Beranda blog Halaman 39

ATSI: Tak Ada Pelanggaran dan Kerugian Negara Jika Kuota Data Hangus

Telset.id – Polemik kuota data internet yang hangus karena masa berlaku habis kembali mencuat di masyarakat. Banyak yang belum paham bahwa mekanisme ini sebenarnya telah diatur dalam regulasi resmi dan tidak merugikan negara. Lantas, bagaimana penjelasan resmi dari asosiasi telekomunikasi?

Marwan O. Baasir, Direktur Eksekutif Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), dalam diskusi Selular Business Forum (SBF) menegaskan bahwa mekanisme kuota hangus ini sepenuhnya sesuai dengan Peraturan Menteri Kominfo No 5 Tahun 2021. “Pada pasal 74 ayat 2 secara eksplisit menyatakan bahwa deposit prabayar memiliki batas waktu penggunaan,” jelas Marwan.

Dasar Hukum yang Jelas

Menurut Marwan, regulasi ini menjadi dasar hukum bagi operator untuk menerapkan masa berlaku pada layanan prabayar. Ketentuan ini juga sejalan dengan prinsip transparansi dalam UU Perlindungan Konsumen No. 8 Tahun 1999. “Operator telah memberikan informasi lengkap mulai dari syarat dan ketentuan, masa aktif, hingga detail harga dan kuota,” tambahnya.

Poin penting yang ditekankan Marwan adalah bahwa semua ketentuan ini telah disampaikan secara transparan kepada konsumen sejak awal. Pelanggan bisa memilih paket sesuai kebutuhan dengan pengetahuan penuh tentang masa berlakunya. Hal ini sekaligus menjawab tuduhan bahwa praktik kuota hangus merugikan konsumen.

Tidak Ada Kerugian Negara

Marwan juga membantah anggapan bahwa sisa kuota yang hangus merugikan negara. “Paket data yang dijual sudah termasuk PPN dan setelah pembayaran akan dibukukan sebagai pendapatan perusahaan yang dikenakan PNBP dan disetor ke negara,” jelasnya.

Dia memberikan analogi menarik: penyelenggara ISP juga berlangganan bandwidth ke NAP dengan batas waktu bulanan. “Jika tidak dipakai habis dalam 1 bulan juga akan hangus. Jadi anggapan sisa kuota merugikan negara tidak terbukti,” tegas Marwan.

Pendapat ini diperkuat oleh Ahmad Alamsyah Saragih, Pakar Kebijakan Publik, yang menegaskan bahwa justru perusahaan telekomunikasi membayarkan pajak hasil PPN dari penjualan kuota internet kepada negara. “Jika ada subsidi dari pemerintah baru ada kerugian negara,” ujarnya.

Edukasi untuk Konsumen

Meski mekanisme ini legal, David M. L. Tobing dari Komunitas Konsumen Indonesia menyarankan perlunya edukasi lebih intensif kepada konsumen. “Perusahaan telekomunikasi bisa lebih proaktif mengingatkan pelanggan ketika kuota mereka masih banyak tapi masa aktifnya tinggal sebentar,” sarannya.

David memberi contoh notifikasi melalui pesan singkat: “Jika kuota data bapak/ibu masih banyak, segeralah gunakan untuk hal produktif.” Menurutnya, sosialisasi seperti ini akan meningkatkan pemahaman masyarakat tanpa perlu mengubah regulasi yang ada.

Agung Harsoyo, Pengamat Telekomunikasi ITB, menambahkan bahwa harga internet di Indonesia justru semakin murah meski biaya infrastruktur sangat tinggi. “Ini menunjukkan bahwa pelanggan sebenarnya yang diuntungkan,” katanya.

Praktik serupa ternyata juga berlaku di banyak negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Singapura. NTT Docomo di Jepang misalnya, tidak memberikan rollover kuota sama sekali. Hal ini menunjukkan bahwa mekanisme kuota hangus memang menjadi standar industri telekomunikasi global.

Denny Setiawan dari Kemkomdigi mengakui bahwa sistem ini memberikan manfaat lebih besar kepada pelanggan. “Komdigi akan mendorong operator lebih transparan sebagai win-win solution,” pungkasnya.

Solusi Kuota Data Tersisa: Cara Bijak Manfaatkan Sisa Kuota Sebelum Hangus

Telset.id – Pernahkah Anda menyadari kuota internet Anda masih tersisa banyak, tapi masa aktifnya tinggal hitungan hari? Daripada membiarkannya hangus, ada beberapa solusi cerdas yang bisa Anda lakukan untuk memanfaatkan sisa kuota tersebut secara optimal.

Polemik kuota data yang hangus karena masa berlaku habis memang kerap menjadi perbincangan. Seperti yang dijelaskan dalam artikel sebelumnya di Kuota Data Hangus: Tak Ada Pelanggaran Regulasi dan Kerugian Negara, mekanisme ini sebenarnya sudah diatur dalam Peraturan Menteri Kominfo No 5 Tahun 2021. Namun, alih-alih berdebat tentang regulasi, mari fokus pada solusi praktis yang bisa Anda terapkan.

1. Gunakan untuk Aktivitas Produktif

Sisa kuota yang masih banyak bisa dimanfaatkan untuk hal-hal produktif, seperti:

  • Mengunduh materi belajar atau e-book
  • Menyelesaikan pekerjaan online yang tertunda
  • Mengikuti webinar atau kursus online
  • Mencadangkan file penting ke cloud storage

Seperti disarankan David M. L. Tobing dari Komunitas Konsumen Indonesia, operator sebaiknya mengingatkan pelanggan melalui pesan singkat ketika kuota mereka masih banyak namun masa aktifnya hampir habis. Ini bisa menjadi trigger bagi pengguna untuk segera memanfaatkan kuota tersebut.

2. Pilih Operator dengan Fitur Rollover

Beberapa operator seperti IM3 Ooredoo sudah menawarkan fitur data rollover yang memungkinkan sisa kuota tidak hangus dan bisa digunakan di bulan berikutnya. Seperti dilaporkan Telset.id sebelumnya, ini bisa menjadi solusi jangka panjang bagi pengguna yang sering memiliki sisa kuota.

Namun perlu diingat, seperti dijelaskan Agung Harsoyo dari ITB dalam artikel Kuota Internet Hangus: Pakar ITB Jelaskan Prinsip Layanan Prabayar, sistem prabayar memang memiliki karakteristik masa berlaku terbatas karena keterbatasan bandwidth yang harus dibeli operator setiap bulannya.

3. Berbagi Kuota dengan Keluarga atau Teman

Banyak operator kini menyediakan fitur berbagi kuota. Daripada membiarkan kuota Anda hangus, Anda bisa:

  • Membagikan ke anggota keluarga
  • Memberikannya kepada teman yang membutuhkan
  • Menggunakan fitur hotspot untuk perangkat lain

Solusi ini tidak hanya mencegah kuota hangus, tetapi juga membantu orang lain yang mungkin sedang membutuhkan akses internet. Beberapa operator bahkan memungkinkan pembelian paket data secara fleksibel melalui metode seperti scan QR code, seperti yang dijelaskan dalam artikel Pelanggan Telkomsel Bisa Beli Paket Data via Scan QR Code, Begini Caranya.

Dengan berbagai solusi di atas, Anda tidak perlu lagi khawatir kuota internet Anda terbuang percuma. Yang terpenting adalah memahami mekanisme kuota data dan memanfaatkannya secara bijak sesuai kebutuhan.

Kuota Data Hangus: Tak Ada Pelanggaran Regulasi dan Kerugian Negara

Telset.id – Polemik kuota data internet yang hangus karena masa berlaku habis terus menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Banyak yang belum paham bahwa mekanisme ini sebenarnya telah diatur dalam regulasi resmi dan tidak merugikan negara. Lantas, bagaimana penjelasan lengkapnya?

Dalam diskusi Selular Business Forum (SBF) bertajuk “Mekanisme Kuota Data Hangus, Apakah Melanggar Regulasi dan Merugikan Konsumen?”, para ahli telekomunikasi dan regulator sepakat bahwa kebijakan ini sudah sesuai aturan. Marwan O. Baasir, Direktur Eksekutif ATSI, menegaskan bahwa operator seluler berpedoman pada Peraturan Menteri Kominfo No 5 Tahun 2021, khususnya Pasal 74 Ayat 2, yang menyatakan deposit prabayar memiliki batas waktu penggunaan.

Regulasi Jelas, Transparansi Diutamakan

Marwan menjelaskan, operator telah memberikan informasi lengkap terkait syarat dan ketentuan kuota data, termasuk masa aktif, harga, dan jumlah kuota. “Ini sejalan dengan prinsip transparansi dalam UU Perlindungan Konsumen No. 8 Tahun 1999,” ujarnya. Artinya, pelanggan sebenarnya sudah diberi tahu sejak awal tentang masa berlaku kuota mereka.

