Jakarta – Apple sudah memberikan update untuk sistem operasinya yakni iOS 7. Namun, anggota Apple’s Support Communities menemukan masalah pada iMessage yang mengeluhkan aplikasi ini tidak bisa mengirim dan menerima pesan.

Selain itu, para anggota komunitas ini juga mengeluh iMessage tidak dikonversikan dalam bentuk teks SMS, seperti jika server Apple mengalami gangguan.

Sistem operasi Apple ternyata tidak memberikan pengalaman yang sempurna pada iOS 7. Perusahaan ini kemudian mengeluarkan update iOS untuk mengatasinya. Update pertama diluncurkan untuk mengatasi masalah Touch ID fingerprint pada iPhone 5S, sedangkan yang kedua diluncurkan untuk mengatasi masalah bug ketika pengguna menerima telepon saat layar terkunci.

Namun, masalah iMessage yang tidak mampu mengirimkan pesan sebenarnya sudah muncul sejak peluncuran iOS 7. Sayangnya, iOS 7 versi kedua masih belum sempurna dan mengalami kendala meskipun iOS 7 sudah diupdate dua kali.

Solusi telah diposting oleh Apple Support Communities lewat forumnya. Pertama, menonaktifkan iMessage melalu setting, kemudian pilih pesan. Selanjutnya, atur ulang jaringan  dengan menagkses setting, general, lalu reset.

Selanjutnya, kembali aktifkan iMessage lewat Setting, Messages. Satu-satunya pengaturan lain yang harus Anda lakukan adalah memasukan password WiFi.

Metode ini sudah berhasil dilakukan berdasarkan arahan yang telsetNews dapat dari AppleInsider, Selasa (1/10). Namun, ada cara lain yang bisa Anda lakukan yakni mematikan handset selama 3 hingga 5 menit walau tidak semuanya berhasil. [LKH/HBS]

Jakarta – Hingga hari ini masih belum ada kejelasan kapan BlackBerry Messenger (BBM) untuk Android dan iPhone akan benar-benar hadir di kedua platform tersebut. Banyak yang bertanya-tanya masih seriuskah BlackBerry merilis BBM lintas platform?

Pertanyaan seperti itu wajar terlintas dalam pikiran orang, karena sudah lebih dari seminggu BlackBerry menarik kembali aplikasi BBM di Apple App Store dan menunda kehadiran BBM di Google Play Store.

Tidak ingin membuat orang terlalu lama kecewa dan terus bertanya-tanya soal komitmen mereka menghadirkan BBM lintas platform, pihak BlackBerry akhirnya buka suara dengan memberika pernyataan lewat akun Twitter-nya.

Melalui akun Twitter @BBM, BlackBerry menyatakan komitmennya untuk menghadirkan BBM untuk iPhone dan Android. “Masih 100% berkomitmen untuk membawa # BBM untuk Android dan iPhone” kicau BlackBerry di akun Twitter-nya..

Sayangnya BlackBerry tidak menyebutkan kapan aplikasi BBM akan rilis kembali di Apple App Store dan Google Play Store. Namun dari informasi sebelumnya, BlackBerry menyatakan bahwa BBM akan langsung tersedia begitu saja di Apple App Store dan Google Play Store begitu aplikasi BBM telah stabil dan bebas bug.[HBS]

Jakarta – Saat ini pengguna BB10 baru bisa merasakan pengalaman menggunakan Instagram melalui aplikasi di platform Android yang sudah di porting. Namun tak lama lagi pengguna BlackBerry akan bisa menikmati fitur-fitur aplikasi Instagram secara penuh.

Adalah developer bernama Gaspertrix yang telah berhasil mengembangkan aplikasi bernama iGrann yang disebutkan telah bisa melakukan hal tersebut di platform BlackBerry 10.

Dikutip telsetNews dari CrackBerry, Senin (30/9), iGrann merupakan aplikasi versi native (asli) yang memang dibuat khusus untuk platform BlackBerry 10. Saat ini aplikasi iGrann dilaporkan masih terus dalam tahap pengembangan.

Sudah ada beberapa fitur yang telah bisa berjalan baik seperti, Register, Login, Recover Password, Edit Profile Information, Browse Feed, Browse Photos, Explore Popular, Search Users, Search Hashtags, View News, Upload Photos, Comment, Like / Unlike, Follow / Unfollow, Browse Profiles, dan Share.

Sedangkan fitur-fitur yang masih belum bisa bekerja atau yang masih dalam tahap pengembangan adalah penggunaan filter foto, pencarian video, mengunggah video, dan menerima Push Notification.

