Makin Panas, Trump Larang China Mobile Masuk Amerika

Telset.id, Jakarta – Perseteruan Amerika Serikat (AS) dengan China sepertinya akan semakin memanas. Hal itu disebabkan karena Presiden AS, Donald Trump akan memberlakukan aturan untuk mencegah China Mobile masuk ke pasar telekomunikasi AS dengan alasan kekhawatiran keamanan nasional.

Dilansir dari CNET, Selasa (03/07/2018), salah satu Direktorat di Departemen Perdagangan AS, Administrasi Telekomunikasi dan Informasi Nasional mengatakan bahwa mereka telah merekomendasikan supaya Federal Communications Commission (FCC) menolak permohonan izin China Mobile yang telah diajukan sejak tujuh tahun lalu.

“Setelah keterlibatan signifikan dengan China Mobile, kekhawatiran tentang peningkatan risiko terhadap penegakan hukum AS dan kepentingan keamanan nasional tidak dapat diselesaikan,” kata Jurubicara Departemen Perdagangan AS David J. Redl dalam pernyataannya.

Baca Juga: China Dibatasi Investasi di Perusahaan Teknologi Amerika

Dilaporkan, rekomendasi tersebut muncul ketika AS merasa keamanan nasionalnya telah “diganggu” oleh China. Misalnya pada Desember lalu, Trump mengidentifikasi China sebagai negara yang meretas perusahaan Amerika untuk mencuri kekayaan intelektual.

Tak hanya terjadi di era Donald Trump saja, permasalahan serupa pun sudah muncul selama pemerintah Presiden Barrack Obama. Pada 2015, Obama dan Presiden China, Xi Jinping membuat perjanjian yang melarang kedua negara saling melakukan peretasan demi keuntungan ekonomi.

Sampai saat ini, FCC masih belum memberikan tanggapannya soal rekomendasi yang diberikan Administrasi Telekomunikasi dan Informasi Nasional.

Sebelumnya, perusahaan telekomunikasi China, ZTE juga telah dikenai sanksi oleh Departemen Perdagangan AS karena adanya kekhawatiran atas keamanan nasional. Sanksi tersebut muncul setelah ZTE diketahui melanggar ketetapan pemerintah AS untuk memecat karyawan yang terlibat dengan pengiriman peralatan buatan Amerika secara ilegal ke Iran dan Korea Utara.

Baca juga: Dapat ‘Serangan Sonic’, AS Evakuasi Warganya dari China

Selain mencegah beberapa perusahaan asal China dengan alasan keamanan nasional, AS juga dilaporkan sedang menyusun regulasi yang akan membatasi investasi perusahaan teknologi AS yang setidaknya 25 persen sahamnya dimiliki China.

Kabar yang diungkap pejabat AS ini sesuai dengan laporan oleh Wall Street Journal, yang menekankan bahwa ambang batas kepemilikan China tersebut dapat berubah sebelum pembatasan diumumkan pada hari Jumat.

Aturan tersebut disebut-sebut sebagai tindakan atas kekhawatiran AS atas adanya kemungkinan jika China menyalahgunakan teknologi negara adidaya itu melalui aturan joint venture dan kebijakan lainnya. (WS/FHP)

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI