Beranda blog Halaman 3709

Google Dikabarkan Ingin Beli Perusahaan Mobile Payment, Softcard

0

softcard1JAKARTA – Softcard, perusahaan layanan mobile payment terbesar, yang didirikan bersama-sama oleh AT&T, T-Mobile dan Verizon, sedang berbenah hebat. Perusahaan ini memangkas pekerjanya, mengkonsolidasi operasionalnya, serta mencari pendanaan baru dengan penjualan saham. Nah, Google, raksasa IT dunia, tertarik untuk membelinya, dengan alasan paten yang dimiliki.

Seperti dikutip dari Phonearena, (17/01/2015), Softcard merupakan layanan aplikasi mobile payment seperti halnya Apple Pay dan Google Wallet. Layanan ini didirikan pada tahun 2010 untuk menyaingi Google Wallet.

Pada pendirian Softcard, Verizon sebagai salah satu operator pendirinya, berupaya untuk memblokade pergerakan Google. Bahkan Verison memblokade pembelian gadget yang dijual melalui kontrak Verizon dengan Google wallet.

Tapi, Softcard dikabarkan akan dijual dengan harga sangat rendah, atau di bawah USD 100 juta. Nilai rendah ini menggambarkan betapa parahnya kerugian tiga operator pendirinya, AT&T, T-Mobile, dan Verizon.

Kompetisi di layanan mobile payment semakin keras ketika Apple Pay masuk ke pasar. Dikabarkan Softcard harus mengeluarkan USD 15 juta per bulan untuk operasional. Jika rumor pembelian Google tidak berhasil, sepertinya salah satu perusahaan operator akan mengambilalih perusahaan ini.

Selain Google, perusahaan IT lain yakni Microsoft serta perusahaan payment gateway PayPal juga dikabarkan tertarik membeli Softcard. [AI/IF]

Ini Dia Harga dan Dimana Xiaomi Mi Note Bisa Dibeli Secara Global

1

Xiaomi Mi Note ProJAKARTA – Xiaomi baru saja mengungkap secara resmi dua phablet andalannya, Mi Note dan Mi Note Pro. Sejauh ini, kita hanya tahu bahwa perangkat itu akan dijual dengan harga setidaknya Rp 4 juta untuk Mi Note dan Rp 6 juta untuk Mi Note Pro, tapi tidak ada yang tahu pada harga berapa kira-kira kedua phablet akan dijual secara internasional.

Untuk saat ini, seperti perangkat high-end sebelumnya, Xiaomi Mi Note dan Mi Note Pro akan dirilis di China pertama kali, pada akhir bulan ini. Sementara negara mana yang akan dituju perusahaan setelah itu, hingga saat ini masih tidak jelas. Kabar beredar bahwa kemungkinan besar tempat itu adalah beberapa negara Asia di mana Xiaomi telah memiliki tempatnya sendiri. Dan, semoga saja salah satunya itu Indonesia.

Sementara itu, bagi Anda yang tidak sabaran untuk memiliki keduanya, mungkin bisa membeli di toko online yang membeli barang-barang dari China dan kemudian mengirimkannya kepada Anda.

Salah satu perusahaan tersebut adalah Oppomart (perlu dicatat bahwa ini tidak ada hubungannya dengan Oppo), yang baru-baru ini dikabarkan sudah memberi harga untuk pesanan internasional kedua phablet baru Xiaomi itu.

Dilansir dari gsmarena, (17/01/105), Anda akan dapat membeli Mi Note seharga USD 399 atau sekitar Rp 4.8 juta. Itu hanya sedikit lebih mahal dari harga aslinya, di mana Mi Note dibanderol CNY 2,999 atau sekitar USD 370 (setara Rp 4.5 juta). Lain halnya dengan Mi Note Pro, jika di China phablet ini dijual dengan harga CNY 3299 atau sekitar USD 531 (setara Rp 6.4 juta), di Oppomart perangkat ini dijual dengan harga USD 599 atau sekitar Rp 7.3 juta.

