Beranda blog Halaman 2993

Bisnis Digital akan Jadi Mesin Pendapatan Masa Depan

0

Telset.id, Jakarta – Di saat para pesaingnya menyerah di bisnis digital, Telkomsel justru terus mengembangkan bisnis digitalnya lewat berbagai program inovatif. Ekosistem layanan digital milik operator terbesar di Indonesia ini dikemas dalam serangkaian program Corporate Social Responsibility (CSR) 2017.

Beberapa layanan digital yang masuk dalam program ini adalah The NextDev, IndonesiaNEXT, #internetBAIK, Telkomsel Digital Campus, dan PETANI (Peduli Tani Anak Negeri). Pihak Telkomsel menyatakan bahwa semua ini merupakan bukti keseriusan Telkomsel untuk membangun ekosistem digital di Indonesia.

Menurut Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah, Telkomsel tetap akan mengembangkan bisnis digital sebagai salah satu mesin pertumbuhan pendapatan di masa depan, dan juga sebagai upaya memberikan dampak positif bagi masyarakat.

“Kami tetap berkomitmen untuk mengembangkan ekosistem bisnis digital. Ini merupakan bakti Telkomsel bagi negeri,” ujar Ririek Adriansyah saat berbuka puasa bersama media di Telkomsel Smart Office, Jakarta, Senin (19/6/2017).

Ririek mengungkapkan, bahwa program CSR yang menitikberatkan pada pemanfaatan teknologi digital secara positif ini mempertegas komitmen Telkomsel untuk membangun ekosistem digital di Tanah Air.

“Telkomsel terus menggelar jaringan hingga ke pelosok Indonesia, agar lebih banyak lagi masyarakat yang dapat terhubung dengan Internet dan layanan digital,” tandas Ririek.

Ia menambahkan, bahwa membangun ekosistem digital di Indonesia, perlu dilakukan bersama-sama dengan berbagai pihak yang juga ingin membuat perubahan ke arah yang lebih baik.

Oleh karena itu, sejak tahun 2015 Telkomsel meluncurkan program CSR yang melibatkan berbagai stakeholders, seperti The NextDev, yang mewadahi anak muda di Indonesia untuk berkompetisi membuat aplikasi Smart City.

Ada dua karya anak negeri yang dihasilkan lewat program The NextDev 2016 kini ikut dilibatkan dalam program CSR Telkomsel, yaitu Habibi Garden dan Eragano. Keduanya digandeng untuk mengembangkan program Peduli Tani Anak Negeri atau disingkat PETANI.

PETANI merupakan program e-agriculture yang bertujuan untuk memberdayakan komunitas petani di Indonesia dari hulu ke hilir melalui pemanfaatan teknologi, khususnya seluler dan Internet of Things (IoT).

Solusi ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas petani, mengurangi biaya, dan meminimalisir kemungkinan gagal tanam. Untuk tahap awal, PETANI akan diterapkan di Lampung Selatan untuk komoditas cabai, dan di Garut Jawa Barat untuk komoditas kentang.

Tahun ini pun Telkomsel kembali menyelenggarakan kompetisi The NextDev. Program yang telah berlangsung untuk ketiga kalinya ini, telah menjaring 1.400 aplikasi dari seluruh Indonesia, dan merupakan bentuk upaya Telkomsel dalam mendorong anak muda Indonesia untuk dapat berkompetisi di era digital.

Program The NextDev tahun ini mengusung tema Karya anak Bangsa Untuk Solusi Indonesia dengan mengajak anak muda Indonesia untuk mewujudkan imajinasi dan ide mereka dalam kategori Health, Education, Agriculture, Transportation atau HEAT.

Selain The NextDev, Telkomsel juga kembali menyelenggarakan IndonesiaNEXT yang merupakan program sertifikasi yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan mempersiapkan keahlian profesi mahasiswa dalam menghadapi persaingan global yang lebih kompetitif.

Tidak kurang sebanyak 3.800 peserta dari 344 kampus negeri dan swasta di seluruh Indonesia telah mengikuti program sertifikasi yang didukung oleh berbagai lembaga sertifikasi terpercaya ini, baik skala nasional maupun internasional. Tahun ini IndonesiaNEXT akan diselenggarakan di 10 kota.

Sedangkan untuk mendorong pemanfaatan teknologi informasi yang dapat mendukung berbagai aktivitas formal dan informal di tingkat perguruan tinggi, tahun ini Telkomsel akan melangsungkan program Digital Community Campus. Program ini rencananya akan diterapkan di 20 kampus di 20 kota di Indonesia.

Di sisi lain, dalam membangun ekosistem digital yang positif, Telkomsel mendorong program #internetBAIK (Bertanggung Jawab, Aman, Inspiratif dan Kreatif)  dimana para peserta sosialisasi yang utamnya berasal dari lingkungan sekolah akan dibekali pengetahuan dan pemahaman untuk menggunakan Internet maupun teknologi informasi secara positif.

Di tahun 2016, program ini telah melibatkan sebanyak 2.800 guru dan orang tua murid, 54 sekolah, 900 murid, dan 550 duta #internetBAIK yang akan membantu proses edukasi ke masyarakat.

“Kami ingin dapat terus berperan aktif mengajak masyarakat dalam penggunaan Internet yang positif. Untuk itu tahun ini program #internetBAIK akan terus kami gulirkan di lebih banyak kota lagi,” pungkas Ririek. [HBS]

 

Siap-siap! Spider-Man: Homecoming Versi VR Segera Rilis

Telset.id, Jakarta – Bulan depan, para penggemar Spider-Man akan berbahagia karena Sony Pictures akan meluncurkan Spider-Man: Homecoming secara serentak di seluruh dunia. Tak hanya film saja, Sony selaku pemegang hak dari Spider-Man pun meluncurkan Marvel Spider-Man yang ekslusif hanya untuk PS4 saja.

Lantas cukupkah hanya sampai disitu saja? Tentu saja tidak bagi Sony karena Sony Picture telah mengkonfirmasi jika akan ada hal baru lagi yang berbau Spider-Man yakni Spider-Man: Homecoming versi Virtual Reality (VR).

[Baca juga: Bukannya Jadi Superhero, Spiderman Ini Malah Jadi Mainan]

Dilansir dari Android Headlines, Spider-Man: Homecoming versi VR ini akan memiliki latar belakang yang sama dengan versi film yang akan diluncurkan pada 7 Juli mendatang. Nantinya si pemain akan bisa merasakan sensasi menjadi seorang ‘spidey” yang bisa bergelantungan menggunakan jaring laba-labanya, hingga melawan musuhnya yakni Vulture.

Spider-Man: Homecoming sendiri merupakan kolaborasi resmi pertama antara Sony Pictures dan Intel yang memang merupakan pemain utama di industri teknologi VR. Menurut Senior VP Intel, Doug Fisher, game berbasis VR ini pun menjadi langkah awal dimana ke depannya akan terdapat lebih banyak proyek tentang VR.

[Baca juga: 5 Game Baru PlayStation 4 yang Wajib Dimainkan]

Spider-Man: Homecoming versi VR pada 30 Juni mendatang dan akan tersedia tidak hanya untuk konsol VR milik Sony yakni PlayStation VR, namun juga tersedia bagi HTC Vive serta Oculus Rift. Bagaimana para penggemar spidey, siap memainkannya? (FHP/HBS)

Samsung Garap Tablet Tahan Banting?

Telset.id, Jakarta – Samsung dikabarkan sedang menggarap seri tablet tahan banting di tahun ini. Kabarnya perusahaan asal Korea Selatan itu sedang mengerjakan Samsung Galaxy Tab Active 2 yang akan diperkenalkan pada ajang IFA 2017 yang akan digelar pada awal September mendatang di Berlin, Jerman.

Dilansir dari SamMobile, sesuai namanya yang membawa emblem ‘Active’, tablet ini akan memiliki ketahanan akan debu dan air serta tahan banting juga sehingga bisa dibawa kemana-mana oleh penggunanya di berbagai kondisi.

[Baca juga: Gagal Lulus Test, Galaxy S7 Active Tidak Tahan Air]

Suksesor dari Galaxy Tab Active yang diluncurkan tiga tahun lalu itu sendiri hingga kini memang masih belum terungkap spesifikasi apa yang dibawa. Namun kabarnya, tablet tersebut akan memiliki spesifikasi entry-level dan terbagi menjadi dua model yakni model SM-T395 (LTE + WiFi) dan SM-T390 (WiFi saja).

Yang menarik adalah ketersediaan dari tablet tahan banting ini. Kabarnya kehadiran Samsung Galaxy Tab Active 2 tidak hanya akan tersedia di Eropa dan Amerika saja, melainkan akan tersebar di wilayah lain seperti Asia dan juga Amerika Utara.

[Baca juga: Setangguh Apa Galaxy S7 Active di Hadapan ‘Sang Kakak’?]

Sayang, hingga kini masih belum ada informasi lebih lanjut negara mana saja yang akan kebagian tablet ini serta berapa Samsung akan melepas Galaxy Tab Active 2. (FHP/HBS)

Bos Amazon Kebingungan ‘Habiskan’ Duitnya, Ada Saran?

0

Telset.id, Jakarta – Bos Amazon, Jeff Bezos kini menempati peringkat kedua sebagai orang terkaya di dunia setelah Bill Gates. Yang menarik,  dengan total kekayaan sebesar USD 84,6 miliar atau sekitar Rp 1.124 triliun, Bezos justru “kebingungan” untuk menghabiskan duitnya.

Sebagai orang nomor dua terkaya du dunia, Bezos kini hanya terpaut USD 5 miliar atau sekitar Rp 66,4 triliun untuk menyalip Gates. Namun siapa sangka, kebanyakan uang tidak selamanya menyenangkan.

Hal ini dikarenakan Bezos mengaku bahwa dirinya bingung untuk ‘menghamburkan’ uang yang kini dia miliki. Oleh karena itu, dia berencana untuk melakukan filantroipi. Namun karena kebingungan, dia meminta saran ke pengikut Twitternya jenis filantropi apa yang harus dia lakukan.

“Saya ingin membuat kegiatan filantropi yang bisa membantu orang banyak dan berdampak panjang,” ujar Bezos, seperti dikutip Telset.id dari DigitalTrends.

Meskipun memiliki tujuan baik, namun dia sadar bahwa tindakannya ini bisa memicu tanggapan negatif oleh warganet. Namun dia memilih untuk mendengar semua orang, termasuk yang tidak suka dengan kicauannya.

“Jika kalian pikir pendekatan (lewat Twitter) ini salah, saya ingin dengar juga,” tambahnya.

Sebagai informasi, saat ini Jeff melalui Amazon dan Blue Origin telah memiliki kontribusi yang cukup besar. Namun jika dibandingkan dengan Gates, tentunya apa yang dikeluarkan belumlah sebanding. [NC/HBS]

YotaPhone Luncurkan Ponsel Dua Layar Generasi Ketiga

0

Telset.id, Jakarta – Perusahaan ponsel pintar asal Rusia, YotaPhone, kembali meluncurkan ponsel pintar terbaru mereka. Perusahaan yang terkenal dengan ponsel dua layar tersebut memperkenalkan ponsel generasi ketiganya, YotaPhone 3.

YotaPhone 3 akan memiliki layar AMOLED sebagai layar utamanya. Sedangkan untuk layar kedua, mereka masih menggunakan layar E Ink Display, seperti ponsel generasi sebelumnya.

Untuk memproduksi ponselnya, YotaPhone dikabarkan telah menggandeng salah satu pabrikan OEM asal Tiongkok, yakni ZTE. Kedua perusahaan ini telah menjalin kerja sama semenjak 2015 silam untuk memproduksi produk ponsel YotaPhone.

Untuk spesifikasinya, YotaPhone 3 disebutkan memiliki dua kapasitas penyimpanan, yakni 64GB dan 128GB. Namun sayang, spesifikasi lengkap dari ponsel ini masih belum dapat dikonfirmasi.

Sementara untuk harganya, YotaPhone 3 akan dijual seharga USD 350 atau sekitar Rp 4,6 juta untuk yang memiliki penyimpanan 64GB. Sedangkan untuk yang 128GB, mereka akan melepas ponsel ini seharga USD 450 atau sekitar Rp 6 juta.

Saat ini, YotaPhone diketahui hanya akan dijual di Tiongkok dan Rusia saja. Belum ada pengumuman resmi dari YotaPhone apakah mereka akan menjual perangkat tersebut di negara lain di dunia. [NC/HBS]

Microsoft Tuding iPad Pro Contek Ide Tablet Surface

0

Telset.id, Jakarta – iPad Pro digadang-gadang memiliki kemampuan yang mendekati sebuah laptop. Namun, banyak orang merasa tampilan iPad Pro semakin mirip dengan Surface, tablet 2-in-1 milik Microsoft. Raksasa software ini pun menuding Apple meniru ide tablet Surface.

Kemiripan ini mulai terlihat saat Apple mengeluarkan dock keyboard serta stylus khusus bagi iPad Pro, yang semakin membuat perangkat tersebut jadi semakin mirip dengan Surface. Melihat hal tersebut, General Manager dari perangkat Surface Ryan Gavin menuding bahwa ini adalah bukti nyata bahwa Apple ‘menyontek’ ide dari Microsoft.

“Kami sudah mengembangan Surface selama bertahun-tahun. Tapi saat Surface pertama kali di perkenalkan, semuanya skeptis, termasuk mereka (Apple). Kini Apple mengikuti (ide) dan iPad Pro merupakan contuh jelasnya,” ujar Ryan seperti dikutip dari laman BusinessInsider.

Dia pun menyindir Apple dengan mengatakan jika Microsoft yang menyontek Apple, produk Surface tidak akan pernah diluncurkan oleh mereka (Microsoft). “Kalau kami mencontoh (Apple), kami tak bakal membuat produk seperti Surface Pro atau Surface Book,” tegasnya.

Surface pertama kali diluncurkan oleh Microsoft pada 2012. Microsoft sendiri mengaku bahwa pengembangan Surface dikarenakan tingginya minat penggua untuk memiliki sebuah tablet 2-in-1 dengan kemampuan setara sebuah laptop. [NC/HBS]

Terbongkar, Drone untuk Selundupkan Barang ke Penjara

Telset.id, Jakarta – Perkembangan teknologi kadang membawa dampak negatif dan positif, tergantung orang yang memanfaatkannya. Misalnya saja drone, jika digunakan dengan baik, bisa membantu pengguna mengambil gambar video di daerah yang sulit terjangkau. Tapi jika digunakan orang jahat, drone bisa untuk menyelundupkan barang.

Seperti dilansir dari The Verge, ada sebuah laporan yang menemukan jika selama lima tahun terakhir, drone dimanfaatkan untuk mengantarkan barang selundupan ke penjara federal di Amerika Serikat (AS). Tak cuma sekali atau dua kali, tapi lebih dari 12 kali!

Menurut Departemen Kehakiman AS, barang-barang yang diselundupkan antara lain ponsel, narkoba, hingga konten-konten porno. Ironisnya, ternyata ada juga perusahaan yang khusus menerima “orderan” pengiriman barang selundupan menggunakan drone ini.

[Baca juga: Facebook akan Sebar Internet via Drone di Wilayah Bencana]

Tak tanggung-tanggung, harga per sekali pengiriman ke penjara dipatok sebesar USD 6.000 atau sekitar Rp 79 jutaan. Kejadian seperti ini sebenarnya tak cuma terjadi di wilayah Amerika saja, tapi juga di negara lainnya.

Seperti misalnya saja pada tahun 2014 silam di Australia, dimana polisi setempat mengatakan ada drone yang berusaha untuk menyelundupkan narkoba. (FHP/HBS)

Google Pixel 2 Mirip LG G6 dan Essential Phone?

Telset.id, Jakarta – Beberapa waktu lalu, muncul bocoran terbaru dari Google Pixel 2 di situs Reddit. Bocoran itu berupa hasil rekayasa 3D alias render yang memperlihatkan konsep desain dari smartphone penerus seri Google Pixel itu.

Dilansir dari Android Headlines, seorang pengguna Reddit yang mem-posting hasil render tersebut menyebutkan jika konsep desain itu terinspirasi oleh dua smartphone yakni LG G6 dan juga Essential Phone. Hal itu tentu cukup relevan jika melihat dari bocoran yang sebelumnya yang menyebutkan bahwa salah satu varian Pixel 2 yakni ‘Taimen’ atau Google Pixel XL 2 akan dibuat oleh LG.

[Baca juga: Bukan HTC, Google Tunjuk LG Produksi Pixel XL 2]

Jika melihat dari konsep desain itu, Pixel 2 membawa desain borderless mirip seperti Essential Phone, tapi dikemas dalam frame yang mirip seperti LG G6 meski bagian bawah Pixel 2 yang lebih tipis. Akibat desain borderless, Google Pixel 2 pun menyematkan tiga tombol utamanya di dalam layar, tidak lagi tombol kapasitif.

Di bagian belakangnya, penempatan kamera pun mirip seperti LG G6 yakni secara horizontal. Meski begitu, peletakkan kamera pada Pixel 2 cukup berbeda. Kamera ganda pada smartphone ini diapit oleh dua LED Flash di sisi kiri dan kanannya. Sedangkan tepat di bagian bawahnya terdapat sensor sidik jari dan juga logo Google.

[Baca juga: Google Batal Rilis Google Pixel 2 “Muskie”]

Jika sudah muncul bocoran render-nya, kita hanya harus menunggu bocoran lainnya yang biasanya sudah berupa wujud asli atau lainnya. So, kita tunggu saja kabar selanjutnya dalam beberapa minggu ke depan. (FHP/HBS)

Awas! 800 Aplikasi Android Gratisan Disusupi Malware

1

Telset.id, Jakarta – Android sudah lama dikenal sebagai platform yang rentan disusupi malware. Tapi sepertinya kali ini Anda pengguna Android harus lebih berhati-hati lagi, karena baru saja beredar kabar bahwa ada sekitar 800 aplikasi Android gratisan yang disusupi malware.

Malware yang diketahui sebagai Xavier ini pertama kali dilaporkan oleh ahli keamanan di Trend Micro. Mereka melaporkan bahwa saat ini sudah banyak korban yang terjangkit malware baru tersebut.

Melansir dari laman PhoneArena, mereka menyebutkan bahwa malware ini bersembunyi di aplikasi edit foto dan aplikasi wallpaper gratisan di Play Store. Yang mengejutkan lagi, aplikasi tersebut sudah diunduh hingga jutaan kali.

Sebenarnya, Xavier sendiri sudah terdeteksi sejak dua tahun yang lalu. Namun pada saat itu malware ini masih berupa adware yang sebenarnya tidak berbahaya. Namun seiring berjalannya waktu, para peretas pembuat Xavier memodifikasi kode dari malware tersebut.

Kini Xavier dapat  mengeksekusi kode dari jarak jauh, serta mencuri informasi pemilik perangkat. Untuk data yang dicuri sendiri di antaranya adalah alamat e-mail, informasi perangkat, lokasi, operator jaringan, serta berbagai aplikasi yang terpasang. Meskipun tidak terlalu kritikal, namun tetap saja para peretas mengambil sebuah informasi yang bersifat pribadi.

Di sisi korban sendiri, Xavier dilaporkan sudah menyebar ke beberapa negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Vietnnam, dan Filipina. Selain itu, sejumlah pengguna di Amerika dan Inggirs juga disebut telah terjangkit malware ini. Oleh karena itu, para pengguna Android diimbau untuk lebih selektif lagi dalam memilih aplikasi yang memiliki label gratis.

Sekedar informasi, pada Maret 2017 dilaporkan ada lebih dari 100 aplikasi di Google Play terinfeksi malware yang ada di Windows. Kemudian, bulan Mei, 36 juta perangkat Android terkena malware Judy. [NC/HBS]

Kreatif, Server Ini Juga Bisa Jadi Mesin Penghangat

Telset.id, Jakarta – Pernah melihat ruangan yang berisi banyak server sebagai data center dari perusahaan? Jika pernah tentu Anda tahu jika ruangan tersebut harus memiliki suhu yang ekstra dingin untuk menormalkan suhu server yang boleh dibilang menjadi “sumber panas”.

Tentu satu hal yang langsung kita pikirkan mengenai server atau data center adalah budget yang mahal entah itu untuk membeli server-nya, membuat ruangan khusus yang dingin, dan lainnya.

Tapi ada satu perusahaan asal Belanda yang memiliki ide kreatif untuk menyimpan server mereka sekaligus memberi keuntungan bagi masyarakat banyak. Adalah Nerdalize yang membuat server dengan kemampuan tambahan, yakni sebagai penghangat ruangan. Fungsi ini tentunya sangat berguna bagi keluarga yang sedang menghadapi musim dingin atau musim hujan.

[Baca juga: Teknologi Ultrasonic akan Gantikan Sistem Pengering Jadul]

Dilansir dari Digital Trends, server buatan Nerdalize ini adalah salah satu contoh dari simbiosis mutualisme versi teknologi. Karena Nerdalize dapat memangkas biaya untuk pusat server mereka hingga 50 persen karena server akan ditaruh di rumah yang rela disimpan server oleh perusahaan tersebut.

Sedangkan bagi rumah “relawan”, mereka mendapat keuntungan yakni bisa menghemat hingga $340 atau sekitar Rp 4,5 juta karena mereka bisa mendapatkan mesin penghangat yang bisa berfungsi sebagai penghangat ruangan, shower air panas, dan lainnya.

[Baca juga: Unik! Gelang Ajaib Ini Ubah Gerakan Jadi Alat Musik]

“Inovasi ini dapat mengurangi konsumsi energi rumah tangga dan juga mengurangi energi yang dibutuhkan untuk mendinginkan server,” jelas pihak Nerdalize.

Server ini sendiri rencananya akan segera dipasangkan pada 42 rumah di Belanda sebagai uji coba. Jika berjalan dengan baik, maka server buatan mereka secara resmi memiliki tugas tambahan yakni sebagai mesin pemanas yang memberikan keuntungan bagi keluarga. (FHP/HBS)

Bukan Roket, Mantan Insinyur NASA Malah Bikin Klakson Mobil

Telset.id, Jakarta – Pernah kesal mendengar klakson mobil yang nadanya terdengar provokatif? Ya, meski yang menekan klaskon mungkin tidak bermaksud begitu, tapi entah kenapa terkadang klakson mobil yang kita dengar terasa mengganggu dan terkadang “menaikkan” tensi darah pengendara di depannya.

Melihat kondisi itu, seorang YouTuber merancang secara khusus sebuah klakson mobil yang terdengar “lebih bersahabat”. Perancang klakson mobil ini adalah Mark Rober, seorang insinyur yang pernah bekerja di badan antariksa Amerika Serikat, NASA.

“Klakson standar sangat ‘one-dimensional‘ dan tidak memberi tahu pengemudi lain apa maksud Anda membunyikan klakson,” kata Rober di channel YouTube-nya.

[Baca juga: Facial Recognition, Teknologi Baru Boarding Pass di Bandara]

Untuk itu, Rober pun menciptakan klakson mobil yang memiliki tiga suara. Klakson pertama adalah “Courtesy Honk”, yang menurut Rober mampu membunyikan klakson bernada tinggi. Bunyi suara klakson ini bermaksud mengingatkan pengemudi lain untuk fokus pada jalan di depan, atau mengingatkan jika lampu hijau telah menyela tanpa terdengar “terlalu marah”.

Klakson selanjutnya adalah klakson yang terdengar seperti suara alien. Meski terdengar bunyinya agak aneh, tapi bunyi klakson ini dimaksudkan untuk “berinteraksi” dengan orang ketika mereka kelupaan sesuatu, seperti lupa menutup pintu mobil, dan lainnya.

Klakson terakhir yang dia perkenalkan berbanding terbalik dengan dua klakson sebelumnya. Klakson ini memiliki suara yang cenderung sangat keras mirip klaskon truk atau kereta. Menurutnya, klakson itu ditujukan untuk para remaja yang tidak terlalu memperhatikan jalan saat mereka menyeberang jalan.

[Baca juga: NASA Siapkan Proyek Untuk Jelajah Atmosfer Matahari]

“Seperti saat dua remaja yang menyeberang jalan di depan mobil Anda sambil bermain fidget spinner dan tanpa mempedulikan Anda,” ucapnya.

Well, apakah benar klakson hasil rancangan Rober ini cukup manjur untuk mengingatkan pengemudi lain atau pejalan kaki tanpa harus terdengar “provokatif” atau marah”? Silahkan Anda menilainya dan memberikan komentar. (FHP/HBS)

Ini 4 Jurus YouTube Melawan Aksi Terorisme

0

Telset.id, Jakarta – Para penyedia platform medai sosial sedang gencar mengatasi maraknya konten negatif dan juga propaganda aksi terorisme yang disebarkan kelompok-kelompok ekstrimis. YouTube merupakan salah satu media sosial yang kini sedang getol membersihkan konten-konten negatif di layanan mereka.

Penyedia layanan berbagi video milik Google ini telah menyaiapkan empat langkah baru yang diambil untuk menghadapi segala bentuk aktivitas ekstremisme dan propaganda teroris di platform mereka.

“Kami telah melakukan kerja sama dengan lembaga pemerintahan dan lembaga penegak hukum untuk melawan aktivitas terorisme di dunia maya,” ujar Wakil Presiden Senior dan Penasihat Umum Google Kent Walker seperti dikutip dari laman TheVerge.

Kent menjelaskan bahwa langkah pertama yang dilakukan Google adalah memperluas penggunaan sistem otomatis mereka untuk mengidentifikasi video yang berkaitan dengan teror. Caranya, mereka akan “mengajarkan” mesin di sistem mereka untuk mengidentifikasi sebuah video.

Langkah kedua yang dilakukan adalah dengan memperluas para ahli terpercaya. Hal ini dilakukan dengan cara menambahkan 50 LSM ahli ke 63 organisasi yang mendapatkan pendanaan dari Google untuk menandai video yang berbau terorisme.

Kemudian, langkah ketiga adalah dengan melakukan penarikan dana revenue dari video yang diunggah, dan menyembunykan konten yang dirasa menyerempet soal terorisme. Salah satu contohnya adalah video mengenai konten yang bersifat memprovokasi.

Lalu langkah terakhir yang mereka lakukan adalah dengan membuat sebuah sistem yang dapat mengalihkan pengguna yang diduga sebagai calon potensial untuk mendapat konten video anti-terorisme, sehingga dapat meredam keinginan mereka untuk ikut sebuah kelompok teroris.

“Pendekatan yang menjanjikan ini memanfaatkan kekuatan iklan online yang ditargetkan untuk menjangkau calon teroris yang potensial, dan mengalihkannya ke video anti-terorisme yang dapat mengubah pemikiran mereka untuk bergabung,” jelas Kent.

Selain itu, dia juga telah menjalinn kerja sama dengan penyedia platform media sosial seperti Facebook dan Twitter untuk mengembagkan alat dan teknik yang dapat meredam konten berisi teror dan konten negatif lainnya di internet. [NC/HBS]