Beranda blog Halaman 82

Kekalahan Apple di Pengadilan AS: Era Baru Kebebasan Aplikasi?

Telset.id – Jika Anda pengembang aplikasi atau gamer yang kesal dengan potongan 30% Apple untuk pembayaran dalam aplikasi, kabar ini patut disambut gembira. Sebuah keputusan bersejarah dari pengadilan AS telah melarang Apple memungut biaya atau membatasi tautan pembayaran eksternal di aplikasi iOS, efektif segera.

Kemenangan ini merupakan puncak dari pertempuran hukum empat tahun antara Epic Games melawan raksasa Cupertino tersebut. Kini, pengembang di AS bebas mengarahkan pengguna ke situs pembayaran pihak ketiga tanpa takut dikenai sanksi oleh Apple.

Epic Games vs Apple

Dampak Langsung Keputusan Pengadilan

Berikut perubahan signifikan yang terjadi setelah keputusan ini:

  • Apple tidak lagi bisa memungut biaya 27-30% untuk pembelian eksternal
  • Pengembang bebas menata dan menempatkan tautan pembayaran sesuai keinginan
  • Tidak ada lagi pembatasan pada tombol atau ajakan bertindak (call-to-action)
  • Apple dilarang menggunakan taktik menakut-nakuti seperti pop-up peringatan

Keputusan ini merupakan tamparan keras bagi Apple yang selama ini memaksa pengembang menggunakan sistem pembayarannya. Seperti dilaporkan dalam pertarungan hukum Epic Games vs Apple, perusahaan game tersebut dengan sengaja melanggar aturan App Store untuk memicu gugatan ini.

Reaksi dan Dampak ke Depan

Apple menyatakan akan mengajukan banding meski tetap mematuhi keputusan ini. Namun bagi pengembang seperti Epic Games dan Spotify, ini adalah kemenangan besar. Mereka sudah berencana memperbarui aplikasi mereka segera.

Dampak utama yang bisa dirasakan:

  1. Biaya lebih rendah untuk pengguna akhir
  2. Keuntungan lebih besar bagi pengembang, terutama game free-to-play seperti Fortnite
  3. Perubahan ekosistem iPhone di AS (untuk sementara)

Seperti diungkapkan dalam perbandingan dengan kompetitor, keputusan ini mungkin akan berdampak luas. Google Play Store yang sedang menghadapi pengawasan serupa bisa menjadi berikutnya.

Pertanyaan besarnya: Akankah banding Apple membalikkan keputusan ini? Atau inilah awal era baru kebebasan aplikasi? Waktu yang akan menjawab.

BYD Sealion 07 DM-i: SUV Hybrid Canggih Siap Meluncur 8 Mei

0

Telset.id – Jika Anda mencari SUV hybrid dengan teknologi mutakhir dan desain futuristik, BYD Sealion 07 DM-i layak masuk daftar incaran. SUV mid-to-large-size ini resmi meluncur pada 8 Mei 2025, dengan harga pre-order mulai dari 189.800 yuan (sekitar Rp 419 juta). Tak hanya menawarkan efisiensi bahan bakar, mobil ini juga dibekali fitur canggih seperti sistem drone otomatis dan asisten mengemudi berbasis AI.

BYD Sealion 07 DM-i merupakan bagian dari seri Ocean, mengadopsi desain “Ocean Aesthetics” yang elegan. Lampu LED berbentuk e yang terhubung oleh light strip, bumper dengan aksen hitam-perak, serta ventilasi samping menjadi ciri khas depannya. Bagian samping menampilkan garis bodi melengkung, velg alloy dua warna, dan pilar D yang unik. Sementara itu, belakangnya dihiasi light bar full-width dan elemen trim kontras.

BYD Sealion 07 DM-i tampak samping dengan desain aerodinamis

Interior Futuristik dengan Teknologi AI

Kabin Sealion 07 DM-i didominasi tema “glacier world”, dengan panel hitam memanjang yang menyatukan layar digital 10,25 inci dan touchscreen 15,6 inci yang bisa berotasi. Sistem infotainment DiLink 100 didukung model AI Deepseek, memungkinkan interaksi suara canggih. Salah satu fitur unggulannya adalah Lingyuan BYD Intelligent Drone System, hasil kolaborasi dengan DJI, yang memungkinkan pengoperasian drone (lepas landas, pelacakan, kembali) via aplikasi dalam mobil.