Perlu diingat bahwa biaya pengiriman harus ditambahkan ke kedua harga itu, dan mereka mungkin bervariasi berdasarkan tempat di mana Anda berada. Perlu diketahui juga bahwa Anda belum bisa memesan phablet baru dulu. Berharap untuk melakukan itu setelah penjualan kilat pertama selesai di China. Mungkin sekitar akhir Januari, atau awal Februari. [IF]

LG G4 Dikabarkan Akan Bawa Kamera 16MP & Snapdragon 810

0

LG G4JAKARTA – LG G Flex boleh saja datang dengan layar lengkung dan spesifikasi mumpuni. Namuan smartphone Android terhebat dari LG tahun ini, dan yang dinanti-nanti, tetaplah G4. Perangkat ini harusnya akan diperkenalkan dalam beberapa bulan mendatang, tapi sejauh ini beberapa rincian tentang spesifikasinya telah muncul.

Adalah sebuah rumor yang berasal dari Yunani, yang memberitahu kita mengenai resolusi kamera yang kemungkinan dibawa perangkat itu nantinya, lengkap dengan chipset yang akan dipilih LG.

screenshot G4Dari bocoran screenshot yang beredar – dilaporkan berasal dari sampah Android 5.0 Lollipop, seperti dilansir dari gsmarena, (17/01/2015), diungkapkan bahwa LG G4 akan dibekali kamera 16MP, dengan resolusi 5,312×2,988. Ini artinya, aka nada sensor 16: 9 di sana.

Selain itu, G4 juga disebutkan akan datang dengan SoC Qualcomm Snapdragon 810, meskipun isu panas berlebihan dikabarkan muncul dari waktu dan waktu. LG telah mengumumkan smartphone dengan chip ini sebelumnya, yakni G Flex 2, dan tampaknya G4 akan mengikuti jejaknya.

Bedanya, jika G Flex 2 memiliki panel 1080p, G4 dikabarkan akan datang dengan layar sentuh qHD (2,560×1,440). Ini wajar, mengingat G3 juga memiliki resolusi yang lebih tinggi. Sementara ukuran layar yang tepat untuk perangkat ini, meski belum terungkap, disebut-sebut akan berada di kisaran angka 5,3 inci, dengan RAM setidaknya 3GB, meskipun dengan Snapdragon 810 menjadi 64-bit LG bisa datang dengan 4GB, seperti yang baru saja dilakukan Xiaomi dengan Mi Note Pro-nya.

Tentu saja, Anda tidak harus percaya sepenuhnya dengan rincian ini. Mengingat ini baru sekadar rumor yang belum jelas kebenarannya. Tapi, jika rincian ini benar, maka berharaplah mereka akan mendapatkan konfirmasi dari bocoran lainnya. [IF]

BlackBerry Bantah akan Dibeli Samsung

0

samsung-blackberryJAKARTA – Sebelumnya beredar kabar Samsung berniat akan membeli BlackBerry. Namun hari ini, rumor itu langsung dibantah oleh pihak BlackBerry. Mereka menegaskan tidak sedang bernegosiasi dengan Samsung untuk rencana penjualan perusahaan.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Reuters melaporkan bahawa Samsung berniat membeli BlackBerry, dalam rangka memuluskan langkahnya mendapatkan sejumlah paten yang berhubungan dengan hardware dan software.

Kabarnya, raksasa elektronik asal Korea Selatan itu telah mengajukan penawaran dana USD 7,5 miliar atau setara Rp 95 triliun kepada BlackBerry untuk presentase kepemilikan dominan hingga 60%.

Sumber di Reuters menyebutkan, petinggi Samsung dan BlackBerry bertemu pekan lalu untuk menganalisis kesepakatan akhir, dan sekarang sedang menggandeng penasihat untuk melihat kemungkinan pembelian tersebut.

Samsung dilaporkan telah meningkatkan penawarannya dari USD 13,35 hingga USD15,49 per saham, ini berarti lebih tinggi 38% dari harga perdagangan saham BlackBerry.

Namun, seperti dilansir Reuters, Jumat (16/1/2015), perusahaan yang berbasis di Waterloo, Ontario itu menegaskan bahwa mereka tidak sedang bernegosiasi dengan Samsung sehubungan dengan tawaran yang mungkin untuk membeli BlackBerry.

Imbas dari pernyataan itu, saham BlackBerry yang sempat melonjak hampir 30 persen menyusul laporan Reuters, kembali turun sekitar 15 persen setelah pihak BlackBerry mengeluarkan pernyataan bantahan itu.

Incar Portfolio Paten

Samsung sendiri disebutkan tertarik untuk membeli BlackBerry karena mengincar portfolio paten milik perusahaan asal Kanada itu. Seperti diketahui, meski BlackBerry kini tengah terpuruk dalam bisnis penjualan handset, namun BlackBerry memiliki ribuan portfolio paten yang terkait hardware dan software.

Ross Healy, seorang manajer portofolio di MacNicol & Associates, yang memiliki saham minoritas di Blackberry, mengatakan bahwa Samsung menginginkan portfolio paten milik BlackBerry untuk memperkuat teknologi mereka sebagai pesaing kuat Apple.

Namun, menurut Healy, tawaran yang diajukan Samsung masih di bawah nilai perusahaan, jika dihitung dari portfolio paten yang terkait hardware dan software milik BlackBerry.

Saat ini portofolio paten Blackberry terdiri dari sekitar 44.000 paten, yang diperkirakan senilai lebih dari USD 1,4 miliar. Meskipun banyak analis memperkirakan nilai perusahaan bisa lebih dari yang disebutkan tadi.

Namun bukan perkara mudah bagi Samsung yang ingin mencaplok BlackBerry. Karena selain harus memerlukan restu dari Prem Watsa, bos Fairfax Financial yang merupakan pemegang saham terbesar Blackberry, juga harus mendapat persetujuan dari pemerintah Kanada.

Seperti diketahui, di bawah hukum Kanada, setiap perusahaan asing yang berniat mengakuisisi BlackBerry, harus membutuhkan persetujuan pemerintah Kanada, dengan alasan keamanan negara.

Alasan demi pertimbangan keamanan negara inilah yang juag mengganjal Lenovo mengakuisisi BlackBerry pada tahun 2013 lalu. Apakah kali ini Samsung lebih beruntung dari Lenovo? Kita tunggu saja perkembangan kabar selanjutnya.[HBS]

 

 

Tahun 2015 Advan Fokus Jualan Dibandingkan Branding

0

advan target

BEKASI – Setelah puas membuat pondasi brand di 2014, di tahun 2015 ini brand  Advan merasa sudah dikenal di seluruh Indonesia, kini saatnya Advan akan fokus ke penjualan ritel.

Direktur Marketing Advan, Tjandra Lianto mengungkapkan, di 2015 Advan akan fokus untuk berjualan, kini saatnya brand Advan dikenal bukan hanya dari iklannya saja akan tetapi juga produk-produknya yang berkualitas.

“Untuk mengejar target penjualan, kami sangat fokus membuka gerai-gerai ritel seperti ‘Advan Experience Shop di Bekasi ini’ saat ini jumlahnya baru sekitar 14 toko, sampai akhir tahun kami mentargetkan akan ada sekitar 50 toko ritel sejenis, papar Tjandra saat pembukaan Advan Experience Shop di Mall Bekasi Cyber, Jumat (16/01/2015).

Dengan begitu market share kami akan meningkat di 2015 ini. Tahun lalu Advan memiliki sekitar 30 persen market share di Indonesia, tahun ini target yang ingin dicapai sekitar 35 persen market share.

Tjandra juga menambahkan, berdasarkan data IDC (International Data Corporation)  smartphone Advan berada di urutan kedua dan untuk tablet berada diurutan pertama berdasarkan data pengapalan produk.

“Untuk itu kami tetap akan fokus mengeluarkan produk-produk yang selalu update dengan teknologi terbaru, yang akan keluar di tahun ini saja  jumlahnya ada sekitar 40 varian. Untuk serinya ada Vandroid, Rising Star, Barca, Signature dan Windows.” ungkap Tjandra. (MS)

Advan Buka Experience Shop Ke-14 di Bekasi

0

advan

BEKASI – Mengawali tahun 2015, Advan vendor ponsel lokal semakin agresif untuk fokus memenuhi keinginan dan kebutuhan masyarakat Indonesia dengan teknologi produk-produk Advan.

Kali ini Advan membuka kembali toko Eksperience Shop ke-14 di seluruh Indonesia dan ke-5 di Jabodetabek di kota Bekasi.

