Marak Kampanye #DeleteFacebook, Pendiri WhatsApp Ikut-ikutan

Telset.id, Jakarta – Kasus dugaan penyalahgunaan data 50 juta pengguna Facebook oleh Cambridge Analytica demi memenangkan Donald Trump pada pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) memicu munculnya kampanye #DeleteFacebook di media sosial.

Para pengguna pribadi maupun perusahaan media diajak untuk secara permanen menghapus akun Facebook masing-masing.

Dilaporkan The Verge, pendiri WhatsApp, Brian Acton, bahkan tak tinggal diam melihat kampaye tersebut. Ia ikut-ikutan menyerukan kampanye #DeleteFacebook melalui akun Twitter pribadinya.

Ia juga mengatakan bahwa sekarang adalah saat paling pas bagi publik untuk menghapus akun Facebook demi kenyamanan dan keamanan kehidupan pada masa mendatang.

Sebelum kampanye #DeleteFacebook begitu marak di media sosial, kasus dugaan penyalahgunaan data 50 juta pengguna Facebook oleh Cambridge Analytica telah berimbas terhadap nilai saham perusahaan.

Dalam dua hari terakhir, saham Facebook merosot hingga lebih dari sembilan persen. Ngeri, valuasinya mencapai hampir 50 miliar dolar AS!

Pemerintah AS menduga Facebook melakukan pelanggaran kesepakatan terkait keamanan data puluhan juta pengguna.

Dugaan tersebut mencuat menyusul pengakuan lembaga riset Global Science Research yang mengumpulkan informasi lebih dari 50 juta pengguna Facebook dan menyerahkannya ke tangan Cambridge Analytica untuk kepentingan Trump.

Sekadar informasi, Cambridge Analytica diketahui mengumpulkan identitas 50 juta pengguna, jaringan pertemanan, hingga jumlah ‘like’ pengguna Facebook untuk keperluan pemetaan kepribadian.

Mereka ingin mengetahui, berdasarkan apa orang menyukai sesuatu. Tujuannya adalah untuk menarget audiens dengan iklan digital.

CEO Facebook, Mark Zuckerberg, lantas dipanggil oleh parlemen AS serta Inggris.  Ia diminta memberi kesaksian terkait dugaan penyalahgunaan data pengguna Facebook oleh Cambridge Analytica.

“Warga, terutama yang telah merasa dirugikan, selayaknya mendapat penjelasan soal penyalahgunaan data via Facebook pada pemilihan Presiden AS, beberapa waktu lalu,” tegas Senator AS, Mark Warner, seperti dilansir dari Reuters.

Komisi Perdagangan Federal AS sekarang tengah menyelidiki Facebook atas penggunaan data pribadi pengguna oleh Cambridge Analytica.

Penyelidikan dilakukan untuk melihat apakah Facebook memang mengizinkan Cambridge Analytica untuk menggunakan data pengguna yang sejatinya termasuk tindakan melanggar hukum.

Ketua Komite Media Parlemen Inggris, Damian Collins, meminta kepada Zuckerberg untuk menyampaikan bukti-bukti mengenai keterikatan antara Facebook dan Cambride Analytica.

“Kami coba menelusuri apa yang sebenarnya terjadi,” ujarnya.

Petugas perlindungan data Inggris juga sedang mencari surat perintah resmi untuk bisa mengakses server dan sistem yang ada di kantor Cambridge Analytica di London. [SN/IF]

Source Link

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI