Beranda blog Halaman 2585

Polisi AS Pakai Sistem Pengenal Wajah Amazon

1

Telset.id, Jakarta – Polisi Washington County, Oregon, Amerika Serikat, memanfaatkan Rekognition, sistem pengenal wajah dari Amazon, untuk membantu sistem pengawasan di kawasan perkotaan. Mereka menggunakannya untuk mengenali para pelaku kriminal.

Menurut dokumen yang didapatkan oleh American Civil Liberties Union atau ACLU, dalam memanfaatkan Rekoginition, polisi Washington County melakukan perjanjian kerahasiaan dengan Amazon agar informasi mengenai sistem baru pengawasan di tempat keramaian tidak tersebar ke masyarakat.

Memakai Rekognition, polisi bisa mengaktifkan teknologi pengenalan wajah yang terpasang di kamera. BetaNews melaporkan, Polisi Washington County harus membayar sekitar USD 12 atau sekitar Rp 170 ribu per bulan untuk bisa menggunakan Rekognition.

Nantinya, pengenalan wajah di kamera Rekognition yang memungkinkan polisi Washington County untuk mengenali para pelaku kejahatan dengan sebelumnya mencocokkan hasil rekam visual dengan database yang tersimpan di server. Sayang, belum ada keterangan resmi dari instansi terkait.

Hal serupa sebenarnya juga dilakukan oleh polisi China. Mereka menggunakan kacamata pintar yang dilengkapi kamera pengenal wajah untuk menemukan buronan maupun orang beridentitas palsu yang melarikan diri melalui stasiun kereta.

Kamera di kacamata pintar yang dikenakan oleh polisi China bekerja secara otomatis untuk memindai bentuk dan struktur wajah objek sasaran. Hasil rekam kamera kemudian dicocokkan dengan data-data yang mereka miliki di perangkat semacam ponsel. Waktu yang dibutuhkan untuk pencocokan data cuma sekian detik.

Baca juga: Swalayan Pintar Amazon Go Resmi Beroperasi Tanpa Kasir

Kacamata khusus tersebut dikenakan oleh petugas di pintu masuk stasiun timur Zhengzhou. Mereka berjaga secara bergantian. Kala menemukan pelanggar, mereka langsung bergerak secara serentak. Konsep baru itu merupakan bagian dari upaya pemerintah China untuk membangun sistem mata-mata digital.

Mereka menggunakan data biometrik, mulai foto, iris mata, dan sidik jari, untuk menemukan individu yang dinilai melawan hukum. Sejauh ini, teknologi itu telah membantu polisi China menangkap tujuh tersangka yang dituduh melakukan kejahatan perdagangan manusia.

Sumber: Betanews.com

Pembangunan Infrastruktur Telekomunikasi Butuh Kolaborasi

Telset.id, Jakarta – Pembangunan infrastruktur untuk remote area di Indonesia membutuhkan inovasi dan kolaborasi dari semua pemangku kepentingan agar gairah ekonomi digital bisa dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.

“Indonesia masih harus banyak mengejar ketertinggalan untuk ketersediaan infrastruktur di remote area. Kita ada rencana pita lebar Indonesia, target-target yang harus dicapai ada disitu. Untuk fixed broadband memang butuh banyak inovasi dan kolaborasi dari semua pihak agar tingkat penetrasi yang masih 7,87% bisa ditingkatkan menjadi double digit seperti diseluler,” jelas Benyamin Sura, Direktur Pengembangan Pitalebar Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam forum diskusi tentang Kewajiban Pelayanan Universal/ Universal Service Obligation (KPU/USO), yang digelar oleh Indonesia LTE Community (ILC), di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (24/5/2018).

Dikatakannya, saat ini Pemerintah sudah berinisiatif dengan membangun proyek palapa ring barat, tengah dan timur. Diharapkan operator bisa memaksimalkan kehadiran infrastruktur itu untuk menghadirkan ekonomi digital di remote area.

Menurut data dari Kominfo, capaian wilayah pedesaan yang sudah tersentuh oleh jaringan internet pita lebar berbasis 3G mencapai 73.02% dari total 83.218 desa/kelurahan. Sementara untuk cakupan jaringan 4G LTE, baru mencapai 55.05% saja. Pemerintah sendiri mengharapkan pada tahun 2019 mendatang, 100% wilayah desa/kelurahan sudah harus terjangkau jaringan 3G. Untuk seluruh wilayah kabupaten/kota yang berjumlah 514, pada tahun depan diharapkan sudah harus 100% tercover oleh jaringan 4G LTE. Saat ini baru 64%-nya saja yang sudah tercover.

Anang Latif, Diretur Utama BP3TI, mengungkapkan, dengan adanya Palapa Ring Barat, pembangunan jaringan internet di wilayah rural semestinya bisa dipercepat lagi.

“Program utama BAKTI adalah BTS, Satelit multifungsi, Ekosistem, Penyiaran, Palapa ring, akses internet. Sebagai pengelola dana USO ada investasi yang dilakukan, pengelolaan dana hasil investasi tersebut digunakan untuk penyiaran. Dibutuhkan satelit dengan cost per bandwidtnya yang berharga murah. BAKTI bukan operator, kita menyediakan sistem atau skema yanda dapat digunakan dan bekerjasama oleh perangkat pemerintahan daerah,” jelas Anang Latif.

Syarif Lumintarjo, Direktur Palapa Ring Barat, menambahkan bahwa membangun dan mengoperasikan Palapa Ring Barat memang sudah dilakukan dan beroperasi sejak Maret 2018. Hal itu seiring dengan penerimaan trial dan PO yang dilakukan. Paket yang digelarnya ada dalam paket yang membentang dari Dumai hingga Singkawang.

“Kekuatan Palapa Ring Barat adalah menjangkau kota kabupaten maupun pulau terluar dengan jaringan serat optik : Batam, kepulauan anabas, natuna, singkawang, karimun,kepulauan meranti, bengkalis, Dumai, Siak, Lingga dan tanjung jabung barat. Didukung oleh pemerintah Indonesia Melalui Kemkominfo (BP3TI). Didukung oleh seumber daya yang memiliki pengalaman dalam bidang serat optik dan Industri ICT,” jelas Syarif.

“Ketersediaan dari Palapa Ring Barat ini diharapkan dapat berkolaborasi dengan operator sehingga mempermudah dan menghemat biaya operator,” tambah Syarif.

Dalam kesempatan yang sama, Agus Witjaksono, VP Network Deployment Telkomsel, menyatakan bahwa pihaknya tetap konsisten mendukung upaya Pemerintah dalam program USO.

“Sebagai operator seluler milik bangsa Indonesia, Telkomsel merasa bertanggung jawab untuk mempersatukan negeri secara berkesinambungan dengan terus membangun dan membuka akses layanan telekomunikasi di seluruh wilayah Indonesia. Salah satu yang kami lakukan, bekerjasama dengan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika, adalah dengan menyediakan akses telekomunikasi seluler bagi masyarakat di wilayah pelayanan universal telekomunikasi dan informatika atau yang lebih dikenal dengan Universal Service Obligation (USO).,” tegasnya.

Untuk layanan USO sendiri XL yang diwakilkan oleh Hasanudin Farid, Head of Technology Strategy XL Axiata, menjelaskan bahwa perusahaan telah melakukan banyak hal untuk daerah terdepan, terluar dan tertinggal yang ada di seluruh pelosok Indonesia. Karena peningkatan broadband akan meningkatkan perekonomian masyarakat Tanah Air.

“Hal ini kami jadikan target optimalisasi jaringan penyebaran untuk masyarakat Indonesia yang terbagi dua, yaitu URBAN (area masyarakat perkotaan) dan RURAL (akses masyarakat pedesaan 3T). Agar harga murah diperkotaan kita butuh inovasi teknologi 4G dan 5G sehingga dapat memberikan akses internet yang lebih baik dan murah bagi masyarakat. XL membangun jawa dan luar jawa dan sekarang kita mengembangkan luar jawa. Ada 93% populasi tercover dan terus diperluas. 416 kota kabupaten,” tegas lelaki yang akrab disapa Farid ini.

Terkait solusi, Mohamad Rosidi, Direktur ICT Strategy & Marketing Huawei Indonesia, mengungkapkan, perusahaannya memiliki inovasi RuralStar yang cocok digunakan untuk kondisi geografis Indonesia.

“Solusi yang bisa dilakukan operator untuk area USO ini adalah penghematan biaya dan hal itu bisa disediakan Huawei melalui Transmission rental. Menghemat 70% Infrastructure Cost Saving dan

70% Energy Cost Saving. Ada solusi menggunakan insiasi dari Tower Ke Pool untuk menghemat jarak dan medan temuh yang berat (Multi HOP) Solusi lain yaitu Multi Mode yaitu menggunakan BTS yang sudah bisa remote untuk mengubah ke 4G LTE dengan menggunakan Software,” jelas Rosidi.

Ia menuturkan bahwa solusi lain yang disediakannya ada juga yaitu multi band yang sudah mendukung berbagai jaringan dari operator yang digunakan di Indonesia dan standar dengan global yang ada.

Kita menjawab tantangan yang ada di daerah Rural dan kita siap menyediakan solusi untuk menghemat biaya dan memperluas jaringan internet di Indonesia.

“Untuk layanan transmisi kita menggunakan relay jadi lebih hemat bisa hingga 0 transmisi.

DI Indonesia ada posisi yang susah, maka kita menggunakan teknologi Near Lost yang bisa digunakan untuk mengatasi kendala geografis di Indonesia,” tutupnya.

Hendrik Karosekali, Direktur Utama Tri Dharma Kencana (TDK), Mengharapkan dengan pembangunan infrastruktur USO yang masif bisa memberikan dampak positif bagi industri manufaktur perangkat nasional.

“Kebutuhan perangkat komputerisasi dan internet di daerah pelosok negeri semestinya dipenuhi oleh produk industri dalam negeri. Kita mau dimanapun jaringannya yang membangun orang Indonesia dan digunakan oleh orang Indonesia,” tambahnya. (MS)

 

 

Liburan Canggih ala Traveler Millenial, Gak Lengkap Tanpa Gadget Ini!

2

Telset.id, Jakarta – Lebaran identik dengan libur panjang. Alhasil, tak sedikit orang pun memanfaatkan momen ini dengan melakukan banyak hal yang sebelumnya tidak bisa mereka lakukan lantaran pekerjaan. Mulai dari sekedar leha-leha di rumah, mudik, hingga liburan.

Nah, buat Anda, khususnya generasi millenial, yang memilih untuk memanfaatkan libur lebaran ini dengan traveling. Kemanapun itu, tim Telset.id telah mengumpulkan sejumlah gadget atau perangkat yang bisa Anda bawa demi memudahkan perjalanan. Dijamin, pengalaman liburan atau traveling bakal lebih menyenangkan.

Luggage Scooter
Menemukan koper yang tepat untuk bisa dijadikan sebagai teman perjalanan susah-susah gampang. Apalagi yang bisa menampung semua barang sekaligus meringankan beban dalam perjalanan. Disamping, tentunya menunjang juga dari segi penampilan. Nah, Micro 3in1 Luggage Scooter ini membantu pelancong bergerak dengan cepat dan mudah. Didesain bekerja sama dengan DJ Steve Aoki, troli inovatif ini berfungsi juga sebagai skuter kickboard dan memiliki speaker Bluetooth Sound2Go yang bisa diberdayakan untuk mendengarkan musik sambil meluncur ke bandara. Syuuuh….

Mesin cuci portabel
Tak peduli kemanapun tujuan Anda, entah itu ke Jawa, Kalimantan, Asia, atau bahkan Eropa, mencuci pakaian mungkin akan selalu menjadi aktivitas tak terhindarkan, jika Anda tak ingin memenuhi isi koper dengan pakaian kotor. Karenanya, Scrubba Wash Bag bisa menjadi pilihan. Dilengkapi dengan papan pencuci yang fleksibel, tas pencuci berukuran saku yang ringan ini tidak hanya akan membantu Anda mencuci pakaian di mana saja di jalan, tetapi juga menghemat uang dan waktu. Dengan hanya 2-4 liter air dan sedikit cairan pencuci, pakaian Anda akan segar dan bersih dalam waktu kurang dari 3 menit.

Setrika uap mini
Jika Anda adalah tipe orang yang ingin selalu terlihat rapi, mencuci pakaian tentu bukan satu-satunya tujuan hidup Anda. Itu juga perlu disetrika. Nah, perangkat ini bisa jadi andalan. Berbekal mesin 420 watt dan tiga lapis kain pemanas, setrika uap mini ini adalah yang terkecil di dunia. Perangkat ringkas ini seukuran mouse komputer dan dapat sangat berguna bagi pelancong bisnis yang sedang dalam perjalanan dan perlu menghilangkan kerutan yang tak terelakkan dari pakaian yang dikemas.

Ransel Dispenser
Bepergian dengan membawa botol minuman mungkin telah menjadi sesuatu yang lumrah bagi sebagian orang. Sebagian lagi mungkin malah menganggap ini sebagai keharusan. Paling tidak, demi penghematan. Nah, buat Anda yang anti mainstream, ransel dispenser ini ideal untuk dibawa saat traveling. Perangkat ini memungkinkan Anda untuk mengakhiri perjalanan dengan menuangkan minuman untuk teman-teman dan keluarga.

Kacamata Perekam Video
Penggemar Snapchat (sekarang Snap) akan jatuh cinta dengan kacamata perekam video perusahaan bernama Spectacles. Produk ini tidak hanya keren dan gaya, tetapi juga dapat melindungi mata dari matahari yang menyengat. Fungsi utamanya adalah merekam foto Anda dan menyelaraskannya dengan Kenangan yang ada di Snapchat. Ini menjadikannya aksesori perjalanan yang menyenangkan, tidak peduli Anda turis di kota sendiri ataupun negeri orang.

Kamera kecil yang ditempatkan di dalam bingkai memungkinkan pengguna mengambil klip 10 detik dan mengirimkannya ke iPhone atau smartphone Android melalui aplikasi Snapchat. Casing kuning terang dari kacamata berfungsi ganda baik sebagai pengisi baterai portabel maupun kain pembersih.

 

Net1 Siap Garap Internet Broadband di Pedesaan

Telset.id, Jakarta – Net1 Indonesia siap mendukung pemerintah dalam mempercepat penyediaan koneksi internet di daerah pedesaan, terutama di wilayah 3T (terpencil, terdepan, dan terluar) di tanah air.

Menurut data dari Kominfo, sudah sekitar 73% desa/kelurahan yang sudah memiliki koneksi internet berbasis teknologi 3G. Sementara untuk jaringan 4G LTE, baru mencakup 55% saja. Pada tahun 2019 mendatang, pemerintah berharap dapat mengkoneksikan lebih dari 83.000 Desa/Kelurahan yang ada dengan internet berbasis 3G. Target lain di tahun depan, total 514 Kabupaten/Kota terjangkau oleh jaringan 4G LTE. Dari jumlah tersebut, saat ini baru 64%-nya saja yang telah terpenuhi dengan akses 4G LTE.

“Net1 yang memiliki keunggulan jaringan 4G LTE yang berjalan di frekuensi 450 Mhz sangat cocok untuk karakter daerah rural, yang memiliki wilayah luas dengan kepadatan rendah. Karakter frekuensi rendah ini memang tidak untuk mengejar kecepatan akses, melainkan untuk mengejar jangkauan sinyal yang jauh,” ungkap Larry Ridwan, CEO Net1 Indonesia, dalam forum diskusi tentang Kewajiban Pelayanan Universal/ Universal Service Obligation (KPU/USO), yang digelar oleh Indonesia LTE Community (ILC), di Balai Kartini, Jakarta (24/05).

Net1 dapat melayani pasar yang secara geografis sulit dijangkau dan secara ekonomis sangat mahal untuk dilakukan oleh operator lain. Operator 450 Mhz di belahan dunia lain kebanyakan juga beroperasi di daerah yang khusus, seperti suburban dan pedesaan atau menargetkan pangsa pasar yang sangat segmented seperti korporasi (pertambangan, perkebunan, perikanan), Machine to Machine (M2M) dan lainnya.

Menurut Larry, tantangan terbesar dalam menggelar jaringan internet di daerah pedesaan (rural) adalah kondisi medan yang sangat variatif, mulai dari pegunungan hingga daerah pantai, serta populasi penduduk yang tersebar. Kondisi seperti ini memerlukan investasi besar agar operator dapat menggelar jaringan internet yang dapat menjangkau populasi yang tersebar tersebut. Apabila dilihat dari sisi bisnis tentu kurang menguntungkan apabila membangun infrastruktur di wilayah rural yang berpenduduk jarang.

Namun, kondisi demikian tidak mematahkan semangat Net1 Indonesia untuk tetap mendukung program Pemerintah dalam menggelar jaringan internet untuk wilayah pedesaan.

“Jangkauan frekuensi 450MHz dari layanan data broadband berbasis 4G LTE Net1 bisa sejauh 50-60 Km base transceiver station (BTS), bahkan bisa sampai 100 Km sehingga cocok diaplikasikan di negera kepulauan seperti Indonesia yang memiliki 16.056 pulau. Dari sisi investasi infrastruktur untuk membangun site tentu jauh lebih hemat,” tambah Larry.

Karenanya, Net1 Indonesia dapat menekan biaya pembangunan jaringan 4G LTE untuk wilayah pedesaan dengan lebih efisien dan efektif. Investasi dapat ditekan jauh lebih murah. Sejauh ini, Net1 sudah menggelar layanan 4G LTE di 19 provinsi yang tersebar di Indonesia. Sebanyak 306 Kabupaten/Kota telah bisa mengakses jaringan 4G LTE dari Net1, dengan jumlah desa mencakup 25.279 buah. Secara keseluruhan, jumlah populasi penduduk yang dapat terlayani oleh Net1 Indonesia hingga saat ini mencapai 126.299.415 jiwa. (MS)

YouTube Music Resmi Tantang Spotify dkk

0

Telset.id, Jakarta – Layanan streaming musik milik YouTube, YouTube Music, akhirnya resmi menantang Apple Music dan Spotify. Layanan tersebut sudah tersedia mulai Rabu (23/05/2018) waktu Amerika Serikat, baik secara gratis maupun berlangganan per bulan.

YouTube Music, yang menjadi pengganti Google Play Music di perangkat Android, dihadirkan untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang memang menyukai musik, bukan video seperti YouTube Premium.

Lagu yang tersedia merupakan versi asli meski ada lagu yang telah di-remix dan sudah dibawakan secara live maupun di-cover oleh orang lain.

Yang menarik, YouTube Music telah didukung dengan teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) yang membuat penggunanya semakin mudah untuk menemukan musik yang diminati.

Dilansir dari Fortune, teknologi AI di YouTube Music membantu pengguna dalam menemukan lagu berdasarkan selera masing-masing.

Pengguna tak perlu repot mencari musik pilihan di antara daftar lagu yang dibawakan oleh artis-artis dunia dengan berbagai genre.

Seperti para kompetitornya, di dalam layanan ini pun terdapat fitur Mixtape yang memungkinkan pengguna mendapatkan daftar musik dari sekumpulan artis favorit. Pengguna akan pula mendapat rekomendasi musik terbaru yang bisa diunduh secara otomatis ke ponsel untuk diputar secara offline.

Baca Juga: Google Play Music jadi Tumbal Peluncuran YouTube Remix?

Untuk sementara, YouTube Music baru bisa diakses oleh pengguna di 13 negara, meliputi Amerika Serikat, Kanada, Denmark, Finlandia, Prancis, Jerman, Irlandia, Italia, Norwegia, Rusia, Spanyol, Swedia, serta Swiss. Meski begitu, YouTube menjanjikan jika layanan tersebut bakal masuk ke negara lainnya dalam beberapa minggu ke depan, seperti Inggris.

Untuk versi gratis, YouTube Music akan secara otomatis menampilkan iklan yang “memaksa” pengguna untuk melihatnya terlebih dahulu. Namun bila ingin tanpa iklan, pengguna bisa menggunakan layanan YouTube Music Premium dengan biaya USD 9,99 atau Rp 141 ribuan per bulannya. (BA/FHP)

Tahun 2020, Semua Perangkat Samsung Punya AI

Telset.id, Jakarta – Samsung memastikan bahwa pada tahun 2020, semua perangkatnya akan memiliki teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) dan terhubung ke jaringan internet.

Kepastian itu diungkapkan langsung oleh Direktur Samsung Electronics, Kim Hyun-suk yang menyatakan jika dirinya bingung mengapa banyak pihak membicarakan speaker pintar berbasis AI.

Padahal, segala perangkat elektronik dimungkinkan untuk diberikan teknologi berbasis AI di dalamnya.

Karenanya, ia menjanjikan bahwa dalam dua tahun ke depan, seluruh perangkat Samsung termasuk mesin cuci, mesin pengering, televisi hingga lemari es bakal disematkan teknologi berbasis AI dan telah terhubung ke jaringan internet.

“Jauh di lubuk hatiku, aku bertanya-tanya mengapa semua orang berbicara tentang speaker pintar,” katanya seperti dikutip dari Wall Street Journal, Kamis (24/05/2018).

Karena target tersebut, disebutkan jika Samsung bakal memiliki setidaknya 1.000 insinyur yang ahli di bidang AI.

Nantinya, mereka harus mengembangkan asisten pribadi Bixby agar dapat disematkan di seluruh perangkatnya, sekaligus memberikan banyak kemampuan baru untuk memudahkan penggunanya.

{Baca Juga: 5 Smartphone Samsung Terbaik Sepanjang Masa}

Tujuan utama Samsung untuk menyisipkan teknologi AI di semua perangkatnya, sebenarnya bukanlah untuk menghentikan pertumbuhan penjualan dari speaker pintar.

Melainkan untuk menyatukan semua produknya yang memungkinkan pengguna untuk mendapatkan berbagai informasi dengan mudah.

Misalnya saja ketika saat pengguna menonton televisi, mungkin akan ada pengingat bahwa mereka harus segera mengambil cucian di mesin cuci dan memindahkannya ke mesin pengering.

Selain itu, dilaporkan bahwa Samsung juga ingin permintaan pasar terhadap produknya meningkat berkat penggunaan asisten Bixby di seluruh perangkat elektroniknya. (FHP)

Xiaomi Mi 8 Punya Body Transparan, Ini Buktinya!

Telset.id, Jakarta – Xiaomi telah mengkonfirmasi kehadiran Mi 8 pada 31 Mei mendatang. Menjelang peluncurannya, baru-baru ini muncul video hands-on Xiaomi Mi 8 yang menampilkan jika smartphone ini akan mengadopsi desain body belakang yang transparan.

Dilansir dari phoneArena, dalam video yang diduga menampilkan Xiaomi Mi 8 tersebut, terlihat jika smartphone itu akan mengusung desain yang pernah populer di tahun 90-an.

Selain itu, Xiaomi Mi 8 juga telah memiliki notch di bagian atasnya. Ukurannya sedikit lebih besar dibandingkan notch dari smartphone Android kebanyakan, dan malah cenderung mirip seperti notch kepunyaan iPhone X.

Xiaomi Mi 8 disebut-sebut bakal menjadi smartphone spesial bagi Xiaomi. Sebab, smartphone ini akan diluncurkan bertepatan dengan ulang tahun ke delapan dari perusahaan yang dipimpin oleh Lei Jun tersebut.

Karena spesial, Xiaomi disinyalir bakal memberikan beragam fitur canggih dan terbaru di dalam Mi 8. Selain body belakang yang transparan, merk asal China ini juga dilaporkan akan menyematkan teknologi fingerprint di dalam layar Mi 8.

Xiaomi Mi 8 sendiri kabarnya akan mengusung layar berukuran besar, tepatnya 6,01 inch. Di sektor dapur pacunya, disematkan prosesor octa-core Snapdragon 845, dua varian RAM dan ROM masing-masing 6GB/64GB dan 8GB/128GB, dan sudah disematkan teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) pada kameranya.

Baca Juga: Beredar Video Xiaomi Mi 8 Pakai Fingerprint di Layar

Nantinya, smartphone ini bakal dibanderol sekitar 2.799 Yuan atau sekitar RP 6,2 jutaan untuk versi 6GB/64GB. Sementara untuk 8GB/128GB, Xiaomi Mi 8 dihargai 3.199 Yuan atau Rp 7,1 jutaan. (FHP)

5 Inovasi Teknologi Vivo Smartphone di 2018

Telset.id, Jakarta – Setiap brand memiliki pendekatan tersendiri untuk konsentrasi pada core business serta bertahan dalam menghadapi kompetitor, kompleksitas produksi, serta memenangi tekanan pasar.

Yang tidak kalah penting untuk bisa sukses adalah inovasi teknologi smartphone, baik pada smartphone yang baru diproduksi, maupun fitur dan konsep smartphone mesa depan.

Hal ini yang dilakukan tim Riset dan Pengembangan (R&D) vivo. Kali ini menunjukan 5 inovasi yang akan disematkan di seri smartphone selanjutnya, seperti apa?

Berikut 5 inovasi Vivo Smartphone di 2018 :

Fitur Pemindai Sidik Jari Didalam Layar

Vivo pertama kalinya memperkenalkan konsep pemindai sidik jari didalam layar atau In-Display Fingerprint Scanner pada MWC 2017 lalu. Tidak perlu waktu lama, vivo mewujudkannya dalam smartphone yang dijual dipasaran yaitu melalui seri X20 Plus Under Display dan X21 Under Display. Meskipun fitur pemindai sidik jari yang digunakan dalam X20 Under Display dan X21 Under Display belum mencapai setengah layar seperti yang diterapkan di Apex Concept, vivo menjadi brand pertama di dunia yang berhasil mengaplikasikan untuk smartphone siap produksi.

Cara kerja teknologi In-Display Fingerprint Scanner cukup unik. Layar OLED memancarkan cahaya yang menembus kaca penutup untuk menerangi area pemindai sidik jari. Kemudian, berdasarkan cahaya pantulan dari tonjolan unik pada sidik jari, sensor memproses sinyal optik untuk menghasilkan gambar sidik jari yang tajam dan detil untuk dicocokkan oleh smartphone. Sensor sidik jari dibawah layar memungkinkan bezel layar yang semakin tipis, dan tentunya desain yang semakin compact tanpa adanya tombol pemindai sidik jari yang umum ditempatkan belakang smartphone.

Kamera Depan Tersembunyi

Memanfaatkan momen MWC 2018 Barcelona, vivo mencuri perhatian dan menghadirkan solusi inovatif untuk mencapai layar penuh bezel-less. Vivo memperkenalkan konsep Elevating Front Camera yang menghilangkan ruang yang biasa digunakan kamera depan konvensional untuk menambah persentase rasio layar. Kamera depan ditempatkan pada sisi atas smartphone dan akan “terangkat” secara otomatis saat kamera depan diaktifkan. Selain itu, hanya dibutuhkan waktu 0.8 detik untuk kamera siap mengambil gambar.

Fitur ini menjadi salah satu fitur terpopuler pada Apex concept smartphone. Para pengamat industri pun melihat fitur yang dihadirkan ini dapat menjadi pendekatan yang menarik untuk dapat memaksimalkan layar, namun tetap memperhatikan kenyamanan penggunaan smartphone.

Sensor untuk Desain Yang Lebih Tipis dan Elegan

Dalam pengembangan desain produk terbaru, tujuan yang ingin dicapai vivo adalah desain bezel-less yang nyaman, dan ergonomis. Hal ini terlihat pada perkembangan desain, baik pada V5, V7+, V7, hingga saat ini, V9 sebagai smartphone dengan rasio layar tertinggi di-dunia. Selain VSeries, pengembangan desain layar juga terlihat pada XSeries yang semakin bezel-less serta compact dan nyaman digenggam.

Untuk inovasi layar, aspek ergonomis juga terlihat pada sleek desain dengan bezel samping super tipis. Pada smartphone konsep APEXTM vivo membenamkan sensor jarak dan pencahayaan yang tersembunyi dibawah layar, yang menciptakan lebih banyak ruang untuk layar.

Teknologi Kecerdasan Buatan (AI) untuk Mobile Experience Lebih Baik

Teknologi kecerdasan buatan atau AI memberikan kemudahan bagi pengguna smartphone dengan mempelajari kebiasaan, serta menghadirkan solusi permasalahan yang sering dihadapi pengguna. Merujuk kepada Gartner Research, vivo telah mengembangkan smartphone AI-sentris yang mendukung penggunanya merasakan potensi teknologi AI untuk kebutuhan multitasking, mobile fotografi, daya, hingga keamanan smartphone.

Beberapa fitur seperti AI Face Access semakin disempurnakan untuk bekerja lebih cepat, fleksibel di berbagai kondisi, dan akurat. Pada X21, AI Face Access dilengkapi dengan sensor infrared fill light sensor yang membantu pengenalan wajah pada kondisi cahaya minim. Untuk V9, AI Face Access dapat digunakan bukan hanya untuk membuka kunci smartphone, namun juga aplikasi.

Pada berbagai seri seperti XSeries maupun VSeries, teknologi AI juga digunakan untuk mendorong performa smartphone lebih optimal. AI Smart Engine yang memastikan masa pakai baterai lebih lama dan pengalaman pengguna semakin lancar. Dengan mempelajari kebiasaan pengguna dan preferensi aplikasi, teknologi AI mendukung pemrosesan data lebih cepat hingga 20% untuk aplikasi yang sering digunakan, serta alokasi sumber daya baterai dengan hanya menjalankan aplikasi yang benar-benar diperlukan.

Standar Baru untuk Smartphone Bezel-Less Masa Depan

Smartphone Apex Concept membawa standar baru untuk smartphone bezel-less masa depan. Layar bezel-less 5.99’’ FHD+, dimaksimalkan dengan rasio layar 98%. Hal ini bisa dicapai dengan menempatkan microchip langsung pada papan sirkuit smartphone, inovasi soundcasting screen atau speaker yang tertanam dibawah layar, serta kamera yang dibuat terangkat hanya pada saat digunakan.

Dengan konsumen sebagai fokus utama, vivo saat ini, terus mengembangkan teknologi smartphone yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan. Tim R&D yang komprehensif dan pengalaman di berbagai market secara global menjadi kekuatan vivo untuk terus mengembangkan pasar; dan menghadirkan produk-produk fitur inovatif untuk mobile experience yang semakin memuaskan.

Xiaomi Redmi 6A jadi Smartphone Poni yang Terjangkau?

Telset.id, Jakarta – Xiaomi sempat membuat kejutan di tahun lalu dengan meluncurkan seri Redmi 5A. Bagaimana tidak, smartphone ini diklaim sebagai “entry-level killer” karena spesifikasinya yang mumpuni di kelasnya, meski harganya yang terjangkau.

Setelah Redmi 5A, kemungkinan Xiaomi tak lama lagi akan meluncurkan penerus seri smartphone terjangkau tersebut dengan mempersiapkan Xiaomi Redmi 6A. Sebab, baru-baru ini telah muncul sedikit spesifikasi Redmi 6A di situs badan sertifikasi China, TENAA.

Terungkap, smartphone dengan nomor M1804C3DE itu bakal dikemas dengan body berukuran dimensi 147,46 x 71,49 x 8,3 mm yang berarti berukuran lebih kecil dibandingkan Redmi 5.

Selain itu, Redmi 6A juga akan mengusung layar berukuran 5,45 inch dan sudah ditenagai baterai berkapasitas 3,000 mAh.

Yang menarik, Redmi 6A juga akan mengadopsi desain kekinian dengan menyertakan notch di bagian atasnya. Dilansir dari phoneArena, muncul foto yang menunjukkan kemungkinan jika Redmi 6A akan mengusung desain berponi.

Baca Juga: Xiaomi Redmi 5A Resmi Diluncurkan, Entry-level Killer?

Tak hanya itu, Xiaomi Redmi 6A juga terlihat telah membawa konfigurasi kamera ganda di bagian belakangnya. Frame kamera ganda itu sendiri diposisikan vertikal, mirip seperti Xiaomi Redmi Note 5 ataupun Redmi S2.

Jika bocoran tersebut memang kepunyaan Xiaomi Redmi 6A, bukan tak mungkin jika smartphone ini akan menjadi smartphone poni yang terjangkau. Sayangnya, belum ada informasi detil soal spesifikasi lainnya sperti prosesor, RAM, ROM serta resolusi kamera yang digunakannya. (FHP)

Seperti Inikah Tampang Google Pixel 3?

Telset.id, Jakarta – Google Pixel 3 kemungkinan sedang dikembangkan oleh Google untuk dapat dipersiapkan dan diperkenalkan dalam beberapa waktu ke depan. Sebab, raksasa pencarian itu seolah “sengaja” menampilkan penerus Pixel 2 ini di sistem operasi Android P.

Diungkapkan oleh situs Slashleaks, muncul sketsa sebuah smartphone misterius pada versi Developer Beta sistem operasi Android P. Sketsa itu seolah mengindikasikan seperti apa tampilan seri Google Pixel generasi berikutnya.

Terlihat jika Google Pixel 3 mengadopsi desain full screen dengan bezel super tipis di tiap sisinya. Tidak tampak adanya notch ataupun dagu di bagian atas dan bawah smartphone.

Bisa dibilang, selintas tampang Google Pixel 3 mirip seperti smartphone konsep dari Vivo yang pertama kali diperkenalkan di ajang Mobile World Congress (MWC) 2018 yakni Vivo Apex.

Hal tersebut karena Vivo Apex juga mengadopsi desain full screen dengan bezel yang tipis tanpa adaya notch ataupun dagu di bagian bawah dan atasnya.

Seperti diketahui, Vivo “mengakali” desain full screen seri Apex dengan menyematkan kamera depan Apex di bagian dalam body smartphone. Kamera tersebut bakal muncul ke luar ketika pengguna mengaktifkan kamera depan.

Baca Juga: Setelah Pixel 2, Google Siapkan 3 Smartphone Baru di 2018?

Sebelumnya, Google memang disebut-sebut sedang menyiapkan tiga smartphone baru di tahun depan. Hal itu dipastikan dengan adanya temuan tiga nama kode baru pada dokumen Google Android Open Source Project (AOSP).

Pada dokumen tersebut, terungkap nama kode dari smartphone Google yang identik dengan nama-nama ikan yakni Crosshatch, Albacore, dan juga Blueline.

Dikabarkan, nantinya salah satu dari tiga smartphone Google yang baru itu akan dikhususkan Google untuk segmen premium. Sementara dua seri lainnya akan mengarah segmen flagship. (FHP)

SpaceX Luncurkan Satelit Seukuran Mobil Sport, untuk Apa?

Telset.id, Jakarta – SpaceX kembali meluncurkan roket Falcon 9 ke luar angkasa, Selasa (22/5) waktu setempat. Roket tersebut membawa dua satelit seukuran mobil sport yang akan dipakai untuk mengukur perubahan kenaikan permukaan air laut, pencairan es, dan kekeringan di Bumi.

Kali ini, roket Falcon 9 yang mengangkut satelit buatan Amerika Serikat (AS) dan Jerman meluncur dari Pangkalan Udara Vandenberg di California, pukul 12.47 waktu Pasifik. Di dalamnya terdapat muatan senilai 521 juta dolar AS atau sekitar Rp 7,34 triliun bernama Gravity Recovery and Climate Experiment Follow-on (GRACE-FO).

Menurut The Independent, dua satelit itu sudah berada di orbit yang berjarak sekira 500 kilometer di atas Bumi hanya dalam waktu tak jurang dari 10 menit setelah peluncuran. Kedua satelit kemudian mengambang secara terpisah di luar angkasa dengan jarak 220 kilometer satu sama lain.

Misi peluncuran GRACE-FO merupakan kelanjutan dari GRACE, sepasang satelit yang diluncurkan pada 2002 untuk melacak jumlah es yang mencair setiap tahun di Greenland dan Antarktika sampai 2017. Badan Antariksa AS atau NASA dan SpaceX berharap misi kali ini berjalan sukses.

Selama periode waktu tertentu, dua satelit bawaan roket Falcon 9 akan memonitor air tanah, samudera, danau, sungai, dan lapisan es. Dalam proyek tersebut, NASA bekerja sama dengan dengan Pusat Riset Jerman untuk Geosains atau GFZ.

Baca juga: SpaceX Sukses Luncurkan Satelit Iridium NEXT ke Orbit 

Nantinya, satelit-satelit GRACE-FO membuat peta air di Bumi setiap 30 hari. Dengan begity, ada pemetaan tentang area mana yang memiliki lebih banyak dan lebih sedikit air, baik di atas atau di bawah tanah. Mereka beroperasi presisi setara dengan perubahan 0,4 inci (satu sentimeter) dalam ketinggian air di seluruh wilayah sekitar diameter 211 mil (340 kilometer).

Selama hampir satu dekade, SpaceX melakukan pengembangan. Setiap, SpaceX akan meluncurkan roket Falcon 9. Perusahaan transportasi luar angkasa tersebut mencoba mengikuti perkembangan inovasi, dengan tak kenal lelah bekerja sesuai rencana-rencana besar sang pemilik, Elon Musk. [SN/HBS]

Sumber: Independent

Mesin Pintar Coca-Cola Bisa Racik Minuman Sendiri

0

Telset.id,Jakarta- Perusahaan minuman soda terbesar, Coca-cola telah mengungkapkan akan meluncurkan mesin penjual minuman otomatis masa depan, Coca-Cola Freestyle 9100. Mesin ini diklaim benar-benar luar biasa, karena dilengkapi berbagai fitur canggih.

Seperti diketahui, Coca-Cola telah mengirimkan mesin penjual Freestyle sejak tahun 2009. Namun, mesin Coca-Cola Freestyle 9100 yang akan diluncurkan ini memiliki layar sentuh yang sangat besar berukuran 24-inci dan juga dilengkapi dengan konektivitas Bluetooth.

Mesin-mesin dibuat sesuai dengan kebutuhan pengguna. Versi terbaru dari mesin ini memungkinkan Anda memilih lebih dari 200 pilihan minuman, termasuk 100 jenis minuman yang tidak dapat ditemukan di tempat lain di dunia, misalnya Sprite Peach.

Model baru ini rencananya akan diluncurkan pada sekitar pertengahan tahun 2018, dan model baru ini telah banyak diperbaiki. Di antaranya pada bagian layar sentuh high-definition.

Selain itu, mesin penjual minuman ini juga ditanam aplikasi seluler khusus, sehingga memungkinkan pembeli dapat menggunakan ponsel yang terhubung dengan Bluetooth ke mesin Freestyle terdekat.

Baca juga: Restoran Ini Bisa Dibayar Hanya dengan ‘Senyuman’

Setelah terhubung, pembeli dapat memilih minuman yang diinginkan atau dapat membuat campuran beberapa jenis minuman, dan akan siap ketika Anda tiba di mesin penjual minuman tersebut.

“Kami telah membangun fitur ke dalam dispenser ini yang tidak hanya kontemporer untuk hari ini,” kata Chris Hellmann, yang mengepalai divisi Coca-Cola Freestyle.

Dia menambahkan, pihaknuya juga masih memiliki platform yang belum teruji di masa mendatang dengan fitur yang belum diaktifkan. Di antaranya, kemampuan audio, sensor optik, dan beberapa peralatan baru yang dapat mendukung penambahan kategori minuman yang tidak tersedia di Freestyle saat ini, misalnya teh, kopi dingin dan jus. [BA/HBS]

Sumber: The Sun