Beranda blog Halaman 2552

Tik Tok akan Buka Lowongan di Indonesia, Berminat?

Telset.id, Jakarta – Senior VP Corporate Strategy Bytedance (perusahaan induk Tik Tok), Zhen Liu menyatakan akan segera membuka kantor perwakilan di Indonesia. Hal itu merupakan salah satu bagian dari komitmen mereka agar dapat beroperasi kembali di Indonesia.

Seperti diketahui, ada dua komitmen yang harus dilakukan pemblokiran Tik Tok dicabut oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Pertama adalah membersihkan seluruh konten negatif yang ada di dalam sistemnya.

Komitmen kedua, Tik Tok harus melakukan filtering untuk konten-konten yang akan datang. Kemudian, aplikasi tersebut juga harus menaikkan batas umur pengguna serta memiliki kantor perwakilan di Indonesia.

Baca Juga: Pemblokiran Tik Tok Dicabut Kominfo, Asal…

“Kami akan melakukan banyak hal di Indonesia, termasuk buka kantor khusus di sini,” janji Liu, di kantor Kominfo, di Jakarta, Rabu (04/07/2018).

Dijelaskannya, saat ini Tik Tok memiliki 5.000 orang content moderation team secara global. Khusus untuk Indonesia, pihaknya baru saja merekrut 20 orang sebagai tim pengawas konten di dalam Tik Tok.

Belum cukup sampai disitu, Liu menegaskan bahwa pihaknya akan memperluas jumlah karyawan di Indonesia menjadi 200 orang sampai akhir tahun ini.

Baca Juga: Tik Tok Diblokir, Warganet Senang

“Di Indonesia, kita sekarang punya 20 orang yang baru saja direkrut. Kami akan memperluasnya menjadi 200 orang sampai akhir tahun,” katanya.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara menyatakan bahwa pernyataan pihak Tik Tok untuk memperluas jumlah karyawan di Indonesia harus segera dimanfaatkan.

Baca Juga: Kominfo Blokir Tik Tok, Kenapa?

“Jadi, kita justru harus manfaatkan yang begini untuk Indonesia. Siapa yang mau join Tik Tok?,” canda Rudiantara. (FHP/HBS)

Pemblokiran Tik Tok Dicabut Kominfo, Asal…

Telset.id, Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara berjanji akan mencabut pemblokiran Tik Tok jika aplikasi tersebut mau mematuhi persyaratan yang telah diberikan pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Dijelaskan Rudiantara, ada dua komitmen yang harus dilakukan Tik Tok agar dapat beroperasi kembali di Indonesia. Pertama menurutnya adalah membersihkan seluruh konten negatif yang ada di dalam sistemnya.

“Komitmen pertama adalah membersihkan semua konten negatif yang ada. Mereka janji akan hire puluhan karyawan untuk membersihkan konten itu,” katanya saat ditemui di kantor Kominfo, Rabu (04/07/2018).

Baca Juga: Kominfo Blokir Tik Tok, Kenapa?

Komitmen kedua menurut Rudiantara adalah, Tik Tok harus melakukan filtering untuk konten-konten yang akan datang. Kemudian, aplikasi tersebut juga harus menaikkan batas umur pengguna.

Seperti diketahui, batas minimal pengguna Tik Tok adalah 12 tahun. Dikatakan Rudiantara, batas umur ini harus dinaikkan menjadi 16 tahun. Selain batas umur, Rudiantara juga mengharuskan Tik Tok untuk memiliki kantor perwakilan di Indonesia.

“Itu untuk menghindari pemblokiran lagi,” ujar pria yang kerap disapa Chief RA itu.

“Selain filtering, naikkan batas umur juga karena di Indonesia biasanya 13, 15 sampai 17 tahun. Kemudian harus punya kantor perwakilan di sini agar bisa komunikasi lebih cepat dan mudah,” jelasnya.

Ketika Tik Tok telah menyelesaikan dua komitmen itu, Rudiantara berjanji akan secepatnya mencabut pemblokiran terhadap Tik Tok, sehingga aplikasi itu dapat kembali beroperasi di Indonesia dan digunakan oleh para penggunanya.

As soon as possible, ketika semuanya tercapai, kita bisa melakukannya (membukanya) besok pagi,” janji Rudiantara.

Baca Juga: Tik Tok Diblokir, Warganet Senang

“Kita butuh surat komitmen dari Tik Tok,” sambungnya.

Di kesempatan yang sama, Senior VP Corporate Strategy Bytedance (perusahaan induk Tik Tok), Zhen Liu menyatakan bahwa pihaknya akan berkomitmen untuk terus berhubungan dengan pemerintah Indonesia untuk memberikan konten yang kreatif dan menginspirasi.

“Kami akan berkomitmen untuk memberikan konten yang kreatif dan menginspirasi. Sekarang, kami punya komitmen untuk memperkuat hubungan dengan kreator dan pemerintah Indonesia,” pungkas Liu. (FHP/HBS)

ZTE Masih Dibolehkan Lanjutkan Bisnisnya di Amerika

0

Telset.id, Jakarta – Nampaknya ZTE masih bisa sedikit bernapas di Amerika, karena pemerintah Presiden Donald Trump masih membolehkan produsen smartphone asal China itu melanjutkan kegiatan bisnisnya dalam bidang tertentu.

Sementara itu, anggota parlemen AS hingga saat ini masih merencanakan langkah mereka terhadap nasib perusahaan asal China itu di negeri Paman Sam untuk waktu ke depan.

Menurut engadget.com, Rabu (4/7/2018), April lalu, Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) melarang ZTE bermitra dengan perusahaan AS setelah perusahaan ini mengirimkan suku cadang buatan AS ke Iran dan Korea Utara, yang melanggar sanksi perdagangannya.

Perusahaan teknologi raksasa China ini juga disinyalir berbohong mengenai pemberian bonus besar untuk para eksekutif yang terlibat dengan pelanggaran sanksi itu.

Duh! Diembargo AS, ZTE Tak Mampu Perbaiki Toilet Kantor

Meskipun pemerintahan Trump mencari cara supaya ZTE mendapat kelonggaran pemberian hukuman, beberapa anggota Kongres ingin sanksi tertentu tetap berlaku. Sementara kedua pihak mencoba untuk menyelesaikannya, ZTE akan diizinkan untuk tetap menyediakan beberapa layanan mereka.

Setelah Kongres memberlakukan larangan selama tujuh tahun, ZTE dilaporkan berhenti membuat produknya. Karena sebagian besar smartphone perusahaan menggunakan prosesor Qualcomm yang diproduksi oleh AS, larangan itu menimbulkan kebuntuan produksi dan sangat mengancam masa depannya.

Namun Juni lalu, Departemen Perdagangan mengumumkan bahwa Amerika telah membuat kesepakatan dengan ZTE, yang menyetujui untuk mencabut larangan tersebut dengan sejumlah syarat antara lain perusahaan membayar denda US$ 1 miliar atau mencapai Rp 14,3 triliun, mengganti jajaran direktur baru dan membuat departemen kepatuhan yang dipilih negara ekonomi nomor dua dunia itu.

Tetapi sejumlah anggota parlemen AS tidak puas dengan hal itu dan menambahkan bahasa ke RUU Otorisasi Pertahanan Nasional yang akan mengembalikan sanksi terhadap ZTE. Keprihatinan anggota parlemen didasarkan dugaan kuat bahwa ZTE mungkin memberi informasi pada pemerintah China dan menimbulkan risiko keamanan bagi Amerika.

Baca juga: Kurang Bayar Denda, Sanksi ZTE Belum Dicabut

“China menggunakan perusahaan telekomunikasi sebagai sarana untuk melakukan spionase. Kami perlu menyelesaikan teka-teki perdagangan dan keamanan nasional yang lebih besar di samping tindakan penegakan untuk pelanggaran sanksi,” kata Senator John Cornyn (R-TX) bulan lalu. Senat kemudian meloloskan RUU itu, yang sekarang perlu disamakan dengan versi DPR, tidak termasuk ketentuan ZTE.

Biro Industri dan Keamanan Departemen Perdagangan memberi wewenang kepada ZTE untuk mendukung jaringan dan peralatan yang sudah di kontrak sebelum diberlakukan larangan 15 April. Perusahaan ini juga dapat mendukung operasional telepon yang tersedia untuk umum sebelum tanggal tersebut serta mengumpulkan atau mengirim pembayaran tertentu.

Otoritas ini juga memungkinkan pengungkapan informasi ZTE mengenai kerentanan keamanan dalam barang yang dimiliki atau dikendalikan oleh ZTE.

Baca juga: “Dimusuhin” AS, Operasional ZTE Terancam Berhenti

Ini ketika terkait dengan proses penyediaan penelitian keamanan penting yang sedang berlangsung untuk menjaga integritas dan keandalan jaringan komunikasi dan peralatan. Izin ZTE berlaku mulai 2 Juli hingga 1 Agustus.

Sumber: Engadget

 

Lisensi e-Money Ditolak BI, Tri Cari Partner

0

Telset.id, Jakarta – PT Hutchison 3 Indonesia atau lebih dikenal dengan Tri dipastikan batal merilis produk uang elektronik alias e-money karena terganjal oleh regulasi Bank Indonesia (BI). Lalu bagaimana dengan rencana yang sudah disusun berbulan-bulan sebelumnya?

Chief Commercial Officer Tri Indonesia Dolly Susanto mengungkapkan tiga minggu lalu BI mengeluarkan regulasi baru mengenai lisensi untuk membuat e-money, yang mempersyaratkan 51 persen harus warga negara Indonesia atau perusahaan lokal. Aturan ini sontak mengganjal rencana Tri untuk merilis e-money karena merupakan Perusahaan dengan Modal Asing (PMA) asal Thailand.

“Kami secara sekarang belum dapat (lisensi e-money). Enggak bisa dikeluarin karena dari BI tiba-tiba keluar peraturan itu. Jadi semua aplikasi sudah masuk tapi karena dari BI itu harus 51% perusahaan lokal atau individual lokal, kami memliki keterhambatan di situ jadinya,” tutur Dolly dalam acara peluncuran layanan #BayarPakaiPulsaTri di Jakarta, Selasa (3/7/2018).

Sebagai salah satu solusinya, lanjut Dolly, pihaknya bisa menggandeng partner Lembaga keuangan atau perusahaan lain yang sudah memiliki lisensi e-money dari Bank Sentral itu. Namun dia tidak mengungkapkan berapa kerugian yang didapat akibat adanya aturan anyar itu.

Baca juga: Langganan Aplikasi Streaming Premium dengan Pulsa Tri

Dia juga tidak mengungkapkan rencana lainnya apakan akan menggandeng mitra dari dalam negeri atau bahkan membatalkan rencana tersebut. Namun pada saat ini Tri meluncurkan layanan #BayarPakaiPulsaTri sebagai ganti sementara e-money yang belum sempat diluncurkan.

“Jawabannya tidak untuk sekarang. Bisa saja kami kolaborasi dengan partner yang sudah memiliki lisensi,” imbuh dia.

Kendati demikian, Dolly tetap berharap Tri bisa meluncurkan layanan e-money, walaupun tidak dalam waktu dekat. Alternatif layanan seperti membeli aplikasi premium atau berbayar tidak dengan kartu kredit, melainkan dengan pulsa yang ada, dinilai belum cukup untuk menciptakan market place baru.

Untuk itu dia membuka peluang kolaborasi dengan berbagai mitra untuk menambah aplikasi pada layanan anyar tersebut. Dia mengaku optimistis dengan program itu karena memiliki varian yang cocok dengan target pasarnya, yakni generasi milenial yang masih sekolah atau kuliah dan program itu bisa berubah setiap bulan.

Baca juga: 30 Juta Pelanggan Prabayar Tri sudah Registrasi SIM Card

“Pastinya kami berkolaborasi dengan berbagai partner dan silahkan mengkontak kami jika ingin berpartner dengan Tri. Target program kami tentunya 33 juta pelanggan Tri yang teregistrasi secara resmi. [WS/HBS]

 

FBI Masih Lanjutkan Penyelidikan Kasus Skandal Facebook

Telset.id, Jakarta – Nampaknya para petinggi Facebook belum akan bisa tidur nyenyak dalam waktu dekat. Ini karena Biro Investigasi Federal (FBI)  ingin menyelidiki lebih dalam kasus skandal data yang melibatkan Facebook dan konsultan Cambridge Analytica dengan mengirimkan sejumlah agen dalam penyelidikan yang dilakukan Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ)

Harian Washington Post, seperti dilansir Cnet, mengatakan Komisi Sekuritas dan Pertukaran (SEC), Komisi Perdagangan Federal (FTC) dan FBI telah bergabung dalam penyelidikan tersebut.

