NASA Temukan ‘Samudra’ di Bawah Permukaan Planet Kerdil Ceres

Telset.id, Jakarta  – Pesawat NASA berhasil menemukan “Samudra” di bawah permukaan planet kerdil Ceres. Seperti diketahui, Planet Ceres adalah objek terbesar di sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter, ternyata adalah “dunia lautan”.

Temuan para ilmuwan mengungkap bahwa planet kerdil Ceress punya reservoir besar asin di bawah permukaan yang dingin. Para ilmuwan pun berminat untuk mengeksplorasi Planet Ceres guna mencari kemungkinan ada kehidupan.

{Baca juga: NASA Bikin Balon Sebesar Stadion Sepak Bola, Buat Apa?}

Penelitian pesawat ruang angkasa NASA Dawn, yang terbang 22 mil dari permukaan pada 2018, memberi pemahaman baru tentang Ceres, termasuk bukti geologis soal gunung berapi dengan muntahan es.

Dikutip Telset.id dari New York Post, Minggu (16/8/2020), penemuan itu mengonfirmasi keberadaan reservoir bawah permukaan air asin, sisa-sisa lautan di bawah permukaan yang luas yang secara bertahap membeku.

“Dalam kasus Ceres, kami tahu bahwa reservoir cair berskala regional. Namun, kami tidak dapat memastikan bahwa hal tersebut bersifat global,” terang ilmuwan planet dan peneliti utama Dawn, Carol Raymond.

Planet kerdil Ceres diketahui memiliki diameter sekitar 590 mil. Para ilmuwan memusatkan perhatian kepada Kawah Occator selebar 57 mil, yang terbentuk dari dampak sekitar 22 juta tahun lalu di belahan bumi utara Planet Ceres.

Kawah Occator memiliki dua area terang, kerak garam yang ditinggalkan oleh cairan yang meresap ke permukaan dan menguap. Cairan tersebut berasal dari reservoir air asin selebar ratusan mil yang 25 mil di bawah permukaan.

{Baca juga: Sebelum ke Mars, Ilmuwan Minta NASA Menjelajah Venus}

 “Ada minat besar ke tahap tersebut guna mengukur potensi kelayakhunian waduk air asin dalam, terutama mengingat suhu dingin dan kecukupan garam,” kata ilmuwan Julie Castillo dari Jet Propulsion Laboratory NASA.

Sebelumnya, pesawat luar angkasa MAVEN milik NASA telah melihat cahaya malam Mars dari sinar ultraviolet yang berkedip-kedip di langit malam di Planet Merah tersebut. Tim MAVEN terkejut menemukan bahwa atmosfer berdenyut tepat tiga kali per malam.

Menariknya, peristiwa itu terjadi hanya selama musim semi dan musim gugur Mars. “Cahaya malam Mars terlihat saat angin vertikal membawa gas ke daerah dengan kepadatan lebih tinggi,” kata Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard.

Menurut penjelasan mereka, seperti dikutip dari New York Post, hal tersebut bakal mempercepat reaksi kimia yang diketahui menciptakan oksida nitrat dan menyalakan pancaran sinar ultraviolet.

“Gelombang dan spiral” yang tidak terduga juga terlihat di atas kutub musim dingin Mars. “Gambar MAVEN memberi wawasan global ke dalam gerakan di atmosfer tengah Mars,” kata Nick Schneider dari Universitas Colorado.

{Baca juga: “Cahaya Malam” Mars Terlihat oleh Pesawat NASA}

Perseverance Rover NASA 2020 baru-baru ini diluncurkan dalam misi epik ke Mars, sebuah perjalanan yang diperkirakan memakan waktu tujuh bulan. Rover akan mendarat di Mars ‘Jezero Crater pada 18 Februari 2021.[SN/HBS]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI