Beranda blog Halaman 2579

Sarat Teknologi, 5 Restoran Ini Bakal Bikin Mulut Menganga!

2

Telset.id – Liburan atau traveling tidak akan pernah lengkap tanpa mencicipi kuliner setempat. Apalagi jika itu dilakukan bersamaan dengan libur Lebaran. Selalu ada saja makanan yang dicari dan ingin dicicipi. Entah itu sekedar menuntaskan rasa lapar akibat melanglang seharian atau bahkan balas dendam setelah sebulan berpuasa.

Apapun itu, makan selalu menjadi kegiatan yang tak terhindarkan. Apalagi para traveler, yang cenderung tak pernah merasa puas sebelum mengeksplor banyak hal dari tempat yang dikunjunginya. Mulai dari pemandangan, budaya, pusat hiburan, makanan, minuman, hingga bahkan tempat dari mana makanan itu berasal, alias restoran.

Nah, beberapa negara ini punya restoran yang ngga cuma akan membuat perut para traveler terpuaskan, tetapi juga bergejolak menahan kagum. Bukan lantaran rasanya yang super nikmat, melainkan teknologi yang diusungnya.

1. Dalu Robot Restaurant, Jinan, China

Restoran ini memiliki enam robot (android) yang telah dirancang untuk menunggu pengunjung. Robot memberikan makanan dengan mengendarai sepeda yang dipasang di sepanjang jalur yang melewati restoran. Dalu Robot juga menggunakan android untuk menyambut pengunjung sebagai hostes. Teknologi ini diciptakan oleh Perusahaan Sains dan Teknologi Shandong Dalu.

2. Hajime Robot Restaurant, Bangkok

Mirip dengan Dalu Robot Restaurant, Hajime juga menggunakan robot sebagai pelayannya. Di sini pengunjung duduk menghadap sebuah kaca di mana robot bergerak bolak-balik di treknya dan melayani pelanggan melalui jendela.

Baca juga: Wow! Robot Bernama Atlas Ini Jago Koprol

Restoran ini menawarkan hampir 100 menu hidangan asli Jepang dan “server” (yang bertugas untuk menyajikan) dirancang untuk membuat gerakan dan ekspresi, dan bahkan bisa menari mengikuti musik. Di bagian dapur, Hajime memiliki dua robot untuk membantu menyiapkan makanan.

3. ‘s Baggers, Nuremberg, Jerman

Konsep dibalik restoran inovatif ini adalah otomatisasi, dan hampir semuanya (kecuali untuk koki yang memasak makanan) sesuai dengan konsep itu. Meja-meja di restoran ini didesain melekat pada rel logam yang terhubung ke dapur di lantai atas, dan makanan dan minuman dikirimkan melalui rel.

Pelanggan memesan melalui tablet layar sentuh yang ada di meja; sistem ini juga berkomunikasi dengan staf dapur dan pengunjung untuk memberikan perkiraan waktu pengiriman, alias kapan makanan bisa dinikmati.

4. 4Food, New York

Outlet makanan cepat saji yang sadar kesehatan ini menggunakan teknologi iPad untuk memandu pelanggan melalui proses pemesanan. Mereka mulai dengan patty burger, yang berbentuk seperti donat dan datang dalam tujuh varietas, kemudian scoop – tambalan yang masuk di tengah patty – kemudian topping dan roti.

Baca juga: Restoran Ini Bisa Dibayar Hanya dengan ‘Senyuman’

Sistem pemesanan iPad dimaksudkan untuk membuat keputusan lebih mudah bagi pelanggan. Restoran 4Food ini juga dilengkapi dengan papan pintar besar yang merekam interaksi media sosial, seperti check-in Foursquare dan Facebook likes.

5. Inamo Restaurant, London

Restoran yang terletak di lingkungan SoHo London ini menampilkan teknologi mutakhir di setiap meja-meja virtualnya. Pengunjung dapat mengontrol setiap langkah makanan mereka, menggunakan meja layar sentuh interaktif.

Saat Anda siap memesan, foto-foto hidangan di menu diproyeksikan ke layar, dan setelah Anda menempatkan pesanan makanan dan minuman, Anda dapat bermain game atau bahkan menyaksikan koki menyiapkan makanan melalui webcam. Ketika tiba saatnya untuk pulang ke rumah, pelanggan dapat membayar melalui meja dan bahkan dapat memesan taksi untuk mengantar mereka pulang. [IF/HBS]

Kemampuan iPhone Ditingkatkan, Bisa untuk Membuka Pintu

Telset.id, Jakarta – Bisa dibilang, tidak banyak yang dapat pengguna iPhone lakukan dengan fitur NFC pada smartphone-nya. Mungkin sebagian besar dari mereka hanya memanfaatkan NFC untuk melakukan pembayaran melalui Apple Pay.

Namun ke depan, selain untuk melakukan pembayaran, NFC pada iPhone juga dapat dimanfaatkan pengguna untuk hal lainnya. Sebab, Apple dikabarkan akan meningkatkan fitur NFC pada iPhone agar tak sebatas hanya digunakan sebagai alat pembayaran saja, melainkan sebagai alat untuk membuka pintu sampai jadi alat pembayaran sarana transportasi.

Karenanya, Apple pun menjalin kerja sama dengan beberapa pihak. Seperti HID Global, perusahaan yang membuat sistem keamanan di gedung dan perkantoran Apple sejak tahun 2014. Selain itu, raksasa teknologi ini juga sudah menjalin kerja sama dengan pembuat kartu transportasi, Cubic.

Dilansir dari Engadget, sistem NFC baru dari Apple ini telah siap, karena segelintir karyawan Apple dilaporkan telah memiliki akses ke fitur-fitur baru NFC tersebut.

Mereka telah menggunakan iPhone-nya untuk mengakses kantor dan gedung di kantor pusat Apple di Cupertino, Amerika Serikat.

Baca Juga: Apple Menang Gugatan, Samsung Wajib Bayar Rp 7,6 Triliun

Itu sebabnya, Apple dikabarkan akan langsung memperkenalkan berbagai kemampuan baru yang dapat dilakukan oleh iPhone dengan NFC-nya pada acara tahunan Apple Worldwide Developers Conference (WWDC) bulan depan.

Kemungkinan Apple akan menyebarkan kemampuan baru untuk NFC pada iPhone melalui pembaruan software untuk seluruh iPhone yang telah disematkan chip NFC. Sekedar informasi iPhone pertama kali menyematkan NFC pada seri iPhone 6 yang diluncurkan tahun 2014 lalu. (FHP)

FBI Ingin Router di Seluruh Dunia Di-restart, Ada Apa?

Telset.id, Jakarta – Biro Investigasi Federal (FBI) mendesak pemilik router di seluruh dunia untuk segera me-restart perangkat jaringan mereka. Peringatan tersebut disampaikan setelah adanya laporan lebih dari 500.000 router yang tersebar di 50 negara telah terinfeksi malware VPNFilter.

Malware ini pertama kali ditemukan oleh peneliti keamanan dari Cisco. Diketahui, malware VPNFilter telah mempengaruhi router yang dibuat oleh Linksys, Mikrotik, Netgear, QNAP dan TP-Link.

“FBI merekomendasikan setiap pemilik router Small Office dan Home Office (SOHO) untuk me-reboot router. Itu dilakukan untuk mengganggu malware sementara dan membantu identifikasi potensial dari perangkat yang terinfeksi,” jelas salah satu pejabat FBI, seperti dikutip dari Digital Trends, Senin (28/05/2018).

Dijelaskan Cisco, malware VPNFilter merupakan platform multistage dan modular yang memiliki kemampuan untuk mendukung pengumpulan data dari intelijen tertentu.

Selain itu, VPNFilter juga mampu melakukan serangan yang destruktif dengan skala yang besar.

Sehingga sangat disarankan pemilik perangkat SOHO ataupun Network Attached Storage (NAS) untuk lebih berhati-hati.

“Pemilik disarankan untuk menonaktifkan pengaturan manajemen jarak jauh pada perangkat dan mengamankannya dengan kata sandi dan enkripsi yang kuat ketika diaktifkan. Router juga harus di-update ke versi firmware terbaru yang tersedia,” tegas FBI.

Baca Juga: Waspada! Malware Bisa Menyusup via Router

Diketahui, ada tiga tahapan eksploitasi oleh VPNFilter yang terdiri dari tahap persisten pertama dan non-persisten untuk tahap kedua dan ketiga.

