Beranda blog Halaman 2604

Ada Pembaruan Google Assistant, Android P dan Aplikasi, Apa Saja?

Telset.id, Jakarta – Mei ini tampaknya menjadi bulan ajang unjuk gigi para raksasa teknologi dunia, khususnya di Amerika. Setelah beberapa hari lalu Facebook menggelar konferensi pengembang tahunan, yang menampilkan terobosan dan fitur anyar, giliran Microsoft dan Google menggelar acara serupa dalam waktu hampir bersamaan.

Microsoft Build 2018 dimulai pada Selasa lalu, sedangkan Google I/O dimulai pada Rabu, 9 Mei hingga Jumat 11 Mei. Berbeda dengan acara yang fokus pada pengenalan perangkat keras (hardware) anyar Oktober lalu, I/O lebih fokus pada perangkat lunak dan cara optimalisasi perangkat tersebut.

Nah, pada hari kedua konferensi ini, perusahaan asal Palo Alto, California, AS ini mengumumkan sejumlah pembaruan pada Google Assistant, Android P dan Aplikasi Google yang sudah ada. Apa saja pembaruan dan terobosan yang dimaksud? Berikut hasil penelusuran tim Telset.id seperti dilansir CNET,  Kamis (10/5/2018).

Google Assistant

Pesaing Amazon Echo ini rupanya sudah berumur 2 tahun. Tahun ini, fitur ini mendapat banyak kemampuan baru antara lain dapat berbicara dalam enam suara baru, termasuk John Legend,
nantinya mungkin akan lebih banyak berkomunikasi seperti yang dilakukan manusia dengan dukungan Duplex, mampu melakukan dua tindakan pada satu perintah dan melanjutkan percakapan.

Selain itu Google Assistant juga bisa melatih anak-anak untuk lebih sopan, menjadi aplikasi utama di beberapa tipe TV produksi LG, menghadirkan YouTube di Smart Displays, melakukan penyesuaian Google Routine.

Penggunanya juga bisa memesan pembelian dan berbagai macam lainnya, menampilkan JBL Link Bar yang membuat Android dan Asisten Google ke bilah suara, tidak perlu lagi “meminta” perangkat Whirlpool, menggunakan Smart Displays sebagai pengganti speaker pintar.

Google Assistant juga bisa untuk mengontrol oven, pembuat kopi dan seluruh rangkaian produk rumah pintar.

Android P
Sebenarnya Google merilis pratinjau pengembang Android P pada Maret lalu, tetapi banyak yang dapat berubah dalam beberapa bulan. Pembaruan resmi Android P kali ini diluncurkan bersama dengan beberapa fitur baru, yakni baterai adaptif untuk meningkatkan masa aktif, kecerahan otomatis yang didukung kecerdasan buatan (AI) Adaptive Brightness.

Selain itu ada App Actions yang memprediksi apa yang akan dilakukan.  Selanjutnya, Navigasi sistem baru untuk multitasking dan penggunaan satu tangan, menggunakan gerakan dan kontrol vertikal.

Yang cukup menarik adalah upaya Google untuk menjaga kesehatan digital pengguna dengan fitur mengirimkan statistik pada screentime dan yang lainnya untuk membantu memerangi kecanduan ponsel.

Untuk membantu mendorong penggunaan machine-learning dalam aplikasi, Google meluncurkan ML Kit. Aplikasi yang dirilis dalam bentuk beta ini tidak hanya bisa diakses di ponsel Google, tetapi juga pada ponsel android lain.

Aplikasi Google

Pembaruan aplikasi ini sudah otomatis terjadi pada ponsel android anda. Peningkatan pada aplikasi seluler ini antara lain Teks Maps ETA, Maps dengan lebih banyak fitur atau kemampuan, Gmail akan secara otomatis mengisi seluruh email Anda, Foto akan menyarankan tindakan Anda dengan foto dan lainnya.

Selain itu perbaikan Google News menggabungkan AI di mana saja untuk pengiriman yang lebih baik dan lebih menyeluruh dan Google Lens hadir di aplikasi kamera pada banyak ponsel non-Google, menambahkan pemilihan teks cerdas dan banyak lagi. [WS/IF]

Source Link 

“Harus Diblokir Dulu, Baru Mau Registrasi”

0

Telset.id, Mataram – Tidak mudah bagi para operator seluler untuk “membujuk” para penggunanya untuk melakukan registrasi kartu prabayar. Telkomsel bahkan hingga kini masih harus sibuk mengurusi para pelanggan mereka yang SIM Card-nya terblokir karena belum diregistrasi ulang.

Menurut catatan Telkomsel, ada sekitar 50 juta nomor yang terblokir akibat belum diregistrasi hingga batas waktu yang telah ditentukan, yakni 31 April 2018. Meski akhirnya kini pengguna mulai mau mendaftar ulang kartu prabayar mereka, setelah diblokir.

Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah, mengatakan bahwa pihaknya sebenarnya telah cukup gencar melakukan sosialisai registrasi kartu prabayar, namun himbauan itu tidak diindahkan. Bahkan iming-iming bonus kuota data 10GB tidak membuat para pengguna tertarik.

“Kami sudah gencar sosialisasi meminta pelanggan untuk registrasi, tapi mereka tidak gubris. Bahkan kami sudah kasih iming-imingi bonus kuota data 10GB, tapi tetap saja tidak membuat mereka tertarik untuk melakukan registrasi,” ujar Ririek di acara Media Gathering di Lombok, Jumat (11/5/2018).

Akhirnya, menurut Ririek, para pelanggan baru mau melakukan registrasi setelah SIM Card mereka diblokir. Terbukti setelah tiga hari dilakukan pemblokiran, para pelanggan berbondong-bondong melakukan registrasi.

“Lucunya iming-iming bonus 10GB tidak menarik buat mereka. Harus diblokir dulu baru mereka mau registrasi,” timpal Ririek.

Oleh sebab itu, Telkomsel hingga kini masih menerima pendaftaran SIM Card yang diblokir, meski pelanggan harus ke gerai Grapari Telkomsel untuk melakukan registrasi, tidak bisa via SMS.

Baca juga: Jelang Lebaran, Telkomsel Bangun 12.000 BTS Multi-band LTE

Ririk mengatakan pihaknya masih terus mengimbau pelanggan yang diblokir untuk segera mendaftarkan nomornya. Jika tidak ingin kartunya tak lagi bisa digunakan alias dimatikan.

Dia mengklaim dari 50 juta nomor yang telah diblokir itu perlahan sudah mulai mendaftar. Setiap hari jumlah pelanggan yang registrasi semakin banyak, sekitar ratusan ribu hingga satu juta nomor setiap hari.

“Dari 50 juta nomor yang diblokir setelah 31 April, jumlahnya kini sudah semakin berkurang, karena banyak yang mulai mendaftar.  Jadi nomor yang diblokir itu bukan hilang, tapi mereka harus registrasi dulu,,” tukasnya. [HBS]

Jelang Lebaran, Telkomsel Bangun 12.000 BTS Multi-band LTE

1

Telset.id, Mataram – Menjelang musim mudik Lebaran, Telkomsel mulai memperkuat jaringannya di titik-titik strategis jalur mudik dan pusat-pusat keramaian publik. Secara khusus, Telkomsel membangun 12.000 base transceiver station (BTS) multi-band Long Term Evolution (LTE) di seluruh Indonesia.

Telkomsel menyatakan telah menyiapkan layanan yang berkualitas dengan kapasitas yang memadai, sebagai upaya Dalam upaya memberikan kenyamanan berkomunikasi bagi pelanggan pada periode Ramadan dan Idul Fitri (RAFI) tahun ini,

“Bagi Telkomsel, periode RAFI menjadi momentum yang istimewa, di mana keandalan jaringan dan layanan Telkomsel yang sesungguhnya diuji,” ujar Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah, dalam acara Media Gathering Telkomsel di Lombok, Jumat (11/5/2018).

Pada RAFI tahun ini, Telkomsel memperkirakan terjadi lonjakan trafik layanan data sebesar 40% dibandingkan hari normal, bahkan sekitar 137% jika dibandingkan periode RAFI tahun lalu.

Hal tersebut sangat mungkin terjadi karena perilaku komunikasi pemudik maupun wisatawan di Indonesia kini didominasi penggunaan layanan data,” jelas Direktur Network Telkomsel, Bob Apriawan.

Menurutnya, tingginya penggunaan layanan data antara lain dipicu seringnya pelanggan mengunggah foto dan video aktivitas di lokasi mudik dan wisata ke media sosial serta aplikasi pesan instan.

Jika layanan Data diperkirakan meningkat, di sisi lain, trafik layanan suara diperkirakan akan turun sekitar 8%-9% dibanding hari normal, sedangkan trafik layanan SMS cenderung stagnan, tidak mengalami perubahan yang signifikan dibanding hari biasa.

Hal ini sudah diprediksi sebelumnya, mengingat perilaku pelanggan yang kini semakin fasih dan intensif dalam menggunakan berbagai aplikasi dan layanan digital, yang mengakibatkan turunnya intensitas penggunaan layanan suara maupun layanan SMS.

Ririk menlanjutkan, bahwa kualitas jaringan merupakan prioritas utama kami dalam mengantisipasi tingginya penggunaan layanan komunikasi pada periode RAFI.

“Dengan mengimplementasikan 12.000 BTS 4G di seluruh pita frekuensi, kami menjamin pelanggan dapat menikmati layanan broadband secara optimal,” jelas Ririek.

Dari 12.000 BTS 4G tersebut, 26% di antaranya menggunakan frekuensi 2.300 MHz, 8% di pita frekuensi 2.100 MHz, 60% di pita frekuensi 1.800 MHz, dan 5% di pita frekuensi 900 MHz.

Baca juga: Telkomsel Gelar Indonesia Games Championship 2018]

Pita frekuensi 1.800 MHz merupakan pita frekuensi utama untuk menggelar layanan LTE. Pita frekuensi 900 MHz difokuskan untuk melayani wilayah-wilayah tidak padat penduduk yang dapat menghasilkan jangkauan layanan lebih luas.

Pita frekuensi 2.100 MHz dimanfaatkan untuk menghadirkan layanan tambahan LTE. Sementara pita frekuensi 2.300 MHz dimaksimalkan sebagai solusi layanan di wilayah-wilayah dengan kepadatan penduduk yang tinggi.

Tambah kapasitas

Di samping membangun belasan ribu BTS 4G di seluruh pita frekuensi, Telkomsel juga menambah kapasitas jaringan pada 579 BTS 4G, mengoperasikan 73 mobile BTS, menambah kapasitas gateway internet 66% dari kapasitas existing menjadi 3.288 Gbps, menambah kapasitas sistem IT untuk layanan, dan menambah kapasitas layanan isi ulang pulsa.

Jalan tol yang merupakan jalur utama yang selalu padat saat mudik juga menjadi fokus pengamanan jaringan Telkomsel. 16 ruas tol utama di Sumatra dan Jawa, termasuk 12 ruas tol baru, sudah dilayani 2.226 BTS, termasuk 666 BTS 4G.

Baca juga: Jaringan 4G Telkomsel Hadir di Ujung Pulau Seribu

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Telkomsel tahun ini juga menggelar drive test rutin di berbagai titik dengan kepadatan trafik komunikasi tertinggi dengan total jarak tempuh lebih dari 10.000 kilometer. Drive test atau uji jaringan ini dilakukan untuk memastikan kenyamanan berkomunikasi pelanggan saat Lebaran.

