Beranda blog Halaman 2620

Oppo Luncurkan Smartphone Terjangkau, Realme 1

Telset.id, Jakarta – Di tahun ini, Oppo membuat kejutan dengan meluncurkan sub-brand bernama Realme. Merk tersebut nantinya bakal menjadi seri khusus yang hanya dijual secara online, sekaligus menjadi seri Oppo dengan harga yang terjangkau.

Produk pertama dari sub-brand ini adalah Realme 1 yang sebenarnya merupakan rebranding dari seri Oppo A3. Dilansir dari GSMArena, Realme 1 dikemas dengan desain berbeda dibandingkan smartphone terjangkau atau entry-level lainnya.

Bagaimana tidak, smartphone ini sudah mengadopsi desain bezel-less dengan adanya notch atau poni di bagian atasnya. Selain itu, bagian belakang smartphone juga terlihat jauh lebih elegan karena dibalut oleh warna Diamond Black.

“Apakah semua smartphone terjangkau terlihat sama? Tunggu keunikan Realme Diamond Black,” kata Oppo dalam banner promosinya.

Baca Juga: Review Oppo F7, Smartphone Berponi yang Jago Selfie

Memang tidak disebutkan spesifikasi lengkap dari smartphone ini. Namun dikabarkan smartphone tersebut akan ditenagai oleh prosesor MediaTek Helio P60 dan disebut-sebut juga akan disematkan kamera depan dengan teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) yakni A Beauty Technology 2.0.

Realme 1 sendiri bakal segera dijual secara resmi pada 15 Mei mendatang di Amazon India. Menurut bocoran yang beredar, Realme 1 akan dijual antara USD 150 atau sekitar Rp 2 jutaan sampai USD 300 atau setara dengan Rp 4,1 jutaan. (FHP)

5 Gadget yang Bikin Olahraga Semakin Asyik

Telset.id – Olahraga adalah rekreasi yang sangat fleksibel dan menyenangkan apalagi olahraga di beberapa destinasi yang berbeda atau ditempat-tempat yang sangat eksotis.

Banyak penggila olahraga  melakukannya  di luar kota bahkan luar negeri. Hal ini semata-mata demi kenyamanan dan suasana yang nyaman untuk olahraga.  Bahkan untuk berolahraga dengan pengalaman yang imersif Anda mencoba berolahraga di tempat-tempat yang belum Anda kunjungi. Sebelum mengunjungi tempat tersebut, tentunya Anda membutuhkan   seperti tiket pesawat murah di beberapa e-commerce. ketika semua lengkap, adalagi perlengkapan yang Anda harus bawa bahkan Anda miliki seperti  gadget yang nantinya bikin olahraga semakin asyik.

Nah! untuk mendukung kegiatan Anda untuk olahraga lari, Telset.id memiliki 5 Gadget yang dilengkapi fitur-fitur pendukung kesehatan Anda.

Berikut 5 Gadget yang Bikin Olahraga Lari Semakin Asyik :

1.SwiMP3 2G Waterproof Music

Aktivitas berenang Anda akan semakin menarik. MP3 Player tahan air ini berbasis transmisi audio yang diinduksi melalui rongga tulang pipi. Meski tanpa bantalan telinga, SwiMP3 memiliki kualitas suara yang bagus. Di samping itu, Penyimpanan 2GB bisa diisi sekitar 500 lagu, atau selama 30 jam musik. Kini, Anda bisa mendengarkan musik, audio buku, maupun podcast dengan kejernihan suara luar biasa.

2.Bose SoundSport™ In-ear Headphones

In-ear headphones ini membantu memaksimalkan olahraga Anda. Selain tahan terhadap keringat, produk keluaran Bose ini nyaman digunakan meski latihan Anda cukup berat. Microphone yang juga berfungsi sebagai remote di salah satu kabel memudahkan Anda mengontrol volume, mengubah trek musik, dan melakukan panggilan tanpa menyentuh perangkat. Soal audio, jangan meremehkan perangkat yang satu ini: memanjakan telinga Anda.

3.Fitbit Flex

Perangkat yang satu ini berbentuk ramping dan penuh gaya. Anda bisa menggunakan Fitbit Flex untuk menghitung jumlah langkah, jauhnya jarak aktivitas dan pembakaran kalori mulai pagi hingga sore. Saat malam, perangkat ini akan mengukur kualitas tidur Anda. Cukup periksa lampu di perangkat ini untuk memantau target Anda. Gadget ini akan memotivasi Anda untuk lebih aktif.

4.Adidas miCoach Smart Run

Adidas miCoach Smart Run dirancang sebagai pelengkap aktivitas berolahraga. Jam ini hadir dengan tenaga baterai 410 mAh dan media penyimpanan internal sebesar 4GB serta layar berukuran 1.45 inci (184×184 pixel) yang dilapisi oleh Gorilla Glass. Perangkat ini memiliki beberapa mode pemakaian yaitu Watch Mode, Marathon Mode, dan Training Mode. Adidas miCoach Smart Run dilengkapi dengan sensor-sensor pendukung, seperti: GPS, Accelerometer, dan sensor optikal detak jantung.

5.Oregon ATC Mini

Jika GoPro dan perlengkapan dalam airnya terlalu besar untuk kegiatan eksplorasi film sub-aqua Anda, coba ATC Mini. Perangkat sejenis kamera ini bisa membuat rekaman gambar dengan kualitas resolusi hingga 720p HD dan tahan air hingga kedalaman 20 meter. Perangkat ini juga bisa dipasang di berbagai benda. Berbobot hanya 120 gram, peranti unik ini dapat menyimpan video Anda di dalam kartu microSD.

Setelah Dipermak, Tesla Model 3 Diklaim Setara BMW dan Mercy

Telset.id, Jakarta – Analisa dari Munro & Associates pernah mengungkapkan ada celah panel dan ketidaksempurnaan di mobil Tesla Model 3. Tesla tak tinggal diam. Tesla langsung memperbaiki semua kelemahan dan kini sudah teratasi.

Perusahaan mobil listrik itu menyatakan bahwa Tesla Model 3 telah disempurnakan oleh teknisi. Tesla Model 3 bahkan ditingkatkan kualitasnya sebesar 40 persen. Perusahaan mengklaim bahwa Tesla Model 3 kini selevel Audi, BMW, dan Mercedes.

“Tesla Model 3 memiliki pelindung baterai yang tidak ada di mobil lain. Tesla Model 3 mempunyai profibilitas setara Model S dan Model X. Tesla Model 3 dijamin memiliki tingkat keamanan tinggi,” terang pihak Tesla seperti dilansir Engadget.

Beberapa waktu lalu, Tesla menghentikan sementara perakitan Model 3 sebagai bagian dari jeda produksi. Penghentian tersebut merupakan yang kali kedua sejak Februari 2018. Tesla untuk sementara menghentikan produksi Model 3 guna memperbaiki kelemahan.

Berita Terkait:  Ini Bukti Mobil Tesla Bisa Prediksi Kecelakaan

Pada pekan terakhir Maret 2018, Tesla memproduksi lebih dari 2.000 Model 3. Tesla menggadang bisa memperoduksi total 5.000 Model 3 pada akhir kuartal II-2018. CEO Tesla, Elon Musk, awalnya menargetkan produksi Model 3 sebanyak beberapa ratus ribu selama tahun ini.

“Kami sempat menghentikan produksi untuk meningkatkan otomatisasi dan secara sistematis mengatasi kemacetan,” kata Elon Musk. Sekadar informasi, Tesla Model 3 dijual ke pasaran seharga mulai 35.000 dolar Amerika Serikat per unit. [BA/HBS]

Sumber: Engadget

Teknologi Pencatat Skor akan Jerat “Penduduk Nakal” China

1

Telset.id, Jakarta – Pemerintah China mungkin sudah beberapa langkah lebih maju dalam menerapkan teknologi informasi dalam urusan kependudukannya di banding Indonesia.

Langkah itu terbukti bisa membantu negara ekonomi nomor satu dunia tersebut untuk mengatur perilaku penduduknya, khususnya warga yang “nakal”, pelaku kriminal, berbuat onar dan sebagainya.

Contohnya adalah pada penerapan teknologi pencatatan skor pribadi untuk seluruh penduduknya. Ini mungkin seperti penilaian bintang pada driver transportasi online setelah kita mempergunakan jasa mereka.

