Beranda blog Halaman 29

Honda dan Acura Resmi Bisa Isi Daya di Supercharger Tesla, Ini Detailnya

Telset.id – Pemilik mobil listrik Honda dan Acura kini bisa bernapas lega. Pasalnya, kedua merek tersebut resmi mendapatkan akses ke jaringan Supercharger milik Tesla berkat adapter pengisian daya khusus yang telah disetujui oleh Honda. Kabar ini tentu menjadi angin segar bagi pengguna Honda Prologue dan Acura ZDX yang sebelumnya terbatas pada jaringan pengisian daya konvensional.

Dengan adapter NACS-CCS DC fast-charging ini, para pemilik EV dari Honda dan Acura dapat mengisi daya di lebih dari 23.500 stasiun Supercharger Tesla yang tersebar di seluruh Amerika Serikat. Ryan Harty, Asisten Wakil Presiden Sustainability and Business Development di American Honda Motor Company, menyatakan bahwa langkah ini memberikan ketenangan tambahan bagi pengendara dengan lebih banyak opsi pengisian daya yang andal.

Adapter pengisian daya Honda dan Acura untuk Supercharger Tesla

Meskipun saat ini Honda dan Acura masing-masing hanya memiliki satu model listrik penuh, langkah ini menjadi fondasi penting untuk model-model listrik masa depan yang akan menggunakan jaringan Supercharger Tesla. Pengguna Prologue dan ZDX kini dapat melihat lokasi Supercharger Tesla yang terintegrasi dengan Google Maps bawaan mobil mereka, memudahkan navigasi menuju stasiun pengisian.

Proses pengisian daya sendiri dilakukan melalui aplikasi Tesla. Honda juga mengungkapkan bahwa integrasi dengan aplikasi HondaLink dan Acura EV sedang dalam pengembangan untuk memungkinkan fitur plug-and-charge yang lebih praktis. Adapter ini sudah bisa dibeli di dealer resmi Honda dan Acura di AS atau melalui toko online dengan harga $225.

Langkah ini juga menjadi sinyal kuat bahwa kolaborasi antarprodusen mobil listrik semakin erat. Seperti yang terjadi pada Ford dan Google yang memperbarui sistem Android Auto, kerja sama antara Honda dan Tesla menunjukkan bahwa industri otomotif listrik semakin terintegrasi untuk memberikan pengalaman terbaik bagi konsumen.

Dengan semakin banyaknya pilihan pengisian daya, apakah ini akan mendorong lebih banyak orang beralih ke mobil listrik? Atau justru tantangan lain seperti harga dan infrastruktur masih menjadi penghalang utama? Bagaimana pun, langkah Honda dan Acura ini patut diapresiasi sebagai upaya memperluas ekosistem kendaraan listrik di pasar global.

Microsoft Tuduh Hacker China Eksploitasi Kerentanan SharePoint

Telset.id – Dunia siber kembali diguncang kabar mengejutkan. Microsoft secara resmi menuding kelompok hacker yang didukung pemerintah China memanfaatkan celah keamanan dalam perangkat lunak SharePoint untuk melancarkan serangan global. Targetnya? Tak lain adalah bisnis besar dan instansi pemerintah beserta infrastruktur sensitif mereka.

Dalam pernyataan resminya, raksasa teknologi asal AS itu mengidentifikasi dua kelompok hacker bernama Linen Typhoon dan Violent Typhoon sebagai pelaku utama. Mereka disebut telah mengeksploitasi kerentanan pada versi SharePoint yang dihosting secara lokal, bukan layanan berbasis cloud. Tak hanya itu, grup ketiga bernama Storm-2603 juga turut disebut terlibat dalam operasi ini.

Modus Operandi yang Canggih

Microsoft menemukan celah keamanan nol-hari (zero-day) pada versi self-managed SharePoint. Kerentanan ini memungkinkan penyerang mem-bypass autentikasi, mengambil alih identitas pengguna, dan menipu sistem agar mengira mereka adalah pengguna sah. Serangan ini dilaporkan telah berlangsung sejak 7 Juli, sebelum akhirnya terungkap ke publik.

“Dengan cepatnya adopsi eksploit ini, kami menilai dengan keyakinan tinggi bahwa ancaman akan terus berlanjut,” tegas Microsoft dalam pernyataannya. Peringatan ini bahkan diamini oleh CTO Google yang mengkonfirmasi setidaknya satu pelaku memiliki kaitan dengan China.

Bantahan Keras dari China

Kedutaan Besar China langsung merespons tuduhan ini dengan penolakan keras. Dalam pernyataannya, mereka menyebut tudingan Microsoft sebagai “tidak berdasar”. “China menentang segala bentuk serangan siber dan kejahatan cyber. Kami juga menentang fitnah tanpa bukti yang kuat,” tegas pernyataan resmi mereka.

Namun terlepas dari bantahan tersebut, Microsoft telah merilis patch darurat untuk menutup kerentanan ini. Perusahaan juga terus mengembangkan perbaikan keamanan tambahan guna melindungi sistem dari eksploitasi di masa depan. Situasi ini semakin memanas mengingat beberapa perusahaan teknologi AS lainnya juga kerap menuding China berada di balik berbagai serangan siber belakangan ini.

Kasus ini bukan yang pertama kalinya Microsoft menjadi sasaran. Sebelumnya, perusahaan juga melarang karyawannya menggunakan perangkat Android di China karena alasan keamanan. Sementara itu, ketegangan AS-China di dunia digital terus memanas, termasuk rencana pemblokiran penjualan data ke China oleh pemerintah AS.

Platform media sosial pun tak luput dari incaran. Seperti yang terjadi pada TikTok yang menjadi sasaran serangan malware melalui video instruksi palsu, menunjukkan kompleksitas ancaman siber saat ini.

Pertanyaannya kini: seberapa besar dampak serangan ini terhadap kepercayaan dunia terhadap produk Microsoft? Dan yang lebih penting, langkah apa lagi yang perlu diambil perusahaan untuk memastikan keamanan data pengguna di tengah semakin canggihnya taktik para hacker?

Meta Hentikan Program Bonus untuk Kreator Threads, Apa Dampaknya?

0

Telset.id – Jika Anda adalah salah satu kreator yang aktif di Threads dan mengandalkan bonus dari Meta, kabar ini mungkin mengecewakan. Perusahaan secara diam-diam menghentikan program bonus untuk kreator di platform tersebut, yang sebelumnya menawarkan bayaran hingga ribuan dolar per bulan.

Menurut konfirmasi Engadget, Meta mengakhiri program insentif kreator Threads awal tahun ini tanpa penjelasan resmi. Halaman dukungan Instagram yang sebelumnya memuat detail tentang program ini kini tidak lagi menyebut Threads sama sekali. Beberapa kreator yang tergabung dalam program mengaku tidak menerima pembayaran lagi sejak akhir April, sekitar satu tahun setelah program diluncurkan.

Meski Meta tidak pernah secara terbuka menjelaskan mekanisme program ini, beberapa kreator yang berbicara dengan Engadget mengungkapkan bahwa mereka bisa mendapatkan bonus bulanan antara $500 hingga $5.000 dengan memenuhi target jumlah postingan dan views. Namun, kini insentif tersebut telah lenyap tanpa kejelasan strategi Meta selanjutnya.

Masa Depan Threads Tanpa Insentif Kreator

Tanpa program bonus, pertanyaan besar muncul: apa yang bisa ditawarkan Meta kepada kreator untuk tetap aktif di Threads? Platform ini masih berusaha menarik lebih banyak merek dan figur terkenal, dengan menguji fitur seperti kemampuan menemukan kreator yang sebelumnya diikuti pengguna di X (sebelumnya Twitter). Meta juga menambahkan beberapa alat ramah kreator, seperti opsi menambahkan lebih banyak tautan di profil dan analitik yang lebih rinci.

Namun, tantangan utama Threads tetap ada. Platform ini tidak banyak mengarahkan lalu lintas ke situs eksternal, dan membangun basis pengikut jauh lebih sulit dibandingkan platform lain. Algoritma Threads yang mengutamakan konten rekomendasi membuat timeline didominasi oleh unggulan dari akun-akun acak, bukan dari akun yang diikuti pengguna. Akibatnya, meski sebuah postingan bisa viral, hal itu jarang berujung pada lonjakan pengikut baru.

Meta Threads bonus program ended

Meta mungkin berasumsi bahwa Threads sudah memiliki momentum cukup tanpa perlu membayar kreator untuk konten viral. Namun, ambisi Mark Zuckerberg untuk menjadikan Threads sebagai platform miliaran pengguna bisa terhambat tanpa dukungan penuh dari para kreator. Bagaimanapun, kreator adalah tulang punggung kesuksesan platform sosial mana pun.

Lalu, apa langkah selanjutnya bagi kreator yang bergantung pada insentif ini? Tanpa bonus, banyak kreator mungkin akan beralih ke platform lain yang lebih menjanjikan dari segi monetisasi. Jika Meta ingin Threads benar-benar bersaing dengan X atau bahkan TikTok, perusahaan perlu memberikan alasan kuat bagi kreator untuk tetap setia.

Apakah ini akhir dari era insentif kreator di Threads, atau hanya jeda sementara sebelum Meta meluncurkan program baru? Hanya waktu yang akan menjawab. Namun, satu hal yang pasti: tanpa kreator, sulit membayangkan Threads bisa mencapai target miliaran pengguna yang diimpikan Zuckerberg.

Qualcomm Snapdragon 8 Elite Gen 2: Performa Tinggi Tanpa Kenaikan Harga

Telset.id – Kabar gembira bagi pecinta smartphone flagship! Qualcomm dikabarkan tidak akan menaikkan harga chipset terbarunya, Snapdragon 8 Elite Gen 2, meski menawarkan peningkatan performa signifikan. Bocoran terbaru dari tipster Weibo, DCS, mengungkap bahwa chipset yang dijadwalkan rilis September 2025 ini akan dibanderol dengan harga yang sama dengan pendahulunya, Snapdragon 8 Elite. Sebuah langkah langka di tengah tren kenaikan harga komponen seperti LPDDR5X DRAM yang sudah naik 5%.

Dibangun dengan proses 3nm TSMC, Snapdragon 8 Elite Gen 2 diprediksi membawa lompatan besar berkat CPU Oryon generasi kedua. Bocoran skor Geekbench 6 menunjukkan angka fantastis: lebih dari 4.000 untuk single-core dan sekitar 11.000 pada multi-core. Jika angka ini akurat, kita sedang menyaksikan peningkatan hingga 25% dibanding generasi sebelumnya.

Tidak hanya CPU, GPU Adreno 840 juga disebut-sebut akan memberikan peningkatan grafis hingga 30%. Ini berarti smartphone flagship 2026 akan mampu menjalankan game 120Hz atau editing video resolusi tinggi dengan lebih mulus. Kabar baiknya, performa ekstra ini tidak akan dibebankan ke konsumen melalui kenaikan harga.

AI dan Dampaknya pada Smartphone Masa Depan

Salah satu aspek paling menarik dari Snapdragon 8 Elite Gen 2 adalah peningkatan kemampuan AI-nya. Chipset ini akan mendukung fitur AI multi-modal canggih seperti Real-Time Visual AI milik Samsung. Kemampuan pemrosesan AI yang lebih powerful ini membuka pintu untuk berbagai inovasi, mulai dari fotografi computational yang lebih baik hingga asisten virtual yang lebih responsif.

Dengan jadwal peluncuran yang diperkirakan September 2025, Snapdragon 8 Elite Gen 2 kemungkinan besar akan menghiasi smartphone flagship 2026 seperti Samsung Galaxy S26. Jika prediksi harga ini akurat, kita mungkin akan melihat flagship dengan performa terbaik di kelasnya namun dengan harga yang tetap kompetitif.

Bagi produsen seperti iQOO yang sudah bersiap meluncurkan seri Neo 11 dengan Snapdragon 8 Elite, keputusan Qualcomm ini tentu menjadi angin segar. Mereka bisa menawarkan performa lebih tinggi tanpa harus menaikkan harga jual secara signifikan.

Di tengah kenaikan harga berbagai komponen elektronik, keputusan Qualcomm untuk mempertahankan harga chipset flagship-nya patut diapresiasi. Ini bisa menjadi kabar baik tidak hanya bagi konsumen, tapi juga bagi industri smartphone secara keseluruhan yang sedang berjuang mempertahankan daya beli di tengah gejolak ekonomi global.

OPPO dan IOA Sukses Kumpulkan Rp2,5 Miliar untuk Atlet Lintas Cabang

Telset.id – Lebih dari sekadar pertandingan bulu tangkis, acara “Make Your Moment: Dari Bulutangkis untuk Semua” yang digelar OPPO Indonesia bersama Indonesia Olympians Association (IOA) berhasil menciptakan momen bersejarah. Tak hanya mempertemukan sembilan legenda bulu tangkis Indonesia dalam satu lapangan, acara ini juga sukses menggalang dana sebesar Rp2,5 miliar untuk mendukung atlet lintas cabang.

Euforia terasa begitu kental di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, pada 22 Juni 2025. Lebih dari 3.000 penonton memadati arena untuk menyaksikan langsung aksi para legenda seperti Susy Susanti, Alan Budikusuma, Taufik Hidayat, dan Greysia Polii. Meski bertajuk fun match, setiap smash dan drop shot mereka berhasil membangkitkan semangat nasionalisme serta solidaritas lintas generasi.

Dari Bulu Tangkis untuk Semua

Acara ini bukan sekadar pertunjukan nostalgia. Melalui penjualan tiket dan lelang eksklusif barang-barang bertandatangan para legenda, termasuk raket, jersey, dan TOMORO Treasure Tumbler, OPPO dan IOA berhasil mengumpulkan donasi senilai Rp2,5 miliar. Seluruh hasil diserahkan kepada IOA Foundation untuk membantu atlet lintas cabang olahraga di Indonesia.

“Olahraga bukan hanya tentang menang atau kalah, tapi tentang karakter, semangat, dan momen-momen yang membentuk kita,” ujar Patrick Owen, Vice President OPPO Indonesia. Ia menambahkan, kolaborasi ini adalah bukti nyata komitmen OPPO dalam mendukung olahraga sebagai media pembangunan karakter dan pemberdayaan generasi muda.

Sinergi Teknologi dan Kemanusiaan

Kolaborasi OPPO dan IOA juga menjadi simbol kuat sinergi antara teknologi dan kemanusiaan. Dalam acara ini, OPPO Reno14 Series hadir sebagai partner yang menangkap momen emosional, dari ekspresi penuh semangat hingga energi luar biasa dari penonton. Tak hanya itu, OPPO juga memperkenalkan ekosistem perangkat seperti OPPO Watch X2 dan Watch X2 Mini yang mendukung gaya hidup aktif.

“Kami semua bangga bisa kembali ke lapangan, bukan untuk mengejar medali, tapi untuk memberikan sesuatu kembali kepada dunia olahraga yang telah membesarkan kami,” kata Susy Susanti, peraih emas Olimpiade Barcelona 1992. Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Taufik Hidayat, yang mengapresiasi inisiatif OPPO dan IOA.

Dukungan dari berbagai mitra seperti J&T Express, TOMORO COFFEE, dan BCA turut menghadirkan pengalaman terbaik bagi penonton. Mulai dari booth interaktif hingga penampilan spesial Maliq & D’Essentials, acara ini sukses menciptakan atmosfer kebersamaan yang hangat dan berkesan.

Dengan slogan “Make Your Moment”, OPPO terus mengajak masyarakat untuk menciptakan momen bermakna yang mampu menginspirasi perubahan nyata. Seperti yang diungkapkan Yayuk Basuki, Ketua IOA Foundation, “Ini adalah awal dari gerakan besar: bagaimana para Olympian masa lalu ikut menjembatani masa depan olahraga Indonesia.”

Huawei Geser Samsung di Pasar Ponsel Lipat Global, Ini Analisisnya

Telset.id – Jika Anda mengira dominasi Samsung di pasar ponsel lipat tak tergoyahkan, laporan terbaru dari TrendForce mungkin akan mengejutkan. Huawei kini berada hanya satu langkah di belakang raksasa Korea Selatan itu, dengan selisih market share kurang dari 1% di tahun 2025. Padahal, pasar ponsel lipat global sendiri tumbuh stagnan dengan proyeksi 19,8 juta unit tahun depan—hanya 1,6% dari total pasar smartphone.

Lambatnya pertumbuhan ini sebenarnya bisa dimaklumi. Setelah tahun-tahun awal yang spektakuler, ponsel lipat kini memasuki fase konsolidasi. Tapi justru di tengah kondisi ini, Huawei menunjukkan ketangguhannya. Bagaimana perusahaan asal Tiongkok ini bisa bangkit di tengah sanksi AS dan tanpa dukungan Google? Simak analisis mendalam dari Telset.id.

Grafik pangsa pasar ponsel lipat global 2024-2025

Persaingan Sengit di Pasar yang Stagnan

Data TrendForce mengungkap fakta menarik: pangsa Samsung diprediksi turun dari 45,2% (2024) menjadi 35,4% (2025). Sementara Huawei justru naik ke posisi kedua dengan 34,3%. Artinya, selisih keduanya hanya 1,1%—pertarungan yang sangat ketat untuk pasar premium.

“Strategi Huawei yang fokus pada pasar domestik China ternyata membuahkan hasil,” kata analis Telset.id. “Mereka berhasil membangun ekosistem HarmonyOS yang solid sebagai pengganti Android, sambil terus berinovasi di segmen lipat.”

Bukan hanya Huawei yang menunjukkan performa kuat. Brand China lain seperti Honor diproyeksikan naik dari 6% ke 9,1%, sementara Lenovo (Motorola) menguat berkat lini Razr yang kembali populer. Xiaomi juga tak mau ketinggalan dengan MIX Flip-nya.

Faktor Kunci Kesuksesan Huawei

Keberhasilan Huawei tak lepas dari tiga strategi utama: pertama, penguasaan teknologi hinge (engsel) yang mereka klaim lebih tahan lama. Kedua, integrasi ekosistem HarmonyOS yang semakin matang. Ketiga, strategi harga yang lebih agresif dibanding Samsung di pasar China.

Menariknya, meski tanpa Google Mobile Services (GMS), ponsel lipat Huawei justru laris di pasar domestik. “Ini membuktikan bahwa di China, ekosistem lokal seperti HarmonyOS dan AppGallery sudah cukup kuat,” tambah analis kami.

Lalu bagaimana dengan masa depan? TrendForce memprediksi pasar akan tetap datar tahun ini, tapi bisa bangkit lagi di 2026—terutama jika Apple benar-benar meluncurkan iPhone lipat seperti bocoran yang beredar.

Sementara menunggu gebrakan Apple, pertarungan Samsung vs Huawei di segmen premium semakin seru. Apalagi dengan kehadiran pemain baru seperti Motorola Razr edisi khusus dan inovasi lipat tiga dari TECNO yang siap mengguncang pasar.

Jadi, apakah tahun depan kita akan melihat Huawei menggeser Samsung dari tahta? Atau justru Apple yang akan mengubah peta persaingan? Satu yang pasti: persaingan di pasar ponsel lipat semakin panas dan menguntungkan konsumen.

Nokia Siap Comeback ke Pasar Smartphone? Ini Sinyal Terbarunya

Telset.id – Apakah Nokia benar-benar bersiap untuk kembali ke pasar smartphone? Pertanyaan ini kembali mencuat setelah manajer komunitas Nokia membuat postingan misterius di subreddit r/Nokia. Postingan tersebut mengundang produsen ponsel besar untuk menjajaki kerja sama melalui laman nokia.com/partners. Namun, uniknya, postingan itu kemudian dihapus, meninggalkan lebih banyak tanda tanya daripada jawaban.

Langkah ini memicu spekulasi segar tentang masa depan Nokia di dunia smartphone. Meskipun mencari mitra manufaktur melalui Reddit terkesan tidak biasa untuk urusan bisnis serius, fakta bahwa Nokia menggaungkan ide ini secara publik menunjukkan bahwa mereka setidaknya mempertimbangkan untuk kembali ke pasar. Apalagi, kerja sama panjang mereka dengan HMD Global—yang selama ini memproduksi ponsel Nokia—sedang memasuki fase akhir. HMD dikabarkan akan fokus pada perangkat mereka sendiri, sementara Nokia tetap bertahan di segmen feature phone dengan menghidupkan kembali legenda seperti Nokia 3310.

Masa Depan Nokia Setelah HMD Global

Lisensi HMD Global untuk memproduksi ponsel Nokia dikabarkan akan berakhir pada 2026. Ini memberi Nokia kebebasan untuk mencari mitra manufaktur baru. Beberapa nama seperti Foxconn atau Wingtech—yang sebelumnya menangani lebih dari separuh produksi smartphone Nokia—bisa menjadi kandidat kuat. Tujuannya kemungkinan tetap sama: menghadirkan perangkat terjangkau dengan jangkauan global, didukung portofolio paten kuat Nokia, terutama di teknologi 5G.

Di bawah HMD, smartphone Nokia seperti XR21 berfokus pada keberlanjutan dan desain tangguh, tetapi kurang memukau dalam hal dukungan perangkat lunak dan spesifikasi. Mitra baru bisa menjadi kesempatan bagi Nokia untuk membangun reputasi yang lebih solid. Meskipun postingan Reddit itu hanya bertahan sebentar, ia memberikan petunjuk bahwa Nokia belum siap meninggalkan dunia smartphone sepenuhnya.

Strategi Comeback yang Tidak Biasa

Mengapa Nokia memilih Reddit sebagai platform untuk mencari mitra? Ini bisa jadi strategi marketing yang tidak konvensional atau bahkan langkah awal dari rencana besar. Apapun itu, langkah ini berhasil menarik perhatian. Seperti comeback sebelumnya, Nokia mungkin sedang mempersiapkan sesuatu yang signifikan.

Jika Nokia benar-benar kembali ke pasar smartphone, tantangan terbesarnya adalah bersaing di tengah persaingan yang semakin ketat. Namun, dengan warisan merek yang kuat dan keahlian di bidang telekomunikasi, Nokia masih memiliki peluang untuk kembali bersinar. Apakah ini akan menjadi comeback sukses atau sekadar nostalgia? Hanya waktu yang bisa menjawab.

Xi Jinping Pertanyakan Gelombang Investasi AI dan EV di China

Telset.id – Dalam sebuah pidato yang mengejutkan, Presiden China Xi Jinping secara terbuka mempertanyakan gelombang investasi besar-besaran ke sektor kecerdasan buatan (AI) dan kendaraan listrik (EV) di seluruh negeri. Di tengah kekhawatiran deflasi dan eskalasi perang dagang dengan Amerika Serikat, komentar Xi ini mengindikasikan adanya pergeseran strategi dalam kebijakan industri China.

Selama dua hari di Konferensi Kerja Perkotaan Pusat di Beijing, Xi menyampaikan kritik tajam terhadap praktik investasi yang ia sebut “terburu-buru”. “Ketika berbicara tentang proyek, ada beberapa hal—kecerdasan buatan, daya komputasi, dan kendaraan energi baru,” ujarnya seperti dilaporkan Financial Times. “Apakah semua provinsi di negara ini harus mengembangkan industri ke arah ini?”

Xi Jinping menyampaikan pidato di Konferensi Kerja Perkotaan Pusat

Pidato Xi ini langsung menjadi headline di People’s Daily, surat kabar resmi Partai Komunis China. Ia juga mengkritik pejabat yang mendorong pembangunan cepat tanpa mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang. “Kita tidak hanya harus fokus pada berapa banyak PDB yang tumbuh dan berapa banyak proyek besar yang dibangun, tetapi juga pada berapa banyak utang yang ditanggung,” tegasnya. “Kita tidak boleh membiarkan beberapa orang melempar tanggung jawab dan meninggalkan masalah untuk generasi mendatang.”

Antara Ambisi dan Realitas

Meski demikian, belum ada tanda-tanda China akan mengalihkan fokus dari sektor AI dan EV. Baru-baru ini, NVIDIA mendapatkan izin dari pemerintah AS untuk kembali menjual chip AI ke China, dengan pesanan tertahan senilai $8 miliar. Sebelumnya, penjualan chip H20 AI GPU diblokir karena kekhawatiran dapat digunakan untuk kepentingan militer China.

China saat ini adalah pemimpin global dalam industri EV dan sedang bersaing ketat dengan AS dalam perlombaan robotaxi. Kerjasama antara Uber dan Baidu untuk mengintegrasikan ribuan kendaraan otonom Apollo Go ke jaringan Uber di China dan pasar non-AS semakin memperkuat posisi China di panggung teknologi global.

Dampak pada Industri Global

Komentar Xi ini bisa menjadi sinyal bagi investor dan pelaku industri untuk lebih berhati-hati. Jika China mengurangi investasi di sektor AI dan EV, hal ini dapat mempengaruhi rantai pasok global dan persaingan teknologi. Namun, dengan China masih menjadi pusat inovasi, langkah apa pun yang diambil akan berdampak signifikan.

Di tengah ketegangan geopolitik, kebijakan industri China tetap menjadi sorotan. Apakah komentar Xi ini hanya peringatan atau awal dari perubahan besar? Hanya waktu yang akan menjawab. Sementara itu, dunia terus mengamati langkah-langkah China dalam perlombaan teknologi yang semakin panas.

Xbox Cloud Gaming Kini Lebih Mudah dengan Fitur Play History

Telset.id – Pernahkah Anda merasa kesal karena harus mencari-cari lagi game yang baru saja dimainkan saat berpindah dari konsol ke PC? Microsoft baru saja menghadirkan solusi cerdas untuk masalah ini dengan fitur terbaru di Xbox Cloud Gaming.

Layanan eksklusif untuk Xbox Insiders ini memungkinkan semua game yang bisa dimainkan via cloud—termasuk judul eksklusif konsol dari berbagai generasi—tampil dalam aplikasi Xbox PC. Tak hanya itu, riwayat permainan Anda akan mengikuti ke mana pun perangkat yang digunakan, entah itu Xbox Series X, PC, atau perangkat Windows handheld.

Revolusi Pengalaman Gaming Multi-Device

Fitur “play history” yang baru diperkenalkan ini akan menampilkan game-cloud sebagai judul yang baru saja dimainkan, baik di aplikasi PC maupun antarmuka konsol Xbox. Yang lebih menarik, daftar ini dilengkapi dengan penyimpanan game berbasis cloud, sehingga Anda bisa langsung melanjutkan dari titik terakhir bermain tanpa buang waktu.

Tampilan antarmuka Xbox Cloud Gaming di PC

“Tile besar menampilkan game yang baru dimainkan di perangkat saat ini, sedangkan tile riwayat permainan menunjukkan game dari semua perangkat Xbox, memudahkan Anda melanjutkan dari titik terakhir,” tulis Microsoft dalam postingan blog resminya.

Fitur ini merupakan bagian dari pembaruan besar-besaran sistem perpustakaan di aplikasi Xbox. Kini, game yang dibeli dari berbagai platform bisa diluncurkan dari satu tempat yang sama. Microsoft juga menambahkan filter pencarian khusus untuk game-cloud di bagian perpustakaan, plus daftar “jump back in” di beranda aplikasi.

Masa Depan Gaming Tanpa Batas Platform

Dengan teknologi ini, Anda bisa memulai permainan di konsol dan menyelesaikannya di PC—meskipun game tersebut tidak tersedia secara native di platform kedua. Ini merupakan terobosan signifikan dalam visi Microsoft tentang ekosistem gaming yang benar-benar terintegrasi.

Fitur play history di antarmuka konsol Xbox

Langkah ini juga memperkuat posisi Xbox Cloud Gaming sebagai salah satu layanan streaming game paling progresif di pasaran. Sebelumnya, Microsoft sudah memperluas jangkauan layanannya ke perangkat mobile seperti iPhone dan iPad, serta berkolaborasi dengan perusahaan seperti Meta untuk pengalaman VR melalui Meta Quest 3S Xbox Edition.

Sementara itu, kabar internal Microsoft menunjukkan fokus besar pada pengembangan cloud gaming, meski sempat diwarnai isu pemutusan hubungan kerja massal di divisi Xbox awal tahun ini. Fitur terbaru ini membuktikan komitmen mereka dalam menghadirkan inovasi nyata bagi gamer.

Dengan semakin banyaknya perangkat pendukung cloud gaming seperti Redmi Gaming Controller yang memasuki pasar, fitur play history ini datang di saat yang tepat. Ia tidak hanya menyederhanakan pengalaman bermain, tetapi juga memperkuat alasan untuk tetap setia pada ekosistem Xbox—entah Anda bermain di mana pun.

Bocoran Resmi Google Pixel 10: Warna Baru dan Kamera Lebih Gahar

Telset.id – Jika Anda penasaran dengan tampilan terbaru Google Pixel 10, bocoran render resmi yang baru saja muncul memberikan gambaran jelas. Perangkat flagship terbaru Google ini hadir dengan warna-warna segar dan beberapa peningkatan signifikan, terutama di sektor kamera.

Bocoran ini berasal dari laporan AndroidHeadlines, yang menunjukkan Pixel 10 dalam empat varian warna: Obsidian (hitam), Indigo (biru royal), Frost (biru langit), dan Limoncello (kuning-hijau). Tiga warna terakhir adalah pilihan baru yang belum pernah hadir di generasi sebelumnya. Meski desain secara keseluruhan tidak banyak berubah, kehadiran warna-warna cerah ini memberi kesan lebih dinamis.

Perubahan Desain yang Signifikan

Salah satu perubahan paling mencolok adalah modul kamera belakang. Pixel 10 memiliki modul yang lebih panjang untuk mengakomodasi lensa telephoto baru, yang sebelumnya hanya tersedia di varian Pro. Ini menjadi kabar baik bagi pengguna yang menginginkan kemampuan zoom lebih baik tanpa harus membeli model premium.

Spesifikasi yang terungkap menunjukkan layar 6,3 inci OLED dengan resolusi FHD+, refresh rate 120Hz, dan kecerahan puncak 3.000 nits. Perlindungan Gorilla Glass Victus 2 juga disertakan untuk ketahanan lebih baik. Di bawah kap mesin, Pixel 10 akan ditenagai oleh chipset Tensor G5 berbasis 3nm, yang diharapkan memberikan performa lebih efisien dan bertenaga.

Kamera dan Baterai: Upgrade dan Downgrade

Di sektor kamera, Pixel 10 disebutkan akan menggunakan sensor utama 48MP dari Pixel 9a, disertai lensa ultra-wide 13MP dan telephoto 10,8MP. Sayangnya, kecuali lensa telephoto, dua sensor lainnya mengalami penurunan kualitas dibanding generasi sebelumnya. Namun, dengan optimasi perangkat lunak Google, hasil foto tetap diharapkan memukau.

Baterai 4.970mAh menjadi salah satu peningkatan penting, dengan dukungan pengisian cepat 29W dan nirkabel Qi2 15W. Kombinasi ini menjanjikan daya tahan lebih lama dan pengisian yang lebih efisien.

Jika bocoran ini akurat, Pixel 10 akan menjadi pesaing serius di pasar flagship 2024. Dengan desain yang tetap elegan, warna baru yang menarik, dan peningkatan performa, Google tampaknya siap mempertahankan posisinya sebagai salah satu pemain utama di industri smartphone.

Untuk informasi lebih lanjut tentang rilis dan harga Pixel 10, simak artikel kami sebelumnya tentang jadwal rilis resmi Pixel 10 dan bocoran harganya di Eropa.

Sony dan Rockstar Kolaborasi untuk GTA 6 60fps di PS5 Pro

Telset.id – Kabar mengejutkan datang dari dunia gaming! Jika Anda termasuk yang kecewa dengan kabar Grand Theft Auto VI (GTA 6) terkunci di 30fps pada konsol, bersiaplah untuk angin segar. Bocoran terbaru mengindikasikan Sony tak tinggal diam dan sedang membawa “pasukan khusus” untuk membantu Rockstar Games menghadirkan pengalaman bermain lebih mulus di PlayStation 5 Pro.

Menurut tipster Detective Seeds di platform X, seorang insinyur PlayStation mengungkapkan bahwa Sony sedang bekerja sama dengan Rockstar dalam kesepakatan pemasaran. Kolaborasi ini bertujuan untuk memastikan GTA 6 bisa berjalan pada 60fps di PS5 Pro. Sumber tersebut mengklaim bahwa game akan memiliki beberapa pengaturan grafis (kemungkinan preset), tetapi tidak ada mode performa khusus. Alih-alih, game akan berjalan pada 60fps di semua pengaturan.

Untuk mencapai target ini, Sony dikabarkan telah menugaskan para insinyurnya untuk bekerja langsung dengan tim Rockstar. Selain itu, perusahaan juga menyiapkan pembaruan untuk konsolnya yang rencananya akan dirilis pada Mei 2026—bersamaan dengan peluncuran GTA 6. Yang menarik, kabarnya game ini hanya akan berjalan optimal di PS5 Pro, bukan di PS5 standar, meskipun perbedaan performa keduanya tidak terlalu signifikan.

Kemitraan Lebih dari Sekadar Performa

Kolaborasi Sony dan Rockstar tidak hanya berfokus pada peningkatan performa. Rencananya, kemitraan ini juga akan mencakup bundel PlayStation eksklusif dan game-game lain yang akan dirilis di platform tersebut di masa depan. Sebagai gambaran, trailer kedua GTA 6 yang viral sebelumnya direkam menggunakan PS5 standar dengan frame rate 30fps. Sementara itu, GTA V bisa mencapai 60fps pada resolusi 1440p di PS5 Pro.

Meski kabar ini menggembirakan, penting untuk diingat bahwa informasi ini masih bersifat spekulatif. Seperti biasa dalam industri gaming, rumor dan bocoran harus disikapi dengan bijak. Namun, jika benar terjadi, langkah Sony ini bisa menjadi penanda bahwa perusahaan tak ingin kalah dalam persaingan performa gaming generasi berikutnya.

Jika Anda penasaran dengan perkembangan terbaru seputar teknologi dan gaming, jangan lupa untuk mengunjungi Review Legion Pro 5 16IRX19 atau Acer Swift X 14 untuk referensi perangkat gaming lainnya.

Samsung Galaxy Z Fold7 Sudah Dapat Update Pertama Sebelum Rilis Resmi

Telset.id – Samsung Galaxy Z Fold7 belum resmi dijual, tapi update perangkat lunak pertamanya sudah tiba. Apa artinya ini bagi calon pengguna?

Biasanya, pembaruan perangkat lunak baru muncul beberapa minggu setelah peluncuran smartphone. Namun, Samsung mengambil pendekatan berbeda dengan Galaxy Z Fold7. Versi firmware pertama, F966NKSS2AYG5, sudah mulai didistribusikan di Korea Selatan meski ponsel ini baru akan tersedia di pasaran pada 25 Juli 2025.

Update ini membawa tambalan keamanan untuk Juli 2025, yang mencakup perbaikan 40 kerentanan. Di antaranya adalah satu masalah kritis di Android, 21 celah berisiko tinggi, dan 17 perbaikan khusus Samsung terkait Knox, Samsung Account, dan Bluetooth. Menurut laporan, pembaruan ini akan segera menyebar ke pasar lain seperti AS, Kanada, dan Eropa.

Mengapa Samsung Buru-Buru Rilis Update?

Ada dua hal menarik dari langkah Samsung ini. Pertama, perusahaan tampaknya ingin memastikan Galaxy Z Fold7 benar-benar siap sebelum sampai di tangan pengguna. Kedua, fakta bahwa pembaruan ini hanya fokus pada keamanan—tanpa perbaikan bug besar—menunjukkan One UI 8 (berbasis Android 16) sudah cukup matang.

SamMobile melaporkan bahwa antarmuka baru ini menawarkan animasi yang halus dan fitur multitasking berbasis AI yang lancar. Ini kabar baik bagi mereka yang khawatir dengan stabilitas perangkat seharga $1,999 (sekitar Rp32 juta).

Komitmen Jangka Panjang Samsung

Galaxy Z Fold7 termasuk dalam kebijakan pembaruan tujuh tahun Samsung, yang berarti akan didukung hingga Android 23 pada 2032. Setidaknya selama empat tahun pertama, pengguna dijamin mendapatkan tambalan keamanan bulanan—faktor penting untuk perangkat premium.

Samsung juga menawarkan berbagai insentif pre-order, termasuk penyimpanan ganda (512GB dengan harga 256GB), diskon hingga $1.000 dengan program tukar-tambah di AS, dan kredit aksesoris di Eropa dan Inggris. Dengan update pertama yang datang lebih awal, Z Fold7 menunjukkan awal yang menjanjikan.

Apakah ponsel lipat terbaru Samsung ini layak dibeli? Jawabannya mungkin tergantung pada seberapa besar Anda membutuhkan inovasi terbaru dalam dunia foldable. Untuk perbandingan lebih mendalam, simak analisis kami tentang Samsung Galaxy Z Fold7 vs Fold6: Mana yang Lebih Layak Dibeli?.