Ada pun parameter pengukuran yang digunakan adalah kekuatan daya pancar dan daya terima handset (Coverage), tingkat kesuksesan akses jaringan (Call Setup Success Rate/CSSR), tingkat kontinuitas panggilan (Call Completion Success Rate/CCSR), lamanya waktu pembangunan panggilan (Call Setup Time/CST), kualitas suara (Mean Opinion Score/MOS), dan kecepatan akses data (Data Throughput).

Secara umum drive test yang dilakukan memberikan hasil yang baik, di mana angka rata-rata CSSR 99,30%, CCSR 99,38%, CST 6,42 detik, MOS 94,19%, Data Throughput 8.779 kbps. [HBS]

 

Motorola Patenkan Smartphone Lipat, Tanda Razr akan Diluncurkan?

0

Telset.id,Jakarta –  Saat ini beberapa perusahaan teknologi sedang mengembangkan smartphone yang dapat dilipat. Mulai dari Samsung, Apple sampai Microsoft.

Tak ingin tertinggal, Motorola juga ikut mengembangkan teknologi yang serupa. Bahkan perusahaan yang berbasis di Illinois, Amerika Serikat itu telah merencanakannya sejak beberapa tahun lalu.

Kini, Motorola telah memperolah paten untuk smartphone lipat dengan bentuk menyerupai tablet. Yang membuatnya sedikit berbeda dengan smartphone lipat lain adalah Motorola menambahkan casing pentutup pada desainnya.

Motorola sebenarnya tidak benar-benar ketinggalan, karena sebetulnya perusahaan tersebut telah mengembangkan prototipe perangkat yang dapat dilipat sebelum perusahaan lain melakukannya.

Sebagai buktinya, Motorola telah mengajukan hak paten teknologi itu sejak tahun 2016 lalu.

Dilansir dari Slashgear, meski sudah mengajukannya sejak lama, sayangnya hak paten itu baru saja didapatkan pada bulan Maret lalu dan baru terungkap belakangan ini.

Baca Juga: Samsung Kantongi Paten Ponsel Lipat untuk Galaxy X

Teknologi yang dipatenkan Motorola sendiri adalah teknologi “fold out”. Berbeda dengan konsep tampilan smartphone lipat yang beredar sekarang, nantinya smartphone lipat Motorola hanya dapat dilipat ke luar, bukan ke dalam.

Selain itu, Motorola juga dikabarkan telah bekerja ekstra untuk menambahkan aksesoris tambahan berupa casing yang berungsi sebagai pelindung layar smartphone lipatnya. Casing ini nantinya akan menampilkan sebagian layar dan juga kamera utama.

Hingga kini masih belum jelas kapan Motorola akan memproduksi smartphone lipatnya tersebut. Namun kemungkinan, smartphone lipatnya ini merupakan seri reborn dari ponsel paling ikonik dari Motorola yakni Razr.

Baca Juga: Setelah Nokia Pisang, Motorola Razr Juga akan Reborn

Seperti diketahui sebelumnya, CEO Lenovo, brand yang menaungi Motorola saat ini, Yang Yuanqing mengisyaratkan jika seri Razr akan kembali diluncurkan di waktu yang akan datang. Jika rencana ini dapat direalisasikan Motorola, mungkin seri reborn Motorola Razr akan mengadopsi desain dengan layar yang fleksibel atau bisa dilipat, mirip seperti Samsung Galaxy X.

“Dengan teknologi baru, terutama layar yang bisa dilipat, saya pikir Anda akan melihat lebih banyak inovasi pada desain smartphone kami,” katanya.

“Jadi mudah-mudahan apa yang baru Anda uraikan (Motorola Razr) akan dikembangkan atau direalisasikan segera,” janji Yang. (BA/FHP)

Jawab Polling di Instagram Kini Cukup Geser Emoji

0

Telset.id, Jakarta – Beberapa waktu lalu  Instagram memperkenalkan fitur baru bagi para pengguna yang berfungsi  membuat pemungutan suara alias polling lewat Story. Melalui fitur ini, pengguna bisa menanyakan tentang sesuatu kepada teman atau kerabatnya.

