Beranda blog Halaman 2622

5 Situs yang Wajib Diketahui Pengguna Google

Telset.id – Mungkin bagi kebanyakan pengguna layanan Google, hanya beberapa situs yang biasa mereka akses selain Google Search. Misalnya Gmail, Google Photos, Google Docs hingga Google Drive.

Tapi sebenarnya, ada banyak situs atau layanan Google lainnya yang mungkin tak banyak diketahui oleh para penggunanya. Nah kali ini, Tim Telset.id akan membagikan situs yang wajib diketahui pengguna Google. Ingin tahu apa saja? Check this out!

Android Device Manager

Lewat situs ini, pengguna Android mampu melakukan berbagai langkah awal ketika smartphone mereka hilang. Sebut saja seperti mencari lokasi terakhir smartphone tersebut, mengunci smartphone, bahkan sampai menghapus semua data di dalamnya.

Baca Juga: 3 Fitur Penting yang Harus Diaktifkan di Smartphone Android

Tapi yang menarik, pengguna dapat membunyikan suara pada smartphone. Sehingga ketika smartphone hilang di lokasi-lokasi yang sulit dijangkau seperti sela-sela lemari, dan celah sempit lainnya, pengguna dapat mengetahui lokasi persis smartphone berdasarkan suara yang dikeluarkan.

Cara Matikan Komentar di Postingan Instagram

Telset.id – Saat ini para pengguna media seolah dibebaskan untuk dapat berkomentar di setiap unggahan pengguna lainnya yang mereka ikuti. Misalnya saja Instagram, tak cuma komentar positif, komentar bernada negatif pun sering dijumpai di postingan kita sendiri sampai pengguna Instagram lain, khususnya artis-artis Tanah Air maupun internasional.

Nah jika Anda merasa terganggu dengan adanya komentar pada postingan Anda, kali ini Tim Telset.id akan memberikan cara untuk matikan komentar di postingan Instagram. Yuk simak!

  • Unggah foto atau video seperti biasa terlebih dahulu.
  • Namun ketika masuk ke bagian Share To atau halaman untuk memasukkan caption, tag seseorang, menambahkan lokasi, dan lainnya, tekan tombol Advanced Settings di bagian paling bawah.

  • Selanjutnya, aktifkan toggle Turn Off Commenting.

  • Otomatis, ketika postingan telah diunggah, pengguna lain tak lagi bisa memberikan komentar terhadap postingan Anda.

  • Selain itu, Anda juga dapat mematikan komentar pada postingan yang sudah dibagikan sebelumnya.
  • Caranya, pilih postingan yang ingin dimatikan komentarnya. Kemudian tekan tombol tiga titik bertumpuk di sebelah kanan atasnya.

  • Lalu, tekan tombol Turn Off Commenting.

Sekarang, Anda dapat mematikan komentar untuk mencegah adanya komentar menganggu yang mungkin diberikan pengguna lain terhadap postingan Anda. (FHP)

Facebook Ingkar Janji, Pendiri WhatsApp Pilih Hengkang

0

Telset.id, Jakarta – Kabar mundurnya CEO dan pendiri WhatsApp, Jan Koum langsung menjadi headline di banyak media. Desas-desus penyebab mundurnya Koum dari perusahaan yang dididirikannya itu menjadi cerita yang semakin menarik.

Panasnya hubungan Koum dan petinggi Facebook sudah santer diberitakan sejak setahun lalu. Saat itu disebutkan konflik dipicu oleh kebijakan privasi pengguna antara WhastApp dan Facebook, selaku induk semangnya.

Seperti diketahui, sejak awal Koum dan Brian Acton selaku pendiri WhatsApp tetap tegas menjaga privasi pengguna dan menolak kehadiran iklan. Koum bahkan secara tegas menjamin akan tetap mempertahankan prinsip WhatsApp (menolak kehadiran iklan), meski telah diakuisisi Facebook.

“Anda masih bisa yakin bahwa tak akan ada iklan sama sekali yang menganggu komunikasi,” tegas Koum, saat menyampaikan komentarnya pasca akuisisi WhatsApp oleh Facebook.

Meski awalnya Facebook nampaknya “setuju” dengan prinsip WhatsApp yang menolak kehadiran iklan, namun lambat laun Facebook mulai “ingkar janji”, dan menekan WhatsApp untuk mulai menghasilkan uang lewat iklan.

Berita Terkait: Kecewa pada Facebook, CEO WhatsApp Mundur

Terus menerus ditekan, akhirnya pada 2016 lalu WhatsApp mengumumkan akan memberikan data nomor telepon penggunanya ke Facebook, untuk keperluan targeting iklan. Keputusan ini pada akhirnya berujung pada denda sebesar USD 122 juta yang dijatuhkan regulator Uni Eropa.

Tak sampai disitu, Facebook kembali menekan Koum dan timnya untuk pengembangan WhatsApp Business. Untuk keperluan ini, Facebook diduga memaksa WhatsApp untuk menurunkan tingkat enkripsi end-to-end agar lebih mudah dipakai menerapkan aneka tools bisnis.

Padahal seperti diketahui, enkripsi ini adalah fitur privasi andalan WhatsApp untuk tetap menjaga data pengguna, agar tak bisa diintip oleh siapa pun, termasuk WhastApp dan Facebook sendiri.

Puncak dari semua perselisihan ini adalah terungkapnya skandal Cambridge Analytica, yang menjual data pengguna Facebook untuk pemenangan kampanye pemilu presiden AS, Donald Trump.

Baca juga: Mengenal Cambridge Analytica dan Sepak Terjangnya

Koum sendiri merupakan imigran asal Ukraina, pecahan Uni Soviet, yang pindah ke Amerika Serikat untuk memulai hidup baru. Koum bertemu dengan Brian Acton pada 1997 saat sama-sama bekerja di Yahoo. Acton dan Koum lalu mendirikan perusahaan WhatsApp Inc.

Saat WhatsApp Inc berdiri pada Februari 2009 di California, Amerika Serikat, fokus utama bisnisnya adalah menyediakan layanan pembaruan status di ponsel. Lambat laun, Koum dan Acton mengubahnya menjadi aplikasi pesan instan.

Pada 2014, WhatsApp diakuisisi oleh Facebook pada 2014 dengan mahar berupa uang dan saham yang bernilai 19 miliar dolar Amerika Serikat. Facebook berniat menjadikan WhatsApp sebagai lumbung pendapatan baru melalui iklan. [HBS]

Sumber: Techcrunch

Patung Wajah Prajurit Ini Ungkap Kehidupan di Mars?

Telset.id, Jakarta – Benarkah ada kehidupan di Mars? Pertanyaan itu muncul seiring beberapa penemuan objek di Mars seperti yang biasa terdapat di Bumi. Baru-baru ini, objek mirip patung wajah juga tertangkap kamera.

Objek mirip patung wajah tersebut ditemukan di permukaan Mars dan menjadi perbincangan ribuan orang di Bumi. Bentuknya sangat identik dengan patung wajah Mesir kuno. Jika diamati, bentuknya mirip seorang prajurit perang.

Jika Anda penasaran, silakan lihat di kanal YouTube ArtAlienTV-Mars Zoo. Kanal itu menampilkan penemuan objek mirip patung wajah yang terekam kamera video pada awal April 2018.  Lokasi objek di sekitar Gale Crater Mars.

“Kami memotret sebuah patung wajah di Mars Gale Crater via Curiosity Rover milik NASA. Ukurannya kecil. Hanya beberapa inci,” tulis Whites dalam deskripsi video yang dilaporkan oleh Science Alert, seperti dilansir Express.

Whites mengatakan, objek menyerupai ukiran wajah seorang prajurit wanita yang mengenakan helm tersebut pernah pula ditemukan di Bumi pada abad pertengahan. Objek memiliki lambang di dahi. Struktur wajah bergaya artistik Mesir kuno.

Memang, formasi bebatuan di Mars tak satu atau dua kali memicu silang pendapat mengenai keberadaan peradaban di planet merah itu. Tak cuma patung wajah, objek lain yang pernah ditemukan di Mars juga berupa sendok, Cannonball, dan Bigfoot.

Berita Terkait: CEO Boeing Tantang Elon Musk Balapan ke Mars

Dari sekian penemuan, kasus paling heboh di Mars adalah keberadaan gambar 1976 atau dikenal dengan nama Face on Mars. Namun, seiring perkembangan teknologi, penemuan lain tak kalah menarik bermunculan dan menghadirkan spekulasi. [SN/HBS]

Sumber: Express.co.uk

CEO WhatsApp Mundur, Ini Kata Bos Facebook

0

Telset.id, Jakarta – Secara mengejutkan, pendiri dan juga CEO WhatsApp, Jan Koum, memutuskan untuk mundur dari WhatsApp. Banyak selentingan yang menyebutkan mundurnya Koum karena berselisih paham dengan bos Facebook. Lantas, apa tanggapan Mark Zuckerberg?

Meski tidak ada pernyataan langsung dari Koum tentang alasan keputusannya mundur dari WhatsApp, namun banyak yang menduga lengsernya Koum lantaran berselisih paham dengan pimpinan Facebook, yang notabene merupakan perusahaan induk WhatsApp.

Terkait kepergian Koum dari WhatsApp, Mark Zuckerberg selaku CEO Facebook turut berkomentar. Zuckerberg menyesali kepergian Koum. Ia menganggap Koum telah mengajarinya banyak hal soal teknologi enkripsi.

“Saya akan merindukan bekerja begitu dekat dengan Anda. Saya bersyukur atas semua yang telah Anda lakukan untuk membantu menghubungkan dunia, dan untuk semua yang telah Anda ajarkan kepada saya, termasuk tentang enkripsi,” ujar Zuckerberg.

“Saya kagum dengan kemampuannya untuk mengambil alih kekuasaan dari sistem terpusat dan mengembalikannya ke tangan orang-orang. Nilai-nilai itu akan selalu menjadi jantung dari WhatsApp,” tambahnya di akun Facebook miliknya.

Komentar yang diberikan bos Facebook itu seakan ingin menepis rumor yang beredar bahwa mundurnya Koum karena tak setuju dengan permintaan Facebook untuk menurunkan tingkat enkripsi end-to-end di WhatsApp agar lebih mudah dipakai menerapkan aneka tools bisnis.

Koum sendiri merupakan imigran asal Ukraina, pecahan Uni Soviet, yang pindah ke Amerika Serikat untuk memulai hidup baru. Koum bertemu dengan Brian Acton pada 1997 saat sama-sama bekerja di Yahoo. Acton dan Koum lalu mendirikan perusahaan WhatsApp Inc.

Saat WhatsApp Inc berdiri pada Februari 2009 di California, Amerika Serikat, fokus utama bisnisnya adalah menyediakan layanan pembaruan status di ponsel. Lambat laun, Koum dan Acton mengubahnya menjadi aplikasi pesan instan.

Berita Terkait: WhatsApp Setuju Tak Berbagi Data dengan Facebook 

Pada 2014, WhatsApp diakuisisi oleh Facebook pada 2014 dengan mahar berupa uang dan saham yang bernilai 19 miliar dolar Amerika Serikat. Facebook berniat menjadikan WhatsApp sebagai lumbung pendapatan baru melalui iklan. [HBS]

 

Kecewa pada Facebook, CEO WhatsApp Mundur

2

Telset.id, Jakarta – Jan Koum, pendiri WhatsApp, memutuskan lengser dari jabatan CEO. Kuat dugaan, ia mundur lantaran berselisih paham dengan pimpinan Facebook, yang notabene merupakan perusahaan induk WhatsApp.

Menurut TechCrunch, mengutip sumber Washington Post, Koum memang sedang tak harmonis dengan pimpinan Facebook. Gara-garanya, Facebook berencana memakai data pribadi pengguna sekaligus melemahkan enkripsi WhatsApp.

“Sudah hampir satu dekade sejak Brian (Acton) dan Saya memulai WhatsApp. Ini adalah perjalanan luar biasa dengan orang-orang terbaik. Tapi sekarang saatnya bagi saya untuk move on,” tulis Koum di akun Facebook pribadinya.

Koum merupakan imigran asal Ukraina, pecahan Uni Soviet, yang pindah ke Amerika Serikat untuk memulai hidup baru. Koum bertemu dengan Brian Acton pada 1997 saat sama-sama bekerja di Yahoo. Acton dan Koum lalu mendirikan perusahaan WhatsApp Inc.

Saat WhatsApp Inc berdiri pada Februari 2009 di California, Amerika Serikat, fokus utama bisnisnya adalah menyediakan layanan pembaruan status di ponsel. Lambat laun, Koum dan Acton mengubahnya menjadi aplikasi pesan instan.

Pada 2014, WhatsApp diakuisisi oleh Facebook dengan mahar berupa uang dan saham yang bernilai USD 19 miliar. Facebook berniat menjadikan WhatsApp sebagai lumbung pendapatan baru melalui iklan.

Dengan basis pengguna mencapai 1 miliar lebih, menempatkan iklan di WhatsApp seperti halnya model bisnis Facebook. Namun, manajemen WhatsApp cukup resisten terhadap wacana iklan di aplikasinya. Sejak 2012, mereka tak ingin menjadi perusahaan teknologi.

Di lain sisi, Facebook terus menjadi sorotan di berbagai belahan dunia setelah skandal kebocoran data, dimana raksasa jejaring sosial ini kedapatan menjual data penggunanya kepada Cambridge Analytica untuk pemenangan pemilu presiden AS.

Keputusan Koum yang hengkang dari WhatsApp ini, otomatis menyusul rekannya, Brian Acton, yang telah lebih dulu cabut dari WhatsApp pada September 2017 lalu.

Baca Terkait: Marak Kampanye #DeleteFacebook, Pendiri WhatsApp Ikut-ikutan

Sebelumnya, kasus skandal penjualan data pengguna oleh Facebook sempat mengundang reaksi keras dari pendiri WhatsApp lainnya, Brian Acton. Ketidaksukaan Acton diungkapkan dengan ikut-ikutan menyerukan kampanye #DeleteFacebook melalui akun Twitter pribadinya.

Ia juga mengatakan bahwa sekarang adalah saat paling pas bagi publik untuk menghapus akun Facebook demi kenyamanan dan keamanan kehidupan pada masa mendatang.

Seperti diketahui, kampanye #DeleteFacebook sempat marak di media sosial, sebagai reaksi atas kasus dugaan penyalahgunaan data 50 juta pengguna Facebook oleh Cambridge Analytica. [SN/HBS]

Muncul di Weibo, Xiaomi Mi 7 Debut 23 Mei?

0

Telset.id,Jakarta – Sebuah poster bergambar angka 7 yang terbakar api berwarna biru dengan logo Mi di bagian pojok kanan atas beredar di jejaring sosial Weibo. Selain itu, pada bagian bawah poster juga tertulis tanggal 23 Mei.

Poster tersebut seperti tampak asli dengan logo Mi, seperti yang biasanya ada dalam setiap poster teaser Xiaomi. Namun, gambar poster tersebut berkualitas rendah dan bukan diposting oleh akun resmi Xiaomi di Weibo.

Tentu saja, belum tentu informasi dan teaser itu salah. Bisa jadi Xiaomi tengah mempersiapkan untuk melakukan peluncuran Xiaomi Mi 7, mengingat seri Mi 6 sudah diluncurkan setahun yang lalu, pada bulan April. Jeda waktu yang cukup lama.

Dilansir dari GSMArena, ada banyak rumor Xiaomi Mi 7 akan menggunakan chipset Snapdragon 845 dan 8GB RAM. Selain itu, Xiaomi Mi 7 juga dilengkapi dengan pemindai sidik jari.

Kabar peluncuran Xiaomi Mi 7 ini semakin santer, setelah beredar sejumlah gambar pelindung layar yang diduga milik Mi 7. Namun bisa jadi itu bukan milik Mi 7, sebab ada banyak sekali gambar pelindung layar di internet.

Berita Terkait: Nongol di Geekbench, Mi 7 Pakai Snapdragon 845 dan RAM 6GB

Apapun itu, yang jelas Mi Fans sudah tak sabar dengan kejutan ini. Kita tunggu bersama, apakah benar Xiaomi akan meluncurkan Mi 7 pada 23 Mei 2018. [BA/HBS]

Sumber: GSMArena

Setelah Dibengkokkan dan Dibakar, Begini Nasib Huawei P20 Pro

1

Telset.id,Jakarta – Huawei baru saja meluncurkan ponsel pintar terbarunya Huawei P20 Pro, yang memiliki kamera super. Tapi apakah ketangguhan kameranya juga sama dengan ketangguhan body-nya saat dilakukan uji ketahanan?

Nah, Youtuber ternama Zack belum lama ini melakukan serangkaian tes terhadap Huawei P20 Pro. Melalui saluran YouTube-nya JerryRigEverything, Zack menguji seberapa kuat ponsel ini mampu melewati “penyiksaan”.

Dan seperti biasa, penyiksaan di channel JerryRigEverything ini melewati beberapa tahapan tes, mulai dari uji ketahanan terhadap goresan, uji ketahanan terhadap api, dan uji kekuatan lengkung. Seberapa tangguhkah ponsel ini?

Dimulai dengan uji ketahanan terhadap goresan. Huawei P20 Pro hanya dapat tergores dengan pick level 6 Mohs, dan tergores lebih dalam pada pick level 7 Mohs.

Huawei P20 Pro sudah dilengkapi pelindung layar plastik dari pabrik, namun tidak disebutkan menggunakan panel layar Gorilla Glass. Layar pada Huawe P20 Pro, hanyalah tempered glass generik.

Selanjutnya dilakukan uji ketahanan terhadap api. Zack mencoba melakukan uji ini dengan cara membakar layar menggunakan korek api selama sekitar 20 detik. Hasilnya, tampak bekas api pada layar, namun masih dapat difungsikan.

Berita Terkait: Siap-siap! Huawei P20 Pro Segera Diluncurkan di Indonesia

Tes yang terakhir, yakni bend test atau menguji kekuatannya saat dibengkokkan. Zack menekuk Huawei P20 Pro dengan kedua tangannya, hingga terdengar suara seperti kaca pecah. Ternyata bunyi pecahan itu berasal dari kaca layar, sedangkan panel AMOLED di bawahnya tidak rusak.

Secara keseluruhan, setelah melewati ketiga uji ketahanan, Huawei P20 Pro masih dapat berfungsi dengan baik. Untuk lebih detailnya, Anda bisa melihat videonya di bawah ini:

 

Sumber :GSMArena

Xiaomi Garap Chipset Penerus Surge S1?

0

Telset.id, Jakarta – Xiaomi menghadirkan ponsel Mi 6C yang menggunakan chipset Surge S1 buatan sendiri. Sekarang, Xiaomi sedang mengerjakan chipset penerusnya, yakni Surge S2.

Surge S1 sebenarnya adalah chipset yang dirancang sebagai SoC mid-range setara Qualcomm Snapdragon 625 atau MediaTek Helio P20. Namun, Xiaomi akhirnya malah menyematkan Surge S1 di Mi 6C.

Rumor yang beredar, Surge S2 kemungkinan bakal berkemampuan setara Huawei Kirin 960. Chipset Huawei itu dipakai untuk mendukung kinerja ponsel P10 dan Mate 9.

Mengutip Gizmochina, Xiaomi sedang menyelesaikan produksi Surge S2 yang dipesan oleh Taiwan Semiconductor Manufacturing Company, Largan Precision, Inventec, dan Foxconn.

Chipset Surge S2 bahkan telah masuk dalam kontrak Xiaomi dengan Taiwan Semiconductor Manufacturing Company. Lantas, bagaimana kira-kira spesifikasi Surge S2?

Surge S2 tampaknya terdiri atas quad-core CPU Cortex A73 dengan frekuensi maksimum 2,2 GHz. Surge S2 juga tampil dengan quad-core CPU Cortex A53 dan Clock Speed 1,8 GHz.

Berita Terkait: Selain Layar 18:9, Ini Bocoran Spesifikasi Xiaomi Mi 6X

Meski akan menjadi chipset mid-range, Surge S2 tetap mendukung penyimpanan UFS 2.1 dan RAM LPPDR4. Akankah Surge S2 mengikuti jejak Surge S1 yang tak begitu sukses di pasaran? [SN/HBS]

Sumber: Gizmochina

Asoy, Latihan Yoga Bareng Instruktur Seksi di CamSoda Fit

Telset.id, Jakarta – CamSoda, platform webcam gratis terkemuka, mengumumkan peluncuran CamSoda Fit, program kelas kebugaran online yang diampu oleh para pelatih seksi nan aduhai. Mereka akan membantu pengguna membentuk tubuh yang ideal.

CamSoda Fit menawarkan tiga kelas dengan durasi satu jam setiap pertemuan. Pengguna bisa mengikuti kelas yoga, kelas latihan beban tubuh, dan kelas latihan interval berfrekuensi tinggi.

Para instruktur dijamin bersertifikat, bahkan satu di antaranya adalah Kelsi Monroe, pesenam sekaligus bintang porno.

“Pernahkah Anda mengambil kelas kebugaran dan mendapati instruktur yang mengampu memberi pelatihan dengan mengenakan pakaian superminim? Jika belum, Anda bisa mendapatkannya di CamSoda Fit,” terang Daryn Parker, Vice President CamSoda, seperti dilansir Engadget.

“Memanfaatkan kamera XXX, model kami yang mayoritas adalah guru olahraga dan berbadan semok akan menemukan cara untuk membuat badan Anda sehat. Anda dijamin nyaman dengan metode yang mereka ajarkan.  Selain menyenangkan, latihan yang mereka berikan efektif,” imbuh Parker.

Menurutnya, CamSoda Fit berlaku untuk semua jenis kelamin, baik pria maupun wanita. Yang paling menarik, kelas kebugaran tersebut tidak memberlakukan biaya bagi peserta. Pengguna cukup mengaksesnya secara gratis via camsoda.com

Pusat kebugaran di New York, Amerika Serikat, juga memiliki program kelas tak wajar karena para peserta beserta sang instruktur tanpa busana. Hanson Fitness mengklaim bahwa olahraga tanpa busana dapat bermanfaat bagi kesehatan.

Baca juga: Sstt… Ada Robot Seks Pria dengan “Senjata” Bionic

“Olahraga yang kami lakukan termasuk pernafasan kulit dan pelepasan endorfin. Anda dapat melihat seberapa jauh progres latihan yang tampak ketika mengikuti kelas di Hanson Fitness,” ungkap Harry Hanson, Hanson Fitness seperti dilansir dari The Independent.

Harry menjelaskan bahwa sesi tersebut bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri, membuat lebih relaks dan merasa telanjang dengan baik. [SN/HBS]

Sumber: Engadget

Xiaomi Siapkan Dua Ponsel Android One?

0

Telset.id, Jakarta – Baru saja menuntaskan peluncuran Mi A1, Xiaomi dikabarkan mulai menggarap ponsel Android One terbarunya. Kabar menyebut, ponsel baru Xiaomi bakal bersistem operasi Android One.

Menurut Android Authority, ponsel dengan kode nama Mi 6X itu kemungkinan akan rilis secara resmi dengan nama Mi A2. Hal serupa pernah dialami oleh Mi 5X yang diluncurkan dengan nama Mi A1.

Mi A1 adalah ponsel pertama bersistem operasi Android One yang dihadirkan oleh Xiaomi. Berharga terjangkau, Mi A1 cukup sukses merebut hati pasar.

Ingin mengulang prestasi Mi A1, Xiaomi akan menggarap dua ponsel lagi yang bersistem operasi sama (Android One). Dari data yang bocor, dua ponsel itu berkode “jasmine_sprout” dan “daisy_sprout”.

Sebagai informasi, Mi A1 memiliki nama kode “tissot_sprout”. Penggunaan kata “sprout” sepertinya memang merupakan kode ponsel berbasis Android One.

Berita Terkait: Cara Pasang Google Camera di Mi A1 Tanpa Root

Seperti apa spesifikasi “jasmine_sprout” dan “daisy_sprout”? Konon, keduanya tidak akan dilengkapi aplikasi MIUI. Khusus “jasmine_sprout”, menggunakan prosesor Qualcomm Snapdragon 660.

Lain hal, “daisy_sprout” bakal menggunakan prosesor Qualcomm Snapdragon 625. Ditinjau dari prosesor yang digunakan, “daisy_sprout” akan berharga lebih murah ketimbang “jasmine_sprout”.

Sumber: Android Authority

 

Facebook Kini Bisa Bedakan Hoax dan Berita Valid

0

Telset.id, Jakarta – Facebook kini punya cara baru untuk membedakan mana berita palsu, dan mana berita valid. Facebook akan menampilkan berita hoax dengan ukuran lebih kecil di News Feed.

Sedangkan untuk berita valid, Facebook menampilkannya dengan ukuran lebih besar dan tampak mencolok di News Feed. Dalam memilah berita palsu dan berita valid, Facebook melibatkan korektor fakta pihak ketiga.

“Kami mengecek semua berita yang masuk secara faktual,” kata jurubicara Facebook, mengutip The Verge.

Menurut tangkapan layar yang dibagikan oleh TechCrunch, konten yang tidak akurat muncul di News Feed dengan judul dan gambar satu baris berukuran kecil, berbeda dengan konten terverifikasi.

Facebook menyatakan, strategi baru itu hadir untuk memerangi informasi menyesatkan dan bakal diperkenalkan pada konferensi @Scale di San Francisco, Amerika serikat.

Berita Terkait: Facebook akan Tambahkan Kontrol Privasi 

Dalam waktu dekat, Facebook juga berencana menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence untuk mengkurasi artikel yang berseliweran di News Feed.

“Kami akan memprioritaskan artikel dengan metode pemeriksaan fakta menggunakan skor yang dihasilkan melalui pembelajaran mesin,” tambah sang jurubicara Facebook.

Sumber: The Verge