Agung Harsoyo, Pengamat Telekomunikasi dari ITB, menambahkan bahwa infrastruktur telekomunikasi di Indonesia membutuhkan biaya besar. “Internet kini menjadi kebutuhan pokok, tapi harganya justru semakin murah. Padahal, membangun jaringan di negara kepulauan seperti Indonesia tidaklah mudah,” jelasnya. Hal ini menunjukkan bahwa mekanisme kuota hangus juga membantu menjaga keberlanjutan industri.

Tidak Ada Kerugian Negara

Marwan menegaskan bahwa sisa kuota yang hangus tidak merugikan negara. “Paket data sudah termasuk PPN dan PNBP yang disetor ke kas negara,” katanya. Ahmad Alamsyah Saragih, Pakar Kebijakan Publik, menambahkan bahwa kerugian negara hanya terjadi jika ada subsidi. “Justru operator membayar pajak dari penjualan kuota,” ujarnya.

Di sisi lain, beberapa operator seperti IM3 Ooredoo telah menerapkan data rollover untuk memberikan fleksibilitas lebih kepada pelanggan. Namun, kebijakan ini tetap memiliki batasan tertentu.

Edukasi untuk Konsumen

David M. L. Tobing, Ketua Komunitas Konsumen Indonesia, menekankan pentingnya edukasi. “Operator perlu lebih aktif memberi tahu pelanggan jika kuota mereka hampir habis,” ujarnya. Ia juga menyarankan penggunaan pesan singkat untuk mengingatkan pelanggan memanfaatkan sisa kuota.

Denny Setiawan dari Kementerian Komunikasi dan Digital mengatakan, mekanisme serupa juga berlaku di negara lain seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Singapura. “Kami akan mendorong operator lebih transparan sebagai win-win solution,” pungkasnya.

Realme Note 70 dan Note 70T Muncul dengan Spesifikasi Berbeda

0

Telset.id – Realme dikabarkan sedang mempersiapkan dua varian baru dari seri Note, yaitu Realme Note 70 dan Note 70T. Namun, informasi yang beredar menunjukkan perbedaan signifikan antara kedua model ini, mulai dari chipset hingga resolusi layar.

Kebingungan muncul setelah sebuah retailer asal Lithuania mencantumkan Realme Note 70T dengan kode model RMX5313 di situsnya. Namun, Google Play Console (GPC) justru menampilkan perangkat dengan kode yang sama, tetapi dengan nama “Realme Note 70” (tanpa “T”) dan spesifikasi yang berbeda.

Menurut GPC, Realme Note 70 menggunakan chipset Unisoc UMS9230, yang diduga merupakan rebrand dari Tiger T606. Ponsel ini dibekali RAM 4GB dan menjalankan Android 15. Layarnya memiliki resolusi 720p+, berbeda dengan bocoran sebelumnya tentang Realme Note 70T yang disebutkan menggunakan Unisoc T7250 dan layar OLED 6,74 inci beresolusi 1080p+.

Perbedaan Spesifikasi yang Mencolok

Kode model RMX5313IN pada GPC mengindikasikan bahwa Realme Note 70 ditujukan untuk pasar India. Namun, perbedaan chipset dan layar antara Note 70 dan Note 70T terlalu besar untuk disebut sebagai varian regional biasa.

Sebuah hasil tes Geekbench untuk RMX5313 juga mengonfirmasi penggunaan chipset UMS9230, memperkuat dugaan bahwa retailer Lithuania mungkin keliru dalam mencantumkan kode model untuk Realme Note 70T.

Implikasi untuk Pasar

Jika kedua model ini benar-benar berbeda, Realme mungkin sedang menyiapkan strategi segmentasi pasar yang lebih jelas. Note 70 dengan spesifikasi lebih rendah bisa ditargetkan untuk pasar entry-level, sementara Note 70T menawarkan performa lebih tinggi.

Realme belum memberikan konfirmasi resmi terkait kedua model ini. Namun, kemunculan informasi di GPC dan Geekbench biasanya menjadi pertanda bahwa peluncuran sudah dekat. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang produk Realme terbaru, simak juga Realme 13 Pro Series 5G yang baru saja debut di Indonesia.

Sementara itu, Realme juga dikabarkan sedang mengembangkan seri GT 7 Pro dengan baterai besar. Simak informasinya di artikel terkait.

Kemkomdigi Minta Operator Seluler Lebih Transparan Soal Kuota Internet

0

Telset.id – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkomdigi) meminta operator seluler (opsel) untuk memberikan deskripsi produk yang lebih transparan kepada pelanggan. Hal ini bertujuan agar tidak menimbulkan kebingungan dan mispersepsi terkait layanan kuota internet.

Direktur Strategi dan Kebijakan Infrastruktur Digital Kemkomdigi, Denny Setiawan, menekankan pentingnya transparansi informasi terutama terkait batas volume kuota internet. “Kami mengharapkan penyelenggara layanan telekomunikasi memberikan deskripsi produk yang transparan, tidak membingungkan dan tidak menyesatkan,” ujarnya dalam diskusi di Jakarta Selatan, Rabu (10/7/2025).

Denny menjelaskan, transparansi harus mencakup pembagian kuota berdasarkan area, waktu, dan akses untuk aplikasi tertentu. Selain itu, operator juga perlu menjelaskan dengan jelas tentang batas waktu paket data dan perlakuan terhadap sisa kuota yang tidak terpakai.

Edukasi Pelanggan dan Fitur Tambahan

Kemkomdigi juga mendorong operator untuk lebih aktif memberikan edukasi kepada pelanggan tentang fitur-fitur yang ditawarkan. “Mungkin edukasi ini perlu pakai influencer karena biasanya anak-anak generasi Z tidak membaca teks,” tambah Denny.

Beberapa fitur yang perlu dijelaskan meliputi transfer kuota, roll over (akumulasi kuota), dan kontrol pulsa. Tujuannya agar pelanggan tidak dikenakan tarif reguler ketika kuota internet atau masa berlaku paket telah habis.

Dorongan untuk Layanan Roll Over

Kemkomdigi mendorong operator untuk menyediakan paket data dengan fitur roll over, di mana sisa kuota tidak terpakai dapat digunakan di periode berikutnya. “Sistem kuota ini sebenarnya memberi manfaat kepada masyarakat. Jadi, Kemkomdigi mendorong operator lebih transparan,” ucap Denny.

Namun, layanan roll over tetap harus disesuaikan dengan kemampuan operator dalam menyediakan kapasitas dan strategi bisnisnya. Operator dapat membatasi jumlah roll over berdasarkan volume (dalam GB) atau memiliki masa berlaku tertentu.

Kebijakan ini bertujuan mempermudah operator mempersiapkan kapasitas dan menghindari network congestion yang bisa merugikan pelanggan. Seperti diketahui, beberapa operator seperti XL dan Telkomsel telah menawarkan berbagai pilihan paket internet dengan fitur menarik.

Denny juga menyarankan operator untuk melakukan pemetaan pelanggan lebih akurat. Dengan demikian, pelanggan bisa mendapatkan rekomendasi paket data yang sesuai kebutuhan mereka. Teknologi jaringan yang lebih canggih seperti 4,5G Pro juga diharapkan bisa mendukung layanan yang lebih baik.

Kebijakan transparansi ini diharapkan bisa mengurangi keluhan pelanggan terkait kuota internet yang sering menjadi perdebatan, terutama soal kuota yang hangus sebelum sempat digunakan.

Pemerintah Digitalisasi Program Makan Bergizi Gratis untuk Tekan Stunting

0

Telset.id – Pemerintah mengembangkan sistem pemantauan digital untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) guna memastikan efektivitas program dalam menekan angka stunting dan menyiapkan generasi berkualitas. Sistem ini akan mencakup 82 juta anak pada akhir 2025.

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria menyatakan digitalisasi menjadi solusi tepat untuk mengelola program berskala nasional ini. “Intervensi digital dalam pelaksanaan MBG adalah keniscayaan karena kita akan memberi makan sekitar 82 juta anak,” ujar Nezar dalam keterangan resmi, Rabu (10/7/2025).

Menurut Nezar, keberhasilan MBG bergantung pada pengelolaan data digital yang mencakup rantai pasok bahan makanan, pengawasan standar gizi, distribusi, hingga pelaporan. Sistem ini memungkinkan pemantauan real-time terhadap harga bahan pokok, ketersediaan stok, kualitas makanan, dan waktu pengiriman.

Integrasi Sistem dari Hulu ke Hilir

Nezar menjelaskan, sistem digital MBG dirancang terintegrasi dari hulu ke hilir. “Untuk menjamin pasokan bahan makanan di dapur datang tepat waktu dan memenuhi standar gizi, semua harus berbasis data,” tegasnya.

Digitalisasi ini juga mempermudah koordinasi antar pihak terkait, termasuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Dengan konektivitas digital yang kini mencapai 97% wilayah berpenghuni, semua daerah memiliki kesempatan sama memperoleh manfaat program.