FBI menjamin, ketika pengguna me-restart perangkat router, tahap dua dan tiga tidak lagi berlaku dan dapat mengurangi sebagian besar masalah. Sebab, domain yang digunakan hacker untuk tahap dua dan tiga telah direbut oleh pihak FBI.

Peringatan FBI juga ditekankan kembali oleh pihak Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS). Dalam sebuah pernyataan, pemilik perangkat SOHO dan NAS yang mungkin terinfeksi harus segera me-restart perangkat untuk menghapus sementara malware di tahap kedua.

Baca Juga: Ribuan Smartphone Android Sudah Dipasang Malware Prainstall

“Meskipun perangkat akan tetap rentan terhadap infeksi ulang dengan malware tahap kedua saat terhubung ke internet, upaya ini memaksimalkan peluang untuk mengidentifikasi dan memulihkan infeksi router di seluruh dunia,” jelas pihak Departemen Kehakiman AS.

“Itu harus dilakukan sebelum para hacker mampu mempelajari kelemahan perangkat dan mampu mengontrolnya,” tambah mereka.

Berbeda dengan FBI maupun Departemen Kehakiman AS, Cisco malah menyarankan semua pengguna untuk melakukan reset pabrik terhadap router mereka. Itu dilakukan untuk membersihkan semua malware, bahkan dari tahap awal infeksi. (FHP)

Perangkat Kombinasi iPhone dan Macbook akan Diluncurkan?

Telset.id, Jakarta – Apple dilaporkan sedang mengembangkan perangkat baru dengan kode “Star”. Perangkat ini disebut-sebut akan menjadi kategori baru yang menggabungkan teknologi perangkat iOS dan Mac.

Dilansir dari 9to5Mac, ada dua kemungkinan wujud dari dua perangkat tersebut nantinya. Kemungkinan pertama, itu merupakan Mac pertama dengan prosesor ARM dan kemungkinan kedua, itu adalah notebook pertama dengan sistem operasi iOS.

Dikabarkan, Apple sendiri telah merakit sejumlah unit perangkat prototipe dari Star sejak awal tahun 2018 lalu. Proses perakitan tersebut dilakukan oleh mitra Apple di China yang juga memproduksi iPhone dan perangkat iOS lainnya yakni Pegatron.

“Sejumlah kecil unit telah dikirim ke Apple untuk diuji oleh karyawan di sana,” klaim sumber di lingkungan industri Apple.

Sampai sekarang, tidak ada informasi lebih lanjut soal perangkat dengan nomor model N84 ini.

Baca Juga: Ternyata Apple Tahu iPhone 6 Gampang Bengkok

Tapi kemungkinan besar, perangkat tersebut bakal dibekali layar sentuh, slot kartu SIM, GPS, sertifikasi tahan air, prosesor ARM yang mendukung konektivitas LTE, iOS dengan karakteristik baru hingga sistem Extensible Firmware Interface (EFI). Sekedar informasi, EFI merupakan sistem boot yang digunakan oleh Mac.

Perangkat hasil “fusion” atau kombinasi iPhone dan Macbook ini kemungkinan besar akan segera dijual secara global pada tahun 2020 mendatang. Kita tunggu saja. (FHP)

Trump Suka ‘Nge-tweet’ Nyelekit, Begini Kata CEO Twitter

1

Telset.id, Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, tak cuma kontroversial di dunia nyata. Di dunia maya pun sosoknya menjadi pergunjingan. Di Twitter, presiden AS ke-45 ini kerap mencuit pernyataan “nyelekit” yang memancing kritik pengguna lain.

Baru-baru ini, hakim Pengadilan Distrik AS, Naomi Reice Buchwald, bahkan mengeluarkan keputusan tegas. Ia menyatakan bahwa Trump telah bertindak melanggar kebebasan demokrasi karena memblokir pengguna Twitter yang mengkritik kebijakannya.

Saat berkunjung ke Sidney, Australia, akhir pekan lalu, CEO Twitter, Jack Dorsey, sempat membahas soal sepak terjak Trump. Menurutnya, apapun yang dilontarkan oleh Trump via Twitter sangatlah penting. Publik bisa mengetahui langsung pemikiran Trump.

“Kehadiran pemimpin negara di Twitter membuat pengguna bisa tahu ataupun mempertanyakan soal kebijakan. Pengguna boleh tidak setuju. Silakan berkomentar. Seperti itulah fungsi media sosial,” ujar Dorsey kepada para hadirin, dilansir CNET.

Dalam pandangan Dorsey, Trump memiliki pendekatan yang berbeda dibanding pemimpin dunia lain. Sebab, Trump cenderung mengeluarkan opini pribadi lewat Twitter.

“Perilakunya tidak berubah sejak bergabung dengan Twitter. Ia konsisten,” imbuhnya.

Sebelumnya dilaporkan, tujuh pengguna Twitter menuntut Trump di pengadilan pada Juli 2017. Gara-garanya, Trump tanpa basa-basi memblokir mereka di Twitter, setelah mereka melancarkan kritik serta hinaan kepada sang presiden melalui media sosial tersebut.

Baca juga: Blokir Pengguna Twitter, Donald Trump Ditegur Pengadilan

Menurut mereka, pemblokiran tersebut merupakan sebuah bentuk pelanggaran amandemen. Mereka menilai, Trump telah melanggar kebebasan berbicara, kebebasan pers, dan hak rakyat untuk menyampaikan petisi kepada pemerintah.

Alhasil, tuntutan ketujuh penggugat tersebut dikabulkan. Hakim Naomi memutuskan Trump tidak boleh memblokir warga dari akun Twitter. Ia menyebut, di mata demokrasi dan amandemen, tidak ada perbedaan hak antara rakyat biasa dan presiden.

Keputusan Pengadilan Distrik sendiri tidak terlalu diterima oleh Departemen Kehakiman AS. Mereka pun memilih jalur pertimbangan untuk mengambil langkah khusus atas keputusan yang disampaikan oleh hakim Naomi.

“Kami akan melakukan upaya lebih lanjut,” kata juru bicara Departemen Kehakiman AS, Kerry Kupec. [BA/HBS]

Sumber: Cnet

 

 

Penerus iPhone X Berlayar OLED 6,1 Inci?

4

Telset.id, Jakarta – Akhir pekan lalu, beredar bocoran gambar perangkat yang diklaim sebagai generasi penerus iPhone X. Informasi menyebut, bocoran itu berasal dari sebuah pabrik dan disebar lewat akun Twitter bernama Mr White.

Mr White mengunggah gambar yang disebut sebagai layar ponsel penerus iPhone X dengan ukuran 6,1 inci. Layarnya OLED, bukan LCD seperti yang selama ini digembar-gemborkan merupakan layar paten dari sang penerus iPhone X.

Dilansir Express, analis KGI Securities, Ming Chi Kuo, sebelumnya menyatakan bahwa Apple berencana merilis tiga iPhone anyar pada September 2018 mendatang. Satu di antaranya penerus iPhone X dengan layar OLED 5,8 inci dan iPhone X Plus yang hadir dengan layar OLED 6,5 inci.

Satu lagi yang rencana diluncurkan merupakan iPhone kelas menengah dengan layar LCD 6,1 inci dengan perkiraan harga USD 549 atau Rp 7,7 jutaan. Sayang, belum ada pernyataan apapun dari pihak Apple terkait kabar tersebut.

Sampai saat ini, menurut sejumlah lembaga riset, iPhone X masih menjadi ponsel terlaris di dunia. Penjualan iPhone X mengalahkan merek lain, termasuk sang rival Samsung Galaxy S9.

Selama Maret 2018, Counterpoint Research merilis daftar ponsel terlaris di mana iPhone X menduduki posisi teratas dengan pangsa pasar 3,5 persen. Di posisi kedua, ada iPhone 8 Plus dengan pangsa pasar 2,3 persen.

Mengutip Phone Arena, posisi ketiga ditempati Xiaomi Redmi 5A dengan pangsa pasar 1,8 persen. Di peringkat empat, ada Oppo A83 dengan pangsa pasar 1,8 persen. Di posisi kelima, terdapat Samsung Galaxy S9 dengan pangsa pasar 1,6 persen.