Sayang, metode tersebut hanya menawarkan jawaban terbatas, dimana nantinya hanya ada dua pilihan yang disediakan

Untuk mengembangkannya, Instagram kini memperkenalkan fitur baru bernama Emoji Sliders.

Dilaporkan The Verge, Emoji Sliders adalah cara baru untuk mengadakan polling bagi para pengikut di Instagram. Pengguna tidak harus memilih di antara dua jawaban. Mereka bisa menggeser emoji dari kiri ke kanan untuk urun suara.

Sebagai contoh, ketika ditanya apakah menyukai pizza, pengguna hanya perlu menggeser emoji dari pilihan “a lot” atau “not so much”. Cara itu lebih simpel tetapi mengena ketimbang polling lewat Story.

“Emoji Sliders mengizinkan pengguna mengajukan pertanyaan variatif. Contohnya, di mana Anda ingin menemukan sesuatu, bagaimana perasaan teman Anda tentang sesuatu, Bagaimana pendapatmu tentang single terbaru artis tertentu?,” kata pihak Instagram.

Tak cuma itu, lewat Emoji Sliders, bisa pula diajukan pertanyaan soal bagaimana pengguna menyukai makanan dan lain-lain. Dengan memilih emoji, pengguna bisa mengekspresikan respons terkait jawaban atas pertanyaan.

Namun demikian, belum ada informasi lanjutan apakah Emoji Sliders sudah bisa diakses oleh pengguna di semua negara, termasuk Indonesia. [BA/IF]

Iklan Cisco Ditarik dari YouTube, Kenapa?

0

Telset.id, Jakarta – Produsen perlengkapan jaringan internet, Cisco Systems Inc dilaporkan telah menarik seluruh iklannya dari YouTube.

Dalam pernyataan di situs resmi perusahaan, Chief Marketing Officer Cisco, Karen Walker menjelaskan alasan kenapa mereka menarik seluruh iklannya di platform video milik Google tersebut. Menurutnya, mereka khawatir iklannya muncul di konten video bersifat negatif.

Dalam blog, Walker juga mengatakan bahwa mereka tidak ingin iklan Cisco tidak sengaja muncul di tempat yang salah, seperti pada video streaming dengan konten sensitif. Kendati demikian, pihaknya memastikan akan terus menggunakan YouTube sebagai platform untuk berbagi konten video Cisco.

Dilansir dari Channel News Asia, tindakan Cisco merupakan langkah reaktif terhadap laporan CNN pada April lalu. Dalam laporan, terungkap jika iklan dari lebih 300 perusahaan termasuk Cisco, berada di saluran ekstrim YouTube.

Selain itu, ada indikasi bahwa perusahaan-perusahaan yang terkait mungkin secara tidak sengaja membantu membiayai sebagian dari saluran ini melalui iklan yang mereka bayarkan untuk YouTube.

Baca Juga: Cisco Akuisisi Penyedia Database Accompany Senilai Rp 3,7 Triliun

Hingga kini pihak Cisco maupun YouTube tidak memberikan jawaban atau komentar terkait masalah ini. Bahkan, pernyataan tegas Cisco juga dilaporkan telah dihapus dari situs resminya.

Bulan lalu YouTube mengklaim bahwa mereka telah menghapus sekitar 5 juta video dari platformnya. Sebabnya adalah ada pelanggaran kebijakan konten di kuartal keempat tahun lalu, sebelum setiap pemirsa melihat videonya. (WS/FHP)

Nggak Mau Kalah Saing, Samsung Ikutan Garap Headset AR/VR

1

Telset.id, Jakarta – Samsung dikabarkan sedang menggarap headset berteknologi Augmented Reality (AR)/Virtual Reality (VR) nirkabel. Dalam penggarapannya, menurut informasi, Samsung bekerja sama dengan Microsoft.

Dikutip dari Digital Trends, Samsung berencana memperkenalkan headset barunya itu pada gelaran IFA di Berlin, Jerman, Agustus 2018 mendatang. Nah, seperti apa spesifikasi headset AR/VR besutan Samsung dan Microsoft ini?

Tidak banyak yang bisa ditelusuri soal spesifikasi headset AR/VR besutan Samsung dan Microsoft. Namun, kabar menyebut layarnya OLED dengan sensor buatan sendiri. Di dalamnya juga ada prosesor buatan Samsung.

Samsung tampaknya memang tak mau kalah dengan rival utamanya, Apple. Seperti diketahui, Apple juga sedang sibuk mengerjakan headset AR/VR yang kemungkinan bakal rilis pada 2020 mendatang.

Headset AR/VR besutan Apple akan punya mode koneksi supercanggih, tidak terhubung ke komputer maupun ponsel. Resolusinya pun dikabarkan hingga 8.000 piksel di setiap sisi mata pengguna dan kotak khusus untuk media penghubung.

Untuk urusan koneksi, informasi menyebut headset buatan Apple akan berwujud 60GHz WiGig. CPU-nya sama persis dengan yang ada di komputer Mac masa depan. Pemakaiannya pun diklaim lebih mudah dibanding lainnya.

Sebuah laporan mengindikasikan bahwa Apple telah menemui beberapa pemasok AR pada acara CES 2018. Apple menemui beberapa pemasok komponen AR untuk digunakan di headset AR/VR itu. [BA/IF]

Keren! Perusahaan Ini Kirim Barang Pakai Mobil Listrik Modular

Telset.id, Jakarta – Perusahaan jasa pengiriman, United Parcel Service (UPS) dan perusahaan teknologi asal Inggris, Arrival telah menjalin kerja sama untuk mengembangkan 35 kendaraan logistik bertenaga listrik modular. Kendaraan itu sendiri telah diuji coba di London, Inggris dan di Paris, Perancis.

UPS mengatakan, mobil listrik modular memiliki daya baterai yang tahan dipakai untuk menempuh jarak lebih dari 150 mil atau sekitar 240 kilometer. Soal kadar emisi, tak perlu ditanyakan karena dipastikan bebas karbon.

Menurut The Verge, kendaraan logistik bertenaga listrik modular memiliki layar canggih serta fitur Advanced Driver Assistance Systems (ADAS) yang akan menjamin keselamatan pengemudi. Selain itu, fitur tersebut juga membantu pengemudi mengurangi kelelahan.

UPS juga mengklaim jika jangkauan kendaraan logistik bertenaga listrik modular lebih tinggi ketimbang yang telah digunakan sebelumnya oleh perusahaan. Sekedar informasi, saat ini UPS memiliki lebih dari 300 kendaraan listrik dan 700 kendaraan listrik hibrida.

“Kolaborasi dengan Arrival membantu UPS mengembangkan cara-cara baru untuk mengurangi emisi, ”kata Luke Wake, Director for Automotive Engineering UPS.

Baca Juga: Insiden Tabrakan Mobil Otonom Uber karena Software Error

“Kendaraan listrik ini juga memiliki jendela depan lebih lapang,” tambahnya.

Perusahaan layanan seperti taksi dan jasa logistik memang banyak yang mulai beralih ke kendaraan listrik nol emisi untuk memerangi tingkat polusi di kota-kota padat penduduk. Akhir tahun lalu, London Electric Vehicle Company juga mulai menjual taksi listrik bersertifikat untuk pertama kalinya di London.

Di tahun yang sama, Tesla juga merampungkan proyek truk logistik yang bekerja menggunakan tenaga listrik. Sebanyak 50 truk logistik Tesla telah diuji coba untuk mengirim barang menyusuri kota-kota di Amerika Serikat, meliputi Atlanta, Dallas, dan Los Angeles. (SN/FHP)

Dulu Cuma Jalan, Robot Atlas Kini Bisa Lari di Luar Ruangan

18

Telset.id,Jakarta – Boston Dynamics baru saja memamerkan sebuah video yang menampilkan Robot Atlas yang dapat berlari dan melompati rintangan (10/5/2018), Kamis.

