Beranda blog Halaman 2608

Uber dan NASA Perpanjang Kerja Sama Proyek Taksi Terbang

0

Telset.id, Jakarta – Uber menandatangani perjanjian Space Act Agreement yang kedua dengan NASA terkait pengembangan layanan mobilitas udara di perkotaan. Keputusan tersebut membuktikan bahwa Uber memang serius ingin menggandeng pemerintah guna merealisasikan proyek taksi terbang.

Berdasarkan perjanjian itu, Uber akan memberi NASA rincian dan data tentang rencana untuk layanan taksi terbang. DIlaporkan The Verge, data yang dimaksud berupa pembahasan skenario mengenai pengaturan lalu lintas udara, mitigasi tabrakan, dan manajemen ruang udara.

Perjanjian dengan Uber merupakan yang pertama bagi NASA terkait layanan mobilitas udara di perkotaan. Uber telah memberi pernyataan resmi mengenai perpanjangan kerja sama tersebut pada konferensi Elevate kedua yang diadakan di Los Angeles, Amerika Serikat.

Los Angeles dan Dallas adalah dua kota yang telah setuju untuk menyelenggarakan tes awal layanan taksi udara milik Uber. Kota-kota lain belum menyampaikan sikap, tetapi Uber tengah menjajaki kemungkinan penerapan layanan serupa. Uber sedang terus mengupayakan hal itu.

Perjanjian Space Act Agreement yang pertama antara Uber dan NASA ditandatangani pada November 2017. Dibanding pernjanjian pertama, perjanjian kali ini jauh lebih spesifik. NASA akan menggunakan data Uber untuk menyimulasikan taksi terbang saat terbang melintasi langit Dallas-Fort Worth.

Wilayah udara di atas kota di Amerika Serikat memang sangat ramai. Simulasi betul-betul penting karena akan menjadi kunci dalam membantu Uber untuk mendapatkan slot layanan. Maklum saja, ketika rencana sudah berjalan, Uber bakal mengoperasikan ratusan taksi terbang hanya untuk wilayah Dallas.

Berita Terkait: Penampakan Mobil Terbang Uber di Ajang CES 2018 

“NASA sangat antusias bermitra dengan Uber,” kata Jaiwon Shin, administrator asosiasi untuk Misi Penelitian Aeronautika NASA. “Mobilitas udara perkotaan dapat merevolusi mobilitas orang dan kargo. Hal itu akan mengubah gaya hidup manusia, layaknya perkembangan teknologi ponsel,” imbuhnya.

Selain dengan NASA, Uber menandatangani pula perjanjian dengan Angkatan Darat Amerika Serikat untuk mengembangkan dan menguji taksi terbang. Lewat kerja sama itu, Uber bakal mengembangkan dan mendanai riset teknologi rotor di lab riset milik Angkatan Darat Amerika Serikat. [SN/IF]

 

Source Link

Microsoft Akhirnya Ubah Fungsi Alt-Tab di Windows 10

0

Telset.id, Jakarta – Pembaruan utama Windows 10 oleh Microsoft memiliki nama atau kode Redstone 5. Pengujiannya telah dilakukan selama beberapa minggu. Dan sekarang, saatnya bagi Microsoft untuk membeberkan beberapa fitur baru yang lolos dalam pengujian itu.

Selain fitur Set untuk semua aplikasi Windows 10, Microsoft juga mengubah fungsi tombol Alt-Tab. Microsoft bereksperimen dengan memungkinkan pengguna Windows 10 untuk beralih ke tombol fitur Set di antarmuka Alt-Tab.

alt tab windows 10

{Baca Juga: Cara Mengatasi Windows 10 Crash, Panduan Lengkap 2021}

Dilansir The Verge, Microsoft memang belum merombak fungsi Alt-Tab selama bertahun-tahun. Karenanya, perubahan kali ini terkesan mengejutkan bagi pengguna. Namun, sekali lagi, fitur tersebut belum 100 persen sempurna, pun resmi dirilis ke publik.

Apapun itu, Microsoft menyatakan bahwa tombol Alt-Tab bakal berfungsi untuk aplikasi dan tab browser atau tab aplikasi. Bahkan selain fungsi Alt-Tab, Microsoft juga sedang menggarap aplikasi tab ke Timeline, yakni fitur baru Windows 10 yang menyimpan riwayat aktivitas dan halaman web.

Microsoft tampaknya bertaruh kepada Timeline untuk meningkatkan produktivitas di Windows. Ke depan, Microsoft pun berjanji akan memperluas fitur itu keperangkat iOS dan Android. Tapi, Microsoft belum berani memberi kepastian mengenai waktu kehadiran Timeline untuk iOS dan Android.

{Baca Juga: 3 Fitur Terbaru dan Terbaik di Update Windows 10 Versi 20H2}

Menurut informasi, Microsoft segera menguji perubahan tersebut dengan Windows Insiders. Namun, tidak ada jaminan bahwa semuanya akan hadir secara bersamaan untuk pembaruan Windows 10 berikutnya. “Kami akan menghadirkannya jika sudah benar-benar siap,” ujar Wakil Presiden Direktur Microsoft, Joe Belfiore. [SN/IF]

Source Link

Keren! Gboard Kini Punya Fitur Kode Morse

Telset.id – Di acara Google I/O 2018, Google mengumumkan bahwa aplikasi keyboard-nya, Gboard akan mendapatkan fitur baru yang terbilang cukup unik. Fitur tersebut memungkinkan penggunanya untuk mengetik menggunakan kode Morse.

Google bekerjasama dengan seorang developer bernama Tania Finlayson untuk mengembangkan fitur kode Morse. Sekedar informasi, dalam kesehariannya, Tania menggunakan gerakan kepala yang kemudian diterjemahkan oleh sebuah alat ke dalam kode Morse untuk berkomunikasi.

“Saya sangat gembira karena Gboard sekarang memiliki keyboard Morse untuk mengakomodasi lebih banyak orang-orang dengan kebutuhan yang unik,” jelas Tania, seperti dikutip dari Ubergizmo, Rabu (09/05/2018).

“Saya bahkan lebih bersemangat tentang apa yang akan dibandung orang. Dari hal kecil seperti permainan yang menyenangkan dan alat pengajaran baru, hingga aplikasi komunikasi yang sepenuhnya berdasarkan kode WaveNet yang digerakkan oleh ML,” sambungnya.

Baca Juga: Malas Ngetik, Begini Cara Copy Teks dari Gambar

Fitur ini sendiri masih bersifat Beta, sehingga hanya pengguna Gboard yang mendaftar sebagai Beta Tester saja yang dapat menggunakannya. Saat Tim Telset.id mencobanya, tampilan Gboard terbagi menjadi dua area untuk sinyal pendek dan panjang, dan masih terdapat saran kata-kata di bagian atasnya.

Yang menarik, Google juga menyediakan panduan bagi penggunanya yang masih belum paham menggunakan kode Morse, agar dapat mengetik menggunakan kode tersebut. Panduan berbentuk poster itu menampilkan kode Morse tiap huruf yang mudah untuk dipahami penggunanya. (FHP)

Canggih! Robot Buatan Dr Dre Ini Bisa Gantikan Tugas Barista

0

Telset.id, Jakarta – Revolusi robot sepertinya telah benar-benar telah hadir. Terbukti, tugas membuat kopi pun kini telah diambil alih oleh robot. Seperti yang bisa ditemui di Cafe X Technologies.

Di kafe tersebut, ada robot barista seharga 25.000 dolar Amerika Serikat (AS), yang diciptakan oleh para kreator headphone dan speaker Dr Dre Beats. dan tergabung ke dalam Ammunition Group.

Dilansir CNBC, sang robot cukup cekatan menggantikan kerja barista. Ia sanggup membuat kopi sebanyak 120 cangkir per jam. Soal rasa, jangan ditanya. Kopi buatan si robot dijamin sedap mantap.

Sang robot bekerja penuh di kafe. Ia memiliki lengan animatronik enam sumbu. Pelanggan cukup menempatkan pesanan di layar sentuh, lalu menerima pemberitahuan ketika minuman sudah siap.

Seperti di kedai kopi biasa, pengunjung akan mendapatkan banyak pilihan minuman dari si robot. Ada latte, espresso, matcha latte, cortado, dan sebagainya dengan campuran susu berbusa.

Ketika menunggu minuman dibuat, pengunjung pasti melihat gerakan robot yang sengaja dibuat untuk membangkitkan pengalaman menikmati kopi nan sesungguhnya ala-ala bar atau kafe.

“Kami tahu robot bisa menciptakan secangkir kopi yang luar biasa. Tapi, kami juga ingin mendapat pelayanan yang hangat dan ramah. Robot ciptaan kami mampu melakukan semuanya,” ujar sang penemu, Henry Hu. [SN/IF]

Source Link

Trik Mainkan PUBG Mobile di Windows 10

Telset.id – Sebelum memainkan game Playerunknown’s Battle Grounds (PUBG) di PC desktop atau laptop, pengguna diharuskan untuk membayar sekitar Rp 199 ribuan (berdasarkan situs resminya) terlebih dahulu agar bisa men-download game tersebut dan langsung memainkannya.

Tapi ada cara gratis bagi Anda yang ingin memainkannya, yakni dengan men-download PUBG Mobile. Namun sayangnya, game itu hanya dapat dimainkan di smartphone saja.

Jangan kecewa dulu, karena kali ini Tim Telset.id akan bagikan cara mainkan PUBG Mobile di Windows 10. Sehingga Anda dapat memainkan game tersebut dengan gratis menggunakan PC desktop atau laptop Anda. Yuk simak!

  • Pertama yang harus dilakukan adalah download emulator untuk PUBG Mobile di situs resmi Tencent.

  • Jika sudah, install emulator itu dengan menekan tombol Install.

  • Lalu ketika emulator telah terpasang, otomatis aplikasi akan langsung men-download data PUBG Mobile. Proses download sendiri tergantung seberapa cepat koneksi internet Anda.

  • Saat proses download selesai, emulator juga akan secara otomatis meng-install PUBG Mobile di PC desktop atau laptop Anda.

  • Nah ketika proses install selesai. Sekarang login ke akun PUBG Mobile Anda.
  • Seperti pada smartphone, game inipun akan secara otomatis menyesuaikan grafis sesuai kemampuan PC desktop atau laptop Anda.

  • Karena Anda memainkannya di Windows 10, maka Anda pun harus memainkannya menggunakan keyboard. Tapi jangan khawatir karena pengaturan keyboard sudah diatur di dalam aplikasi.
  • Pengaturannya pun cukup sederhana dan mudah digunakan, seperti tombol WSAD untuk mengarahkan karakter, klik tombol mouse sebelah kiri untuk menembak, tombol spasi untuk loncat, tombol C untuk berjalan jongkok, dan lainnya.

Bagaimana, mudah kan caranya? Yuk segera cobain dan rasakan sensasi memainkan PUBG Mobile di perangkat Windows 10. (FHP)

Fitur Baru Gmail Bisa Tebak Kata yang Ingin Dipakai

0

Telset.id, Jakarta – Google meningkatkan penggunaan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dalam email dengan fitur Gmail terbaru. Namanya Smart Compose.  Fitur tersebut mampu membantu pengguna dalam menyelesaikan kalimat tertentu.

Menurut laporan CNBC, Smart Compose adalah pengembangan dari fitur Smart Replies. Smart Replies sendiri merupakan fitur yang berfungsi untuk membalas email secara cepat. Baru-baru ini, Google mengumumkan rencana penerapan Smart Replies di desktop setelah sebelumnya hadir di mobile.

Nah, bagaimana dengan Smart Compose? Fitur itu bakal mampu menyelesaikan pertanyaan sederhana, semisal “Ada apa dengan Anda?” atau “Di mana kamu?”dan sebagainya. Smart Compose juga bisa menambahkan frase kontekstual seperti, “Selamat berakhir pekan” ketika pengguna akan menutup email pada hari Jumat.

Bahkan, terkadang Smart Compose akan secara akurat menebak beberapa kata yang ingin pengguna pakai untuk menyelesaikan kalimat. Yang jelas, pemakaian Smart Compose sangatlah sederhana dan mudah.

Anda cukup mengetikkan pesan di email seperti biasa. Jika Google merekomendasikan sesuatu yang ingin Anda gunakan, tersedia teks abu-abu yang muncul di depan kursor. Tekan tombol tab untuk menerima saran tersebut.

Smart Compose tidak akan disesuaikan dengan gaya penulisan Anda. Namun begitu, fitur ini menyenangkan untuk dipakai dan mencerminkan ambisi Google yang lebih luas dalam menyuntikkan teknologi AI sehingga membuat pekerjaan sehari-hari pengguna menjadi lebih efisien.

Untuk sementara, Smart Compose hanya bisa dioperasikan via desktop. Bahasa yang tersedia pun baru bahasa Inggris. Akan tetapi, Google berjanji untuk memperluas layanan baru tersebut seiring kebutuhan para pengguna. Semoga Smart Compose cepat hadir di Indonesia. [SN/IF]

Source Link 

Facebook, Google, dkk Kumpul di Gedung Putih, Bahas Apa?

Telset.id, Jakarta – Gedung Putih akan menjadi tuan rumah bagi para eksekutif dari perusahaan teknologi seperti Amazon, Google, dan Facebook, pada Kamis (10/5) waktu Amerika Serikat (AS). Perusahaan-perusahaan ini berkumpul di rumah dinas Presiden Donald Trump untuk membahas masa depan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).

Menurut The Washington Post, seperti dilansir The Verge, masing-masing perwakilan dari 38 perusahaan besar AS akan menghadiri pertemuan untuk berbicara tentang bagaimana administrasi Trump bisa berbuat lebih banyak melalui pendanaan dan regulasi guna meningkatkan teknologi AI.

Jelas, kabar ini merupakan terobosan mengejutkan. Setelah menerima kritik berkelanjutan karena dianggap kurang peduli, Gedung Putih akhirnya mulai menghadapi tantangan dan janji terkait perkembangan AI. Setahun  lalu, Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengaku tak khawatir robot akan menggantikan pekerja di AS.

Sontak, pernyataan Mnuchin langsung disambut dengan cemoohan dari industri teknologi. Ia dianggap sebagai perwakilan pemerintahan yang mempunyai ketidaktahuan soal administrasi. Seolah ingin mengoreksi kesalahan tersebut, sekarang Gedung Putih bersikap lebih “dewasa” dengan mengundang para eksekutif.

Meskipun secara umum AS dilihat sebagai pemimpin dunia dalam hal pengembangan teknologi AI, para ahli telah memperingatkan bahwa Trump cs tak cukup kuat untuk mempertahankan posisi di masa depan. Seiring perjalanan waktu, negara-negara lain jauh lebih proaktif ketimbang AS mengenai AI.

Pada pertemuan nanti di Gedung Putih, satu topik utama yang kemungkinan disinggung adalah tentang efek otomasi di pasar tenaga kerja. Sebab, ada perkiraan bahwa banyak pekerjaan di AS yang bakal hilang akibat otomatisasi teknologi dalam beberapa tahun terakhir, khususnya setelah kemunculan AI.

Berbicara kepada The Washington Post, Dean Garfield selaku presiden Dewan Industri Teknologi Informasi mengatakan bahwa para pembantu administrasi Trump agak lambat merespons perkembangan teknologi. Karenanya, ia menyebut pertemuan pada Kamis nanti menjadi kesempatan untuk mempercepat ketertinggalan AS dari negara lain dalam hal pengembangan AI. [SN/IF]

Source Link 

Di Android P, Adaptive Brightness Makin Pintar

Telset.id, Jakarta – Google memperkenalkan versi baru dari fitur Adaptive Brightness pada Android P. Pada versi baru tersebut, Adaptive Brightness diklaim jauh lebih pintar karena sudah berbasis Artificial Intelligence (AI).

Seperti diketahui, fitur Adaptive Brightness pada smartphone Android cenderung mengatur intensitas cahaya pada layar berdasarkan kondisi pencahayaan di lingkungan sekitar pengguna. Seperti ketika di ruangan yang gelap, maka secara otomatis layar akan diturunkan tingkat kecerahannya agar mata pengguna lebih nyaman.

Namun terkadang, fitur ini tidak cukup cekatan dalam mengatur tingkat kecerahan. Sehingga tak jarang pengguna malah mengatur intensitas layar smartphone secara manual.

