Beranda blog Halaman 2551

Review Asus Zenfone Live L1: Jagokan Multimedia, Harga Terjangkau

6

Telset.id, Jakarta – Asus Indonesia pertama kali memperkenalkan Asus Zenfone Live ZA550KL atau lebih dikenal dengan nama keren Zenfone Live L1 pertengahan bulan Mei lalu. Tepatnya bersamaan dengan rekan seperjuangan, ZenFone 5.

Kala itu, Asus menyebut peluncuran dua produk ini merupakan strategi perusahaan untuk menyasar semua segmen pengguna smartphone. Mulai dari yang menginginkan suguhan teknologi canggih (kecerdasan buatan) dan kualitas kamera yang lebih baik hingga penikmat multimedia.

Nah, yang terakhir inilah yang diklaim Asus siap diberikan Zenfone Live L1 bagi para pengguna. ZenFone Live L1 konon datang dengan berbagai fitur yang diidamkan banyak pengguna dari sebuah perangkat bujet, termasuk layar besar, baterai tahan lama dan sistem penguncian hands free.

Kami pribadi dibuat sangat terkesan dengan fitur unggulan kedua dari generasi terbaru Zenfone Live ini, sampai-sampai bertanya dalam hati, “kapan habisnya nih baterai?”

Untuk lebih mengetahui seperti apa kinerja keseluruhan ponsel seharga Rp 1.4 juta ini, yuk simak penelusuran tim Telset.id.

Desain

Ida Farida/Telset.id

Ok, dari segi harga Zenfone Live L1 mungkin memang tergolong murah. Namun ada satu hal yang perlu diingat, bahwa murah tak selamanya murahan. Nah, itulah Zenfone Live L1. Lepas dari banderol harga yang dibawanya, toh ia tetap memikat.

Bukan saja tak terkesan rapuh, ini juga tampak elegan berkat torehan warna Midnight Black yang dibawanya – kebetulan memang warna ini yang bertandang ke markas kami. Pun meski casing bagian belakangnya terbuat dari plastik. Kabar baiknya, bahan doff sedikit mengurangi jejak jari yang mungkin menempel setelah Anda menggunakannya seharian. Ya, sedikit.

Ida Farida/Telset.id

Zenfone Live L1 mengusung desain layar memanjang beraspek rasio 18:9. Bedanya, tak seperti smartphone 18:9 lainnya yang punya bezel cukup tipis di tiap sisinya, Zenfone Live L1 masih terlihat lapang. Tapi ini bisa dimaafkan (mumpung masih suasana Lebaran juga), mengingat Asus (mungkin) meletakkan banyak usaha untuk bisa memberikan desain terbaru dan populer untuk penikmat ponsel entry-level.

Nah, karena mengadopsi desain memanjang ini jugalah, pengalaman menggunakan Zenfone Live L1 menjadi hampir tak berbeda dengan ketika kami menggunakan ponsel berdesain klasik dengan layar berukuran 5 inch dan aspek rasio 16:9. Ini bagus, karena artinya ponsel ini dapat dengan mudah dioperasikan menggunakan satu tangan. Ya, kecuali Anda anak umur 3 tahun.

Ida Farida/Telset.id

Asus meletakkan tombol power dan volume roker di sisi kanan bodi, sementara membiarkan sisi kiri diisi oleh dua slot kartu SIM (keduanya mendukung 4G LTE) dan slot kartu memori (microSD).  Port microUSB bertengger di bagian bawah, diapit dua speaker serta berseberangan dengan jack audio 3.5mm di bagian atas.

Ida Farida/Telset.id

Sementara di bagian belakang, selain ada kamera di bagian kiri atas, lengkap dengan lampu flash di bawah, kita juga akan mendapati logo Asus terpampang nyata di bagian tengah.

Gaet Bank Mandiri, OVO Pastikan Tak Rebutan Pelanggan

0

Telset.id, JakartaPlatform pembayaran OVO menggaet Bank Mandiri untuk memperluas jaringan kemitraan dan cakupan layanan mereka di Indonesia. Langkah ini dinilai berpotensi akan bisa menimbulkan gesekan alias rebutan pelanggan antar sesama pemain Fintech (Financial Technology).

Gesekan antara kedua perusahaan dianggap bisa saja terjadi, mengingat kedua perusahaan berbeda sektor ini sama-sama memiliki layanan dompet digital, dimana Mandiri juga memiliki layanan e-money. Namun dugaan akan terjadi gesekan itu dibantah oleh pihak OVO.

Presiden Direktur OVO Adrian Suherman menyatakan kerjasama dengan Bank Mandiri itu adalah cross transaction alias transaksi silang yang justru saling menguntungkan.

Pasalnya pengguna OVO bisa melakukan transaksi dengan mitra pedagang alias merchant bank plat merah itu. Disisi lain, nasabah e-money Bank Mandiri otomatis akan bisa melakukan transaksi di seluruh gerai mitra OVO.

“Kami tidak lihat sesama pemain fintech sebagai kompetitor, justeru sama-sama ingin membuat orang menggunakan dompet digital. Potensinya masih sangat besar di Indonesia,” ujar Adrian dalam acara peluncuran kemitraan OVO dengan Bank Mandiri, Alfamart, Grab dan Moka di Jakarta (5/7/2018).

Baca juga: Bank dan Fintech: Teman atau Musuh?

Menurut Adrian, saat ini jumlah orang Indonesia yang mempergunakan dompet digital masih sangat kecil karena 90 persen masih menggunakan metode digital alias memakai uang tunai.

Dengan begitu, kerjasama antara sesama pemain fintech diharapkan bisa memperluas jaringan gerai mitra yang akan menarik minat masyarakat menggunakan dompet digital.

Selain Bank Mandiri, Grab juga memiliki layanan dompet digital Grab Pay. Namun pasca kerjasama ini, fitur pembayaran transportasi online ini sudah berganti dengan logo “O” yang merupakan simbol OVO.

Managing Director Grab Rizki Kramadibrata juga tidak memberikan komentar mengenai hilangnya fitur pembayaran tersebut. Rizki mengatakan Grab dan OVO sama-sama memiliki misi yang sama mewujudkan inklusi keuangan dan digital.

Selain itu, kerjasama ini membuat pelanggan Grab mendapat berbagai keuntungan seperti bisa bertansaksi di berbagai gerai mitra OVO dan tidak perlu membawa banyak uang tunai, khususnya untuk perempuan.

Baca juga: Bayar “Ojol” Grab Bisa Pakai Dompet Digital OVO

“Ini pilihan sangat logis untuk pelanggan karena meningkatkan pengalaman dengan Grab dan menghindari membawa uang dalam jumlah besar, sehingga lebih aman juga,” tukas dia.

Dengan kerjasama tersebut, Adrian optimistis OVO bisa digunakan oleh lebih dari 60 juta pengguna ponsel di Indonesia karena juga menggandeng MOKA, sistem point of sale (POS) alias kasir digital yang terintegrasi sistem pembayaran berbasis komputasi awan (cloud) terkemuka.

Platform MOKA tersedia di hampir 200 kota dan telah membantu lebih dari 10.000 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di seluruh tanah air menerima pembayaran digital pertama kalinya. [WS/HBS]

Bayar “Ojol” Grab Bisa Pakai Dompet Digital OVO

2

Telset.id, Jakarta – OVO bertekad menjadi aplikasi dompet digital universal di Indonesia dengan menggandeng sejumlah mitra strategis empat perusahaan ternama yakni Bank Mandiri, Grab, Alfamart dan Moka.

Kerjasama tersebut menyambung kemitraan yang sudah ada sebelumnya dengan jaringan Lippo yang memiliki banyak perusahaan yang berberak diberbagai bidang.

Presiden Direktur OVO Adrian Suherman optimistis kerjasama ini bisa membuat OVO menjadi platform pembayaran dengan penerimaan terluas di Indonesia. Ini didasarkan perkembangan aplikasi dompet digital ini dalam kurun waktu kurang dari satu tahun bisa mendapat sekitar 5 juta pengguna aktif.

“Dengan kerjasama ini OVO akan menjadi dompet digital yang universal di Indonesia. Sebentar lagi OVO tersedia di 350 ribu gerai di 212 kota, mengungguli perusahaan dompet digital lainnya,”ujar Adrian dalam acara peluncuran kemitraan strategis dengan Bank Mandiri, Alfamart, Grab dan Moka di Jakarta, Kamis (5/7/2018).

Menurut Adrian, saat ini OVO merupakan satu-satunya dompet digital yang diterima secara nasional di gerai fisik dan online. Tingkat penerimaan OVO diklaim mencapai lebih dari 90 persen pusat perbelanjaan di Indonesia, yang termasuk hypermarket, department store, coffee shop, bioskop, penyedia parkir dan jaringan rumah sakit terkemuka di Indonesia.

Dengan kemitraan ini, lanjut dia, pengguna dapat melakukan pengisian ulang alias top up di OVO wallet melalui ATM Mandiri, Jaringan Alfamart dan pengemudi Grab di seluruh Indonesia.

Selain itu, OVO juga berencana memperluas jangkauan teknologi QR code pada OVO wallet untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) diseluruh penjuru negeri.

“Kami bekerjasama dengan mitra untuk menciptakan kepercayaan akan transaksi non tunai bagi konsumen Indonesia dan membantu mempercepat transformasi Indonesia menuju ekonomi digital,”kata Adrian.

Managing Director Grab Rizki Kramadibrata menyambut baik kerjasama tersebut karena dapat meningkatkan benefit bagi kedua perusahaan. Konsumen OVO bisa menggunakan dompet digitalnya untuk membayar layanan Grab dimana saja sekaligus melakukan top up.

Dari sisi perusahaan, OVO juga mendapat benefit dari adanya potensi tambahan jutaan pelanggan dan driver Grab.

“Semua driver Grab akan bisa diminta untuk melakukan top up saldo OVO dimana saja. Saat ini belum semua bisa melakukan, karena ini kami sedang terus melakukan pelatihan untuk para mitra kami,” tukas dia.

Pengguna Bisa Lihat Feed Instagram Berdasarkan Waktu

1

Telset.id, Jakarta –  Instagram baru saja memperkenalkan fitur terbaru bernama You are all caught up. Dengan fitur ini, notifikasi berupa tulisan “You are all caught up” akan muncul di laman utama Feed Instagram. Namun, pengguna tidak perlu mengklik apapun untuk melihatnya.

Cara kerjanya sederhana. pengguna media sosial berbagi foto dan video ini akan mendapat notifikasi tersebut ketika melihat-lihat unggahan konten di Feed utama Instagram.

Jika terdapat tulisan “You are all caught up”, pengguna berarti sudah melihat semua postingan di Feed Instagram yang diunggah selama 48 jam terakhir.

Dengan kata lain, saat pengguna mengetahui tulisan “You are all caught up”, semua postingan di Feed berarti sudah berada di Instagram lebih dari dua hari.

Fitur You are all caught up tersedia untuk aplikasi berbasis Android maupun iOS. Fitur itu hadir untuk memfasilitasi pengguna menginginkan Feed berdasarkan urutan waktu.

{Baca juga: Bikin Stories di Instagram Kini Lebih Seru}

Beberapa waktu lalu, Instagram mengubah histori di Feed berdasarkan akun atau konten yang disukai. Algoritma Instagram memperlihatkan foto atau video terbaru untuk dilihat pertama saat membuka Feed.

Sejak hadir di ponsel pengguna, Feed di Instagram tampil secara kronologikal. Namun, beberapa tahun lalu Instagram mengumumkan perubahan tampilannya. Aplikasi berbagi foto ini menggunakan faktor relevansi untuk menampilkan Feed.

Banyak pengguna sebenarnya tidak suka dengan perubahan itu. Mereka ingin Feed di Instagram kembali tampil secara kronologis. Namun sebuah wawancara mengindikasikan bahwa Instagram belum ingin mengembalikan Feed secara kronologikal.

Instagram juga membeberkan cara mengelola algoritma hingga menghasilkan Feed di akun para pengguna. Product Lead Instagram, Julian Gutman, menyebut ada tiga faktor utama yang menentukan Feed, yakni minat, kebaruan, dan relasi.

Baca juga: Instagram Belum Mau Kembalikan Feed ke Bentuk Semula

Minat adalah cara Instagram menanggapi bagaimana pengguna peduli terhadap sebuah Unggahan. Unggahan yang dianggap paling sering diperhatikan akan muncul di bagian teratas Feed. Jadi, jangan heran kalau foto atau video lawas masih kerap nongol di Feed pengguna.

Untuk faktor kebaruan menandakan bahwa Instagram memprioritaskan unggahan foto atau video terbaru. Sementara faktor hubungan, semakin sering  berinteraksi dengan sebuah akun, semakin sering pula pengguna melihat unggahan dari akun itu di Feed. [BA/HBS]

Sumber: PhoneArena

10 Juta Orang Indonesia Gunakan Tik Tok

Telset.id, Jakarta – Aplikasi Tik Tok ternyata memiliki basis pengguna yang terbilang banyak di Indonesia. Diklaim Senior VP Corporate Strategy Bytedance (perusahaan induk Tik Tok), Zhen Liu, jumlah pengguna aktif bulanan Tik Tok di Indonesia mencapai 10 juta orang.

“Kita punya lebih dari 10 juta pengguna aktif bulanan di Indonesia,” katanya, usai pertemuan dengan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), di Jakarta, Rabu (04/07/2018).

Jumlah tersebut tentu terbilang sangat besar untuk aplikasi yang pertama kali diluncurkan di Indonesia pada September 2017 lalu. Tik Tok sendiri saat ini, berdasarkan data yang didapat dari South China Morning Post,  memiliki total pengguna aktif bulanan sebanyak 300 juta pengguna.

Baca Juga: Tik Tok akan Buka Lowongan di Indonesia, Berminat?

“Tik Tok merupakan platform populer secara global. Tik Tok beroperasi di banyak negara dari Eropa, Amerika, Jepang, Asia Tenggara, Korea, dan lainnya,” jelas Liu.

Liu menegaskan, pihaknya akan tetap beroperasi di Indonesia dengan berkomitmen untuk mematuhi aturan yang berlaku di Tanah Air. Seperti diketahui sebelumnya, Kominfo beberapa waktu lalu telah memblokir Tik Tok karena banyaknya konten negatif di dalam aplikasi video lipsync itu.

Baca Juga: Pemblokiran Tik Tok Dicabut Kominfo, Asal…

Menurut Rudiantara, ada dua komitmen yang harus dipatuhi Tik Tok jika ingin tetap beroperasi di Indonesia. Pertama adalah membersihkan seluruh konten negatif yang ada di dalam sistemnya.

Komitmen kedua, Tik Tok harus melakukan filtering untuk konten-konten yang akan datang. Aplikasi ini juga harus menaikkan batas umur pengguna serta memiliki kantor perwakilan di Indonesia.

Baca Juga: Catat! Pengguna Tik Tok Harus 16 Tahun ke Atas

“Kami pikir, kami akan terus mencoba untuk menyesuaikan dengan aturan negara-negara terkait tentang, keamanan, dan lainnya. Kita selalu menghormati aturan negara-negara tempat kami beroperasi,” ucap Liu.

Ketika Tik Tok telah menyelesaikan dua komitmen itu, Rudiantara berjanji akan secepatnya mencabut pemblokiran terhadap Tik Tok, sehingga aplikasi itu dapat kembali beroperasi di Indonesia dan digunakan oleh para penggunanya.

As soon as possible, ketika semuanya tercapai, kita bisa melakukannya (membukanya) besok pagi. Kita butuh surat komitmen dari Tik Tok” janji Rudiantara. (FHP)

Banyak Korban, WhatsApp Segera Hadirkan Fitur Anti Hoax

2

Telset.id, Jakarta – Kementerian Teknologi Informasi India meminta WhatsApp untuk membatasi penyebaran informasi palsu atau hoax di dalam platform-nya. Hal tersebut muncul setelah dalam satu tahun terakhir, lebih dari 30 orang telah menjadi korban akibat munculnya hoax tentang penculikan anak yang tersebar di WhatsApp.

WhatsApp yang memiliki lebih dari 200 juta pengguna aktif di India pun langsung mengambil sikap. Dilansir dari Reuters, Kamis (05/07/2018), platform milik Facebook itu merespon dengan baik permintaan pemerintah India lewat serangkaian kebijakan baru dalam sistemnya, termasuk akan hadirnya fitur anti hoax.

“WhatsApp meluncurkan fitur baru untuk memerangi informasi palsu dan penyalahgunaan platform. WhatsApp bereaksi terhadap peningkatan kasus penghilangan orang yang tidak bersalah karena rumor dan provokasi,” ujar WhatsApp.

Baca Juga: Lima Orang Tewas Akibat Hoax WhatsApp

“Ya, pemerintah, masyarakat sipil, dan perusahaan teknologi memang harus bekerja sama untuk memerangi kasus tersebut. WhatsApp akan menghadirkan fitur solutif, ” lanjut mereka dalam surat yang dikirim ke Kementerian Teknologi Informasi India.

Nantinya, fitur baru WhatsApp bisa membantu pengguna untuk dapat “berpikir kembali”, sebelum meneruskan pesan ke pengguna lainnya. Sebab, mereka nantinya akan mendapatkan informasi apakah konten atau pesan yang diterima merupakan informasi yang valid atau tidak.

“Kami berencana meluncurkannya dalam waktu dekat,” imbuh pihak WhatsApp.

Sayangnya, WhatsApp tidak menjelaskan secara spesifik fitur apa yang akan hadir untuk menangkal pesan hoax di dalam platform-nya. Meski begitu, sebagai langkah awal, WhatsApp akan memberikan edukasi mengenai informasi hoax kepada penggunanya melalui serangkaian workshop ataupun lewat tulisan.

Baca Juga: Fitur Baru WhatsApp Bisa Bungkam Anggota yang ‘Jengkelin’

Pekan lalu, WhatsApp telah meluncurkan pengaturan baru yang memungkinkan admin untuk memutuskan siapa yang dapat mengirim pesan ke nomor individu ataupun grup. Fitur tersebut diyakini akan membantu mengurangi penyebaran pesan hoax. (BA/FHP)

Review Huawei Nova 2 Lite: Kualitasnya Serba Cukup

Telset.id, Jakarta – Beberapa waktu lalu, Huawei membawa seri Nova 2 Lite untuk bersaing di pasar smartphone yang berada “di antara” low-end dan mid-end Indonesia. Smartphone ini sendiri merupakan “versi hemat” dari seri Huawei Nova 2i yang sudah lebih dulu dijual di Indonesia.

Meski masuk kelas menengah ke bawah, Nova 2 Lite mengandalkan beberapa hal untuk memikat calon konsumen Tanah Air. Beberapa diantaranya seperti desain terkini sampai teknologi kamera ganda.

Tentu menarik untuk membahas smartphone dengan harga Rp 2,5 jutaan tersebut (berdasarkan situs e-commerce Lazada). Karenanya, sekarang Tim Telset.id akan membahas lebih mendalam seperti apa Huawei Nova 2 Lite dan apakah smartphone ini worth to buy bagi masyarakat Indonesia.

So, lebih baik simak baik-baik review Huawei Nova 2 Lite dari kami. Check this out!!

Desain

Foto: Hendra Wiradi/Telset.id

Seperti yang sudah kami sebut sebelumnya jika Nova 2 Lite dikemas dengan desain terkini. Memang terkini dalam hal ini adalah untuk smartphone kelas menengah ke bawah saja, sebab untuk smartphone menengah ke atas, sudah mengusung desain yang lebih kekinian dengan memanfaatkan notch atau poni untuk membuat smartphone makin bezel-less.

Di bagian depannya, Huawei Nova 2 Lite punya desain mainstream. Mirip seperti smartphone 18 : 9 lainnya yang punya harga “ramah kantong”, Nova 2 Lite punya bezel cukup tebal di bagian bawah dan cukup tipis di sisi atas, kiri dan kanannya.

Yang membuatnya tampak cukup berbeda adalah desain bagian belakangnya yang bahkan terlihat lebih fresh dibanding Nova 2i. Terdapat frame kamera ganda yang digabung dengan LED Flash yang ditempatkan di sisi kiri body smartphone.

Foto: Hendra Wiradi/Telset.id

Frame tersebut memang punya posisi horizontal, namun tidak mirip seperti frame segelintir smartphone Android lainnya yang “terinspirasi” dari desain frame kamera iPhone 7 Plus maupun 8 Plus.

Itu hal baik, karena minimal Nova 2 Lite punya beberapa hal yang dapat dijadikan ciri khas atau pembeda dari smartphone lainnya. Sedikit ke bawah, terdapat sensor sidik jari berbentuk lingkaran dengan posisi yang pas untuk dijangkau oleh jari tangan pengguna.

Nah, karena unit yang kami ulas berwarna Black dengan sentuhan matte atau doff, maka bagian belakang Nova 2 Lite juga terlihat lebih simple namun tidak terkesan murahan.

Foto: Hendra Wiradi/Telset.id

Warna ini pun jauh berbeda kesannya jika kami mengulas Nova 2 Lite dengan warna Blue, karena smartphone itu punya body dengan efek cermin yang tampak mewah dan elegan di bagian belakangnya.

Bagaimana dengan pengalaman menggunakan smartphone ini? Jujur, Nova 2 Lite memiliki “tujuan utama” dari smartphone 18 : 9, yakni nyaman digenggam dan dioperasikan menggunakan satu tangan meski layarnya berukuran besar. So, itu bisa jadi nilai tambah lagi bagi Nova 2 Lite, keren!

Operator Telekomunikasi Ikrar Dukung Asian Games 2018

Telset.id, Jakarta – Penyelenggara layanan telekomunikasi dan internet Indonesia mengikrarkan dukungan untuk pelaksanaan Asian Games XVIII 2018 yang akan berlangsung dari tanggal 18 Agustus s.d. 2 September 2018 di Jakarta dan Palembang.

Ikrar tersebut disampaikan di hadapan Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika (Dirjen PPI) Kementerian Kominfo, Ahmad M. Ramli, usai launching Layanan Palembang Siaga 112 di Griya Agung, Istana Gubernur, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Kamis (05/07/2018).