Seperti diketahui sebelumnya, pengguna BB10 selama ini hanya bisa menggunakan Instagram melalui aplikasi di platform Android yang sudah di porting.[HBS]

Jakarta – Uni Eropa mewajibkan semua produsen ponsel untuk mengikuti aturan standar charger universal yang ditetapkan untuk semua perangkat ponsel yang masuk di wilayah Eropa. Aturan inipun berlaku untuk Apple yang menggunakan charger eksklusif pada perangkatnya.

Eropa mengharuskan semua ponsel yang masuk ke wilayah Eropa harus memenuhi aturan standar charger universal. Penegasan ini disampaikan parlemen Uni Eropa saat memperkenalkan undang-undang terkait standar charger ponsel

Dalam undang-undang itu mengatur tentang kewajiban semua produsen smartphone yang masuk ke wilayah Eropa harus menggunakan jenis charger yang sama di setiap produknya.

“Perangkat ponsel dan aksesorisnya seperti charger, harus interoperable. Ini wajib dilakukan agar ponsel lebih mudah digunakan dan menghemat biaya serta mengurangi limbah elektronik dari pengguna,” tulis pernyataan resmi Komisi Uni Eropa yang telsetNews dikutip dari Cnet, Senin (30/9).

Jika peraturan ini akan dijalankan, maka tentu saja menjadi masalah baru bagi Apple. Seperti diketahui, Apple selama ini masih menggunakan charger eksklusif pada perangkatnya.

Apple memang menjadi satu-satunya vendor yang masih menggunakan charger eksklusif – atau biasa disebut Lightning Connector – pada perangkat buatan mereka. Sementara vendor lain sudah menggunakan port microUSB untuk perangkat charger-nya.

Komite Uni Eropa sendiri tidak menjelaskan secara detail standar charger smartphone dan tablet seperti apa yang diwajibkan di wilayah Eropa. Peraturan standar charger universal ini memang sudah digaungkan oleh Komisi Eropa sejak tahun 2010 lalu.

Masalah charger ini mendapat perhatian Uni Eropa karena terkait masalah penghematan dan isu lingkungan. Lembaga itu mencatat, selama ini charger lama banyak yang dibuang karena tak terpakai saat konsumen membeli ponsel baru.

Padahal sebenarnya charger itu masih berfungsi dengan baik. Penyebabnya, charger lama tidak kompatibel dengan ponsel yang baru, makanya banyak charger lama yang terbuang menyisakan limbah elektronik. [HBS].

Jakarta – Sejak diluncurkan pada Oktober 2011, Samsung ChatON mencapai rekor pelanggan baru terbanyak. Telah  mencapai lebih dari 100 juta penggunanya di seluruh dunia. Dengan kenaikan 100 persen hanya dalam waktu empat bulan.

Pertumbuhan pesat ChatON dapat terjadi karena dukungan yang diberikan melalui pasar internasional dan berbagai fasilitas OS. Layanan ini dapat diakses melalui PC, ponsel fitur Samsung, dan semua sistem operasi smartphone, seperti Android, iOS, Blackberry dan Windows Phone.

Kelebihan lainnya adalah, dengan didukung kemampuan multi-screen, ChatON juga memungkinkan penggunanya untuk dapat sign-in ke dalam lima perangkat berbeda dengan menggunakan satu akun ID Samsung.

Faktor keberhasilan ChatON lainnya yaitu aplikasi ini sudah terdapat pada sebagian besar perangkat Galaxy, seperti Galaxy S III, Galaxy Note II, Galaxy S4, Galaxy Note 3, Galaxy Gear dan Galaxy Camera.

ChatON telah mengalami pertumbuhan yang stabil di India, Cina dan Amerika Serikat, dan menjadi semakin populer di Eropa dan Timur Tengah. Layanan ini tersedia dalam 63 bahasa di negara-negara besar di dunia. ChatON dirancang sejalan dengan dukungan Samsung untuk menghasilkan produk yang dapat memenuhi spesifikasi kebutuhan lokal di pasar yang berbeda.

Di India misalnya, ChatON telah melihat pertumbuhan yang eksponensial sebagai layanan dengan 10 dialek daerah, dan berencana mendukung menjadi 13 dialek pada akhir 2013. Fitur tambahan seperti Anicon Ramadhan telah membantu meningkatkan popularitasnya di Timur Tengah.

ChatON telah mendapatkan respon yang positif bagi pengguna fitur interface seperti kemampuan menggeser dengan mudah dan memasukkan media files ke dalam chat dengan menggunakan fitur multi-window. Pengguna juga dapat membuat pesan berupa tulisan tangan dengan S pen saat menggunakan Galaxy Note 3.(ms)