Beranda blog Halaman 66

Realme Bocorkan Smartphone dengan Baterai 15.000mAh, Bisa Tonton Video 50 Jam Nonstop!

0

Telset.id – Bayangkan, berapa lama Anda bisa menggunakan smartphone tanpa harus repot mencari colokan listrik? Realme mungkin punya jawaban yang akan mengubah cara kita memandang daya tahan baterai ponsel. Bocoran terbaru dari perusahaan asal Tiongkok ini mengungkapkan bahwa mereka sedang mengembangkan smartphone dengan kapasitas baterai mencapai 15.000mAh – sebuah angka yang bahkan mengalahkan banyak power bank di pasaran!

Dalam beberapa hari terakhir, Realme secara bertahap memberikan petunjuk tentang proyek ambisius mereka. Awalnya, mereka hanya menyebutkan angka “lebih dari 10.000mAh”. Namun, teaser terbaru yang dirilis secara resmi justru menunjukkan angka yang lebih fantastis: 15.000mAh. Yang menarik, meski membawa baterai raksasa, desain ponsel ini tidak terlihat terlalu tebal dalam gambar yang dibagikan.

Smartphone Realme dengan tulisan 15000mAh pada bagian belakang

Realme mengklaim bahwa dengan kapasitas sebesar itu, ponsel mereka mampu melakukan streaming video secara nonstop selama 50 jam. Bayangkan, Anda bisa menonton seluruh season serial favorit tanpa jeda untuk mengisi daya! Tentu saja, klaim ini masih perlu dibuktikan, tetapi dengan kapasitas 15.000mAh, angka tersebut tidaklah mustahil.

Bagi penggemar teknologi, ini bukanlah kejutan yang sepenuhnya tak terduga. Realme telah menunjukkan minat mereka dalam mengembangkan teknologi baterai inovatif. Pada Mei lalu, perusahaan memperkenalkan GT Concept Phone dengan baterai 10.000mAh yang menggunakan teknologi silicon-anode dengan rasio silicon tertinggi di industri (10%) dan kepadatan energi 887Wh/L.

Konsep phone tersebut memiliki ketebalan hanya 8.5mm dengan berat sedikit di atas 200 gram – sangat impresif untuk kapasitas baterainya. Kemungkinan besar, versi 15.000mAh ini menggunakan chemistry yang sama, hanya saja ditingkatkan skalanya.

Pertanyaan besarnya adalah: bagaimana Realme berhasil memasukkan baterai sebesar itu ke dalam bodi yang masih terlihat seperti smartphone normal? Rahasianya mungkin terletak pada teknologi silicon-anode yang mereka kembangkan. Teknologi ini memungkinkan kepadatan energi yang lebih tinggi, sehingga baterai bisa menyimpan lebih banyak daya tanpa harus memperbesar ukuran fisiknya secara signifikan.

Namun, sebelum Anda terlalu bersemangat, perlu diingat bahwa ini masih merupakan concept phone. Sama seperti model 10.000mAh sebelumnya, teknologi ini mungkin tidak akan langsung tersedia di pasaran dalam waktu dekat. Realme menyatakan bahwa mereka akan membagikan informasi lebih lanjut pada tanggal 27 Agustus mendatang.

Perkembangan ini menunjukkan bahwa Realme serius dalam berinovasi di bidang teknologi baterai – sebuah aspek yang seringkali menjadi titik lemah smartphone modern. Dengan komitmen mereka untuk tetap menghadirkan fitur premium dengan harga terjangkau, kita patut menantikan apakah teknologi baterai ini nantinya akan bisa dinikmati oleh konsumen biasa.

Selain fokus pada baterai, Realme juga diketahui sedang mengembangkan berbagai inovasi lain. Keberadaan iklan di smartphone Realme mungkin menjadi salah satu cara mereka menjaga harga tetap kompetitif sambil terus berinovasi. Dan bagi Anda yang tertarik dengan kemampuan fotografi, kamera 64MP pada smartphone Realme juga patut diperhitungkan.

Jadi, apakah era smartphone dengan baterai yang bisa bertahan berhari-hari tanpa charging sudah di depan mata? Jawabannya mungkin akan kita dapatkan pada pengumuman Realme tanggal 27 Agustus nanti. Satu hal yang pasti: kompetisi inovasi baterai smartphone semakin memanas, dan konsumen yang akan menikmati hasilnya.

Google Paksa Baterai Pixel 10 Degradasi Lebih Cepat, Tak Bisa Dimatikan!

0

Telset.id – Bayangkan jika Anda tidak bisa menonaktifkan fitur yang justru memaksa baterai smartphone Anda menurun performanya lebih cepat? Itulah yang terjadi pada Pixel 10 series terbaru Google. Fitur Battery Health Assistance, yang sebelumnya sudah diterapkan di Pixel 9a, kini resmi diperluas ke seri Pixel 10. Dan inilah yang paling mengkhawatirkan: fitur ini tidak bisa dimatikan.

Battery Health Assistance bekerja dengan mengurangi kecepatan pengisian daya dan tegangan baterai untuk—menurut klaim Google—menjaga kesehatan sel baterai. Namun, yang terjadi justru sebaliknya: setelah 200 siklus pengisian, fitur ini mulai memaksa degradasi baterai secara bertahap. Artinya, jika Anda mengisi daya Pixel 10 sekali sehari, dalam waktu kurang dari setahun, kapasitas baterai Anda sudah akan berkurang.

Ilustrasi baterai Pixel 10 yang terdegradasi

Lalu, mengapa Google mengambil langkah seperti ini? Salah satu alasan yang paling mungkin adalah insiden Pixel 6a yang sempat terbakar dan membahayakan penggunanya. Dengan membatasi performa baterai lebih awal, Google berharap dapat mencegah skenario berbahaya seperti itu terulang. Namun, apakah ini solusi yang tepat? Atau justru pengakuan kegagalan dalam memastikan keamanan baterai sejak awal?

Menurut pernyataan resmi Google kepada Android Authority, fitur ini akan menurunkan tegangan baterai secara bertahap mulai dari 200 siklus pengisian hingga mencapai 1.000 siklus. Tujuannya adalah untuk “menstabilkan performa dan penuaan baterai”. Namun, yang tidak dijelaskan adalah mengapa target siklusnya begitu rendah dibandingkan pesaing seperti Samsung, yang mampu mempertahankan 80% kapasitas baterai hingga 2.000 siklus.

Bagi pengguna yang sering menguras baterai hingga lebih dari dua kali sehari, degradasi ini bisa terjadi bahkan lebih cepat. Bayangkan: dalam hitungan bulan, Anda sudah harus menerima kenyataan bahwa daya tahan baterai Pixel 10 Anda tidak lagi seperti awal. Dan yang paling menyebalkan, Anda tidak punya pilihan untuk menghentikannya.

Lalu, apakah ada alternatif? Beberapa brand lain, seperti ASUS, telah lama menghadirkan fitur pengaturan baterai yang lebih fleksibel. Misalnya, Zenfone Go menawarkan kontrol lebih besar atas pengisian daya, sementara fitur unggulannya memungkinkan pengguna memilih antara performa maksimal atau umur baterai lebih panjang.

Sayangnya, Google sepertinya belum belajar dari pendekatan yang lebih user-friendly ini. Alih-alih memberikan opsi, mereka memaksakan satu kebijakan untuk semua pengguna—tanpa peduli apakah Anda seorang heavy user atau hanya menggunakan smartphone untuk keperluan dasar.

Apakah ini akhir dari era baterai tahan lama di Pixel? Mungkin belum. Tapi yang pasti, keputusan Google ini menuai kritik dari banyak kalangan. Jika memang tujuannya adalah keamanan, mengapa tidak meningkatkan kualitas baterai sejak awal? Atau setidaknya, berikan opsi kepada pengguna untuk memilih antara keamanan ekstra atau performa maksimal.

Sementara itu, pengguna Pixel 10 tidak punya banyak pilihan. Mereka harus menerima bahwa baterai smartphone mereka akan terdegradasi lebih cepat, tanpa bisa melakukan apa-apa. Kecuali, tentu saja, beralih ke brand lain—yang sayangnya, tidak selalu menjamin kebijakan yang lebih baik.

Dengan rilis Android 16 yang membawa banyak fitur baru, harapannya Google juga mempertimbangkan kembali kebijakan baterai ini. Atau setidaknya, memberikan transparansi lebih besar kepada pengguna tentang apa yang sebenarnya terjadi di balik layar.

Hingga saat ini, Google belum memberikan penjelasan mendetail mengapa Battery Health Assistance harus dimulai pada 200 siklus—angka yang terbilang sangat rendah untuk standar industri. Yang jelas, keputusan ini menuai pro dan kontra. Di satu sisi, keamanan memang harus diutamakan. Di sisi lain, mengambil alih kontrol atas perangkat yang sudah dibeli pengguna rasanya kurang etis.

Jadi, apa pendapat Anda? Apakah Anda rela mengorbankan performa baterai untuk keamanan ekstra? Atau justru merasa ini adalah bentuk pembatasan yang tidak perlu? Bagikan pandangan Anda di kolom komentar.

Jensen Huang Puji TSMC: “Siapa Beli Saham TSMC, Orang Pintar!”

0

Telset.id – Jika Anda berpikir NVIDIA adalah satu-satunya raksasa di balik revolusi AI, pikirkan lagi. Kunjungan terbaru CEO NVIDIA Jensen Huang ke Taiwan membuktikan bahwa TSMC adalah tulang punggung sebenarnya dari semua kesuksesan itu. Dalam setiap kesempatan berbicara dengan media, Huang tak henti-hentinya memuji mitra strategisnya tersebut, bahkan menyebut siapa pun yang membeli saham TSMC sebagai “orang pintar”. Lalu, apa sebenarnya yang membuat TSMC begitu istimewa di mata NVIDIA?

NVIDIA, sebagai pemimpin dalam komputasi AI, sepenuhnya bergantung pada kemampuan manufaktur canggih TSMC. Tanpa pabrikan chip asal Taiwan ini, mustahil bagi NVIDIA untuk memproduksi arsitektur terbaru mereka seperti Blackwell Ultra, apalagi menyiapkan generasi berikutnya, Rubin. Huang mengungkapkan bahwa produksi Blackwell Ultra telah berhasil sepenuhnya, berkat upaya gigih TSMC dalam memastikan produk akhir yang berkualitas tinggi. Bahkan, Rubin sudah dalam tahap produksi percobaan di TSMC, menunjukkan betapa eratnya kolaborasi kedua perusahaan ini.

Man holding a signed photo alongside two others in a well-lit room.

Kunjungan Huang ke Taiwan bukan sekadar formalitas. Dia secara khusus bertemu dengan para pemimpin TSMC untuk menyampaikan terima kasih atas kolaborasi ekstensif dalam pengembangan produk komputasi. Dalam percakapan dengan media, Huang menegaskan bahwa TSMC akan sibuk selama berbulan-bulan ke depan, menangani permintaan yang terus melonjak. Hal ini sejalan dengan laporan sebelumnya bahwa TSMC tetap percaya diri di tengah kekhawatiran tarif global, menunjukkan ketahanan bisnis mereka di pasar yang fluktuatif.

NVIDIA telah berevolusi menjadi pelanggan terbesar TSMC, dan masa depan tampaknya akan semakin cerah bagi kedua belah pihak. Dengan kemajuan komputasi yang terjadi secara cepat, permintaan akan chip yang lebih powerful tidak akan surut. Huang mengungkapkan bahwa enam chip baru dari lini Rubin, termasuk GPU baru, CPU Vera Rubin, dan beberapa antarmuka jaringan, sedang dipersiapkan di TSMC. Fondasi semua produk ini dibangun bersama raksasa Taiwan, dan Huang tampaknya tidak bisa berterima kasih cukup pada TSMC.

Kemungkinan NVIDIA beralih ke mitra chip lain sangat kecil untuk saat ini. Ekspansi TSMC di AS juga menunjukkan bahwa kemitraan ini akan bertahan selama bertahun-tahun mendatang. Ini adalah kabar baik bagi investor, mengingat pernyataan Huang bahwa membeli saham TSMC adalah keputusan cerdas. Namun, tentu saja, kesuksesan TSMC tidak lepas dari tantangan, seperti yang terlihat dari penurunan laba kuartal ketiga 2023 karena lesunya bisnis chipset.

Jensen Huang and TSMC CEO Dr. C.C. Wei sharing a moment during a meeting.

Di tengah persaingan global, TSMC bukan satu-satunya pemain. Perusahaan seperti Intel juga berusaha keras untuk tetap relevan, bahkan dengan langkah drastis seperti rencana PHK 30% karyawan. Namun, TSMC tampaknya unggul dalam hal teknologi dan kepercayaan dari pelanggan besar seperti NVIDIA. Ini membuktikan bahwa dalam industri chip, bukan hanya soal memiliki teknologi canggih, tetapi juga kemampuan untuk menjalin kemitraan strategis yang saling menguntungkan.

Jadi, apa artinya semua ini bagi Anda? Jika Anda adalah investor, pernyataan Huang mungkin patut dipertimbangkan. Jika Anda adalah penggemar teknologi, ini adalah pengingat bahwa di balik setiap terobosan AI, ada kolaborasi manusia dan mesin yang rumit, dipimpin oleh visioner seperti Jensen Huang dan tim TSMC. Dan bagi dunia tech secara keseluruhan, kemitraan NVIDIA-TSMC adalah contoh sempurna bagaimana sinergi dapat mendorong inovasi ke level berikutnya.

Dengan Rubin di cakrawala dan Blackwell Ultra yang sudah sukses diproduksi, masa depan komputasi AI tampaknya akan didominasi oleh duo NVIDIA dan TSMC. Siapa sangka bahwa kunjungan sederhana seorang CEO ke Taiwan bisa mengungkap begitu banyak hal tentang masa depan teknologi? Mungkin inilah saatnya kita semua belajar menghargai peran TSMC, sama seperti yang dilakukan Jensen Huang.

ROG Xbox Ally Segera Hadir di Indonesia

0

Telset.id – Bayangkan bermain game Xbox terbaru dengan performa maksimal, di mana saja, kapan saja. Itulah yang dijanjikan ROG Xbox Ally, handheld gaming console terbaru hasil kolaborasi ASUS ROG dan Xbox yang baru saja memukau dunia di Gamescom 2025. Apakah ini akhir dari dominasi konsol rumahan?

Dalam industri gaming yang terus berkembang, kehadiran perangkat handheld yang powerful bukan lagi sekadar alternatif, melainkan kebutuhan. ROG Xbox Ally hadir menjawab tantangan tersebut dengan menggabungkan kekuatan ROG Ally dan ROG Ally X, menciptakan pengalaman gaming generasi terbaru yang benar-benar luar biasa. Bagaimana detailnya? Simak ulasan mendalam dari Telset.id.

ROG Xbox Ally tidak main-main dengan spesifikasinya. Perangkat ini hadir dalam dua varian: ROG Xbox Ally dan ROG Xbox Ally X. Varian standar ditenagai prosesor AMD Ryzen Z2 A ultra-efisien dengan empat inti Zen 2 dan delapan thread, serta delapan inti GPU RDNA 2. Dilengkapi RAM 16GB LPDDR5X-6400 dan SSD M.2 512GB, performanya dijamin mumpuni untuk game-game terbaru. Baterai 60Wh memastikan Anda bisa bermain lebih lama tanpa khawatir kehabisan daya.

Bagi yang menginginkan lebih, ROG Xbox Ally X menawarkan AMD Ryzen AI Z2 Extreme, APU 8-core/16-thread Zen 5 terbaru, GPU RDNA 3.5 dengan 16 inti, serta NPU terintegrasi. NPU ini menghadirkan fitur berbasis AI seperti Automatic Super Resolution yang akan tersedia awal 2026, meningkatkan kualitas visual dan frame rate pada game beresolusi rendah. Ditambah RAM 24GB LPDDR5X-8000, SSD M.2 1TB, dan baterai 80Wh, varian ini benar-benar dirancang untuk para gamer hardcore.

Pengalaman Xbox Sesungguhnya di Genggaman

Ditenagai Windows 11, ROG Xbox Ally dioptimalkan untuk meminimalkan proses latar belakang, sehingga daya sistem dialokasikan maksimal untuk gaming. Fitur seperti library game terintegrasi, tombol Xbox khusus, dan Game Bar yang ditingkatkan menghadirkan pengalaman Xbox yang autentik dalam format handheld. Armoury Crate Special Edition memungkinkan pengaturan profil daya, sensitivitas joystick, dan lainnya dengan mudah.

ROG Xbox Ally juga mendapat manfaat dari program Handheld Compatibility terbaru Xbox, di mana tim Xbox menguji dan mengoptimalkan ribuan game untuk pengalaman handheld yang sempurna. Game dengan badge “Handheld Optimized” siap dimainkan optimal sejak awal, sementara badge “Mostly Compatible” menandakan game yang mungkin butuh penyesuaian kecil.

Fitur Inovatif untuk Masa Depan Gaming

Xbox terus mengembangkan fitur-fitur baru untuk pengalaman handheld, seperti advanced shader delivery yang memungkinkan aplikasi Xbox memuat shader game selama download. Fitur ini akan tersedia saat peluncuran untuk beberapa game dan diperluas ke lebih banyak game ke depannya. Dengan advanced shader delivery, game dapat diluncurkan lebih cepat dan berjalan lebih mulus.

Fleksibilitas ROG Xbox Ally juga patut diacungi jempol. Anda bisa mengunduh dan menginstal game untuk dimainkan secara lokal, streaming dari cloud, atau menggunakan Remote Play dari konsol Xbox lain. Dukungan untuk game baru akan terus diperbarui seiring waktu, memastikan Anda selalu mendapatkan pengalaman terbaik.

Peluncuran ROG Xbox Ally di Gamescom 2025 semakin meriah dengan kehadiran aktor GTA V ternama Ned Luke dan Shawn Fonteno. Booth ROG memungkinkan pengunjung mencoba langsung perangkat untuk pertama kalinya, sementara Xbox mengadakan acara khusus yang bisa disaksikan online.

ROG Xbox Ally dan ROG Xbox Ally X akan meluncur di pasar global pada akhir kuartal tahun ini. Untuk Indonesia, persiapkan diri Anda untuk pengalaman handheld gaming console terbaik yang segera hadir. Pantau terus perkembangan terbaru di situs resmi ROG dan jangan lewatkan informasi terkini di Telset.id.

Dengan spesifikasi gahar dan fitur inovatif, ROG Xbox Ally bukan sekadar handheld biasa. Ini adalah bukti bahwa masa depan gaming ada di genggaman Anda. Siapkah Anda menyambutnya?

Galaxy Watch Ultra 2025: Titanium Blue dan Memori 64GB untuk Pengalaman Outdoor Terbaik

0

Telset.id – Bayangkan Anda sedang melakukan trail running di pegunungan, jauh dari jangkauan sinyal, namun tetap bisa mengakses peta offline dan mendengarkan playlist favorit tanpa membawa smartphone. Itulah yang ditawarkan varian terbaru Galaxy Watch Ultra 2025, yang tak hanya menghadirkan warna Titanium Blue yang stylish, tetapi juga memori jumbo 64GB untuk pengalaman luar ruangan yang lebih bebas dan menyenangkan.

Sejak diluncurkan akhir tahun lalu, Galaxy Watch Ultra telah menjadi pilihan utama para sport enthusiast berkat desain premium dan fitur tangguhnya. Kini, Samsung Electronics Indonesia kembali menghadirkan inovasi terbaru dengan meningkatkan kapasitas penyimpanan hingga dua kali lipat dan menawarkan warna baru yang elegan. Perangkat ini dirilis secara resmi di Indonesia pada 25 Agustus 2025, dengan harga Rp8.299.000 dan promo menarik selama periode tertentu.

Menurut Annisa Maulina, MX Product Marketing Senior Manager Samsung Electronics Indonesia, Galaxy Watch Ultra mendapatkan sambutan positif dari para pencinta smartwatch powerful. “Kini kami hadirkan pilihan baru dengan desain yang semakin stylish, memori lebih besar 64GB, One UI 8, serta fitur-fitur tangguh untuk berbagai jenis olahraga,” ujarnya. Dengan upgrade ini, Samsung semakin memperkuat posisinya di pasar wearable device Indonesia.

Memori 64GB: Kebebasan Tanpa Batas untuk Aktivitas Outdoor

Peningkatan kapasitas memori hingga 64GB menjadi salah satu fitur unggulan varian terbaru Galaxy Watch Ultra. Upgrade ini dirancang khusus untuk pengguna yang ingin beraktivitas di luar ruangan tanpa terlalu bergantung pada smartphone. Dengan penyimpanan yang lebih besar, pengguna dapat menyimpan lebih banyak lagu, peta offline, dan aplikasi olahraga langsung di jam tangan.

Bagi Anda yang gemar trail running di medan pegunungan atau perbukitan, fitur ini tentu sangat menguntungkan. Anda tidak perlu khawatir kehilangan arah karena dapat mengakses navigasi jalur secara offline, sambil tetap mendengarkan musik favorit. Pengalaman outdoor menjadi lebih praktis dan menyenangkan, memberikan kebebasan penuh saat berolahraga.

Sebagai perbandingan, varian sebelumnya hanya menawarkan kapasitas memori yang lebih terbatas. Dengan adanya peningkatan ini, Galaxy Watch Ultra semakin cocok untuk berbagai aktivitas ekstrem, dari hiking hingga diving. Penyimpanan yang besar juga memungkinkan pengguna untuk menyimpan data kesehatan dan olahraga dalam jumlah banyak, tanpa perlu khawatir kehabisan space.

Titanium Blue: Estetika Premium untuk Gaya Hidup Modern

Warna baru Titanium Blue tidak sekadar menawarkan variasi tampilan, tetapi juga mencerminkan perpaduan sempurna antara fungsionalitas dan estetika. Desainnya yang stylish cocok untuk berbagai occasion, dari sesi olahraga hingga aktivitas sehari-hari. Material tangguh yang digunakan membuat jam tangan ini tahan banting dan mampu bertahan di kedalaman lautan, menjadikannya teman setia dalam setiap petualangan.

Bagi Anda yang memperhatikan penampilan, Titanium Blue memberikan pilihan personalisasi yang lebih luas. Warna ini tidak hanya membuat Galaxy Watch Ultra terlihat lebih premium, tetapi juga relevan dengan gaya hidup modern yang menuntut keseimbangan antara performa dan estetika. Dengan desain yang elegan, perangkat ini siap menemani Anda dari gym hingga ke meeting penting.

Kehadiran warna baru ini juga menunjukkan komitmen Samsung dalam memahami kebutuhan konsumen. Seperti yang pernah dibocorkan sebelumnya, Samsung terus berinovasi dalam hal desain dan warna untuk menarik minat berbagai segmen pengguna.

One UI 8 Watch dan Fitur AI untuk Kesehatan yang Lebih Optimal

Selain upgrade hardware, varian terbaru Galaxy Watch Ultra juga dilengkapi dengan One UI 8 Watch yang membawa berbagai fitur kesehatan canggih. Sistem antarmuka terbaru ini menghadirkan Bedtime Guidance untuk mengoptimalkan kualitas tidur, Vascular Load untuk mengukur tingkat stress pada sistem vascular saat tidur, dan Antioxidant Index untuk mengukur kadar karotenoid dalam tubuh.

Fitur-fitur tersebut dirancang untuk membantu pengguna membentuk kebiasaan hidup sehat sehari-hari. Misalnya, seorang pelari maraton dapat memanfaatkan Vascular Load untuk memantau kondisi tubuh setelah latihan berat. Data yang terekam dapat digunakan untuk menyesuaikan pola istirahat dan nutrisi agar tubuh lebih cepat pulih.

Bedtime Guidance juga memberikan rekomendasi personal untuk menjaga kualitas tidur, sehingga pengguna tidak hanya fokus pada performa olahraga, tetapi juga mendapatkan keseimbangan kesehatan yang menyeluruh. Dengan manfaat nyata ini, Galaxy Watch Ultra menjadi partner kesehatan harian yang tidak hanya mencatat data, tetapi juga memberikan insight yang dapat langsung ditindaklanjuti.

Seperti yang dilaporkan dalam artikel sebelumnya, Samsung memang serius dalam mengembangkan fitur kesehatan untuk wearable device-nya. Upgrade software ini semakin memperkuat posisi Galaxy Watch Ultra sebagai smartwatch terdepan di pasaran.

Harga dan Promo Menarik

Galaxy Watch Ultra warna Titanium Blue dengan memori 64GB dibanderol dengan harga Rp8.299.000. Untuk periode 25 Agustus hingga 15 September 2025, pembeli dapat menikmati cashback Purchase with Purchase senilai Rp1.600.000. Dengan harga cicilan mulai dari Rp691.583 per bulan, perangkat ini semakin terjangkau untuk berbagai kalangan.

Harga yang kompetitif ini membuat Galaxy Watch Ultra menjadi pilihan menarik dibandingkan smartwatch premium lainnya. Seperti yang pernah kami laporkan, Samsung selalu berusaha menawarkan nilai terbaik untuk setiap produknya.

Bagi Anda yang ingin memiliki pengalaman monitor kesehatan dan gaya hidup aktif yang lebih maksimal, Galaxy Watch Ultra varian terbaru layak dipertimbangkan. Dengan kombinasi desain stylish, performa tangguh, dan fitur kesehatan canggih, perangkat ini siap menemani setiap aktivitas olahraga Anda.

Informasi lebih lanjut dapat diperoleh melalui www.samsung.com/id. Jangan lewatkan kesempatan untuk memiliki smartwatch yang tidak hanya functional tetapi juga fashionable ini.

OPPO Ramaikan LaLaLa Festival 2025 dengan Pengalaman Kreatif Gen Z

0

Telset.id – Jika Anda berpikir festival musik hanya soal panggung dan penampilan artis, siap-siap terkejut. OPPO, sebagai Official Smartphone Partner LaLaLa Festival 2025, membuktikan bahwa teknologi dan musik bisa bersatu dalam sebuah simfoni pengalaman kreatif yang tak terlupakan bagi generasi muda.

LaLaLa Festival 2025 yang digelar di JIExpo Kemayoran berhasil menyedot perhatian ribuan pengunjung, terutama Gen Z dan millennial, dengan tema “Artificial Forest” dan line-up musisi internasional serta lokal seperti LANY, Camila Cabello, dan Black Eyed Peas. Di tengah kemeriahan itu, OPPO hadir bukan sekadar sebagai sponsor, melainkan sebagai bagian tak terpisahkan dari pengalaman festival itu sendiri.

Mengusung Reno14 Series, OPPO berhasil mencuri perhatian dengan menghadirkan pengalaman kreatif melalui teknologi kamera AI, spot hangout interaktif, dan momen estetik khas festival. Kehadiran brand teknologi global ini semakin menegaskan posisinya sebagai pemain yang benar-benar memahami aspirasi dan gaya hidup anak muda Indonesia.

Lebih Dari Sekadar Sponsor: OPPO dan Strategi Menyentuh Hati Generasi Muda

Patrick Owen, Vice President OPPO Indonesia, menyatakan dengan tegas: “OPPO sangat memahami anak muda datang ke festival bukan hanya untuk menonton, tetapi juga untuk merasakan suasana dan membagikan momen.” Pernyataan ini bukan sekadar jargon marketing, melainkan cerminan dari strategi yang telah terbukti efektif.

Regina Phoenix, Content Creator yang hadir dalam festival, membagikan pengalamannya: “Aku ngga pernah merasa se-dingertiin ini sama smartphone selain OPPO. Aku benar-benar butuh smartphone yang memang hasil fotonya jernih dan seterang ini kaya di OPPO Reno14 ini, sesuai dengan kebutuhan aku sebagai content creator.” Testimoni spontan ini menunjukkan bagaimana OPPO berhasil menyentuh kebutuhan nyata generasi muda.

Dalam dunia di mana konten visual menjadi mata uang sosial, OPPO memahami bahwa anak muda tidak hanya ingin menghadiri konser, tetapi juga mengabadikan dan membagikan momen tersebut. Reno14 Series hadir sebagai jawaban atas kebutuhan tersebut, dengan fitur-fitur canggih yang dirancang khusus untuk kondisi festival.

AI Flash Photography: Menangkap Magia Panggung di Tengah Kerumunan

Salah satu tantangan terbesar dalam memotret konser adalah kondisi pencahayaan yang berubah-ubah dan gerakan artis yang cepat. OPPO Reno14 Series menjawab tantangan ini dengan AI Flash Photography yang memastikan wajah tetap jernih dan berwarna, sementara panggung tetap hidup dengan hasil yang dramatis dan estetik.

Fitur ini bukan sekadar gimmick teknologi, melainkan solusi nyata bagi anak muda yang ingin menghasilkan konten berkualitas tinggi tanpa perlu membawa peralatan fotografi profesional. Hasilnya? Foto-foto yang langsung FYP-able dan siap dibagikan ke media sosial.

4K Video & AI Livephoto: Mengabadikan Energi yang Tak Terulang

Setelah foto, tentu video menjadi bagian tak terpisahkan dari pengalaman festival. Reno14 Series mampu merekam video kualitas 4K yang stabil dengan audio tetap jernih, bahkan di tengah lautan penonton dan dentuman bass yang menggema.

Yang membuatnya istimewa adalah AI Livephoto yang bisa menangkap momen estetik seperti dance bareng teman di tengah crowd, lalu mengubahnya menjadi potret hidup yang penuh ekspresi. Bayangkan bisa memutar kembali hasilnya dan merasa seperti kembali menari di tengah festival, lengkap dengan suasana dan vibe aslinya.

AI Editor 2.0: Dari Crowd ke FYP Tanpa Nunggu

Saat konser usai dan euforia masih terasa, AI Editor 2.0 memastikan momen terbaik bisa langsung disempurnakan tanpa perlu pindah aplikasi atau buka laptop. AI Recompose otomatis menyusun ulang komposisi foto agar terlihat seperti hasil fotografer profesional, sementara AI Perfect Shot memastikan ekspresi setiap orang di foto grup tetap maksimal.

Dalam hitungan detik, hasilnya siap dibagikan malam itu juga, saat euforia LaLaLa Festival 2025 masih terasa dan sempurna untuk menghiasi media sosial dengan hasil yang keren dan layak menjadi konten viral.

OPPO Reno14 Series Hangout Zone: Ruang Kreativitas di Tengah Festival

Tidak lengkap rasanya festival anak muda tanpa spot hangout seru. OPPO menghadirkan OPPO Reno14 Series Hangout Zone dengan desain futuristik yang instagramable. Di sini, anak muda bisa bersantai, bertemu teman baru, atau sekadar menambah koleksi foto estetik.