Dalam ikrar yang ditandatangani oleh Ketua Umum Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI)  Merza Fachys dan Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Jamalul Izza itu seluruh Penyelenggara Telekomunaksi Indonesia dan Penyelenggara Jasa Internet Indonesia menyatakan komitmen untuk mendukung dan menyukseskan Pelaksanaan Asian Games XVIII Tahun 2018 di Jakarta dan Palembang melalui konektivitas jaringan telekomunikasi yang luas, cepat, dan andal.

Pertama, siap memberikan dukungan infrastruktur telekomunikasi di seluruh wilayah pelaksanaan Asian Games XVIII Tahun 2018

Kedua, menyediakan layanan internet cepat (broadband) dengan akses poin di seluruh wilayah pelaksanaan Asian Games XVIII Tahun 2018, dan

Ketiga, mengupayakan dengan sungguh-sungguh tersedianya layanan yang terbaik dengan selalu memperhatian keamanan dan kenyamanan pengguna jasa telekomunikasi dan layanan internet.

Baca Juga : Palembang Luncurkan Layanan Multibahasa Siaga 112

Hadir dalam acara penyampaian ikrar tersebut, selain Dirjen PPI beserta jajarannya, juga Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, para pejabat di lingkungan Pemrov Sumatera Selatan dan Pemkot Palembang, perwakilan Kementerian PUPR, Kemenpora, INASGOC, ATSI, APJII serta operator telekomunikasi dan internet, antara lain Telkom, Telkomsel, Indosat Ooredoo, XL Axiata, Hutchison Tri Indonesia, Smartfren serta Sampoerna Telekomunikasi Indonesia (STI). (MS)

Palembang Luncurkan Layanan Multibahasa Siaga 112

Telset.id, Jakarta – Jelang perhelatan Asian Games 2018, Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, INASGOC, Pemerintah Kota Palembang dan penyelenggara layanan telekomunikasi meresmikan Layanan Panggilan Darurat 112 “Palembang Siaga 112”. Layanan itu siap digunakan untuk menyukseskan perhelatan olahraga Asian Games XVIII yang berlangsung bulan depan.

“Layanan ini merupakan pusat informasi yang digunakan untuk menerima dan mengirimkan permintaan pertolongan dalam keadaan darurat melalui jaringan telekomunikasi di Kota Palembang dan sekitarnya,” jelas Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Kominfo Ahmad M. Ramli saat launching Layanan Palembang Siaga 112 di Griya Agung, Istana Gubernur, Palembang, Sumsel, Kamis (05/07/2018).

Hal khusus yang membedakan Layanan Palembang Siaga 112 dengan layanan 112 di daerah lain yaitu bahwa layanan ini menyediakan akses dalam enam bahasa, yaitu Bahasa Indonesia, Inggris, Arab, Cina, Korea dan Jepang. Fasilitas multi bahasa ini disediakan untuk atlet, official maupun tamu lain dari 45 negara peserta Asian Games XVIII 2018 yang akan hadir di Kota Palembang selama perhelatan dari tanggal 18 Agustus s.d. 2 September 2018.

“Diharapkan, dengan hadirnya Layanan Palembang Siaga 112, dapat lebih mempermudah dan memberikan kenyamanan kepada masyarakat serta para atlet dan official selama bertanding di Asian Games 2018 di Kota Palembang terutama dalam keterkaitannya dengan penanggulangan keadaan darurat,” jelas Dirjen Ramli.

Kota Palembang menjadi kota ke-17 yang menyelenggarakan layanan panggilan darurat 112. Sebelumnya, layanan ini sudah diimplementasikan di 10 (sepuluh) kota yang menjadi Pilot Project yaitu Bogor, Depok, Tangerang, Bandung, Batam, Surakarta, Denpasar, Balikpapan, Mataram dan Makassar.

Baca Juga : Upss! Sony Upload Film Baru di YouTube

Selain itu juga, terdapat 6 (enam) pemerintah daerah yang menyelenggarakan layanan panggilan darurat secara mandiri yaitu Pemprov DKI Jakarta, Pemkot Surabaya, Pemkab Pandeglang, Pemkot Cilegon, Pemkot Semarang dan Pemkot Manado. (MS)

Upss! Sony Upload Film Baru di YouTube

0

Telset.id, Jakarta – Sony Pictures telah membuat kesalahan fatal. Bermaksud mau mengunggah cuplikan film atau trailer, Sony Pictures justru menampilkan film terbarunya secara utuh di YouTube.

Seperti halnya yang dilakukan oleh perusahaan lain, Sony Pictures sejatinya ingin melakukan video promosi untuk film aksi terbaru buatannya berjudul Khali the Killer. Tapi, mereka malah keliru dengan mengunggah keseluruhan adegan.