Dua Varian dengan Performa Tangguh

Sealion 07 DM-i dibangun di platform hybrid generasi kelima BYD. Varian dasar mengombinasikan mesin 1.5L turbo (115 kW) dengan motor listrik depan 200 kW, menghasilkan jarak tempuh gabungan 1.320 km dan jarak listrik murni (CLTC) 150 km. Sementara varian DM-p menambahkan motor listrik kedua untuk penggerak semua roda, meningkatkan tenaga total menjadi 350 kW (469 hp) dan akselerasi 0-100 km/jam hanya 4,7 detik. Varian ini menawarkan jarak listrik 135 km.

Interior BYD Sealion 07 DM-i dengan layar sentuh besar

Dimensinya yang lapang (4.880 mm x 1.920 mm x 1.750 mm) dengan wheelbase 2.820 mm menjadikannya kompetitif di segmen SUV premium. Fitur keselamatannya pun tak kalah canggih, dengan dua opsi DiPilot: versi 300 (dilengkapi LiDAR) dan 100 (menggunakan tiga kamera). Keduanya mendukung navigasi kota/jalan tol, pengenalan lampu lalu lintas, penghindaran rintangan, hingga parkir otomatis.

Dengan pre-order dibuka sejak April 2025, BYD menawarkan promo menarik seperti insentif pembiayaan dan subsidi tukar tambah hingga 15.000 yuan. Kehadiran Sealion 07 DM-i semakin mengukuhkan posisi BYD sebagai pemain utama di pasar kendaraan ramah lingkungan global, bersaing ketat dengan Zeekr 9X dan model hybrid premium lainnya.

Tecno Pova Curve 5G Bocor: Desain Premium dengan Sentuhan Bold

Telset.id – Tecno terus menggoda penggemarnya dengan bocoran terbaru smartphone gaming andalannya. Setelah beberapa bulan mengisyaratkan kehadiran ponsel baru di seri Pova, perusahaan akhirnya mengungkap nama resminya: Tecno Pova Curve 5G. Bocoran terbaru ini bukan sekadar gimmick—desainnya menunjukkan pergeseran signifikan dari estetika biasa-biasa saja ke arah yang lebih premium.

Lewat video teaser dan poster resmi, Tecno memperlihatkan sisi profil Pova Curve 5G yang menawan. Layar melengkung yang membungkus tepian menjadi sorotan utama, memberikan kesan futuristik sekaligus elegan. Tak seperti pendahulunya yang cenderung polos, seri ini hadir dengan sentuhan berani: tombol power beraksen oranye yang kontras dengan bodi ramping berfinish mengilap.

Tecno Pova 7 series

Desain yang Bicara Banyak

Jika Anda mengira smartphone gaming harus tampil garang dengan RGB di mana-mana, Pova Curve 5G menawarkan perspektif berbeda. Kurvanya yang fluid bukan hanya soal estetika—ini adalah sinyal bahwa Tecno serius mengejar segmen mid-range premium. Kamera belakangnya mengusung konfigurasi dual lensa vertikal yang dipasangkan dengan unit LED berbentuk segitiga, sebuah detail unik yang mungkin menjadi trademark baru.

Bocoran spesifikasi dari sumber terpercaya mengindikasikan tiga varian RAM/storage: 6GB+128GB, 8GB+128GB, dan 8GB+256GB. Meski belum ada konfirmasi resmi soal chipset, positioning 5G dan desain yang matang menunjukkan target pasar yang jelas: gamers muda yang tak mau kompromi dengan performa maupun gaya.

Pertaruhan Tecno di Pasar Mid-Range

Kehadiran Pova Curve 5G bukan tanpa alasan. Persaingan di segmen Rp3-4 jutaan semakin panas, dengan merek seperti Xiaomi dan Realme terus memperkuat jajaran produk mereka. Tecno tampaknya belajar dari kesuksesan Spark 20 Series di Indonesia—desain premium dengan harga terjangkau adalah kombinasi yang sulit ditolak.

Peluncuran yang dijadwalkan bulan ini di India mungkin akan segera diikuti oleh rilis global. Pertanyaannya: akankah Tecno membawa varian dengan harga di bawah Rp4 juta seperti jajaran HP 2 jutaan terbaik mereka? Jika iya, pasar mungkin akan mendapat penantang baru yang serius.

Sementara menunggu pengumuman resmi, satu hal sudah pasti: Tecno tidak lagi sekadar “brand murah”. Dengan Pova Curve 5G, mereka membawa filosofi desain yang biasanya ditemukan di ponsel flagship—seperti Sharp Aquos R9—ke segmen yang lebih terjangkau. Sebuah langkah berani yang patut diapresiasi.

Casio Edifice EFR-575CL-3A Resmi Hadir di India dengan Desain Elegan

Telset.id – Jika Anda mencari jam tangan analog yang memadukan kesan klasik dan modern, Casio Edifice EFR-575CL-3A mungkin menjadi pilihan tepat. Setelah diluncurkan secara global dua bulan lalu, model ini akhirnya resmi hadir di India dengan desain dual tone yang memikat.

Casio mungkin lebih dikenal dengan lini G-Shock-nya yang tangguh, tetapi seri Edifice menawarkan sesuatu yang berbeda: elegan tanpa kehilangan ciri khas Casio. EFR-575CL-3A hadir dengan dial hijau sunburst yang kontras dengan bingkai stainless steel berlapis emas, menciptakan kesan mewah namun tetap timeless.

Casio Edifice EFR-575CL-3A dengan desain dual tone hijau dan emas

Desain yang Mencuri Perhatian

Jam tangan ini tidak hanya soal penampilan. Dengan ketahanan air hingga 100 meter, EFR-575CL-3A cocok untuk aktivitas sehari-hari, bahkan saat hujan atau berenang ringan. Meski tidak dilengkapi fitur canggih seperti Bluetooth atau pengisian daya tenaga surya, keunggulannya terletak pada kesederhanaan dan keakuratan waktu berkat modul quartz dan baterai SR920SW yang tahan hingga dua tahun.

Strap kulit hitam yang melengkapi desainnya membuat jam ini cocok untuk acara formal maupun kasual. Jika Anda menyukai gaya retro dengan sentuhan modern, Edifice EFR-575CL-3A layak dipertimbangkan. Seperti halnya Nubia Z70S Ultra yang menggabungkan desain retro dengan teknologi terkini, Casio berhasil menciptakan produk yang memikat bagi pecinta gaya klasik.

Harga dan Ketersediaan

Casio Edifice EFR-575CL-3A dibanderol dengan harga 9.995 INR (sekitar Rp 1,8 juta), menjadikannya pilihan menarik untuk segmen menengah. Peluncuran ini juga bertepatan dengan kolaborasi Casio dan seniman India, Mooze, untuk edisi khusus G-Shock GA-2100.

Bagi Anda yang menggemari desain elegan dengan sentuhan emas, jam tangan ini bisa menjadi alternatif dari pilihan seperti BYD e7 yang juga mengusung konsep premium dalam dunia otomotif listrik.

Apakah Casio Edifice EFR-575CL-3A layak masuk koleksi Anda? Jika Anda mencari jam analog yang tahan lama, stylish, dan terjangkau, jawabannya mungkin “ya”. Namun, jika Anda menginginkan fitur smartwatch, mungkin perlu melihat opsi lain seperti Lenovo XS720 yang menggabungkan teknologi modern dengan estetika retro.

Realme C75 5G Resmi Meluncur: Tahan Banting dengan Baterai Monster

Telset.id – Realme kembali menghadirkan ponsel tangguh dengan harga terjangkau. Realme C75 5G, penerus Realme C65 5G, telah resmi diluncurkan di India dengan segudang fitur menarik. Tak hanya menawarkan konektivitas 5G, ponsel ini juga dibekali sertifikasi MIL-STD-810H dan rating IP64 untuk ketahanan terhadap debu dan air.

Bagi Anda yang sering mengalami ponsel jatuh, Realme C75 5G bisa menjadi solusi. Dengan konstruksi aluminium yang diperkuat dan perlindungan di bagian sudut, ponsel ini diklaim mampu bertahan dari jatuh hingga ketinggian 2 meter. Desainnya pun tak kalah menarik, terinspirasi dari bunga lily yang elegan.

Realme C75 5G

Spesifikasi dan Fitur Unggulan

Realme C75 5G memiliki dimensi 165.70 x 76.22 x 7.94 mm dengan bobot 190 gram. Layarnya berukuran 6.67 inci dengan panel LCD beresolusi HD+, brightness puncak 625 nits, dan refresh rate 120Hz. Performanya didukung oleh chipset Dimensity 6300 dan baterai raksasa berkapasitas 6.000mAh dengan dukungan fast charging 45W.