Instalasi interaktif seperti AI Flash Photobooth, Mermaid Crush Photobooth, hingga IP69 Experience selalu dipadati anak muda yang penasaran mencoba. Mermaid Crush Photobooth bahkan menjadi salah satu spot paling hits dengan antrian panjang, membuktikan bagaimana OPPO selalu menghadirkan pengalaman yang dekat dengan dunia anak muda.

Patrick Owen menambahkan: “Musik dan teknologi sama-sama punya kekuatan untuk menghubungkan orang. Melalui kolaborasi ini, kami ingin membuktikan bahwa dengan Reno14 Series, setiap anak muda bisa menjadi kreator yang membagikan kisah festival mereka dengan cara yang paling indah.”

Komitmen Jangka Panjang OPPO di Dunia Generasi Muda

Kehadiran OPPO di LaLaLa Festival 2025 bukanlah aksi satu kali. Ini adalah bagian dari komitmen jangka panjang brand teknologi global ini dalam memahami dan tumbuh bersama generasi muda Indonesia. Sebagai brand yang konsisten menghadirkan inovasi kamera berbasis AI, desain premium, dan pengalaman yang selaras dengan gaya hidup generasi muda, OPPO menunjukkan dedikasinya untuk menjadi lebih dari sekadar produsen smartphone.

Ke depan, OPPO berjanji akan terus hadir di berbagai ruang kreatif, festival, dan kegiatan anak muda, sebagai pembuktian konsistensi brand dalam menginspirasi dan menemani perjalanan hidup generasi ini. “OPPO ingin menjadi bagian dari perjalanan hidup anak muda Indonesia, menghadirkan inovasi yang menginspirasi, teknologi yang mempermudah, dan pengalaman yang menghubungkan orang dengan hal-hal yang mereka cintai,” tutup Patrick Owen.

Bagi yang tertarik memiliki partner konser yang telah teruji di LaLaLa Festival 2025, OPPO menghadirkan Reno14 Pro 5G dengan konfigurasi 12GB/512GB seharga Rp10.999.000, Reno14 5G mulai dari Rp7.499.000, dan Reno14 F 5G mulai dari Rp5.599.000. Seluruh perangkat sudah tersedia di berbagai channel penjualan OPPO di seluruh Indonesia.

Jadi, apakah OPPO berhasil membuktikan diri sebagai brand yang benar-benar memahami generasi muda? Dari antrian panjang di photobooth, testimoni spontan pengunjung, hingga hasil foto dan video yang membanjiri media sosial, jawabannya jelas: ya. Dan ini baru awal.

Syberia Remastered Rilis November 2025, Hadir Juga di VR Meta Quest 3

0

Telset.id – Sudah siap untuk kembali menjelajah dunia misterius Syberia? Microids baru saja mengumumkan tanggal rilis resmi untuk Syberia Remastered, versi yang disebut-sebut sebagai “sepenuhnya dimodernisasi” dari game klasik yang pertama kali diumumkan awal tahun ini. Seperti yang telah lama dinantikan, game ini akan tersedia di PC, PS5, dan Xbox Series X/S pada 6 November 2025. Tapi tunggu dulu—ternyata ada kejutan lain: game ini juga akan meluncur di platform VR, khususnya Meta Quest 3, tepat seminggu setelah rilis versi konsol dan PC, yaitu pada 13 November 2025.

Bagi Anda yang belum familiar, Syberia adalah game petualangan point-and-click legendaris yang pertama kali rilis pada 2002. Ceritanya mengikuti Kate Walker, seorang pengacara dari New York yang melakukan perjalanan ke daerah terpencil di Pegunungan Alpen Prancis. Bersama rekannya, Oscar—sebuah automaton—Kate berusaha menemukan Hans Voralberg, seorang penemu yang terobsesi dengan penemuan yang dianggap mustahil: menemukan mammoth terakhir yang masih hidup di pulau mistis, Syberia. Game ini dikenal karena narasi yang dalam, teka-teki yang menantang, serta dunia yang memikat.

Trailer Before/After Syberia Remastered menunjukkan peningkatan visual signifikan

Bersamaan dengan pengumuman tanggal rilis dan versi VR, Microids juga merilis trailer ‘Before/After’ yang memamerkan peningkatan visual yang signifikan. Trailer ini membandingkan adegan-adegan dari versi asli dengan yang sudah diremaster, menunjukkan peningkatan detail tekstur, pencahayaan, serta resolusi yang lebih tajam. Namun, bagi penggemar setia, peningkatan visual mungkin bukan hal utama yang dinanti. Mereka lebih penasaran dengan apa yang dilakukan Microids terhadap teka-teki yang didesain ulang, serta perbaikan kualitas hidup yang dijanjikan akan membuat pengalaman bermain Syberia menjadi lebih mulus dan menyenangkan.

Microids menyatakan bahwa remaster ini tidak hanya sekadar meningkatkan grafis, tetapi juga melakukan penyesuaian pada mekanik permainan untuk memastikan bahwa game tetap relevan dengan standar modern. Ini termasuk antarmuka yang lebih intuitif, kontrol yang disesuaikan untuk platform terkini, serta dukungan resolusi tinggi. Bagi yang bermain di konsol next-gen seperti PS5 dan Xbox Series X/S, pemain dapat menikmati performa yang lebih stabil dan waktu loading yang lebih cepat.

Yang menarik, meskipun game ini akan tersedia secara digital di semua platform, Microids juga mengumumkan bahwa versi fisik akan dirilis khusus untuk PS5 dan Xbox Series X/S. Sayangnya, versi fisik ini hanya akan tersedia di Inggris Raya, yang mungkin sedikit mengecewakan bagi kolektor di luar wilayah tersebut. Namun, bagi yang lebih memilih kemudahan akses digital, game ini tentu akan mudah didapatkan melalui store resmi masing-masing platform.

Lalu, bagaimana dengan versi VR? Kehadiran Syberia Remastered di Meta Quest 3 membuka dimensi baru bagi pengalaman bermain. Pemain dapat benar-benar merasa berada di dalam dunia Syberia, menjelajahi lingkungan yang indah namun penuh teka-teki secara immersif. Microids belum memberikan detail lebih lanjut tentang adaptasi kontrol atau fitur khusus VR, tetapi ini jelas menjadi angin segar bagi para penggemar VR yang haus akan konten berkualitas.

Dengan semakin banyaknya game klasik yang mendapatkan sentuhan remaster atau remake, seperti yang juga terjadi pada Telkomsel Rilis Game RPG Three Kingdoms: Quest of Infinity atau Telkomsel Rilis Game Rise of Nowlin, Download Disini!, Syberia Remastered hadir di waktu yang tepat. Game ini tidak hanya menarik bagi penggemar lama yang ingin bernostalgia, tetapi juga bagi generasi baru pemain yang mungkin belum pernah mencicipi keunikan cerita dan gameplay Syberia.

Jadi, apakah Syberia Remastered akan berhasil memadukan pesona klasik dengan sentuhan modern? Jawabannya akan kita dapatkan November mendatang. Sementara itu, bagi Anda yang ingin mempersiapkan diri, mungkin tidak ada salahnya mencoba game-game lain yang sudah tersedia, atau memanfaatkan tools seperti Samsung GameDriver untuk mengoptimalkan perangkat gaming Anda. Siapkah Anda untuk petualangan epik Kate Walker yang lebih hidup dan memukau?

Google AI Mode Ekspansi Global, Fitur Booking Restoran Lebih Cerdas

0

Telset.id – Bayangkan bisa memesan meja di restoran favorit hanya dengan mengetik permintaan sederhana, lalu AI yang mengurus sisanya. Itulah yang kini ditawarkan Google melalui pembaruan besar pada AI Mode di Search. Fitur baru yang “agentic” ini tidak hanya membuat reservasi makan jadi lebih mudah, tetapi juga menandai perluasan signifikan jangkauan global AI Mode Google.

Diumumkan pada 21 Agustus, pembaruan ini disebut-sebut sebagai langkah terbesar sejauh ini untuk asisten pencarian berbasis AI milik Google. Yang paling mencolok adalah kemampuan baru yang memungkinkan pengguna membuat reservasi restoran dengan input yang lebih intuitif dan terintegrasi langsung dengan layanan booking populer. Pengguna cukup mengetik detail seperti tanggal, waktu, jumlah orang, jenis masakan, dan lokasi—lalu AI Google akan menampilkan opsi dengan ketersediaan real-time dari platform seperti OpenTable, Resy, dan Tock. Begitu menemukan yang cocok, tinggal ketuk dan Anda langsung diarahkan ke halaman pemesanan.

Sayangnya, untuk sementara, fitur canggih ini hanya tersedia bagi pelanggan Google AI Ultra di AS—dengan biaya langganan mencapai $249,99 per bulan. Ini merupakan bagian dari eksperimen “Agentic capabilities in AI Mode” dalam Search Labs. Meski demikian, perluasan AI Mode sendiri sudah menjangkau 180 negara dan wilayah baru, termasuk banyak yang sebelumnya belum tersentuh. Hingga kini, fitur tersebut hanya bisa diakses di AS, India, dan Inggris.

AI Mode Kini Hadir di Lebih Banyak Negara

Ekspansi global AI Mode adalah kabar gembira bagi pengguna di luar tiga negara awal. Meski untuk saat ini hanya dalam bahasa Inggris, langkah ini jelas memperluas akses terhadap alat pencarian percakapan canggih Google. Bagi Anda yang penasaran dengan fitur serupa di platform lain, tak ada salahnya menyimak bagaimana Google memperkuat AI Mode dengan fitur baru Gemini 2.5 Pro dan Deep Search yang mungkin segera menyusul.

Di wilayah yang sudah mendukung AI Mode, Google juga menyempurnakan hasil pencarian agar lebih sesuai dengan preferensi pengguna. Sistem sekarang memanfaatkan riwayat penelusuran, check-in di Maps, dan bahkan percakapan sebelumnya untuk memberikan rekomendasi yang lebih personal. Misalnya, untuk kategori kuliner, AI bisa menyarankan restoran Italia dengan tempat duduk outdoor jika itu adalah gaya yang sering Anda pilih.

Fitur berbagi (Share) yang baru juga memudahkan pengiriman shortlist yang dihasilkan AI kepada teman—cocok untuk merencanakan acara kelompok tanpa ribet. Ini membuka peluang kolaborasi yang lebih smooth, sesuatu yang mungkin juga dikembangkan dalam fitur seperti AI Mode di Circle to Search dengan fitur gaming.

Google memberikan sinyal bahwa kemampuan agentic tidak akan berhenti pada reservasi restoran. Kemitraan dengan layanan seperti Ticketmaster dan StubHub sedang dalam tahap lanjutan, membuka pintu untuk pemesanan tiket event, janji temu, dan layanan lainnya melalui AI. Ini mengukuhkan posisi Google dalam lanskap pencarian berbasis AI, yang sempat dipertanyakan sebagai pesaing ChatGPT Search.

Perkembangan AI dalam ekosistem Google juga selaras dengan inisiatif serupa di ranah telekomunikasi, seperti kolaborasi Indosat dan Google Cloud yang meluncurkan fitur pencarian AI di myIM3 dan bima+. Hal ini menunjukkan betapa AI telah menjadi tulang punggung inovasi tidak hanya di mesin pencari, tetapi juga layanan digital sehari-hari.

Lalu, bagaimana dengan pengguna di Indonesia? Meski fitur booking restoran belum tersedia, ekspansi AI Mode ke lebih banyak negara termasuk Indonesia membuka peluang fitur serupa hadir di kemudian hari. Sambil menunggu, tak ada salahnya mengikuti perkembangan perangkat entry-level yang tetap powerful seperti Xiaomi Redmi 15C dengan baterai monster yang bisa mendukung penggunaan AI sehari-hari.

Dengan pembaruan ini, Google tidak hanya meningkatkan pengalaman pengguna, tetapi juga mempertegas ambisinya dalam menghadirkan AI yang lebih kontekstual dan membantu. Apakah Anda siap menyambut era di mana AI tidak hanya mencari, tetapi juga bertindak?

Robot Vacuum Terbaru: Revolusi AI dan Lengan Mekanis di 2025

0

Telset.id – Dua tahun lalu, Narwal Freo hadir dan membuat kita semua terkesima. Rasanya seperti melompat ke masa depan: robot vacuum yang mampu membersihkan lantai dengan presisi, tanpa tersangkut kaus kaki atau kehabisan daya di tengah tugas. Saat itu, banyak yang bertanya-tanya—apakah ini puncak dari evolusi pembersih robot? Ternyata, tidak. Justru, itu baru permulaan.

Setelah menguji langsung dua flagship terbaru dari Eureka, saya menyadari bahwa perkembangan robot vacuum berjalan lebih cepat dari yang dibayangkan. Yang dulu hanya alat penyedot debu biasa, kini telah bertransformasi menjadi asisten cerdas berbasis AI. Mereka tak hanya membersihkan, tetapi juga “berpikir”, beradaptasi, dan bahkan mengambil tindakan fisik seperti mengangkat benda kecil dengan lengan mekanis. Inilah era baru di mana robot vacuum bukan sekadar gadget, melainkan bagian dari ekosistem teknologi rumah pintar yang semakin matang.

Perubahan paling mencolok adalah pada kemampuan teknis. Jika dulu suction power 20.000Pa terdengar seperti mimpi, kini itu sudah menjadi standar. Bahkan, beberapa model terbaru seperti Roborock Saros Z70 sudah dilengkapi lengan mekanis yang mampu memindahkan benda-benda kecil sebelum membersihkan area tersebut. Fitur AI tidak lagi sekadar tempelan—mereka bisa mengenali karpet, menghindari kabel, dan menyesuaikan strategi pembersihan berdasarkan jenis kotoran.

Roborock Saros Z70

Tak hanya startup, raksasa teknologi seperti Samsung dan DJI juga telah meramaikan pasar. Kehadiran mereka bukan tanpa alasan—robot vacuum kini dilihat sebagai produk konsumen mainstream, bukan lagi barang mewah yang hanya bisa dinikmati segelintir orang. Dengan persaingan yang ketat, harga pun semakin terjangkau. Anda tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam untuk mendapatkan performa pembersihan yang solid.

Lalu, apakah sekarang saat yang tepat untuk membeli robot vacuum? Jawabannya: iya, terutama jika Anda tinggal di ruangan terbatas seperti kamar atau kantor kecil. Cukup setel sekali, dan biarkan ia bekerja secara konsisten. Namun, untuk rumah besar dengan banyak penghalang dan denyang rumit, mungkin Anda masih perlu sedikit membantu—misalnya dengan membersihkan area tertentu secara manual atau menggunakan vacuum handheld sebagai pelengkap.

Roborock Saros Z70

Yang pasti, tren ini tidak akan berhenti di sini. Dalam waktu dekat, kita akan melihat model-model yang lebih cerdas, efisien, dan mungkin lebih terjangkau. Perusahaan seperti Dreame dan Xiaomi terus berinovasi, sementara Eureka sudah membuktikan bahwa lompatan teknologi dalam dua tahun terakhir sungguh signifikan.

Jadi, jika Anda masih ragu, pertimbangkan lagi. Robot vacuum bukan lagi sekadar pengganti sapu dan pel—mereka adalah investasi untuk menghemat waktu dan tenaga. Dan seperti yang ditunjukkan oleh Xiaomi dengan TV Q1E dan produk-produk lainnya, inovasi teknologi rumah tangga terus berjalan tanpa henti.

DJI Romo P

Bagaimana pendapat Anda? Apakah Anda sudah menggunakan robot vacuum di rumah, atau masih menunggu model yang lebih sempurna? Ceritakan pengalaman Anda di kolom komentar!

Samsung Galaxy Z TriFold Bocor: Ponsel Lipat Tiga dengan Fitur Multitasking Ekstrem

0

Telset.id – Bayangkan sebuah ponsel yang bisa dibuka menjadi tiga layar penuh, memungkinkan Anda menjalankan tiga aplikasi sekaligus tanpa kompromi. Itulah yang sedang dipersiapkan Samsung dengan Galaxy Z TriFold, perangkat lipat tiga pertama mereka yang mulai terungkap melalui berbagai bocoran menarik.

Berdasarkan informasi dari Sammobile, Samsung tidak sekadar menambah lipatan, tetapi benar-benar mendesain ulang cara kita berinteraksi dengan perangkat mobile. Galaxy Z TriFold diproyeksikan menjadi jawaban atas kebutuhan multitasking ekstrem yang selama ini belum terpenuhi oleh ponsel lipat konvensional.

Yang membedakan Galaxy Z TriFold dari pendahulunya seperti Galaxy Z Fold7 adalah pendekatan radikal terhadap produktivitas. Alih-alih memaksa aplikasi berbagi ruang layar dengan porsi tidak seimbang, Samsung memperkenalkan fitur “Split Trio” yang memungkinkan tiga aplikasi berjalan dalam jendela penuh, masing-masing berperilaku layaknya layar ponsel independen.

Fitur ini bukan sekadar gimmick, melainkan solusi nyata bagi profesional yang sering bekerja dengan multiple aplikasi secara bersamaan. Bayangkan Anda bisa membuka email, spreadsheet, dan aplikasi pesan secara bersamaan tanpa harus terus-menerus beralih antar aplikasi.

Selain fitur multitasking revolusioner, Galaxy Z TriFold juga akan menghadirkan kemampuan mirroring yang cerdas. Pengguna dapat memilih untuk menyalin tiga layar utama dari cover screen ke display yang lebih besar, memastikan konsistensi pengalaman dan kemudahan akses widget favorit. Namun, bagi yang menginginkan kebebasan lebih, opsi layout independen juga tersedia.

Ilustrasi konsep Samsung Galaxy Z TriFold dengan tiga layar terbuka

Dari sisi hardware, Samsung tidak main-main. Galaxy Z TriFold diprediksi akan menjalankan Android 16 dengan dukungan prosesor Snapdragon 8 Elite dari Qualcomm. Kombinasi ini menjanjikan performa yang mumpuni untuk menangani multitasking intensif sekaligus memastikan efisiensi daya.

Meski memiliki tiga lipatan, Samsung dikabarkan berhasil mempertahankan desain yang slim dengan baterai yang lebih besar. Kabar baik lainnya adalah komitmen Samsung terhadap update software selama tujuh tahun untuk OS dan security patch, memberikan jaminan keamanan dan kelangsungan penggunaan jangka panjang.

Untuk segmen kamera, TriFold kemungkinan akan mengadopsi setup triple-camera mirip dengan Galaxy Z Fold 7. Meski bukan fokus utama, kemampuan fotografi tetap diperhatikan untuk memenuhi kebutuhan pengguna premium.

Dari segi harga, bersiaplah untuk merogoh kocek dalam-dalam. Estimasi harga Galaxy Z TriFold berada di kisaran $2.500 hingga $3.000, menempatkannya langsung bersaing dengan Huawei Mate XT di pasar ultra-premium. Pertarungan sengit antara dua raksasa teknologi ini akan semakin memanaskan persaingan di segmen ponsel lipat tiga.

Peluncuran resmi Galaxy Z TriFold diperkirakan akan berlangsung pada akhir 2025 di acara Unpacked Samsung, atau mungkin tertunda hingga awal 2026. Waktu yang cukup lama memang, tetapi tampaknya Samsung ingin memastikan segala sesuatunya sempurna sebelum meluncurkan produk yang bisa menjadi game changer ini.

Perkembangan teknologi ponsel lipat memang semakin menarik. Tidak hanya Samsung dan Huawei, Xiaomi juga dikabarkan sedang mengembangkan ponsel layar fleksibel yang bisa dilipat tiga. Persaingan ini tentu akan menguntungkan konsumen dengan lebih banyak pilihan inovatif.

Galaxy Z TriFold bukan sekadar evolusi dari konsep ponsel lipat, melainkan lompatan besar yang bisa mendefinisikan ulang kategori perangkat mobile. Dengan fokus pada produktivitas tanpa batas dan portabilitas, Samsung berpotensi menciptakan segmen baru yang selama ini hanya ada dalam imajinasi pengguna.

Bagi Anda yang tertarik dengan perkembangan teknologi AI Samsung, jangan lewatkan Samsung Ballie yang siap meluncur sebagai robot AI pertama yang bisa menjadi sahabat Anda. Dunia teknologi memang terus berinovasi dengan tempo yang semakin cepat.

Jadi, apakah Anda siap untuk era baru ponsel lipat tiga? Dengan kemampuan multitasking yang belum pernah ada sebelumnya dan desain yang revolusioner, Galaxy Z TriFold berpotensi menjadi perangkat yang mengubah cara kita bekerja dan berinteraksi dengan teknologi mobile.

Serangan Siber Global Jadi Alarm, Saatnya Evaluasi Ketahanan Siber

0

Telset.id – Serangan siber global baru-baru ini yang mengeksploitasi celah keamanan SharePoint Server Microsoft berdampak pada lebih dari 9.000 organisasi di seluruh dunia, mendorong perusahaan di Indonesia untuk segera mengevaluasi dan memperkuat strategi ketahanan siber mereka.

Insiden ini, yang diumumkan Microsoft, menjadi alarm penting bagi dunia bisnis untuk menjaga kelangsungan operasional di tengah ancaman digital yang semakin kompleks. Pelaku kejahatan siber memanfaatkan celah pada aplikasi pihak ketiga atau vendor, lalu menggunakan kredensial yang dicuri untuk mengakses sistem utama secara bertahap.

Tony Lin, Senior Product Manager Data Protection Group Synology, menegaskan, “Tidak ada sistem yang sepenuhnya kebal terhadap serangan siber. Perbedaan utama antara perusahaan yang tangguh dan yang rentan di era digital terletak pada kemampuan mereka untuk pulih dengan cepat dan efektif setelah serangan siber terjadi.”

Serangan siber modern jarang terjadi secara frontal, sehingga perusahaan tidak bisa hanya mengandalkan firewall atau antivirus konvensional. Dibutuhkan pendekatan keamanan berlapis yang menyeluruh, mencakup beberapa elemen kunci.

Strategi Pertahanan Berlapis untuk Ketahanan Siber

Perlindungan endpoint dengan solusi antivirus dan Endpoint Detection and Response (EDR) menjadi langkah pertama untuk mendeteksi dan mencegah aktivitas mencurigakan pada perangkat pengguna sebelum merambat ke sistem lain.

Segmentasi jaringan dan penerapan Intrusion Detection & Prevention System (IDS/IPS) membantu membatasi akses serta mendeteksi ancaman lebih dini. Enkripsi data dan teknologi Data Loss Prevention (DLP) juga diperlukan untuk menjaga kerahasiaan informasi sensitif.

Pembatasan hak akses dengan prinsip least privilege, multi-factor authentication (MFA), dan Single Sign-On (SSO) memastikan hanya pengguna yang berwenang dapat mengakses data dan sistem kritikal. Pemantauan aktivitas secara real-time menggunakan Security Information and Event Management (SIEM) menjadi kunci untuk menganalisis aktivitas dan pola yang tidak biasa.

Pembaruan sistem secara rutin untuk menutup celah keamanan serta pencadangan data berkala dengan penyimpanan di lokasi berbeda dan kemampuan pemulihan cepat turut melengkapi strategi pertahanan berlapis ini.

Backup sebagai Pilar Utama Ketahanan Bisnis

Backup bukan sekadar langkah tambahan, melainkan pilar utama ketahanan bisnis saat terjadi gangguan. Efektivitas backup bergantung pada pengelolaan yang tepat, termasuk pencadangan data operasional secara konsisten dan penyimpanan dalam bentuk immutable backup.

Dengan backup yang bersifat immutable, data tidak dapat diubah atau dihapus selama periode tertentu, mencegah modifikasi tidak sah. Backup juga idealnya disimpan secara offline, terpisah dari jaringan utama, sehingga mengurangi risiko serangan ransomware yang dapat merusak salinan cadangan.

Verifikasi pemulihan secara rutin sangat penting untuk memastikan data dapat dipulihkan dengan baik ketika dibutuhkan. Pendekatan modern dari Synology mengintegrasikan teknologi backup immutable, backup offline, dan fitur verifikasi pemulihan otomatis.

Serangan siber terhadap SharePoint Server ini mengingatkan pentingnya kesiapan menghadapi ancaman keamanan siber yang terus berkembang. Perusahaan perlu mempertimbangkan solusi komprehensif yang tidak hanya mencegah serangan tetapi juga memastikan pemulihan cepat.

Ancaman siber global semakin canggih, seperti yang terlihat dalam berbagai insiden keamanan data terkini. Organisasi di Indonesia harus proaktif dalam mengadopsi praktik terbaik keamanan siber untuk melindungi aset digital mereka.

Investasi dalam teknologi keamanan siber menjadi semakin kritis, mengingat kompleksitas ancaman yang dihadapi perusahaan modern. Inisiatif dari berbagai vendor keamanan menunjukkan keseriusan industri dalam menghadapi tantangan ini.

Dengan pendekatan yang tepat, perusahaan dapat membangun ketahanan siber yang kuat, memastikan kelangsungan bisnis meski menghadapi serangan digital yang semakin canggih dan terorganisir.

Ini Fitur AI Google Pixel 10, Lebih Cerdas dan Luas!

0

Telset.id – Bayangkan jika ponsel Anda bisa membaca pikiran—atau setidaknya, membaca riwayat digital Anda. Itulah yang Google tawarkan dengan Pixel 10, seri terbaru yang mengusung kecerdasan buatan (AI) lebih dalam dan personal. Bukan sekadar upgrade kamera atau chipset, melainkan revolusi cara kita berinteraksi dengan perangkat.

Di acara Made by Google di New York, perusahaan mengumumkan sejumlah fitur AI baru yang akan debut di Pixel 10 sebelum akhirnya merambah model sebelumnya. Fitur-fitur ini didukung oleh Gemini Nano, model on-device yang menjaga privasi data pengguna. Salah satu yang paling mencolok adalah Magic Cue—alat yang akan mengubah cara Anda berkirim pesan.

Dengan Magic Cue, saat Anda mengobrol dengan teman, Gemini Nano akan menyisipkan saran kontekstual. Misalnya, jika seseorang menanyakan reservasi makan malam minggu lalu, Pixel 10 akan menampilkan pintasan yang bisa diketuk untuk mengirim tautan Google Maps. Fitur ini bergantung pada jejak digital Anda; dengan menekan lama pintasan yang muncul, Anda bisa melihat sumber informasi yang digunakan Gemini, seperti email pribadi di Gmail.

Fitur Magic Cue Pixel 10 menampilkan informasi kontekstual untuk pengguna

Magic Cue juga terintegrasi dengan berbagai bagian Android. Ketika anggota keluarga mengirim pesan tentang penerbangan yang akan datang, tidak hanya nomor maskapai yang disediakan, tetapi informasi penerbangan juga ditampilkan di layar untuk referensi mudah. Ini seperti memiliki asisten pribadi yang selalu siap membantu—tanpa harus membuka aplikasi lain.

Selain Magic Cue, Google memperkenalkan Daily Hub di halaman Discover—yang bisa diakses dengan menggeser ke halaman paling kiri layar utama. Mirip dengan Samsung Now Brief, fitur ini menyajikan ringkasan AI tentang hari Anda. Di bagian atas, ada salam pembuka, ramalan cuaca, dan acara mendatang di kalender. Di bawahnya, daftar pengingat dari Gmail, Keep, dan aplikasi Google lainnya. Gulir lebih jauh, dan Anda akan menemukan artikel dan video rekomendasi dari YouTube.

Bagi yang suka merefleksikan hari, ada aplikasi Journal baru. Dilengkapi fitur AI, aplikasi ini bisa menyarankan gambar dari perpustakaan foto saat Anda menulis entri. Selain itu, ia mengategorikan entri berdasarkan topik yang Anda tentukan—dengan emoji sebagai penanda visual, memudahkan Anda melihat sekilas apa yang telah ditulis dari tampilan bulanan.

Aplikasi Journal Pixel menggunakan AI untuk membantu merekam pemikiran

Di aplikasi Photos, Google menghadirkan Conversational Editing. Fitur ini memungkinkan Anda mengedit gambar dengan mendeskripsikan perubahan yang diinginkan. Misalnya, jika Anda mengambil swafoto di tempat ramai, cukup katakan pada Photos untuk menghapus orang asing dari gambar. Setelah beberapa saat, model on-device akan menghasilkan gambar baru, dengan versi asli ditampilkan bersamaan untuk perbandingan. Anda bisa menumpuk beberapa edit, dan jika tidak puas, bisa kembali ke versi sebelumnya.

Conversational Editing memungkinkan edit gambar dengan suara

Di aplikasi kamera, ada sejumlah fitur AI baru. Pertama, Camera Coach, yang menganalisis bidikan Anda dan memberikan saran tentang sudut, pencahayaan, serta mode terbaik untuk situasi tersebut. Lalu, Auto Best Take, yang menemukan dan menggabungkan foto serupa sehingga semua orang dalam foto grup terlihat terbaik. Terakhir, Add Me yang ditingkatkan untuk memudahkan memasukkan fotografer dalam grup lebih besar.

Google juga mengupgrade Gemini Live, asisten visual yang diperkenalkan tahun lalu. Ada indikator visual baru yang menutupi bagian layar untuk memudahkan melihat apa yang dirujuk Gemini saat menjawab pertanyaan. Fitur ini akan tersedia pertama di Pixel 10 sebelum merambah ponsel Android dan iOS lain. Selain itu, Google akan merilis model baru yang “secara dramatis” meningkatkan cara Gemini menggunakan elemen kunci ucapan manusia—seperti berbicara lambat jika Anda mencatat, atau mengubah nada berdasarkan emosi topik yang dibahas.

Keluarga Pixel 10 sudah bisa dipesan mulai hari ini, dengan ketersediaan umum Pixel 10, Pixel 10 Pro, dan Pixel 10 Pro XL pada 28 Agustus. Sementara Pixel 10 Pro Fold, Pixel Watch 4, dan Pixel Buds 2a akan tiba di ritel pada 9 Oktober. Dengan hardware baru dan segudang fitur Gemini AI, Google kembali menegaskan dominasinya dalam inovasi perangkat pintar.

Jadi, apakah Pixel 10 layak ditunggu? Jika Anda menginginkan pengalaman AI yang lebih personal dan intuitif, jawabannya adalah ya. Fitur-fitur seperti Magic Cue dan Conversational Editing bukan sekadar gimmick—mereka merepresentasikan masa depan di mana teknologi memahami konteks dan kebutuhan kita dengan lebih baik.