Beranda blog Halaman 3095

Android Lebih Mudah Terinfeksi Malware, Fakta atau Mitos?

0

Telset.id, Jakarta – Tak dapat dipungkiri jika Android merupakan sistem operasi yang paling banyak dipakai pengguna ponsel di seluruh dunia. Kepopuleran Android karena sistem operasi besutan Google ini lebih ‘terbuka’ jika dibandingkan sistem operasi lainnya, seperti iOS atau Windows Phone. Lantas, benarkah anggapan Android lebih mudah terinfeksi malware?

Sistem operasi yang lebih terbuka ini memiliki konsekuensi negatif. Salah satunya adalah keamanan yang tidak terstandarisasi, karena jadwal pembaharuan yang berbeda dari satu vendor dengan vendor lainnya.

Tentunya, jika sebuah vendor memiliki waktu pembaharuan yang bisa dibilang sangat jauh dengan pembaharuan yang dikeluarkan oleh pihak Google, maka dengan mudah malware dapa masuk melalui lubang keamanan. Namun, apakah ini benar?

Menurut Director of Android Security Adrian Ludwig, ada kesalahan presepsi yang menyebar di masyarakat luas, terutama di masyarakat awam. Mereka hanya merujuk pada banyaknya malware bermunculan di sistem operasi Android. Padahal, menurutnya, sistem keamanan Android dari tahun ke tahun semakin meningkat.

“Dari kriptografi dan sandboxing yang kami tingkatkan, eksploitasi OS Android semakin sulit,” ujar Ludwig, seperti dikutip Tim Telset.id dari laman Digital Trends.

Di sisi lain, para masyarakat awam berpendapat bahwa sistem operasi milik Apple yakni iOS jauh lebih aman. Hal ini dikarenakan Apple terkenal dengan sistem operasinya yang tertutup.

Namun ternyata menurut Vice President divisi Platform Research and Exploitation di Zimperium Joshua J. Drake mengatakan hal ini tidak sepenuhnya benar. “Ada kesan bahwa keamanan iOS lebih baik dari Android. Tapi ini tak semata-mata benar juga,” jelasnya.

Dia menjelaskan bahwa selama ini keterbukaan sistem operasi Android yang terbuka lebih mudah membuat peneliti mendapatkan data dan memberikan solusi. Sedangkan untuk Apple, dikarenakan sistem operasi yang tertutup, maka informasi lebih sulit untuk didapat.

Di sisi lain CEO AV-Test Maik Morgenstern, setuju dengan pernyataan Drake. Akan tetapi, menurut perusahaan anti virus tersebut mengindikasikan resiko yang lebih besar karena sistem yang diadopsi oleh Android berbeda dengan iOS.

“Pengguna Android lebih mudah memasang aplikasi dari sumber mana saja. Fakta ini membuat aplikasi berbahaya dengan mudah masuk ke perangkat. Di sisi lain iOS lebih ketat dalam hal ini, sehingga risikonya juga semestinya lebih kecil,” ujar Morgensern.

Oleh karena iut, Morgensern menghimbau kepada para pengguna Android untuk tidak memasang aplikasi dari sumber yang tidak dipercaya. Selain itu, dia juga menganjurkan untuk langsung melakukan pembaharuan jika tersedia. [NC/HBS]

Penampakan dan Harga Galaxy Note 7 Refurbished

Telset.id, Jakarta – Minggu lalu, Galaxy Note 7 refurbished terlihat di database online FCC dan sekarang serangkaian foto telah muncul secara online. Berdasarkan gambar, perangkat tersebut memiliki desain yang identik dengan Galaxy Note 7 yang asli, namun dilengkapi dengan baterai 3.200 mAh yang lebih kecil dan memiliki pra-instal Android  7.0.

Sebagai perbandingan, Galaxy Note 7 yang dirilis kembali pada bulan September memiliki kapasitas baterai 3.500mAh dan menjalankan Android 6.0.1. Semua spesifikasi lainnya nampak sama, yang berarti Galaxy Note 7 refurbished  harus terus olahraga dengan layar 5,7 inci, CPU Exynos 8890, RAM 4GB dan kamera belakang 12MP.

