Telset.id – Samsung Galaxy Note memang telah “dipensiunkan”, namun fitur andalannya bakal tetap hidup di Galaxy S Series. Ya, Samsung Galaxy S22 Ultra yang kami review ini diwariskan S Pen sebagai salah salah satu kelebihan, di samping spesifikasi utama, prosesor, baterai, sampai kamera 108MP yang memang jadi daya tarik utamanya.
Samsung Galaxy S kini “berjiwa” Note. Mungkin itu adalah kalimat tepat yang menggambarkan bagaimana Samsung Galaxy S22 Ultra. HP terbaru Samsung ini tampil dengan desain yang Note banget.
Bingkai bodi yang mengotak, slot S Pen di dalam bodinya, serta layar yang super besar dan melengkung, begitu melekat dengan konsep desain Galaxy Note beberapa tahun ke belakang.
Tim Telset telah menggunakan ponsel terbaru Samsung ini selama kurang lebih 2 minggu. Berikut ini ulasan lengkap kami mulai dari membahas desain, layar dan audio, spesifikasi serta performa prosesor, baterai, kamera, sampai kelebihan dan kekurangan dalam review Samsung Galaxy S22 Ultra.
Baca juga: Spesifikasi dan Harga Samsung Galaxy S22 Ultra
Desain Samsung Galaxy S22 Ultra
Jujur nih, daripada menggunakan nama “Ultra”, ponsel ini lebih pas dengan membawa nama “Note” di belakangnya. Asli, HP terbaru Samsung itu mirip dengan Samsung Galaxy Note20 Ultra yang sempat kami review juga.
Bodi smartphone ini mengotak dengan form factor yang bongsor. Desain sudut ponsel yang tajam juga diaplikasikan pada Galaxy S22 Ultra.
Samsung Galaxy S22 Ultra yang dibanderol dengan harga mulai Rp 17,9 jutaan di Indonesia ini juga mengusung layar berukuran besar dan melengkung di sisi kiri dan kanannya.
Walau ukurannya sama dengan Samsung Galaxy S21 Ultra, tapi dengan kehadiran lengkungan di tepian layar, membuatnya terlihat semakin modern dan premium. Desainnya pun menjadikannya terlihat berbeda dengan Samsung Galaxy S22 dan Galaxy S22+ yang punya permukaan layar rata.
Baca juga: Review Samsung Galaxy Note20 Ultra
Ke bagian belakang, Samsung Galaxy S22 Ultra punya desain yang kurang lebih sama dengan Samsung Galaxy S21 Ultra. Perbedaan signifikan di antara keduanya adalah, ada dan tidak adanya frame yang membungkus lingkaran kamera dan LED flash.
Posisi lingkaran kameranya masih sama dengan ser terdahulu, begitu juga dengan letak LED flash. Samsung cuma meniadakan bingkai kameranya saja, sehingga HP terbaru dengan harga Rp 17,9 jutaan itu terlihat lebih mulus dari Samsung Galaxy S21 Ultra.
Cuma, gegara desain kamera yang mulus seperti ini, membuat lingkaran kamera belakang Galaxy S22 Ultra mudah terlihat kotor. Cincin tiap kamera begitu gampang tertempel debu-debu, sehingga membuatnya tampak dekil.
Kebetulan, warna Samsung Galaxy S22 Ultra yang kami review adalah Phantom Black yang memperlihatkan warna hitam dengan tekstur matte yang melapisi bodi kaca yang dilindungi Gorilla Glass Victus+ dari Corning.
Kombinasi warna matte, hitam, dan kaca, biasanya membuat bodi ponsel amat lekat dengan jejak sidik jari. Tapi beda dengan Galaxy S22 Ultra yang secara mengejutkan aman dari jejak-jejak kotor dari sidik jari.
Hanya saja, kekurangan Samsung Galaxy S22 Ultra adalah sangat licin ketika digenggam. Kami cukup was-was memakainya gara-gara bodi licin ini, takut saja ponsel jatuh dan mengalami masalah yang tidak diinginkan.
Samsung Galaxy S22 Ultra yang kami review dibuat dengan build quality kelas atas. Bingkainya saja terbuat dari bahan Armor Aluminium yang kuat. Bobotnya berat, 228 gram dengan tinggi 163,3mm yang bongsor.
Kalau dari dimensi tinggi dan ketebalan, ponsel ini lebih pendek daripada Samsung Galaxy Note20 Ultra maupun Samsung Galaxy S21 Ultra. Tapi, HP terbaru Samsung itu juga lebih tebal dari Galaxy Note terbaru dengan 8,9mm berbanding 8,1mm.
Di bagian bawah, terdapat slot S Pen yang pertama diusung oleh Samsung Galaxy S Series. Tepat di sampingnya, terdapat speaker, port USB-C, mikrofon, dan slot kartu SIM tanpa dukungan microSD.
Di sebelah kanan, tersemat tombol power dan volume. Sementara di bagian atas, hanya terdapat mikrofon tambahan saja.
Layar dan Audio
Menakjubkan. Satu kata yang begitu menggambarkan kelebihan dari spesifikasi layar dari Samsung Galaxy S22 Ultra yang kami review.Layarnya berjenis Dynamic AMOLED 2X berukuran 6,8 inci dengan resolusi QHD+.
Samsung bakal totalitas untuk memaksimalkan kemampuan dari ponsel flagship-nya. Selain layar yang memukau, fiturnya juga tergolong canggih dan lebih baik daripada generasi sebelumnya.
Kini, layar Samsung Galaxy S22 Ultra mendukung refresh rate adaptif dari 1Hz sampai 120Hz. Kecepatan refresh rate yang adaptif berdampak pada efisiensi daya baterai yang tinggi juga, serta membuat layar AMOLED smartphone pun lebih awet.
Kecepatan yang adaptif ini memungkinkan layar menyesuaikan refresh rate secara otomatis, tergantung kebutuhan dan aktivitas yang dilakukan pengguna. Misalnya, aplikasi bawaan Samsung akan berjalan di 60Hz, sementara game dengan dukungan frame rate tinggi akan ditampilkan dalam mode 120Hz.
Baca juga: 5 Fitur Canggih di Samsung Galaxy S22 Series
Secara kualitas, layar Samsung Galaxy S22 Ultra sungguh menakjubkan. Intensitas cahaya layarnya juga tinggi, sehingga tetap maksimal walau digunakan di bawah terik matahari sekalipun.
Ditambah, terdapat fitur Vision Booster di samping HDR10+ (tentu saja). Vision Booster merupakan teknologi canggih yang memungkinkan sistem ponsel menganalisis kondisi cahaya sekitar dan secara otomatis mengatur kontras warna pada gambar atau konten yang ditampilkan di layar.
Dengan fitur tersebut, pengguna pun bisa merasakan pengalaman visual yang mengasyikkan. Fitur ini sangat membantu ketika kami menggunakan ponsel di luar dengan tingkat cahaya yang cukup menyilaukan.
Konten di layar tetap terlihat dengan sempurna, tak ada bayangan ataupun over brightness. Semuanya terasa pas dan istimewa.
Tak cuma kualitas visual, daya tahan layar juga diperhatikan pada seri ini. Samsung Galaxy S22 Ultra dilapisi kaca pelindung yang gak kaleng-kaleng, yakni Gorilla Glass Victus+ persembahan Corning. Emblem “+” di belakangnya sudah pasti berkaitan dengan kekuatan yang lebih baik dari Victus biasanya.
Baca juga: Ketangguhan Gorilla Glass Victus
Samsung Galaxy S22 Ultra yang kami review sudah mengusung speaker stereo, yang terletak di bagian bawah bodi di di atas layar (bergabung dengan earpiece). Keluaran audio keduanya seimbang, dua-duanya menghasilkan suara yang lantang dan enak didengar.
Kemampuan speaker-nya semakin ditingkatkan berkat dukungan Dolby Atmos. Terdapat empat preset yang diberikan, Auto, Movie, Music, dan Voice. Semuanya dapat disetel agar menghadirkan kualitas audio yang maksimal di segala skenario pemakaian.
Menariknya, ada Dolby Atmos for Gaming yang secara otomatis menyuguhkan suara lantang dan realistis ketika bermain game Android favorit. Kami sebagai pengguna pun dibebaskan untuk mengatur equalizer sendiri sesukanya.
Performa Samsung Galaxy S22 Ultra
Model Samsung Galaxy S22 Ultra yang kami review mengantongi spesifikasi menengah, yakni RAM 12 GB dengan memori penyimpanan 256 GB. Samsung Galaxy S22 Ultra yang kami review juga ditenagai prosesor Snapdragon 8 Gen 1 terbaru, sekaligus menjadi HP Android pertama yang resmi di Indonesia dengan chip tersebut.
Cukup menarik, karena seri flagship Samsung sebelumnya selalu menggunakan Exynos. Sering pula terdengar kalau pengguna di Indonesia ingin model dengan prosesor Snapdragon 8 Gen 1.
Pada akhirnya, Samsung pun mengabulkan permintaan tersebut dengan membawa Galaxy S22 Ultra dengan prosesor Snapdragon 8 Gen 1 terbaru. Snapdragon 8 Gen 1 sendiri dibuat dengan fabrikasi 4nm yang semakin cepat dan irit daya.
Snapdragon 8 Gen 1 sendiri terdiri dari tiga kluster, yakni 1-core Cortex X2 dengan kecepatan 3 GHz, 3-core Cortex 710 dengan clock-speed 2,5 GHz, dan 4-core Cortex-510 dengan kecepatan 1,8 GHz.
Prosesor terbaru dari Qualcomm ini disematkan kartu grafis terbaru Adreno 720 yang powerful. Buat keperluan gaming atau membuat konten terbaik, tak perlu diragukan lagi kemampuannya.
Apalagi, GPU ini sudah didukung teknologi VRS atau variable rate shading. Teknologi ini membuat GPU dapat mendapatkan alokasi sumber daya yang lebih besar saat melakukan rendering gambar.
Intinya, VRS membuat GPU dapat memanfaatkan sumber daya maksimal untuk rendering gambar yang lebih kompleks atau nyata dan menggunakan kekuatan lebih rendah untuk memproses gambar yang lebih sederhana.
Kekurangan yang ada pada Samsung Galaxy S22 Ultra dengan otak prosesor Snapdragon 8 Gen 1 adalah, GPU Adreno 720 tidak memiliki kemampuan ray tracing seperti Exynos 2200 yang memiliki GPU Xclipse 920 dengan arsitektur AMD RDNA 2.
Prosesor Snapdragon 8 Gen 1 pada Samsung Galaxy S22 Ultra dipasangkan dengan RAM 12 GB, memori penyimpanan 128 GB, 256 GB, dan 512 GB, serta baterai dengan kapasitas 5.000 mAh yang didukung fast charging 45W, wireless charging 15W, serta wireless powershare.
One UI 4.1 Berbasis Android 12
Smartphone ini sudah berjalan di sistem operasi terbaru, One UI 4.1 berbasiskan Android 12. UI Samsung memang menjadi salah satu favorit kami, apalagi One UI 4.1 yang terlihat lebih bersih, mulus, serta minim bloatware.
UI ini juga tampil lebih modern dan memiliki fungsi personalisasi yang memungkinkan kami mengatur tampilannya sesuai kehendak. Ada fitur bernama Color Palette, yang memungkinkan kami memilih warna-warna untuk diaplikasikan ke tiap ikon di bar notifikasi, App Drawer, sampai tombol-tombol lainnya.
Sedikit kekurangan pada Color Palette di Samsung Galaxy S22 Ultra, tak ada opsi kustomisasi warna yang membuat pengguna dengan bebas menerapkan warna favorit mereka ke UI. Hanya tersedia beberapa opsi warna default saja yang bisa dipilih.
Salah satu kelebihan dari One UI 4 pada Samsung Galaxy S22 Ultra adalah kehadiran Smart Widget. Fitur ini memungkinkan kami menampilkan beberapa widget dalam satu area, sehingga tak akan membuat layar penuh dari widget penting.
Baca juga: Review Samsung Galaxy S21 FE
Tinggal tekan dan tahan layar, serta pilih Smart Widget. Ada tiga pilihan tampilan yang tersedia, pilih sesuai keinginan Anda. Tekan tombol Add untuk menambahkannya ke layar utama.
