Beranda blog Halaman 2459

Demi Tetap Eksis di Safari, Google Rela Bayar Rp134 Triliun ke Apple

0

Telset.id, Jakarta – Safari adalah peramban atau browser buatan Apple yang terpasang di seluruh perangkat berbasis iOS. Kebaradaannya tak memberi tempat bagi peramban lain di peranti semacam iPhone, iPad,  iPod Touch, maupun iMac.

Meski demikian, setiap browser, termasuk Safari, memiliki mesin pencari default. Tujuannya untuk memudahkan pengguna ketika mengetikkan kata kunci di bar alamat. Dengan begitu, proses pencarian di Safari pun bisa langsung berjalan.

Selama bertahun-tahun, Google ikut terlibat dalam kinerja Safari. Google Search turut nimbrung di peramban milik Apple ini. Bukan Apple, melainkan Google yang “memohon” untuk bisa menjadi bagian dari operasional Safari. Sebagai balasannya, tentu saja Google harus membayar kompensasi. Dan itu tidak sedikit.

Baca juga: Prancis Tuntut Google Dan Apple, Ada Apa?

Kabar terbaru menyebutkan, Google bahkan sampai harus membayar USD 9 miliar atau Rp 134,1 triliun ke Apple.

Uang sebanyak itu hanyalah biaya kontrak perpanjangan Google Search sebagai mesin pencari default di Safari. Pada 2014 silam, raksasa teknologi ini membayar kepada Apple sebesar USD 1 miliar atau tak kurang dari Rp 14,9 triliun untuk hal serupa.

Tahun lalu, nilai kompensasi Google untuk eksistensi Google Search di Safari mencapai USD 3 miliar atau sekira Rp 44,7 triliun.

Baca juga: Tips Amankan Browser Firefox di Windows 10

Menurut analis Rod Hall, Google bersedia membayar Rp 134,1 triliun kepada Apple karena alasan pendapatan.

“Apple adalah satu saluran terbesar bagi Google. Penggunaan Google Search di Safari telah menyumbang sekitar separuh dari semua pendapatan Google di sektor seluler. Jadi, jangan heran kalau Google rela membayar sebesar itu,” ujarnya.

Masih menurut Rod Hall, dilansir Phone Arena pada Minggu (30/9/2018), nilai kompensasi Google kepada Apple untuk pemasangan Google Search sebagai mesin pencari default di Safari akan mencapai USD 12 miliar atau Rp 178,8 triliun pada 2019. [SN/IF]

Sumber : Phone Arena

Gawat, Kata “Hot” di Google Images Identik dengan Pornografi

0

Telset.id, Jakarta – Kelemahan machine learning milik Google telah mengakibatkan anak-anak terpapar gambar-gambar yang tidak pantas untuk usia mereka. Hampir secara eksklusif, Google menampilkan wanita yang hanya mengenakan pakaian dalam ketika mengetik kata “Hot” dalam pencarian.

Parahnya lagi, ini tetap terjadi meski fitur pencarian aman sudah diaktifkan, yang menurut keterangan di website, itu dapat menyaring hasil eksplisit.

Sebagian pengguna mungkin berharap Google Images akan menampilkan gambar pantai yang cerah, es krim, atau peristiwa kebakaran, saat menelusuri kata “Hot”.

Namun nyatanya, yang muncul malah jauh dari itu semua. Bahkan Google tak jarang menampilkan foto-foto  bintang porno semisal Mia Khalifa dan  Samantha Saint.

Baca juga: Tambah Pintar, Google AI Bisa Beri Rating Foto

Kelemahan mesin pencarian Google ini terungkap setelah seorang guru sekolah mengeluh di Forum Bantuan Penelusuran resmi Google, yang terlihat oleh situs Search Engine Roundtable.

“Kami adalah sekolah dasar dengan siswa berusia antara 5 tahun dan 12 tahun,” tulis guru bernama Shona Poppe.

Ia menuturkan, saat itu seorang muridnya yang masih berusia delapan tahun melakukan pencarian kata ‘Hot’ sebagai tugas, dan menerjemahkan kata itu ke dalam bahasa Māori.