Film berdurasi 1 jam 29 menit dan 46 detik itu sempat tayang selama beberapa menit. Seorang pengguna Twitter bernama akun Rocco Botte sempat mengabadikan insiden tersebut dan membagikan hasil screenshot film tersebut ke publik.

Baca Juga: Pornhub Bikin Film Khusus untuk Penyandang Gangguan Pendengaran

Menurutnya, seperti dilansir BBC, Kamis (05/07/2018), apa yang dilakukan oleh Sony Pictures jelas-jelas sebuah ketidaksengajaan. Sebab, di judul dituliskan “Khali the Killer: Official Red Band Trailer Now on DVD & Digital”.

Menyadari kesalahan itu, Sony Pictures pun segera menghapusnya dan langsung mengunggah ualng video trailer, seperti yang mereka rencanakan sebelumnya. Sayang, media sosial sudah telanjur heboh dengan kesalahan fatal yang dilakukan Sony Pictures.

https://www.instagram.com/p/BkxwFvOjBkF/?utm_source=ig_embed

Baca Juga: Produser Kondang Tuding Google Colong Filmnya

Film Khali the Killer sendiri baru bisa ditonton melalui platform streaming Vudu. Film tersebut belum tersedia di HBO Go, Hulu, maupun Netflix. Direncanakan, Film Khali the Killer akan ditayangkan di bioskop Amerika Serikat pada 31 Agustus 2018 mendatang.

Menurut IMDb, film Khali the Killer menceritakan tentang sosok Khali, seorang pembunuh bayaran yang menjalankan misi terakhirnya dengan penuh lika-liku persoalan. (SN/FHP)

Membudayakan Teknologi Lewat Edutech

Telset.id – Berkarya!Indonesia, sebuah gerakan nasional dengan moto membudayakan teknologi, berharap dapat menampung dan mendorong ide dan karya anak bangsa serta menemukan solusi berkesinambungan atas persoalan IPTEK nasional lewat edutech.

Untuk itu, gerakan yang digawangi oleh Ilham Habibie ini fokus pada usahanya untuk mengubah pola pikir bangsa dari pola pikir konsumen semata menjadi pola pikir produsen.

Berkarya!Indonesia meyakini bahwa berubah menjadi bangsa produsen adalah kunci utama untuk mengubah nasib bangsa kedepan.

“Teknologi mampu menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan daya saing serta memberikan manfaat bagi negara dan bangsa dan dapat digunakan untuk mengubah pola pikir bangsa,” jelas Ilham Habibie, Chairman & Founder Berkarya!Indonesia.

“Hampir 60 persen dari Produk Domestik Bruto Indonesia dari konsumsi, terutama konsumsi barang impor, dan hal inilah yang perlu dibenahi,” sambungnya.

Hal ini sejalan dengan keinginan pemerintah untuk menggenjot pendidikan sumber daya manusia (SDM) lokal guna mendukung pengembangan Revolusi Industri 4.0 di dalam negeri.

Kompetensi antar SDM lokal sangat dibutuhkan agar Indonesia tak hanya menjadi penonton dalam Revolusi Industri 4.0.

Terlebih, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Hanya saja, SDM lokal ini masih perlu didorong menggunakan pelatihan ilmu yang sesuai dengan ekonomi digital dalam Revolusi Industri 4.0.

Tapi membudayakan teknologi untuk mengubah pola pikir bangsa tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.

Perlu usaha berkesinambungan dan perlu dilakukan sedini mungkin. Dan salah satu caranya adalah dengan membudayakan teknologi lewat pendidikan.

{Berita juga: Hadapi Revolusi Industri 4.0 di Era Digital, Apakah Indonesia Siap?}

“Berkarya!Indonesia menyakini, untuk membangun generasi muda yang kuat maka pendidikan mengenai ilmu pengetahuan, teknologi, rekayasa, seni, dan matematika perlu diberikan sedini mungkin pada generasi muda Indonesia,” ujar Ilham.

Itu sebabnya, membudayakan teknologi lewat pendidikan ini tidak bisa dimulai dari sekolah menengah atas, harus lebih dini lagi. Bahkan bila perlu sudah diperkenalkan dari pre-school.

Jika dilakukan secara konvensional, maka akan sulit untuk mencapai target secara nasional yakni meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Perlu dikawinkan dengan pendidikan digital atau education technology.

Misalnya seperti Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) dan online learning yang akan menjadi sebuah program strategis untuk dikembangkan. Walaupun pembelajaran secara face to face juga tetap dibutuhkan.

Menurutnya, jika didukung dengan pendidikan berbasis digital atau education technology (edutech) maka materi pembelajaran, khususnya terkait science, diharapkan dapat lebih mudah diserap.

