Telset | Technology Trendsetter

Gara-gara Kontes, Mi Fans Tuntut Xiaomi

NGEHITS

Sigit Nugraha

28 September 2018

Telset.id, Jakarta – Seorang Mi Fans asal China bernama Yang dilaporkan telah menuntut Xiaomi. Alasannya, perusahaan asal China ini dianggap gagal memenuhi janji mereka untuk menggelar makan malam antara Mi Fans yang diketahui bernama Yang dengan Co-founder Xiaomi, Lei Jun.

Dikutip Telset.id dari GadgetsNow, Jumat (28/09/2018), hal itu terungkap ketika situs resmi The Haidian Courts di Beijing memuat kasus perselisihan kontrak antara Xiaomi dengan Yang. Kabarnya, kasus tersebut telah diterima oleh pengadilan setempat.

Kasus ini bermula ketika Xiaomi pada Agustus 2017 lalu menggelar kontes yang dimuat pada situs resmi mereka. Kontes tersebut menjanjikan siapapun yang memenangkannya untuk makan malam dengan Lei Jun.

Kontes ini mengharuskan peserta untuk menjual smartphone Xiaomi dengan target penjualan tertentu. Ada tiga opsi dari Xiaomi yang bisa dipilih Mi Fans. Ketiganya adalah penjualan lebih dari 300 unit Xiaomi Mi 5X, penjualan lebih dari 300 unit Redmi Note 5A, atau penjualan lebih dari 400 unit Mi 5X dan Note 5A.

Yang mengklaim, telah berpartisipasi secara aktif dan sudah memenuhi kriteria dengan menjual 523 ponsel Redmi Note 5A selama periode kontes. Namun, saat Yang menagih janji, Xiaomi menolaknya meski telah negosiasi berulang kali.

Yang percaya, kontes yang dimuat Xiaomi pada situs resminya sangat mengikat secara hukum. Karenanya, ia memutuskan menuntut Xiaomi untuk merealisasikan tawaran yang dijanjikan.

Yang menambahkan, penolakan Xiaomi untuk menepati janjinya tidak hanya melukai perasaannya sebagai Mi Fans. Ia menyebut, Xiaomi telah melanggar kontrak yang memiliki kekuatan hukum. (SN/FHP)

Curi Start, Lenovo Rilis Ponsel Layar Lipat Bulan Depan?

Gizmo

Sigit Nugraha

28 September 2018

Curi Start, Lenovo Rilis Ponsel Layar Lipat Bulan Depan?

Telset.id, Jakarta – Tak mau tertinggal dari Samsung dan Huawei, ternyata Lenovo juga akan mengembangkan ponsel layar lipat. Bahkan, sebenarnya, rencana itu sudah disiapkan oleh Lenovo sejak dua tahun lalu.

Ya, pada 2016, Lenovo memamerkan secara perdana konsep perangkat lipat. Setahun kemudian, Lenovo menghadirkan konsep serupa, tetapi dengan versi yang lebih sempurna, baik dari sisi desain maupun teknologi.

Sayang, Lenovo kemudian memilih untuk tidak koar-koar soal proyek ponsel layar lipatnya tersebut. Baru pada akhir-akhir ini, sebuah video beredar via Weibo, berisi tentang kehadiran ponsel layar lipat besutan Lenovo.

Video itu menunjukkan prototip ponsel layar lipat ciptaan Lenovo yang sudah bisa berfungsi secara penuh. Ponsel tersebut berisi sederet aplikasi terkini. Ukurannya lumayan besar dan mampu dilipat hingga separuh bodi.

Lalu, bagaimana pernyataan pihak Lenovo menanggapi konten di video itu? Lenovo hanya meminta kepada pengguna untuk bersabar. Lenovo menyampaikan, jika tidak ada aral, ponsel tersebut akan hadir pada awal bulan depan.

Menurut Phone Arena, Jumat (28/9/2018), mustahil bagi Lenovo untuk mencuri start, memperkenalkan ponsel layar lipat itu pada bulan depan. Kuat dugaan, ponsel tersebut baru akan meluncur di hadapan publik pada Januari tahun depan.

Ponsel layar lipat tampaknya memang bakal menjadi tren baru di industri gadget. Selain Samsung dan Huawei, produsen lain seperti Oppo dan Xiaomi dikabarkan juga latah akan menghadirkan ponsel layar lipat ke pasaran.

Awal Agustus 2018 lalu, Oppo dan Xiaomi dilaporkan sedang menjajaki suplayer untuk mendapatkan komponen terkait produksi ponsel layar lipat. Engsel dan layar yang bisa dilipat adalah dua bagian penting untuk ponsel jenis itu.

Dua komponen tersebut sekarang sedang diburu oleh Xiaomi dan Oppo. Mereka akan memasangkan layar lipat di ponsel buatannya dari pemasok China. Kabar yang beredar, LG akan memenuhi kebutuhan tersebut untuk Xiaomi dan Oppo. [SN/HBS]

Jerman akan Hapus Subsidi Mobil Listrik

Wahyu Sudoyo

28 September 2018

Telset.id, Jakarta – Jerman merupakan salah satu negara yang menerapkan subsidi pajak untuk para pembeli mobil listrik. Tujuannya tak lain supaya para warganya lebih memilih menggunakan mobil tak berpolusi udara dan suara ini ketimbang mobil bermesin konvensional.

Namun subsidi mobil listrik ini dipastikan tak akan berlangsung lama, karena pemerintah Jerman menganggap tujuan kebijakan ini sudah berhasil.

Indikasinya adalah penjualan mobil listrik di negara paling maju di Eropa ini sudah bertambah dua kali libat dibanding tahun lalu.

Dalam skema kebijakan ini, pemerintah Jerman mengalokasikan anggaran subsidi hingga 1 miliar euro (US$1,2 miliar) atau mencapai Rp 17,8 triliun.

“Subsidi yang membantu menarik warga Jerman untuk membeli mobil listrik sudah membuat permintaan melonjak. Tapi ini tidak akan berlangsung terus,” ujar Kanselir Jerman Angela Merkel, seperti dilansir Channelnewsasia, Kamis (27/9/2018).

Menurut Merkel sebenarnya pihaknya sedang melakukan pembicaraan mengenai perpajangan insentif tersebut. Tetapi dia tidak mengungkapkan kapan batas waktu subsidi tersebut, apakah tahun ini atau beberapa tahun lagi.

Dia juga mengaku pesimistis tidak bisa mencapai target 1 juta mobil listrik yang beredar di jalan-jalan Jerman pada 2020 mendatang atau dua tahun lagi tanpa memberikan alasannya.

Kendati demikian, dia mengulangi lagi seruannya terhadap negara-negara Eropa lain untuk mengembangkan industri pembuat sel baterai, sebagai komponen penyedia daya utama mobil listrik.

Pasalnya saat ini baterai mobil listrik di Eropa masih dipasok oleh pabrik-pabrik di Asia, seperti China dan Korea Selatan.

“Saya tidak yakin apakah jika kami tidak tahu apa yang terjadi di sel-sel baterai ini. Oleh karena itu saya akan mencoba mendorong perkembangan industri Eropa … Jerman siap untuk mengambil bagian,” kata Merkel.

Dia juga mengaku tidak yakin jika mengandalkan pasokan baterai sepenuhnya pada perusahaan China. Saat ini pabrikan mobil di Jerman seperti BMW dan VW memproduksi mobil listrik untuk melengkapi varian mobil bermesin konvensionalnya.

Tetapi ternyata mereka tidak membuat sel baterai atau Aki sendiri, melainkan dipasok oleh pabrik asal China karena kekurangan kapasitas produksi dan memerlukan investasi lebih besar jika harus membangun pabrik lagi.

Untuk BMW, mereka menunjuk Contemporary Amperex Technology Ltd (CATL) untuk memasok Aki untuk mobil listrik besutannya. Perusahaan asal China ini bahkan berniat membuat pabrik Aki di Jerman bagian Timur. [WS/HBS]

Sumber: Channelnewsasia

Baterai Apple Watch Series 4 Lebih Kecil Ketimbang Pendahulu

Gizmo

Bagus Adi

28 September 2018

Baterai Apple Watch Series 4 Lebih Kecil Ketimbang Pendahulu

Telset.id, Jakarta – Baterai Apple Watch Series 4 ternyata mempunyai kapasitas lebih rendah daripada model sebelumnya. Hal itu juga terjadi pada iPhone Xs yang ditenagai baterai dengan kapasitas lebih kecil dibanding iPhone X.

Kapasitas baterai Apple Watch Series 4 diketahui dari dokumen Product Information Sheet Apple. Terungkap, Apple Watch Series 4 dengan model 44mm ternyata dibekali baterai 1,12 Wh, sementara untuk model 40mm, digunakan baterai 0,86 Wh.

Sebagai perbandingan, Apple Watch Series 3 model 42mm dan 38mm membawa daya baterai 1,34 Wh dan 1,07 Wh. Sehingga jika dikalkulasi, kapasitas baterai Apple Watch Series 4 model 44mm mengalami penurunan sampai 16,5 persen, sedangkan untuk 40mm sebesar 19,7 persen.

Walaupun demikian, dilansir dari Cult of Mag, Jumat (28/09/2018), Apple mengklaim bahwa smartwatch terbarunya mempunyai baterai yang mampu bertahan selama 18 jam.

Apple sendiri telah mendistribusikan pesanan gelombang pertama Apple Watch Series 4 pada 21 September lalu. Namun, untuk Apple Watch Series 4 varian Nike+ belum akan dijual, meski sudah ditawarkan melalui program pre-order.

Apple baru akan mendistribusikan Apple Watch Series 4 Nike+ dua minggu setelah Apple Watch Series 4 versi reguler, yaitu 5 Oktober 2018 dan itupun hanya tersedia dengan jumlah yang sangat terbatas. (BA/FHP)

Asyik Main Game Tanpa Terganggu dengan Trik Ini

HOW TO

Muhammad Faisal Hadi Putra

28 September 2018

Asyik Main Game Tanpa Terganggu dengan Trik Ini

Telset.id – Main game menjadi salah satu aktivitas wajib bagi pengguna smartphone, khususnya Android untuk sekadar menghabiskan waktu atau menghilangkan rasa bosan. Ada banyak game yang bisa dimainkan, dari game offline sampai game online, game grafis rendah hingga game dengan grafis high-end, semuanya bisa dimainkan di smartphone.

Namun, ada satu hal yang cukup mengganggu saat bermain game di smartphone, yakni banyaknya notifikasi aplikasi sampai panggilan telepon yang mengganggu jalannya permainan dan mengurangi pengalaman saat bermain game.

Namun ada fitur khusus yang bisa mengatasi permasalahan tersebut. Fitur ini bernama Game Space yang khusus terdapat pada smartphone menengah ke atas Oppo, salah satunya adalah Oppo F9.

Fitur Game Space memungkinkan pengguna untuk terhindar dari “mengganggunya” notifikasi aplikasi pada smartphone sampai panggilan telepon. Nah untuk itu, dalam tulisan kali ini Tim Telset.id akan memberikan trik agar Anda bisa asyik main game tanpa terganggu menggunakan fitur Game Space.

Akses aplikasi Game Space pada Oppo F9 Anda. Di halaman utama aplikasi, akan muncul game yang Anda install pada smartphone.

Jika ada game yang tidak terdeteksi Game Space, Anda bisa menambahkannya dengan menekan tombol +.
Nantinya, pengguna akan mendapatkan pengalaman maksimal ketika memainkan setiap game yang didukung Game Space.
Nah, untuk memblokir notifikasi aplikasi dan panggilan telepon, tekan pengaturan Do Not Disturb di sisi kiri bawah layar.

Ada empat pilihan, Anda bisa memilih Block Calls and Banner Notifications untuk memblokir notifikasi aplikasi serta panggilan telepon.
Menariknya, Anda juga dapat mengatur intensitas cahaya layar ketika bermain game.

Tekan tombol Brightness Lock, otomatis intensitas layar tidak akan berubah selama game berlangsung. Sementara Follow System Brightness Settings, akan menyesuaikan intensitas layar berdasarkan pengaturan yang sudah Anda tetapkan.

Mudah kan caranya? Kami mencoba memainkan game PUBG di Oppo F9. Game tersebut langsung berjalan dengan smooth dan juga tanpa lag. Sebab, sistem akan memaksimalkan performa smartphone, sekaligus memblokir koneksi data yang digunakan oleh aplikasi yang berjalan secara background. (FHP)