Menurut Cnet, Rabu (2/4/2018), pada 2020 mendatang 1,4 miliar warga China bakal menerima skor pribadi mereka, yang ditentukan oleh teknologi pengenalan wajah yang dikelola negara. Skor itu bahkan akan menentukan sekolah yang dapat diakses anak-anak mereka.

Koran The Paper yang dikelola pemerintah mengungkapkan salah satu sekolah menengah di Kabupaten Changle, Provinsi Shandong, baru-baru ini memperbarui kebijakan sekolahnya dengan menerapkan sistem baru terebut.

Sekolah tersebut tidak akan lagi mendaftarkan siswa yang orang tuanya memiliki nilai kredit sosial yang buruk.

Sejak transisi ke pemilik swasta pada 2002, sekolah ini harus mematuhi aturan ketat tentang pendaftaran swasta yang ditetapkan oleh otoritas lokal.

“Terhadap orang-orang yang memiliki perilaku merusak kepercayaan yang serius, sekolah swasta yharus membatasi kemampuan anak-anak mereka untuk menghadiri sekolah swasta dengan biaya sekolah tinggi. Ini untuk melaksanakan tanggung jawab mendisiplinkan orang-orang dengan kredit buruk secara praktis,” tulis pihak berwenang China.

Baca juga: Waduh! China Temukan Zat Beracun Pemicu Kanker di Casing Ponsel

Seorang jurnalis Tiongkok baru mengetahui apa yang akan dilakukan pemerintah kepada warga yang tidak berperilaku baik. Liu Hu, yang ditahan selama satu tahun pada 2013 karena pencemaran nama baik, baru-baru ini diperintahkan oleh pengadilan untuk meminta maaf atas serangkaian tweet yang ditulisnya.

Namun pemerintah menganggap permintaan maafnya tidak tulus dan memasukkannya ke dalam daftar orang-orang yang tidak dapat dipercaya. Daftar itu tidak hanya mencegahnya membeli tiket pesawat, tetapi juga mengurangi pilihan perumahan dan pendidikannya.

“Saya tidak bisa membeli properti. Anak saya juga tidak bisa mendaftar ke sekolah swasta,” katanya kepada CBS New York. [WS/HBS]

Sumber: Cnet

Remaja Ini Nekat Tiduran di Rel Kereta demi Panen “Like”

Telset.id, Jakarta – Alexey Derbilov, seorang remaja 19 tahun di Moskow, Rusia, melakukan aksi nekat demi eksis di media sosial. Ia rela tiduran di rel, menunggu kereta api tiba di sebuah stasiun.

Derbilov melompat ke sela-sela rel kereta, lantas tiduran secara tengkurap dan menutup telinga menggunakan kedua tangan. Tak lama kemudian, kereta api datang untuk menurunkan penumpang.

Kereta api itu berhenti tepat di atas tubuh Derbilov. Setelah kereta api melanjutkan perjalanan, Derbilov masih dalam posisi yang sama, yakni tengkurap.

Perekam video tertawa-tawa melihat aksi berbahaya Derbilov. Namun, tak lama berselang, seorang petugas mengetahui perbuatan tersebut dan memarahi Derbilov.

Kepada petugas, Derbilov mengaku terjatuh ke rel. Ia pun tidak diproses lebih lanjut. Akan tetapi, video itu viral di media sosial pada satu hari berselang.

Menurut laporan Daily Mail, Derbilov melakukan aksi ekstrem tersebut di Stasiun Vystavochnaya di jalur Filyovskaya Metro, Moskow, Rusia. Si perekam aksi adalah temannya.

Derbilov memutuskan mempertontonkan atraksi itu demi panen “like” di media sosial miliknya. Tapi, apa yang terjadi, ia justru tetap harus meminta maaf kepada kepolisian setempat.

Baca juga: “Manusia Ikan” Suku Bajau Mampu Menyelam 70 Meter

“Saya melakukannya untuk meningkatkan popularitas media sosial. Saya ingin mendapatkan banyak “like”,” papar Derbilov via akun media sosial miliknya.

Sumber: Dailymail

 

https://www.youtube.com/watch?v=hD-PuR9x9bM

Saingi Tinder, Facebook Bikin Aplikasi Kencan

2

Telset.id, Jakarta – Pada ajang tahunan Facebook F8 di Amerika Serikat, CEO Mark Zuckerberg mengumumkan kehadiran aplikasi baru bernama Dating. Dalam presentasinya, Zuckerberg menyatakan aplikasi kencan buatannya ini bisa dimanfaatkan oleh pengguna untuk mencari jodoh.

Fitur Dating di Facebook mirip aplikasi Tinder dan Bumble. Dalam presentasinya, Zuckerberg menjelaskan secara detail tentang keamanan dan keunggulan fitur Dating ketimbang Tinder dan Bumble. Lalu, seperti apa fitur Dating milik facebook?

Menurut laporan CNBC, fitur Dating membuat pengguna Facebook seolah memiliki dua akun. Akun fitur Dating akan terpisah dari akun Facebook. Berbeda dengan di facebook, di fitur Dating pengguna hanya akan menggunakan nama depan di profil.

Yang membuat sedikit lega, pengguna tak perlu malu memanfaatkan fitur Dating. Sebab, teman-teman di Facebook tak akan tahu kalau pengguna ternyata mengakses fitur perjodohan itu. Kotak masuknya pun tidak jadi satu alias terpisah.

Kotak masuk di fitur Dating tidak bisa dipakai untuk mengirim foto maupun tautan. Kotak masuk fitur Dating hanya bisa digunakan untuk saling berbelas teks. Fitur Dating juga menggunakan algoritma untuk mencari kecocokan dengan kategori tertentu.

Berita Terkait: Gara-gara Facebook, Aplikasi Tinder Bermasalah

Sesama pengguna fitur Dating bisa mengetahui apabila sama-sama memiliki ketertarikan terhadap suatu kegiatan atau hobi. Kalau mendapatkan teman yang sepemikiran, pengguna bisa melanjutkannya dengan saling berbalas kontak melalui kotak masuk.

Berita Terkait: Ribut Soal Kencan, Tinder dan Bumble Saling Ancam

“Fitur Dating bakal mulai uji coba pada tahun ini,” ujar Zuckerberg. Bagaimana tanggapan Tinder dan Bumble? Mereka tampaknya masih sibuk bersengketa terkait gugatan pelanggaran paten dan merek dagang. Pertikaian keduanya mengenai permasalahan itu tak kunjung usai.

Sumber: CNBC

Lagi, Apple Digugat soal Kamera Ganda

0

Telset.id, Jakarta –  Apple kembali mendapat gugatan terkait paten teknologi kamera ganda di iPhone 8 dan iPhone X. Apple dituding telah mencuri teknologi tersebut.

Gugatan kepada Apple dilayangkan oleh perusahaan asal Israel, Coephotonics. Gugatan tersebut merupakan yang kali kedua dilayangkan kepada Apple oleh perusahaan yang sama.

Pada gugatan pertama, November 2017 lalu, Corephotonics menggugat penggunaan kamera ganda untuk iPhone 7 Plus. Coephotonics memang menjadikan kamera ganda sebagai nilai jual produksi perusahaan.

iPhone X, yang rilis pada November 2017, diperkenalkan pada September 2017. Paten kamera ganda Corephotonics kepada Badan Paten dan Merek Amerika Serikat baru disahkan pada Januari tahun ini.

Sejumlah phak menilai, Apple sama sekali tidak melanggar hak paten atau hak cipta milik Corephotonics. Anehnya, selama ini Corephotonics mendapat suntikan dana dari Foxconn, pemasok komponen iPhone.

Apple belum memberi pernyataan terkait gugatan oleh Corephotonics. Kuat dugaan, Apple tak akan menganggap serius gugatan tersebut. Apple yakin tidak melakukan pelanggaran paten.

Berita Terkait: Bikin iPhone Lemot, Apple Digugat 370 Ribu Pengguna

Sebenarnya bukan baru pertama Apple mendapat gugatan. Bahkan pada awal 2018 ini, Apple harus dipusingkan dengan gugatan class action dari penggunanya yang tak terima iPhone lawas mereka diturunkan performanya. Tak tanggung-tanggung, Apple harus menghadapi 370 ribu orang yang mengajukan gugatan.

Gugatan ini bahkan menjadi rekor bagi Apple karena menjadi gugatan class actionterbesar yang pernah dihadapi oleh perusahaan asal Cupertino tersebut.