Direktur Marketing Advan, Tjandra Lianto mengatakan, saat ini kebutuhan masyrakat akan gadget semakin meningkat, sehingga kita tidak mungkin menerapkan cara berjualan yang sama pada masyarakat saat ini.

“Kami ingin masyarakat Bekasi berbelanja gadget dengan cara baru yakni tidak hanya lihat iklannya saja, akan tetapi para pembeli bisa melihatnya langsung, mencobanya berkali-kali sesudah suka dan puas maka mereka bisa langsung memutuskan untuk beli.” ungkap Tjandra saat pembukaan toko Experience Shop di Mall Bekasi Cyber, Jumat (16/01/2015).

Rosi Owner Asean Komputer juga mengatakan, selaku mitra bisnis Advan kami amat senang bisa membuka Experience Shop ini. Apalagi Advan sangat support dengan produk-produk yang selalu update dengan teknologi baru.

“Harapan kami setelah membuka toko ini, penjualan semakin meningkat dan terus membuka toko yang sama di wilayah yang ada cabang kami. Kalau saat ini penjualan kami masih ribuan, mudah-mudahan kedepan bisa ratusan ribu.” ujar Rosi.

Pada kesempatan grand opening kali ini, Advan mengadakan promosi khusus yaitu; pada tanggal 16-18 januari 2015 juga akan diadakan promo khusus untuk setiap pembelian tipe T5C, T1K, Star 5 dan Star Note 5,5 Inci. Anda bisa menukarkan kupon sebesar Rp 300 ribu untuk pembelian tablet T5C. (MS)

Google Glass Layu Sebelum Berkembang

0

Google Glass presentationJAKARTA –  Nasib Google Glass ternyata layu sebelum berkembang. Google baru saja mengumumkan akan menghentikan proyek kacamata pintarnya itu mulai tanggal 19 Januari 2015 nanti.

Kabar ini memang cukup mengejutkan, karena sebenarnya banyak orang yang masih penasaran ingin memiliki kacamata pintar buatan Google tersebut. Namun, Google sudah mengambil keputusan untuk menghentikan proyek prestiusnya itu.

Meski menyatakan telah menghentikan proyek Google Glass, namun tidak berarti proyek ini akan dibiarkan mangkrak atau dihentikan total. Google masih akan melanjutkan proyek Glass, tapi tidak lagi di bawah divisi Google X yang selama ini mengembangkan proyek tersebut.

Seperti dikutip telsetNews dari Tech Crunch, Jumat (16/1/2015), Glass akan berdiri sebagai divisi tersendiri di Google. Mantan eksekutif Apple Tony Fadell ditunjuk sebagai pengawas divisi tersebut. Sedangkan operasional harian masih tetap dibawah Ivy Ross.

“19 Januari menjadi hari terakhir Glass Explorer Edition. Kami menutup Explorer Program sebagai bagian dari transisi, agar dapat fokus pada rencana berikutnya,” tulis keterangan di akun G+ milik Google Glass.

“Kami akan tetap mengembangkan Glass untuk masa depan. Anda akan mulai melihat Glass masa depan saat sudah siap,” tambah keterangan tersebut.

Meskipun telah dihentikan, namun Google memastikan kepada para developer yang telah memiliki Google Glass, bahwa kacamata pintar buatannya itu masih tetap bisa digunakan. Hanya saja sudah tidak akan ada lagi update software.

Sebelumnya Google telah menjual secara terbatas Glass Explorer Edition untuk developernya seharga USD 1.500 atau sekitar Rp 18 juta. Padahal sempat beredar kabar bahwa Google akan meluncurkan Google Glass di ajang tahunan Google I/O.

Dengan keputusan ini, masih belum diketahui kapan proyek Glass ini akan kembali dilanjutkan. Kacamata pintar Google ini sempat digadang-gadang menjadi gadget canggih yang paling dinantikan kehadirannya. Namun nasib Google Glass telah layu sebelum berkembang. [HBS]

 

Wow! Dijatuhkan dari Luar Angkasa, iPhone 6 Masih Berfungsi

0

iPhone 6 di luar angkasa UAGJAKARTA – Sudah menjadi kebiasaan setiap ada smartphone flagship baru, pasti akan melewati uji ketangguhan atau drop test dengan berbagai cara dan ketinggian. Nah, drop test pada iPhone 6 kali ini cukup unik, karena dijatuhkan dari luar angkasa.

Test ketangguhan dengan cara drop test (dijatuhkan dari ketinggian tertentu) sebenarnya sudah beberapa kali dijalani iPhone 6. Namun drop test yang dilakukan Urban Armor Gear (UAG), berbeda dengan test sebelumnya, karena flagship smartphone Apple kali ini dijatuhkan dari luar angkasa.

UAG melakukan test ini pada 28 November dengan mengambil lokasi di Chirk Castle, Inggris. Dalam pengujian ini, UAG menempatkan iPhone 6 pada case khusus buatan mereka. Selanjutnya iPhone 6 diterbangkan ke luar angkasa menggunakan balon udara.

Untuk merekam proses saat iPhone 6 “mengorbit” ke luar angkasa, tim UAG menempatkan dua kamera GoPro yang dikaitkan di case iPhone 6. Setelah semuanya siap, balon udara yang membawa iPhone 6 dilepas untuk mengudara.

Dalam tayangan video yang Anda lihat, iPhone 6 berhasil mengorbit hingga menembus lapisan stratosfer atau mencapai ketinggian 101.000 kaki atau 30.784m. Pada ketinggian itu, balon udara yang membawa iPhone 6 akhirnya pecah akibat temperatur udara mencapai -79 F.

Meski menggunakan parasut, namun proses “landing” iPhone 6 cukup cepat dan keras saat menyentuh tanah. Namun iPhone 6 ternyata berhasil lolos dari drop test tersebut, karena phablet pertama Apple itu masih bisa berfungsi dengan baik setelah dilakukan charge ulang.

Nah, penasaran ingin lihat bagaimana iPhone menjalani drop test dengan cara dijatuhkan dari luar angkasa? Silahkan lihat videonya di bawah ini:

 

ZTE Blade G Lux

0

ZTE Blade G LuxLayar TFT 4,5 inci G Lux memang tidak bisa dibilang bagus. Tapi ini cukup terang, dengan warna-warna yang terlihat hidup. Kekurangannya, ini hanya enak dipandang dalam posisi tegak lurus.”

Rp 1.199.000

DESIGN

Tidak seperti saudaranya, yang membuat kami terkesan saat pertama melihatnya. G Lux, tidak cukup kuat untuk membuat hati kami tergetar. Walaupun desainnya terbilang cukup unik, dengan bentuk membulat di bagian atas dan bawah badannya.

Dari segi ukuran, ZTE Blade G Lux, atau dikenal dengan nama ZTE Kiss 3 Max di luar sana (ya, luar negeri maksud kami), datang dengan bodi yang sedikit lebih besar dibanding pendahulunya. Tak heran, mengingat yang pertama datang dengan ukuran layar 4 inci, sementara yang sekarang 4.5 inci. Selain itu, G Lux juga datang dengan bodi yang terbilang ramping, yakni hanya 9mm. Ini membuatnya tak hanya nyaman dipegang – selain dari bagian belakang plastik-nya, tapi juga enak digunakan saat hanya satu tangan yang bisa diberdayakan. Siapa tahu, Anda sedang memegang pisang goreng saat sebuah pesan dari teman datang.

DISPLAY

Kami dibuat seperti orang yang baru turun dari pesawat setelah menempuh perjalanan selama lebih dari 24 jam, ketika harus beralih dari layar Blade Vec Pro ke layar Blade G Lux. Secara garis besar, dan tentu saja di atas kertas, resolusi 854 x 480 yang ditawarkan layar TFT 4,5 inci G Lux memang tidak lebih bagus. Namun tidak berarti juga sangat buruk. Ini cukup terang, dan warna-warnanya pun terlihat hidup. Meski, mati kutu di bawah sinar matahari langsung.

Kekurangan lainnya, adalah bahwa layarnya terlihat buram sesekali dan sudut pandangnya pun tidak luas. Singkat kata, G Lux hanya enak dipandang dalam posisi tegak lurus. Mengenai hal ini, Kami paham bahwa ketiadaan panel IPS menjadi salah satu penyebabnya.

CAMERA

Untuk sebuah ponsel entry level, kamera belakang 5MP yang dibenamkan ZTE di badan G Lux boleh dibilang cukup memuaskan. Hasil fotonya tidak mengecewakan, meskipun detail dan produksi warna sesekali terlihat kurang. Beruntung, karena ada sejumlah mode dan fitur yang berguna di sini, seperti Face detection, Smile shot dan HDR. Keberadaan LED flash, yang berarti (secara harfiah) bisa mengambil gambar dengan baik di ruang yang hanya dipenuhi sedikit cahaya pun terbilang cukup membantu. Meski sesekali terangnya agak berlebihan.

Untuk Anda yang hobi berfoto selfie, kabar baik. Kamera depan 2MP yang dibawa G Lux terbilang cukup baik untuk tugas ini.

“Untuk sebuah ponsel entry level, kamera 5MP yang dibawa ZTE Blade G Lux cukup memuaskan. Meski harus berjuang di ruang gelap.”

USER INTERFACE

Sama seperti saudaranya yang lebih mahal, Blade Vec Pro, G Lux pun hadir dengan sistem operasi Android KitKat di badannya. Hanya saja, versi yang dibawanya memang bukan versi teranyar. Masih 4.4.2 dan bukannya 4.4.4. Namun, ini lebih dari cukup, menurut kami, untuk sebuah ponsel entry level. Yang terpenting adalah ini sederhana, dan tidak tampak membingungkan, khususnya bagi mereka yang baru pertama kali menggunakan Android. Cukup disapu ke kiri dan ke kanan, maka sampailah Anda ke aplikasi yang dituju.

Untuk membuatnya terlihat lebih ZTE, ZTE juga tidak lupa menambahkan sentuhan khusus di antarmuka G Lux, yakni berupa kunci layar (lock screen) yang akan mengaktifkan ponsel Anda dengan menekan agak lama di atas bulatan di tengah layar.

PERFORMANCE

Prosesor dan memori yang dimiliki Blade G Lux memang tidak bisa dibilang mengesankan. Tergolong usang, bahkan – dual-core 1,3GHz, RAM 512MB, GPU Mali 400 dan memori internal 4GB (dapat diperluas hingga 32GB). Jadi, jangan terkejut jika jalannya tidak secepat yang Anda inginkan. Kami pun mulai dibuat kesal kala reaksinya mulai melambat. Khususnya ketika kami mulai sibuk beralih dari satu aplikasi ke aplikasi lain.

Singkat kata, standar. Tapi bukan berarti mengecewakan. Paling tidak, untuk harga yang ditawarkan. Untuk beberapa tugas tertentu, sebut saja browsing internet, memutar video, membaca atau memainkan game kasual (Dino Robot dan Penguin Village), Blade G Lux bekerja dengan baik.

“Prosesor dual-core 1.3GHz yang dibawanya terbilang usAng. Jadi jangan berharap terlalu banyak. Reaksinya melambat saat dihadapkan pada banyak aplikasi sekaligus.”

MULTIMEDIA

Beberapa waktu yang lalu, layar 4.5 inci memang terasa besar dan menyenangkan untuk digunakan sebagai teman menonton. Berbeda dengan sekarang, di mana seiring dengan semakin membengkaknya ukuran ponsel, menonton video di atas layar 4.5 inci terasa begitu kecil. Paling tidak, itulah yang kami rasakan saat membuka YouTube dan memegang G Lux di tangan.

Tapi, bukan berarti penikmat multimedia tidak bisa memanfaatkannya. Secara garis besar, tampilan yang dihasilkan G Lux cukup baik. Meski sekali lagi, Anda harus memastikannya dalam posisi tegak lurus agak terlihat jelas.

Tidak ada teknologi andal khusus yang dibenamkan ZTE untuk membantu meningkatkan kualitas suara G Lux di sini. Yang ada hanya audio enhancer bawaan (BesAudEnh) yang akan berguna saat Anda mengenakan earphone. Selain itu, fitur multimedia standar lainnya juga ada di sini, seperti pemutar musik, kamera (lihat uraian di atas) serta Radio FM.

 

Studi: Facebook dan Twitter Bisa Kurangi Stress

0

Twitter FacebookJAKARTA – Riset Pew Research Center pada 1.800 warga Amerika Serikat (AS) menemukan temuan baru yang menyebutkan bahwa pengguna media sosial seperti Facebook dan Twitter bisa mengurangi stres.

Menurut para peneliti, pengguna media sosial menjadi lebih awas pada tekanan atau stressfull event akibat teman-teman online mereka di media sosial tersebut. Dalam studi ini, tekanan dari teman media sosial disebut sebagai ‘ongkos kepedulian’ ‘atau cost of caring.’

Seperti dikutip dari The Guardian, Jumat (16/1/2015), riset ini menolak anggapan bahwa penggunaan media sosial bisa meningkatkan stress akibat takut eksistensinya hilang.

Prof Keith Hampton, akademisi Rutgers University dan salah satu penulis laporan Social Media and the Cost of Caring, mengatakan aspek sosial dari teknologi saat ini membuat orang lebih awas saat datangnya tekanan dalam hidup mereka. Akibatnya, cost of caring menambah bukti bahwa stress bisa menular.

Riset juga menemukan fakta bahwa 21% wanita yang menggunakan Twitter, email dan berbagi foto digital tiap hari mendapatkan skor 21% lebih rendah stress ketimbang mereka yang tidak melakukan komunikasi digital.

Sedangkan wanita yang memiliki teman Facebook rata-rata dan melakukan sharing gambar secara online secara tipikal 29% lebih awas akan stressfull event dalam hidup teman-teman dekat dan keluarga yang tidak memiliki sosial media. (AI)

 

Beralih ke Exynos, Galaxy S6 Tinggalkan Snapdragon 810

0

Galaxy S6JAKARTA – Bulan lalu, terdapat laporan isu overheating dengan prosesor anyar Qualcomm Snapdragon 810 yang akan datang. Isu ini bisa menunda produksi prosesor canggih ini, sekaligus menunda produksi beberapa smartphone flagship yang ingin menggunakan prosesor ini, misalnya Samsung Galaxy S6.

Seperti dikutip dari GSM Arena, saat ini rumor bergulir bahwa perusahaan Korea Selatan Samsung bisa saja menggantikan chipset anyar Qualcomm ini dengan chip seri Exynos, walau tidak semuanya.

Menurut sumber Digitimes, Galaxy S6 akan tersedia dalam dua versi. Menggunakan Snapdragon 810 SoC atau menggunakan chipset Exynos. Kemungkinan, 90% model yang akan dipasarkan akan menggunakan Exynos, dan hanya sebagian kecil yang menggunakan Snapdragon 810.

Tapi walau bagaimanapun juga, pasca teratasinya isu overheating, Samsung akan menaikkan jumlah penggunaan Snapdragon 810 di handsetnya, lanjut laporan Digitimes tersebut.

Awal minggu ini, rumor kembali bergulir seputar Galaxy S6. Handset ini diestimasi akan diperkenalkan di Mobile World Congress di Barcelona pada Maret mendatang. (*)

 

Apple iPhone 6s akan Lebih Cepat dengan 2GB RAM LPDDR4

0

iPhone 6 di JepangJAKARTA – Rumor terbaru mengenai Apple iPhone 6s menyarankan Apple menggunakan memori 2GB LPDDR4. Sebelumnya, Apple tampaknya belum memutuskan akan menggunakan LPDDR3 yang 35% lebih murah. Sementara LPDDR4 belum banyak supplier atau pemasok yang membuatnya.

Seperti dikutip dari GSM Arena, jika rumor penggunaan LDDR4 ini benar, maka Apple tidak menghadapi kendala pasokan lagi. Modul RAM di iPhone 6s dipercaya dibuat oleh Micron-Elpida. Pabrik ini berpengalaman membuat modul ini dan dikabarkan produksinya sudah siap sesuai jadwal tidak lama lagi.

Micron-Elpida merupakan pabrikan patungan antara Hynix, Samsung dan Micron-Elpida dengan porsi saham masing-masing 50%, 30% dan 20%. Memori LPDDR4 tercatat dua kali lipat lebih cepat ketimbang LPDDR3. LPDDR4 juga lebih hemat energi ketimbang LPDDR3.

Lebih jauh lagi, terdapat pembicaraan yang menyebutkan bahwa beberapa fitur Force Touch dari Apple Watch akan masuk ke iPhone 6s. Tentunya butuh kerja keras dari Apple dan belum ketahuan apa tujuan penggunaan fitur tersebut ke depan. (AI/HZ)