Sebagai bagian strategi menuju Indonesia Emas 2045, MBG berbasis digital diharapkan menciptakan keadilan akses dan pengawasan publik. Sistem monitoring yang terbuka memungkinkan respon cepat terhadap keluhan masyarakat tentang kualitas makanan.

Investasi Jangka Panjang SDM

Nezar menegaskan MBG sebagai investasi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia. Program ini menjadi prioritas utama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

“Dampak MBG akan terlihat pada kesiapan tenaga kerja kita di masa depan, terutama dalam menghadapi ekonomi digital,” ujar Nezar. Ia mencontohkan banyak negara berhasil meningkatkan produktivitas dan kecerdasan anak melalui program serupa.

Dengan sistem terintegrasi berbasis data, MBG diharapkan menjadi model layanan publik yang akuntabel dan berdampak nyata bagi pembangunan generasi emas Indonesia.

Telkomsigma dan Alibaba Cloud Gelar Women in Tech untuk Transformasi Digital

0

Telset.id – Telkomsigma berkolaborasi dengan Alibaba Cloud menyelenggarakan acara Women in Tech bertajuk “Leading Through Innovation: Drive Digital Transformation in Tech Business”. Acara ini bertujuan mendorong peran perempuan dalam kepemimpinan teknologi dan transformasi digital di berbagai sektor industri.

Sebagai bagian dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, Telkomsigma telah lebih dari 16 tahun fokus pada pengembangan layanan IT, Cloud, dan Cybersecurity. Melalui acara ini, perusahaan memperkuat komitmennya dalam mendukung digitalisasi industri ICT di Indonesia. Direktur Utama Telkomsigma, Dwi Sulistiani, menekankan bahwa acara ini tidak hanya menjadi wadah berbagi strategi transformasi digital, tetapi juga upaya memberdayakan perempuan di sektor teknologi.

“Menjadi komitmen kami untuk terus mengembangkan kapabilitas dan inovasi layanan guna mendorong pertumbuhan berkelanjutan ekosistem digital nasional melalui kolaborasi strategis dengan mitra global,” ujar Dwi dalam sambutannya.

Peran AI dan Data Intelligence dalam Transformasi Bisnis

Pada sesi panel diskusi, Telkomsigma dan Alibaba Cloud memaparkan solusi teknologi berbasis AI dan Data Intelligence yang telah diadopsi oleh berbagai perusahaan B2B. Fokusnya mencakup peningkatan Customer Experience, analisis data, aplikasi modern, serta efisiensi infrastruktur cloud.

Alibaba Cloud turut membagikan studi kasus penerapan AI di berbagai lini bisnis, sementara Telkomsigma mendorong perusahaan B2B untuk mengadopsi teknologi ini guna meningkatkan pengalaman pelanggan dan skalabilitas infrastruktur. Diskusi juga mengangkat tantangan transformasi digital, termasuk kesiapan SDM dan budaya organisasi.

Dukungan untuk Ekosistem Digital Indonesia

Kolaborasi Telkomsigma dan Alibaba Cloud tidak hanya memperkuat posisi kedua perusahaan dalam menyediakan layanan teknologi, tetapi juga mendukung percepatan transformasi digital di Indonesia. Digitalisasi dianggap sebagai kunci ketahanan ekonomi, sejalan dengan program Asta Cita pemerintah.

Acara ini juga menghadirkan diskusi lintas generasi tentang kepemimpinan perempuan, pemberdayaan talenta, serta strategi menyelaraskan digitalisasi dengan kebutuhan bisnis. Seperti inisiatif serupa dari program DANA SisBerdaya, upaya ini bertujuan menciptakan ekosistem digital yang inklusif dan berdaya saing global.

Dengan kolaborasi strategis seperti ini, Telkomsigma dan Alibaba Cloud berharap dapat terus mendorong inovasi dan adopsi teknologi di berbagai sektor industri, memperkuat fondasi ekonomi digital Indonesia.

Kuota Internet Hangus: Pakar ITB Jelaskan Prinsip Layanan Prabayar

0

Telset.id – Pengamat telekomunikasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Agung Harsoyo menegaskan bahwa layanan prabayar seperti kuota internet atau pulsa memang memiliki sifat berbatas waktu. Hal ini disampaikannya dalam diskusi “Mekanisme Kuota Data Hangus, Apakah Melanggar Regulasi & Merugikan Konsumen?” di Jakarta Selatan, Rabu (10/7/2025).

Menurut Agung, karakter utama bisnis prabayar adalah pembayaran di awal sebelum layanan digunakan. “Berbatas waktu adalah karakteristik utama dari bisnis prabayar,” jelasnya. Sistem ini berbeda dengan pascabayar yang pembayarannya dilakukan setelah pemakaian.

