India Luncurkan Pesawat Aditya-L1 untuk Pelajari Matahari

Telset.id, Jakarta – India melakukan penjelajahan di luar angkasa, dengan meluncurkan pesawat bernama Aditya-L1 yang bertugas untuk mempelajari Matahari yang dapat membantu astronot menjaga satelit mereka.

Dikutip Telset dari Engadget pada Senin (04/09/2023), mengatakan kalau Organisasi Penelitian Luar Angkasa India atau ISRO telah meluncurkan roket yang membawa Aditya-L1 dan ini menjadi misi India pertama yang didedikasikan untuk mengamati Matahari.

Peluncuran ini dilakukan pada tanggal 2 September 2023 di Satish Dhawan Space Centre di Sriharikota India. Proses peluncurannya sendiri didisiarkan melalui kanal YouTube resmi milik ISRO India.

BACA JUGA:

Peluncuran berlangsung sukses dan Aditya-L1 rencananya akan menempuh jarak 930.000 mil atau 1,4 juta km selama 4 bulan hingga mencapai L1 Lagrange Point yakni titik antara Matahari dan planet Bumi.

Lagrange Point adalah tempat keseimbangan antara 2 benda besar yang mengorbit di mana benda-benda cenderung tetap diam, sehingga meminimalkan konsumsi bahan bakar pesawat ruang angkasa.

Pesawat ruang angkasa akan tetap berada di orbit untuk mengumpulkan data yang diharapkan para ilmuwan akan membantu mereka mencari tahu mengapa korona matahari lebih panas daripada permukaannya.

India juga berharap bahwa misi tersebut dapat memberikan informasi tentang bagaimana radiasi matahari dan berbagai fenomena matahari mempengaruhi sistem komunikasi dan satelit, serta jaringan listrik.

Dengan memahami efek tersebut, perusahaan dan lembaga antariksa dapat melindungi satelit di orbit dengan lebih baik. Jika para ilmuwan dapat memprediksi lontaran massa korona, misalnya, mereka dapat memperingatkan operator sehingga mereka dapat mematikan kekuatan satelit mereka sebelum fenomena itu terjadi.

Selain itu, para ilmuwan India berharap bahwa Aditya-L1 dapat menjelaskan perilaku angin matahari dan bagaimana aktivitas matahari dapat mempengaruhi iklim bumi dalam jangka panjang.

BACA JUGA:

“Kami akan memiliki kumpulan data unik yang saat ini tidak tersedia dari misi lain. Ini akan memungkinkan kita untuk memahami matahari, dinamikanya serta heliosfer bagian dalam, yang merupakan elemen penting untuk teknologi saat ini, serta aspek ruang cuaca,” kata Sankar Subramanian yakni ilmuwan utama dalam misi tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI