Beranda blog Halaman 170

Robot Humanoid Iron XPENG Curi Perhatian di Shanghai Auto Show 2025

0

Telset.id – Pameran otomotif terbesar di Asia, Auto Shanghai 2025, baru saja menyaksikan bintang baru yang bukan berasal dari dunia mobil. Iron, robot humanoid pertama buatan XPENG, berhasil mencuri perhatian dengan kemampuannya berjabat tangan, meninju, dan berinteraksi layaknya manusia.

Robot setinggi 1,7 meter ini menunjukkan kelincahan yang mengesankan dengan 22 derajat kebebasan di setiap tangannya. Iron bukan sekadar robot biasa – ia dilengkapi kecerdasan buatan canggih yang sama dengan sistem kokpit pintar XPENG, memungkinkannya berkomversasi secara alami dengan pengunjung.


Robot Humanoid Iron XPENG berinteraksi di Shanghai Auto Show 2025

Teknologi Canggih di Balik Gerakan Alami Iron

Ditenagai oleh chip AI Turing buatan XPENG, Iron memiliki 60 sendi dengan total 200 derajat kebebasan gerak. Kemampuan pemrosesannya mencapai 3.000 TOPS (Trillion Operations Per Second), cukup untuk menjalankan model AI dengan 30 miliar parameter.

“Platform robotik yang dikembangkan penuh ini menegaskan kemampuan teknologi XPENG yang melampaui aplikasi otomotif,” jelas pernyataan resmi perusahaan. Gerakan alami Iron dimungkinkan berkat kombinasi model besar end-to-end dan pembelajaran penguatan (reinforcement learning).

Integrasi Teknologi XPENG yang Mulus

Sistem penglihatan Iron disebut “Eagle Eye” dengan kemampuan 720° AI vision untuk kesadaran spasial yang presisi. Yang menarik, robot ini berbagi sistem AI yang sama dengan kendaraan otonom XPENG, menunjukkan strategi perusahaan dalam menjembatani bidang otomotif dan robotika.

He Xiaopeng, Chairman dan CEO XPENG, menjelaskan visi perusahaan: “Melalui AI Tech Tree kami, kami membangun ekosistem terintegrasi di mana terobosan seperti baterai AI 5C Supercharging, chip AI Turing, dan robotika Iron bertemu untuk menciptakan solusi mobilitas cerdas.”

Kompetisi Robot Humanoid yang Semakin Ketat

XPENG bukan satu-satunya pemain di bidang ini. Seperti yang pernah kami bahas dalam artikel sebelumnya, Tesla dengan robot Optimus-nya juga telah memanfaatkan teknologi mengemudi otonom untuk pengembangan robot humanoid.

Namun, Iron telah menuai kritik karena desainnya yang dianggap mirip dengan platform robotika lain yang sudah ada. Terlepas dari itu, kehadiran Iron menandai ambisi XPENG untuk menjadi pemain utama dalam revolusi mobilitas cerdas.

Perkembangan teknologi robotika di China

Visi XPENG di Luar Dunia Otomotif

Didirikan pada 2014, XPENG awalnya fokus pada pengembangan kendaraan listrik pintar. Namun dengan peluncuran Iron, perusahaan menunjukkan ekspansi teknologinya ke bidang robotika dan kecerdasan buatan.

Baru-baru ini, XPENG mengungkap strategi AI Tech Tree yang mengintegrasikan AI, solusi energi, dan kecerdasan terwujud (embodied intelligence) untuk menciptakan ekosistem masa depan yang mencakup EV cerdas, robot humanoid, dan kendaraan terbang.

Dengan lebih dari 700.000 unit kendaraan yang telah dikirimkan secara global, XPENG terus memperkuat posisinya sebagai pelopor dalam mobilitas cerdas berbasis AI. Iron mungkin baru langkah pertama dalam perjalanan panjang perusahaan menuju visi yang lebih besar.

China Ciptakan Ledakan Kosmik Mini di Lab, Kecepatan 1.118 mps!

0

Telset.id – Bayangkan Anda bisa menciptakan ulang ledakan bintang di laboratorium. Itulah yang baru saja dilakukan ilmuwan China dalam terobosan yang bisa mengubah pemahaman kita tentang partikel kosmik berenergi tinggi.

Selama puluhan tahun, para astrofisikawan dibuat bingung oleh misteri sinar kosmik—partikel kecil yang bergerak mendekati kecepatan cahaya dan terus-menerus menghujani Bumi. Partikel ini berasal dari peristiwa kosmik ekstrem seperti ledakan bintang (supernova) atau lingkungan di sekitar lubang hitam.

China makes mini version of cosmic blast in lab with shock waves reaching 1,118 mps

Memecahkan Misteri Sinar Kosmik

Tim peneliti dari University of Science and Technology of China (USTC) berhasil menciptakan simulasi ledakan kosmik menggunakan fasilitas laser Shenguang-II. Mereka menghasilkan gelombang kejut yang mencapai kecepatan luar biasa—1.118 mil per detik (1.800 km per detik)!

Eksperimen ini memecahkan perdebatan lama di dunia astrofisika tentang bagaimana partikel-partikel ini mendapatkan energi tingginya. Ada dua teori utama:

  • Shock Drift Acceleration (SDA): Partikel mendapatkan energi dengan “meluncur” di sepanjang medan magnet di tepi gelombang kejut.
  • Shock Surfing Acceleration (SSA): Partikel terjebak di depan gelombang kejut dan didorong oleh medan listrik.

Hasil Mengejutkan dari Eksperimen

Dengan menciptakan plasma termagnetisasi dan menabrakkannya dengan plasma lain pada kecepatan 400 km/detik, tim berhasil mengamati langsung bagaimana ion-ion mendapatkan energi. Partikel-partikel ini dipercepat hingga kecepatan yang jauh melebihi gelombang kejut itu sendiri.

“Simulasi kami menunjukkan bahwa ion terutama dipercepat oleh medan listrik selama proses refleksi. Hasil ini mengidentifikasi SDA sebagai mekanisme utama pemberian energi pada ion,” tulis tim peneliti dalam studi yang dipublikasikan di Science Advances.

NASA, Boeing pause X-66 to chase breakthrough ultra-thin wing aircraft design

Implikasi untuk Masa Depan

Penemuan ini tidak hanya memecahkan teka-teki ilmiah, tetapi juga membuka pintu untuk:

  • Memahami lebih baik lingkungan ekstrem di alam semesta
  • Mengembangkan teknologi proteksi untuk astronot dan satelit
  • Membuka jalan bagi eksperimen fisika partikel baru

Seperti yang pernah kami laporkan dalam artikel tentang chip tahan radiasi, teknologi antariksa terus berkembang pesat berkat terobosan semacam ini.

Dengan kemampuan menciptakan kondisi kosmik di laboratorium, ilmuwan China telah membawa kita selangkah lebih dekat untuk memahami kekuatan paling dasar yang membentuk alam semesta kita.

CATL Luncurkan Baterai “Baterai dalam Baterai” untuk EV dengan Teknologi Campuran

0

Telset.id – Di tengah perlambatan pasar mobil listrik global, produsen baterai China Contemporary Amperex Technology Limited (CATL) justru melesat dengan inovasi terbarunya: sistem baterai “baterai dalam baterai” yang menggabungkan berbagai jenis kimia untuk meningkatkan performa kendaraan listrik (EV).

Dengan menguasai 38% pasar baterai EV global, CATL terus mempertahankan posisinya sebagai pemimpin industri. Teknologi terbaru mereka bukan sekadar konsep, melainkan sudah siap diproduksi massal – sebuah langkah strategis saat kompetitor seperti AS masih bergulat dengan tantangan produksi EV.


Revolusi Baterai Sodium-Lithium

CATL baru saja memperkenalkan baterai Naxtra berbasis sodium-ion dengan siklus hidup mencapai 10.000 kali pengisian – lebih dari dua kali lipat baterai lithium-ion konvensional yang hanya bertahan 4.000 siklus. “Ini bukan sekadar peningkatan inkremental, tapi lompatan generasi,” jelas pakar teknologi energi dari Universitas Beijing.

China’s new ‘battery within a battery’ powers up EVs with mixed chemistries

Sistem Freevoy: Kecerdasan dalam Satu Paket

Yang lebih revolusioner adalah sistem Freevoy Dual-Power Battery yang memadukan berbagai jenis baterai dalam satu unit. Bayangkan sebuah baterai sodium-ion yang optimal di suhu dingin bekerja sama dengan baterai lithium-ion untuk kondisi normal. Atau kombinasi Nickel Cobalt Manganese (NCM) yang mampu memberikan jarak tempuh 1.500 km dengan daya puncak melebihi 1 megawatt.

Teknologi Anode yang “Tumbuh Sendiri”

CATL melengkapi sistem Freevoy dengan teknologi anode self-forming yang revolusioner. Alih-alih menggunakan anode jadi, baterai ini membentuk anode-nya sendiri selama beberapa siklus pengisian pertama. Hasilnya? Peningkatan kapasitas energi hingga 60% dalam volume yang sama.

Pengisian Ultra Cepat 5 Menit

Tak berhenti di situ, CATL juga memperkenalkan Shenxing Gen 2 dengan kemampuan pengisian ultra cepat 12C – cukup 5 menit untuk mengisi penuh. Meski membutuhkan charger 1.300 kW yang belum tersedia secara komersial, langkah ini menunjukkan visi jauh ke depan CATL. Sebagai perbandingan, charger megawatt Huawei yang baru diluncurkan masih berada di kisaran 600 kW.

NASA, Boeing pause X-66 to chase breakthrough ultra-thin wing aircraft design

Dengan portofolio teknologi yang terus berkembang, CATL bukan hanya memimpin pasar baterai EV saat ini, tapi juga sedang menulis masa depan mobilitas listrik. Pertanyaan besarnya: akankah teknologi ini sampai ke pasar global di tengah ketegangan geopolitik yang meningkat?

Realme 14 Series 5G Siap Meluncur 6 Mei, Bawa Snapdragon 6 Gen 4 dan Baterai Titan 6000mAh untuk Gamer

0

Telset.id – Jika Anda mengira smartphone gaming mid-range tahun 2025 hanya soal desain RGB dan refresh rate tinggi, Realme siap membuktikan anggapan itu salah. Bersiap-siaplah menyambut Realme 14 Series 5G yang akan meluncur di Indonesia pada 6 Mei 2025 mendatang – dengan janji “Performance Beyond Limits” yang bukan sekadar jargon marketing.

Dalam konferensi pers virtual yang digelar hari ini, Realme Indonesia mengonfirmasi bahwa Realme 14 5G akan menjadi smartphone pertama di Tanah Air yang mengusung prosesor Snapdragon 6 Gen 4. Bukan hanya itu, pasangan baterai Titan 6000mAh dan desain Mecha Warrior menjadikannya kandidat kuat untuk gelar “smartphone gaming mid-range terbaik 2025”.

Revolusi Performa Mid-Range dengan Snapdragon 6 Gen 4

Krisva Angnieszca, Public Relations Lead Realme Indonesia, dengan tegas menyatakan bahwa Realme 14 5G akan membawa pengalaman gaming “layaknya pro-player” ke segmen mid-range. “Ini bukan sekadar upgrade generasi, tapi lompatan besar dalam efisiensi dan performa,” ujarnya.

Prosesor Snapdragon 6 Gen 4 yang dibangun dengan arsitektur 4nm ini menjanjikan peningkatan signifikan pada efisiensi daya dan performa CPU/GPU dibanding pendahulunya. Yang menarik, chipset ini juga sudah mendukung teknologi Generative AI (Gen AI) – fitur yang biasanya hanya ada di perangkat flagship.

Seperti yang pernah kami laporkan dalam artikel sebelumnya, Realme memang serius menargetkan segmen gamer mobile dengan seri terbarunya ini. Kombinasi chipset mutakhir dan baterai besar ini jelas ditujukan untuk sesi gaming marathon tanpa khawatir kehabisan daya.

Desain Mecha Warrior yang Tak Hanya Stylish

Realme tak hanya mengandalkan kekuatan internal. Desain “Mecha” yang terinspirasi dari Mecha Warrior memberikan sentuhan futuristik sekaligus fungsional. “Ini bukan sekadar estetika, tapi bagian dari identitas Realme sebagai brand yang berani berbeda,” tegas Krisva.

Desain ini diklaim tidak hanya membuat smartphone terlihat lebih premium, tapi juga membantu dissipasi panas selama sesi gaming intensif – masalah klasik yang sering dihadapi smartphone gaming mid-range.

Realme 14T 5G: Alternatif dengan Dimensity 6300 5G

Bagi yang mencari alternatif, Realme juga menyiapkan 14T 5G dengan chipset Dimensity 6300 5G. Meski secara performa mungkin sedikit di bawah Snapdragon 6 Gen 4, varian ini tetap menjanjikan pengalaman gaming yang mumpuni dengan dukungan baterai Titan 6000mAh yang sama dan fast charging 45W.

Seperti diungkap dalam pemberitaan kami sebelumnya, Realme 14 5G juga telah ditunjuk sebagai official gaming phone untuk turnamen Honor of Kings Indonesia Kings Laga 2025 – bukti nyata keseriusan Realme di segmen gaming.

Peluncuran resmi Realme 14 Series 5G akan disiarkan langsung melalui YouTube Realme Indonesia pada 6 Mei 2025 pukul 14.00 WIB. Realme menjanjikan “kejutan seru” selama acara peluncuran, termasuk kemungkinan harga yang kompetitif untuk spesifikasi yang ditawarkan.

Dengan semua keunggulan ini, apakah Realme 14 Series 5G akan menjadi game changer di segmen mid-range? Jawabannya akan kita dapatkan dalam hitungan hari. Satu yang pasti: persaingan smartphone gaming tahun 2025 baru saja memanas.

Roborock Saros Z70: Robot Vacuum dengan Lengan Mekanis dan AI Canggih

0

Telset.id – Jika Anda mengira robot vacuum hanya bisa membersihkan debu dan kotoran, bersiaplah terkejut dengan Roborock Saros Z70. Inovasi terbaru dari Roborock ini tidak sekadar menyedot debu, tetapi juga dilengkapi lengan mekanis cerdas yang bisa memindahkan benda-benda penghalang. Bayangkan, robot ini bisa mengangkat sandal, menyimpan kaus kaki, atau bahkan mengatur tisu yang berserakan. Inilah evolusi berikutnya dari perangkat pembersih otomatis.

Selama bertahun-tahun, robot vacuum telah berkembang dari perangkat sederhana yang hanya bergerak acak menjadi mesin canggih dengan pemetaan ruang dan kemampuan self-cleaning. Namun, satu masalah tetap ada: benda-benda yang menghalangi jalannya. Roborock Saros Z70 hadir dengan solusi revolusioner—lengan mekanis lima sumbu yang disebut Omnigrip. Dengan bantuan kecerdasan buatan (AI) bernama Agentic AI, robot ini tidak hanya menghindari rintangan, tetapi juga membereskannya.

Lengan Mekanis Omnigrip: Bukan Sekadar Gimmick

Lengan mekanis pada Saros Z70 bukan sekadar fitur tambahan. Dengan lima sumbu gerakan, lengan ini dapat menjangkau dan memindahkan benda-benda kecil seperti kaus kaki, handuk kecil, atau bahkan sandal dengan berat maksimal 300 gram. Dilengkapi kamera, sensor, dan lampu LED, robot ini mampu mengenali objek dan menentukan cara terbaik untuk memindahkannya.

Yang lebih menarik, Roborock mengklaim bahwa Saros Z70 bisa berkembang menjadi “asisten rumah” seiring waktu. Misalnya, jika ada kaus kaki berserakan, robot bisa mengarahkannya ke keranjang cucian. Atau, jika ada tisu bekas, ia bisa membawanya ke tempat sampah. Kemampuan ini didukung oleh Agentic AI yang terus belajar dari kebiasaan pengguna.

Roborock Saros Z70 membersihkan lantai dengan lengan mekanis

Kemampuan Pembersihan yang Tak Tertandingi

Meskipun fitur lengan mekanis menjadi sorotan, Saros Z70 tetap unggul sebagai robot vacuum. Dengan daya hisap 22.000 Pa, robot ini mampu membersihkan debu dan kotoran dengan sangat efektif, bahkan di karpet tebal. Desain sikat utama FreeFlow dan sikat samping yang dirancang khusus memastikan tidak ada rambut atau benang yang tersangkut.

Fitur AdaptiLift Chassis juga patut diperhatikan. Ini memungkinkan robot menyesuaikan ketinggiannya untuk melewati ambang pintu atau karpet tebal tanpa tersangkut. Dengan ketebalan hanya 8 cm, Saros Z70 bisa masuk ke area sempit di bawah furnitur yang sulit dijangkau robot lain.

Roborock Saros Z70 sedang membersihkan karpet

Dock Multifungsi dan Harga Spesial

Saros Z70 dilengkapi dengan Multi-functional Dock 4.0 yang menawarkan pencucian mop dengan air panas 80°C, pengisian daya cepat dalam 2,5 jam, dan pelepasan mop otomatis saat beralih ke mode vacuum. Dengan semua fitur canggih ini, Roborock menawarkan diskon $600 hingga 18 Mei, menurunkan harga menjadi sekitar $2.000.

Jika Anda mencari robot vacuum yang tidak hanya membersihkan tetapi juga membantu mengatur rumah, Saros Z70 layak dipertimbangkan. Seperti yang ditunjukkan dalam review robot vacuum Realme TechLife, pasar perangkat pembersih otomatis semakin kompetitif dengan inovasi AI dan IoT.

Dock pengisian Roborock Saros Z70

Dengan Agentic AI dan lengan mekanisnya, Roborock Saros Z70 bukan sekadar robot vacuum—ini adalah langkah pertama menuju masa depan di mana robot benar-benar menjadi asisten rumah tangga yang cerdas.

Google Translate Siap Hadirkan Fitur Baru untuk Belajar Bahasa, Saingi Duolingo?

0

Telset.id Jika selama ini Anda mengandalkan Google Translate hanya sebagai alat penerjemah, bersiaplah untuk terkejut. Bocoran terbaru mengindikasikan bahwa raksasa teknologi asal Mountain View ini sedang mengembangkan fitur “Practice” yang bisa mengubah aplikasi tersebut menjadi platform belajar bahasa layaknya Duolingo.

Dalam dunia yang semakin terhubung, kemampuan berbahasa asing menjadi aset berharga. Google Translate selama ini telah menjadi penyelamat bagi banyak orang, mulai dari turis yang tersesat hingga profesional yang perlu memahami dokumen asing. Namun, fitur baru ini bisa menjadi game-changer dengan menambahkan elemen pembelajaran aktif.

Google Translate

Berdasarkan analisis APK terbaru versi 9.7.102, tim Android Authority berhasil mengaktifkan tombol Practice meskipun fungsinya belum sepenuhnya bekerja. Yang menarik, fitur ini saat ini hanya tersedia untuk pasangan bahasa Inggris-Spanyol, namun kemungkinan besar akan diperluas ke bahasa lain sebelum diluncurkan secara resmi.

“Ini bisa menjadi ancaman serius bagi Duolingo,” kata seorang analis yang enggan disebutkan namanya. “Dengan basis pengguna miliaran orang yang sudah familiar dengan Google Translate, mereka tidak perlu memulai dari nol seperti aplikasi belajar bahasa lainnya.”

Google Translate with Practice button

Fitur Practice akan muncul sebagai tombol baru di halaman utama Google Translate, lengkap dengan label beta. Yang lebih menarik, tombol ini juga akan muncul di halaman hasil terjemahan ketika Anda menerjemahkan antara bahasa yang didukung.