Fleksibilitas Pengguna Prabayar

Agung menjelaskan, meski kuota internet atau pulsa memiliki batas volume dan masa berlaku, pelanggan prabayar memiliki fleksibilitas tinggi. “Pelanggan boleh keluar kapan saja tanpa ikatan kontrak jangka panjang dengan operator,” ujarnya.

Mayoritas pengguna seluler di Indonesia memilih prabayar karena aksesibilitas harga yang lebih terjangkau. Kondisi ini berbeda dengan negara-negara Eropa yang lebih dominan menggunakan sistem pascabayar.

Transparansi Deskripsi Produk

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menekankan pentingnya transparansi deskripsi produk telekomunikasi. Direktur Strategi dan Kebijakan Infrastruktur Digital Kominfo Denny Setiawan mengatakan, “Penyelenggara harus memberikan deskripsi produk yang transparan, tidak membingungkan dan tidak menyesatkan.”

Transparansi ini mencakup informasi batas volume kuota, pembagian kuota berdasarkan area, waktu, akses aplikasi tertentu, serta batas waktu paket data dan perlakuan sisa kuota. Sebagai contoh, beberapa operator seperti XL Axiata telah menyediakan fitur berbagi kuota melalui XL Circle.

Operator juga diminta memberikan kemudahan akses informasi, seperti yang dilakukan XL Axiata yang memigrasi layanan cek pulsa dari *123# ke *808# untuk meningkatkan pengalaman pengguna.

Bagi pengguna yang ingin lebih menghemat kuota, tersedia berbagai tips seperti memanfaatkan fitur kontrol pulsa atau mempelajari cara transfer pulsa antar pengguna untuk optimalisasi penggunaan.

DPR dan Larangan Second Account di TikTok & Instagram: Apa Dampaknya?

Telset.id – Jika Anda pengguna aktif TikTok atau Instagram, bersiaplah menghadapi perubahan besar. Komisi I DPR RI sedang menggodok rencana pelarangan akun ganda (second account) di platform media sosial tersebut. Bagaimana dampaknya bagi pengguna dan platform?

Dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR RI, Selasa (15/7/2025), dua raksasa teknologi Meta (pemilik Instagram) dan TikTok memberikan tanggapan terkait wacana ini. Kepala Kebijakan Publik Meta Indonesia, Berni Moestafa, menyatakan bahwa pihaknya sebenarnya sudah melarang keberadaan akun ganda. “Buat kami akun ganda itu sebenarnya dilarang. Kami menekankan pada user yang autentik,” tegas Berni.

Kebijakan Platform vs Regulasi Pemerintah

Meski Meta dan TikTok mengklaim sudah memiliki aturan internal terkait akun ganda, faktanya masih banyak ditemukan akun-akun seperti ini. Berni mengakui hal tersebut namun menegaskan bahwa akun yang melanggar akan langsung di-take down. “Kami akan segera take down apabila ada laporan user yang tidak asli,” ujarnya.

Hilmi Adrianto, Head of Public Policy and Government Relations TikTok Indonesia, menyatakan platformnya juga memiliki panduan komunitas yang mengatur integritas akun. Namun terkait ide memasukkan larangan akun ganda dalam undang-undang, dia meminta agar ada diskusi lebih lanjut.

UU ITE vs UU Penyiaran

Berni dari Meta menyarankan agar persoalan akun ganda diatur melalui UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), bukan UU Penyiaran. “Kami rasa mungkin lebih baik diatur diimplementasikan di UU ITE,” katanya. Sementara itu, DPR masih mempertimbangkan instrumen hukum yang tepat untuk mengatur hal ini.

Larangan akun ganda ini bisa berdampak besar bagi berbagai kalangan. Mulai dari influencer yang menggunakan multiple accounts untuk konten berbeda, bisnis yang mengelola beberapa akun untuk berbagai produk, hingga pengguna biasa yang ingin memisahkan akun pribadi dan profesional.

Di sisi lain, kebijakan ini bisa membantu memerangi penyalahgunaan media sosial seperti penyebaran hoaks, penipuan, dan akun-akun palsu. Seperti yang diungkap dalam kasus penyalahgunaan AI untuk konten pelecehan, identitas digital yang jelas bisa menjadi solusi berbagai masalah di dunia maya.

Para ahli media digital menyarankan agar regulasi ini tidak hanya fokus pada pelarangan, tetapi juga memberikan solusi bagi pengguna yang memang membutuhkan multiple accounts untuk keperluan sah. Forum Pemred dalam rekomendasinya tentang keberlanjutan industri media juga menekankan pentingnya keseimbangan antara regulasi dan kebebasan berekspresi.

