Beranda blog Halaman 2573

Lisensi e-Money Ditolak BI, Tri Cari Partner

0

Telset.id, Jakarta – PT Hutchison 3 Indonesia atau lebih dikenal dengan Tri dipastikan batal merilis produk uang elektronik alias e-money karena terganjal oleh regulasi Bank Indonesia (BI). Lalu bagaimana dengan rencana yang sudah disusun berbulan-bulan sebelumnya?

Chief Commercial Officer Tri Indonesia Dolly Susanto mengungkapkan tiga minggu lalu BI mengeluarkan regulasi baru mengenai lisensi untuk membuat e-money, yang mempersyaratkan 51 persen harus warga negara Indonesia atau perusahaan lokal. Aturan ini sontak mengganjal rencana Tri untuk merilis e-money karena merupakan Perusahaan dengan Modal Asing (PMA) asal Thailand.

“Kami secara sekarang belum dapat (lisensi e-money). Enggak bisa dikeluarin karena dari BI tiba-tiba keluar peraturan itu. Jadi semua aplikasi sudah masuk tapi karena dari BI itu harus 51% perusahaan lokal atau individual lokal, kami memliki keterhambatan di situ jadinya,” tutur Dolly dalam acara peluncuran layanan #BayarPakaiPulsaTri di Jakarta, Selasa (3/7/2018).

Sebagai salah satu solusinya, lanjut Dolly, pihaknya bisa menggandeng partner Lembaga keuangan atau perusahaan lain yang sudah memiliki lisensi e-money dari Bank Sentral itu. Namun dia tidak mengungkapkan berapa kerugian yang didapat akibat adanya aturan anyar itu.

Baca juga: Langganan Aplikasi Streaming Premium dengan Pulsa Tri

Dia juga tidak mengungkapkan rencana lainnya apakan akan menggandeng mitra dari dalam negeri atau bahkan membatalkan rencana tersebut. Namun pada saat ini Tri meluncurkan layanan #BayarPakaiPulsaTri sebagai ganti sementara e-money yang belum sempat diluncurkan.

“Jawabannya tidak untuk sekarang. Bisa saja kami kolaborasi dengan partner yang sudah memiliki lisensi,” imbuh dia.

Kendati demikian, Dolly tetap berharap Tri bisa meluncurkan layanan e-money, walaupun tidak dalam waktu dekat. Alternatif layanan seperti membeli aplikasi premium atau berbayar tidak dengan kartu kredit, melainkan dengan pulsa yang ada, dinilai belum cukup untuk menciptakan market place baru.

Untuk itu dia membuka peluang kolaborasi dengan berbagai mitra untuk menambah aplikasi pada layanan anyar tersebut. Dia mengaku optimistis dengan program itu karena memiliki varian yang cocok dengan target pasarnya, yakni generasi milenial yang masih sekolah atau kuliah dan program itu bisa berubah setiap bulan.

Baca juga: 30 Juta Pelanggan Prabayar Tri sudah Registrasi SIM Card

“Pastinya kami berkolaborasi dengan berbagai partner dan silahkan mengkontak kami jika ingin berpartner dengan Tri. Target program kami tentunya 33 juta pelanggan Tri yang teregistrasi secara resmi. [WS/HBS]

 

FBI Masih Lanjutkan Penyelidikan Kasus Skandal Facebook

Telset.id, Jakarta – Nampaknya para petinggi Facebook belum akan bisa tidur nyenyak dalam waktu dekat. Ini karena Biro Investigasi Federal (FBI)  ingin menyelidiki lebih dalam kasus skandal data yang melibatkan Facebook dan konsultan Cambridge Analytica dengan mengirimkan sejumlah agen dalam penyelidikan yang dilakukan Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ)

Harian Washington Post, seperti dilansir Cnet, mengatakan Komisi Sekuritas dan Pertukaran (SEC), Komisi Perdagangan Federal (FTC) dan FBI telah bergabung dalam penyelidikan tersebut.

DOJ melakukan penyelidikan menyusul pengungkapan Facebook pada Maret lalu bahwa Cambridge Analytica, konsultan digital yang memiliki hubungan dengan kampanye kepresidenan Trump, secara tidak semestinya mengakses informasi pribadi terhadap sekitar 87 juta pengguna jejaring sosial itu.

Penyelidikan DOJ, kata harian itu, juga sedang diperlebar pada fokus pernyataan Facebook menyusul skandal itu dan apakah pengungkapannya kepada publik dan investornya cukup lengkap dan tepat waktu.

Pada April lalu, CEO Facebook Mark Zuckerberg menjadi bersaksi dalam dua sidang dengar pendapat kongres atas kontroversi kasus itu. Komentarnya di Capitol Hill dikabarkan juga sedang diteliti sebagai bagian dari penyelidikan yang diperluas.

Baca juga: Mark Zuckerberg Minta Maaf pada Parlemen Eropa

Walaupun Facebook mengakui pertanyaan itu, tetapi tidak memberikan komentar terhadap kabar laporan penyelidikan yang diperluas.

“Kami bekerja sama dengan pejabat di AS, Inggris dan yang lainnya. Kami telah memberikan kesaksian publik, menjawab pertanyaa, dan berjanji untuk melanjutkan bantuan kami karena pekerjaan mereka terus berlanjut,” kata juru bicara Facebook.

Perwakilan SEC dan FTC hingga berita ini ditulis belum memberikan komentarnya. Sedangkan FBI menolak memberikan komentar.

Upaya melebarkan cakupan investigasi menggarisbawahi tekanan kuat pemerintah AS terhadap Facebook karena berurusan dengan tuduhan bahwa raksasa teknologi itu tidak cukup berupaya mencegah penyalahgunaan pada platform atau melindungi informasi pribadi dari lebih dari 2 miliar penggunanya.

Baca juga: Facebook Yakin Cambridge Analytica Tidak Akses Data Pengguna

Keterlibatan badan-badan federal lain dalam penyelidikan Departemen Kehakiman memperluas sorotan di luar penggunaan data Facebook oleh Cambridge Analytica terhadap reaksi jaringan sosial terhadap skandal tersebut.

Raksasa Media sosial itu mengatakan pertama kali mengetahui tentang penyalahgunaan data dari Cambridge Analytica pada 2015, tetapi tidak mengungkapkannya sampai Maret ini. Itupun setelah mendapat pertanyaan dari The New York Times dan Guardian.

Baca juga: Facebook akan Tambahkan Kontrol Privasi 

Setelah berita tentang skandal pertama terungkap pada Maret lalu, Zuckerberg dan COO Fcebook Sheryl Sandberg tetap diam selama lima hari, mendorong hashtag #WheresZuck untuk beredar di Twitter.

Setelah itu, Zuckerberg mengadakan tur permintaan maaf, memberikan wawancara ke beberapa saluran berita termasuk CNN Times, dan Wired. [WS/HBS]

Sumber: CNET

 

Cuma Main Game Ini, Bisa Dapat Rp 9 Juta

0

Telset.id,Jakarta – Bermain game dan memenangkan hadiah uang tunai memang menjadi salah satu kegiatan yang menarik untuk dicoba. Seperti di Inggris misalnya, terdapat aplikasi bernama Q-Live yang dapat dimainkan secara online dan punya hadiah utama senilai 500 poundsterling atau Rp 9,4 jutaan.

Untuk mendapatkan hadiah tersebut, pengguna hanya harus menjawab sekitar 12 pertanyaan trivia. Jika pengguna mampu menjawab pertanyaan dengan benar secara berturut-turut, maka mereka pun berhak atas hadiah utamanya.

Aplikasi Q-Live tersedia di perangkat di iOS dan Android, sehingga bisa dimainkan oleh siapa saja. Meski begitu, permainan di Q-Live hanya digelar di waktu-waktu tertentu saja.

Baca Juga: Beli Jus di Australia Dapat Hadiah Bitcoin

Untuk hari biasa, permainan akan dimulai pada pukul 1 siang dan 8 malam. Sedangkan untuk akhir pekan, permainan Q-Live dapat diikuti pada pukul 8 malam. Khusus saat Piala Dunia 2018 digelar, ketika timnas Inggris bermain, permainan akan dimulai pada 18.45 malam.

Permainan sendiri akan berlangsung secara live dan akan dipandu oleh presenter Charlie Baker, Marina Berry, Sam dan Amy dari Virgin Radio, serta Pandora dari Kiss.

Cara bermain Q-Live pun cukup mudah. Pengguna hanya perlu memilih satu jawaban dari tiga pilihan jawaban yang tersedia dalam waktu 10 detik. Pertanyaan akan dimulai dengan pertanyaan yang mudah sampai yang tersulit saat permainan berlangsung.

Menariknya, pengguna akan mendapatkan poin setiap kali mereka bermain. Sehingga ketika tidak memenangkan permainan, pengguna masih berpeluang mengantongi hadiah 150 poundsterling atau Rp 2,8 jutaan setiap minggunya bila memperoleh poin tertinggi.

Baca Juga: Liga Inggris akan Tayang di Facebook?

“Q LIVE sangat menegangkan dan menarik tetapi juga sangat menyenangkan,” kata salah satu presenter Pandora, Christie, seperti dikutip dari The Sun, Rabu (04/07/2018).

“Kami memberikan banyak uang setiap hari, jadi datanglah dan bermainlah,” imbuhnya. (BA/FHP)

Langganan Aplikasi Streaming Premium dengan Pulsa Tri

1

Telset.id, Jakarta – Ada kabar baik untuk Anda yang tidak memiliki kartu kredit tapi ingin berlagganan aplikasi premium alias berbayar. Kini Anda tak perlu repot membuat kartu kredit atau meminjam dari teman karena bisa membayarnya hanya dengan pulsa Tri.

Chief Commercial Officer Tri Indonesia Dolly Susanto menjelaskan berdasarkan survei internal, saat ini terdapat sekitar 33 juta pelanggan Tri yang terdaftar. Dari jumlah itu, sekitar 80 persen merupakan generasi milenial atau anak-anak muda yang masih bersekolah belum memiliki kartu kredit sehingga tidak bisa mengakses aplikasi berbayar seperti Spotify, Joox, Deezer, Viu, Hooq, Mobile Legend, VOA dan Rule of Survival.

Menurutnya, dengan penetrasi kartu kredit hanya 6,6 persen atau 17,244 juta di Indonesia, para milenial yang mayoritas pelajar dan mahasiswa memiliki keterbatasan menikmati berbagai konten digital yang menghadirkan keseruan dalam kehidupan mereka.

“Untuk itu Tri hadir memberikan solusi #BayarPakaiPulsaTri untuk membeli aplikasi digital yang mereka suka,” ujar Dolly dalam acara peluncuran layanan #BayarPakaiPulsaTri di Jakarta, Selasa (3/7/2018).

Untuk mewujudkan layanan itu, lanjut Dolly, Tri bekerjasama dengan berbagai pihak mulai dari aplikasi musik, film dan game yang kini baru ada tujuh aplikasi. Kedepannya Tri akan terus mengandeng berbagai aplikasi supaya bisa memberikan layanan tersebut ke pelanggan mereka.

Dolly optimistis layanan baru ini akan mendongkrak pendapatan perusahaan karena ini membuat pelanggan lebih mudah untuk mengakses aplikasi premium hanya dengan membeli pulsa.

Selain itu, dengan 100 persen pelanggan Tri adalah pengguna ponsel pintal alias smartphone, yang 94 persen beroperasi dengan Android, maka mereka bisa mengakses semua konten aplikasi yang ditawarkan dalam program anyar ini.

Lalu bagaimana cara menggunakannya? Cukup beli pulsa Tri dengan nominal sesuai keinginan dan pilih metode pembayaran dengan Tri untuk membeli atau berlangganan aplikasinya.

Fitur ini juga dinilai sangat membantu pemain game online seperti Mobile Legend yang harus memiliki Diamond supaya memiliki Hero atau game lain yang membutuhkan pembelian barang untuk memenangkan kompetisi.

“Anak muda Indonesia berhak untuk menikmati apa yang mereka suka, mengembangkan kreatifitasnya hingga menggali banyak hal yang dapat memajukan mereka. Aplikasi digital adalah salah satu cara untuk mewujudkannya dan Tri sebagai sahabat milenial tidak ingin hambatan Kartu Kredit membatasi mereka,” pungkas dia. [WS/HBS]

Samsung Selidiki Bug yang Kirim Gambar Tanpa Izin

0

Telset.id,Jakarta – Samsung menegaskan bahwa mereka sedang menyelidiki bug di beberapa smartphone Galaxy yang diketahui mengirimkan gambar ke kontak pengguna melalui SMS secara acak.

Bug Samsung ini pertama kali terungkap lewat postingan di Reddit. Seorang pengguna Galaxy S9 mengakui jika smartphone-nya mengirimkan semua foto ke kekasihnya, di malam hari saat dia tidur. Sejumlah pemilik smartphone Samsung lainnya juga mengaku mengalami masalah serupa.

Menanggapi temuan itu, Samsung langsung mengakui adanya masalah bug ini pada Selasa (03/07/2018). Walau demikian, mereka juga mengatakan tidak semua pengguna mengalami insiden ini.

Baca Juga: Ini Penjelasan Google soal Bug “1975..com”

“Samsung telah meninjau masalah ini secara menyeluruh beberapa hari terakhir ini. Namun, tidak ditemukan masalah pada perangkat keras atau perangkat lunak yang berkaitan dengan kasus ini,” kata perwakilan dari Samsung, seperti dikutip dari USA Today, Rabu (04/07/2018).

“Meski tidak ada laporan serupa yang ditemukan dari pelanggan secara global, kami akan terus menyelidiki masalah ini lebih lanjut,” katanya.

Selain ditemukan pada situs Reddit, sebuah postingan di forum resmi Samsung juga menunjukkan jika masalah ini kemungkinan berhubungan dengan pembaruan pada aplikasi pesan di perangkat yang didukung T-Mobile.

Menurut postingan itu, sebagian bug muncul secara tiba-tiba, kemudian mengirimkan pesan yang terjadwal dan menampilkan pemberitahuan bahwa pesan telah dikirim meski penerima tidak menerimanya.

Baca Juga: Temukan Bug di Google, Remaja Ini Diganjar Rp 505 Juta

Untuk mengatasi masalah ini, pengguna yang terkena bug dapat memperbarui aplikasi perpesanan, sehingga aplikasi tidak lagi memiliki akses ke data yang tersimpan di ponsel cerdas mereka. Pengguna juga dapat menggunakan aplikasi perpesanan teks lainnya, seperti Android Messages atau WhatsApp. (BA/FHP)

Ada Robot Biksu di Kuil Ini, Apa Tugasnya?

Telset.id, Jakarta – Ada yang menarik dari kuil Longquan yang terletak di wilayah Beijing, China. Bagaimana tidak, di kuil tersebut terdapat robot biksu yang berfungsi untuk menyambut para pengunjung yang datang ke kuil.

Dilansir dari TechCrunch, Rabu (04/07/2018), robot bernama Xian’er itu mempunyai tinggi dua kaki atau sekitar 60 cm. Tampilannya unik dengan pakaian berwarna kuning dan terdapat tablet berukuran kecil yang digenggam di atas perutnya.

Dengan keberadaan tablet tersebut, Xian’er bisa berinteraksi dengan para pengunjung. Bahkan Xian’er juga dapat berinteraksi dengan anak-anak, ketika mereka menyentuh layar tablet atau mengajukan pertanyaan dengan perintah suara.

Baca Juga: DRAGON, Robot “Drone Naga” yang Jago Manuver

Meski begitu, tidak seperti asisten berbasis suara seperti Siri, Alexa maupun Google Assistant, Xian’er tidak bisa menjawab sendiri pertanyaan yang diberikan. Sebab, ketika pertanyaan diajukan kepadanya, maka robot biksu ini akan menawarkan jawaban yang sebelumnya diberikan oleh pimpinan kuil Longquan.

Nantinya, Xian’er akan dipakai sebagai duta besar untuk melayani dan membantu mendidik anak-anak tentang keagamaan di kuil Longquan dengan memanfaatkan teknologi abad ke-21.

Selain robot biksu Xian’er, sebelumnya juga muncul robot biksu bernama Pepper yang dihadirkan oleh perusahaan telekomunikasi, Softbank. Robot ini memiliki kemampuan untuk melakukan ritual upacara pemakaman, membaca sutra Budha, dan tugas lainnya yang biasa dilakukan seorang biksu manusia.

Baca Juga: Peneliti Pakai Sinyal Otak untuk Kendalikan Robot

Biaya yang harus dikeluarkan ketika menggunakan robot Pepper untuk melakukan ritual upacara pemakaman juga terbilang murah. Pengguna hanya harus mengeluarkan USD 450 atau sekitar Rp 6 jutaan per ritual pemakaman. (SN/FHP)

LiveMe Rambah Dunia Mobile Games dan eSport

2

Telset.id, Jakarta – Sejalan dengan tingginya potensi pasar di Indonesia, LiveMe, aplikasi jejaring sosial secara resmi mengumumkan peluncuran platform live streaming untuk mobile game dan eSports terbaru bagi gamer di Indonesia – ‘Fluxr’.

Platform yang baru diluncurkan ini akan meningkatkan pengalaman bermain dengan fitur interaktif pengguna yang inovatif. Bersamaan dengan peluncurannya, Fluxr juga berkolaborasi bersama PUBG Mobile dari Tencent untuk memulai siaran kampanye perekrutan dan eSports di pagelaran VidCon, Amerika Utara.

Platform ini didedikasikan untuk meningkatkan pengalaman gamer, dengan fitur interaktif pengguna yang inovatif, memberikan live streaming berkualitas tinggi, konten game yang kaya, dan komunitas permainan interaktif dan imersif.

Pada platform ini, pengguna dapat menonton live streaming game populer seperti PUBG MOBILE, Fortnite, Rules of Survival, Arena of Valor, League of Legends, Minecraft, CSGO, GTA5, DOTA2, Call of Duty, Clash Royale, dan masih banyak lagi.

Chief Executive Officer LiveMe Inc, Yuki He mengatakan, Asia Tenggara memiliki potensi pasar yang belum tersentuh dan tidak terbatas dalam game mobile dan pasar eSports profesional. Selain itu, dukungan dari pemerintah lokal terhadap area ini pun telah melampaui harapan kami. Pasar yang berkembang mengingatkan saya pada saat eSports Tiongkok baru mulai diluncurkan.

Kami berharap dapat menjadi penentu pertumbuhan pasar dengan memanfaatkan pengalaman dan sumber daya LiveMe, untuk antara produsen game dan penonton,” ujar Yuki He.

Sejalan dengan peluncuran terbaru ini, LiveMe juga mengumumkan kemitraannya dengan Tencent, untuk memulai kampanye perekrutannya bagi penyiaran dan eSports di VidCon, konvensi video daring terbesar dunia di Amerika Utara.

Acara game tahunan yang popular, menampilkan penyiar top dari LiveMe Gaming dan PUBG MOBILE cosplayers, menarik lebih dari 30.000 orang.

Baca Juga : Tak Laku, Facebook Segera Tutup Tiga Aplikasinya

Kemitraan strategis Fluxr dan Tencent akan menyediakan platform dan layanan untuk menghubungkan gamer, streamer, dan produsen game di seluruh dunia. (MS)

Google Segera Luncurkan Pixel Watch, Apa Keunggulannya?

0

Telset.id, Jakarta – Google dikabarkan akan meluncurkan jam tangan pintar Pixel Watch pada Oktober 2018 mendatang. Tak cuma satu, Pixel Watch bakal hadir dengan tiga seri dengan nama kode masing-masing Ling, Triton, dan Sardine.

Dilansir dari Business Insider, Pixel Watch akan ditenagai oleh prosesor buatan Qualcomm. Hal inipun diperkuat oleh pernyataan dari Senior Director Qualcomm, Pankaj Kedia yang mengatakan bahwa prosesor tersebut bakal memulai debutnya pada “lead smartwatch” yang disinyalir sebagai Pixel Watch.

Selain itu, Kedia juga mengungkapkan jika prosesor Qualcomm untuk smartwatch mampu memperkuat visual serta pengalaman Google Assistant yang nantinya disematkan pada ketiga seri Pixel Watch.

Informasi menyebut, Pixel Watch memiliki daya baterai jauh lebih lama ketimbang produk serupa yang memakai perangkat lunak Wear OS. Pixel Watch juga akan memiliki fitur GPS dan mendukung penggunaan jaringan data 4G.

Baca Juga: Tali Apple Watch ‘Modern Buckle’ Stop Diproduksi

Seperti smartwatch pada umumnya, Pixel Watch juga memiliki pelacak detak jantung pengguna. Tapi yang menarik, Pixel Watch memiliki kemampuan untuk membaca tingkat stres. Disebut-sebut, kemampuannya juga mirip Apple Watch yang terbukti membantu pengguna dalam memonitor kesehatan tubuh.

Google manyampaikan, ketiga seri Pixel Watch kemungkinan akan dibedakan dari sisi ukurannya. Google juga kemungkinan akan memberikan kemampuan berbeda bagi ketiga seri tersebut, seperti dukungan data seluler atau tidak.

Keputusan Google untuk menggarap Pixel Watch dianggap merupakan sebuah terobosan nan inovatif. Sebab,selama ini, Google hanya menyediakan sistem operasi untuk produsen jam tangan pintar dengan nama Wear OS.

Baca Juga: Merasa Tertipu Promosi Apple Watch, Konsumen Gugat Apple

Sayang, belum ada informasi lain mengenai rencana kehadiran Pixel Watch. Sebelumnya, leakster Evan Blass sempat memberikan bocoran bahwa Google akan memamerkan Pixel Watch bersamaan dengan peluncuran seri Google Pixel 3 dan Pixel Buds pada Oktober 2018 mendatang. (SN/FHP)

Gagal Meluncur, Roket Jepang Meledak saat Ujicoba

Telset.id, Jakarta – Ujicoba roket Momo-2 pada Sabtu (01/07/2018) justru diwarnai insiden. Roket besutan startup asal jepang, Interstellar Technologies itu terjatuh kembali ke landasan pacu di kawasan Jepang bagian utara, sesaat lepas landas.

Roket yang dilepaslandaskan dari daratan Taiki di wilayah Hokaido ini menghantam tanah dan seketika meledak, terbakar lumayan hebat.

Dilansir dari Space, Rabu (04/07/2018), dokumentasi televisi menunjukkan bahwa roket berukuran 10 meter tersebut hanya terangkat sedikit dari landasan sebelum akhirnya jatuh dan terbakar. Padahal, roket Momo-2 digadang-gadang mampu mencapai ketinggian 100 kilometer dari bumi.

Baca Juga: Saingi SpaceX, Perusahaan China Luncurkan Roket ke Bulan

Meski begitu, insiden meledaknya roket Momo-2 tidak menimbulkan korban jiwa. Menurut Presiden Interstellar Technologies, Takahiro Inagawa, roket Momo-2 mengalami kesalahan di bagian mesinnya. Ia meminta maaf atas kegagalan peluncuran itu, dan menyatakan bahwa timnya sedang mengumpulkan puing-puing roket.

“Setelah puing-puing terkumpul, kami akan melakukan analisa. Kami akan mencari tahu, apa penyebab utama roket kehilangan tenaga dan jatuh ke daratan,” ujarnya.

Baca Juga: Tahun Depan, Roket SpaceX Cuma Butuh 24 Jam untuk Sampai Mars

Peristiwa tersebut bukanlah yang pertama kali bagi Interstellar Technologies. Sebab, pada Juli tahun lalu, roket buatan mereka juga gagal lepas landas. Padahal seharusnya, roket Momo-2 akan membawa satelit penyedia layanan internet Livedoor. (SN/FHP)

Khusus Piala Dunia, Robot Seks Ini Layani Pengunjung 24 Jam

0

Telset.id, Jakarta – Selama perhelatan Piala Dunia 2018 di Rusia, berbagai sektor bisnis di negara tersebut langsung mengambil kesempatan dengan tujuan untuk meningkatkan bisnis mereka. Salah satu caranya adalah memperpanjang waktu bisnis, bahkan sampai 24 jam atau seharian penuh.

Cara itu dilakukan juga oleh rumah bordil khusus robot seks di wilayah Moskow, bernama Lumidolls. Bagi para suporter piala dunia yang ingin memenuhi kebutuhan biologis mereka dengan robot seks, mereka hanya perlu membayar sekitar 60 poundsterling atau Rp 1,1 juta untuk satu jam.

Dilansir dari Daily Star, Rabu (04/07/2018), ada tiga robot seks yang bisa disediakan Lumidolls untuk “memuaskan” hasrat para pengunjung. Ketiganya pun memiliki nama, masing-masing adalah Lolita, Sasha, dan Isilel. Menariknya, ketiganya dapat bergerak layaknya manusia dan telah disematkan “otak buatan” di dalamnya.

Baca Juga: Aplikasi Ini Bisa Identifikasi Seksi atau Tidaknya Seorang Ibu

Nantinya, para pengunjung diberikan pilihan ruangan berbeda-beda yang telah didesain seruis seperti di film-film dewasa. Rata-rata ukuran ruangannya cukup besar dengan disertai cermin dan juga televisi berukuran besar. Bahkan, ada juga ruangan dengan kandang besi di dalamnya.

Pemilik Lumidolls, Sergi Prieto, mengatakan bahwa rumah bordil miliknya sangat laris sejak ada perhelatan Piala Dunia 2018.  Menurutnya, para pengunjung merasa senang dan tak jarang, beberapa di antara mereka mengenakan kostum tim sepak bola negara masing-masing ke robot seks tersebut.

“Para pelanggan merasa senang. Mereka bahkan mengenakan kostum tim sepak bola negara masing-masing ke robot seks pesanan,” ujarnya.

Baca Juga: Asoy, Latihan Yoga Bareng Instruktur Seksi di CamSoda Fit

Sergi mengklaim bahwa Lolita, Sasha, dan Isilel juga steril alias bebas penyakit. Ketiganya rutin dibersihkan menggunakan sabun antibakteri sebelum maupun sesudah digunakan. Meski begitu, pelanggan tetap disarankan untuk menggunakan kondom.

“Lolita, Sasha, dan Isilel berharga seharga 4.373 poundsterling (Rp 82 jutaan). Semuanya terbuat dari elastomer termoplastik atau campuran antara plastik dan karet,” tukas Sergi. (BA/FHP)

Akhir Juli Honor 10 Dipastikan Masuk Indonesia

Telset.id, JakartaHonor 10 merupakan flagship Honor yang baru saja diperkenalkan di London beberapa minggu lalu. Kabar mengenai kehadiran Honor 10 di Indonesia memang sudah terdengar lama. Kehadirannya di Indonesia sudah dipastikan akhir bulan juli nanti.Hal ini dipastikan oleh James Yang, Presiden Honor Indonesia di sela-sela kunjungan pabrik Honor di Batam (3/7/2018).

“Honor 10 akan masuk ke Indonesia akhir bulan ini dan saat ini sedang dalam tahap uji TKDN. Untuk harga, James memastikan tak akan terpaut jauh dari yang dijual di Cina,” ujar James.

Untuk spesifikasinya, Honor 10 memiliki tampilan yang sudah mengadopsi bodi berlapis kaca yang memiliki kemampuan untuk menyajikan warna berbeda ketika diihat dari sudut berbeda.
Perangkat ini juga menggunakan layar berponi yang lapang, yakni 5.84-inch LTPS IPS LCD (2280 x 1080 pixels) beraspek rasio 19:9.

Untuk mendukungnya, Honor 10 dibekali dengan NPU independen yang memilki kemampuan lebih mumpuni, ketimbang Snapdragon 845 dan Apple A11. Berbekal kecerdasan buatan, kamera smartphone ini memiliki kemampuan untuk mengenali 500 skenario dalam 22 kategori pemandangan.

Honor juga sudah menyertakan fitur 3D portrait lightning untuk mendukung hasil foto apik berbekal pencahayaan yang diberikan. Sama seperti smartphone lain, Honor 10 dapat menghasilkan foto bokeh dengan kamera belakang, termasuk untuk fotografi kelompok.
Dapur Pacunya, Honor 10 diperkuat prosesor Kirin 970 yang dipadu RAM 6GB.

Smartphone dengan layar 5,84 inci (2280 1080 piksel/rasio aspek 19:9) ini menjalankan EMUI 8.1 berbasis Android 8.1 dan didukung baterai 3.400mAh berteknologi fast charging.

Untuk fitur fotografi, Honor 10 dilengkapi kamera belakang ganda dengan konfigurasi 24MP + 16MP dan kamera selfie 24MP. Kamera belakang mendukung aperture f/1.8, phase detection autofocus, dan kecerdasan buatan.

Baca Juga : Tik Tok Diblokir, Warganet Senang

Sementara kamera selfie yang ada di Honor 10 dipersenjatai aperture f/2.0. Tak ketinggalan, kamera depan smartphone ini juga memiliki fitur kecerdasan buatan AI Beauty dan potret AI. (MS)

Tak Laku, Facebook Segera Tutup Tiga Aplikasinya

2

Telset.id, Jakarta – Lewat situs resminya, Facebook memutuskan untuk menutup tiga aplikasi mereka yakni Hello, Moves dan TBH. Dilaporkan, keputusan tersebut muncul karena raksasa media sosial itu merasa ketiga aplikasinya tidak terlalu mendapatkan traksi bisnis yang diharapkan.

Dilansir dari Techcrunch, Rabu (04/07/2018), jumlah terakhir pengunduh Hello ada 570 ribu orang, Moves 13 juta orang, sedangkan TBH berjumlah 6,4 juta orang.

“Kami secara teratur meninjau aplikasi kami untuk menilai mana yang paling dihargai orang. Terkadang ini berarti menutup aplikasi dan API yang menyertainya, ”kata Facebook.

Baca Juga: Pornhub Rilis Aplikasi VPNhub, Unlimited dan Gratis!

“Kami tahu beberapa orang masih menggunakan aplikasi ini dan akan kecewa, dan kami ingin mengambil kesempatan ini untuk mengucapkan terima kasih atas dukungan mereka,” lanjut Facebook.

Sekedar informasi, aplikasi Hello hadir pada tahun 2015 lalu. Facebook meluncurkannya khusus untuk pengguna Android di Amerika, Nigeria dan Brazil. Aplikasi tersebut mampu menghubungkan daftar kontak di akun Facebook dengan panggilan telepon.

Sehingga ketika pengguna menerima telepon, mereka akan melihat akun Facebook penelepon dalam dialer smartphone-nya. Sebagai pengganti, Facebook menyematkan aplikasi serupa Hello di Facebook Messenger, meski media sosial itu tak menjelaskannya secara detail.

Sementara Moves, diperkenalkan pada tahun 2014. Aplikasi kebugaran tersebut terintegrasi dengan akun media sosial pengguna. Moves mampu merekam aktivitas para penggunanya seperti berjalan, bersepeda, dan berlari, serta memungkinkan mereka untuk membagikannya melalui akun Facebook.

Baca Juga: YouTube Minta Maaf kepada Kreator LGBT, Kenapa?

Kemudian aplikasi TBH yang bisa dibilang baru berumur kurang lebih setahun. Aplikasi tersebut diberikan Facebook khusus bagi pengguna yang masih berusia remaja.

TBH memberikan kesempatan bagi pengguna untuk memuji pengguna lainnya, atau membuat pertanyaan berupa kuis dengan mode anonim sehingga tak tahu siapa saja yang merespons.

Facebook menegaskan, ketiga aplikasi itu akan ditutup pada waktu yang berbeda-beda. Selain itu, Facebook juga menyatakan bahwa semua data pengguna dari ketiga aplikasi ini akan dihapus dalam 90 hari. (SN/FHP)