Robot humanoid ini dapat berjalan bahkan berlari tanpa ada sambungan kabel yang terhubung pada tubuhnya. Ini merupakan kemajuan yang telah dicapai oleh tim selama beberapa tahun terakhir.

Robot tersebut merupakan robot yang sama, yang sebelumnya pernah berjuang untuk sekadar berjalan di luar ruangan.

Seperti diketahui, bertahun-tahun yang lalu Boston Dynamics merilis sebuah video yang menunjukan Atlas, yang masih ditambatkan di sebuah handler dan terhubung kabel yang sangat besar.

Kini, perusahaan ini menampilakn robot yang sama dengan kemampuan yang sangat pesat. Atlas dapat berjalan di luar ruangan dan mampu melewati beberapa rintangan di berbagai medan. [BA/IF]

Source Link

 

Tahun 2019, Layar Apple Watch Berbentuk Lingkaran?

2

Telset.id, Jakarta – Apple mengantongi izin paten untuk teknologi layar berbentuk lingkaran. Paten tersebut terdaftar di badan regulasi dengan kode US Patent 9965995 dengan keterangan sebagai “paten perangkat elektronik yang memiliki layar tepi melengkung”.

Dilansir phoneArena, paten itu digambarkan sebagai teknologi yang akan digunakan Apple untuk memproduksi layar berbentuk lingkaran di smartwatch mereka. Seperti diketahui, layar Apple Watch saat ini memiliki tampilan persegi, bukan lingkaran.

Apple sendiri mengajukan paten tersebut sebulan setelah mereka meluncurkan seri Apple Watch terbaru. Kuat dugaan, kemungkinan jam tangan pintar Apple berikutnya tak lagi memiliki layar persegi.

Selain soal bentuk, Apple juga dilaporkan telah mendaftarkan proteksi paten untuk jaga-jaga saat memperkenalkan dan menjual Apple Watch dengan desain terbaru yang memiliki layar berbentuk lingkaran.

Proteksi ini dibutuhkan Apple untuk berjaga-jaga jika ada permasalahan yang akan dialami oleh Apple Watch berlayar bentuk lingkaran.

Baca Juga: Keren! Smartwatch Ini Bisa Deteksi Siklus Menstruasi

Asal tahu saja, piksel di smartwatch berlayar persegi tidak akan langsung sesuai dengan smartwatch berbentuk lingkaran. Karenanya, Apple mempersiapkan segala kekurangan tersebut sejak jauh hari.

Tak cuma bentuk layar, Apple dilaporkan juga mengantongi paten teknologi Augmented Reality (AR) untuk Apple Watch terbaru dan beberapa perangkat lainnya. Seperti smart glass yang kemungkinan bakal dijual dalam waktu satu sampai dua tahun lagi.

Menurut prediksi, Apple Watch teranyar yang kemungkinan mengusung desain berbeda dengan layar berbentuk lingkaran bakal rilis tahun 2019 mendatang. (SN/FHP)

BI: Peluang Bisnis Fintech di Indonesia Masih Terbuka Lebar

1

Telset,id Jakarta – Kabar baik datang bagi Anda yang berniat memulai atau mengembangkan usaha di bidang teknologi financial (fintech). Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa peluang di bisnis keuangan ini masih terbuka lebar.

Hal ini sebagaimana diungkapkan Deputi Direktur BI, Amrizal M Rusin yang menyebut bahwa pembayaran untuk transaksi secara non tunai masih sedikit, tidak sampai 10%. Kecilnya jumlah ini lantaran masih terkendala infrastruktur dan berbagai kendala lain.

“Indonesia masih banyak masalah untuk pembayaran non-tunai, masih di bawah 10%. Ini peluang yang bagus untuk pelaku fintech, dengan masih banyaknya ruang untuk membantu BI sebagai regulator yang memiliki otoritas pembayaran Indonesia,” jelas Amrizal dalam keterangan resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Jumat (11/5/2018).

Menurut Amrizal, regulasi merupakan bentuk dukungan pemerintah dan otoritas bagi industri. Namun dia mengaku pemerintah dan otoritas tidak bisa mengikuti perkembangan teknologi yang sangat cepat.

“Saya sadar, teknologi berkembang sangat cepat, jadi wajar kalau regulator ketinggalan satu langkah di belakang. Ketika kami menyusun regulasi terkait pembayaran fintech, ini merupakan bentuk dukungan bagi industri. Kita mencoba bangun keseimbangan,” katanya.

Chief Compliance Go-Pay, Budi Gandasoebrata meminta supaya pemerintah bisa membuat regulasi yang cocok dengan fintech. Namun regulasi yang ada diharapkan tidak terlalu banyak supaya industri tersebut dapat berkembang.

“Peran regulator harus memastikan bahwa aturan-aturan yang ada memang diikuti, tapi untuk bantu pasarnya aktif jangan terlalu banyak regulasi. Regulasi bisa ketinggalan, tapi mereka sudah mulai terbuka,” jelas Budi.

Menanggapi hal ini, Amrizal mangatakan BI mendukung berkembanganya pasar fintech selama ia bertujuan untuk menciptakan tiga hal, yakni produktivitas, stabilitas, dan aksesibilitas.

Sementara itu Taka Sano, pemodal dari Global Brains, menuturkan pelaku utama dalam gerakan pembayaran non tunai ini adalah perusahaan rintisan alias startup. Inovasi dan gerak cepat startup diharapkan bisa mendorong transaksi tanpa uang tunai ini.

“Mereka butuh bantuan dari bank, tapi bagaimana agar bisa aman, regulator tetap harus melindungi mereka sebagai warga negaranya,” imbuh Taka, yang juga diamini petinggi Cashlez, Teddy Setiawan.

Menurutnya, otoritas terkait perlu memfasilitasi supaya pembayaran menjadi lebih mudah tanpa batasannya.

“Kami pelaku di pasar berharap lebih banyak melihat kebijakan untuk mencapai pembayaran non-tunai,” pungkasnya. [WS/IF]

Smartphone Android Wajib Dapat Update Tiap Bulan

Telset.id, Jakarta – Di sela-sela acara Google I/O 2018, Head of Android Security David Kleidermacher menyatakan bahwa nantinya Google akan memudahkan pihak Original Equipment Manufacturer (OEM) atau pihak produsen dari smartphone Android untuk memberikan update sistem tiap bulannya.

Menurutnya, Google telah mengambil langkah lebih lanjut dengan mengubah perjanjiannya dengan pihak OEM. Di dalam perubahannya, raksasa pencarian tersebut mewajibkan OEM untuk memberikan patch keamanan reguler untuk produk-produknya.

“Kami juga bekerja untuk membangun penambalan keamanan ke dalam perjanjian dengan OEM,” katanya, seperti dikutip dari GSMArena, Jumat (11/05/2018).

“Sekarang ini akan benar-benar mengarah pada peningkatan besar dalam jumlah perangkat dan pengguna yang menerima patch keamanan reguler,” jelasnya.

Selain itu, Google juga telah mengumumkan Project Treble yang memungkinkan smartphone Android untuk mendapatkan update lebih cepat dari sebelumnya, termasuk patch keamanan yang harus diberikan ke pengguna tiap bulannya.

Caranya adalah dengan memisahkan sistem yang telah dibuat oleh produsen smartphone dari kerangkat sistem operasi Android.

Baca Juga: Lelet Update OS, Samsung Diseret ke Pengadilan

Semua strategi tersebut dilakukan Google karena merasa Android adalah tanggung jawab mereka sendiri. Sehingga tampaknya Google akan lebih banyak berinvestasi dan berkomitmen dalam pengembangan sistem Android dibandingkan sebelumnya. (FHP)