Nangkring di tempat keenam, ada Samsung Galaxy S9 Plus dengan pangsa pasar 1,6 persen. Di posisi ketujuh, ada iPhone 7 dengan pangsa pasar 1,6 persen. Di tempat kedelapan, ada iPhone 8 dengan pangsa pasar 1,4 persen. Samsung Galaxy J7 Pro dan iPhone 6 masing-masing menempati posisi sembilan dan 10.

Menurut Counterpoint Research, iPhone X berhasil menjadi pemimpin di segmen pasar ultra-premium, mengalahkan Galaxy S9 dan S9 Plus. Untuk tingkat menengah dan rendah, dimenangkan oleh Oppo, Vivo, Xiaomi, dan Huawei.

Baca juga: Lagi-lagi, Riset Tempatkan iPhone X sebagai Ponsel Terlaris

Strategy Analytics juga melaporkan bahwa pada kuartal I-2018, tak kurang dari 345 juta ponsel didistribusikan ke seluruh dunia. Dari jumlah sebanyak itu, iPhone X menempati posisi teratas dengan torehan penjualan 16 juta unit.

“Desain bagus, kamera canggih, dan aplikasi beragam menjadi keunggulan iPhone X. Konsumen rela mengeluarkan banyak uang demi bisa mendapatkannya,” tulis laporan Strategy Analytics dilansir CNBC.

Menguntit iPhone X, ada tiga saudara tua bernama iPhone 8, iPhone 8 Plus, dan iPhone 7. Sayang, Strategy Analytics tak merinci angka pasti distribusi tiga ponsel yang juga hasil besutan Apple tersebut.

Sumber :

express.co.uk

Gabung YouTube, Vevo Tutup Aplikasi di Semua Platform

0

Telset.id, Jakarta – Vevo tak akan lagi menjadi aplikasi di perangkat iOS dan Android. Vevo juga segera pamit dari platform  web. Vevo memutuskan 100 persen “mengabdi” alias sepenuhnya menjadi bagian dari YouTube.

Dilaporkan  PhoneArena, layanan streaming  milik Universal Music Group, Sony Music Entertainment, dan Warner Music Group itu bakal menjadi “hamba” YouTube demi pengembangan layanan. Vevo ingin memperluas akses.

Sebagaimana diketahui, selama ini Vevo dipasarkan sebagai layanan paralel ke YouTube. Para artis bisa merilis video musik tanpa harus membagi biaya iklan dengan pengunggah konten lain. Namun, Vevo kini menyerahkan semuanya ke YouTube.

“Kami akan menghilangkan elemen platform dan fokus mengejar pertumbuhan dengan cara menjaring banyak penonton. Kami mencoba memperluas konten dengan sepenuhnya menjadi bagian dari YouTube,” kata Vevo lewat blog.

Nantinya, pengguna yang telah menggunakan aplikasi Vevo bisa bermigrasi dan menggunakan daftar lagu milik YouTube. Kemungkinan, realisasi Vevo untuk merapat ke YouTube bakal terjadi dalam beberapa pekan ke depan.

Baca juga: YouTube Versi Dekstop Bakal Rasakan Mode Picture-in-Picture

Sebagai layanan simpan yang berfokus ke kanal video musik sejak 2009, Vevo sangat membantu para musisi dunia dalam memamerkan karya-karyanya. Bagi penikmat setia, Vevo membantu akses terhadap video musik berkualitas HD.

Pada 2013, Vevo berhasil mengembangkan unit bisnis dengan layanan baru bernama Vevo TV. Layanan tersebut merupakan televisi streaming  24 jam non-stop yang menayangkan video-video musik spesial. Namun, Vevo TV gulung tikar pada 2016. [BA/HBS]

Sumber: PhoneArena.com

Canggih! Tupperware Cerdas Ini Bisa Pantau Isi Kulkas

Telset.id, Jakarta – Jika Anda butuh lebih banyak bukti bahwa saat ini kita hidup di dunia yang semakin terhubung, berikut ini ada Kickstarter baru untuk wadah Tupperware cerdas yang kompatibel dengan Alexa milik Amazon.

Sistem penyimpanan makanan Ovie Smarterware ini dirancang untuk membantu melacak makanan di kulkas sehingga tidak ada lagi makanan yang terbuang sia-sia.

Sistem ini berisi beberapa bagian, SmartTag yang berada di dalam wadah Ovie, penjepit untuk kantong makanan, dan konektor universal untuk bentuk tempat penyimpanan lain.

Anda hanya perlu menekan satu tombol untuk mengaktifkan tag dan memberi tahu kepada aplikasi makanan apa yang ingin dilacak dengan memasukkannya secara manual. Atau Anda juga bisa memberitahu Alexa makanan apa yang Anda simpan.

Anda juga memerlukan hub terpisah yang perlu dicolokkan ke dinding dan terhubung ke internet sehingga mereka dapat berbicara satu sama lain.

Sistem ini dilengkapi dengan database waktu pembusukan makanan, sehingga dapat mengingatkan ketika produk atau makanan disimpan sudah tidak layak dimakan.

SmartTag yang dipasang di setiap item makanan akan mulai menghitung mundur setelah Anda mulai memberi tag, tetapi Anda juga dapat mengubah waktu sesuai yang diinginkan.

Tanda berwarna hijau menunjukkan makanan masih baru dan tetap akan berwarna hijau hingga setengah dari batas waktu layak makan.

Ketika warnanya berubah menjadi kuning, itu menunjukan makanan hampir menjadi buruk, sehingga harus segera dimakan atau dimasak. Sedangkan tanda berwarna merah menunjukkan bahwa makanan harus dibuang.

Baca juga: Pembuat Rudal di Tiongkok Bikin Gadget Pengendus Daging

Selain dapat melacak makanan apa yang ada di kulkas dan memberitahu berapa lama makanan itu tetap segar, aplikasi ini juga dapat menyarankan resep untuk memasak makanan yang disimpan di dalam kulkas.

Ovie mengatakan, rencananya mereka juga akan meluncurkan sistem yang kompatible dengan Google Home. Selain itu, baterai di SmartTag juga dapat bertahan 12 hingga 18 bulan.

Sistem ini akan dijual di Kickstarter seharga USD 60 dan Anda akan mendapatkan tiga Ovie SmartTags, tiga Smarterware Universal Connectors, dan sebuah Ovie Hub, yang ditargetkan akan dikirim mulai Februari 2019. [BA/HBS]

Sumber: The Verge

Drone Ini Bisa Angkut Beban 9 Kg Sejauh 800 Km

Telset.id, Jakarta – Volans-i, perusahaan startup asal Amerika Serikat, merancang pesawat tanpa awak alias drone yang bisa mengirim barang berat dalam jarak cukup jauh. Bahkan, drone itu bisa mengirim sekaligus menurunkan barang ke kapal yang sedang berlayar di laut.

CEO sekaligus Co-Founder Volans-i, Hannan Parvizian, mengatakan, kemampuan drone tersebut telah diuji coba di perairan Lake Pleasant, Arizona. Sang drone lepas landas dengan membawa barang dan sukses mendarat di atas kapal yang bergerak di perairan.

Dilansir CNBC, drone Volans-i mampu melakukan perjalanan hingga 500 mil atau sekitar 800 kilometer dengan membawa kargo seberat 20 pon atau lebih kurang sembilan kilogram. Drone itu bisa menempuh kecepatan maksimal 200 mil atau sekitar 320 kilometer per jam.

Pengiriman barang dari Los Angeles ke San Francisco menggunakan drone tersebut memakan waktu tiga jam hingga empat jam. Drone menggunakan sayap layaknya pesawat, sanggup terbang dan mendarat vertikal seperti kemampuan helikopter. Tenaganya menggunakan baterai dan bahan bakar untuk propulsi.

 

Karena drone Volans-i dapat lepas landas atau mendarat di atas permukaan datar 15×15 kaki, perusahaan maupun pelanggan yang menyewa tidak perlu membangun infrastruktur khusus untuk mengirim atau menerima kargo. Selain menyewa, perusahaan maupun perorangan bisa membelinya.

Baca juga: Drone Selamatkan Dua Korban Hanyut di Laut Australia

Sayang, saat ini regulator masih mencari ramuan tepat untuk mengatur izin tentang operasional drone di wilayah udara, khususnya di ketinggian agak rendah, di Amerika Serikat. Volans-i bukan satu-satunya perusahaan yang memanfaatkan drone untuk kargo karena sebelumnya ada Zipline, Flirtey, Matternet, dan Amazon.

Sebagai tambahan informasi, sebelum membuat perusahaan startup sendiri bernama Volans-i, CEO Hannan Parvizian merupakan analis operasi di Tesla milik Elon Musk. Bekerja di perusahaan pembuat kendaraan listrik mengilhami Parvizian untuk mendirikan Volans-i bersama para rekan. [SN/HBS]

Sumber: CNBC

WeChat Putus Akses ke Situs Kencan Populer, Kenapa?

Telset.id, Jakarta – Aplikasi pesan asal China, WeChat, menghapus akses ke situs kencan Seeking Arrangement. WeChat mengambil langkah tersebut lantaran mengikuti aturan baru Pemerintah China. Aturan itu memang wajib ditaati oleh semua media sosial.

Pemerintah China menginstruksikan kepada semua media sosial untuk menghapus akses ke situs kencan Seeking Arrangement guna menciptakan komunitas online yang sehat. Otoritas akan menindak konten eksplisit atau bertentangan dengan Partai Komunis.

Menurut Gizmodo, situs kencan Seeking Arrangement tengah naik daun di China. Situs yang didirikan di Amerika Serikat pada 2006 tersebut memungkinkan para gadis untuk menjalin hubungan dengan pria tua nan kaya raya. Mereka juga bisa berkencan dengan pria pilihan.

Situs kencan Seeking Arrangement memang paling banyak diunduh oleh pengguna perangkat iOS di China, bahkan melebihi WeChat. Saat ini, WeChat memiliki sekitar satu miliar pengguna aktif bulanan. Sebelumnya, aplikasi kencan Tinder juga dilarang di China.

Pemerintah China memang punya otoritas lebih ke WeChat. Mereka bahkan bisa mengakses obrolan yang sudah dihapus WeChat. Mereka melakukannya untuk kepentingan investigasi. Warga China tidak bersikap sinis terhadap tindakan pemerintah setempat yang mengakses pesan sudah terhapus di WeChat.

Kabar soal akses pesan yang sudah dihapus di WeChat oleh pemerintah China kali pertama diketahui dari unggahan di media sosial. Komisi anti-korupsi China, Chaohu Municipal Discipline Inspection and Supervision Commission, menyatakan telah mendapatkan obrolan WeChat yang telah dimusnahkan untuk investigasi kasus.

Baca juga: Jomblo Wajib Tahu! Ini Situs Kencan Online Paling Populer

Sampai Februari 2018, WeChat telah mengantongi jumlah pengguna mencapai satu miliar. Secara hitungan, hanya Facebook dan WhatsApp yang memiliki pengguna lebih banyak daripada WeChat. Jumlah pengguna Facebook 2,1 miliar, sedangkan jumlah pengguna WeChat 1,5 miliar.

Upaya investigasi kasus dengan membuka percakapan di aplikasi pesan juga terjadi di Rusia. Pemerintah setempat meminta kunci enkripsi Telegram, aplikasi pesan asli Rusia, untuk menjaga kemungkinan serangan teroris. Namun, permintaan tersebut ditolak oleh Telegram dengan alasan menghormati privasi para pengguna. [SN/HBS]

Sumber: Gizmodo

Facebook dan Instagram akan Labeli Iklan Politik

1

Telset.id, Jakarta – Facebook meluncurkan arsip untuk labeli iklan politik Amerika Serikat (AS) yang muncul di platform. Langkah tersebut diambil setelah Facebook menduga ada campur tangan Rusia pada Pemilihan Presiden AS 2016 lalu.

Nantinya, tak cuma Facebook yang akan melabeli iklan yang berkaitan dengan pemilihan umum atau isu politik, tetapi juga Instagram. Jika label diklik, pengguna Facebook dan Instagram akan masuk ke arsip yang memberikan berbagai informasi.

“Ketika diklik, pengguna bisa mengakses informasi dana kampanye, berapa orang yang melihat iklan, serta data demografi seperti usia, lokasi, dan jenis kelamin,” papar Direktur Manajemen Produk Iklan Facebook, Rob Leathern, dilansir CNBC.