Menurut sebuah laporan baru-baru ini yang diterbitkan oleh  ETNews,  dari tiga sampai empat juta telepon yang ditarik, diyakini bahwa hanya 300.000 akan mulai dijual di Korea Selatan, dengan masing-masing membawa nomor model SM-N935K, SM-N935L atau SM -N935S. Dikabarkan akan dijual dengan harga $ 620 atau kisaran Rp 8 jutaan. (MS)

Tren Startup 2017, Fintech Masih Berjaya

0

Telset.id, Jakarta – Semakin berkembangnya startup di Indonesia ditandai dengan munculnya berbagai perusahaan startup di Indonesia. Menurut President Director Plug and Play (PNP) Indonesia Wesley Harjono, tren startup di Indonsia akan lebih bevariasi.

“Tahun 2016 trendnya lebih ke e-commerce. Tapi tahun ini startup yang muncul akan semakin bervariasi lagi,” jelas Wesley kepada Tim Telset.id, Senin (8/5/2017).

Dia mengatakan meskipun akan lebih variatif, namun akan terbagi menjadi beberapa kelompok besar. Hal ini terlihat saat dirinya menyeleksi 400 startup yang mendaftar utnuk ikut inkubasi bersama mereka.

“Namun tren tahun ini akan lebih merujuk ke Fintech (Financial Technology),” jelasnya.

Akan tetapi dia manambahkan beberapa startup yang termasuk bidang baru di Inonesia juga kian bertambah.

“Contohnya adalah Dana Didik. Mereka termasuk dalam startup pendanaan bagi mahasiswa tingkat akhir. Ini kan cukup unik. Selain itu juga akan muncul bidang startup baru, seperti health tech dan agriculture tech,” tambahnya.

Namun dia mengaku, seiring berkembangnya startup di Indonesia dan matangnya regulasi yang ada, maka dominasi sebuah tren akan semakin berkurang. Nantinya para startup akan lebih fokus untuk memenuhi apa yang dibuhkan oleh pasar Indonesia. [NC/HBS]

 

Samsung Hapus Spesifikasi UFS 2.1 dari Galaxy S8

Telset.id , Jakarta – Sejak hari pertama, Samsung telah mengiklankan Galaxy S8 dan Galaxy S8+ hadir dengan chip penyimpanan internal UFS 2.1 yang performa lebih cepat. Namun, nampaknya Samsung juga menggunakan chip UFS 2.0 sebelumnya di beberapa varian perangkat.

Sebuah laporan baru mengungkapkan bahwa Samsung kemungkinan menggunakan chip UFS 2.0 dari Toshiba yang jelas lebih lambat dari chip UFS 2.1. Mungkin dalam upaya untuk menghindari kegaduhan, maka pada halaman spesifikasi Samsung menghapus penyebutan chip UFS 2.1 dari halaman spesifikasi resmi Galaxy S8.

Samsung belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai masalah tersebut. Mungkin diperkirakan bahwa dengan pelan-pelan menghapus penyebutan ke penyimpanan UFS 2.1.

Laporan dari XDA Developers menyimpulkan bahwa Samsung bisa menggunakan memori UFS 2.0 Toshiba dalam varian prosesor Snapdragon 835 di Galaxy S8. chip UFS 2.1 dan UFS 2.0 memiliki kecepatan baca sekuensial sekitar 800MB/s dan 500MB/s itu tidak benar-benar menunjukkan kinerja dunia nyata. (MS)

 

Ini Negara Paling Banyak Gunakan Smartphone

0

Telset.id, Jakarta – Tak dapat dipungkiri, perkembangan teknologi telah membuat cara orang berkomunikasi menjadi berubah. Kini orang seakan tak bisa lepas dari perangkat smartphone mereka. Namun, tahukah Anda negara paling banyak gunakan smartphone setiap harinya?

Dikutip dari laman Tech Crunch, menurut laporan yang dipublikasi oleh App Annie, negara yang paling aktif menggunakan aplikasi untuk terhubung ke dunia maya adalah Korea Selatan.

Menurut laporan mereka, netizen di Korea Selatan rata-rata menghabiskan membuka aplikasi di perangkat Android mereka sekitar 190 menit per hari. Kebanyakan para netizen menghabiskan setengah waktu mereka untuk mengakses media sosial.

App Annie

Di urutan kedua ada Brazil dengan rata-rata penggunaan sekitar 185 menit per hari. Selanjutnya disusul oleh Meksiko dan Jepang dengan masing-masing 180 menit dan 170 menit per hari.

Selain itu, dalam laporan ini juga terlihat penggunaan aplikasi pengguna per bulannya. Setidaknya 30 aplikasi per bulan aktif dibuka dengan rata-rata sembilan aplikasi yang konstan dipakai setiap harinya.

Jumlah ini diperkirakan sepertiga hingga setengah apliakasi yang diunduh setiap bulannya. Ini berarti setiap bulan, setidaknya ada 60 hingga 90 aplikasi diunduh per pengguna setiap bulannya. Sungguh jumlah yang sangat fantastis.

Terakhir App Annie juga memaparkan bahwa para pengguna Andorid lebih sering menggunakan ponselnya untuk bermain jika dibandingkan dengan pengguna Apple. Hal ini ditunjukkan dengan pengguna Android mengunduh game 30 persen lebih banyak dari pengguna Apple.

Nah, bagaimana dengan Anda sendiri? Berapa menit per hari yang Anda gunakan untuk menatap layar ponsel Anda? [NC/HBS]

Wajib Tahu! Seluk Beluk Baterai Smartphone

Telset.id – Salah satu elemen terpenting dari smartphone adalah baterai, karena kalau baterainya habis, maka smartphone tak dapat berfungsi. Nah, sebenarnya berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengisi baterai smartphone? Dan apa perbedaan tipe baterai?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut yang paling sering ditanyakan pengguna ponsel. Nah, dalam tulisan kali ini, Tim Telset.id akan coba menjawab pertanyaan yang sering muncul tersebut, silahkan disimak ulasannya:

Menjaga Baterai Tetap Prima

Hal pertama yang perlu kita klarifikasi adalah masa pakai baterai akan bergantung pada seberapa banyak Anda menggunakan smartphone. Anda juga harus mempertimbangkan bahwa baterai berkapasitas lebih tinggi (dengan nomor mAh lebih besar) biasanya bertahan lebih lama, walaupun hal ini sangat bergantung pada elemen yang dimilikinya, seperti layar, dan manajemen perangkat lunak dan pengoptimalan.

Kebanyakan smartphone memiliki prosesor dan RAM yang kuat. Prosesor ini biasanya tidak banyak mengkonsumsi energi namun, mengingat perkembangan teknologi mereka, beberapa prosesor memang menggunakan daya yang lebih besar.

Banyak daya baterai yang dikonsumsi oleh layar, terutama jika resolusi tinggi dan jika diterangi maksimal hingga sepanjang waktu. Selain itu, konektivitas nirkabel (3G, 4G, Wi-Fi, NFC, Bluetooth, GPS) juga menggunakan energi yang besar agar bisa bekerja dengan benar. Dengan mempertimbangkan semua elemen tersebut, ada beberapa smartphone yang bisa bertahan lebih dari 24 jam tanpa perlu diisi ulang.

Ada beberapa saran umum, yang mungkin menjadi pengingat Anda:

  1. Isi daya jangan menunggu sampai mati sendiri.
  2. Cabut saat Anda perlu, atau bila mencapai 100 persen.
  3. Jauhkan smartphone dari suhu panas.
  4. Hemat energi dengan mematikan fitur yang tidak Anda butuhkan dan atur kecerahan layar.

Ini Tantangan Startup untuk Maju di Indonesia

0

Telset.id –  Perkembangan startup di Indonesia bisa dibilang cukup tertinggal jika dibandingkan beberapa negara tetangga, seperti Singapura dan lainnya. Hal ini dikarenakan di Indonesia sendiri masih memiliki tantangan tersendiri untuk startup berkembang.

Menurut  President Director Plug and Play (PNP) Indonesia Wesley Harjono mengatakan tantangan utama dari para startup untuk berkembang salah satunya adalah belum kelarnya regulasi yang mengatur startup itu tersendiri.

“Selain itu, para pemilik startup ini rata-rata anak muda. Jadi mereka masih sulit untuk mendapatkan koneski ke perusahan-perusahaan besar,” ujar Wesley kepada Telset.id saat acara perkenalan batch pertama startup binaan PNP di Jakarta, Senin (8/5/2017).

Namun saat ditanya mengenai persaingan antara startup di Indonesia dengan milik luar, Wesley mengatakan bahwa dirinya yakin startup milik Indonesia dapat bertahan melawan startup luar.

“Kita kan punya keuntungan tersendiri untuk bersaing di Indonesia. Startup dalam negeri kan sudah tau tantangan dan seluk beluk pasar Indonesia. Pasti kita menanglah,” katanya dengan percaya diri.

“Di tambah lagi, para pemodal yang ingin mendanai startup lokal (Indonesia) juga semakin meningkat. Namun mereka masih cenderung memilih, kepada startup mana dia akan mengucurkan dananya.”

Oleh karena itu, dengan mengikuti inkubasi dan akselarasi di berbagai lembaga Startup Accelerator, para startup di Indonesia pasti akan berkembang dengan cepat.

“Kami yakin akan ada startup lain sepertu Go-Jek, Tokopedia, BukaLapak, dan lainnya bermunculan di Indonesia,” kata dia.[NC/HBS]

XL Geber 1.000 Sekolah Broadband

Telset.id, Bali – XL Axiata bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) serta Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah untuk menggalakkan program “1.000 Sekolah Broadband”.

“Program 1.000 Sekolah Broadband untuk mewujudkan 1 miliar konektivitas. Program ini juga penting karena ke depannya teknologi akan sangat penting,” kata Eka Bramantya Danuwirana, Chief Corporate Affair Officer XL Axiata, di SMKN 3 Batubulan, Bali, Senin (08/05/2017).

Program ini sendiri merupakan bentuk dukungan operator berwarna biru tersebut untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui pemanfaatan akses internet cepat dan teknologi digital.

Menurut Eka, program yang pertama kali digelar pada Oktober tahun lalu ini sudah dijalankan pada 100 SMA dan SMK di seluruh Indonesia hingga April 2017.

“Ada sekolah di Purwokerto, Medan, Cirebon dan lainnya. Mudah-mudahan 1000 sekolah Broadband ini tercapai di tahun ini,” ucap Eka.

Lewat program 1.000 Sekolah Broadband, XL menginginkan pemerataan dan peningkatan kualitas pengetahuan siswa untuk bersaing secara global dan mendorong potensi daerahnya masing-masing. (FHP/HBS)

Plug And Play Indonesia Resmi Perkenalkan 11 Startup Binaan

0

Telset.id – Untuk mendukung keinginan pemerintah Indonesia dalam memajukan bidang startup di Tanah Air, Plug and Play (PN) — sebuah startup accelerator global asal Silicon Valley — memperkenalkan 11 startup binaan dari program recruitment startup angkatan pertama mereka.

Accelerator Director PNP Indonesia Nayoko Wicaksono mengatakan, pada pendaftaran yang dilakukan beberapa bulan yang lalu ini, terdapat sekitar 400 startup yang mendaftarkan diri. Bukan hanya dari Indonesia saja, namun mereka berasal dari luar negeri.

“Dari 400 startup yang ingin mencoba menjajal pasar Indonesia, kami memilih 11 startup yang cocok untuk pasar Indonesia,” ujar Nayoko dalam acara perkenalan 11 startup PNP di Kuningan, Jakarta Senin 8 Mei 2017.

Dari 11 startup terpilih ini, President Director PNP Indonesia Wesley Harjono mengatakan mereka akan mengadakan 1 on 1 session mentorship program selama tiga bulan penuh. Hal ini dilakukan untuk mematangkan para startup untuk dapat bersaing secara mandiri.

“Selain itu kami akan mengadakan kerja sama koorporasi dan memberikan pendanaan sebesar US$ 50 ribu (sekitar Rp 666 juta) per startup yang ada didalam progam ini,” lanjut Wesley.

PNP sendiri sudah ada di Indonesia semenjak 2016 dan sudah memiliki beberapa partner persuahaan. Diantaranya adalah BNI, BTN, Astra Indonesia, Sinar Mas, dan beberapa perusahaan lainnya.

Sering Blusukan, Persiapan “Nyalon” Presiden, Zuck?

0

Telset.id, Jakarta – Sudah menjadi pemandangan biasa jika menjelang Pemilu, para politisi di Indonesia semakin sering “blusukan”. Entah terinspirasi dengan hal itu, bos Facebook Mark Zuckerberg akhir-akhir ini juga nampak semakin sering melakukan aktifitas di luar pekerjaannya sebagai CEO Facebook.

Spekulasi pun akhirnya berkembang liar, katanya hal itu dilakukan sebagai langkah awal Zuckerberg menuju Gedung Putih. Tak salah memang, karena kegiatan di luar ruang seperti yang dilakukan Zuckerberg sekarang lebih mirip artis atau politisi yang sedang pencitraan.

Seperti diketahui, pria yang biasa disapa Zuck itu sedang giat-giatnya melakukan kegiatan di luar tugasnya sebagai CEO Facebook. Tahun ini, Zuck menargetkan bisa berkeliling ke 50 negara bagian Amerika Serikat.

Dalam kunjungan-kunjungannya tersebut, Zuck banyak tampil di depan public, seperti makan malam dengan warga, mendatangi pabrik-pabrik, bertemu beragam komunitas, dan lainnya. Semua aktivitasnya itu dia pamer di akun Facebook resminya. Misalnya foto saat Zuck makan sandwich di salah satu restoran lokal, foto ini di-share ratusan ribu kali.

Aktifitas blusukannya yang meningkat, membuat Zuck banyak dikritik. Banyak yang mempertanyakan kepentingannya melakukan kegiatan di luar tugasnya sebagai orang nomor satu di Facebook.

“Dia berkunjung seperti para politisi. Bukannya bertemu dengan pemimpin perusahaan lain yang jadi klien iklan Facebook, dia malah bertemu warga,” ujar John Shinal, kolumnis teknologi di CNBC.

“Biasanya hal itu dilakukan oleh eksekutif yang sudah masuk masa pensiun, atau yang ingin mencari tantangan selanjutnya. Tapi Zuckerberg masih relatif sangat muda untuk melakukan itu,” lanjut dia melontarkan kritikannya pada Zuck.

Kebiasaan baru Zuck ini memang tidak ada salahnya. Namun karena aktifitas tersebut dilakukan cukup sering, maka banyak orang yang berspekulasi bahwa dia sedang persiapan untuk terjun ke politik. Zuck memang disebut-sebut ingin mencalonkan diri sebagai capres AS.

Bisnis Facebook saat ini memang sedang bagus-bagusnya, maka tak heran jika Zuck cukup pede untuk ikut mencalonkan diri jadi capres. Dengan pundi-pundi yang kian gemuk, sehingga membuatnya cukup santai melakukan aktifitas di luar tugasnya sebagai CEO.

Para investor di Facebook juga nampaknya tidak terlalu keberatan dengan aktifitas baru Zuck. Dengan bisnisnya yang semakin mengkilat, ditambah melonjaknya harga saham Facebook sebesar 30% di tahun 2017, tak ada alasan bagi para investor untuk memprotes aktifitas Zuck.[HBS]

 

Muncul di GFXBench, Galaxy J7 (2017) Usung RAM 3GB

Telset.id, Jakarta – Samsung Galaxy J7 (2017) menampakan diri di GFXBench. Kini perangkat yang hadir di situs benchmark tersebut, memperlihatkan spesifikasi yang lebih detail ketimbang sebelumnya.

Terlihat pada spesifikasi Galaxy J7 (2017) ini akan dilengkapi dengan layar Full HD 5,5-inci, berikut dengan sensor kamera berkekuatan 12MP di bagian depan dan belakangnya.

Menurut GFCBench, chipset yang akan digunakan oleh perangkat tersebut adalah buatan Samsung, Exynos 7870. Chip ini memiliki CPU octa-core dengan kecepatan proses 1.5 GHz, sementara chip grafisnya menggunakan Mali-T830.

Untuk RAM yang terlihat dalam daftar sebesar 3GB. Sementara untuk memori internal total 16GB, dengan sisa 11 GB tersedia bagi para penggunanya.

Galaxy J7 (2017) diharapkan menampilkan bodi logam dan sensor sidik jari, yang keduanya terlihat di Galaxy J7 Prime . Tidak ada kabar mengenai tanggal rilis atau penetapan harga kapan hadir di Indonesia. (MS)

Ultah ke-22, Telkomsel Kasih Mobil Sport Mewah ke Pelanggan

0

Telset.id, Jakarta – Telkomsel sebentar lagi akan berulang tahun yang ke-22. Dan seperti tahun-tahun sebelumnya, operator terbesar di Indonesia ini kembali akan “traktir pelanggan” dengan bagi-bagi hadiah menarik. Beragam hadiah telah disiapkan Telkomsel, mulai dari smartphone Samsung Galaxy S7 Edge, paket umroh, hingga mobil sport mewah BMW 320i Sport.

Senior Vice President Consumer Marketing Telkomsel Venusiana Papasi mengatakan, bahwa program loyalitas Telkomsel ditujukan bagi para pelanggan yang selama ini setia menggunakan produk maupun layanan Telkomsel. Ia mengakui, kepercayaan pelanggan menjadi kunci bagi mereka untuk terus berkembang.

“Kami berterima kasih atas kepercayaan pelanggan selama ini, dan tentunya akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan yang kami tawarkan,” ujar Venusiana, dalam keterangan pers, Minggu (7/5/2017).

Program undian Traktir Nasional 2017 diperuntukkan bagi seluruh pelanggan kartuHalo, simPATI, Kartu As, dan LOOP. Periode pertama akan berlangsung mulai 1 Mei hingga 15 Juni 2017, dan dilanjutkan dengan periode kedua mulai 16 Juni hingga 31 Juli 2017.

Program ini berhadiah Voucher Prepaid, Samsung Galaxy, Paket Umroh, Honda Beat CBS ISS, Honda BRV 1,5 E CVT dan hadiah utama berupa BMW 320i Sport.

Untuk mendapatkan kupon undian, pelanggan terlebih dahulu perlu menukarkan Telkomsel poin atau pembelian berbagai macam paket produk Telkomsel. Pelanggan bisa mengaksesnya lewat *123#, atau via aplikasi MyTelkomsel.

Pada kesempatan yang bersamaan, Telkomsel juga melangsungkan program POINtastic Flash Deal yang memberikan berbagai hadiah menarik secara langsung setiap hari Selasa hingga Kamis, 3 hari dalam tiap 2 minggu, mulai bulan April hingga Desember 2017.

Pada periode April hingga Juli 2017, pelanggan dapat memperoleh pilihan hadiah mulai dari paket data dan telepon, e-voucher untuk belanja online di e-commerce yang telah dikenal, seperti Blanja, Bukalapak, Lazada.co.id, dan Tokopedia.

Menariknya, pelanggan bisa mendapatkan smartphone Samsung Galaxy S7, hanya dengan menukar Telkomsel POIN dengan jumlah poin yang jauh lebih rendah. Pelanggan cukup mengunduh aplikasi MyTelkomsel di Google Play Store bagi pengguna Andoid dan Apple App Store bagi pengguna Apple.

“Kami terus berusaha untuk menjaga kesetiaan pelanggan dalam menggunakan layanan kami, diantaranya dengan memberikan the best customer experience, khususnya melalui Telkomsel Poin,” pungkas Venusiana.[HBS]