“Anak itu menemukan halaman lengkap pornografi, meskipun kami telah mengaktifkan Pencarian Aman melalui layanan penyaringan kami dan di komputer kami. Apakah ada cara lain agar kita bisa lebih ramah terhadap anak-anak ini?” tulisnya.

thesun.co.uk telah mencoba mengonfirmasi masalah ini. Hasilnya, meski fitur ‘Safe Search’ dihidupkan dan  menggunakan mode Incognito atau Penyamaran, hasilnya tetap sama saja.

Baca juga: Google Photos Kini Bisa Kenali Binatang Peliharaan

Ada kemungkinan, ini ada kaitannya dengan pembaruan sistem pencarian Google Images. Perusahaan tampaknya benar-benar mengubah Google Images sebagai bagian dari perayaan ulang tahunnya yang ke-20.

Seorang pengguna Twitter menulis,  Google telah membuat perubahan pada mesin pencari gambar.

Ia mengatakan, sekarang ketika anda pergi ke Google Image Search dan mencari istilah ‘hot’ , satu-satunya gambar yang muncul adalah gambar wanita dalam pakaian dalam, pakaian dalam, pakaian renang dan sejenisnya.

“Tidak ada foto kopi panas, makanan pencuci mulut, perapian. Ups,” tulisnya.

Tak hanya itu, saat kita menelusuri istilah “hot”, Google juga menawarkan penelusuran yang disarankan, berdasarkan istilah aslinya. Namun, sebagian besar tautan ini bahkan mengarah ke konten yang lebih tidak pantas.

Salah satu rekomendasi yang menonjol adalah untuk “Croatian”, yang akan membawa kita ke halaman yang diisi dengan wanita Kroasia.

Sementara itu ketika kita melakukan pencarian menggunakan kata “Disney”, sebuah istilah yang dapat dengan mudah diklik oleh seorang anak, akan membawa kita ke halaman yang dipenuhi dengan gambar-gambar karakter Disney.

Seharunya mode pencarian aman atau ‘Safe Search’ Google dirancang untuk melindungi anak-anak. Fitur ini menggunakan teknologi machine learning dan computer vision, untuk mencari tahu gambar yang tampak tidak pantas, dan menyembunyikannya ketika mode Safe Search diaktifkan.

Dengan percobaan di atas, Google jelas gagal dan ini dapat membahayakan anak-anak.

“Kami tahu bahwa penelusuran online terkadang dapat mengarah pada hasil yang tidak sesuai, tetapi ini mengkhawatirkan jika anak-anak tersandung pada gambar semi-telanjang bahkan ketika filter kemanan telah diaktifkan,” kata juru bicara NSPCC kepada The Sun.

Seharusnya orangtua dan sekolah layak mendapatkan ketenangan pikiran, bahwa anak-anak mereka aman untuk online. Itulah sebabnya pemerintah perlu membuat peraturan yang ketat dan meminta pertanggungjawaban raksasa teknologi ini.

Lebih buruk lagi, mayoritas perempuan yang ditamlilkan dalam pencarian “hot” berkulit putih, atau sangat berkulit cerah. Akibatnya, Google pernah dituduh menunjukkan hasil gambar “rasis”.

Misalnya, dalam sebuah artikel TIME yang ditulis oleh Marcy tahun ini, yang mengeluhkan bahwa Google hanya menunjukkan gambar orang kulit putih ketika mencari “professor style”. Dan hingga saat ini, sebagian besar masih berlaku.

Baca juga: Google Photos Punya Fitur-fitur Baru dengan AI, Apa Saja?

Pada tahun 2016, Twitter menggunakan komplain tentang Google yang menunjukkan foto dalam hasil pencarian untuk “three black teenagers” atau tiga remaja berkulit hitam, namun gambar yang muncul adalah tiga remaja berkulit putih yang tampak ceria dan sebagian tiga remaja kulit hitam yang tampak seperti terpidana.

Begitu juga ketika kita menelusuri istilah “doctor” atau “lawyer”, maka gambar yang ditampilkan adalah gambar orang kulit putih. [BA/HBS]

Sumber: The Sun

Yes, Ada Notifikasi Real Time di Instagram Versi Desktop

0

Telset.id, Jakarta – Dibanding via desktop, Instagram cenderung lebih baik diakses melalui aplikasi seluler. Namun ini tak lantas membuat pengguna mengabaikan opsi pertama. Dengan kata lain, penggunaan Instagram versi web masih diminati.

