Beranda blog Halaman 4

Apple Perkuat Gaming di Mac dengan Metal 4 di macOS Tahoe 26

Telset.id – Jika Anda mengira Mac bukan mesin gaming yang serius, pikirkan lagi. Apple baru saja mengumumkan pembaruan besar untuk platform grafis Metal di WWDC 2025, membawa dua teknologi baru yang siap mengubah wajib gaming di macOS Tahoe 26: MetalFX Frame Interpolation dan MetalFX Denoising.

Dalam konferensi pengembang tahunannya, Apple menunjukkan komitmen serius terhadap gaming dengan menghadirkan fitur-fitur yang sebelumnya hanya ada di konsol atau PC high-end. MetalFX Frame Interpolation bekerja dengan menghasilkan frame tambahan di antara dua frame asli, meningkatkan kecepatan frame tanpa membebani prosesor. Sementara itu, MetalFX Denoising memungkinkan ray tracing dan path tracing berjalan lebih efisien, membuka pintu untuk visual yang lebih cinematic dalam game-game AAA.

Game-Game Besar yang Akan Hadir di Mac

Apple tidak hanya mengandalkan teknologi baru. Mereka juga membawa deretan game blockbuster ke platform Mac, termasuk Crimson Desert, InZOI, Cyberpunk 2077, dan Lies of P: Overture. Beberapa judul ini bahkan akan memanfaatkan MetalFX Upscaling untuk meningkatkan performa dan kualitas grafis, terutama pada chip M3 dan M4 terbaru Apple.

Selain itu, Apple memperkenalkan aplikasi Games baru yang akan terpasang secara default di Mac, iPhone, dan iPad. Aplikasi ini dirancang untuk menyederhanakan pengalaman gaming pengguna dengan menyatukan library game, rekomendasi, dan fitur sosial dalam satu tempat. Jika Anda penasaran dengan fitur-fitur terbaru macOS, simak juga Fitur Baru macOS Ventura untuk Mac Lebih Multitasking.

Masa Depan Gaming di Apple Silicon

Dengan dukungan penuh untuk ray tracing dan path tracing, Apple Silicon kini semakin kompetitif di dunia gaming. Chip M4, khususnya, menunjukkan peningkatan signifikan dalam hal performa grafis, membuat Mac semakin layak dipertimbangkan oleh para gamer. Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang kompatibilitas game di Mac, lihat Daftar Mac yang Kompatibel Game Resident Evil Village.

WWDC 2025 menjadi bukti bahwa Apple tidak main-main dalam menghadirkan pengalaman gaming premium. Dengan teknologi Metal 4 dan deretan game besar yang akan datang, Mac perlahan tapi pasti mulai mencuri perhatian pasar gaming yang selama ini didominasi PC dan konsol.

Apple WatchOS 26 Resmi Dirilis: Desain Baru dan Fitur AI Canggih

0

Telset.id – Jika Anda mengira pembaruan tahunan Apple Watch hanya sekadar tambalan kecil, bersiaplah untuk terkejut. Di ajang WWDC 2025, Apple secara resmi meluncurkan watchOS 26 dengan perubahan paling signifikan sejak era iOS 7. Yang menarik, perusahaan kini mengadopsi penamaan berbasis tahun alih-alih angka berurutan—apa yang semula disebut watchOS 12 kini berganti menjadi watchOS 26.

Revolusi tidak hanya terjadi pada penamaan. Apple menghadirkan desain antarmuka baru bernama “liquid glass” yang terinspirasi dari visionOS untuk Vision Pro. Konsep ini menawarkan efek kaca dinamis yang merespons gerakan dan konten layar, dengan notifikasi transparan yang menciptakan ilusi kedalaman. Menyesuaikan bentuk jam, menu kini lebih optimal memanfaatkan sudut melengkung perangkat.

AI Masuk ke Dunia Wearable

Salah satu terobosan utama adalah kehadiran Workout Buddy—asisten virtual berbasis Apple Intelligence yang akan memandu latihan Anda secara verbal. Dibangun menggunakan suara pelatih Fitness+ dan data historis Health app, fitur ini menandai langkah besar integrasi AI ke wearable. “Ia tak sekadar memberi instruksi, tapi juga memberikan apresiasi atas pencapaian Anda,” jelas Craig Federighi dalam presentasinya.

Namun, fitur canggih ini memerlukan iPhone pendukung Apple Intelligence dan headphone Bluetooth. Kabar baiknya, Smart Stack juga menjadi lebih prediktif dengan mempertimbangkan lokasi, waktu, dan rutinitas pengguna. Misalnya, kartu latihan otomatis muncul saat Anda tiba di gym di pagi hari.

Revolusi Komunikasi dan Desain

Apple tak melupakan aspek komunikasi. watchOS 26 menghadirkan saran balasan pesan yang lebih cerdas, melampaui respons cepat konvensional. Fitur Live Translation pun membuat debutnya—pesan masuk langsung diterjemahkan ke bahasa pilihan, begitu pula sebaliknya untuk pesan keluar. Sayangnya, kedua fitur ini masih terbatas untuk bahasa Inggris pada tahap awal.

Aplikasi Workout sendiri mendapat penyegaran dengan tombol sudut yang lebih ergonomis dan integrasi Apple Music berbasis AI. Sistem kini bisa memilih playlist sesuai jenis latihan dan riwayat mendengar Anda. Untuk penyuka personalisasi, galeri wajah jam didesain ulang dengan penekanan pada konten “Featured” dari library Foto.

Yang tak kalah menarik adalah gestur baru untuk menutup notifikasi—cukup kibaskan pergelangan tangan menjauh dan kembali. Fitur eksklusif ini hanya tersedia untuk Series 9, Series 10, dan Ultra 2.

Lompatan Signifikan dari watchOS 11

Dibandingkan pembaruan tahun lalu yang menghadirkan fitur seperti jeda Activity Rings dan metrik Training Load, watchOS 26 menawarkan lompatan lebih substansial. “Ini bukan sekadar pembaruan rutin, tapi transformasi menyeluruh,” komentar seorang analis yang hadir di lokasi.

Versi beta sudah tersedia untuk developer mulai hari ini, sementara pengguna beta program akan mendapatkannya bulan depan. Peluncuran resmi dijadwalkan musim gugur untuk Apple Watch Series 6 ke atas, SE generasi kedua, dan semua model Ultra. Persyaratan sistem mencakup iPhone 11 dengan iOS 26, meski fitur berbasis Apple Intelligence membutuhkan iPhone 15 Pro/Max atau seri iPhone 16.

Dengan sentuhan AI dan desain revolusioner, watchOS 26 sepertinya siap mengubah cara kita berinteraksi dengan wearable. Bagaimana pendapat Anda tentang pembaruan kali ini? Apakah ini cukup untuk membuat Anda tergoda upgrade?

iPhone Lawas Tak Bisa Update ke iOS 26? Ini Daftar Lengkapnya!

0

Telset.id – Kabar buruk bagi pemilik iPhone lawas. Apple resmi mengumumkan bahwa tiga model iPhone keluaran 2018 tidak akan mendapatkan pembaruan ke iOS 26. Ini berarti pengguna iPhone XR, iPhone XS, dan iPhone XS Max harus bersiap untuk kehilangan akses ke fitur-fitur terbaru dari Apple.

Keputusan Apple ini menjadi pembeda signifikan dari tahun lalu, di mana tidak ada satupun model iPhone yang dicoret dari daftar kompatibilitas. Seperti dilansir Engadget, perubahan numbering scheme yang sempat menjadi rumor ternyata benar adanya – iOS 18 langsung melompat ke iOS 26, membawa serta perubahan desain Liquid Glass yang disebut-sebut sebagai pembaruan visual terbesar Apple dalam beberapa tahun terakhir.

iPhone Mana Saja yang Tidak Mendapatkan iOS 26?

Berikut adalah trio iPhone yang akan ditinggalkan Apple tahun ini:

  • iPhone XR
  • iPhone XS
  • iPhone XS Max

Ketiga model ini pertama kali dirilis pada 2018 dan telah mendapatkan pembaruan sistem operasi selama tujuh tahun – masa pakai yang cukup panjang untuk standar industri smartphone. Namun, semua hal memang ada batasnya.

Daftar iPhone yang Kompatibel dengan iOS 26

Jika Anda memiliki iPhone yang dirilis pada 2019 atau setelahnya, Anda bisa bernapas lega. Berikut daftar lengkap iPhone yang akan mendukung iOS 26:

  • iPhone SE (generasi kedua atau lebih baru)
  • iPhone 11 series
  • iPhone 12 series
  • iPhone 13 series
  • iPhone 14 series
  • iPhone 15 series
  • iPhone 16 series (yang akan dirilis tahun ini)

Pertanyaan besar sekarang: apa yang terjadi jika Anda tetap ingin menggunakan iPhone lawas yang tidak didukung? Secara teknis, Anda masih bisa menggunakannya, tetapi dengan beberapa konsekuensi serius. Pertama, Anda tidak akan mendapatkan pembaruan keamanan terbaru, membuat perangkat lebih rentan terhadap serangan malware. Kedua, beberapa aplikasi mungkin berhenti bekerja karena memerlukan versi iOS tertentu. Dan tentu saja, Anda akan melewatkan semua fitur baru yang ditawarkan iOS 26.

Fitur Menarik di iOS 26

Lalu, apa saja yang akan Anda lewatkan jika tetap bertahan dengan iPhone lawas? Berikut beberapa fitur utama iOS 26:

1. Liquid Glass Design: Pembaruan visual besar-besaran dengan ikon aplikasi baru, termasuk opsi dark mode dan all-clear. Tombol-tombol juga akan memiliki desain mengambang yang baru. Desain Liquid Glass ini dibuat untuk membuat semua sistem operasi Apple lebih kohesif.

2. Redesain Aplikasi Telepon: Kini Anda bisa menelusuri kontak, panggilan terakhir, dan pesan suara dalam satu layar. Fitur baru bernama Hold Assist akan memberi tahu Anda ketika agen customer service menjawab telepon, menghemat waktu dari mendengarkan musik tunggu.

3. Live Translate: Kemampuan untuk melakukan percakapan via telepon atau pesan teks dengan orang yang berbicara bahasa berbeda. Live Translate akan menerjemahkan percakapan Anda secara real-time.

4. Fitur Polling: Hadir untuk pesan grup di aplikasi Pesan, anggota grup bisa membuat polling. Fitur ini sangat berguna untuk memutuskan restoran makan malam tanpa harus berdebat panjang lebar.

Rilis resmi iOS 26 diperkirakan akan tiba pertengahan September 2025, beberapa hari sebelum iPhone baru mulai dijual. Tahun lalu, Apple merilis iOS 18 pada 16 September. Tanggal pasti kemungkinan akan diumumkan dalam acara peluncuran iPhone 17 yang diperkirakan berlangsung awal September.

Bagi Anda yang penasaran dengan perubahan lebih detail di iOS 26, termasuk bagaimana pengalaman gaming modern yang ditawarkan sistem operasi terbaru Apple ini, atau ingin tahu lebih banyak tentang perubahan besar naming scheme sistem operasi Apple mulai tahun depan, kami telah menyiapkan ulasan lengkapnya.

Jadi, apakah iPhone Anda termasuk yang masih didukung? Atau sudah waktunya mempertimbangkan upgrade? Pilihan ada di tangan Anda.

Apple AirPods Bakal Punya Kontrol Kamera dan Rekaman Studio

Telset.id – Jika Anda mengira AirPods hanya untuk mendengarkan musik atau menerima panggilan, bersiaplah untuk terkejut. Apple baru saja mengungkapkan dua fitur revolusioner yang akan mengubah cara Anda menggunakan earbuds ini—kontrol kamera dan rekaman studio berkualitas tinggi.

Dalam acara WWDC 2025, Apple mengumumkan pembaruan perangkat lunak yang akan membawa kemampuan baru ke AirPods. Salah satunya adalah fitur kontrol kamera yang memungkinkan pengguna mengambil foto atau mengontrol perekaman video hanya dengan menekan dan menahan batang AirPods. Fitur ini akan bekerja dengan iPhone, iPad, dan aplikasi kamera pihak ketiga yang kompatibel.

Meskipun Apple belum merilis daftar aplikasi pihak ketiga yang mendukung fitur ini, inovasi ini diprediksi akan sangat berguna bagi para kreator konten. Bayangkan, Anda bisa mengambil foto grup tanpa perlu menyentuh ponsel atau memulai rekaman video hands-free saat sedang syuting.

Rekaman Studio Berkualitas Tinggi

Tidak hanya kontrol kamera, Apple juga memperkenalkan fitur “rekaman studio berkualitas tinggi” untuk AirPods. Perusahaan mengklaim bahwa pembaruan ini akan memungkinkan podcaster, penyanyi, dan kreator konten lainnya merekam audio dengan kualitas yang lebih baik, bahkan di lingkungan yang bising.

Peningkatan kualitas audio ini tidak hanya terbatas pada rekaman. Apple juga meningkatkan kualitas suara untuk panggilan telepon, FaceTime, dan aplikasi pihak ketiga yang mendukung CallKit. Aplikasi seperti Voice Memos, Messages (terutama fitur dikte), serta aplikasi kamera dan konferensi video juga akan mendapatkan manfaat dari pembaruan ini.

Ketersediaan dan Kompatibilitas

Semua pembaruan ini akan hadir sebagai bagian dari firmware yang dirilis bersama iOS 26, iPadOS 26, dan macOS Tahoe 26. Fitur-fitur ini akan tersedia untuk AirPods 4, AirPods 4 dengan ANC (Active Noise Cancellation), dan AirPods Pro generasi kedua.

Meskipun pembaruan resmi baru akan dirilis akhir tahun ini, pengembang yang terdaftar dalam program beta Apple sudah bisa mencoba fitur-fitur ini mulai hari ini. Sementara itu, pengguna yang terdaftar dalam program beta publik akan mendapatkan akses bulan depan.

WWDC 2025 baru saja dimulai, dan Apple masih memiliki banyak pengumuman menarik lainnya. Jika Anda penasaran dengan inovasi terbaru Apple, pastikan untuk mengikuti bocoran terbaru tentang Apple Watch dengan kamera AI atau fitur pembatasan pengisian daya di iPhone 15.

Dengan pembaruan ini, Apple sekali lagi membuktikan bahwa AirPods bukan sekadar aksesori, melainkan alat multifungsi yang bisa mendukung produktivitas dan kreativitas penggunanya. Siapkah Anda untuk mencoba fitur-fitur baru ini?

Apple Rilis Aplikasi Games Baru, Hadirkan Pengalaman Gaming Modern di iOS 26

Telset.id – Jika Anda penggemar game di ekosistem Apple, bersiaplah untuk pengalaman yang lebih seru. Apple baru saja mengumumkan aplikasi Games baru yang akan datang bersama macOS Tahoe 26 dan iOS 26 musim gugur ini. Ini bukan sekadar pembaruan kecil, melainkan revolusi dari Game Center yang selama ini terabaikan.

Aplikasi Games ini akan menjadi pusat gaming modern ala Xbox atau GOG Galaxy. Bayangkan satu tempat untuk leaderboard, matchmaking, rekomendasi game, berita terbaru, dan tentu saja, akses langsung ke Apple Arcade. Anda bahkan bisa melihat apa yang sedang dimainkan teman dan menantang mereka untuk pencapaian tertentu dalam game favorit.

Tak hanya itu, tab library akan menampilkan semua game yang pernah Anda unduh dari App Store, memungkinkan Anda meluncurkannya langsung dari sana. Untuk pengguna Mac, overlay aplikasi Games akan memberikan akses cepat ke alat komunikasi, kontrol audio, koneksi Bluetooth, dan informasi baterai—semuanya dalam satu tempat.

Dukungan AAA dan Langkah Strategis Apple

Ini bukan langkah acak. Apple telah serius menggarap dunia gaming dalam beberapa tahun terakhir, dengan dukungan untuk game AAA seperti Resident Evil Village, remake Resident Evil 2 dan 4, Death Stranding, dan Assassin’s Creed Mirage. Baru-baru ini di Summer Game Fest 2025, IO Interactive mengumumkan bahwa trilogi Hitman World of Assassination akan segera hadir di iPhone, iPad, dan Mac musim panas ini.

Pertarungan Hukum dan Akuisisi Pertama Apple

Di balik layar, Apple masih berurusan dengan Epic Games terkait tuduhan praktik anti-persaingan. Meski Fortnite sudah kembali ke App Store dan pembayaran pihak ketiga diizinkan, pertarungan hukum masih berlanjut. Xbox bahkan turun tangan dengan mengajukan amicus brief, menuduh Apple menghalangi toko game mobile mereka.

Di sisi lain, Apple menunjukkan keseriusannya dengan mengakuisisi studio game pertamanya, RAC7, yang dikenal dengan game Sneaky Sasquatch. Langkah ini menandai awal ambisi Apple untuk tidak hanya menjadi platform, tetapi juga pemain aktif di industri game.

Dengan peluncuran aplikasi Games ini, Apple jelas ingin menciptakan ekosistem gaming yang lebih terintegrasi dan kompetitif. Apakah ini akan mengubah persepsi bahwa perangkat Apple bukan untuk gaming serius? Jawabannya mungkin akan terlihat ketika macOS Tahoe 26 dan iOS 26 resmi dirilis.

Untuk informasi lebih lanjut tentang pengumuman Apple di WWDC 2025, simak liputan lengkap kami di sini.

Apple Ubah Nama Sistem Operasinya Mulai 2026, Ini Perubahan Besarnya

0

Telset.id – Jika Anda kesulitan mengingat versi terbaru sistem operasi Apple, kabar baik datang dari WWDC 2025. Apple mengumumkan perubahan radikal dalam penamaan OS-nya, meninggalkan angka versi yang selama ini membingungkan.

Mulai 2026, seluruh sistem operasi Apple akan menggunakan penamaan berbasis tahun. iOS 18 akan berganti menjadi iOS 26, iPadOS 18.5 berubah menjadi iPadOS 26, dan seterusnya. Perubahan ini mencakup seluruh lini produk Apple kecuali iPhone yang tetap mempertahankan sistem penomoran saat ini.

Craig Federighi, Senior Vice President Software Engineering Apple, menyampaikan pengumuman ini dengan sentuhan humor khasnya. “Tim marketing kami menyadari bahwa tahun selalu diakhiri dua digit. Jadi, mengapa tidak memanfaatkannya?” ujarnya sambil tersenyum di panggung WWDC.

MacOS Tetap Pertahankan Nama Khas California

Meski mengadopsi sistem penamaan tahun, macOS mendapat pengecualian khusus. Federighi menegaskan bahwa macOS “memerlukan lebih dari sekadar angka” sehingga akan tetap menggunakan nama-nama ikonik dari tempat di California seperti Tahoe (versi 2026) dan Sequoia (versi saat ini).

Perubahan ini bukan tanpa alasan. Dengan bertambahnya jumlah sistem operasi Apple—kini mencapai enam keluarga OS dengan empat skema penomoran berbeda—konsumen semakin kesulitan melacak versi terbaru. Apalagi setelah kehadiran Vision Pro yang membawa VisionOS ke dalam ekosistem Apple.

Belajar dari Samsung

Strategi penamaan berbasis tahun sebenarnya bukan hal baru di industri teknologi. Samsung sudah menerapkannya sejak 2020 dengan seri Galaxy S, beralih dari Galaxy S10 ke Galaxy S20 dan kini Galaxy S25. Namun Apple tampaknya belum berniat mengadopsi sistem serupa untuk iPhone.

Perubahan penamaan OS ini akan mulai berlaku bersamaan dengan rilis besar-besaran update sistem operasi Apple di 2026. Selain perubahan branding, Apple juga memperkenalkan fitur-fitur baru seperti desain Liquid Glass yang diklaim lebih tahan gores dan responsif.

Bagi pengguna setia Apple, perubahan ini mungkin terasa seperti angin segar. Tidak perlu lagi menghafal apakah perangkat Anda sudah mendukung iOS 17.5 atau iPadOS 18.2—cukup ingat tahun rilisnya. Namun bagi kolektor nostalgia, ini mungkin akhir dari sebuah era penomoran yang telah menjadi ciri khas Apple selama puluhan tahun.

WWDC 2025 masih berlangsung hingga 13 Juni. Selain perubahan sistem penamaan, Apple juga dikabarkan akan menghadirkan fitur hemat baterai berbasis AI dan sinkronisasi Wi-Fi lintas perangkat dalam update mendatang.

WWDC 2025: Apple Luncurkan iOS 26 dengan Desain Liquid Glass dan Fitur Baru

Telset.id – Jika Anda mengira pembaruan tahunan Apple hanya akan membawa perubahan kecil, siap-siap terkejut. WWDC 2025 telah mengungkap revolusi besar dalam ekosistem Apple, dengan iOS 26 sebagai bintang utamanya. Tidak hanya perubahan nama dari versi angka ke tahun, tapi juga transformasi visual terbesar dalam satu dekade terakhir.

Dalam keynote yang penuh kejutan, Apple memperkenalkan Liquid Glass sebagai bahasa desain baru yang akan menyatukan pengalaman pengguna di seluruh perangkat. Desain ini menghadirkan elemen antarmuka yang lebih cair, transisi yang halus, dan kedalaman visual yang belum pernah dilihat sebelumnya. “Ini bukan sekadar pembaruan, tapi redefinisi bagaimana Anda berinteraksi dengan perangkat Apple,” jelas Tim Cook dalam presentasinya.

Liquid Glass: Revolusi Visual Apple

Liquid Glass menjadi pusat perhatian dengan elemen antarmuka yang seolah-olah mengalir di bawah jari pengguna. Efek transparansi yang dinamis, bayangan yang lebih dalam, dan animasi mikro yang halus menciptakan pengalaman yang jauh lebih imersif. Desain ini tidak hanya terbatas pada iOS 26, tetapi juga menyebar ke iPadOS, macOS Tahoe 26, bahkan tvOS dan visionOS.

Yang menarik, perubahan ini bukan sekadar kosmetik. Tim desain Apple mengklaim Liquid Glass dirancang untuk mengurangi kelelahan mata dengan teknik rendering baru yang lebih alami. “Kami mempelajari bagaimana cahaya berinteraksi dengan kaca cair di dunia nyata, lalu menerjemahkannya ke dalam antarmuka digital,” jelas Jony Ive yang kembali sebagai konsultan desain.

Apple Intelligence dan Fitur Terjemahan Langsung

Pembaruan besar lainnya datang dari Apple Intelligence yang kini mendukung terjemahan langsung dalam percakapan. Fitur ini tidak hanya tersedia di iPhone dengan iOS 26, tetapi juga akan hadir di iPad dan Apple Watch tertentu. “Bayangkan berbicara dengan siapa pun di dunia tanpa hambatan bahasa,” demo Craig Federighi, VP Software Engineering Apple.

Teknologi ini bekerja sepenuhnya di perangkat, tanpa perlu koneksi internet, menjanjikan privasi yang lebih baik. Pengguna cukup mengaktifkan mode percakapan, dan terjemahan akan muncul secara real-time dengan akurasi yang diklaim mencapai 95% untuk bahasa-bahasa utama.

iPadOS 26: Semakin Dekat dengan Pengalaman Mac

Untuk pengguna iPad, pembaruan tahun ini mungkin yang paling ditunggu-tunggu. iPadOS 26 akhirnya menghadirkan jendela yang dapat diubah ukurannya secara dinamis dan menu bar ala macOS. “Kami mendengar permintaan pengguna, dan sekarang saatnya iPad menjadi lebih powerful dari sebelumnya,” ujar Greg Joswiak, VP Marketing Apple.

Fitur baru ini, dikombinasikan dengan kedatangan aplikasi Preview untuk mengedit PDF dan gambar, semakin mengaburkan batas antara iPad dan Mac. Apakah ini pertanda iPad akan sepenuhnya menggantikan komputer tradisional? Waktu yang akan menjawab.

Selain itu, Apple juga menghadirkan aplikasi Games terbaru yang akan terpasang di semua perangkat termasuk Mac, iPhone, iPad, dan Apple TV. Aplikasi ini bertindak sebagai hub terpusat untuk semua kebutuhan gaming pengguna Apple, termasuk dukungan mod yang lebih mudah diakses.

Dengan semua pembaruan ini, WWDC 2025 menandai titik balik penting bagi Apple. Bukan hanya tentang fitur baru, tapi visi yang lebih besar tentang bagaimana teknologi seharusnya berintegrasi dengan kehidupan manusia. Beta developer sudah tersedia, sementara rilis publik dijadwalkan untuk musim gugur ini. Siapkah Anda menyambut era baru ekosistem Apple?

Apple Luncurkan Desain Liquid Glass di iOS 26 & macOS Tahoe

Telset.id – Jika Anda mengira pembaruan antarmuka Apple hanya sekadar perubahan warna dan ikon, bersiaplah untuk terkesima. Di WWDC 2025, Apple memperkenalkan Liquid Glass, tema desain revolusioner yang menyatukan tampilan iOS, iPadOS, macOS, hingga CarPlay dengan elemen transparan dan adaptif.

Terinspirasi dari grafis Vision Pro, Liquid Glass bukan sekadar polesan visual. Desain ini menggunakan rendering real-time dan specular highlights untuk menciptakan kedalaman layaknya kaca cair. Yang menarik, antarmuka ini secara cerdas beradaptasi dengan konten sekitarnya dan mode terang/gelap—sebuah lompatan dari era flat design yang selama ini mendominasi.

Revolusi di Layar Utama

iOS 26 menghadirkan ikon aplikasi baru dengan opsi “all-clear” (tanpa latar belakang), sementara wallpaper dan layar kunci kini bisa menyesuaikan skala secara dinamis. Navigasi juga dirombak total: tombol mengambang dengan sudut melengkung ala iPhone memudahkan interaksi tanpa mengganggu konten utama. Fitur ini mirip dengan pengalaman pengguna di Xiaomi Mi 11 Lite, tetapi dengan pendekatan yang lebih holistik.

Aplikasi yang Lebih Cerdas

Aplikasi Telepon kini memiliki toolbar mengambang dan fitur AI seperti Call Screening (penyaringan panggilan) dan Hold Assist—fitur yang sebelumnya menjadi andalan smartphone Poco X7 Series. Sementara itu, aplikasi Kamera disederhanakan dengan geser cepat antara mode foto-video dan tab library yang lebih terorganisir.

Harmonisasi Lintas Platform

Di macOS 26 Tahoe, widget Liquid Glass dan menu bar transparan menciptakan ilusi layar lebih luas. Kabar gembira untuk gamer: Apple memperkenalkan aplikasi Games terpadu dengan overlay, rekomendasi judul, dan sosial fitur—sebuah langkah yang menyaingi ekosistem gaming di HP POCO terbaru.

Tak ketinggalan, CarPlay Ultra mendapatkan pembaruan visual serupa dengan widget Live Activities dan respon “tapback” satu sentuh. Panggilan masuk kini tidak lagi memenuhi layar, melainkan muncul di jendela kecil—solusi elegan untuk pengemudi.

Dengan rilis resmi di akhir tahun ini, Liquid Glass menandai era baru desain Apple: fungsional, imersif, dan konsisten di semua perangkat. Pertanyaannya kini: apakah kompetitor siap menyambut tantangan ini?

Persona 4 Revival Resmi Diumumkan, Hadir dengan Visual Unreal Engine 5!

Telset.id – Kabar gembira untuk para penggemar RPG! Atlus akhirnya mengumumkan remake dari game legendaris Persona 4 yang akan diberi judul Persona 4 Revival. Pengumuman ini dilakukan melalui trailer singkat di Xbox Games Showcase, mengkonfirmasi bahwa game ini akan hadir dengan visual yang ditingkatkan, kemungkinan besar menggunakan Unreal Engine 5.

Trailer yang dirilis memang terbilang singkat, hanya menampilkan beberapa cuplikan dari setting pedesaan kecil di Persona 4, potongan musik ikonik game tersebut, beberapa TV misterius, dan karakter utama berambut abu-abu yang berlarian. Namun, bagi Anda yang pernah memainkan RPG yang sangat dicintai ini, cuplikan tersebut sudah cukup untuk membuat jantung berdebar.

Remake ini sepertinya akan mengikuti jejak Persona 3 Reload yang dirilis tahun 2024 lalu. Persona 3 Reload menghadirkan game ketiga dalam franchise ini dengan grafis baru yang digerakkan oleh Unreal Engine. Kini, giliran Persona 4 yang mendapatkan perlakuan serupa.

Sayangnya, ada kabar kurang menyenangkan bagi penggemar setia. Dua pengisi suara utama, Yuri Lowenthal dan Erin Fitzgerald, telah mengkonfirmasi bahwa mereka tidak akan kembali mengisi suara karakter dalam Persona 4 Revival. Kabar ini sempat mengejutkan komunitas penggemar di akhir Mei lalu.

Persona 4 Revival akan dirilis untuk Xbox Series X/S, PC, Xbox Cloud Streaming, dan PS5. Kabar baiknya, game ini juga akan tersedia di Xbox Game Pass sejak hari peluncurannya. Jadi, bagi Anda yang berlangganan layanan tersebut, bisa langsung mencicipi game ini tanpa perlu mengeluarkan biaya tambahan.

Dengan hadirnya remake ini, Atlus sepertinya ingin memperkenalkan kembali pengalaman bermain Persona 4 kepada generasi baru gamer, sekaligus memanjakan para penggemar lama dengan visual yang lebih modern. Apakah Anda sudah tidak sabar untuk kembali ke dunia Persona 4?

Jika Anda tertarik dengan game RPG lainnya, jangan lewatkan daftar game terbaru yang rilis tahun 2023, termasuk beberapa judul yang mungkin bisa menjadi alternatif sambil menunggu Persona 4 Revival.

Xbox Ally Resmi Diumumkan, Handheld Gaming Anyar dari Microsoft dan ASUS ROG

Telset.id – Spekulasi panjang tentang kolaborasi Microsoft dan ASUS ROG akhirnya terjawab. Dua varian handheld gaming baru, ROG Xbox Ally dan ROG Xbox Ally X, resmi diumumkan dalam Xbox Games Showcase di Summer Game Fest. Keduanya akan rilis musim liburan ini, meski harga dan detail pre-order masih ditutupi misteri.

Yang menarik, Microsoft tidak membatasi perangkat ini hanya untuk game Xbox. Anda bisa memainkan game dari Battle.net dan platform PC lainnya. Integrasi Game Pass dan dukungan Xbox Play Anywhere menjadi nilai tambah, memungkinkan sinkronisasi progres game di berbagai perangkat.

Spesifikasi Gahar untuk Pengalaman Gaming Premium

Xbox Ally dibekali prosesor AMD Ryzen Z2 dengan RAM 16GB dan penyimpanan SSD 512GB. Varian X lebih gahar lagi dengan Ryzen AI Z2 Extreme, RAM 24GB, dan SSD 1TB. Keduanya mendukung ekspansi memori via microSD dan memiliki layar 7 inci 1080p dengan refresh rate 120Hz.

Microsoft mengklaim telah mengoptimalkan Windows 11 untuk perangkat ini, termasuk antarmuka Xbox full-screen dan navigasi yang dipermudah untuk kontroler. Fitur aksesibilitas dari konsol Xbox dan PC juga turut dibawa, bersama dengan Gaming Copilot yang siap membantu.

Desain Ergonomis dengan Baterai Besar

Dengan berat 670g (Ally) dan 715g (Ally X), perangkat ini lebih berat dibanding kompetitor seperti Nintendo Switch 2 atau Steam Deck. Namun, Microsoft menjanjikan desain ergonomis yang terinspirasi dari Xbox Wireless Controller.

Xbox Ally X unggul dengan baterai 80Wh (vs 60Wh pada varian standar) dan port USB-C kompatibel ThunderBolt 4. Kedua model dilengkapi charging stand dan mendukung output video ke monitor/TV via DisplayPort 2.1.

Kolaborasi dengan Roblox menjadi sorotan, menjadikan Xbox Ally sebagai handheld pertama yang mendukung game tersebut secara native. Microsoft juga bekerja dengan developer pihak ketiga untuk program optimasi game ala Steam Deck.

Untuk Anda yang belum mencoba Game Pass, kabar baik: kemungkinan akan ada trial gratis bagi pembeli Xbox Ally. Dengan semua fitur ini, apakah handheld baru ini mampu menyaingi dominasi Steam Deck dan PlayStation Portal? Jawabannya akan kita ketahui saat perangkat ini resmi dirilis.

Paralives: Game Simulasi Kehidupan yang Siap Tantang Dominasi The Sims

Telset.id – Jika Anda merasa kecewa dengan arah perkembangan franchise The Sims belakangan ini, bersiaplah untuk alternatif segar. Paralives, proyek indie yang digarap dengan penuh passion, akan segera meluncur di Steam Early Access pada 8 Desember mendatang.

Paralives menawarkan semua elemen klasik yang diharapkan dari game simulasi kehidupan. Anda bisa menciptakan karakter dengan beragam atribut fisik dan kepribadian, menjalin pertemanan, meniti karier, jatuh cinta, hingga membangun keluarga—atau memilih untuk tidak melakukannya. Namun, yang membedakan game ini adalah fokusnya pada kebebasan kreatif dalam mendesain.

Kebebasan Tanpa Batas dalam Mendesain

Paralives membanggakan sistem bangunan yang inovatif. Berbeda dengan The Sims yang terikat grid, di sini Anda bisa membangun di atas kurva dan menyesuaikan ukuran furnitur sesuai keinginan. Bahkan, ada pita pengukur dalam game untuk mereka yang ingin presisi ekstra. “Alat bangunannya mudah digunakan tapi sangat powerful untuk para builder tingkat lanjut,” demikian klaim pengembang.

Game ini juga memungkinkan Anda mengubah warna dan tekstur hampir semua objek. Ingin sofa berwarna merah muda dengan motif polkadot? Bisa. Ingin dinding kamar tidur bergaris-garis neon? Tidak masalah. Fleksibilitas ini menjanjikan pengalaman personalisasi yang belum pernah ada sebelumnya.

Dikembangkan dengan Transparansi Penuh

Paralives adalah buah karya Alex Massé, developer asal Kanada yang memulai proyek ini sendirian pada 2019. Kini, timnya telah berkembang menjadi 13 orang dengan satu misi: menciptakan game simulasi kehidupan yang segar dan inovatif.

Yang menarik, pengembangan game ini didanai sepenuhnya melalui Patreon. Prosesnya pun terbuka untuk publik—Anda bisa melihat roadmap dan fitur yang sedang dikerjakan di situs resmi mereka. Komitmen transparansi ini jarang ditemui di industri game modern.

Tim Paralives juga menegaskan bahwa game ini tidak akan memiliki DLC berbayar. Semua ekspansi konten akan diberikan gratis—sebuah tamparan halus untuk model bisnis yang selama ini diadopsi oleh The Sims.

Seni Sederhana dengan Kedalaman Emosional

Berbeda dengan inZoi yang mengandalkan grafis ultra-realistis dan AI canggih, Paralives justru memilih gaya seni yang sederhana namun penuh charisma. Pendekatan ini bukan karena keterbatasan teknis, melainkan pilihan desain untuk menciptakan kedalaman emosional.

“Kami ingin pemain merasakan koneksi dengan karakter dan dunia yang mereka bangun,” ujar Massé dalam sebuah wawancara. Gaya visual yang minimalis justru menjadi kanvas bagi imajinasi pemain untuk berkembang.

Bagi Anda yang penasaran, trailer perilisan sudah tersedia dan bisa disaksikan. Paralives akan hadir di Steam Early Access untuk PC dan Mac mulai 8 Desember 2025. Siapkah Anda untuk pengalaman simulasi kehidupan yang benar-benar baru?

Jika Anda tertarik dengan eksplorasi kehidupan dalam bentuk lain, jangan lewatkan penemuan terbaru tentang kemungkinan kehidupan di Mars atau cara inovatif untuk memahami kehidupan nyamuk melalui teknologi mutakhir.

Xiaomi Smart Door Lock 2: Solusi Pintar dengan Teknologi Pembuluh Darah

Telset.id – Bayangkan pulang larut malam, tangan penuh belanjaan, dan kunci konvensional yang sulit dibuka. Xiaomi punya solusinya: Smart Door Lock 2 Vein Recognition Enhanced Edition yang baru saja dibuka pre-order di China. Dengan harga 1.699 yuan (sekitar Rp3,7 juta), perangkat ini bukan sekadar gembok pintar biasa—melainkan revolusi keamanan berbasis biometrik canggih.

Xiaomi mengklaim teknologi pembuluh darah (vein recognition) pada Smart Door Lock 2 ini lebih akurat daripada pemindai sidik jari biasa. Bagaimana tidak? Sistem ini menggunakan cahaya inframerah dekat untuk memetakan pola pembuluh darah di jari Anda—sebuah fitur yang sangat berguna bagi lansia atau anak-anak dengan sidik jari yang belum berkembang sempurna. Menurut Xiaomi, tingkat kesalahan pengenalan hanya 0,0001%, dengan waktu respon di bawah satu detik.

Xiaomi Smart Door Lock 2 Vein Recognition Edition

10 Cara Membuka Pintu, Termasuk dengan Jam Tangan Xiaomi

Tak hanya mengandalkan pembuluh darah, Smart Door Lock 2 menawarkan total 10 metode pembukaan: mulai dari sidik jari AI, password permanen, password sekali pakai, hingga NFC card. Yang menarik, perangkat ini terintegrasi penuh dengan ekosistem Xiaomi—Anda bisa membuka pintu menggunakan smartphone, smartwatch, atau smartband Xiaomi. Cocok bagi pengguna setia produk Xiaomi yang ingin rumahnya benar-benar “pintar”.

Fitur lain yang patut diperhatikan adalah peephole cerdas beresolusi 2MP di unit dalam. Dilengkapi algoritma deteksi manusia berbasis AI, sistem ini akan merekam video jika ada orang yang mencurigakan berlama-lama di depan pintu Anda. Bahkan dalam kondisi cahaya minim, peephole tetap berfungsi berkat dukungan inframerah dan perekaman warna penuh.

Dari Baterai Hingga HyperOS: Semua Dipertimbangkan

Daya tahan baterai sering menjadi masalah utama pada smart lock. Xiaomi menjawab kekhawatiran ini dengan baterai lithium 5000mAh yang diklaim bertahan hingga empat bulan. Jika habis, Anda bisa menggunakan empat baterai AA sebagai cadangan—yang memberikan tambahan enam bulan penggunaan. Bahkan dalam keadaan darurat, Smart Door Lock 2 bisa diisi ulang via port USB-C.

Integrasi dengan ekosistem Xiaomi semakin lengkap berkat dukungan HyperOS. Pengguna bisa memantau status kunci dari jarak jauh via aplikasi Mi Home, menerima notifikasi jika ada upaya peretasan, hingga mengatur otomatisasi pintar bersama perangkat Xiaomi lainnya. Seperti dilaporkan dalam Xiaomi dan Lenovo Melonjak di Peringkat AI China, perusahaan ini semakin serius menggarap teknologi AI untuk produk rumahan.

Xiaomi Smart Door Lock 2 Vein Recognition Edition

Dari segi keamanan fisik, Xiaomi menggunakan silinder mekanik grade-C yang tahan terhadap paksa masuk dan gangguan elektromagnetik. Perangkat ini juga telah melalui uji ketahanan ekstrem—150.000 siklus buka-tutup dan tes suhu dari -10°C hingga 55°C. Dengan dimensi 399×76 mm dan berat 3,86 kg, Smart Door Lock 2 dirancang untuk pemasangan yang kokoh.

Peluncuran Smart Door Lock 2 ini sejalan dengan strategi Xiaomi memperluas lini produk IoT-nya, seperti terlihat pada mobil listrik pertama Xiaomi SU7 dan berbagai perangkat rumah pintar lainnya. Pre-order sudah dibuka di JD.com, dengan penjualan perdana dimulai 10 Juni mendatang.