Menurut Direktur Manajemen Produk Iklan Facebook, Rob Leathern, inovasi tersebut juga akan digulirkan ke negara lain secara bertahap. Facebook ingin transparansi di iklan politik tak hanya berlaku di AS, tetapi juga Eropa, Asia, maupun Afrika.

Dalam waktu dekat, pengguna bakal pula semakin punya banyak opsi untuk menjaga keamanan ketika mengakses akun Facebook. Sebab, Facebook segera menghadirkan kebijakan otentifikasi dua faktor atau 2FA ketika akan login alias masuk ke akun.

Selama ini, pengguna yang ingin menerapkan otentifikasi dua faktor di akun Facebook harus menyertakan nomor ponsel saat akan login. Dengan pembaruan kebijakan, nantinya Facebook akan mengirim kode verifikasi ke ponsel pengguna agar bisa login ke akun setelah memasukkan kata sandi.

Baca juga: Facebook akan Tambahkan Kontrol Privasi 

Menurut Digit, pengguna bisa melakukan otentifikasi dua faktor dengan menggunakan layanan pihak ketiga seperti Duo Security dan Google Authenticator. Untuk mengaktifkannya, pengguna bisa memilih opsi Security and Login di bagian pengaturan. [SN/HBS]

Sumber: CNBC

PlayStation 5 Belum akan Hadir sampai 2021?

0

Telset.id, Jakarta – Meski masa konsol video game PlayStation 4 disebut telah memasuki fase akhir, Sony masih butuh waktu beberapa tahun untuk menghadirkan generasi selanjutnya, yakni PlayStation 5. Setidaknya belum akan hadir hingga 2021.

Business Insider melaporkan, CEO Sony Interactive Entertainment, John Kodera, mengaku akan menggunakan waktu tiga tahun ke depan untuk mempersiapkan produk berikutnya. Selama PlayStation 5 belum hadir, PlayStation 4 akan mengalami penurunan harga.

Isu tentang rencana kehadiran PlayStation 5 memang telah banyak beredar di internet. Bahkan, ada beberapa developer alias pengembang yang memang sengaja merahasiakan game buatannya. Sebab, mereka mempersiapkan game itu untuk PlayStation 5.

CD Projekt Red, misalnya, menyatakan bahwa game Cyberpunk 2077 sudah selesai dirancang meski sejatinya diperuntukkan PlayStation 5. Bahkan, ada yang menyebut bahwa Final Fantasy VII Remaster tersebut bakal rilis pada 2023 yang kemungkinan bersamaan dengan PlayStation 5.

Sebelumnya juga beredar kabar bahwa development kit PlayStation 5 sedang diujicoba oleh pihak ketiga. Uji coba itu menandakan bahwa sebetulnya PlayStation 5 sudah tersedia, tetapi belum dipasarkan. Sony memilih sabar walaupun sang pesaing, Microsoft dengan produk Xbox, sudah beredar.

Menurut analis NPD, Mat Piscatella, peluncuran PlayStation 5 akan dilakukan pada 2020. Namun, menurutnya, akan cukup mengejutkan jika Sony meluncurkan PlayStation 5 sebelum tahun 2020. “Data yang menganjurkan supaya Sony tak meluncurkan PlayStation 5 lebih awal,” ujarnya.

Sementara itu, CEO Ubisoft, Yves Guillemot, sebelumnya memprediksi bahwa tanggal perilisan PlayStation 5 sekurangnya dilakukan dalam waktu dua tahun ke depan. Pernyataan itu menambah spekulasi bahwa peluncuran PlayStation 5 akan dilakukan pada akhir 2019 atau 2020.

Baca juga: Bos Sony Sebut Awal dari Berakhirnya Era PS4

Sebelumnya diberitakan bahwa pihak Sony telah mengungkapkan bahwa era PS4 sedang memasuki tahap akhir, akibat penjualan yang tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Berbicara kepada investor, CEO PlayStation, John Kodera memaparkan roadmap tiga tahun perusahaan dan menyebut penjualan konsol tidak dapat menjadi sumber utama pendapatan di masa mendatang.

Kodera menuturkan, sebagian besar disebabkan karena penjualan yang menurun, meskipun menurutnya hal ini merupakan tipikal siklus laba yang biasa. [SN/HBS]

Sumber: Business Insider