Uniknya, ponsel ini juga mendukung reverse charging 5W, sehingga bisa digunakan sebagai power bank darurat untuk mengisi daya perangkat lain seperti earbuds. Untuk kamera, Realme C75 5G mengusung kamera depan 8MP dan kamera belakang 32MP dengan sensor GalaxyCore GC32E2. Sistem operasinya adalah Android 15 dengan lapisan Realme UI 6.

Harga dan Varian Warna

Realme C75 5G tersedia dalam tiga pilihan warna: Lily White, Midnight Lily, dan Blossom Purple. Di India, ponsel ini dijual dalam dua varian:

  • 4GB RAM + 128GB storage: Rp12.999
  • 6GB RAM + 128GB storage: Rp13.999

Dengan harga yang terjangkau dan fitur tangguh, Realme C75 5G siap bersaing di segmen ponsel entry-level. Apakah ponsel ini akan segera hadir di Indonesia? Pantau terus kabar terbaru di Promo Ramadan Kareem Realme Digelar, Banyak Diskon! untuk update terbaru.

GTA 6 Resmi Ditunda, Rilis Baru Dijadwalkan Mei 2026

Telset.id – Setelah bertahun-tahun spekulasi dan antisipasi, penggemar Grand Theft Auto (GTA) akhirnya mendapatkan kabar resmi dari Rockstar Games. Sayangnya, kabar tersebut bukanlah yang dinanti-nantikan. GTA 6, yang sempat diharapkan rilis akhir tahun ini, resmi diundur hingga 26 Mei 2026.

Pengumuman ini disampaikan Rockstar melalui akun X (sebelumnya Twitter), di mana mereka secara terbuka meminta maaf atas penundaan tersebut. “Kami sangat menyesal bahwa ini lebih lambat dari yang Anda harapkan,” tulis Rockstar dalam pernyataan resminya.

GTA 6

Namun di balik kekecewaan ini, ada kabar baik yang patut disyukuri. Untuk pertama kalinya, Rockstar memberikan tanggal rilis yang konkret setelah bertahun-tahun hanya mengandalkan rumor dan bocoran. Sebelumnya, laporan terbaru mengindikasikan GTA 6 akan rilis November 2025, berarti penundaan ini sekitar enam bulan lebih lama dari perkiraan.

Rockstar tampaknya sangat serius dengan kualitas game ini. Dalam pernyataannya, mereka menegaskan komitmen untuk memenuhi ekspektasi tinggi penggemar. “Dengan setiap game yang kami rilis, tujuannya selalu mencoba melebihi ekspektasi Anda,” tulis studio tersebut.

Penundaan ini sebenarnya bukan hal baru bagi Rockstar. Sejarah membuktikan bahwa studio ini tidak segan menunda rilis game demi kualitas akhir. GTA V sendiri sempat mengalami penundaan sebelum akhirnya menjadi salah satu game terlaris sepanjang masa. Apakah strategi yang sama akan berhasil untuk GTA 6?

Menariknya, meski belum rilis, GTA 6 sudah menjadi pembicaraan hangat di kalangan gamer. Beberapa hacker bahkan berusaha membocorkan informasi game ini, menunjukkan betapa tingginya antusiasme masyarakat. Rockstar sendiri mengaku “sangat terharu” dengan dukungan yang diberikan penggemar.

Dengan jadwal rilis yang sekarang sudah pasti, setidaknya penggemar bisa mulai menghitung mundur. Dua tahun mungkin terasa lama, tapi bagi Rockstar, waktu tersebut akan digunakan untuk memastikan GTA 6 menjadi game yang layak untuk waralaba legendaris ini. Sementara menunggu, tidak ada salahnya untuk menonton ulang trailer resmi GTA 6 yang dirilis Desember lalu.

Bagaimana pendapat Anda tentang penundaan ini? Apakah Anda rela menunggu lebih lama untuk mendapatkan pengalaman gaming yang lebih baik? Atau justru kecewa dengan keputusan Rockstar? Bagikan pemikiran Anda di kolom komentar!

Bocoran Moto G 2026 & G Power 2026: Desain Mirip, Spesifikasi Naik Kelas

Telset.id – Belum genap setahun sejak peluncuran Moto G 2025 dan Moto G Power 2025, Motorola sudah bersiap menghadirkan penerusnya. Bocoran terbaru dari Android Headlines mengungkap render Moto G 2026 dan Moto G Power 2026 yang tetap setia pada DNA seri G sebagai ponsel budget berkualitas.

Jika Anda penggemar seri Moto G, kabar ini tentu menggembirakan. Dua model baru ini dikabarkan akan mempertahankan filosofi “lebih banyak dapat lebih sedikit bayar” dengan peningkatan spesifikasi strategis. Tapi benarkah perubahan hanya sekadar ganti warna dan chipset?

Desain Moto G 2026 dengan backcover vegan leather warna Pantone 2376C

Desain: Konsisten dengan Sentuhan Warna Baru

Berdasarkan render yang bocor, Moto G 2026 (kode model XT2613-1) akan hadir dengan backcover vegan leather berwarna Pantone 2376C – nuansa biru slate yang elegan. Sementara itu, varian Power (XT2615-5) memilih material plastik dengan warna Pantone 431C yang lebih netral.

Kedua model mempertahankan desain kamera vertikal dengan modul persegi panjang. Uniknya, Motorola tetap menggunakan trik “kamera hantu” dengan menempatkan sensor cahaya ambient sebagai lensa ketiga. Praktik ini juga terlihat pada beberapa ponsel lipat kelas premium untuk menciptakan kesan desain yang lebih simetris.

Spesifikasi: Upgrade Bertahap yang Signifikan

Dari segi hardware, Moto G 2026 dan G Power 2026 dikabarkan akan menggunakan chipset MediaTek Dimensity 6400 – peningkatan dari Dimensity 6300 pada generasi sebelumnya. Perubahan ini diprediksi akan membawa peningkatan performa sebesar 15-20% berdasarkan benchmark awal.

Kamera utama 50MP dengan OIS tetap dipertahankan, didukung oleh lensa ultrawide 8MP. Yang menarik, kedua model ini akan menjadi yang pertama di seri G yang menjalankan Android 16 out-of-the-box, dengan janji dua pembaruan sistem operasi utama.

Untuk daya tahan, Moto G Power 2026 kemungkinan besar akan mempertahankan baterai 5,000mAh seperti pendahulunya. Fitur pengisian daya 30W dan sertifikasi IP68 juga disebutkan akan tetap hadir, membuatnya menjadi salah satu ponsel tahan banting dengan harga terjangkau di pasaran.

Strategi Peluncuran dan Harga

Bocoran mengindikasikan Motorola akan mengumumkan kedua model ini pasca CES 2026, dengan kemungkinan rilis di AS pada Januari 2026. Pola ini konsisten dengan strategi peluncuran generasi sebelumnya.

Untuk harga, diperkirakan Moto G 2026 akan dibanderol $199 (sekitar Rp3,1 juta) dan G Power 2026 seharga $299 (Rp4,7 juta). Namun untuk pasar seperti India, Motorola kemungkinan akan meluncurkannya lebih awal pada Desember 2025 dengan harga yang lebih kompetitif.

Pertanyaan besarnya: apakah upgrade bertahap ini cukup untuk bersaing dengan derasnya ponsel budget China yang semakin agresif? Jawabannya mungkin terletak pada ekosistem software dan daya tahan yang menjadi ciri khas Motorola. Bagaimana pendapat Anda?

Android 16 Hadirkan Mode Proteksi Lanjut untuk Keamanan Ekstra

0

Telset.id – Jika Anda mengira keamanan Android sudah maksimal, bersiaplah untuk terkejut. Android 16 akan membawa fitur baru bernama Advanced Protection Mode—sebuah langkah revolusioner yang membuat ponsel Anda hampir tak tertembus oleh ancaman digital.

Berdasarkan bocoran eksklusif dari penguraian APK Android 16 Beta 4, mode ini akan menjadi tameng terkuat Google melawan serangan siber. Bayangkan sebuah sistem yang secara otomatis memblokir koneksi tidak aman, mencegah instalasi aplikasi pihak ketiga, hingga mengunci ponsel jika dicuri—semua dengan satu ketuk.

Bagaimana Advanced Protection Mode Bekerja?

Kategori proteksi Android 16 Beta 4

Mode ini mengaktifkan lapisan keamanan yang tidak bisa dimatikan pengguna, termasuk:

  • Blokir 2G & WEP: Hanya izinkan koneksi darurat via 2G.
  • Proteksi memori: Gunakan Memory Tagging Extension (MTE) untuk aplikasi.
  • Anti-pencurian: Otomatis kunci perangkat jika terdeteksi pencurian.
  • Filter spam: Terintegrasi dengan Google Messages dan aplikasi Telepon.

Dampak bagi Pengguna dan Developer

Proteksi di Google Messages dan Telepon

Fitur ini sudah diuji pada Pixel 9 dengan Android 16 Beta 4. Menariknya, Google menyediakan API khusus agar developer bisa mengintegrasikan proteksi tambahan di aplikasi mereka. Saat ini, hanya Google Messages dan aplikasi Telepon yang mendukung fitur ini.

Seperti dikutip dari rilis beta Xiaomi, fitur ini kemungkinan akan tersedia luas bersamaan dengan peluncuran resmi Android 16. Ini menjadi jawaban Google atas klaim superioritas keamanan iOS.

Lalu, bagaimana dengan perangkat lama? Kabar baiknya, beberapa seri seperti Samsung Galaxy A series dipastikan akan mendapat pembaruan ini.

Proteksi anti-pencurian di Android 16

Dengan tambahan fitur seperti Linux Terminal dan Advanced Protection Mode, Android 16 bukan sekadar upgrade biasa—ini adalah lompatan besar dalam ekosistem mobile Google.

Bakteri Penghasil Listrik: Terobosan Baru untuk Energi Bersih

Telset.id – Bayangkan jika limbah rumah tangga atau air kotor bisa diubah menjadi sumber energi bersih. Itulah yang mungkin terjadi berkat penemuan terbaru tentang bakteri penghasil listrik. Penelitian mutakhir dari Rice University mengungkap bagaimana mikroorganisme ini “bernapas” dengan cara yang sama sekali berbeda dari makhluk hidup lainnya—dengan melepaskan elektron ke lingkungan sekitarnya.

Bakteri penghasil listrik dalam penelitian energi bersih

Tim yang dipimpin oleh Caroline Ajo-Franklin, profesor biosains di Rice University, berhasil memecahkan misteri bagaimana bakteri tertentu bertahan hidup tanpa oksigen dengan mengandalkan proses elektrokimia. “Ini seperti menemukan bahasa rahasia yang digunakan bakteri selama miliaran tahun,” ujar Ajo-Franklin dalam pernyataannya. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Cell dan bisa menjadi kunci untuk teknologi energi terbarukan yang lebih efisien.

Bagaimana Bakteri “Bernapas” Tanpa Oksigen?

Sebagian besar makhluk hidup, termasuk manusia, bergantung pada oksigen untuk menghasilkan energi. Namun, bakteri—yang telah ada jauh sebelum oksigen melimpah di Bumi—mengembangkan cara lain untuk bertahan. Di lingkungan ekstrem seperti dasar laut atau usus manusia, beberapa bakteri menggunakan senyawa bernama naphthoquinones sebagai “kurir” elektron. Proses ini disebut extracellular electron transfer (EET) dan mirip dengan cara baterai melepaskan arus listrik.

Biki Bapi Kundu, peneliti utama dalam studi ini, menjelaskan: “Naphthoquinones mengambil elektron dari dalam sel bakteri dan membawanya ke permukaan. Ini seperti sistem pengiriman paket molekuler yang memungkinkan bakteri tetap hidup meski tanpa oksigen.” Simulasi komputer menunjukkan bahwa bakteri bisa tumbuh subur di permukaan konduktif dengan melepaskan elektron—sebuah temuan yang kemudian dikonfirmasi melalui eksperimen laboratorium.

Dampak Revolusioner untuk Teknologi Hijau

Penemuan ini bukan sekadar pengetahuan akademis. Ajo-Franklin menegaskan bahwa mekanisme EET bisa dimanfaatkan untuk:

  • Pengolahan limbah: Bakteri penghasil listrik dapat menetralkan polutan sekaligus menghasilkan energi.
  • Bioproduksi: Industri bisa lebih efisien dengan memanfaatkan metabolisme bakteri.
  • Penyerapan karbon dioksida: Bakteri mungkin menjadi “pabrik” alami untuk mengubah CO2 menjadi senyawa berguna.

China bahkan telah mengembangkan baterai berbasis bakteri dengan efisiensi 99%, menunjukkan potensi komersial dari teknologi ini. Sementara itu, inovasi lain seperti panel surya transparan dan proyek AI ramah lingkungan turut memperkaya lanskap energi bersih.

Namun, tantangan tetap ada. “Kami masih perlu memahami sepenuhnya bagaimana mengoptimalkan proses ini di skala industri,” tambah Kundu. Meski demikian, temuan ini membuka pintu bagi era baru di mana bakteri tidak lagi dianggap sebagai ancaman, melainkan mitra dalam menciptakan masa depan yang berkelanjutan.

Kapal Listrik Terbesar di Dunia dengan Baterai 275 Ton Diluncurkan di Tasmania

0

Telset.id – Jika Anda mengira kapal listrik masih sebatas konsep futuristik, bersiaplah terkejut. Tasmania baru saja meluncurkan Hull 096, kapal penumpang bertenaga baterai terbesar di dunia dengan bobot baterai mencapai 275 ton—setara dengan 60 gajah Afrika dewasa!

Dibangun oleh galangan kapal Incat, raksasa sepanjang 130 meter ini memecahkan rekor sebagai kendaraan listrik terapung pertama yang mampu mengangkut 2.100 penumpang plus 225 kendaraan tanpa setetes pun bahan bakar fosil. Kapal yang dinamai China Zorrilla (merujuk pada legenda teater Uruguay) ini akan melayani rute Buenos Aires-Montevideo dengan waktu tempuh 90 menit.

Kapal listrik Hull 096 bersandar di pelabuhan Tasmania

Revolusi Hijau di Dunia Maritim

Dengan kapasitas penyimpanan energi (ESS) 40 megawatt-jam—empat kali lipat lebih besar dari instalasi maritim sebelumnya—Hull 096 menjadi bukti nyata transisi energi di industri pelayaran. Delapan water jet elektriknya digerakkan oleh baterai lithium-ion yang diisi ulang melalui infrastruktur khusus di kedua pelabuhan.

Robert Clifford, Chairman Incat, menyatakan dengan bangga: “Ini bukan sekadar kapal, tapi loncatan sejarah. Teknologi kami membuktikan bahwa transportasi massal bebas emisi bukan lagi mimpi.” Pernyataan ini relevan dengan tren global, termasuk upaya China dalam inovasi maritim.

Tantangan dan Peluang

Meski menjanjikan, proyek senilai Rp3,2 triliun ini menghadapi tantangan teknis. Baterai seberat 275 ton membutuhkan sistem pendingin canggih dan manajemen energi real-time untuk mencegah overheating. Namun, seperti printer 3D bionik, inovasi ini membuka pasar baru.

Interior kapal Hull 096 dengan area retail seluas 2.300 m²

Premier Tasmania Jeremy Rockliff menyebut kapal ini sebagai “monumen kebanggaan Australia”. Sementara Dr. Liam Davies dari RMIT University menekankan pentingnya studi lanjutan: “Rute rutin Buenos Aires-Uruguay akan menjadi laboratorium hidup untuk mengevaluasi kelayakan kapal listrik skala besar.”

Dengan rencana uji coba di Sungai Derwent akhir tahun ini, Hull 096 bukan sekadar kapal—ia adalah simbol perlombaan global menuju emisi nol. Siapkah Indonesia menyusul?

Lulusan Baru Terancam AI: Masa Depan Kerja yang Suram?

0

Telset.id – Bayangkan Anda baru lulus kuliah dengan segudang prestasi, siap melamar pekerjaan impian. Tapi tahukah Anda? Lapangan kerja untuk lulusan baru di AS justru mencapai titik terendah dalam sejarah—dan kecerdasan buatan (AI) diduga menjadi salah satu biang keladinya.

Data terbaru dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) mengungkapkan fakta mengejutkan: generasi muda yang baru menyandang gelar sarjana kesulitan mendapatkan pekerjaan. Menurut laporan The Atlantic, fenomena ini tidak terjadi begitu saja. Ada beberapa faktor yang berperan, termasuk maraknya penggunaan generatif AI yang perlahan menggantikan peran manusia di sektor administratif.

Generasi muda menghadapi tantangan di pasar kerja yang semakin kompetitif

AI vs. Lulusan Baru: Siapa yang Menang?

“Jika Anda berpikir dari prinsip dasar tentang apa yang bisa dilakukan AI generatif, dan pekerjaan apa yang bisa digantikannya, itu adalah hal-hal yang biasa dilakukan lulusan baru di kantor,” jelas David Deming, ekonom Harvard, kepada The Atlantic. “Mereka membaca dan mensintesis informasi, menghasilkan laporan, serta membuat presentasi.”

Namun, situasinya tidak hitam putih. Penurunan lapangan kerja tidak bisa sepenuhnya disalahkan pada AI. Kebijakan ekonomi yang tidak stabil di era pemerintahan Donald Trump turut memicu ketidakpastian. Beberapa ahli bahkan memprediksi AS akan mengalami stagflation—kondisi langka di mana inflasi melonjak sementara pasar kerja melemah.

Masa Depan Kerja di Bawah Bayang-Bayang AI

Meski demikian, AI tetap menjadi faktor yang tak terbantahkan. McKinsey memproyeksikan bahwa 30% pekerjaan di AS bisa terotomatisasi pada 2030. Bahkan, Goldman Sachs memperkirakan angka tersebut bisa mencapai 50% pada 2045. Namun, tidak semua sepakat dengan prediksi suram ini.

Sebuah eksperimen unik dari Carnegie Mellon University mencoba menjalankan perusahaan perangkat lunak palsu dengan staf sepenuhnya berupa agen AI. Hasilnya? Kekacauan total. Ini membuktikan bahwa AI belum tentu bisa menggantikan manusia sepenuhnya.

“Anda tidak bisa berasumsi bahwa lebih banyak data dan komputasi berarti AI lebih cerdas,” tegas Yann LeCun, kepala ilmuwan AI Meta. Dengan kata lain, meski beberapa pekerjaan rentan digantikan, AI masih kesulitan mengisi banyak peran lain—sedikit harapan bagi manusia di tengah pasar kerja yang semakin sulit.

Selain AI, kondisi ekonomi yang belum pulih sepenuhnya pasca-pandemi COVID-19 juga turut berkontribusi. Gelar sarjana kini tidak lagi menjadi jaminan seperti 15 tahun lalu. Namun, dengan industri teknologi yang terus menggelontorkan dana besar untuk pengembangan AI, perubahan besar di pasar kerja sudah mulai terasa.

“Anda tidak perlu berspekulasi tentang dampak AI terhadap pasar kerja,” kata Deming. “Investasi di AI sudah mengubah distribusi pekerjaan dalam ekonomi.”

Katy Perry Dikritik Habis-habisan Usai Penerbangan Luar Angkasa Mewahnya

0

Telset.id – Penerbangan luar angkasa selama 11 menit Katy Perry bersama Blue Origin milik Jeff Bezos ternyata menuai badai kritik. Dua pekan setelah aksi “girlboss” ke stratosfer itu, penyanyi multi-jutawan ini mengaku merasa “terluka dan babak belur” oleh reaksi negatif netizen.

Katy Perry dalam penerbangan luar angkasa Blue Origin

Misi all-women pada 14 April itu disebut sebagai simbol kesenjangan kelas. Mulai dari tuduhan pamer kekayaan, kedok feminisme palsu, hingga pemborosan sumber daya untuk space tourism. Di kolom komentar akun penggemarnya, Perry menulis panjang lebar: “Aku bersyukur untuk kalian. Kita bersama dalam perjalanan liar nan indah ini.”

“Ketika dunia ‘online’ menjadikanku human piñata,” lanjutnya, “kuterima dengan lapang dada dan mengirim mereka cinta, karena banyak orang yang sedang terluka.” Namun, ia tak menyentuh akar kritik tentang privilege-nya sebagai miliarder.

Antara Ambisi dan Realita

Perry bersikeras bahwa penerbangan bernilai jutaan dolar itu “tentang membuka jalan bagi perempuan masa depan”. Padahal, seperti dilaporkan dalam artikel Telset sebelumnya, misi ini justru memicu perdebatan etis.

Bocoran dari timnya mengungkap, Perry berharap aksi ini bisa memompa penjualan tiket tur Lifetimes-nya, menyaingi kesuksesan Taylor Swift. Nyatanya? Respons pasar justru lesu. Bahkan Elon Musk tak ketinggalan menyindir melalui cuitan pedas.

Krisis Citra yang Tak Terelakkan

Insiden dengan Wendy’s memperkeruh situasi. Saat akun resmi restoran itu berkelakar “bisa kita kembalikan saja?”, tim Perry konon marah besar. Sumber anonim membenarkan bahwa publicistnya mendesak permintaan maaf.

Analis media melihat ini sebagai contoh klasik celebrity bubble. “Perry terjebak dalam persepsi bahwa semua publisitas adalah baik,” ujar seorang pakar branding. Padahal, di era kesadaran sosial tinggi, aksi mewah tanpa substansi justru berisiko.

Apakah kritik ini adil? Tergantung sudut pandang. Tapi yang jelas, seperti pernah dilaporkan Telset, reputasi online Perry memang sedang diuji. Dari masalah followers Twitter hingga kini, penerbangan kontroversial ini.

Pelajaran apa yang bisa diambil? Mungkin kata-kata Perry sendiri: “I get back up and go on“. Tapi apakah publik akan memberinya kesempatan kedua? Itu cerita lain.