Meski belum berfungsi penuh, beberapa petunjuk menarik bisa ditemukan dalam kode aplikasi. Fitur ini akan membutuhkan:

  • Akses mikrofon – menunjukkan adanya aktivitas berbasis suara
  • Login akun Google – kemungkinan untuk melacak progres belajar

Pendekatan gamifikasi yang digunakan Duolingo terbukti sangat sukses memotivasi pengguna. Jika Google bisa menerapkan strategi serupa dengan kekuatan infrastrukturnya, lanskap aplikasi belajar bahasa mungkin akan mengalami perubahan signifikan.

Google Translate with Practice button in Translation results page

Sebelumnya, Google pernah bereksperimen dengan fitur latihan berbicara melalui Google Search untuk pengguna bahasa Inggris. Kini, langkah mereka tampaknya semakin serius dengan mengintegrasikan fitur pembelajaran langsung ke dalam aplikasi Translate.

Namun, perlu diingat bahwa fitur yang ditemukan dalam APK teardown tidak selalu menjamin peluncuran resmi. Google dikenal sering menguji berbagai fitur yang kemudian dibatalkan. Tapi dengan kebutuhan akan pembelajaran bahasa yang terus meningkat, langkah ini terlihat sangat masuk akal.

Sementara menunggu fitur Practice resmi diluncurkan, Anda bisa memanfaatkan berbagai kemampuan Google Translate yang sudah ada, termasuk terjemahan via augmented reality yang semakin canggih. Atau jika ingin berhati-hati, pastikan Anda tidak mengunduh Google Translate palsu yang mengandung malware.

Bagaimana pendapat Anda tentang fitur baru Google Translate ini? Apakah ini akan menggeser posisi Duolingo, atau justru memperkaya pilihan bagi pembelajar bahasa? Ceritakan pengalaman Anda di kolom komentar!

Google Gemini Akan Hadir di Wear OS dan Android Auto Tahun Ini

0

Telset.id – Jika Anda pengguna setia Google Assistant, bersiaplah untuk perubahan besar. Google baru saja mengonfirmasi bahwa asisten digital berbasis AI terbarunya, Gemini, akan segera merambah ke lebih banyak perangkat, termasuk Wear OS, Android Auto, tablet, dan perangkat wearable lainnya sebelum akhir tahun ini.

Pengumuman resmi ini disampaikan langsung oleh CEO Google Sundar Pichai dalam pemaparan hasil keuangan Q1 2025 perusahaan. “Kami akan meningkatkan Google Assistant di perangkat mobile menjadi Gemini, dan tahun ini kami juga akan menghadirkannya di tablet, mobil, serta perangkat yang terhubung dengan ponsel seperti headphone dan smartwatch,” ujar Pichai.

Google Gemini logo on smartphone stock photo

Ekspansi Gemini: Dari Smartphone ke Ekosistem Lebih Luas

Meskipun Pichai tidak menyebutkan jadwal rilis spesifik, pengumuman ini sejalan dengan temuan tim riset Android Authority sebelumnya. Pada Januari lalu, mereka menemukan kode dalam sistem Wear OS yang mengindikasikan integrasi Gemini. Tak hanya itu, pada Agustus 2024, fitur Gemini Live juga terdeteksi sedang dikembangkan untuk Android Auto.

Perlu diingat, ini bukan pertama kalinya Google melakukan transformasi besar-besaran pada asisten digitalnya. Seperti yang pernah kami bahas dalam artikel Gemini Resmi Gantikan Google Assistant, Ini Detail Perubahannya!, migrasi ini memang sudah direncanakan matang-matang oleh raksasa teknologi asal Mountain View tersebut.

Gemini Live: Fitur Unggulan yang Patut Dinantikan

Salah satu aspek paling menarik dari ekspansi Gemini adalah kehadiran fitur Gemini Live. Berdasarkan pengalaman tim redaksi yang telah mencoba versi beta, fitur ini menawarkan respons yang lebih cepat dan kemampuan multi-bahasa yang mengesankan. Namun, pengguna setia Google Assistant mungkin perlu beradaptasi, karena beberapa fitur seperti rutinitas otomatis belum sepenuhnya tersedia di Gemini.

Lalu, kapan tepatnya kita bisa menyaksikan kehadiran Gemini di seluruh ekosistem Google? Semua indikasi mengarah pada ajang Google I/O bulan depan. Acara tahunan ini biasanya menjadi panggung utama Google untuk mengumumkan inovasi terbarunya. Jadi, tunggu saja kejutan-kejutan lainnya!

Sementara menunggu kehadiran resmi Gemini di perangkat Anda, tak ada salahnya mempelajari lebih dalam tentang perkembangan teknologi AI terkini. Seperti inovasi yang dibawa Galaxy S25 Series dengan kemampuan multitasking canggihnya, atau bagaimana Galaxy AI mempermudah aktivitas traveling.

Bagaimana pendapat Anda tentang ekspansi Gemini ini? Apakah Anda termasuk yang menantikan kehadirannya di smartwatch atau mobil Anda? Bagikan pandangan Anda di kolom komentar!

Samsung Galaxy Z Flip FE Berganti Nama Jadi Z Flip Xe?

0

Telset.id – Kabar mengejutkan datang dari lini produk foldable Samsung. Galaxy Z Flip FE, yang selama ini digadang-gadang sebagai varian terjangkau dari seri flip, dikabarkan akan berganti nama menjadi Galaxy Z Flip Xe. Perubahan branding ini memicu spekulasi: apakah Samsung sedang menyiapkan strategi baru untuk pasar foldable?

Bocoran terbaru menunjukkan, perangkat yang semula disebut Galaxy Z Flip FE (Fan Edition) dalam database GSMA tiba-tiba berubah menjadi Z Flip Xe—meski kemudian kembali ke nama aslinya. Fluktuasi ini mengindikasikan Samsung mungkin masih mempertimbangkan opsi branding. Lantas, mengapa perusahaan raksasa asal Korea Selatan ini berpotensi meninggalkan label FE yang sudah dikenal luas?

Samsung-Galaxy-Z-Flip-FE

Mengapa Samsung Mungkin Tinggalkan Nama FE?

Label “Fan Edition” sejatinya adalah jaminan nilai terbaik—produk dengan spesifikasi inti flagship namun harga lebih bersahabat. Namun, di dunia foldable yang masih premium, Samsung mungkin ingin menghindari kesan “budget” pada perangkat lipatnya. Nama “Xe” bisa jadi kode untuk sesuatu yang lebih eksklusif—entah “eXperimental” atau “eXclusive edition”.

Spekulasi ini sejalan dengan bocoran sebelumnya tentang chipset Exynos 2400e yang akan menghidupkan Z Flip FE/Xe. Seperti diungkap dalam artikel Galaxy Z Flip FE Bakal Pakai Exynos 2400e, Masih Layak Dibeli?, prosesor ini merupakan varian hemat daya dari Exynos 2400—pilihan logis untuk menekan harga tanpa mengorbankan performa inti.

Spesifikasi yang Diperkirakan

Jika mengacu pada rumor yang beredar, Z Flip Xe (atau FE) akan mempertahankan DNA desain Z Flip5 dengan beberapa peningkatan:

  • Layar: Panel AMOLED 6.7 inci (utama) + 3.4 inci (cover screen)—sama seperti Flip6 untuk efisiensi biaya
  • Kamera: Triple setup 12MP (utama) + 12MP (ultrawide) + 10MP (selfie)
  • Chipset: Exynos 2400e dengan optimasi konsumsi daya

Seperti dibahas dalam artikel terkait, pilihan chipset ini menunjukkan Samsung ingin menyeimbangkan performa dan harga—strategi yang sukses di seri Galaxy S FE sebelumnya.

Kapan Peluncurannya?

Meski belum ada konfirmasi resmi, timeline rilis diperkirakan tetap pada Juli 2025—bersamaan dengan Galaxy Z Flip7. Namun, seperti diungkap dalam laporan sebelumnya, selalu ada kemungkinan penundaan jika Samsung memutuskan perubahan signifikan pada branding atau spesifikasi.

Pertanyaan besarnya: apakah konsumen lebih menyukai kepastian label FE yang sudah dikenal, atau justru tertarik dengan misteri di balik nama Xe? Jawabannya mungkin baru kita dapatkan saat Samsung akhirnya membuka kartunya.

DeepSeek Dilarang di Korea Selatan: Tuduhan Transfer Data Pengguna Tanpa Izin

0

Telset.id – Jika Anda pengguna setia chatbot AI, berita ini mungkin membuat Anda waswas. DeepSeek, salah satu pesaing terkuat ChatGPT, baru saja dilarang beroperasi di Korea Selatan. Alasannya? Lembaga perlindungan data setempat menemukan bukti transfer data pengguna tanpa izin ke perusahaan di China dan AS.

Menurut laporan eksklusif Reuters, Komisi Perlindungan Informasi Pribadi Korea Selatan (PIPC) mengungkap bahwa DeepSeek mengirimkan data pribadi pengguna ke beberapa perusahaan di luar negeri, termasuk Beijing Volcano Engine Technology, tanpa persetujuan. Yang lebih mengkhawatirkan, transfer ini terjadi sejak Januari 2025—sebelum layanan akhirnya diblokir pada Februari tahun yang sama.

DeepSeek transferred user data without permission, claims South Korean data protection authority

Mengapa DeepSeek Diblokir?

PIPC menyatakan bahwa DeepSeek tidak hanya mengirim data pribadi, tetapi juga prompt AI yang dimasukkan pengguna Korea Selatan. Informasi terkait jaringan, perangkat, dan aplikasi pengguna juga ikut dikirim ke China. DeepSeek mengklaim bahwa transfer data ini bertujuan meningkatkan pengalaman pengguna, tetapi regulator Korea Selatan tidak menerima alasan tersebut.

Bahkan setelah DeepSeek menghentikan transfer prompt AI mulai 10 April 2025, larangan tetap berlaku. Kementerian Luar Negeri China membantah tuduhan ini, menegaskan bahwa pemerintah tidak pernah meminta perusahaan AI untuk mengumpulkan data secara ilegal. Namun, tampaknya Korea Selatan belum yakin dengan penjelasan tersebut.

