecil untuk perubahan besar dalam kebugaran Anda. Perangkat ini tidak hanya memberikan data, tetapi juga motivasi dan akuntabilitas yang dibutuhkan untuk menjaga konsistensi. Dengan berbagai pilihan menarik di pasaran, tidak ada alasan lagi untuk menunda memulai hidup yang lebih aktif dan sehat. Seperti halnya memilih smartwatch khusus untuk golf, memilih partner olahraga sehari-hari juga perlu pertimbangan yang matang.

TWS di Bawah Rp1 Juta untuk Olahraga Lebih Semangat dan Nyaman

0

Telset.id – Apakah Anda termasuk yang merasa sesi olahraga terasa lebih berat tanpa iringan musik? Anda tidak sendiri. Di tengah maraknya tren gaya hidup sehat, TWS di bawah Rp1 juta hadir sebagai solusi praktis untuk menemani aktivitas fisik, mulai dari lari pagi hingga sesi pilates yang menenangkan. Perangkat ini bukan sekadar aksesori, melainkan partner yang mampu mengubah rutinitas olahraga menjadi pengalaman yang jauh lebih menyenangkan dan bersemangat.

Gaya hidup sehat telah menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian masyarakat urban. Olahraga seperti lari, tenis, padel, dan pilates tak hanya sekadar tren, tetapi sudah menjadi kebutuhan. Dalam dinamika tersebut, teknologi audio personal memegang peranan penting. Kehadiran True Wireless Stereo (TWS) dengan harga terjangkau memungkinkan siapa saja untuk menikmati alunan musik favorit tanpa mengganggu mobilitas.

Namun, memilih TWS untuk olahraga tidak bisa asal. Ada beberapa kriteria krusial yang perlu diperhatikan, seperti ketahanan terhadap air dan keringat, desain yang ergonomis dan stabil di telinga, kualitas suara yang jernih, serta konektivitas Bluetooth yang andal. Beruntung, pasar kini dipenuhi dengan pilihan TWS berkualitas dengan harga yang ramah di kantong. Mari kita telusuri beberapa rekomendasi terbaiknya.

1. JBL Endurance Race TWS: Ketangguhan untuk Aktivitas Ekstrem

Dibanderol sekitar Rp900.000, JBL Endurance Race TWS menawarkan paket komplit untuk para penggila olahraga. Dengan bobot per earpiece hanya 12,4 gram, perangkat ini nyaris tak terasa saat digunakan. Fitur unggulannya adalah sertifikasi ketahanan air dan debu IP67, yang berarti Anda tak perlu khawatir saat berkeringat deras atau bahkan terkena hujan ringan. Teknologi Twistlock-nya menjamin earbud tetap tertancap aman di telinga, bahkan saat Anda melakukan gerakan intens seperti sprint atau burpee.

Daya tahan baterainya mencapai 30 jam, cukup untuk menemani latihan mingguan tanpa sering-sering mengecas. Fitur Ambient Aware & TalkThru memungkinkan Anda tetap waspada terhadap lingkungan sekitar tanpa harus melepas earbud—sangat berguna saat olahraga outdoor. Untuk kualitas panggilan, mikrofon beamforming memastikan suara Anda terdengar jernih, sementara dukungan asisten suara memudahkan kontrol hands-free.

2. Baseus Bowie MC1 Pro: Desain Open-Ear yang Nyaman

Jika Anda tidak nyaman dengan earbud yang menutup sepenuhnya, Baseus Bowie MC1 Pro bisa menjadi jawabannya. Dengan harga sekitar Rp800.000, TWS open-ear ini memiliki bobot super ringan hanya 5 gram per earpiece. Desainnya yang menyerupai anting dan dilengkapi bantalan CurveFit serta cincin-U fleksibel menjadikannya stabil dan nyaman untuk penggunaan jangka panjang.

Teknologi AI-Bass Enhance menghadirkan suara bass yang dalam dan imersif, seolah-olah Anda membawa studio musik pribadi. Sertifikasi IP67 menjamin ketahanannya terhadap keringat dan percikan air. Yang tak kalah mengesankan, daya tahan baterainya mencapai 40 jam. Empat mikrofon dengan reduksi noise AI memastikan panggilan tetap jelas di lingkungan bising, didukung oleh konektivitas Bluetooth 6.0 yang stabil.

3. Edifier W260NC: Fitur ANC untuk Fokus Maksimal

Bagi Anda yang menginginkan ketenangan ekstra saat berolahraga di tempat ramai, Edifier W260NC dengan harga sekitar Rp900.000 layak dipertimbangkan. TWS ini dilengkapi dengan Active Noise Cancellation (ANC) yang efektif meredam suara bising sekitar. Desainnya yang elegan, memadukan bahan faux leather dan logam, memberikan kesan premium.

Ditenagai Bluetooth V5.3, Edifier W260NC mendukung koneksi ganda ke dua perangkat sekaligus, serta fitur pause/play otomatis ketika earbud dilepas atau dipasang. Daya tahan baterai totalnya mencapai 32 jam. Dengan sertifikasi IP54 yang tahan terhadap debu dan cipratan air, TWS ini cocok untuk berbagai jenis olahraga, mulai dari lari, yoga, hingga bersepeda.

4. Nakamichi My Music Hue Daisy: Pilihan Hemat dengan Performa Solid

Untuk budget yang lebih terbatas, Nakamichi My Music Hue Daisy menawarkan nilai terbaik dengan harga sekitar Rp299.000. TWS dengan desain neckband silikon ini elastis dan ergonomis, menjadikannya sangat nyaman dipakai selama berolahraga dan tidak mudah terlepas. Desain menggantung di leher juga memudahkan Anda melepasnya sejenak tanpa harus menyimpannya.

Meski harganya terjangkau, TWS ini sudah dilengkapi sertifikasi ketahanan air IPX4, sehingga aman dari keringat dan cipratan air. Daya tahan baterainya 10 jam sudah cukup untuk beberapa sesi olahraga. Teknologi Bluetooth 5.4 di dalamnya menjamin koneksi yang stabil dan minim gangguan, cocok untuk aktivitas outdoor seperti jogging atau bersepeda.

Pilihan TWS murah berkualitas lainnya bisa Anda temukan dalam artikel kami tentang 15 Earphone TWS Mirip AirPods 2022. Sementara bagi yang mencari perangkat pendukung gaya hidup sehat lainnya, Smartwatch Olike Zeth W1 dengan sertifikasi IP67 bisa menjadi teman setia olahraga Anda.

Memilih TWS yang Tepat: Lebih dari Sekadar Harga

Memilih TWS untuk olahraga ibarat memilih sepatu lari—harus pas dengan kebutuhan dan kondisi Anda. Pertimbangan utama tentu saja adalah kenyamanan. Desain earbud yang ergonomis dan stabil adalah kunci agar Anda bisa fokus pada gerakan, bukan pada perangkat yang hampir lepas. Selanjutnya, perhatikan tingkat ketahanan terhadap air dan keringat (IP rating). Semakin tinggi angkanya, semakin tenang hati Anda saat berkeringat atau terkena hujan.

Kualitas suara dan fitur tambahan seperti ANC atau mode ambient juga penting. ANC cocok untuk olahraga di gym yang bising, sementara mode ambient lebih aman untuk olahraga outdoor seperti lari di jalan raya. Jangan lupa untuk mengecek daya tahan baterai dan kestabilan koneksi Bluetooth-nya. Beberapa brand seperti Olike juga menawarkan TWS dengan harga sangat terjangkau namun dengan fitur yang cukup memadai untuk pemula.

Dengan berbagai pilihan TWS di bawah Rp1 juta yang tersedia di pasaran, menemukan partner olahraga yang tepat bukan lagi hal yang sulit. Setiap model menawarkan keunggulan berbeda, tinggal disesuaikan dengan prioritas dan gaya olahraga Anda. Jadi, sudah siap menghadirkan soundtrack yang tepat untuk setiap langkah sehat Anda?

Bahaya Bawa Ponsel ke Kamar Mandi: Risiko Kesehatan yang Tak Terduga

0

Telset.id – Kebiasaan membawa ponsel ke kamar mandi mungkin terasa seperti ritual modern yang tak terelakkan. Siapa sangka, di balik kenyamanan scroll media sosial atau balas chat saat ‘ritual’ di toilet, tersimpan ancaman kesehatan serius yang seringkali kita abaikan. Ruang kecil yang seharusnya menjadi tempat pembuangan justru berubah menjadi sarang kuman yang dengan setia menempel pada perangkat favorit Anda.

Bayangkan, dalam hitungan menit, ponsel yang Anda bawa bisa menjadi media transportasi bagi miliaran mikroorganisme patogen. Lingkungan lembab dan hangat di kamar mandi adalah surga bagi bakteri seperti E. coli dan C. difficile. Tanpa disadari, setiap sentuhan pada permukaan toilet, keran air, atau pegangan pintu menjadi jembatan bagi kuman untuk berpindah ke ponsel, lalu ke tangan, dan akhirnya ke seluruh tubuh.

Lantas, apa saja bahaya konkret yang mengintai dari kebiasaan sepele ini? Mari kita kupas tuntas tujuh risiko utama yang diungkap para ahli kesehatan, dilengkapi dengan analisis mendalam mengapa Anda harus segera mengubah kebiasaan ini.

1. Gerbang Infeksi: Saluran Kemih dan Gangguan Usus

Ponsel yang terkontaminasi menjadi Trojan horse bagi kuman berbahaya. Bakteri yang berasal dari permukaan toilet dapat dengan mudah menempel pada bodi dan layar ponsel. Saat Anda menyentuhnya, kemudian tanpa sengaja menyentuh area tubuh tertentu atau bahkan makanan, rantai infeksi pun terbentuk. Infeksi saluran kemih dan gangguan pencernaan seperti diare bukan lagi sekadar kemungkinan, tetapi konsekuensi logis yang kerap terjadi. Fakta bahwa ponsel lebih kotor dari toilet seharusnya menjadi alarm yang cukup keras untuk membuat kita lebih waspada.

2. Pemicu Wasir: Efek Domino dari Duduk Terlalu Lama

Inilah ironi zaman modern: kita membawa gadget canggih ke toilet, tapi justru membayarnya dengan kesehatan dasar. Kebiasaan scrolling timeline atau menonton video membuat waktu duduk di toilet membengkak jauh dari durasi normal. Tekanan terus-menerus pada pembuluh darah di area anus akibat posisi duduk yang lama, ditambah dengan kebiasaan mengejan, menjadi resep sempurna untuk memicu wasir atau hemoroid.

3. Sembelit: Ketika Fokus Terganggu oleh Notifikasi

Proses buang air besar membutuhkan koordinasi dan fokus yang tepat dari sistem saraf. Kehadiran ponsel mengalihkan perhatian dan mengganggu ritme alami ini. Alih-alih fokus pada ‘tugas utama’, otak kita terdistraksi oleh notifikasi email, pesan WhatsApp, atau update media sosial. Dalam jangka panjang, gangguan ini dapat melemahkan sinyal antara otak dan usus, berujung pada konstipasi kronis.

4. Ponsel sebagai Superspreader: Kuman Keluar dari Kamar Mandi

Bahaya tidak berhenti di pintu kamar mandi. Ponsel yang telah terkontaminasi menjadi agen penyebaran kuman ke seluruh penjuru rumah. Bayangkan ketika Anda meletakkannya di meja makan, atau bahkan di samping bantal. Kuman dari toilet kini memiliki tiket gratis untuk menjelajahi setiap sudut kehidupan Anda, meningkatkan risiko infeksi sekunder pada anggota keluarga lain. Kasus seperti Ahmed yang ditangkap polisi karena jam rakitan mungkin terlihat ekstrem, tetapi ini menunjukkan bagaimana benda yang kita anggap biasa bisa membawa konsekuensi tak terduga.

5. Musuh Kulit Wajah: Jerawat dan Iritasi

Pernah bertanya-tanya mengapa jerawat sering muncul di pipi atau rahang? Coba ingat-ingat kebiasaan menelepon setelah dari kamar mandi. Sentuhan antara ponsel yang penuh bakteri dengan kulit wajah menciptakan kondisi ideal untuk iritasi dan peradangan. Kombinasi keringat, minyak alami kulit, dan bakteri dari ponsel adalah koktail sempurna untuk memicu breakout yang mengganggu penampilan.

6. Stres Digital: Hilangnya Oasis Terakhir

Kamar mandi seharusnya menjadi sanctuary terakhir dimana kita bisa melepaskan diri dari hiruk-pikuk digital. Namun, dengan membawa ponsel, kita secara sukarela menyerahkan oasis ini kepada tekanan notifikasi dan FOMO (Fear Of Missing Out). Otak kehilangan kesempatan untuk benar-benar beristirahat, dan dalam jangka panjang, akumulasi stres ini dapat berdampak signifikan pada kesehatan mental.

7. Gangguan Pencernaan: Efek pada Efisiensi Usus

Proses buang air besar yang sehat membutuhkan konsentrasi dan relaksasi yang seimbang. Gangguan dari ponsel membuat proses ini menjadi tidak optimal – apakah itu karena terlalu lama, mengejan berlebihan, atau justru menahan terlalu cepat. Pola tidak teratur ini dapat mengacaukan irama alami usus dan menurunkan efisiensinya dalam jangka panjang.

Lalu, apa solusinya? Langkah pertama adalah kesadaran. Mulailah dengan membiasakan diri meninggalkan ponsel di luar kamar mandi. Jika terpaksa harus membawanya, pastikan untuk selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum dan setelah menggunakan toilet, serta rutin membersihkan ponsel dengan disinfektan. Batasi waktu di toilet hanya untuk keperluan yang necessary, dan jadikan kamar mandi sebagai zona bebas gadget dimana pikiran benar-benar bisa beristirahat.

Perubahan kecil ini mungkin terasa sepele, tetapi dampaknya terhadap kesehatan jangka panjang bisa sangat signifikan. Dengan memahami risiko yang mengintai, kita bisa membuat keputusan lebih bijak dalam berinteraksi dengan teknologi sehari-hari. Bagaimanapun, kesehatan harus tetap menjadi prioritas utama di atas segala kemudahan yang ditawarkan gadget kesayangan kita.

Cara Berhenti Langganan Bnetfit: Panduan Lengkap dan Ketentuan Penting

0

Telset.id – Keputusan untuk berhenti langganan Bnetfit seringkali muncul di tengah perubahan kebutuhan atau tawaran layanan yang lebih menarik. Namun, sebelum mengambil langkah tersebut, ada baiknya Anda memahami alur dan konsekuensinya secara mendalam. Proses ini tidak sekadar memutus koneksi, melainkan sebuah transaksi akhir yang perlu ditangani dengan cermat agar tidak meninggalkan masalah di kemudian hari.

Bnetfit, yang berdiri sejak 2018 di bawah PT Omega Media Global, telah menancapkan eksistensinya sebagai penyedia layanan internet dan jaringan dengan cakupan wilayah yang cukup luas. Dari Jakarta, Bogor, Bekasi, Tangerang, hingga kota-kota besar seperti Bali, Medan, Semarang, Bandung, Purwokerto, dan Kudus. Perusahaan ini mengusung layanan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) yang mengutamakan kehandalan dan orientasi pada kepuasan pelanggan, baik untuk individu maupun kalangan bisnis.

Lantas, bagaimana jika suatu saat Anda memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan Bnetfit? Apakah prosesnya rumit atau justru sederhana? Artikel ini akan mengupas tuntas langkah-langkah praktis, ketentuan yang berlaku, serta opsi alternatif yang mungkin belum banyak diketahui pelanggan.

Dua Cara Mudah Mengajukan Penghentian Layanan

Bnetfit menyediakan kanal yang relatif mudah diakses bagi pelanggan yang ingin menghentikan langganannya. Anda tidak perlu datang ke kantor atau menunggu lama di telepon. Cukup manfaatkan platform digital yang tersedia.

Pertama, melalui aplikasi MyBnetfit. Unduh dan buka aplikasi tersebut di ponsel Anda, lalu cari opsi live chat untuk terhubung dengan tim customer service. Sampaikan keinginan Anda untuk berhenti berlangganan, dan pihak Bnetfit akan memberikan panduan lebih lanjut. Metode ini terbilang efisien karena dapat dilakukan kapan saja tanpa terikat jam operasional.

Kedua, melalui media sosial Instagram. Kunjungi akun resmi @bnetfitcare dan kirim pesan langsung (DM) yang berisi permintaan penghentian langganan. Respons dari tim biasanya cukup cepat, meski mungkin ada jeda tergantung volume pesan yang masuk. Kedua opsi ini menegaskan komitmen Bnetfit dalam mempermudah interaksi dengan pelanggan.

Ketentuan yang Perlu Diperhatikan Sebelum Berhenti

Sebelum Anda menekan tombol “berhenti”, ada beberapa ketentuan penting yang wajib dipahami. Salah satunya adalah penalti sebesar Rp1.000.000 jika penghentian dilakukan sebelum masa langganan mencapai 12 bulan. Kebijakan ini umum diterapkan oleh banyak penyedia layanan untuk menjaga komitmen kontrak.

Selain itu, perangkat yang dipinjamkan atau disewakan oleh Bnetfit—seperti WiFi router, Optical Network Terminal (ONT), dan peralatan pendukung lainnya—harus dikembalikan dalam kondisi baik. Pengembalian perangkat menjadi syarat penyelesaian yang tidak boleh diabaikan. Pastikan Anda telah menyelesaikan seluruh tagihan dan tidak memiliki tunggakan sebelum proses penghentian dilakukan.

Opsi Berhenti Sementara: Solusi untuk Kebutuhan Fleksibel

Bagi pelanggan yang hanya membutuhkan jeda sementara—misalnya karena bepergian lama atau alasan tertentu—Bnetfit menawarkan opsi penghentian sementara. Namun, ini harus diajukan secara resmi melalui customer service agar tagihan tidak terus berjalan.

Durasi maksimal untuk berhenti sementara adalah 4 bulan dalam satu tahun. Selama masa ini, pelanggan tetap dikenakan biaya abonemen sebesar Rp50.000 per bulan. Syaratnya, seluruh tagihan sebelumnya harus sudah dilunasi tanpa sisa. Opsi ini bisa menjadi solusi bagi Anda yang ingin istirahat sejenak tanpa harus memutus langganan secara permanen.

Dengan memahami prosedur dan ketentuan di atas, Anda dapat membuat keputusan yang tepat sesuai kebutuhan. Baik untuk berhenti permanen maupun sementara, persiapan yang matang akan membuat proses berjalan lancar tanpa kendala berarti.

Informasi lebih detail dapat diperoleh melalui situs resmi Bnetfit atau dengan mengunduh aplikasi MyBnetfit. Jangan ragu untuk menghubungi layanan pelanggan jika ada hal yang masih membingungkan. Bagaimanapun, keputusan untuk tetap atau berhenti adalah hak Anda sebagai konsumen yang cerdas.

Daftar Harga Paket WiFi Bnetfit 2025: Solusi Internet Cepat & Stabil

0

Telset.id – Bayangkan, semua aktivitas harian Anda—dari rapat online, streaming film, hingga belajar daring—bergantung pada satu hal: koneksi internet yang lancar. Di tengah maraknya pilihan provider, paket WiFi Bnetfit muncul sebagai salah satu opsi yang patut dipertimbangkan. Lantas, apa saja yang ditawarkan, dan bagaimana harganya?

Internet bukan lagi sekadar kemewahan, melainkan urat nadi kehidupan digital. Kehadiran berbagai penyedia layanan membuat konsumen semakin dimanjakan dengan pilihan. Namun, di balik banyaknya opsi, faktor keandalan dan layanan pelanggan tetap menjadi penentu utama. Di sinilah Bnetfit, yang beroperasi di bawah PT Omega Media Global sejak 2018, mencoba mengambil peran.

Artikel ini akan mengupas tuntas daftar harga dan fasilitas yang melekat pada setiap paket internet Bnetfit. Dengan cakupan wilayah yang luas—mulai dari Jakarta, Bogor, Bekasi, Tangerang, hingga kota-kota besar seperti Bali, Medan, Semarang, Bandung, Purwokerto, dan Kudus—Bnetfit menargetkan baik segmen individu maupun bisnis. Mari kita telusuri lebih dalam.

Mengenal Bnetfit: Lebih dari Sekadar Penyedia Internet

Bnetfit tidak hanya menjual akses internet. Mereka memposisikan diri sebagai penyedia solusi teknologi informasi dan komunikasi (ICT) yang komprehensif. Visinya jelas: menghadirkan layanan end-to-end yang berorientasi pada kepuasan pelanggan. Janji seperti “pelayanan yang handal” dan “gratis biaya instalasi” tentu menjadi daya tarik tersendiri di pasar yang kompetitif.

Pertanyaannya, seberapa besar komitmen mereka terhadap klaim tersebut? Salah satu indikatornya dapat dilihat dari struktur paket dan fasilitas pendukung yang diberikan. Bnetfit tampaknya paham bahwa di era sekarang, kecepatan saja tidak cukup; kemudahan dan kepastian layanan adalah kunci.

Daftar Lengkap Harga Paket WiFi Bnetfit

Bagi Anda yang sedang mencari alternatif koneksi untuk rumah atau kantor, berikut adalah rincian paket WiFi Bnetfit beserta harganya. Perlu diingat, semua harga yang tercantum adalah biaya bulanan dan belum termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 11 persen.

  • ECO: Kecepatan hingga 30 Mbps dengan harga Rp199.000 per bulan. Pilihan yang cocok untuk penggunaan dasar seperti browsing, media sosial, dan video call.
  • REGULAR: Kecepatan hingga 50 Mbps dengan harga Rp249.000 per bulan. Ideal untuk rumah tangga dengan beberapa perangkat yang terhubung secara bersamaan.
  • PRO: Kecepatan hingga 75 Mbps dengan harga Rp299.000 per bulan. Sudah mampu menangani streaming HD dan game online dengan lebih nyaman.
  • ULTRA: Kecepatan hingga 150 Mbps dengan harga Rp599.000 per bulan. Ditargetkan untuk pengguna berat atau bisnis kecil yang membutuhkan bandwidth besar.
  • MAX: Kecepatan hingga 200 Mbps dengan harga Rp799.000 per bulan. Paket teratas untuk kebutuhan yang menuntut kecepatan dan stabilitas maksimal, seperti server kecil atau aktivitas upload/download volume tinggi.

Dari segi harga, Bnetfit menawarkan spektrum yang cukup lebar, memungkinkan calon pelanggan menyesuaikan dengan budget dan kebutuhan. Lonjakan harga yang signifikan antara paket PRO dan ULTRA mengindikasikan perbedaan kualitas layanan yang cukup substansial.

Fasilitas Tambahan yang Menggiurkan

Yang menarik dari paket internet Bnetfit bukan hanya kecepatannya, tetapi juga fasilitas pendukung yang ditawarkan. Sebagai nilai tambah, setiap pelanggan akan mendapatkan beberapa benefit berikut:

  • Gratis sewa modem bulanan.
  • Gratis biaya instalasi.
  • Gratis biaya penanganan gangguan.
  • Gratis biaya upgrade kapasitas.

Fasilitas-fasilitas ini, terutama “gratis biaya penanganan gangguan”, merupakan angin segar. Bagaimanapun, yang namanya jaringan internet pasti tidak lepas dari kemungkinan trouble. Adanya jaminan penanganan gratis sedikit banyak meringankan kekhawatiran pelanggan. Layanan upgrade gratis juga menunjukkan fleksibilitas Bnetfit dalam melayani kebutuhan pelanggan yang mungkin berkembang seiring waktu.

Analisis: Untuk Siapa Sajakah Bnetfit Cocok?

Dengan variasi paket yang ada, Bnetfit bisa menjangkau pasar yang beragam. Paket ECO dan REGULAR tampaknya ditujukan untuk segmen perumahan dan individu dengan kebutuhan standar. Sementara PRO, ULTRA, dan MAX lebih cocok untuk pengguna power user, usaha kecil dan menengah (UKM), atau bahkan kantor yang mengandalkan koneksi stabil untuk operasional sehari-hari.

Dengan cakupan wilayah yang luas, Bnetfit berpotensi menjadi pemain signifikan, terutama di area-area yang mungkin belum terjangkau optimal oleh provider raksasa. Namun, tantangannya tetap pada konsistensi kualitas layanan. Janji “handal” harus dibuktikan di lapangan.

Jadi, sebelum memutuskan berlangganan, ada baiknya Anda mengecek ulang review dari pengguna existing di wilayah Anda. Koneksi internet adalah investasi jangka panjang; memilih provider yang tepat akan menghindarkan Anda dari sakit kepala di kemudian hari. Paket WiFi Bnetfit menawarkan janji menarik, tetapi keputusan akhir ada di tangan Anda sebagai konsumen yang cerdas.