Inilah yang dimanfaatkan oleh Google dalam mengembangkan versi baru dari Adaptive Brightness itu. Dilansir dari The Next Web, ketika pengguna mengatur kecerahan layar secara manual, sistem otomatis akan menyimpan pengaturan tersebut sebagai data masukan dan data pembelajaran.

Sehingga nantinya sistem akan mencoba menyesuaikan kecerahan layar sesuai dengan kebiasaan penggunanya. Selain itu, ada kemungkinan juga jika fitur baru Adaptive Brightness tersebut mampu mengubah tingkat kecerahan layar berdasarkan aplikasi yang dijalankan oleh penggunanya.

Baca Juga: Bluetooth Android P Canggih? Begini Cara Kerjanya

Google sendiri mengklaim jika fitur ini telah mendapatkan apresiasi dari para pengguna yang telah mengujinya. Dilaporkan, hampir setengah dari penguji tersebut merupakan pengguna yang terbiasa menyesuaikan tingkat kecerahan layar secara manual. (FHP)

Siap-siap! Realme 1 akan Dirilis di Indonesia

Telset.id, Jakarta – Sub-brand dari Oppo, Realme telah meluncurkan smartphone pertamanya yakni Realme 1 di India. Smartphone ini bakal dijual perdana secara online lewat Amazon India pada 15 Mei mendatang.

Setelah India, ada kemungkinan juga jika Realme 1 akan dirilis di Indonesia. Itu karena pada situs resmi e-Sertifikasi Ditjen SDPPI, muncul smartphone terbaru Oppo dengan kode CPH1859.

Kode tersebut sama persis dengan kode yang terdapat pada hasil screenshot benchmark menggunakan AnTuTu versi 7 dari Realme 1 yang telah beredar. Dilansir dari 91mobiles, pada screenshot terlihat jika Realme 1 memiliki kode CPH1859 dan mencetak skor 139.432 poin.

Masih belum ada informasi kapan smartphone tersebut akan diperkenalkan di Indonesia. Namun, jika sudah muncul di situs resmi milik pemerintah, kemungkinan Realme 1 tak lama lagi akan segera dijual di Indonesia.

Baca Juga: Oppo Luncurkan Smartphone Terjangkau, Realme 1

Realme 1 sendiri sebenarnya merupakan rebranding dari Oppo A3 yang telah diperkenalkan di China beberapa waktu lalu. Smartphone ini nantinya bakal ditenagai oleh prosesor MediaTek Helio P60, RAM 6GB dan akan mendapatkan teknologi AI Beauty Technology 2.0 yang juga terdapat pada seri Oppo F7.

Di India, kabarnya Realme 1 akan dijual antara USD 150 atau sekitar Rp 2 jutaan sampai USD 300 atau setara dengan Rp 4,1 jutaan. (FHP)

Tips Bermain Low Light di Galaxy A6

Telset.id, Bali – Ada yang menarik di Media Workshop Samsung galaxy A6 dan A6+ kali ini. Samsung menghadirkan seorang street photograpy bernama Bill Satya.

Bagi Bill, street photography memiliki daya tarik tersendiri karena kita berfokus pada subjek/kegiatan yang terjadi di ruang publik dan setiap hasilnya tidak ada yang direkayasa atau dipersiapkan (natural).

Ruang Publik yang dimaksud tidak hanya jalanan, tetapi dalam artian yang luas seperti mall, café, dan lain-lain. Sedangkan yang menjadi subjek, tidak hanya orang saja, melainkan hal yang kerap terjadi diruang publik seperti peristiwa, benda, bayangan, cuaca, dan lainnya.

Bill Satya Street Photography

Bill mengungkapkan, “Untuk membuat konten yang menarik, hal yang utama adalah niat, device, referensi visual, dan up to date dengan hal yang terjadi disekililing kita. Mengenai perangkat memotret, bisa disesuaikan dengan keperluan dan tujuan kita memotret.

Kali ini Bill memberikan arahan bagaimana menggunakan kamera pada Galaxy A6, dimana fitur kameranya memiliki resolusi 16 MP (f1.7) + 5 MP (f1.9) dilengkapi juga dengan fitur Live Focus menghasilkan foto bokeh dalam satu langkah, bahkan dapat disesuaikan saat mengambil gambar atau sesudahnya.

Selain itu kamera ini memiliki kemampuan Low Light yang setara dengan kamera smartphone premium Samsung.

Menurut Bill Satya, fitur Low Light tidak hanya bisa difungsikan untuk memotret di malam hari saja.

Namun fitur Low Light juga bisa digunakan untuk kondisi minim cahaya di siang hari, bahkan sangat mungkin digunakan untuk mengambil foto pemandangan, atau close-up objek sekalipun.

“Anda bisa berkreasi untuk mendapatkan konten foto yang maksimal sesuai dengan hasil yang Anda inginkan dengan mengatur Low Light secara manual.

Pilih sendiri Aperture, ISO, dan White Balance sesuai dengan tone foto yang kita inginkan,” tambah Bill.

Low Light photography adalah pemotretan yang dilakukan dalam kondisi minim cahaya. Dengan demikian, kecepatan rana (shutter speed) yang diperlukan biasanya lebih lambat daripada kecepatan yang biasanya diafragma yang diperlukan pun kadang sangat besar (misalnya 2,0-1.8) untuk mendapatkan kecepatan rana memadai. Demikian pula ISO yang dipakai umumnya minimal ISO 400.

Selain menggunakan fungsi auto, Bill juga membagikan ilmu memotret Low Light dengan menggunakan mode ‘Pro’, sebagai berikut:

1.Gunakan fitur manual (mode ‘Pro’) pada Galaxy A6|A6+.
2.Apabila gemar memotret landscape gunakan tripod tambahan agar waktu pengambilan gambar lebih stabil.
3.Gunakan ukuran aperture sebesar mungkin.

4.Gunakan ISO semaksimal mungkin.
5.Setting white balance sesuai dengan kondisi spot foto

Yang tak kalah penting adalah eksplorasi angle dan konsep yang menarik untuk ditampilkan di konten foto. Bixby Vision pada Galaxy A6|A6+ memberikan pilihan Text, Image, Place, dan QR Code. Ketika sedang berpergian ke suatu tempat baru, Bixby Vision ‘Place’ dan ‘Image’ membantu kita memberikan referensi dari objek foto yang kita ambil. Referensi gambar yang ditampilkan oleh Bixby Vision, bisa kita gunakan untuk eksplorasi dan mencari inspirasi angle
dan konsep foto yang menarik. (MS)

Berikut Beberapa Foto Yang dijepret Bill Setya:

Samsung: Jual Ponsel Jangan Hanya Spek Tinggi dan Murah

Telset.id, Bali – Pasar Indonesia saat ini memang sedang dibanjiri berbagai merek smartphone dari segmen menengah yang menawarkan spesifikasi tinggi dengan harga yang murah.

Kehadiran mereka perlahan mulai mengusik hegemoni Samsung, dimana produk yang ditawarkan Samsung memiliki spesifikasi yang jauh lebih tinggi jika dibandingkan lainnya.

Samsung mengaku tak khawatir melihat pasar Indonesia kini dibanjiri dengan ponsel spesifikasi tinggi dengan harga lebih terjangkau. Pabrikan asal Korea Selatan ini tetap percaya diri dengan produknya.

Marketing Director Samsung Indonesia, Jo Semidang mengatakan, bahwa bagus atau tidaknya sebuah produk smartphone tidak hanya dilihat dari “jeroannya” saja, karena industri juga harus menimbang soal pengalaman yang didapatkan saat memakai produk tersebut, dan layanan purna jualnya.

“Ponsel harus didesain sebagai suatu kesatuan yang komplet. Dengan demikian, tidak bisa semata hanya melihat komponen ponsel secara satu per satu, misalnya cuma dari prosesornya saja, RAM, memori internal, atau baterainya saja,” ungkap Jo, saat acara Media Workshop Samsung Galaxy A6 dan A6+ di Bali, Selasa (8/5/2018).

Lebih lanjut, Jo menjelaskan, jika Samsung terus mengedukasi konsumen untuk hal ini. Karena sebuah ponsel bukan di nilai spesifikasi saja. Kita sebagai vendor juga melihat nilai lebihnya apa.

Jo meminta konsumen untuk lebih bijak melihat suatu produk secara utuh, dan bukan cuma dari sisi hardware semata.

“Kita ini tidak jualan komponen, tapi jualan benefit. Kita jualannya totalitas,” tandasnya.

Seperti telah diberitakan sebelumnya, Samsung baru saja mengumumkan smartphone teranyarnya Galaxy A6 dan A6+ di Indonesia. Kedua perangkat yang baru dirilis ini menyasar segmen kelas menengah.

Galaxy A6 sendiri mengedepankan kemampuan kamera, dimana kamera belakangnya disematkan kamera 16 megapixel dengan aperture f/1,7 dengan kamera depan 16 megapixel aperture f1.9.

Berita Terkait: Resmi Dirilis! Ini Harga Galaxy A6 dan A6+ di Indonesia

Sementara untuk Galaxy A6+ kamera belakang berbekal kamera ganda kombinasi 16 megapixel aperture f1.7 + 5 megapixel dengan aperture f/1,9. Kamera depan mendapat perhatian ekstra dengan resolusi 24 megapixel aperture f1.9.

Baik Galaxy A6 maupun A6+ ditenagai prosesor octa core 1.6GHz dan 1.8GHz. Ruang penyimpanan internalnya 32GB , bila kurang tersedia slot MicroSD yang support hingga 400GB. Galaxy A6 hadir dengan RAM 3GB dan baterai 3.000 mAh. Sedangkan Galaxy A6+ mengusung RAM 4GB dan baterai 3.500 mAh.

Samsung akan mulai menjual ponsel barunya ini pada 3 Juni 2018. Soal harga Galaxy A6 dilepas seharga Rp 3,799 juta, sementara A6+ dibanderol Rp 4,899 juta. Hadir dalam pilihan warna gold, blue, dan hitam. (MS/HBS)

Ketika Istri Tentara AS “Diisengi” Hacker Rusia

Telset.id, Jakarta – Istri tentara Amerika Serikat, Angela Ricketts, sedang berendam di dalam bak mandi penuh busa di rumahnya di Colorado. Ia tengah membolak-balik memoar ketika sebuah pesan muncul di ponsel iPhone miliknya.

Ternyata, pesan tersebut datang dari peretas. Ia mendapat ancaman pembunuhan! “Dear, Angela!,” begitu pesan yang terbaca di akun Facebook milik Angela Ricketts. “Selamat Hari Valentine Berdarah!,” kalimat itu kemudian muncul di akun serupa.

“Kami tahu segalanya tentang Anda, suami Anda, dan anak-anak Anda,” pesan tersebut berlanjut. Si peretas, yang mengklaim beroperasi di bawah bendera militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), tak cuma menebar teror  via iPhone, tetapi juga komputer.

“Kami berada lebih dekat daripada yang kau bayangkan,” imbuh sang peretas seperti dilansir CNBC. Angela tak sendiri. Ia adalah  satu dari lima istri militer yang menerima ancaman kematian dari CyberCaliphate gadungan pada 10 Februari 2015 pagi.

AP telah menemukan bukti bahwa para istri militer AS menjadi sasaran ancaman bukan dari para jihadis, tetapi sekelompok peretas asal Rusia. Mereka diketahui ikut campur dalam pemilihan presiden Amerika Serikat dan membeberkan email ketua kampanye calon presiden Hillary Clinton, John Podesta.

Keterkaitan antara CyberCaliphate dan peretas Rusia, yang biasanya dijuluki Fancy Bear atau APT28, telah didokumentasikan sebelumnya. Konsensusnya adalah bahwa kedua kelompok itu memiliki hubungan nan erat.

Baca juga: Ingin Jadi Astronot? Ini 5 Tips untuk Masuk NASA

Namun, konsensus tersebut tidak pernah dianggap oleh para istri militer AS. Banyak di antaranya yakin telah ditargetkan oleh simpatisan ISIS.

“Tidak pernah dalam satu juta tahun pun mereka berasal dari Rusia,” kata Angela, yang juga penulis dan advokat untuk veteran dan keluarga militer. [SN/HBS]

Sumber: CNBC