Biasanya, hanya akan tampil dua widget saja dalam satu area. Untuk menambahkan atau mengurangi, tekan dan tahan widget tersebut dan pilih Add atau Remove. Pilih saja informasi atau data aplikasi yang ingin Anda tampilkan pada Smart Widget.
Kalau berbicara tentang Android 12, sudah pasti OS ini lebih aman dengan privasi pengguna sebagai fokus utamanya. Terdapat menu Privacy dengan kontrol yang lebih powerful dibanding generasi sebelumnya.
Kini, kami sebagai pengguna diizinkan untuk melihat aplikasi apa saja yang mengakses kamera, mikrofon, lokasi, dan akses lainnya secara real-time. bahkan, ada runutan waktu kapan aplikasi tersebut mengakses data penting pengguna.
Selain itu, kontrol penuh diberikan kepada pengguna untuk mematikan atau menyalakan akses kamera dan mikrofon dengan sekali tekan tombol saja. Ketika tombol dinyalakan atau dimatikan, seluruh aplikasi yang mengaksesnya akan terpengaruh.
Baca juga: Review Samsung Galaxy S21 FE
Juga, ada fitur yang memberikan notifikasi kepada pengguna saat aplikasi mengakses clipboard. Sekadar informasi, clipboard adalah menu yang menjadi tempat sementara data teks, gambar, dan konten lainnya yang disalin atau di-copy.
Benchmark
Ditenagai spesifikasi yang kencang, lantas bagaimana kelebihan performa Samsung Galaxy S22 Ultra secara angka? Kami menguji HP terbaru Samsung ini dengan tiga aplikasi benchmark, AnTuTu Benchmark versi 9, 3DMark, dan PCMark.
Adapun untuk baterai, kami memakai aplikasi PCMark serta memutar video YouTube nonstop sekaligus mencatat aktivitas baterainya dengan aplikasi Battery Log.
AnTuTu Benchmark, smartphone ini mencetak skor 892 ribuan poin. Skornya memang tak setinggi Xiaomi 12 Series maupun Realme GT2 Pro dengan chipset sejenis (berdasarkan situs AnTuTu Benchmark).
Tapi bagaimanapun, skor yang diperolehnya begitu tinggi dan jauh melampaui ponsel bertenaga Snapdragon 888 yang pernah kami review, seperti Asus Zenfone 8, Asus ROG Phone 5, hingga Samsung Galaxy Z Fold3.
Baca juga: Review Asus Zenfone 8
Tentu ada alasan mengapa skor benchmark Samsung Galaxy S22 Ultra bisa “lebih rendah” daripada HP dengan prosesor Snapdragon 8 Gen 1 lainnya. Kami menduga, karena One UI 4.1 yang menitikberatkan efisiensi daya ketimbang performa powerful di segala skenario pemakaian.
Terbukti, pengaturan kinerja bawaan ponsel ini berada di level Optimized di mana sistem akan mengatur performa terbaik sesuai situasi atau skenario pemakaian. Pengaturan ini akan menyeimbangkan efisiensi daya baterai dan juga suhu ponsel.
Kalau “kurang puas”, ada opsi lainnya bernama High dan Maximum. Tapi kami rasa, level Optimized pun sudah lebih dari cukup untuk membuat ponsel ini ngebut seharian.
Begitu juga saat kami menguji kemampuannya dengan PCMark. Smartphone ini meraih skor 13.412 poin yang juga terhitung sangat tinggi.
Baca juga: Review Asus ROG Phone 5
Hanya saja, dari grafik yang diperlihatkan PCMark, kinerja 100% diberikan pada beberapa skenario pengujian saja. Sisanya, rata-rata clock-speed yang dihembuskan berada di level 50% sampai 60% saja.
Sementara untuk pengujian GPU, kami menggunakan aplikasi 3DMark. Berdasarkan tes Wild Life, smartphone ini memperoleh skor 8.147 poin dengan rata-rata frame rate 48,8 FPS. Frame rate terendahnya berada di level 27 FPS, sementara tertinggi ada di titik 71 FPS
Sementara untuk Wild Life Stress Test, skor benchmark terbaik yang diperoleh Samsung Galaxy S22 Ultra adalah 7.745 poin dengan poin terendahnya hanya 4.366 poin saja.
Stabilitas yang didapatnya berada di 56,4%. Frame rate terendah tercatat ada di level 14 FPS, sementara tertinggi ada di angka 65 FPS.
Baterai
Baterai dengan kapasitas 5.000 mAh disematkan pada bodi Samsung Galaxy S22 Ultra yang lumayan bulky. Kapasitasnya meningkat 500 mAh ketimbang Samsung Galaxy S21 Ultra.
Baterai tersebut didukung oleh teknologi fast charging 45W, wireless charging 15W, serta wireless powershare. Untuk fast charging 45W, Anda harus memiliki adaptor charger Samsung dengan output tersebut.
Ya, tak ada adaptor charger pada paket pembeliannya. Beruntung bagi Anda user Samsung yang sudah memiliki adaptor charger bawaan dengan output yang besar. Kalau tidak, Anda pun harus merogoh kocek tambahan.
Kekuatan baterai smartphone ini menjadi salaha satu favorit kami. Daya tahannya sungguh mengagumkan, kalau melihat dari prosesornya yang kencang, layarnya yang super luas, dan fitur-fitur canggih lainnya yang “semestinya” menguras baterai.
Dari pengujian kami menggunakan aplikasi PCMark, baterainya mampu bertahan selama 12 jam 5 menit. Selama itu, ponsel selalu menyala dan menjalankan berbagai macam skenario penggunaan, mulai dari multitasking, presentasi, browsing, memutar video, video call, dan sebagainya.
Baca juga: Review Samsung Galaxy Z Fold3
Sementara untuk pengujian dengan memutar YouTube dari 100% hingga baterainya 5%, dibutuhkan waktu hingga 11 jam 22 menit. Lantas, bagaimana dengan kecepatan charging-nya?
Kami menggunakan adaptor charger 25W bawaan Samsung untuk menguji kecepatan ngecas dari smartphone ini. Terhitung dari 0% sampai penuh, diperlukan waktu sampai 1 jam 15 menit.
Kalau dijabarkan, dalam 30 menit pertama baterai sudah terisi sekitar 47%. Sedangkan dalam 60 menit, baterai sudah terisi sampai 86%.
Gaming
HP terbaru Samsung ini sebenarnya dipersiapkan juga sebagai HP gaming terbaik. Bukan saja karena spesifikasi utama dan prosesor kencang yang diusung oleh Samsung Galaxy S22 Ultra, tapi juga karena ada fitur gaming tersembunyi yang punya konfigurasi lengkap di dalamnya.
Ya, ada fitur Game Booster di sini yang ditambah dengan fitur Game Plugins. Fitur tambahan inilah yang membuatnya memiliki rangkaian fitur gaming kompleks, seperti FPS counter, pengaturan performa secara manual, pengaturan frame rate, dan sebagainya.
Terdapat fitur bernama Game Booster Plus. Dengan ini, kami sebagai pengguna bisa menyesuaikan kualitas grafis, FPS maksimal, Frame Booster, intensitas cahaya, hingga kinerja ponsel.
Kalau malas mengaturnya, ada empat opsi default yang dapat dipilih tergantung kebutuhan, mulai dari Battery Saving, Balance, Max FPS, hingga High Quality.
Soal pengalaman gaming, game Android apapun dapat dimainkan di sini. Mulai dari game FPS terbaik, game MOBA terbaik, game online terbaik, dan sebagainya.
Kami menjajal COD Mobile dan Marvel Future Revolution bisa stabil di 60 FPS dengan pengaturan grafis rata kana alias yang tertinggi. Akan tetapi, ada kekurangan yang kami rasakan saat bermain dengan Samsung Galaxy S22 Ultra.
Terkadang, smartphone ini akan kewalahan ketika suhu di atas 40 derajat Celcius (berdasarkan informasi yang ditampilkan Game Booster). Hal ini kami rasakan saat bermain game Android berat di atas 10 menit dengan suhu 40 derajat Celcius ke atas.