Gugatan ini diajukan oleh pengguna asal Korea Selatan. Mereka kecewa dengan apa yang telah dilakukan oleh Apple, yang menurunkan performa iPhone lawas mereka.

Sumber: Engadget

Fitbit dan Google Kerjasama Garap Wearable Kesehatan

1

Telset.id,Jakarta –  Fitbit akan bekerjasama dengan Google untuk mengubah masa depan kesehatan digital dan wearable gadget. Rencana kerjasama untuk menggembangkan produk dan layanan baru ini diumumkan pada Senin (30/4/2018) lalu.

Salah satu wujud kemitraan mereka yaitu Fitbit akan berpindah dari Google Cloud Platform dan menggunakan Cloud Healthcare API milik Google untuk menghubungkan data kesehatan pengguna dengan electronic medical records (EMRs).

Dengan akses data kesehatan pasien pengguna Fitbit, dokter akan memiliki analisa yang lebih komprehensif tentang profil pasien, dan menyarankan perawatan secara lebih personal ke pasien.

“Di Google, visi kami adalah mengubah informasi kesehatan agar dapat diatur dan dibuat bermanfaat,” kata Google Cloud Vice President of Healthcare, Gregory Moore dalam sebuah pernyataan.

“Bersama-sama, kami dapat memberikan informasi terkini kepada penyedia layanan, meningkatkan kemampuan mereka untuk mengikuti dan mengelola kesehatan pasien dan mendampingi pengobatan pasien,” imbuhnya.

Kemitraan dengan Google ini dilakukan setelah Fitbit mengakuisisi platform manajemen kesehatan berbasis cloud, Twine Health pada Februari lalu. Dengan menggunakan Google Cloud Healthcare API, Twine akan memudahkan para dokter dan pasien merencanakan perawatan.

Untuk diketahui, akhir bulan lalu Fitbit merilis smartwatch yang diberi nama Versa.  Smartwatch yang baru saja diluncurkan ini dijual seharga $ 199,95 di Amazon dan mendapat rating”excellent” dalam sebuah ulasan di PCMag, serta mendapatkan penghargaan samrtwatch pilihan editor.

Sumber: PC Mag

Di Amerika, Pakai “Charger KW” Dapat Garansi

0

Telset.id, Jakarta – Ketegasan Komisi Perdagangan Federal Amerika Serikat (FTC) terhadap para produsen perangkat telokomunikasi patut diacungi jempol. Mereka tidak main-main dalam menegakkan regulasi untuk melindungi konsumen dari kecurangan dan ketidaktahuan mereka.

Tidak tanggung-tangung, FTC memanggil enam perusahaan teknologi karena terbukti melakukan kecurangan dalam memberlakukan jaminan mereka.

Otoritas perdagangan AS ini juga memberikan waktu hanya 30 hari untuk perusahaan tersebut memperbaiki praktiknya agar sesuai dengan undang-undang UU di AS.

Menurut Digitaltrends, Rabu (2/5/2018), FTC menyatakan pembatasan yang ditetapkan agar produk perangkat telekomunikasi digunakan dengan aksesori resmi, termasuk permainan, perangkat lunak dan periferal perangkat keras seperti pasokan listrik, supaya garansi tidak hangus adalah ilegal.

Dengan kata lain, perusahaan tidak dapat membatalkan garansi jika Anda menggunakan charger atau catu daya pihak ketiga alias “charger KW” yang tidak berlisensi.

Sebelumnya, FTC mengirim surat peringatan kepada enam perusahaan terkait pelarangan penggunaan stiker “garansi batal jika di lepas”.

Surat-surat permintaan Undang-Undang Kebebasan Informasi dari Motherboard yang baru-baru ini ditemukan mengungkapkan nama-nama dari perusahaan-perusahaan tersebut, yakni Asus, HTC, Hyundai, Microsoft, Nintendo dan Sony.

Selain memberi peringatan terhadap penggunaan stiker tersebut, FTV juga memperingatkan bahwa bahasa garansi di situs web enam perusahaan itu melanggar undang-undang AS.

“Surat ini menempatkan Anda pada pemberitahuan bahwa pelanggaran Garansi dan FTC Acts dapat mengakibatkan tindakan hukum,” kata surat-surat yang tertanggal 9 April, yang ditulis Direktur Praktik Pemasaran FTC Lois Greisman dengan mengutip UU Jaminan Magnuson-Moss 1975.

Dalam suratnya kepada Microsoft, misalnya, FTC menyinggung bahasa garansi perusahaan besutan Bill Gates itu yang menyatakan bahwa perusahaan “tidak bertanggung jawab” dan bahwa garansi “tidak berlaku jika Xbox One atau aksesori aselinya diperbaiki oleh siapa pun selain Microsoft.”

FTC menegaskan hal tersebut melanggar hukum AS. Dalam kasus Hyundai, otoritas ini memperhatikan klausul layanan produsen otomotif di situsnya, yang menyatakan bahwa “penggunaan Hyundai Genuine Parts diperlukan untuk menjaga jaminan produsen dan semua jaminan yang diperpanjang utuh.”

“Selain itu, klaim oleh waran yang menciptakan kesan palsu bahwa garansi akan batal karena penggunaan suku cadang atau layanan yang tidak sah dapat terlepas dari Undang-Undang Jaminan, merupakan praktik yang menipu berdasarkan Bagian 5 dari FTC Act,” tulis Greisman.

Baca juga: Wow! Amerika Larang Stiker Garansi

Setelah meninjau bahasa garansi di situs web produsen tersebut, FTC memberi batas waktu selama 30 hari untuk mengubahnya sesuai aturan.

Langkah terbaru FTC konsisten dengan tindakan sebelumnya, seperti mengklarifikasi hukum untuk menyatakan bahwa jailbreaking atau rooting ponsel, tablet dan smart TV tidak hanya legal, tapi juga tidak membatalkan seluruh garansi.

Modifikasi ini, kata agensi tersebut, dilindungi sehingga selama itu bukan penyebab kerusakan tertentu yang ingin diperbaiki oleh konsumen, masih dalam garansi. [WS/HBS]

Sumber: Digitaltrends

Galaxy S9 dan iPhone X di Negara Ini Kurang Laku

0

Telset.id,Jakarta – Penjualan dua seri ponsel pintar yang baru saja diluncurkan dua perusahaan teratas dunia, Samsung Galaxy S9 dan iPhone X di Korea Selatan ternyata jeblok.

Dilansir dari GSMArena, total penjualan Galaxy S9 di Korea sejauh ini 707.000 unit. Jumlah tersebut turun hampir 1 juta unit, bila dibandingkan dengan angka penjualan Galaxy S8 selama dua bulan pertama di pasar.

Menurut sebuah laporan dari Korea Selatan, 476.000 unit seri Galaxy S9 terjual pada Maret di kandangnya sendiri, namun jumlah itu turun menjadi 231.000 unit pada bulan April.

Nasib yang sama juga dialami oleh ponsel pintar buatan Apple. iPhone X juga mengalami penurunan penjualan. Sekitar 475.000 unit iPhone X terjual di Korea Selatan dalam empat bulan pertama setelah peluncurannya pada November 2017 silam, dan pada Februari mengalami penurunan menjadi 70.000 unit.

Berita Terkait: 5 Smartphone Android dengan “Tampang” iPhone X

“Mengingat tidak ada peluncuran ponsel baru oleh pesaingnya, termasuk Samsung, penjualan 70.000 unit per bulan dianggap sangat rendah,” kata seorang pejabat yang bekerja di sebuah perusahaan telekomunikasi di Korea Selatan.

Sumber: GSMAena

Ini Alasan Apple akan Stop Produksi iPhone X

2

Telset.id, Jakarta – Bukti bahwa Apple akan menyetop produksi iPhone X semakin kuat. Cognex, emiten yang terdaftar di bursa saham Nasdaq,  membeberkan data soal performa Apple.

Menurut Cognex, laba Apple pada kuartal I-2018 hanya tumbuh 22 persen secara tahunan. Angka tersebut melambat ketimbang raihan sebesar 40 persen pada kuartal I-2017.

Selain itu, menurut Neil Campling dari Mirabaud Securities, pendapatan Apple pada kuartal II sebesar 200 juta dolar Amerika Serikat (AS) dan 210 juta dolar AS di bawah ekspektasi Wall Street.

Selama ini, Cognex menjual teknologi untuk proses perakitan iPhone. Pasokan produk Apple bergantung kepada teknologi Cognex, semisal untuk pemasangan layar OLED iPhone X.

Campling mengatakan kepada CNBC bahwa Apple menyumbang sekitar 20 persen pendapatan Cognex. Artinya, perlambatan pertumbuhan akan membuat Apple menyetop produksi iPhone X.

“Apa yang disampaikan oleh Cognex memberi bukti kuat bahwa taring iPhone X dengan segala kelebihannya segera berakhir,” imbuh Campling dalam catatan, Selasa (1/5).

Minggu lalu, Samsung selaku pemasok layar OLED untuk iPhone X juga membongkar tentang kinerja produksi iPhone X. Menurut Samsung, pesanan layar dari Apple mulai susut.

Baca juga: Rame-rame Tiru iPhone X, Fenomena Produk “Copy-an” ?

Pada Januari 2018, analis Ming-Chi Kuo dari KGI Securities mengatakan bahwa musim panas nanti iPhone X kemungkinan tak akan lagi diproduksi. Benarkah nasib iPhone X segera berakhir?

Sumber: CNBC

Parlemen Inggris akan Panggil Mark Zuckerberg

Telset.id, Jakarta – Kasus skandal penyalahgunaan data pengguna Facebook oleh Cambridge Analytica rupanya masih berbuntut panjang. Tak cukup menghadapi parlemen AS, CEO Facebook Mark Zuckerberg juga akan menghadapi parlemen Inggris dalam waktu dekat.

Menurut channelnewsasia.com, Ketua Komite Digital, Budaya, Media, dan Olahraga Parlemen Inggris Damian Collins mengatakan pihaknya siap untuk merilis panggilan resmi agar Mark hadir dan menjawab pertanyaan atas skandal data yang telah mengguncang raksasa teknologi itu.

Sebelumnya, Jejaring sosial tersebut telah menghadapi pertanyaan AS dan Inggris rincian mengenai bagaimana jutaan pengguna masuk ke tangan konsultan politik Cambridge Analytica. Selain itu perusahaan asal California tersebut juga ditanyakan mengenai penanganan data pribadi yang lebih luas.

Zuckerberg sebelumnya menolak datang sendiri untuk menjawab pertanyaan dari para anggota parlemen Inggris. Dia malah mengirim Chief Technology Officer Facebook Mike Schroepfer untuk menghadapi cecaran pertanyaan selama empat jam bulan lalu.

Sama seperti Mark ketika menghadapi parlemen AS, Schroepfer juga meminta maaf atas kesalahan yang dibuat oleh perusahaan dan bersumpah untuk berbuat lebih banyak untuk meningkatkan transparansi.

Namun Collins menyatakan pihaknya tetap ingin Zuckerberg langsung yang hadir di hadapan anggota parlemen pada 24 Mei mendatang. Dalam “sidang” tersebut, Mark akan menghadapi 39 pertanyaan atau poin yang tetap tidak terjawab.

“Walaupun Zuckerberg biasanya tidak berada di bawah yurisdiksi parlemen Inggris, dia akan melakukannya pada saat dia masuk ke negara itu,” tulis Collins dalam suratnya, Selasa (2/5/2018).

Pihak parlemen Inggris berharap Mark akan menanggapi permintan mereka secara positif.

“Jika tidak, maka Komite akan memutuskan mengeluarkan surat panggilan resmi agar dia muncul ketika dia berada di Inggris.” imbuh dia.

Sebelumnya, performa bisnis Facebook mencatatkan peningkatan, walaupun dilanda skandal penyalahgunaan data tersebut. Pendapatan media sosial tersebut naik, di luar ekspekstasi para analis.

Berita Terkait: Pendapatan Naik, Facebook Janji Tingkatkan Keamanan

Mengutip Washington Post, pada kuartal I-2018 Facebook membukukan total pendapatan 11,97 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Padahal, analis cuma memperkirakan 11,41 miliar dolar AS.

Facebook mampu meraup pendapatan tinggi pada kuartal I-2018 dari penjualan slot iklan. Walhasil, pendapatan bersih para pemegang saham Facebook pun naik menjadi 4,99 miliar dolar AS atau 1,69 dolar AS per saham.

Sumber: Channelnewsasia