Menyadari hal itu, Instagram pun mulai berbenah untuk memeperbaiki diri. Salah satu sektor yang menjadi fokusnya adalah notifikasi atau pemberitahuan di versi dekstop.

Menurut Economic Times, Instagram kini memunculkan tampilan pop-up kepada pengguna yang mengakses platform melalui browser ponsel maupun desktop.

Pop-up tersebut akan menanyakan apakah pengguna ingin mengaktifkan pemberitahuan di Instagram. Pemberitahuan yang dimaksud lebih real time ketimbang yang dihadirkan oleh Instagram sebelumnya.

Dengan pembaruan ini, pengguna dapat meninggalkan Instagram di web dan memeriksa notifikasi sambil melakukan hal-hal lain. Pengguna bakal bisa berkomentar, mengunggah foto, dan banyak lagi tanpa harus gonta-ganti dari ponsel ke desktop.

Kemungkinan, setelah ini banyak yang berharap bahwa Instagram akan membawa lebih banyak fitur yang ada di versi seluler ke desktop. Aplikasi berbagai foto ini ingin memberi keleluasaan lebih kepada pengguna untuk bereskplorasi via aneka perangkat.

Sekadar informasi, Instagram versi desktop telah hadir ke publik sejak 2013 silam. Menyusul rilis aplikasi itu sendiri ke pasaran yang berlangsung pada Oktober 2010.

Sejak kemunculannya, Instagram mengajak pengguna untuk membangun kreativitas lewat layanan berbagi foto. [BA/IF]

Sumber : Economic Times

Belum Jadi Dirilis, Group FaceTime Nongol di MacOS 10.14.1

0

Telset.id, Jakarta – Fitur yang paling dinanti dari pembaruan iOS 12 dan macOS 10.14 adalah Group FaceTime. Sayang, bulan lalu diumumkan bahwa fitur tersebut harus ditarik kembali dan mengalami penundaan rilis.

Kendati demikian, dilaporkan Ubergizmo pada Sabtu (29/9), pengguna melihat fitur Group FaceTime muncul ke publik di perangkat macOS 10.14.1. Fitur itu juga dikabarkan telah kembali di perangkat iOS 12.1.

Kemunculan kembali fitur Group FaceTime ke publik ini ternyata merupakan bagian dari upaya Apple untuk mengembangkannya supaya menjadi lebih baik. Group FaceTime yang dilihat pengguna merupakan versi beta.

Lantaran masih versi uji coba, ada kemungkinan masih ada beberapa bug yang akan muncul dan belum ditangani oleh Apple. Apple pun menyarankan agar tak dulu menggunakan Group FaceTime secara rutin agar perangkat tak bermasalah.

Group FaceTime memungkinkan pengguna untuk melakukan obrolan tatap muka secara bersama-sama dalam sebuah grup. Layanan panggilan suara dan video ini sebelumnya hanya terbatas untuk orang per orang.

Fitur panggilan Group FaceTime ini sendiri sejatinya siap hadir ke hadapan pengguna pada Augustus lalu, namun tiba-tiba Apple memutuskan untuk menunda peluncuran tanpa alasan yang jelas.

Fitur panggilan Group FaceTime diperkirakan bakal meluncur bersamaan dengan rilis iOS 12 dan macOS Mojave pada akhir musim gugur.

“Panggilan Group FaceTime telah dihapus dari rilis awal iOS 12,” demikian bunyi rilis pengembang kala itu. [BA/IF]

Sumber : Ubergizmo

 

Pembaruan Telegram untuk iOS, Ada Apa Saja?

0

Telset.id, Jakarta – Telegram merilis pembaruan aplikasi untuk perangkat bersistem operasi iOS. Pembaruan ini berdasarkan bahasa Apple Swift sehingga akan membuatnya menjadi aplikasi tercepat.

Telegram 5.0, demikian versi aplikasi terbaru untuk iOS ini, sekilas sama dengan versi original. Namun begitu, Telegram 5.0 memiliki kinerja lebih cepat dan berdaya tahan baterai lebih efisien dibanding aplikasi versi lawas.

Selain peningkatan kinerja, dilansir Phone Arena pada Sabtu (29/9), pembaruan Telegram membawa sejumlah fitur menarik. Satu diantaranya adalah in-app notification, yang memungkinkan pengguna berkonsentrasi.