Game langsung patah-patah dari 60 FPS turun drastis hingga 20 – 25 FPS. Hal init erjadi pada game Marvel Future Revolution, COD Mobile, dan bahkan game ringan seperti Rocket League.
S Pen
Jangan lupakan soal S Pen. Ini adalah komponen terpenting dari Samsung Galaxy Note Series, dan menjadi fitur terbaru nan canggih untuk Samsung Galaxy S22 Ultra.
Karena komponen inilah, smartphone ini sebenarnya lebih pantas menyandang nama “Note” di belakangnya ketimbang Ultra. Setiap generasi dari S Pen membawa kelebihan tersendiri, seperti memberikan sensasi yang hampir sama dengan menulis maupun menggambar di atas kertas.
Di sini yang menarik, kelebihan S pen pada Samsung Galaxy S22 Ultra adalah lebih cepat dan responsif. Latensinya 70% lebih rendah daripada seri Galaxy Note.
Berbicara soal fitur, S Pen di Samsung Galaxy S22 Ultra pada dasarnya memiliki kemampuan yang sama dengan Samsung Galaxy Note20 Ultra. Sudah pasti, stylus pintar ini mampu menunjang produktivitas pengguna.
Pena canggih tersebut membuat pengguna bisa melakukan berbagai macam hal, apalagi dengan adanya bantuan AI atau kecerdasan buatan yang semakin canggih. Menulis catatan pendek ketika meeting bisa diubah langsung menjadi ketikan yang rapi.
Menggambar objek yang kurang rapi, dapat disempurnakan oleh AI. S Pen juga berguna untuk melakukan presentasi secara langsung, menjadi tombol shutter untuk memotret momen dari jarak jauh, dan lain sebagainya.
Kamera Samsung Galaxy S22 Ultra
Secara spesifikasi, sebenarnya kamera Samsung Galaxy S22 Ultra sama dengan Samsung Galaxy S21 Ultra.
Konfigurasinya terdiri dari kamera utama dengan sensor 108MP ISOCELL HM3 yang dilengkapi OIS atau optical image stabilization, kamera ultrawide 12MP, kamera telephoto 10MP dengan OIS yang punya perbesaran 3x, serta kamera periskop 10MP dengan OIS yang punya perbesaran sampai 10x.
Sementara kamera depan juga sama, yakni 40MP yang memberikan dua mode pengambilan gambar, yakni normal dan wide.
Meski sama, namun berkat prosesor Snapdragon 8 Gen 1 yang memiliki chip ISP atau image signal processor Qualcomm Spectra generasi terbaru, membuat tangkapan foto dan video dari Samsung Galaxy S22 Ultra jauh lebih baik.
Sekadar informasi, ISP Qualcomm Spectra ini didukung dengan teknologi Snapdragon Sight sekaligus menjadi ISP 18-bit pertama dari Qualcomm. Dengan keunggulan tersebut, kamera dimungkinkan menangkap gambar dengan detail menakjubkan dengan cakupan warna lebih dari 1 miliar warna pada pengambilan video HDR 8K.
Baca juga: Review Samsung Galaxy M52 5G
Langsung terbukti, seluruh kamera Samsung Galaxy S22 Ultra menghasilkan gambar dengan kualitas terbaik di segala kondisi. Ya, mau motret siang ataupun malam, hasilnya tetap memuaskan.
Kamera utama Samsung Galaxy S22 Ultra sukses memberikan hasil foto yang tajam, warna yang menakjubkan dan akurat, serta rentang dinamis yang baik. Mengambil gambar di malam hari atau kondisi gelap pun sama bagusnya, minim noise dengan warna yang cenderung natural dan tak berlebihan.
Apabila foto diperbesar sampai 50%, detail dan warnanya tetap dapat dinikmati dengan baik. Kualitasnya tak perlu diragukan lagi, kamera utama smartphone ini memang layak disebut “suhu”.
Kamera ultrawide juga sama bagusnya. Favorit deh kalau kamera ultrawide dari HP flagship Samsung. Kualitasnya bukan kaleng-kaleng. Gambar yang dihasilkannya tajam, detail, warna yang natural, dan minim noise.
Hebatnya, kamera ini pun berfungsi secara maksimal saat kami memotret suasana malam. Walau detailnya kalah dari kamera utama, tapi warnanya masih tergolong oke. Hasil foto pun tidak terlalu “diterangkan” maupun terlalu gelap, meski memang ada noise di beberapa spot foto.
Kamera telephoto dengan kemampuan 3x optical-zoom juga menjadi salah satu favorit kami. Hasil fotonya terlihat jernih, detailnya mantap dan tidak pecah, dan yang pasti warnanya pun natural.
Baca juga: Review Samsung Galaxy Z Flip3
Sementara kamera periskop dengan kemampuan 10x optical-zoom, punya tingkat detail yang bagus. Noise memang masih ada, tapi tidak menurunkan kualitas foto yang diambil secara keseluruhan.
Warna yang dihasilkannya juga lumayan oke. Dengan kamera ini, kami diizinkan untuk menangkap subjek dari jauh tanpa effort yang lebih.
Kedua kamera rentang jauh ini juga dimungkinkan untuk mengambil foto malam. Kualitasnya oke juga dan dapat diandalkan. Hasil fotonya tetap tajam, warnanya pun tergolong bagus, walau masih ada noise yang bikin kualitas gambar sedikit menurun.
Oiya, percaya atau tidak, “Space Zoom” 100x perbesaran secara digital dihadirkan kembali pada Samsung Galaxy S22 Ultra. Kami kira, fitur ini cuma gimmick belaka agar kelihatan canggih dan bisa menjadi strategi marketing Samsung untuk menggaet konsumen.
Tapi ternyata, fitur ini benar-benar bekerja dengan baik! Perbesaran 100 kali ini benar-benar dapat menangkap gambar dengan cukup baik dan detail. Walau detailnya masih kurang, namun jauh lebih baik daripada Space Zoom pada generasi sebelumnya.
Samsung Galaxy S22 Ultra mengantongi kamera selfie dengan spesifikasi 40MP. Hasil kameranya tergolong bagus, warnanya akurat dengan detail wajah yang ciamik.
Dengan dua mode pengambilan gambar, kami pun dapat menangkap foto selfie normal dan “sedikit” lebar hanya dengan satu sentuhan saja. Satu kamera dimanfaatkan untuk dua pengambilan gambar, kerja yang efektif.
Baca juga: Review Samsung Galaxy Tab A8
Soal video, kamera Samsung Galaxy S22 Ultra memiliki kelebihan untuk mengambil gambar hingga resolusi 8K pada 24 FPS, 4K di 60 FPS, dan Full HD di 60 FPS. Hebatnya, stabilisasi video tersedia dalam semua resolusi perekaman, sehingga pengguna mampu mengambil video beresolusi tinggi dengan mantap.
Namun satu yang harus Anda ingat, makin tinggi resolusi yang diambil maka makin besar juga memori yang diperlukan. Kami sarankan sih, Full HD pada 60 FPS saja sudah sangat cukup untuk mengambil video-video pendek untuk dibagikan ke media sosial atau YouTube.
Namun kalau Anda ingin mempersembahkan konten yang berkualitas tinggi di YouTube atau platform streaming video lainnya, 4K pun dapat menjadi pilihan terbaik. Hasilnya sangat bagus, warnanya ciamik dengan detail yang bermutu tinggi.
Hasil kamera utama
Hasil kamera ultrawide
Hasil kamera 3x telephoto
Hasil kamera 10x periscope
Hasil kamera 100x digital zoom
Hasil foto malam
Kesimpulan
Dibanderol dengan harga mulai Rp 17,9 jutaan, Samsung Galaxy S22 Ultra memang tak cocok untuk orang yang suka “mendang-mending”. HP terbaru Samsung ini pantas dipakai oleh pengguna yang memerlukan ponsel flagship berkekuatan tinggi, berfitur canggih, dan berkualitas banter tanpa memperdulikan soal harga.
Sebenarnya, harga mulai Rp 17,9 jutaan untuk sebuah Samsung Galaxy S22 Ultra cukup sepadan. Toh, smartphone ini memang memberikan banyak nilai tambah kepada pengguna.
Selama kami melakukan review Samsung Galaxy S22 Ultra, kami sudah tertegun dengan kemampuan serta kelebihan spesifikasi ponsel ini. Tak cuma itu, dari segi desain, pengalaman atau UX, fitur, sampai kecanggihan kamera Samsung Galaxy S22 Ultra berhasil membuat kami betah memakai HP ini untuk berbagai keperluan.
Masuk ke kelas flagship alias HP kelas wahid, Samsung Galaxy S22 Ultra memiliki pembeda dibandingkan ponsel sekelasnya. Anda pasti bisa menebaknya, ya! S Pen. Stylus canggih nan pintar ini merupakan penawaran eksklusif dari Samsung yang sama sekali tidak ditawarkan oleh brand pesaing.
Baca juga: Review Realme 9 Pro+
Layar besar, spesifikasi kencang, kamera powerful, mungkin sudah banyak ditawarkan oleh merek sebelah. Namun S Pen yang dapat meningkatkan produktivitas pengguna? Well, ini menjadi nilai plus dari Samsung Galaxy S22 Ultra.
Review Samsung Galaxy S22 Ultra kami tutup dengan kesimpulan. Smartphone ini memang tak sepenuhnya istimewa, namun HP terbaru Samsung tersebut sudah mendekati sempurna.
Desain yang premium, layar besar dan berkualitas tinggi, Snapdragon 8 Gen 1 yang powerful, baterai yang lumayan awet, kamera yang bermutu tinggi, serta kemampuan S Pen yang sama baiknya dengan Galaxy Note Series, membuatnya menjadi salah satu ponsel idaman bagi orang-orang yang menginginkan smartphone yang luar biasa.
Kelebihan Samsung Galaxy S22 Ultra
- Desain premium, membawa reka bentuk khas Galaxy Note Series.
- Terdapat slot S Pen di dalamnya.
- Layar berukuran besar, berkualitas, dan mendukung refresh rate yang adaptif.
- Lengkungan pada layar membuat pengalaman visual terasa maksimal.
- Performa kelas atas berkat Snapdragon 8 Gen 1.
- Daya tahan baterai yang bagus.
- One UI 4.1 dengan fitur keamanan yang lebih aman dan privasi.
- Ada fitur gaming dengan pengaturan cukup lengkap
- Kualitas kamera utama yang sangat baik.
- Kemampuan zooming kamera telephoto dan periskop yang ciamik.
- Mode malam yang cemerlang.
- Kualitas kamera secara keseluruhan yang apik.
Kekurangan Samsung Galaxy S22 Ultra
- Bobotnya yang lumayan berat dengan ukuran dimensi bongsor.
- Tak ada adaptor charger.
- Masih mengusung fast charging 45W, sementara kompetitor asal China sudah berani di atas 65W.
- Tak ada slot microSD (hanya berlaku untuk model 128 GB dan 256 GB).
- Fitur gaming yang harus diunduh lagi, tak langsung tersedia secara default pada sistem.
SPESIFIKASI SAMSUNG GALAXY S22 ULTRA 5G | |
Rilis | Februari 2022 |
Network | GSM / CDMA / HSPA / EVDO / LTE / 5G |
Layar | Dynamic AMOLED 2X 6.8 inci 3080x1440px 1-120Hz |
OS | Android 12 |
Chipset | Snapdragon 8 Gen1 |
GPU | Adreno |
RAM | 12 GB |
Memori | 128 GB, 256 GB, 512 GB |
Dimensi | 77.9 X 163.x3 X 8.9mm, 229g |
Kamera Utama | 108 MP (wide), 12MP (ultrawide), 10 MP (telephoto), 10 MP (periscope) |
Kamera Depan | 40 MP, f/2.2, 25mm (wide), |
Baterai | 5.000 mAh, Fast Charging 45W, Wireless Charging 15W |
Konektivitas | Wi-Fi 6, Bluetooth 5.2, NFC |
Warna | Phantom Black, Phantom White, Green, dan Burgundy |
Harga | Mulai dari Rp 17,9 jutaan |
(MF)