Beranda blog Halaman 76

DC dan Marvel Hadirkan Crossover Batman/Deadpool dengan Tim Kreatif Top

0

Telset.id – DC Comics dan Marvel Comics akhirnya mengumumkan detail crossover besar mereka yang pertama dalam beberapa dekade terakhir. Setelah sebelumnya hanya mengungkap kontribusi Marvel, kini DC membeberkan deretan tim kreatif dan karakter yang akan terlibat dalam proyek ambisius ini.

Menurut rilis resmi DC untuk komik November mendatang, crossover bertajuk DC/Marvel: Batman/Deadpool #1 akan menampilkan kolaborasi antara dua karakter ikonik tersebut. Cerita utama ditangani oleh legenda komik Grant Morrison sebagai penulis dan Dan Mora sebagai ilustrator.

Batmandeadpool

“Kami akan membawa Batman dan Deadpool dalam petualangan yang begitu membingungkan sehingga pembaca akan merasa seperti berada dalam mimpi!” ungkap Morrison tentang alur cerita utama. Masih belum jelas apakah cerita ini terkait dengan pertemuan pertama kedua karakter dalam Marvel/DC karya Zeb Wells dan Greg Capullo.

Selain cerita utama, crossover ini juga menghadirkan beberapa cerita pendek yang menampilkan pasangan karakter unik dari kedua universus:

  • Doctor Strange dan John Constantine oleh Scott Snyder, Joshua Williamson, James Tynion IV, dan Hayden Sherman
  • Harley Quinn dan Hulk oleh Mariko Tamaki dan Amanda Conner
  • Nightwing dan Laura Kinney/Wolverine oleh Tom Taylor dan Bruno Redondo
  • Static dan Ms. Marvel oleh G. Willow Wilson dan Denys Cowan

Stormwonderwoman

Edisi spesial ini juga akan menampilkan cerita tambahan yang mempertemukan Green Arrow dengan Daredevil, Captain America dengan Wonder Woman, serta Jeff the Shark dengan Krypto the Superdog.

Zatannawanda

Jadwal rilis crossover ini terbagi dalam dua bagian utama. Marvel/DC: Deadpool & Batman akan terbit pada 19 September 2025, diikuti oleh DC/Marvel: Batman/Deadpool #1 pada 19 November 2025. Kedua publisher juga telah mengkonfirmasi akan ada seri crossover kedua pada 2026, meski detailnya masih dirahasiakan.

Kolaborasi DC dan Marvel ini menjadi salah satu proyek komik paling dinantikan tahun ini, menyusul kesuksesan berbagai adaptasi film dan serial dari kedua publisher. Seperti diketahui, Marvel baru-baru ini mengumumkan serial animasi Spider-Man terbaru untuk Disney+.

Wonderwomancaptain

Di tengah tren kolaborasi kreatif industri hiburan, termasuk di Indonesia seperti kerjasama Indosat dan Noice, crossover DC-Marvel ini diharapkan bisa menghadirkan pengalaman baru bagi penggemar komik dunia.

Dengan tim kreatif papan atas dan kombinasi karakter yang unik, crossover ini diprediksi akan menjadi salah satu komik terlaris tahun 2025. Terlebih dengan momentum positif industri komik yang juga terlihat dari kembalinya Marvel Swimsuit Special setelah 30 tahun.

Microsoft Selidiki Dugaan Penyalahgunaan Azure untuk Pengawasan di Gaza

0

Telset.id – Microsoft mengumumkan penyelidikan mendesak terkait laporan bahwa layanan cloud Azure digunakan oleh Israel untuk operasi pengawasan massal di Gaza dan Tepi Barat. Langkah ini diambil setelah The Guardian mengungkap akses Unit 8200—satuan intelijen Israel—ke server Azure dalam kesepakatan khusus dengan CEO Microsoft Satya Nadella.

Menurut laporan tersebut, Unit 8200 membangun sistem pengumpulan data yang menyimpan rekaman jutaan panggilan telepon warga Palestina setiap hari. Microsoft menegaskan, jika klaim ini valid, aktivitas tersebut melanggar ketentuan layanan Azure. “Laporan The Guardian memuat tuduhan spesifik yang memerlukan tinjauan menyeluruh,” kata pernyataan resmi Microsoft, Jumat (16/8/2025).

Penyelidikan akan dipimpin oleh firma hukum Covington & Burling. Ini bukan kali pertama Microsoft menghadapi kontroversi terkait keterlibatan teknologinya dalam konflik Israel-Palestina. Pada Mei lalu, perusahaan menyatakan tidak menemukan bukti penggunaan Azure atau AI untuk “menargetkan warga Gaza”, meski karyawan sendiri memprotes kolaborasi tersebut.

Teknologi Cloud dan Kontroversi Kemanusiaan

Laporan PBB Juli 2025 menyoroti peran besar Microsoft, Google (Alphabet), dan Amazon dalam menyediakan akses cloud dan AI bagi pemerintah Israel. Teknologi ini diduga meningkatkan kapasitas analisis data, pengambilan keputusan militer, serta pengawasan real-time.

Microsoft menegaskan komitmennya terhadap prinsip etik AI, termasuk larangan penggunaan untuk “pengawasan massal tanpa dasar hukum”. Namun, kritikus menilai klausul ini sulit diawasi, terutama dalam proyek custom seperti Azure untuk Unit 8200.

Keresahan internal juga terus mengemuka. Pada perayaan 50 tahun Microsoft, seorang karyawan meneriakkan “Pemimpin AI kalian adalah pencari untung perang!”—insiden yang mengulangi protes serupa di perusahaan teknologi lain.

Hasil penyelidikan diharapkan selesai dalam beberapa bulan. Analis memprediksi temuan ini akan memengaruhi kebijakan cloud global, terutama untuk proyek pemerintah dengan risiko pelanggaran HAM.

4 HP dan Tablet Samsung Galaxy Segera Rilis di Indonesia

0

Telset.id – Samsung bersiap meluncurkan empat perangkat baru di Indonesia, termasuk smartphone dan tablet. Keempat produk tersebut telah memperoleh sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

Keempat perangkat tersebut meliputi dua smartphone dengan nomor model SM-S731B (diduga Galaxy S25 FE) dan SM-A175F (Galaxy A17 4G), serta dua tablet dengan kode SM-X936B (Galaxy Tab S11 Ultra) dan SM-X736B (Galaxy Tab S11). Nilai TKDN masing-masing perangkat berkisar antara 35,40% hingga 40,30%.

Meski belum mendapatkan sertifikasi Postel dari Ditjen SDPPI Kemenkomdigi, langkah ini menandakan persiapan Samsung untuk memasarkan produk-produk tersebut di Indonesia dalam waktu dekat. Sertifikat Postel menjadi syarat wajib sebelum perangkat bisa dijual secara resmi di Tanah Air.

Spesifikasi Unggulan Galaxy A17 4G dan S25 FE

Galaxy A17 4G diprediksi membawa layar Super AMOLED 6,7 inci, chipset Exynos 1330 (5nm), baterai 5.000 mAh dengan pengisian daya 25W, serta kamera utama 50 MP. Perangkat ini juga disebut akan mendapatkan dukungan update sistem operasi hingga 6 tahun.

Sementara itu, Galaxy S25 FE dikabarkan akan mengusung layar Dynamic AMOLED 2X 6,7 inci dengan refresh rate 120 Hz dan kecerahan hingga 2.600 nit. Perangkat ini didukung chipset Exynos 2400, RAM 8 GB, penyimpanan hingga 256 GB, baterai 4.900 mAh (45W), serta sertifikasi ketahanan air dan debu IP68.

Galaxy Tab S11 dan Tab S11 Ultra Siap Hadir

Galaxy Tab S11 disebut akan mengusung layar AMOLED 11 inci dengan resolusi 2.560 × 1.600 piksel, chipset MediaTek Dimensity 9400 (atau 9400 Plus), RAM 12 GB, penyimpanan hingga 512 GB, serta baterai 8.400 mAh dengan dukungan S Pen.

Sedangkan varian Ultra membawa layar lebih besar, yakni 14,6 inci AMOLED dengan resolusi 2.960 × 1.848 piksel. Spesifikasinya lebih tinggi, termasuk RAM hingga 16 GB, penyimpanan 1 TB, baterai 11.600 mAh, Wi-Fi 7, dan tentu saja dukungan S Pen.

Kedua tablet ini diperkirakan akan menjalankan Android 16 dengan antarmuka OneUI 8. Namun, Galaxy A17 4G kemungkinan besar akan menggunakan Android 15 terlebih dahulu sebelum mendapatkan pembaruan ke versi terbaru.

Sebagai salah satu pemain utama di pasar teknologi, Samsung terus memperkuat portofolio produknya di Indonesia. Kehadiran keempat perangkat ini diharapkan dapat memperkaya pilihan konsumen, terutama bagi penggemar HP Gaming Samsung dan perangkat premium.

Untuk informasi lebih lanjut tentang cara memaksimalkan penggunaan perangkat Samsung, Anda dapat membaca panduan 5 Cara Screenshot HP Samsung untuk Semua Tipe Terbaru 2023.

Bahaya ChatGPT: Pria 60 Tahun Dirawat Usai Ikuti Saran Medis AI

0

Telset.id – Anda mungkin sudah sering mendengar betapa canggihnya ChatGPT dalam membantu pekerjaan sehari-hari. Namun, tahukah Anda bahwa kecanggihan ini bisa berubah menjadi bumerang jika digunakan untuk hal-hal krusial seperti kesehatan? Seorang pria berusia 60 tahun di New York harus menjalani perawatan intensif setelah mengikuti saran diet dari chatbot AI tersebut. Kasus ini menjadi pengingat keras: jangan pernah menggantikan konsultasi medis profesional dengan AI.

Menurut laporan NBC News yang dimuat dalam Annals of Internal Medicine, pria tersebut mengalami bromisme—keracunan bromida—setelah mengganti garam dapur (natrium klorida) dengan natrium bromida selama tiga bulan. Saran ini ia dapatkan langsung dari ChatGPT ketika bertanya tentang alternatif garam yang lebih sehat. Alih-alih mendapatkan manfaat, ia justru menderita paranoia, insomnia, psikosis, dan gejala fisik serius hingga sempat meyakini dirinya diracun tetangga.

AI Bukan Pengganti Dokter

Tim peneliti yang menangani kasus ini menemukan bahwa ChatGPT memang merekomendasikan bromida sebagai pengganti klorida tanpa menyertakan peringatan toksisitas. Padahal, bromida sudah jarang digunakan dalam dunia medis modern karena risikonya. “Chatbot tidak memiliki kapasitas untuk menilai konsekuensi kesehatan seperti dokter manusia,” tegas salah satu peneliti. Ini memperkuat peringatan 11 pertanyaan yang tidak boleh ditanyakan ke ChatGPT, termasuk konsultasi medis.

Keseimbangan Antara Teknologi dan Kehati-hatian

Kasus ini bukan berarti AI tidak berguna di bidang kesehatan. Seperti contoh ChatGPT yang berhasil mendeteksi kanker, teknologi bisa menjadi alat pendukung—bukan pengganti—diagnosis medis. Sam Altman, CEO OpenAI, pun telah berulang kali mengingatkan agar pengguna tidak menjadikan chatbot sebagai terapis atau dokter pribadi.

Di era di mana informasi kesehatan bisa dibeli secara online tanpa pengawasan ketat, kisah pria New York ini adalah alarm bagi kita semua. Jangan biarkan rasa penasaran mengalahkan kewaspadaan. Sebelum mencoba saran diet atau pengobatan dari AI, selalu konsultasikan terlebih dahulu dengan tenaga medis yang kompeten.

Psikiater Ungkap Kunci Hindari Psikosis Akibat AI: Manusia Harus Terlibat

0

Telset.id – Jika Anda berpikir interaksi dengan AI seperti ChatGPT atau asisten virtual lainnya sepenuhnya aman, mungkin sudah saatnya untuk lebih waspada. Kasus terbaru yang dilaporkan oleh psikiater dari University of California, San Francisco, Dr. Keith Sakata, mengungkap fenomena mengkhawatirkan: belasan pasien dirawat di rumah sakit akibat mengalami psikosis terkait penggunaan AI.

Dalam unggahan media sosialnya, Dr. Sakata menjelaskan bahwa meskipun AI bukan penyebab langsung gangguan mental ini, teknologi tersebut memainkan peran kunci dalam memicu “lingkaran umpan balik kognitif yang terdistorsi” – mekanisme di balik psikosis. Lalu, bagaimana cara mencegahnya?

Apa Itu Psikosis AI?

Psikosis AI, meski belum menjadi istilah medis resmi, menggambarkan kondisi di mana pengguna chatbot lupa bahwa mereka sedang berinteraksi dengan program komputer, bukan manusia. Kasus ekstrem terjadi pada 2025, ketika seorang pria di Florida melakukan bunuh diri setelah meyakini bahwa tim OpenAI telah “membunuh” pacar AI-nya, Juliet.

Ilustrasi interaksi manusia dengan AI

Dr. Sakata menekankan bahwa AI dapat memperparah kerentanan psikologis dengan mencegah pengguna memperbarui sistem kepercayaan mereka setelah mencocokkannya dengan realitas. “Penggunaan AI menciptakan pola yang memperkuat diri sendiri, di mana pengguna tidak menyadari bahwa chatbot yang mereka ajak bicara tidak ada dalam kenyataan,” ujarnya.

Solusi: “Human in the Loop”

Dalam wawancara dengan TBPN, Dr. Sakata memberikan rekomendasi jelas: kehadiran manusia adalah kunci pencegahan. “Hubungan sosial ibarat sistem imun bagi kesehatan mental. Mereka tidak hanya membuat kita merasa lebih baik, tetapi juga bisa turun tangan ketika sesuatu mulai salah,” jelasnya.

Berikut langkah-langkah yang disarankan:

  • Waspada gejala awal: Jika muncul pikiran aneh, paranoia, atau masalah keamanan, segera hubungi layanan darurat (911/988).
  • Perkuat jaringan sosial: Pastikan individu yang rentan terhubung dengan orang-orang terdekat.
  • Batasi interaksi AI: Selipkan manusia dalam “loop” interaksi dengan AI untuk menciptakan umpan balik yang sehat.

Industri AI Harus Lebih Bertanggung Jawab

Kasus ini menyoroti perlunya regulasi lebih ketat dalam pengembangan AI. Seperti dilaporkan Reuters, Meta (induk Facebook) dituding lalai dalam mengawasi interaksi chatbot dengan anak-anak. Perusahaan tersebut baru memperbarui kebijakan setelah mendapat sorotan media.

Sementara itu, perkembangan teknologi seperti implan otak Neuralink atau proyek Elon Musk lainnya terus mendorong batas interaksi manusia-mesin. Tantangannya kini adalah memastikan kemajuan ini tidak mengorbankan kesehatan mental pengguna.

Dr. Sakata menutup dengan pesan tegas: “Kita belum sampai pada tahap di mana AI bisa menjadi terapis. Untuk saat ini, manusia tetaplah yang paling memahami manusia.”

Google Messages Kini Bisa Hapus Pesan dari Perangkat Penerima

0

Telset.id – Pernahkah Anda mengirim pesan yang seharusnya tidak dikirim dan berharap bisa menariknya kembali? Kabar baik datang dari Google Messages, yang kini menghadirkan fitur penghapusan pesan tidak hanya dari perangkat pengirim, tetapi juga dari perangkat penerima. Fitur yang telah dinanti-nantikan ini akhirnya mulai diluncurkan secara luas, memberikan pengguna jaring pengaman untuk mengoreksi kesalahan yang tak terhindarkan.

Dengan memanfaatkan teknologi Rich Communication Services (RCS), Google Messages memungkinkan pengguna menghapus pesan yang telah terkirim dalam waktu 15 menit setelah pengiriman. Pengguna dapat memilih opsi “Hapus untuk saya” atau “Hapus untuk semua orang,” mirip dengan fitur yang telah lama tersedia di WhatsApp dan iMessage. Namun, perlu diingat bahwa fitur ini tidak dapat mengatasi pesan yang telah di-screenshot atau dibaca oleh penerima.

Mengapa Fitur Ini Penting?

Fitur penghapusan pesan dari perangkat penerima adalah solusi atas masalah umum yang sering dihadapi pengguna: mengirim pesan yang kemudian disesali. Sebelumnya, Google Messages hanya mengizinkan penghapusan pesan dari perangkat pengirim, yang tentu saja tidak banyak membantu jika pesan sudah terkirim. Dengan adanya fitur baru ini, pengguna bisa bernapas lega karena memiliki kesempatan untuk memperbaiki kesalahan.

Meskipun demikian, fitur ini memiliki batasan waktu. Pengguna hanya memiliki waktu 15 menit untuk menghapus pesan setelah dikirim. Ini berarti Anda harus cepat bertindak jika ingin menarik kembali pesan yang salah kirim. Selain itu, seperti yang telah disebutkan, pesan yang sudah di-screenshot atau dibaca tidak bisa dihapus.

Perkembangan Teknologi RCS

Fitur ini menjadi bukti nyata dari peralihan teknologi pesan teks dari SMS tradisional ke RCS, yang menawarkan lebih banyak kontrol, fleksibilitas, dan privasi bagi pengguna. RCS tidak hanya memungkinkan penghapusan pesan dari perangkat penerima, tetapi juga mendukung fitur-fitur canggih lainnya seperti pengiriman gambar berkualitas tinggi, indikator pengetikan, dan pembacaan pesan.

Google telah lama mendorong adopsi RCS sebagai pengganti SMS, dan fitur ini adalah langkah penting dalam mewujudkan visi tersebut. Dengan semakin banyaknya pengguna yang beralih ke RCS, pengalaman berkirim pesan di Android akan semakin mendekati pengalaman yang ditawarkan oleh aplikasi pesan populer seperti WhatsApp dan iMessage.

Jika Anda ingin memanfaatkan fitur ini, pastikan Anda menggunakan versi terbaru Google Messages dan penerima pesan juga menggunakan aplikasi yang mendukung RCS. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang cara mengembalikan pesan atau file yang terhapus, Anda bisa membaca artikel kami tentang cara mengembalikan file yang terhapus di HP Android.

Dengan hadirnya fitur ini, Google Messages semakin memperkuat posisinya sebagai aplikasi pesan utama bagi pengguna Android. Fitur penghapusan pesan dari perangkat penerima tidak hanya memberikan kenyamanan, tetapi juga meningkatkan kepercayaan pengguna dalam berkomunikasi.

ASUS ROG Astral RTX 5090 Dhahab: GPU Termahal dengan Lapisan Emas 6,5 Gram

0

Telset.id – Bayangkan membeli tiga hingga empat GPU high-end dengan harga satu kartu grafis saja. Itulah kenyataan yang harus diterima para gamer dan kolektor dengan kehadiran ASUS ROG Astral RTX 5090 Dhahab Edition, yang kini dijual seharga $9.205 (sekitar Rp147 juta) oleh retailer Dubai, Microless.

Harga tersebut bahkan lebih tinggi dari MSRP resmi yang ditetapkan ASUS sebesar $8.000. Uniknya, menurut situs Microless, harga $9.205 itu sudah termasuk diskon 20%. Artinya, sebelum diskon, GPU ini bisa mencapai angka fantastis $11.000!

ASUS ROG Astral GeForce RTX 5090 gold graphics card, high-performance gaming GPU.

Lebih dari Sekadar Performa

Lalu, apa yang membuat RTX 5090 Dhahab ini begitu istimewa? Ternyata, ini bukan sekadar soal performa. GPU ini memiliki lapisan emas 6,5 gram pada shroud-nya, dengan desain eksklusif yang menampilkan siluet skyline dan kaligrafi Arab. ASUS memang sengaja menargetkan pasar premium di Timur Tengah dengan edisi khusus ini.

Dari segi spesifikasi teknis, RTX 5090 Dhahab OC memiliki boost clock 2580 MHz yang bisa mencapai 2610 MHz dalam mode OC. Angka ini sebenarnya sama dengan versi ROG Astral RTX 5090 OC biasa. Jadi, jangan berharap peningkatan performa signifikan – ini lebih tentang estetika dan eksklusivitas.

RTX 5080 yang Justru Lebih Mahal dari RTX 5090?

Yang lebih mengejutkan, Microless juga menawarkan RTX 5080 Dhahab CORE OC dengan harga $2.589. Ironisnya, harga ini lebih tinggi dari MSRP RTX 5090 standar! GPU ini memiliki boost clock lebih tinggi (2760 MHz, bisa mencapai 2790 MHz dalam mode OC), tetapi tetap menggunakan lapisan emas 6,5 gram yang sama.

ASUS ROG Astral GeForce RTX 5080 graphics card, gold edition, with packaging.

Jika dikurangi biaya pelapisan emas (sekitar $700), harga dasar RTX 5080 Dhahab ini sekitar $1.900 – masih lebih murah dari RTX 5090 standar. Tampaknya ASUS memahami bahwa segmen pembeli yang mengincar desain premium seperti Dhahab akan lebih memilih RTX 5090, sehingga mereka bisa memainkan harga untuk varian 5080.

Bagi Anda yang mencari performa gaming mumpuni dengan harga lebih terjangkau, mungkin 15 Laptop HP Terbaru dengan spesifikasi powerful bisa menjadi alternatif menarik.

Jadi, apakah RTX 5090 Dhahab ini layak dibeli? Jawabannya tergantung pada seberapa besar Anda menghargai eksklusivitas dan estetika. Dari segi performa, Anda bisa mendapatkan pengalaman gaming yang hampir sama dengan versi non-Dhahab yang jauh lebih murah. Tapi bagi kolektor atau mereka yang ingin memamerkan rig gaming super premium, mungkin angka $9.205 bukan masalah besar.

Windows 11 Siap Hadirkan Dark Mode Lengkap untuk Aplikasi Tradisional

0

Telset.id – Jika Anda pengguna Windows 11 yang kesal dengan implementasi Dark Mode setengah hati, kabar baik datang dari Microsoft. Bocoran terbaru menunjukkan bahwa perusahaan akhirnya serius menghadirkan pengalaman gelap yang lebih menyeluruh—bahkan untuk aplikasi tradisional yang selama ini tertinggal.

Sejak diperkenalkan beberapa tahun lalu, Dark Mode di Windows hanya terbatas pada antarmuka sistem seperti Menu Start, Taskbar, dan Pengaturan. Padahal, rival seperti macOS dan ChromeOS sudah lama menyajikan mode gelap yang terintegrasi sempurna di seluruh aplikasi. Kini, perubahan besar sedang dipersiapkan.

File Explorer Jadi Awal Transformasi

Lewat unggahan akun X @phantomofearth, terlihat bahwa Windows 11 build 26100.5061 mulai membenahi dialog-dialog krusial di File Explorer. Operasi seperti menghapus file, membuka folder terkompresi, atau peringatan “disk penuh” kini memiliki tampilan gelap—meski masih terdapat ketidakkonsistenan seperti tombol yang belum sepenuhnya disesuaikan.

File deletion confirmation dialog in Windows File Explorer with Program Files folder.

“Ini langkah kecil tapi signifikan,” tulis pengamat WindowsLatest. “Microsoft sepertinya menyadari bahwa pengguna lelah dengan pengalaman yang terfragmentasi.”

Perjalanan Panjang Menuju Kesempurnaan

Implementasi Dark Mode di Windows selalu menjadi bahan kritik. Sementara Apple dengan macOS-nya mampu menyinkronkan tema gelap hingga ke aplikasi pihak ketiga, Microsoft tampak kesulitan mengharmonisasikan antarmuka legacy yang sudah berumur puluhan tahun.

Fokus pada AI—seperti kehadiran asisten Copilot+ dan saran kontekstual—ternyata tidak membuat Microsoft melupakan permintaan dasar pengguna. Namun, proses ini diperkirakan masih panjang. Analis memprediksi fitur ini baru akan matang sepenuhnya pada update 25H2.

Bagaimana dengan aplikasi lain? Kabarnya, Microsoft sedang menguji coba Dark Mode untuk lebih banyak komponen sistem. Jika berhasil, ini bisa menjadi momentum bagi Windows untuk mengejar ketertinggalan dari Samsung Internet yang sudah lebih dulu menghadirkan pengalaman konsisten di PC.

Sementara menunggu update resmi, pengguna bisa memanfaatkan trik tertentu seperti mengganti tema browser Chrome atau menjelajahi game dengan tema gelap sebagai solusi sementara.

Pertanyaan besarnya: Akankah Microsoft konsisten dengan komitmen ini, atau Dark Mode akan kembali menjadi janji yang tertunda? Jawabannya mungkin baru kita dapatkan akhir tahun ini.

Gugatan Serius Louisiana ke Roblox: Platform Game Anak yang Diduga Jadi Sarang Predator Seks

0

Telset.id – Jika Anda berpikir platform game online seperti Roblox aman untuk anak-anak, pikirkan lagi. Kejaksaan Agung Louisiana, Amerika Serikat, baru-baru ini menggugat Roblox Corporation dengan tuduhan serius: membiarkan platformnya menjadi sarang predator seks anak. Liz Murrill, Jaksa Agung Louisiana, secara terang-terangan menyebut Roblox sebagai “tempat berkembang biaknya predator seks” dalam pernyataannya.

Gugatan ini bukan sekadar formalitas. Dokumen hukum yang diajukan ke pengadilan menyebut Roblox dengan sengaja mengabaikan protokol keamanan dasar, sehingga memungkinkan eksploitasi seksual terhadap anak-anak terjadi secara sistematis. “Selama bertahun-tahun, Roblox dengan sadar memungkinkan dan memfasilitasi eksploitasi seksual anak-anak di seluruh Amerika Serikat, termasuk di Louisiana,” bunyi salah satu bagian gugatan yang cukup mengerikan.

Platform yang diluncurkan pada 2006 ini memang tumbuh pesat. Pada Februari 2025, Roblox melaporkan 85,3 juta pengguna aktif harian. Yang lebih mencengangkan, setengah dari anak-anak Amerika di bawah 16 tahun bermain Roblox setidaknya sebulan sekali. Namun, popularitas ini ternyata dibayangi risiko besar. Sejumlah negara seperti China, Yordania, Korea Utara, Oman, Qatar, dan Turki telah memblokir Roblox karena alasan yang sama: kekhawatiran akan eksploitasi anak.

Upaya Keamanan yang Dianggap Tidak Cukup

Roblox sebenarnya telah mengambil beberapa langkah keamanan, terutama setelah diblokir di Turki. Pengguna di bawah 13 tahun kini memerlukan izin orang tua untuk mengakses fitur chat tertentu, sementara anak di bawah 9 tahun butuh persetujuan orang tua untuk mengakses konten dengan label kematangan “Moderate”. Namun, bagi Jaksa Agung Louisiana, langkah-langkah ini ibarat menambal kebocoran kapal dengan plester.

“Kegagalan sengaja Roblox dalam menerapkan langkah keamanan efektif untuk melindungi pengguna anak dari ancaman predator yang sudah terdokumentasi, bersama dengan kegagalannya untuk memperingatkan orang tua dan anak-anak tentang bahaya yang bisa terjadi di platformnya, telah memfasilitasi eksploitasi seksual terhadap anak-anak dan menyebabkan kerugian besar bagi anak-anak di Louisiana,” tuntut gugatan tersebut.

Ironisnya, di saat gugatan ini diajukan, Roblox justru membuat keputusan kontroversial: menghapus peran “vigilante” yang selama ini membantu memantau keamanan lingkungan game. Menurut pengembang, perilaku para vigilante justru menciptakan lingkungan yang tidak aman bagi pengguna. Keputusan ini menuai kritik, terutama karena muncul di tengah sorotan terhadap masalah keamanan anak di platform tersebut.

Kasus ini mengingatkan kita pada pentingnya perlindungan anak di dunia digital. Seperti yang pernah diungkap dalam penelitian tentang algoritma identifikasi predator seks, ancaman di ruang digital semakin canggih dan sulit dideteksi. Platform seperti Roblox, yang menjadi favorit anak-anak, harus lebih serius dalam menerapkan langkah-langkah protektif.

Di Indonesia sendiri, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah meminta Roblox mematuhi aturan perlindungan anak, seperti dilaporkan dalam artikel sebelumnya. Namun, dengan kasus di Louisiana ini, pertanyaannya adalah: apakah langkah-langkah yang ada saat ini benar-benar cukup?

Gugatan terhadap Roblox ini bisa menjadi preseden penting. Jika pengadilan memenangkan Louisiana, bukan tidak mungkin negara-negara lain akan mengikuti jejaknya. Bagi orang tua, ini adalah pengingat untuk lebih waspada terhadap aktivitas online anak-anak. Seperti yang terjadi di kasus grup WhatsApp penyebar video pelecehan anak, predator selalu mencari celah untuk memanfaatkan teknologi terbaru.

Roblox Corporation tentu akan berusaha membela diri. Namun, dengan fakta-fakta yang terungkap dalam gugatan ini, perusahaan perlu melakukan lebih dari sekadar pernyataan permintaan maaf. Mereka harus membuktikan komitmen nyata untuk melindungi pengguna mudanya, sebelum kepercayaan publik benar-benar hilang.

Pasar Smart Glasses China Meledak, Xiaomi dan Huawei Pimpin Persaingan

0

Telset.id – Jika Anda mengira smart glasses masih jadi barang mewah yang jauh dari jangkauan, data terbaru dari IDC mungkin akan mengubah pandangan itu. Pasar smart glasses di China sedang mengalami pertumbuhan eksplosif, dengan proyeksi pengiriman mencapai 2,9 juta unit di 2025 – melonjak 121% dibanding tahun sebelumnya. Apa yang terjadi?

Kuartal pertama 2025 saja sudah mencatatkan 494.000 unit terjual, naik 116% year-on-year. Yang menarik, model dengan fitur audio mendominasi dengan 359.000 unit terjual – hampir tiga kali lipat dari periode sama tahun lalu. “Ini bukan lagi pasar niche untuk early adopters,” kata Wang Haoyu, analis IDC China, dalam laporannya.

Harga Terjangkau Jadi Kunci

Faktor utama yang mendorong pertumbuhan ini adalah penurunan harga signifikan. Jika dulu smart glasses bisa mencapai ribuan yuan, sekarang produk-produk seperti Xiaomi MIJIA Smart Audio Glasses sudah bisa didapat sekitar 1.000 yuan (~Rp2,2 juta). “Harga yang lebih terjangkau membuka pasar ke segmen konsumen yang lebih luas,” tambah Wang.

Selain itu, rantai pasok yang semakin matang dan minat konsumen terhadap perangkat wearable berbasis AI juga menjadi pendorong. Menariknya, 78% smart glasses yang terjual di Q1 2025 sudah mengusung kemampuan kecerdasan buatan – mulai dari asisten virtual hingga fitur kesehatan.

Persaingan Semakin Ketat

Xiaomi dan Huawei saat ini memimpin penjualan online, sementara pemain baru seperti Tecno dan Thunderobot menawarkan inovasi seperti penerjemah real-time dan pelacakan kesehatan. Bahkan raksasa teknologi seperti Alibaba dan ByteDance mulai berinvestasi besar-besaran di segmen ini.

Yang patut dicatat, penjualan offline juga tumbuh 75% year-on-year, menunjukkan adopsi yang lebih merata di berbagai demografi. IDC memprediksi angka akan semakin kuat di paruh kedua 2025 berkat momentum promosi musiman.

Analis memprediksi smart glasses akan segera merambah pasar fitness, bisnis, dan aksesibilitas – jauh melampaui fungsi awalnya sebagai gadget teknologi. Dengan pertumbuhan yang bahkan mengungguli produk global seperti Ray-Ban buatan Meta, China mungkin akan memimpin apa yang disebut sebagai “Perang Seratus Lensa” di 2026.

Lalu, bagaimana dengan pasar Indonesia? Dengan masuknya produk seperti Xiaomi Civi yang mengusung ekosistem wearable, bukan tidak mungkin gelombang smart glasses akan segera sampai ke Tanah Air. Siapkah Anda menyambut revolusi ini?

Telkom Indonesia Pacu Market Share B2B ICT dengan Strategi Digital Terintegrasi

0

Telset.id – Di tengah persaingan ketat pasar teknologi informasi dan komunikasi (ICT) global, Telkom Indonesia tak tinggal diam. Perusahaan telekomunikasi plat merah ini menggalang strategi jitu untuk meningkatkan market share segmen B2B ICT, dengan target kontribusi lebih dari 30% dalam lima tahun ke depan. Bagaimana langkah konkretnya?

Dalam Media Update yang digelar di Jakarta (14/8), Direktur Enterprise & Business Service Telkom, Veranita Yosephine, bersama Direktur IT Digital, Faizal R. Djoemadi, membeberkan peta jalan transformasi digital mereka. Fokusnya jelas: menjadi digital transformation enabler bagi pelaku bisnis di Indonesia melalui ekosistem terintegrasi.

Connectivity+: Konektivitas Cerdas untuk Bisnis Tanpa Batas

Telkom menghadirkan Connectivity+, solusi konektivitas komprehensif yang menggabungkan SDWAN, Astinet, HSI, Metro-E, IP Transit, dan VPN IP dalam satu layanan berbasis Secure Access Service Edge (SASE). “Dukungan jaringan fiber, wireless, dan satelit memungkinkan pelanggan mengontrol kinerja jaringan secara real-time,” tegas Veranita.

Layanan ini dirancang untuk menjawab kebutuhan bisnis akan akses jaringan yang fleksibel, cepat, dan aman—terutama di era di mana 5G mulai merambah pasar Indonesia.

IoT hingga Cybersecurity: Solusi End-to-End untuk Enterprise

Tak hanya konektivitas, Telkom juga memperkuat portofolio layanan Non-Connectivity. Di sektor IoT, perusahaan menyediakan platform terpusat untuk manajemen perangkat lintas lokasi. Sementara di bidang Cybersecurity, kolaborasi dengan mitra global memungkinkan proteksi data end-to-end dan respons insiden 24/7.

“Keamanan data adalah prioritas. Kami tak hanya menangani ancaman, tapi juga melakukan pencegahan proaktif,” ujar Veranita. Langkah ini sejalan dengan inisiatif Telkom Solution yang sebelumnya telah meluncurkan solusi B2B terintegrasi.

AI sebagai Game Changer

Artificial Intelligence (AI) menjadi tulang punggung inovasi Telkom. Dari pemantauan perangkat real-time (Netmonk), analisis sentimen media sosial, hingga platform edukasi digital seperti Pijar Sekolah, AI dioptimalkan untuk efisiensi bisnis. “Automation adalah kunci, termasuk menggantikan pekerjaan manual yang repetitif,” tambah Veranita.

Strategi ini tak hanya bertujuan menguasai pasar, tapi juga mendorong ekonomi digital hingga pelosok Indonesia. Seperti yang terlihat dalam ekspansi layanan digital Telkomsel di sektor gaming, kolaborasi menjadi kunci percepatan transformasi.

Faizal R. Djoemadi menegaskan, inovasi adalah DNA Telkom. “Kami tak sekadar merespon tren, tapi menciptakan solusi yang benar-benar menjawab kebutuhan pelanggan,” pungkasnya. Dengan pendekatan tailored solutions dan sinergi antar-entitas TelkomGroup, target 30% market share B2B ICT bukan lagi sekadar mimpi.

Redmi Note 15 Pro+ Bocor di Geekbench, Snapdragon 7s Gen 4 Jadi Andalan

0

Telset.id – Redmi bersiap meluncurkan seri terbaru andalannya, Redmi Note 15, dengan tiga varian yang diunggulkan: Redmi Note 15, Note 15 Pro, dan Note 15 Pro+. Bocoran terbaru dari Geekbench mengungkap potensi besar varian Pro+, yang dikabarkan akan ditenagai chipset Snapdragon 7s Gen 4. Apakah ini akan menjadi game-changer di kelas mid-range?

Sebelum pengumuman resmi pada 18 Agustus mendatang, Redmi Note 15 Pro+ dengan kode model 2510ERA8BC telah muncul di Geekbench. Meski tidak secara eksplisit menyebut nama chipset, spesifikasi CPU dan GPU yang terungkap mengindikasikan adanya peningkatan signifikan dibanding pendahulunya. Chipset ini memiliki satu inti utama berkecepatan 2.71GHz, tiga inti performa 2.40GHz, dan empat inti efisiensi 1.80GHz, dipadukan dengan GPU Adreno 810.

Fakta menariknya, konfigurasi ini sangat mirip dengan Snapdragon 7s Gen 3, namun kecepatan inti utama yang lebih tinggi mengisyaratkan bahwa Redmi mungkin menggunakan versi overclock atau bahkan Snapdragon 7s Gen 4. Jika benar, ini akan menjadi lompatan performa yang patut diperhitungkan. Hasil benchmark Geekbench menunjukkan skor 1.228 (single-core) dan 3.230 (multi-core), mengungguli banyak pesaing di segmennya.

Spesifikasi Unggulan Lainnya

Selain chipset, Redmi Note 15 Pro+ diperkirakan akan membawa sejumlah fitur premium. Layar quad-curved OLED dengan resolusi 1.5K menjadi salah satu sorotan, menawarkan pengalaman visual yang imersif. Daya tahan baterai juga tidak main-main: kapasitas 7.000mAh dengan dukungan pengisian cepat 90W memastikan penggunaan seharian tanpa khawatir.

Di sektor kamera, Redmi tampaknya tidak mau setengah-setengah. Konfigurasi kamera belakang dikabarkan akan mengusung sensor utama 50MP berkualitas flagship, didukung oleh lensa telephoto 50MP untuk kemampuan zoom yang mumpuni. Yang lebih menarik, varian tertentu bahkan diklaim akan memiliki konektivitas satelit—fitur yang biasanya hanya tersedia di perangkat flagship.

Persaingan Ketat di Segmen Mid-Range

Dengan spesifikasi yang diusung, Redmi Note 15 Pro+ siap bersaing ketat dengan pesaing seperti Xiaomi Redmi Turbo 4 Pro atau bahkan seri entry-level seperti Redmi A5. Pertanyaannya, apakah harga yang ditawarkan akan tetap kompetitif?

Jika bocoran ini akurat, Redmi Note 15 Pro+ bukan sekadar upgrade inkremental, melainkan lompatan signifikan yang bisa mengubah peta persaingan smartphone mid-range. Tunggu pengumuman resminya besok!