Memanfaatkan fitur tersebut, pengguna bisa fokus melakukan apapun tanpa harus mengabaikan pesan yang masuk. Kala menerima pesan baru Telegram, pengguna bisa menariknya ke bawah untuk membuka chat yang relevan.

Pengguna kemudian bisa menutupnya untuk beralih ke kegiatan apapun yang dilakukan sebelumnya. Fitur baru itu bisa berfungsi di mana saja selama pengguna menggunakan Telegram 5.0, termasuk saat melihat media atau membaca artikel.

Selain itu, pengembang telah melakukan tweak counter yang belum dibaca untuk menunjukkan jumlah obrolan yang tidak dibisukan dengan unread messages. Tak cukup, Telegram 5.0 juga memperbaiki navigasi dalam busy chat.

Lewat perubahan tersebut di atas, pengguna kini bisa melihat tanggal saat pesan yang dilihat telah terkirim. Bahkan, pengguna bisa mengurutkan pesan berdasarkan tanggal terbaru. [BA/IF]

Sumner : PhoneArena

Nokia 7.1 Plus akan Diluncurkan, Gunakan Snapdragon 710

Telset.id, Jakarta – HMD Global dalam waktu dekat mungkin akan segera merilis suksesor dari seri Nokia 7 Plus, yakni Nokia 7.1 Plus. Kemungkinan ini muncul setelah situs sertifikasi, TENAA menampilkan desain serta spesifikasi singkat dari Nokia 7.1 Plus dalam situsnya.

Dilansir Telset.id dari GSMArena, Minggu (29/09/2018), smartphone yang disebut sebagai Nokia X7 ini mengusung layar berukuran 6,1 inci dengan resolusi Full HD+ (1.080 x 2.246 piksel). Smartphone ini mungkin akan mengadopsi desain berponi atau notch yang ukurannya mirip seperti Nokia X5 atau X6.

Baca Juga: Realme C1 Diluncurkan, Harganya Rp 1,4 Jutaan

Nokia 7.1 Plus ditenagai oleh prosesor octa-core 2.2GHz Snapdragon 710, dua versi RAM dan ROM, masing-masing 4GB/64GB dan 6GB/128GB, baterai berkapasitas 3,400 mAh serta sistem operasi Android 8.1 Oreo.

Untuk kameranya, Nokia 7.1 Plus mengandalkan kamera ganda di bagian belakang dengan resolusi 12MP dan 13MP. Sementara untuk kamera depannya, smartphone itu mempunyai kamera beresolusi 20MP.

Baca Juga: Kantongi Sertifikasi, Dua Ponsel Nokia Segera Rilis?

Hingga kini, masih belum ada informasi kapan Nokia 7.1 Plus atau Nokia X7 akan dirilis HMD Global. Bisa jadi, seperti Nokia X5 ataupun X6, smartphone ini akan dirilis di China terlebih dahulu, sebelum melenggang di pasar global. (FHP)

Bug iOS 12 Bikin iPhone Xs Rentan Dihack

Telset.id, Jakarta – Sebuah bug ditemukan pada sistem operasi iOS 12. Bug iOS 12 tersebut memungkinkan hacker untuk bypass passcode iPhone dan berpotensi untuk mengambil data-data pribadi pengguna, seperti kontak telepon sampai foto.

Hal ini pertama kali ditemukan oleh Jose Rodriguez, yang memperlihatkan bug iOS 12 dalam video yang tersebar di YouTube. Dalam video ditunjukkan bahwa untuk bypass passcode iPhone, dibutuhkan penggunaan fitur Siri, yakni VoiceOver.

Ketika VoiceOver aktif, hacker tinggal menggunakan ponsel lainnya untuk memanggil nomor telepon dan mengirimkan pesan ke iPhone yang ingin di-bypass. Kemudian dengan beberapa trik lainnya, mereka pun dapat mengakses kontak dan foto pengguna tanpa harus memasukkan passcode terlebih dahulu.

Baca Juga: Pengguna iPhone Xs Mengeluh Susah Dapat Sinyal

Dilansir Telset.id dari MacRumors, Minggu (30/09/2018), bug keamanan ini dapat dilakukan pada iPhone apapun yang berjalan di iOS 12, termasuk iPhone Xs dan iPhone Xs Max. Kemungkinan, Apple akan memperbaiki bug tersebut pada pembaruan sistem iOS 12.1 Beta yang mungkin akan dirilis tak lama lagi.

Untuk sementara, pengguna iPhone dengan iOS 12 dihimbau untuk mematikan akses Siri dari lockscreen smartphone mereka. Caranya, masuk ke Settings, kemudian pilih Face ID & Passcode atau Touch ID & Passcode dan matikan toggle Siri, tepat di bawah menu Allow access when locked.

Baca Juga: Masalah Lagi, Pengguna iPhone Xs Kini Gak Bisa Ngecas

Sebelumnya, dikabarkan bahwa sejumlah pengguna iPhone Xs dan Xs Max mengalami masalah pada sistem charging dari smartphone mereka. Disebutkan, beberapa unit duo suksesor iPhone X ini tidak dapat diisi daya baterainya, jika layar tidak diketuk dua kali.

Bahkan dalam beberapa kasus, iPhone Xs dan Xs Max sama sekali tidak dapat diisi daya baterainya, meski pada layar terdapat notifikasi bahwa smartphone sedang diisi daya baterainya. Sepertinya masalah utama kasus ini terdapat pada sistem operasi iPhone Xs dan Xs Max, yang berarti adalah iOS 12. (FHP)

Masalah Lagi, Pengguna iPhone Xs Kini Gak Bisa Ngecas

Telset.id, Jakarta – Pengguna iPhone Xs dan Xs Max kembali mengalami masalah pada smartphone mereka. Setelah sebelumnya ada masalah terkait konektivitas pada smartphone terbaru Apple tersebut, kini duo suksesor iPhone X ini dilaporkan mengalami masalah pada sistem charging-nya.

Beberapa pengguna iPhone Xs dan Xs Max melaporkan masalah ini melalui forum resmi Apple, dan diperkuat oleh laporan langsung dari channel YouTube, UnboxTherapy. Disebutkan, sejumlah unit iPhone Xs dan Xs Max tidak dapat diisi daya baterainya, jika layar tidak diketuk dua kali.

Baca Juga: Pengguna iPhone Xs Mengeluh Susah Dapat Sinyal

Bahkan dalam beberapa kasus, iPhone Xs dan Xs Max sama sekali tidak dapat diisi daya baterainya, meski pada layar terdapat notifikasi bahwa smartphone sedang diisi daya baterainya. Selain itu, pengguna juga melaporkan bahwa smartphone mereka tidak berfungsi ketika terhubung dengan kabel lightning.

Melansir dari phoneArena, Minggu (30/09/2018), sepertinya masalah utama kasus ini terdapat pada sistem operasi iPhone Xs dan Xs Max. Hingga kini, masih belum ada respon dari Apple soal permasalahan pada iPhone Xs dan Xs Max.

Sebelumnya, pengguna sempat mengeluhkan bahwa smartphone mereka sulit mendapatkan sinyal dan jaringan Wi-Fi. Mereka merasa bahwa duo iPhone terbaru tersebut memiliki kecepatan jaringan yang lebih buruk dibandingkan seri iPhone sebelumnya.

Baca Juga: Jutaan Pengguna iPhone Terancam Tak Bisa Akses WhatsApp

Padahal, Apple telah mengembangkan teknologi konektivitas yang lebih baik untuk iPhone Xs dan Xs Max, yang membuatnya memiliki kecepatan data Wi-Fi dan LTE lebih baik dibandingkan iPhone X.

Dikabarkan, masalah konektivitas tersebut karena desain antena iPhone Xs dan Xs Max yang salah. Sehingga, jika Apple menyebarkan pembaruan firmware sekalipun, masalah itu tidak dapat teratasi. (FHP)

XL Siapkan Opsi Rekayasa Jaringan di Lokasi Bencana

0

Telset.id, Palu – Operator seluler XL Axiata memastikan bahwa masyarakat yang menggunakan nomor XL tetap bisa berkomunikasi ke luar wilayah terdampak gempa di Kota Palu dan Donggala, terutama layanan voice dan SMS.

Gempa bumi 7,4 Skala Richter yang disusul dengan tsunami telah melanda kawasan Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018).

Guncangan yang cukup kuat tersebut telah mengakibatkan rusaknya berbagai bangunan serta melumpuhkan berbagai fasilitas publik di sejumlah kota utama, termasuk layanan telekomunikasi dan data.

Meski demikian, XL memastikan bahwa masyarakat yang menggunakan nomor XL tetap bisa berkomunikasi ke luar wilayah, terutama layanan voice dan SMS.

Tim teknis XL Axiata langsung meluncur ke lokasi-lokasi infrastruktur jaringan untuk memastikan jaringan tetap bisa dipertahankan operasionalnya.

“Atas nama keluarga besar XL Axiata, kami sampaikan duka cita yang mendalam atas bencana ini. Kami akan berusaha keras menjaga agar layanan XL Axiata tetap bisa beroperasi di tengah situasi bencana ini,” kata Direktur Teknologi XL Axiata, Yessie D. Yosetya.

Baca juga: Sempat Tumbang, XL Pulihkan Jaringan di Lombok Utara

“Syukur Alhamdulillah, hingga saat ini layanan XL Axiata tetap bisa beroperasi, termasuk di Kota Palu dan Donggala yang paling kuat mendapatkan guncangan,” tambahnya, dalam keterangan resminya, Sabtu (29/9/2018).

Ia menyebutkan, XL akan membantu pihak pemerintah dan aparat atau siapa saja yang membutuhkan layanan komunikasi, terutama untuk penanganan bencana ini.

Yessie menambahkan, bahwa gempa juga telah membuat aliran listrik padam, sehingga menyebabkan pasokan daya untuk perangkat BTS harus mengandalkan genset.

Hal ini menjadi tantangan tersendiri karena genset juga membutuhkan pasokan BBM yang cukup selama aliran listrik belum pulih. Padahal, kerusakan akibat gempa menyebabkan akses ke pasokan BBM menjadi terhambat.

Di Palu, XL total memiliki sekitar 136 BTS, termasuk 44 BTS 4G. Di Donggala ada 12 BTS, termasuk 9 BTS 4G. Di seluruh Sulawesi Tengah tersedia 358 BTS, termasuk 79 BTS 4G. Sementara itu, jumlah pelanggan di Sulawesi Tengah sebanyak lebih dari 340 ribu pelanggan.

Tim XL telah menyiapkan antisipasi pengamanan jaringan, antara lain dengan menyiapkan genset untuk setiap BTS utama, menyiapkan opsi rekayasa jaringan dengan redirect coverage, dan juga kemungkinan mengerahkan mobile BTS ke lokasi yang paling membutuhkan.

Baca juga: Jaringan XL Axiata Hadir di Pedalaman Sumbawa

Selain penanganan jaringan, XL juga telah menyiapkan bantuan yang bersifat darurat untuk warga yang mengungsi. Saat ini, tim di lapangan terus melakukan koordinasi dengan aparat dan masyarakat untuk mengetahui kebutuhan dan lokasi pengirimannya. [HBS]

11 Oktober, Candy Crush Debut di Android dan iOS

0

Telset.id, Jakarta – Game Candy Crush terbaru akan memulai debut di perangkat bersistem operasi Android dan iOS pada 11 Oktober 2018. Pengembang game King mengumumkan Candy Crush Friends Saga akan memperkenalkan karakter 3D.

Candy Crush Friends Saga adalah judul terbaru dari game populer seri Candy Crush. Laman Candy Crush Saga menampilkan prapendaftaran game Candy Crush Friends Saga. Penggemar Candy Crush bisa mendaftarkan email masing-masing.

“Kami akan mengirimi mereka email untuk mengunduh segera setelah Candy Crush Friends resmi rilis,” kata Chief Creative Offices King, Sebastian Knutsson, seperti dilaporkan Phone Arena, Jumat (28/9).

Ia menambahkan, penggemar berat Candy Crush akan menemukan bahwa game baru nanti menawarkan pengalaman bermain yang lebih mengasyikkan. Pemain akan menghadapi tantangan dan petualangan yang benar-benar berbeda.

Baca juga: Kalah Main Game, Pria 45 Tahun Ancam Bocah Ingusan

Game Candy Crush Friends Saga akan tersedia secara gratis. Kendati demikian, diperkirakan Candy Crush Friends Saga juga akan hadir dalam format pembelian. Meski begitu, tawaran tersebut bersifat opsional bagi pengguna.

Candy Crush Saga merupakan game gratisan yang sempat sangat populer. Game mobile tersebut sempat menghasilkan pendapatan luar biasa besar bagi pengembang. Pada 2014 misalnya, King meraup pemasukan hingga USD 1,33 miliar.

Baca juga: Yeay!! Dragon Ball Legends Kunjungi Android dan iOS

Namun, seiring berjalannya waktu, Candy Crush Saga seperti kehilangan pamor. Sebagai pengembang, King sangat berharap kehadiran game baru Candy Crush Friends Saga bisa mengembalikan kejayaan seperti pada beberapa tahun lalu. [BA/HBS]

Sumber: PhoneArena

 

Telkomsel Kirim Team Siaga Bencana TERRA ke Palu

0

Telset.id, Jakarta – Telkomsel menyatakan terus berupaya untuk memulihkan layananan telekomunikasi akibat gempa bumi berkekuatan 7.4 Manitudo yang mengguncang Donggala, Palu Sulawesi Tengah pada hari Jumat (28/9/2018) pukul 18.02 WITA.

Saat ini layanan komunikasi SMS dan suara berangsur pulih dengan penurunan kualitas layanan akibat terputusnya dan terbatasnya pasokan Daya listrik dan terputusnya Fiber optik.

GM External Corporate Communication Telkomsel, Denny Abidin mengatakan TelkomGroup dan Telkomsel berupaya maksimal untuk memulihkan layanan telekomunikasi di Palu.

Ia mengungkapkan, pihaknya telah membawa mobile power sebagai perangkat penunjang catuan listrik untuk keperluan proses recovery infrastruktur jaringan komunikasi.

Baca juga: Telkomsel Berikan Telepon Gratis Korban Gempa Lombok

“Saat ini pun kami tengah mengirimkan tim unit siaga bencana, tim TERRA (Telkomsel Emergency Response & Recovery Activity) dari kota terdekat untuk segera membantu pendirian posko darurat serta percepatan pemulihan layanan jaringan telekomunikasi,” terang Denny.

“Kami atas nama Telkomsel turut berduka atas terjadinya bencana gempa di Sulawesi Tengah ini dan memohon maaf atas ketidaknyaman akibat gangguan layanan telekomunikasi yang terjadi,” sambungnya. [HBS]

Penjualan TV 65 Inci Melesat Gara-gara Netflix

0

Telset.id, Jakarta – Perusahaan ritel asal Inggris Raya, Argos, mengungkapkan bahwa layanan video streaming Netflix telah membawa tren baru. Penjualan TV Argos mengatakan gara-gara Netflix, penjualan televisi ukuran ukuran 65 inci ke atas melesat.

Dilaporkan Trusted Reviews, Jumat (28/9), Argos menjual lebih banyak televisi daripada pengecer lain di kawasan Inggris Raya.

Manajer Penjualan TV Argos, Serena Faruque mengklaim bahwa hal itu merupakan efek dari peningkatan konten 4K yang tersedia di Netflix.

Ia menyebut, penjualan TV layar 65 inci naik 318 persen antara Juli 2017 sampai Juli 2018. Argos melayani pembeli yang ingin berganti TV dari ukuran 44-50 inci menjadi 51-59 inci.

“Piala Dunia 2018 di Rusia juga turut berperan,” ujar Serena.

Penjualan TV 65 inci melonjak 400 persen secara tahunan dibandingkan Juni 2017. Hal tersebut mendorong konsumen untuk melakukan pembayaran dengan metode cicilan alias kredit.

Baca juga: Senat AS Minta Netflix, Spotify dkk Pasang Alarm Darurat

“Banyak pelanggan yang memilih TV ukuran lebih besar. Efek Netflix sangat berpengaruh. Semakin banyak pelanggan yang ingin melakukan video streaming via layar lebar di rumah masing-masing,” kata Serena.

Ia menambahkan, konsumen juga banyak berinvestasi di soundbars untuk melengkapi pengalaman hiburan di rumah. Mereka lebih banyak mencari soundbars yang menyediakan audio kuat untuk menyesuaikan gambar dengan layar 4K.

Baca juga: Superman “Ngebet” Main di Serial The Witcher Garapan Netflix

“Kami memperkirakan, teknologi OLED yang menawarkan pengalaman menonton terbaik akan semakin tumbuh pada masa mendatang . Sebab, pelanggan jadi lebih hemat biaya dalam menikmati sajian di Netflix,” pungkasnya. [BA/HBS]

Sumber: Trusted Reviews