“Karena pendidikan berbasis teknologi memungkinkan topik pembelajaran disesuaikan dengan karakter siswa,” kata Ilham menambahkan.

Ilham meyakini bahwa karakter para siswa – siswi Indonesia yang beragam perlu diperhitungkan dalam menentukan metode pembelajaran yang tepat sehingga tujuan untuk membangun generasi muda yang kuat juga tercapai.

Selain itu, model pembelajaran dengan menggunakan alat bantu teknologi secara tidak langsung juga akan membudayakan teknologi itu sendiri.

Untuk itu, Berkarya!Indonesia menggandeng Extramarks – penyedia digital learning solution, untuk bersama-sama membudayakan teknologi lewat Pendidikan.

“Di Extramarks, kami membayangkan untuk menyebarluaskan pendidikan ke seluruh spektrum pembelajaran. Melalui solusi pembelajaran yang berdasarkan pedagogi Learn, Practice and Test yang dapat diterima secara global, kami membuat pembelajaran menjadi menarik, mudah, dan menyenangkan,” kata Mr. Atul Kulshrestha Founder, Chairman and Managing Director of Extramarks.

Selain itu, pendekatan yang dilakukan oleh Extramarks dalam memberikan solusinya sudah menyesuaikan dengan karakter para siswa yakni V.A.K atau visual, audio, dan kinesthetic.

Dalam menggunakannya pun, aplikasi ini dapat diakses secara online maupun offline pada komputer maupun smartphone.

Konten yang digunakan juga sudah disesuaikan dengan kurikulum yang digunakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Dan, tentu saja, sudah menggunakan Bahasa Indonesia.

“Harapannya, para siswa bisa melalui proses belajar dengan senang karena konten yang digunakan sesuai dengan karakternya. Jadi diharapkan penyerapan terhadap konten juga lebih cepat dan pada akhirnya bisa meningkatkan nilai pada saat ujian,” ujar Fernando Uffie, Country Manager Extramarks Indonesia.

Apalagi, Extramarks dapat dimanfaatkan oleh guru, murid, sekolah maupun orang tua murid secara terintegrasi satu dengan yang lain.

Dengan demikian, menggunakan education technology milik Extramarks ini semua stake holder bisa saling bekerjasama untuk membudayakan teknologi lewat pendidikan dan juga meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. [MF]

Tahun Depan, Xiaomi Nekat Masuk Pasar Amerika

1

Telset.id, Jakarta – Di tengah perang dagang antara China dan Amerika Serikat yang sedang memanas, Xiaomi bisa dikatakan membuat keputusan yang berani. Bagaimana tidak, perusahaan tersebut mengumumkan rencananya untuk masuk ke pasar ponsel Negeri Paman Sam.

Hal itu dikungkapkan oleh VP Xiaomi, Wang Xiang dalam sebuah wawancara yang menyatakan rencana perusahaan untuk masuk pasar Amerika di tahun 2019 mendatang.

Seperti dilansir dari GSMArena, Kamis (05/07/2018), pasar Amerika dinilai sangat menarik bagi Xiaomi. Sehingga tanpa ragu, pihaknya pun langsung melakukan berbagai persiapan untuk dapat meramaikan kompetisi perangkat pintar di sana.

Baca Juga: ZTE Masih Dibolehkan Lanjutkan Bisnisnya di Amerika

Sebagai bagian dari persiapan awal, Xiaomi mulai mengembangkan perangkat agar kompatibel dengan jaringan operator di sana. Kalau rencana Xiaomi masuk pasar Amerika benar-benar terwujud, maka perusahaan tersebut akan berduel secara langsung dengan “jagoan” di sana yakni iPhone.

Xiang mengatakan bahwa pihaknya terus berharap bisa melakukan sesuatu untuk mencapai target mereka agar dapat masuk ke pasar Amerika. Meski begitu, sampai saat ini Xiang menyatakan jika perwakilan Xiaomi masih belum mencapai kesepakatan akhir dengan para operator.

Baca Juga: Makin Panas, Trump Larang China Mobile Masuk Amerika

Xiang pun juga memberikan respon positif terkait saran senat Amerika kepada para operator untuk menghentikan kontrak dengan perusahaan China. Ia menyatakan bahwa Xiaomi punya hubungan baik dengan Qualcomm, dan induk perusahaan Google yakni Alphabet.

Sekedar informsai, sebelum bergabung dan menjabat sebagai VP Xiaomi, Xiang pernah bertanggung jawab atas operasi Qualcomm di China. (SN/FHP)