Dampak Larangan DeepSeek

Ini bukan pertama kalinya perusahaan teknologi dituduh melanggar privasi pengguna. Sebelumnya, Amazon digugat Rp79 triliun karena diduga mengintai pengguna melalui smartphone. Kasus DeepSeek semakin memperkuat kekhawatiran global tentang keamanan data di era AI.

Jika DeepSeek ingin kembali beroperasi di Korea Selatan, transparansi menjadi kuncinya. Perusahaan perlu menjelaskan secara rinci bagaimana data pengguna diproses dan di mana disimpan. Tanpa itu, larangan ini mungkin hanya awal dari masalah yang lebih besar bagi industri AI.

Bagaimana pendapat Anda? Apakah larangan ini berlebihan atau justru langkah tepat untuk melindungi privasi? Simak terus perkembangan terbaru di Telset.id.

Lebih dari 20 Game Akan Dihapus dari PlayStation Plus, Termasuk Judul Eksklusif

0

Telset.id – Kabar buruk bagi para pelanggan PlayStation Plus. Sony baru saja mengumumkan bahwa lebih dari 20 game akan segera dihapus dari katalog PlayStation Plus Extra dan Premium. Yang lebih menyakitkan, beberapa di antaranya adalah judul eksklusif PlayStation yang sulit ditemukan di platform lain.

Menurut laporan VGC, dua game legendaris dari seri Resistance—Resistance: Fall of Man dan Resistance 2—akan menghilang dari layanan ini. Kedua game tersebut hanya bisa dimainkan di PS5 melalui katalog klasik PlayStation Plus Premium. Selain itu, Infamous Second Son, salah satu judul eksklusif PlayStation 4, juga akan ikut diberangkatkan.

Resistance: Fall of Man

Daftar Lengkap Game yang Akan Hilang

Selain judul-judul eksklusif, beberapa game besar dan indie favorit juga akan ikut dihapus. Berikut daftar lengkapnya:

  • Grand Theft Auto V
  • MotoGP 24
  • The Sims 4 Island Living
  • Walkabout Mini Golf
  • Synth Riders
  • Ghostbusters: Rise of the Ghost Lord – Frozen Empire
  • Before Your Eyes
  • The Walking Dead: Saints and Sinners
  • The Walking Dead: Saints and Sinners – Retribution
  • LEGO Marvel Super Heroes 2
  • Stranded: Alien Dawn
  • The LEGO Movie 2 Video Game
  • Ghostrunner
  • Payday 2: Crimewave Edition
  • Bloodstained: Ritual of the Night
  • Journey to the Savage Planet
  • Portal Knights
  • Enter the Gungeon
  • Batman: Arkham Knight
  • Infamous Second Son

Kekecewaan Penggemar PlayStation

Penghapusan game dari layanan berlangganan seperti PlayStation Plus memang bukan hal baru. Namun, keputusan kali ini terasa lebih menyakitkan, terutama setelah Sony baru saja menaikkan harga semua tingkatan PlayStation Plus di lebih dari 20 negara, termasuk Indonesia.

Seri Resistance sendiri adalah warisan penting PlayStation yang sayangnya belum mendapatkan perlakuan remaster. Bagi penggemar lama, ini berarti satu-satunya cara legal untuk memainkan kedua game tersebut adalah dengan memiliki konsol PS3 dan kopi fisiknya—sebuah tantangan di era digital seperti sekarang.

PlayStation 5

Jika Sony terus menghapus game-game eksklusif dari layanan berlangganannya, tidak menutup kemungkinan para pemain akan mulai mempertanyakan nilai dari langganan Premium—yang seharusnya menawarkan akses ke perpustakaan klasik sebagai daya tarik utamanya.

Apakah Anda salah satu yang kecewa dengan penghapusan game-game ini? Atau justru melihat ini sebagai kesempatan untuk mencoba judul baru yang akan datang? Simak terus update terbaru dari PlayStation Plus di Telset.id.

Intel 18A: Momen Kebangkitan Intel Foundry di Pasar Chip Mutakhir

0

Telset.id – Jika Anda mengira persaingan pasar chip mutakhir sudah dimenangkan TSMC, bersiaplah untuk terkejut. Bocoran terbaru mengindikasikan Intel Foundry siap melakukan comeback spektakuler dengan proses 18A yang mulai menarik minat raksasa industri seperti NVIDIA dan Broadcom.

Divisi foundry Intel memang sempat mengalami masa sulit. Target ambisius “lima proses dalam empat tahun” tak berjalan mulus, seperti terlihat pada kegagalan produksi prosesor generasi 15. Namun, 18A tampaknya akan menjadi titik balik. Laporan dari Ctee menyebut beberapa perusahaan ASIC, termasuk NVIDIA dan Broadcom, sedang melakukan sampling dengan node ini.

Wafer proses Intel 18A yang menunjukkan desain chip mutakhir

Strategi Vertikal Intel yang Ambisius

Yang menarik, adopter utama 18A justru Intel sendiri. Perusahaan menargetkan 70% produknya menggunakan node internal, langkah strategis untuk integrasi vertikal rantai pasok. Bocoran menyebut tile komputasi Nova Lake tak sepenuhnya dikerjakan TSMC – sebagian akan menggunakan 18A. Ini menunjukkan kepercayaan diri Intel pada divisi foundry-nya.

Teknologi PowerVia menjadi salah satu senjata rahasia 18A. Proses ini diklaim memiliki kepadatan SRAM setara N2 milik TSMC, dengan lompatan performa signifikan dibanding Intel 3. Performa nyatanya akan terlihat jelas saat Panther Lake dirilis.

Respon Industri yang Menggembirakan

Saat ini, sampel chip 18A sedang diverifikasi oleh berbagai mitra termasuk NVIDIA, Broadcom, Faraday Technology, dan IBM. Kabar baiknya, respons awal sangat positif. Dalam situasi dimana perusahaan seperti NVIDIA ingin mendiversifikasi rantai pasok – terutama ke Amerika Serikat – Intel Foundry muncul sebagai pilihan menarik.

Spesifikasi daya Intel Panther Lake dengan proses 18A

Persaingan dengan TSMC memang masih panjang. Namun dengan dukungan pemerintah AS yang semakin gencar mendorong produksi chip domestik – seperti terlihat pada kritik parlemen AS terhadap kebijakan teknologi – momentum ini bisa menjadi peluang emas Intel untuk bangkit kembali sebagai pemain utama di industri foundry.

Kerja sama dengan Ericsson untuk chipset 5G, seperti dilaporkan dalam artikel sebelumnya, juga menunjukkan strategi diversifikasi Intel. Jika 18A berhasil memenuhi ekspektasi, bukan tidak mungkin kita akan melihat perubahan peta kekuatan di industri semikonduktor global dalam beberapa tahun mendatang.

Google Tawarkan Ganti Baterai Gratis untuk Pixel 7a yang Mengalami Pembengkakan

0

Telset.id – Masalah baterai bengkak pada smartphone bukanlah hal baru, tapi ketika terjadi pada perangkat keluaran terbaru seperti Google Pixel 7a, tentu menimbulkan kekhawatiran. Kabar terbaru mengonfirmasi bahwa Google telah meluncurkan program perbaikan khusus untuk menangani isu ini. Jika Anda pengguna Pixel 7a yang mengalami pembengkakan baterai, inilah yang perlu Anda ketahui.

Pixel 7a battery issue, Google offers compensation

Program Perbaikan Google untuk Pixel 7a

Google secara resmi mengakui bahwa beberapa unit Pixel 7a mengalami pembengkakan baterai, yang menyebabkan bodi belakang perangkat terangkat atau terpisah. Menanggapi hal ini, perusahaan meluncurkan Extended Repair Program, sebuah inisiatif yang memberikan penggantian baterai gratis satu kali bagi pengguna yang terdampak. Namun, program ini hanya berlaku untuk perangkat yang menunjukkan gejala fisik seperti pembengkakan atau kerusakan fungsi.

Program perbaikan ini tersedia di beberapa negara terpilih, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Jerman, India, Singapura, dan Jepang. Pengguna di wilayah tersebut dapat mengunjungi pusat layanan resmi atau memanfaatkan opsi perbaikan via pos. Bagi yang berada di luar daftar negara, seperti Australia atau Eropa, Google menawarkan kompensasi berupa uang tunai atau kode diskon untuk pembelian produk Pixel di masa depan.

Opsi Kompensasi untuk Pengguna di Luar Wilayah Dukungan

Bagi pengguna Pixel 7a yang tidak tinggal di negara dengan layanan perbaikan resmi, Google menyediakan dua jenis kompensasi:

  • Perangkat di luar garansi: Kompensasi $200 tunai atau kredit $300 di Google Store.
  • Perangkat masih dalam garansi: Pembayaran langsung sebesar $456.

Untuk memeriksa kelayakan, pengguna dapat mengunjungi halaman pendaftaran resmi Google, memasukkan detail perangkat, dan mengajukan permintaan. Google kemudian akan memberikan opsi yang sesuai berdasarkan wilayah dan status garansi.

Google Pixel 7a

Cara Mengecek Masalah Baterai Pixel 7a

Google menyarankan pengguna untuk memeriksa tanda-tanda fisik seperti pembengkakan baterai, bodi belakang yang terangkat, atau performa yang menurun drastis. Jika perangkat mengalami drainase baterai cepat atau masalah pengisian daya, sebaiknya segera menghubungi layanan dukungan Google.

Kasus seperti ini bukan kali pertama terjadi di industri teknologi. Sebelumnya, Apple dan Samsung juga pernah menghadapi masalah serupa dan menawarkan solusi serupa. Seperti yang terjadi pada iPhone 6S atau masalah garis hijau di layar Samsung.

Jika Anda pemilik Pixel 7a, pastikan untuk memeriksa kondisi perangkat secara berkala. Jika menemui gejala yang disebutkan, segera manfaatkan program yang ditawarkan Google sebelum periode klaim berakhir.