Beranda blog Halaman 81

Apple Ubah Jadwal Rilis iPhone 18: Pro & Foldable di Musim Gugur, Standar di Musim Semi

Telset.id – Jika selama ini Anda terbiasa melihat Apple meluncurkan seluruh seri iPhone sekaligus setiap September, bersiaplah untuk perubahan besar. Bocoran terbaru mengindikasikan raksasa teknologi asal Cupertino itu akan memecah siklus rilis iPhone mulai tahun depan. Bagaimana dampaknya bagi konsumen dan pasar?

Menurut laporan eksklusif dari The Information, Apple akan menerapkan strategi peluncuran bertahap untuk iPhone 18 series. Model premium seperti iPhone 18 Pro, iPhone 18 Pro Max, dan varian foldable akan tiba di pasaran pada musim gugur 2026. Sementara itu, versi standar iPhone 18 dan iPhone 18e baru akan menyusul pada musim semi 2027.

Perubahan jadwal rilis iPhone 18 dengan model Pro dan Foldable di musim gugur, standar di musim semi

Strategi Baru Apple: Segmentasi Waktu & Pasar

Perubahan ini bukan sekadar soal tanggal peluncuran. Apple sedang membangun strategi pemasaran yang lebih terukur dengan memisahkan segmen premium dan entry-level. Model dengan harga $999 ke atas akan mengisi kuartal ketiga, sementara yang lebih terjangkau hadir di kuartal pertama.

Keputusan ini muncul di tengah kompleksitas lini produk Apple yang terus bertambah. Dengan rencana meluncurkan iPhone Fold tahun depan, Apple akan memiliki enam model berbeda. “Mustahil mengelola peluncuran massal dengan jumlah SKU sebanyak itu,” ujar seorang analis yang enggan disebutkan namanya.

Dampak pada Rantai Pasok & Manufaktur

Perubahan jadwal ini juga berkaitan dengan strategi produksi Apple. Model premium akan tetap diproduksi di China yang memiliki fasilitas manufaktur canggih. Sementara varian terjangkau seperti iPhone 18e akan dibuat di India – langkah untuk mengurangi ketergantungan pada China setelah tarif impor era Trump.

“Ini solusi cerdas untuk masalah logistik,” komentar Rachel Lian, analis pasar smartphone. “Dengan peluncuran bertahap, Apple bisa mengoptimalkan tenaga kerja dan mengurangi tekanan pada rantai pasok.”

Bocoran terbaru juga menyebut Apple sedang mempersiapkan perubahan desain signifikan untuk iPhone 18 Pro. Sensor Face ID akan tersembunyi di bawah layar, dengan kamera selfie punch-hole di sisi kiri – langkah radikal setelah bertahun-tahun mempertahankan notch.

Lalu, apakah strategi baru ini akan berhasil? Beberapa ahli meragukannya. “Risiko terbesar adalah kebingungan konsumen,” kata tech vlogger Andi Putra. “Tapi jika Apple bisa membedakan fitur tiap segmen dengan jelas, ini justru bisa menjadi masterstroke pemasaran.”

Sementara itu, penggemar Apple tampaknya terbelah. “Akhirnya ada alasan untuk menanti dua momen spesial setiap tahun,” tulis @AppleLoverID di Twitter. Namun tidak sedikit yang protes: “Ini cuma trik biar kita beli dua kali!” keluh @TechSkeptic.

Yang pasti, tahun depan akan menjadi periode transisi. Seperti tradisi selama ini, iPhone 17 series masih akan dirilis serentak September 2025. Perubahan baru berlaku mulai iPhone 18 di 2026.

Bagi yang penasaran dengan varian terjangkau, kabarnya iPhone 18e akan mengadopsi beberapa fitur keren dari iOS 18. Termasuk opsi kustomisasi layar utama yang lebih fleksibel. Sementara pengalaman dengan iPhone 16e menunjukkan pasar Indonesia cukup menyambut baik varian ekonomis Apple.

Jadi, siapkah Anda menanti iPhone di dua momen berbeda tahun depan? Atau justru lebih memilih semua varian datang sekaligus? Ceritakan pendapat Anda di kolom komentar!

AMD UDNA 5 Bakal Hadirkan Ray Tracing Setara NVIDIA?

Telset.id – Jika Anda berpikir persaingan ray tracing (RT) antara AMD dan NVIDIA sudah mencapai puncaknya, bersiaplah untuk terkejut. Bocoran terbaru mengindikasikan AMD sedang mempersiapkan “senjata rahasia” melalui arsitektur GPU generasi berikutnya, UDNA 5. Paten-paten yang diajukan dalam dua tahun terakhir menunjukkan ambisi besar Team Red untuk menyaingi dominasi NVIDIA di segmen RT.

Perubahan strategi AMD dalam pasar GPU konsumen terlihat jelas sejak peluncuran RDNA 4, di mana seri RX 9070 berhasil menarik minat pasar berkat rasio performa-harga yang menggiurkan. Namun, kali ini, AMD tampaknya tidak ingin hanya mengandalkan harga. Dengan UDNA 5, mereka berfokus pada peningkatan signifikan dalam teknologi ray tracing, sebuah area yang selama ini dikuasai NVIDIA.

Arsitektur AMD RDNA 4 sebagai pendahulu UDNA 5

Ray Tracing: Bukan Hanya untuk PC

Fokus AMD pada ray tracing tidak hanya ditujukan untuk pasar PC. Sebagai mitra utama Sony untuk konsol PlayStation, AMD harus memastikan performa RT yang memadai untuk pengalaman gaming yang lebih imersif. Teknologi ini menjadi krusial dalam meningkatkan frame rate tanpa membebani hardware secara berlebihan.

Menurut analisis Redditor @MrMPFR, paten-paten AMD menunjukkan potensi pencapaian “paritas performa RT” dengan lini GPU Blackwell milik NVIDIA. Beberapa bahkan menyebutnya sebagai “momen Maxwell” bagi AMD—referensi atas lompatan besar NVIDIA di era GPU Maxwell yang mengubah lanskap industri.

Inovasi di Balik Layar

Salah satu temuan menarik dari dokumen paten adalah pendekatan AMD dalam manajemen BVH (Bounding Volume Hierarchy). Teknologi ini melibatkan kompresi “delta instances” dengan mengidentifikasi kesamaan BVH antar objek grafis dalam sebuah adegan. Hasilnya? Penggunaan resource yang lebih efisien dan beban CPU yang berkurang.

Selain itu, AMD juga mengembangkan metode “turbocharged ray traversal and intersections” untuk mempercepat proses deteksi objek yang perlu dirender. Kombinasi inovasi ini bisa menjadi game-changer, terutama jika AMD berhasil mengintegrasikannya dengan solusi path tracing canggih seperti yang dikembangkan untuk Project Amethyst Sony.

Konsol PlayStation 5 Pro dengan dukungan ray tracing AMD

Lalu, apakah NVIDIA perlu khawatir? Jika prediksi ini akurat, jawabannya adalah “ya”. AMD tidak hanya mengejar ketertinggalan di segmen RT, tetapi juga berpotensi memaksa NVIDIA untuk membuat lompatan arsitektural lebih besar demi mempertahankan posisinya. Bagaimanapun, persaingan ketat ini akan berujung pada satu pemenang utama: para gamer dan kreator konten yang akan menikmati performa lebih baik di generasi GPU mendatang.

Huawei Luncurkan SSD Portabel Kunling eKitStor Shield 200, Tahan Banting dan Super Cepat

Telset.id – Bayangkan Anda sedang berada di tengah hutan, tengah menyelesaikan proyek dokumentasi alam liar, tiba-tiba hujan deras mengguyur. Biasanya, ini adalah mimpi buruk bagi perangkat penyimpanan data. Tapi tidak dengan Huawei Kunling eKitStor Shield 200, SSD portabel baru yang baru saja diperkenalkan Huawei untuk para profesional dan petualang ekstrem.

SSD ini bukan sekadar perangkat penyimpanan biasa. Dengan kecepatan transfer hingga 2000MB/s berkat dukungan USB 3.2 Gen 2×2 via USB-C, Shield 200 mampu memindahkan file 100GB video 4K60P dalam waktu kurang dari satu menit. Bandingkan dengan SSD portabel biasa yang mungkin membutuhkan waktu 3-4 menit untuk tugas serupa.

Huawei Kunling eKitStor Shield 200 dalam warna Starlight Silver dan Dimming Gold

Dibuat untuk Kondisi Ekstrem

Yang membuat Shield 200 istimewa adalah ketangguhannya. Huawei merancang SSD ini seolah-olah akan dibawa ke medan perang:

  • Enclosure logam die-cast dengan lapisan karet removable
  • Proteksi IP67 terhadap debu dan air
  • Tahan jatuh dari ketinggian 3 meter
  • Bahkan bisa menahan tekanan kendaraan seberat 2 ton!

Meski dibalut perlindungan sekuat ini, bobot Shield 200 tetap ringan: hanya 145 gram tanpa pelindung karet, atau 180 gram dengan pelindung. Bandingkan dengan beberapa SSD kompetitor yang bisa mencapai 200 gram meski tanpa proteksi ekstra.

Tak Hanya Cepat dan Kuat, Tapi Juga Aman

Bagi profesional yang bekerja dengan data sensitif, Shield 200 menawarkan enkripsi hardware-level AES-XTS 256-bit. Huawei juga menyertakan eKitStor Toolkit untuk:

  • Diagnosa kesehatan drive
  • Backup terenkripsi
  • Sinkronisasi cloud

SSD ini kompatibel dengan Windows, macOS, Android, dan HarmonyOS. Dalam paket penjualan, Huawei menyertakan dua kabel: USB-C ke USB-C dan USB-C ke USB-A, memastikan kompatibilitas dengan berbagai perangkat.

Dari sisi daya tahan, Huawei memberikan jaminan MTBF (Mean Time Between Failures) 1,5 juta jam dengan konsumsi daya maksimal hanya 6W. Mereka bahkan memberikan garansi terbatas lima tahun – sebuah bukti kepercayaan diri akan kualitas produk ini.

Shield 200 tersedia dalam dua varian kapasitas (1TB dan 2TB) dengan harga masing-masing 769 yuan (sekitar Rp1,6 juta) dan 1.399 yuan (sekitar Rp3 juta). Varian 4TB akan menyusul kemudian. Konsumen bisa memilih antara dua warna: Starlight Silver dan Dimming Gold.

Peluncuran Shield 200 ini sejalan dengan strategi Huawei memperluas portofolio produk premiumnya. Baru-baru ini mereka juga meluncurkan Huawei Matebook, laptop hybrid yang menjadi pesaing serius iPad Pro, serta Smart Door Lock 2 dengan teknologi pengenalan telapak tangan berbasis AI.

Bagi Anda yang sering bekerja di lapangan atau sekadar membutuhkan penyimpanan eksternal yang tak hanya cepat tapi juga tahan banting, Huawei Kunling eKitStor Shield 200 layak dipertimbangkan. SSD ini membuktikan bahwa perangkat berkinerja tinggi tidak harus rapuh.

LG Display Pecahkan Rekor, Produksi Massal Panel OLED Biru Pertama di Dunia

Telset.id – Selama bertahun-tahun, industri display berlomba-lomba menaklukkan tantangan terbesarnya: menciptakan panel OLED biru yang efisien. Kini, LG Display berhasil memecahkan rekor dengan menjadi perusahaan pertama yang memproduksi massal panel OLED biru phosphorescent (PHOLED). Sebuah terobosan yang disebut-sebut sebagai “OLED impian” karena menggabungkan efisiensi tinggi untuk warna merah, hijau, dan biru dalam satu layar.

Kolaborasi selama delapan bulan dengan Universal Display Corporation (UDC) akhirnya membuahkan hasil. Panel terbaru ini akan dipamerkan pertama kali di SID Display Week 2025 di San Jose. Yang menarik, banyak yang menduga Samsung akan lebih dulu meluncurkan teknologi ini di perangkat foldable seperti Galaxy Z Fold 7 atau Flip 7. Namun, LG berhasil mendahului.

Mengapa OLED Biru Begitu Menantang?

Selama ini, material phosphorescent merah dan hijau sudah digunakan di berbagai panel OLED karena efisiensi energinya yang tinggi. Namun, biru selalu menjadi masalah. Cahaya biru memiliki panjang gelombang lebih pendek dan energi lebih tinggi, sehingga sulit dikendalikan. Panel OLED konvensional masih mengandalkan fluoresensi biru yang stabil tetapi tidak efisien—hanya 25% cahaya yang dihasilkan dari energi yang diberikan.

LG display Hybrid blue OLED tech

LG mengatasi ini dengan struktur hybrid “dual-stack tandem”. Lapisan bawah tetap menggunakan fluoresensi biru untuk daya tahan, sementara lapisan atas memanfaatkan phosphorescence biru. Hasilnya? Penghematan daya hingga 15% tanpa mengorbankan stabilitas atau umur panel. Di era perangkat pintar yang haus baterai, ini bukan sekadar peningkatan—ini kebutuhan.

Dampak Besar di Industri

Teknologi ini mengandalkan material organometalik UDC yang mengandung logam berat seperti iridium. Material ini memungkinkan panel memanfaatkan singlet dan triplet excitons, sehingga hampir 100% energi diubah menjadi cahaya. Selain hemat daya, layar bisa lebih terang, baterai lebih awet, dan perangkat lebih tipis.

LG menyasar pasar layar kecil dan medium—terutama smartphone dan tablet. Namun, potensinya meluas ke wearable, perangkat foldable, AI PC, bahkan headset AR/VR. Seperti yang pernah kami bahas dalam artikel sebelumnya, tren layar OLED semakin dominan.

Dengan solusi LG, “OLED impian” bukan lagi konsep. Ia nyata, dan siap mengubah masa depan tampilan digital. Siapa sangka, persaingan ketat dengan Samsung—seperti dalam pasokan panel OLED untuk iPhone—kini membawa terobosan baru.

Bosch Rilis Motor E-Bike Terkuat dengan Mode Race 750 Watt

0

Telset.id – Jika Anda mengira motor e-bike sudah mencapai puncak performa, bersiaplah untuk terkejut. Bosch, raksasa teknologi asal Jerman, baru saja meluncurkan motor e-bike terkuat mereka yang diberi nama Performance Line CX-R. Dengan daya mencapai 750 watt dan torsi 100 Nm, motor ini siap mengubah pengalaman bersepeda listrik Anda.

German firm unveils its most powerful e-bike motor with Race mode, 750 watts power

Motor yang dibalut magnesium ini tidak hanya lebih kuat dari pendahulunya (600 watt/85 Nm), tetapi juga menghadirkan fitur revolusioner: Mode Race. Mode ini memberikan akselerasi instan tanpa lag dengan daya penuh, mendorong sepeda hingga kecepatan maksimal atau bantuan pedal 400%. Bayangkan bisa menaklukkan tanjakan terjal dengan mudah atau melewati rintangan seperti akar pohon yang licin tanpa harus turun dari sepeda.


Teknologi Canggih untuk Pengendara Handal

Bosch tidak hanya meningkatkan tenaga, tetapi juga kecerdasan motor ini. Mode eMTB+ yang baru menawarkan keseimbangan sempurna antara efisiensi dan kekuatan. Sensor canggih yang memantau input pedal 1.000 kali per detik memastikan respons yang halus dan alami, menyesuaikan daya dan torsi sesuai usaha dan kecepatan pedal Anda.

Claus Fleischer, CEO Bosch eBike Systems, menjelaskan: “Dengan Dynamic Control, semacam kontrol traksi dalam mode ini, propulsi tetap stabil bahkan di medan yang menantang, bagian yang curam, dan permukaan basah.” Ini berarti Anda bisa fokus pada jalur, bukan pada mengelola tenaga motor.

Display Pintar yang Beradaptasi

CX-R juga dilengkapi dengan Kiox 400C, display mutakhir yang dipasang di top tube. Yang membuatnya istimewa adalah kemampuannya beradaptasi dengan kondisi:

  • Menyesuaikan kecerahan berdasarkan cahaya sekitar
  • Menampilkan data elevasi saat mendaki
  • Beralih ke data kecepatan saat turun
  • Bisa dikustomisasi melalui eBike Flow app

Anda bisa mengubah setelan data yang ditampilkan langsung dari handlebar remote atau tombol fisik di display, memastikan informasi yang Anda butuhkan selalu tersedia.

US Army declares war on contractor monopoly with landmark Right to Repair policy

Masa Depan E-Bike yang Lebih Kuat

Yang lebih menarik, Bosch mengumumkan bahwa motor Performance Line CX (BDU384Y) yang sudah ada bisa ditingkatkan ke spesifikasi CX-R melalui update over-the-air (OTA) via eBike Flow app. Ini berarti pemilik e-bike lama tidak perlu mengganti hardware untuk mendapatkan performa terbaru.

Motor CX-R diperkirakan akan mulai dipasarkan pada musim gugur 2025. Dengan inovasi ini, Bosch kembali menegaskan posisinya sebagai pemimpin dalam teknologi drive e-bike, menawarkan solusi bagi pengendara yang menginginkan performa tinggi tanpa mengorbankan kenyamanan dan kendali.

Bagi Anda yang serius dengan e-bike performa tinggi, CX-R mungkin akan menjadi game changer. Bagaimana menurut Anda? Apakah peningkatan daya sebesar ini diperlukan, atau justru berlebihan? Bagikan pendapat Anda di kolom komentar.

Airbike Gaya Star Wars Terbang di Langit, Kecepatan 200 Km/Jam Ubah Fiksi Jadi Nyata

0

Telset.id – Jika Anda mengira kendaraan terbang pribadi masih menjadi khayalan film sci-fi, bersiaplah terkejut. Sebuah perusahaan asal Jerman, Volonaut, baru saja mewujudkan mimpi para penggemar Star Wars dengan meluncurkan Airbike – sepeda motor terbang futuristik yang mampu melesat hingga 200 km/jam.

Dengan desain yang terinspirasi langsung dari speeder bike di alam semesta Star Wars, Airbike menawarkan pengalaman terbang yang belum pernah ada sebelumnya. Kendaraan satu penumpang ini menggunakan sistem propulsi jet canggih dan material karbon fiber, membuatnya tujuh kali lebih ringan dari motor konvensional.

Airbike Gaya Star Wars Terbang di Langit

Revolusi Transportasi Udara Personal

Yang membedakan Airbike dari kendaraan terbang pribadi lainnya adalah sistem stabilisasi otomatisnya. Dilengkapi komputer penerbangan canggih, Airbike mampu melakukan hover secara otomatis dan memberikan kontrol yang intuitif bagi pengendara.

“Kendaraan futuristik ini adalah realisasi dari konsep berani yang sering digambarkan dalam film fiksi ilmiah – sebuah inspirasi yang dengan waktu menjadi obsesi penciptanya, entrepreneur dan inventor Tomasz Patan,” jelas pernyataan resmi perusahaan.

Desain Revolusioner Tanpa Baling-Baling

Berbeda dengan eVTOL konvensional seperti Jetson ONE yang memiliki frame tertutup, Airbike mengadopsi desain terbuka tanpa baling-baling yang terlihat. Ini memungkinkannya bermanuver di ruang sempit dan memberikan pengalaman terbang yang lebih bebas.

Dalam video demonstrasi, pendiri Volonaut Tomasz Patan terlihat dengan mudah menerbangkan Airbike melintasi lembah dan hutan. Kendaraan ini mampu lepas landas dan mendarat tanpa bantuan, dengan pengendara hanya perlu mengenakan helm standar.

Meski demikian, detail teknis sistem propulsi Airbike masih menjadi misteri. Perusahaan belum mengungkap harga maupun rencana komersialisasi produk ini. Namun yang pasti, terobosan ini membuka babak baru dalam mobilitas udara personal.

Lynk & Co 900: SUV Hybrid dengan Jarak Tempuh 840 Mil Meluncur di China

0

Telset.id – Inovasi otomotif dari China kembali mengejutkan dunia. Lynk & Co, merek yang dimiliki oleh Geely dan Zeekr, baru saja meluncurkan SUV hybrid flagship mereka yang diberi nama Lynk & Co 900. Kendaraan ini tidak hanya menawarkan desain mewah dan teknologi canggih, tetapi juga jarak tempuh hybrid yang mencengangkan hingga 840 mil (1.352 km).

Hybrid SUV with 840-mile range launched in China, features twin electric motors

Lynk & Co 900 menandai perubahan pola penamaan model perusahaan ini, yang sebelumnya menggunakan nomor berurutan seperti 01, 02, hingga 09. SUV baru ini langsung tersedia di pasar China dengan harga mulai dari $42.520 atau sekitar 309.900 yuan.


Desain Futuristik dengan Interior Revolusioner

Yang langsung mencuri perhatian adalah interior revolusioner 900. SUV ini dilengkapi dengan layar raksasa 30 inci beresolusi 6K dan kursi baris kedua yang bisa berputar 180 derajat. Dengan enam kursi yang disusun menyerupai tata ruang ruang tamu, penumpang bisa saling berhadapan selama perjalanan.

“Ini bukan sekadar SUV, melainkan ruang hidup beroda yang bisa membawa Anda dan keluarga menjelajah jarak jauh dengan nyaman,” kata seorang analis otomotif yang mempelajari produk-produk China.

Spesifikasi Teknik yang Mengagumkan

Dengan dimensi panjang 5.240 mm, lebar 1.999 mm, dan tinggi 1.800 mm, Lynk & Co 900 termasuk dalam kategori SUV besar. Namun, desain aerodinamisnya yang cerdas menghasilkan koefisien drag hanya 0.291 Cd, lebih baik dibandingkan pesaing seperti Li Auto L9 (0.300 Cd).

Di bawah kap mesin, varian dasar menggunakan sistem G-Pilot H5 dengan dua chip Nvidia Drive Orin-X, sementara varian lebih tinggi menggunakan G-Pilot H7 dengan chip Nvidia Drive Thor tunggal. Sistem ini mendukung Navigate on Autopilot (NOA) baik untuk jalan tol maupun perkotaan.

Konfigurasi Powertrain yang Bervariasi

Lynk & Co 900 menawarkan tiga konfigurasi powertrain:

  • Varian Dasar: 1.5L turbo bensin (188 hp) + dua motor listrik (215 hp depan, 308 hp belakang) = total 711 hp. Baterai 44.85 kWh NMC memberikan jarak listrik 137 mil (CLTC) dan total 841 mil.
  • Varian Menengah: 2.0L bensin (251 hp) + dua motor listrik (165 hp depan, 308 hp belakang) = total 724 hp. Baterai 52.38 kWh NMC dengan jarak listrik 174 mil dan total 839 mil.
  • Varian Top: 2.0L bensin + tiga motor listrik (165 hp depan, 456 hp belakang) = total 872 hp. Akselerasi 0-100 km/jam hanya 4.3 detik dengan jarak total hingga 896 mil.

Sea-based hypersonic missile launch system clears key test as US reveals secret launch

Dengan berbagai keunggulan ini, Lynk & Co 900 siap bersaing ketat dengan Aito M9, Li Auto L9, dan Denza N9 di pasar SUV premium China. Inovasi dalam hal jarak tempuh dan kenyamanan interior mungkin akan menjadi standar baru bagi SUV hybrid kelas premium.

Dari segi keselamatan, 900 menampilkan panel samping thermoformed satu potong pertama di dunia untuk kekuatan tambahan dan zona remuk berbentuk W di depan untuk perlindungan benturan frontal yang lebih baik. SUV ini juga satu-satunya yang diuji untuk standar tabrakan belakang pada kecepatan 62 mph.

Dengan semua fitur canggih ini, Lynk & Co 900 tidak hanya menawarkan mobilitas jarak jauh yang praktis, tetapi juga pengalaman berkendara premium yang mungkin akan mengubah persepsi kita tentang SUV hybrid.

Xpeng Iron: Robot Humanoid Masa Depan yang Sudah Bekerja di Pabrik Mobil

0

Telset.id – Bayangkan sebuah robot humanoid yang tidak hanya bisa berjalan dengan lancar seperti manusia, tetapi juga sudah bekerja di lini produksi mobil listrik. Inilah Iron, robot humanoid terbaru dari Xpeng yang baru saja memukau pengunjung Shanghai Auto Show 2025.

Iron bukan sekadar konsep futuristik. Robot setinggi 1,73 meter ini sudah aktif membantu perakitan kendaraan listrik Xpeng di pabrik. Dengan 60 sendi dan 200 derajat kebebasan gerak, Iron mampu melakukan manipulasi objek dengan presisi yang menyaingi manusia.

Robot Humanoid Iron Xpeng di Shanghai Auto Show 2025

Kekuatan utama Iron terletak pada chip AI Turing buatan Xpeng yang memberikan daya pemrosesan mencapai 3.000 TOPS. “Ini bukan hanya tentang kekuatan komputasi, tapi bagaimana kami mengintegrasikan teknologi autonomous driving ke dalam platform robotik,” jelas juru bicara Xpeng kepada Telset.id.

Revolusi Gerakan Alami

Yang membedakan Iron dari robot humanoid lain adalah fluiditas gerakannya. Berkat kombinasi model end-to-end dan reinforcement learning, Iron mampu berjalan dengan stabil tanpa kekakuan khas robot tradisional. Sistem penglihatan “Eagle Eye” dengan kamera canggih memungkinkannya memahami lingkungan secara real-time.

Robot Iron Xpeng menunjukkan kemampuan manipulasi objek

Dari Pabrik ke Rumah Tangga

Xpeng tidak berhenti pada aplikasi industri. Mereka membayangkan Iron bisa menjadi asisten pribadi di berbagai setting, mulai dari ritel hingga rumah tangga. Sistem interaksi suara yang diadaptasi dari smart cockpit Xpeng memungkinkan percakapan alami dengan kemampuan reasoning aktif.

Robot Iron Xpeng berinteraksi dengan pengunjung pameran

“Ini adalah langkah pertama menuju konvergensi mendalam antara mobilitas cerdas dan robotika pintar,” tambah perwakilan Xpeng. Dengan integrasi sistem AI yang sama dengan kendaraan listrik mereka, Xpeng menciptakan ekosistem yang saling terhubung antara otomotif dan robotika.

Kehadiran Iron di Shanghai Auto Show 2025 tidak hanya menunjukkan kemajuan teknologi robotika China, tetapi juga bagaimana industri otomotif mulai mengadopsi solusi robotik dalam operasional mereka. Sementara pesaing seperti Mazda fokus pada kendaraan listrik, Xpeng mengambil langkah lebih jauh dengan mengembangkan ekosistem teknologi yang lebih luas.

Detail tangan robot Iron Xpeng dengan 22 derajat kebebasan

Dengan tangan yang memiliki 22 derajat kebebasan dan proporsi 1:1 dengan manusia, Iron dirancang untuk berinteraksi dengan lingkungan yang dibuat untuk manusia. Ini membuka potensi aplikasi yang jauh lebih luas dibanding robot industri konvensional.

Pertanyaan sekarang adalah: seberapa cepat teknologi ini bisa berkembang dari pabrik ke rumah-rumah? Dengan kemampuan yang sudah ditunjukkan Iron, masa depan dimana robot humanoid menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari mungkin lebih dekat dari yang kita kira.

Avatr 06: Sedan Listrik China yang Siap Guncang Pasar dengan Harga Terjangkau

0

Telset.id – Jika Anda mencari sedan listrik premium dengan harga terjangkau, Avatr 06 mungkin jawabannya. Dengan harga mulai dari 191.900 yuan (sekitar Rp 426 juta), mobil ini siap bersaing di segmen 200.000 yuan melawan Tesla Model 3 dan Xiaomi SU7. Dikembangkan oleh tiga raksasa teknologi – CATL, Changan, dan Huawei – Avatr 06 menjadi model keempat dari merek Avatr yang mulai menggeliat di pasar otomotif listrik China.

Pengiriman unit pertama ke konsumen di China sudah dimulai bulan ini. Yang menarik, Avatr 06 menawarkan dua pilihan powertrain: sepenuhnya listrik (BEV) dan extended-range (EREV), memberikan fleksibilitas bagi konsumen dengan kebutuhan berbeda.

Desain eksterior Avatr 06 dengan lampu LED khas

Desain Futuristik dengan Sentuhan Aerodinamis

Avatr 06 langsung menarik perhatian dengan profil aerodinamisnya yang ramping. Dengan dimensi 4.885 mm (panjang), 1.960 mm (lebar), dan 1.450 mm (tinggi), serta wheelbase 2.940 mm, sedan ini menawarkan proporsi seimbang antara ruang kabin dan gaya coupe yang sporty.

Bagian depan menampilkan lampu daytime running LED berbentuk F yang diposisikan lebih rendah untuk estetika yang lebih baik. Mirip dengan Avatr 12, bagian belakang menggunakan sistem kamera pengganti kaca spion tradisional – solusi yang tidak hanya meningkatkan aerodinamika tapi juga memberi kesan futuristik.

Interior mewah Avatr 06 dengan layar panoramic

Interior yang Dipenuhi Teknologi

Begitu masuk ke dalam kabin, Anda langsung disambut oleh layar panoramic 35,4 inci yang membentang di seluruh dashboard – berfungsi sebagai instrument cluster sekaligus pusat infotainment. Tambahan layar sentuh 15,6 inci di bagian tengah menjadi pusat kendali utama.

Material premium seperti kulit Nappa dan permukaan soft-touch mendominasi interior. Kursi depan menawarkan 14 arah penyesuaian elektrik plus fitur pemanas, ventilasi, pijat, dan mode “zero-gravity” untuk kenyamanan maksimal. Sistem audio 25-speaker dari Meridian dan sistem purifikasi udara nano-ion menjadi fitur premium lainnya.

Sistem audio premium Meridian di Avatr 06

Kinerja dan Teknologi Berkendara

Versi extended-range (EREV) yang kami uji menggabungkan motor listrik belakang 231 kW (310 hp) dengan mesin turbo 1.5 liter sebagai range extender (115 kW/154 hp). Dua pilihan baterai LFP tersedia: 31,7 kWh dan 45,06 kWh, memberikan jarak tempuh listrik 170-240 km sebelum mesin bensin aktif.

Di jalan, Avatr 06 mengesankan dengan Taihang Intelligent Chassis-nya yang menggabungkan suspensi double-wishbone depan dan multi-link belakang. Versi uji kami dilengkapi adaptive damper dan air suspension yang berkontribusi pada performa stabil dalam tes moose test 84 km/jam.

Sistem suspensi canggih Avatr 06

Sistem Huawei ADS 3.3 untuk bantuan pengemudi termasuk salah satu yang paling canggih di kelasnya, didukung oleh sensor Lidar atap dan total 27 sensor lainnya. Fitur seperti otonomi dari parkir ke parkir dan navigasi lingkungan urban yang kompleks dengan pengambilan keputusan mirip manusia menjadi keunggulannya.

Meski demikian, setir berbentuk oval tetap menjadi tantangan – seperti yang kami alami pada Avatr 12. Desain ini memang memberikan visibilitas instrumen yang lebih baik, tetapi membutuhkan waktu penyesuaian, terutama saat manuver seperti putar balik.

Setir oval Avatr 06 yang unik

Dengan kombinasi desain avant-garde, teknologi inovatif, dan dinamika berkendara yang menarik, Avatr 06 menawarkan paket lengkap untuk pengguna urban dan penggemar teknologi. Meski dinamika berkendaranya mungkin belum bisa menyaingi Xiaomi SU7, dari segi kemewahan ia melampaui Tesla Model 3.

Bagi yang mencari sedan listrik berbeda dengan aspirasi premium, Avatr 06 layak dipertimbangkan. Seperti yang ditunjukkan oleh perkembangan terbaru di industri mobil listrik China, persaingan di segmen ini semakin ketat dengan kehadiran pemain baru seperti Avatr.

Vivo Kuasai Peringkat AnTuTu April 2025, X200 Ultra Jadi Raja Performa

Telset.id – Jika Anda mengira persaingan smartphone flagship masih didominasi Samsung atau Xiaomi, data terbaru AnTuTu siap mengejutkan. Platform benchmarking ternama itu baru saja merilis daftar 10 smartphone dengan performa terbaik April 2025, dan hasilnya adalah dominasi mutlak dari Vivo.

Vivo X200 Ultra tidak hanya menduduki puncak klasemen, tapi juga membawa dua saudaranya menyapu tiga besar. Sebuah pencapaian langka di dunia benchmark, di mana biasanya pabrikan saling sikut untuk berebut posisi. Lalu, di mana posisi Samsung Galaxy S25 Ultra yang digadang-gadang? Simak analisis lengkapnya.

Vivo X200 Ultra: Raja Baru dengan Skor Nyaris 3 Juta

Dengan skor 2.953.489, Vivo X200 Ultra membuktikan keperkasaannya sebagai flagship tercepat April 2025. Senjata utamanya? Kombinasi chipset Snapdragon 8 Elite dari Qualcomm dan RAM 16GB. Angka ini melampaui rekor sebelumnya yang dipegang Red Magic 9S Pro+ sebagai pemegang gelar sebelumnya.

Daftar 10 smartphone terbaik AnTuTu April 2025

Yang menarik, Vivo tidak berhenti di satu model. X200s dan X200 Pro menyusul di posisi kedua dan ketiga dengan mengandalkan chipset MediaTek Dimensity 9400+ dan 9400. Ini membuktikan strategi dual-platform mereka berhasil, sekaligus menunjukkan bahwa Dimensity mampu bersaing dengan Snapdragon di level high-end.

Kejutan dan Kekecewaan di Klasemen

Di luar dominasi Vivo, ada beberapa catatan menarik. OnePlus 13T yang sempat diunggulkan dengan skor di atas 3 juta sebelum peluncuran, ternyata hanya mampu menempati posisi ketujuh dengan skor 2.758.405. Jauh dari ekspektasi yang dibangun selama fase promosi.

Yang lebih mengejutkan, Samsung Galaxy S25 Ultra sama sekali tidak masuk dalam daftar. Padahal, seri Ultra biasanya menjadi andalan Samsung di segmen performa. Begitu pula dengan Xiaomi 15 series yang juga absen, meski brand ini dikenal gencar mengusung hardware berperforma tinggi.

Benchmark memang bukan segalanya. Tapi ketika satu merek mampu menyapu tiga posisi teratas seperti yang dilakukan Vivo, setidaknya ini memberi indikasi kuat tentang keseriusan mereka di segmen flagship. Apakah dominasi ini akan bertahan? Kita lihat saja laporan AnTuTu bulan depan.

Kekalahan Apple di Pengadilan AS: Era Baru Kebebasan Aplikasi?

Telset.id – Jika Anda pengembang aplikasi atau gamer yang kesal dengan potongan 30% Apple untuk pembayaran dalam aplikasi, kabar ini patut disambut gembira. Sebuah keputusan bersejarah dari pengadilan AS telah melarang Apple memungut biaya atau membatasi tautan pembayaran eksternal di aplikasi iOS, efektif segera.

Kemenangan ini merupakan puncak dari pertempuran hukum empat tahun antara Epic Games melawan raksasa Cupertino tersebut. Kini, pengembang di AS bebas mengarahkan pengguna ke situs pembayaran pihak ketiga tanpa takut dikenai sanksi oleh Apple.

Epic Games vs Apple

Dampak Langsung Keputusan Pengadilan

Berikut perubahan signifikan yang terjadi setelah keputusan ini:

  • Apple tidak lagi bisa memungut biaya 27-30% untuk pembelian eksternal
  • Pengembang bebas menata dan menempatkan tautan pembayaran sesuai keinginan
  • Tidak ada lagi pembatasan pada tombol atau ajakan bertindak (call-to-action)
  • Apple dilarang menggunakan taktik menakut-nakuti seperti pop-up peringatan

Keputusan ini merupakan tamparan keras bagi Apple yang selama ini memaksa pengembang menggunakan sistem pembayarannya. Seperti dilaporkan dalam pertarungan hukum Epic Games vs Apple, perusahaan game tersebut dengan sengaja melanggar aturan App Store untuk memicu gugatan ini.

Reaksi dan Dampak ke Depan

Apple menyatakan akan mengajukan banding meski tetap mematuhi keputusan ini. Namun bagi pengembang seperti Epic Games dan Spotify, ini adalah kemenangan besar. Mereka sudah berencana memperbarui aplikasi mereka segera.

Dampak utama yang bisa dirasakan:

  1. Biaya lebih rendah untuk pengguna akhir
  2. Keuntungan lebih besar bagi pengembang, terutama game free-to-play seperti Fortnite
  3. Perubahan ekosistem iPhone di AS (untuk sementara)

Seperti diungkapkan dalam perbandingan dengan kompetitor, keputusan ini mungkin akan berdampak luas. Google Play Store yang sedang menghadapi pengawasan serupa bisa menjadi berikutnya.

Pertanyaan besarnya: Akankah banding Apple membalikkan keputusan ini? Atau inilah awal era baru kebebasan aplikasi? Waktu yang akan menjawab.

BYD Sealion 07 DM-i: SUV Hybrid Canggih Siap Meluncur 8 Mei

0

Telset.id – Jika Anda mencari SUV hybrid dengan teknologi mutakhir dan desain futuristik, BYD Sealion 07 DM-i layak masuk daftar incaran. SUV mid-to-large-size ini resmi meluncur pada 8 Mei 2025, dengan harga pre-order mulai dari 189.800 yuan (sekitar Rp 419 juta). Tak hanya menawarkan efisiensi bahan bakar, mobil ini juga dibekali fitur canggih seperti sistem drone otomatis dan asisten mengemudi berbasis AI.

BYD Sealion 07 DM-i merupakan bagian dari seri Ocean, mengadopsi desain “Ocean Aesthetics” yang elegan. Lampu LED berbentuk e yang terhubung oleh light strip, bumper dengan aksen hitam-perak, serta ventilasi samping menjadi ciri khas depannya. Bagian samping menampilkan garis bodi melengkung, velg alloy dua warna, dan pilar D yang unik. Sementara itu, belakangnya dihiasi light bar full-width dan elemen trim kontras.

BYD Sealion 07 DM-i tampak samping dengan desain aerodinamis

Interior Futuristik dengan Teknologi AI

Kabin Sealion 07 DM-i didominasi tema “glacier world”, dengan panel hitam memanjang yang menyatukan layar digital 10,25 inci dan touchscreen 15,6 inci yang bisa berotasi. Sistem infotainment DiLink 100 didukung model AI Deepseek, memungkinkan interaksi suara canggih. Salah satu fitur unggulannya adalah Lingyuan BYD Intelligent Drone System, hasil kolaborasi dengan DJI, yang memungkinkan pengoperasian drone (lepas landas, pelacakan, kembali) via aplikasi dalam mobil.

Dua Varian dengan Performa Tangguh

Sealion 07 DM-i dibangun di platform hybrid generasi kelima BYD. Varian dasar mengombinasikan mesin 1.5L turbo (115 kW) dengan motor listrik depan 200 kW, menghasilkan jarak tempuh gabungan 1.320 km dan jarak listrik murni (CLTC) 150 km. Sementara varian DM-p menambahkan motor listrik kedua untuk penggerak semua roda, meningkatkan tenaga total menjadi 350 kW (469 hp) dan akselerasi 0-100 km/jam hanya 4,7 detik. Varian ini menawarkan jarak listrik 135 km.

Interior BYD Sealion 07 DM-i dengan layar sentuh besar

Dimensinya yang lapang (4.880 mm x 1.920 mm x 1.750 mm) dengan wheelbase 2.820 mm menjadikannya kompetitif di segmen SUV premium. Fitur keselamatannya pun tak kalah canggih, dengan dua opsi DiPilot: versi 300 (dilengkapi LiDAR) dan 100 (menggunakan tiga kamera). Keduanya mendukung navigasi kota/jalan tol, pengenalan lampu lalu lintas, penghindaran rintangan, hingga parkir otomatis.

Dengan pre-order dibuka sejak April 2025, BYD menawarkan promo menarik seperti insentif pembiayaan dan subsidi tukar tambah hingga 15.000 yuan. Kehadiran Sealion 07 DM-i semakin mengukuhkan posisi BYD sebagai pemain utama di pasar kendaraan ramah lingkungan global, bersaing ketat dengan Zeekr 9X dan model hybrid premium lainnya.