Sementara itu, perkembangan teknologi terus berlanjut dengan inovasi seperti yang ditawarkan Samsung Neo QLED 8K, menunjukkan bahwa dunia digital akan terus berkembang pesat. Regulasi yang dibuat hari ini harus mampu mengantisipasi perkembangan teknologi di masa depan.

Bagaimana pendapat Anda tentang rencana pelarangan akun ganda ini? Apakah ini solusi tepat untuk masalah di media sosial, atau justru membatasi kreativitas dan kebutuhan pengguna? Diskusikan di kolom komentar.

Wajib Tahu! Ini Daftar Aplikasi Populer di Indonesia Ternyata Buatan Intelijen Israel

0

Telset.id – Tahukah Anda bahwa beberapa aplikasi populer yang sering digunakan di Indonesia ternyata dikembangkan oleh mantan anggota intelijen Israel? Fakta mengejutkan ini terungkap dari laporan TechTrends yang menyoroti keterkaitan antara aplikasi-aplikasi tersebut dengan unit militer siber Israel.

Beberapa aplikasi yang masuk dalam daftar ini bahkan telah diunduh jutaan kali oleh pengguna di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Di antaranya adalah Waze dan Moovit, dua aplikasi yang mungkin sudah tidak asing lagi bagi Anda. Namun, di balik kepopulerannya, tersimpan fakta mengejutkan tentang asal-usul pengembangnya.

Daftar Aplikasi yang Terkait dengan Intelijen Israel

Berikut adalah beberapa aplikasi populer yang dikembangkan oleh mantan anggota Unit 8200 dan Mamram, dua unit militer siber Israel yang paling kuat di dunia:

  • Waze – Aplikasi peta digital ini didirikan oleh mantan engineer Unit 8200.
  • Moovit – Aplikasi pemetaan transportasi umum ini dibangun oleh mantan anggota unit siber Mamram.
  • Supersonic – CEO perusahaan ini pernah memimpin operasional untuk Angkatan Darat Israel.
  • ZipoApps – Didirikan oleh mantan agen intelijen Unit 8200.
  • Lightricks – Salah satu pendirinya masih aktif bekerja di Unit 8200.

Kekhawatiran utama bukan hanya pada asal-usul aplikasi ini, tetapi juga pada motif di balik pengembangannya. Beberapa aplikasi dituduh menanamkan adware, pelacak, atau mengumpulkan data pribadi pengguna secara tidak transparan.

Kekhawatiran Privasi dan Keamanan Data

Banyak pengguna tidak menyadari bahwa mereka menggunakan aplikasi yang dikembangkan oleh mantan atau pekerja intelijen Israel. Beberapa platform bahkan diam-diam mengubah kebijakan privasi mereka, yang menimbulkan tanda bahaya lebih lanjut.

Perusahaan seperti ZipoApps dan Supersonic telah menerima kritik karena praktik pengumpulan data yang predator dan model pelacakan yang tidak jelas. Meskipun demikian, jumlah unduhan mereka terus bertambah, didukung oleh pengeluaran iklan besar dan kemitraan dengan platform utama seperti Google dan Facebook.

Jika Anda khawatir tentang keamanan data pribadi, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:

  • Cek nama pengembang aplikasi di toko aplikasi resmi.
  • Cari profil perusahaan pengembang di LinkedIn atau Crunchbase.
  • Dukung pengembang yang berkomitmen pada praktik data yang aman dan etis.

Sebagai pengguna, penting untuk selalu waspada terhadap aplikasi yang kita unduh. Seperti kasus Google Hapus Aplikasi Populer Remove China Apps, selalu ada risiko tersembunyi di balik aplikasi yang tampak biasa saja.

Dengan meningkatnya kesadaran akan privasi digital, semoga pengguna menjadi lebih selektif dalam memilih aplikasi yang mereka gunakan sehari-hari.

Cara Membuka Akun WhatsApp Terblokir Akibat Spam: Solusi Efektif

Telset.id – Pernahkah Anda tiba-tiba tidak bisa mengirim pesan di WhatsApp? Bisa jadi akun Anda terkena spam dan diblokir sementara. Jangan panik! Artikel ini akan memandu Anda langkah demi langkah mengatasi masalah ini, plus tips mencegahnya terulang.

Apa Itu Spam di WhatsApp?

Spam di WhatsApp merujuk pada aktivitas yang dianggap mencurigakan oleh sistem, seperti mengirim pesan massal atau menerima banyak laporan dari pengguna lain. Akibatnya, akun bisa dibatasi atau diblokir. Menurut analisis sebelumnya, 60% kasus blokir terjadi karena penggunaan aplikasi modifikasi seperti GB WhatsApp.

Tanda-Tanda Akun Terkena Spam

  • Notifikasi “Akun dibatasi sementara” muncul
  • Pesan tidak terkirim ke kontak/grup
  • Kontak menerima pesan Anda di folder spam

5 Langkah Membuka Blokir WhatsApp

  1. Tunggu 24-72 jam: Blokir sementara biasanya hilang sendiri.
  2. Hubungi WhatsApp Support: Kirim email ke support@whatsapp.com dengan detail akun.
  3. Instal ulang aplikasi: Hapus cache dan unduh versi resmi dari Play Store/App Store.
  4. Ganti nomor: Jika blokir permanen, pertimbangkan panduan ganti nomor WhatsApp tanpa kehilangan data.
  5. Ajukan banding: Sertakan bukti bahwa akun Anda digunakan secara sah.

Pencegahan Spam WhatsApp

Untuk menghindari blokir di masa depan:

  • Hindari broadcast ke lebih dari 50 kontak sekaligus
  • Jangan gunakan aplikasi WhatsApp modifikasi
  • Aktifkan verifikasi dua langkah
  • Batasi bergabung grup tidak dikenal

Ingat, WhatsApp memiliki algoritma canggih yang terus diperbarui. Jika Anda curiga menjadi korban pelaporan massal, segera laporkan penyalahgunaan ke tim WhatsApp.

Foto Profil WhatsApp Bisa Pengaruhi Peluang Diterima Kerja? Ini Faktanya

Telset.id – Pernahkah Anda berpikir bahwa foto profil WhatsApp bisa menjadi penentu diterima atau tidaknya lamaran kerja? Sebuah pengalaman viral dari seorang pencari kerja di TikTok mengungkap fakta mengejutkan: foto profil WhatsApp-nya yang profesional ternyata menjadi salah satu alasan ia diterima di perusahaan.

Amelia Rifka Fajriana, melalui akun TikTok-nya @vashappenin, membagikan kisahnya. Ia menekankan pentingnya memastikan semua informasi kontak dalam lamaran kerja mudah diakses, termasuk nomor WhatsApp dan email. “Kalau lo udah nyari kerja, pastikan profil lu mudah dijangkau. Nomor WA aktif, email aktif, dan profil WA harus ada, beneran,” ujarnya. Menurutnya, foto profil WhatsApp yang profesional membuatnya terlihat serius dan tidak anonim di mata perekrut.

Ilustrasi WhatsApp

Background Check dan Social Media Screening

Ria Novita, Talent Acquisition Manager dari Jobstreet, menjelaskan bahwa proses rekrutmen modern tidak hanya berfokus pada CV atau wawancara. Perusahaan kini melakukan background check, termasuk pengecekan media sosial dan platform komunikasi seperti WhatsApp. “Tujuannya untuk melihat profesionalisme calon karyawan, tidak hanya di lingkungan kerja tapi juga di kehidupan pribadi,” jelas Ria.

Social media screening menjadi bagian krusial. Perusahaan ingin memastikan bahwa nilai dan kepribadian calon karyawan selaras dengan budaya perusahaan. Unggahan atau foto profil yang mengandung konten negatif, seperti ujaran kebencian atau rasisme, bisa menjadi catatan merah. Sebaliknya, foto yang pantas dan profesional bisa memberi nilai tambah.

Etika Profil Digital untuk Pencari Kerja

Meski media sosial dianggap sebagai ruang pribadi, etika tetap harus dijaga. Ria menyarankan untuk menggunakan foto profil yang pantas, tidak menyinggung, dan mencerminkan sikap profesional. “Penggunaan foto yang sesuai etika sebaiknya diterapkan di semua platform, termasuk WhatsApp,” tegasnya.

Fenomena ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga citra digital. Mulai dari unggahan di media sosial hingga foto profil WhatsApp, semuanya bisa menjadi bahan pertimbangan perusahaan. Bagi Anda yang sedang mencari kerja, tidak ada salahnya mengevaluasi kembali profil digital Anda. Siapa tahu, foto profil WhatsApp Anda bisa menjadi kunci menuju pekerjaan impian.

Untuk tips lebih lanjut tentang mengoptimalkan penggunaan WhatsApp, simak panduan lengkap kami di WhatsApp Web: Tips Memaksimalkan WA Web di 2025.