DOJ melakukan penyelidikan menyusul pengungkapan Facebook pada Maret lalu bahwa Cambridge Analytica, konsultan digital yang memiliki hubungan dengan kampanye kepresidenan Trump, secara tidak semestinya mengakses informasi pribadi terhadap sekitar 87 juta pengguna jejaring sosial itu.

Penyelidikan DOJ, kata harian itu, juga sedang diperlebar pada fokus pernyataan Facebook menyusul skandal itu dan apakah pengungkapannya kepada publik dan investornya cukup lengkap dan tepat waktu.

Pada April lalu, CEO Facebook Mark Zuckerberg menjadi bersaksi dalam dua sidang dengar pendapat kongres atas kontroversi kasus itu. Komentarnya di Capitol Hill dikabarkan juga sedang diteliti sebagai bagian dari penyelidikan yang diperluas.

Baca juga: Mark Zuckerberg Minta Maaf pada Parlemen Eropa

Walaupun Facebook mengakui pertanyaan itu, tetapi tidak memberikan komentar terhadap kabar laporan penyelidikan yang diperluas.

“Kami bekerja sama dengan pejabat di AS, Inggris dan yang lainnya. Kami telah memberikan kesaksian publik, menjawab pertanyaa, dan berjanji untuk melanjutkan bantuan kami karena pekerjaan mereka terus berlanjut,” kata juru bicara Facebook.

Perwakilan SEC dan FTC hingga berita ini ditulis belum memberikan komentarnya. Sedangkan FBI menolak memberikan komentar.

Upaya melebarkan cakupan investigasi menggarisbawahi tekanan kuat pemerintah AS terhadap Facebook karena berurusan dengan tuduhan bahwa raksasa teknologi itu tidak cukup berupaya mencegah penyalahgunaan pada platform atau melindungi informasi pribadi dari lebih dari 2 miliar penggunanya.

Baca juga: Facebook Yakin Cambridge Analytica Tidak Akses Data Pengguna

Keterlibatan badan-badan federal lain dalam penyelidikan Departemen Kehakiman memperluas sorotan di luar penggunaan data Facebook oleh Cambridge Analytica terhadap reaksi jaringan sosial terhadap skandal tersebut.

Raksasa Media sosial itu mengatakan pertama kali mengetahui tentang penyalahgunaan data dari Cambridge Analytica pada 2015, tetapi tidak mengungkapkannya sampai Maret ini. Itupun setelah mendapat pertanyaan dari The New York Times dan Guardian.

Baca juga: Facebook akan Tambahkan Kontrol Privasi 

Setelah berita tentang skandal pertama terungkap pada Maret lalu, Zuckerberg dan COO Fcebook Sheryl Sandberg tetap diam selama lima hari, mendorong hashtag #WheresZuck untuk beredar di Twitter.

Setelah itu, Zuckerberg mengadakan tur permintaan maaf, memberikan wawancara ke beberapa saluran berita termasuk CNN Times, dan Wired. [WS/HBS]

Sumber: CNET

 

Cuma Main Game Ini, Bisa Dapat Rp 9 Juta

0

Telset.id,Jakarta – Bermain game dan memenangkan hadiah uang tunai memang menjadi salah satu kegiatan yang menarik untuk dicoba. Seperti di Inggris misalnya, terdapat aplikasi bernama Q-Live yang dapat dimainkan secara online dan punya hadiah utama senilai 500 poundsterling atau Rp 9,4 jutaan.

Untuk mendapatkan hadiah tersebut, pengguna hanya harus menjawab sekitar 12 pertanyaan trivia. Jika pengguna mampu menjawab pertanyaan dengan benar secara berturut-turut, maka mereka pun berhak atas hadiah utamanya.

Aplikasi Q-Live tersedia di perangkat di iOS dan Android, sehingga bisa dimainkan oleh siapa saja. Meski begitu, permainan di Q-Live hanya digelar di waktu-waktu tertentu saja.

Baca Juga: Beli Jus di Australia Dapat Hadiah Bitcoin

Untuk hari biasa, permainan akan dimulai pada pukul 1 siang dan 8 malam. Sedangkan untuk akhir pekan, permainan Q-Live dapat diikuti pada pukul 8 malam. Khusus saat Piala Dunia 2018 digelar, ketika timnas Inggris bermain, permainan akan dimulai pada 18.45 malam.

Permainan sendiri akan berlangsung secara live dan akan dipandu oleh presenter Charlie Baker, Marina Berry, Sam dan Amy dari Virgin Radio, serta Pandora dari Kiss.

Cara bermain Q-Live pun cukup mudah. Pengguna hanya perlu memilih satu jawaban dari tiga pilihan jawaban yang tersedia dalam waktu 10 detik. Pertanyaan akan dimulai dengan pertanyaan yang mudah sampai yang tersulit saat permainan berlangsung.

Menariknya, pengguna akan mendapatkan poin setiap kali mereka bermain. Sehingga ketika tidak memenangkan permainan, pengguna masih berpeluang mengantongi hadiah 150 poundsterling atau Rp 2,8 jutaan setiap minggunya bila memperoleh poin tertinggi.

Baca Juga: Liga Inggris akan Tayang di Facebook?

“Q LIVE sangat menegangkan dan menarik tetapi juga sangat menyenangkan,” kata salah satu presenter Pandora, Christie, seperti dikutip dari The Sun, Rabu (04/07/2018).

“Kami memberikan banyak uang setiap hari, jadi datanglah dan bermainlah,” imbuhnya. (BA/FHP)

Langganan Aplikasi Streaming Premium dengan Pulsa Tri

1

Telset.id, Jakarta – Ada kabar baik untuk Anda yang tidak memiliki kartu kredit tapi ingin berlagganan aplikasi premium alias berbayar. Kini Anda tak perlu repot membuat kartu kredit atau meminjam dari teman karena bisa membayarnya hanya dengan pulsa Tri.

Chief Commercial Officer Tri Indonesia Dolly Susanto menjelaskan berdasarkan survei internal, saat ini terdapat sekitar 33 juta pelanggan Tri yang terdaftar. Dari jumlah itu, sekitar 80 persen merupakan generasi milenial atau anak-anak muda yang masih bersekolah belum memiliki kartu kredit sehingga tidak bisa mengakses aplikasi berbayar seperti Spotify, Joox, Deezer, Viu, Hooq, Mobile Legend, VOA dan Rule of Survival.

Menurutnya, dengan penetrasi kartu kredit hanya 6,6 persen atau 17,244 juta di Indonesia, para milenial yang mayoritas pelajar dan mahasiswa memiliki keterbatasan menikmati berbagai konten digital yang menghadirkan keseruan dalam kehidupan mereka.

“Untuk itu Tri hadir memberikan solusi #BayarPakaiPulsaTri untuk membeli aplikasi digital yang mereka suka,” ujar Dolly dalam acara peluncuran layanan #BayarPakaiPulsaTri di Jakarta, Selasa (3/7/2018).

Untuk mewujudkan layanan itu, lanjut Dolly, Tri bekerjasama dengan berbagai pihak mulai dari aplikasi musik, film dan game yang kini baru ada tujuh aplikasi. Kedepannya Tri akan terus mengandeng berbagai aplikasi supaya bisa memberikan layanan tersebut ke pelanggan mereka.

Dolly optimistis layanan baru ini akan mendongkrak pendapatan perusahaan karena ini membuat pelanggan lebih mudah untuk mengakses aplikasi premium hanya dengan membeli pulsa.

Selain itu, dengan 100 persen pelanggan Tri adalah pengguna ponsel pintal alias smartphone, yang 94 persen beroperasi dengan Android, maka mereka bisa mengakses semua konten aplikasi yang ditawarkan dalam program anyar ini.

Lalu bagaimana cara menggunakannya? Cukup beli pulsa Tri dengan nominal sesuai keinginan dan pilih metode pembayaran dengan Tri untuk membeli atau berlangganan aplikasinya.

Fitur ini juga dinilai sangat membantu pemain game online seperti Mobile Legend yang harus memiliki Diamond supaya memiliki Hero atau game lain yang membutuhkan pembelian barang untuk memenangkan kompetisi.

“Anak muda Indonesia berhak untuk menikmati apa yang mereka suka, mengembangkan kreatifitasnya hingga menggali banyak hal yang dapat memajukan mereka. Aplikasi digital adalah salah satu cara untuk mewujudkannya dan Tri sebagai sahabat milenial tidak ingin hambatan Kartu Kredit membatasi mereka,” pungkas dia. [WS/HBS]

Samsung Selidiki Bug yang Kirim Gambar Tanpa Izin

0

Telset.id,Jakarta – Samsung menegaskan bahwa mereka sedang menyelidiki bug di beberapa smartphone Galaxy yang diketahui mengirimkan gambar ke kontak pengguna melalui SMS secara acak.

Bug Samsung ini pertama kali terungkap lewat postingan di Reddit. Seorang pengguna Galaxy S9 mengakui jika smartphone-nya mengirimkan semua foto ke kekasihnya, di malam hari saat dia tidur. Sejumlah pemilik smartphone Samsung lainnya juga mengaku mengalami masalah serupa.

Menanggapi temuan itu, Samsung langsung mengakui adanya masalah bug ini pada Selasa (03/07/2018). Walau demikian, mereka juga mengatakan tidak semua pengguna mengalami insiden ini.

Baca Juga: Ini Penjelasan Google soal Bug “1975..com”

“Samsung telah meninjau masalah ini secara menyeluruh beberapa hari terakhir ini. Namun, tidak ditemukan masalah pada perangkat keras atau perangkat lunak yang berkaitan dengan kasus ini,” kata perwakilan dari Samsung, seperti dikutip dari USA Today, Rabu (04/07/2018).

“Meski tidak ada laporan serupa yang ditemukan dari pelanggan secara global, kami akan terus menyelidiki masalah ini lebih lanjut,” katanya.

Selain ditemukan pada situs Reddit, sebuah postingan di forum resmi Samsung juga menunjukkan jika masalah ini kemungkinan berhubungan dengan pembaruan pada aplikasi pesan di perangkat yang didukung T-Mobile.

Menurut postingan itu, sebagian bug muncul secara tiba-tiba, kemudian mengirimkan pesan yang terjadwal dan menampilkan pemberitahuan bahwa pesan telah dikirim meski penerima tidak menerimanya.

Baca Juga: Temukan Bug di Google, Remaja Ini Diganjar Rp 505 Juta

Untuk mengatasi masalah ini, pengguna yang terkena bug dapat memperbarui aplikasi perpesanan, sehingga aplikasi tidak lagi memiliki akses ke data yang tersimpan di ponsel cerdas mereka. Pengguna juga dapat menggunakan aplikasi perpesanan teks lainnya, seperti Android Messages atau WhatsApp. (BA/FHP)

Ada Robot Biksu di Kuil Ini, Apa Tugasnya?

Telset.id, Jakarta – Ada yang menarik dari kuil Longquan yang terletak di wilayah Beijing, China. Bagaimana tidak, di kuil tersebut terdapat robot biksu yang berfungsi untuk menyambut para pengunjung yang datang ke kuil.

Dilansir dari TechCrunch, Rabu (04/07/2018), robot bernama Xian’er itu mempunyai tinggi dua kaki atau sekitar 60 cm. Tampilannya unik dengan pakaian berwarna kuning dan terdapat tablet berukuran kecil yang digenggam di atas perutnya.

Dengan keberadaan tablet tersebut, Xian’er bisa berinteraksi dengan para pengunjung. Bahkan Xian’er juga dapat berinteraksi dengan anak-anak, ketika mereka menyentuh layar tablet atau mengajukan pertanyaan dengan perintah suara.

Baca Juga: DRAGON, Robot “Drone Naga” yang Jago Manuver

Meski begitu, tidak seperti asisten berbasis suara seperti Siri, Alexa maupun Google Assistant, Xian’er tidak bisa menjawab sendiri pertanyaan yang diberikan. Sebab, ketika pertanyaan diajukan kepadanya, maka robot biksu ini akan menawarkan jawaban yang sebelumnya diberikan oleh pimpinan kuil Longquan.

Nantinya, Xian’er akan dipakai sebagai duta besar untuk melayani dan membantu mendidik anak-anak tentang keagamaan di kuil Longquan dengan memanfaatkan teknologi abad ke-21.

Selain robot biksu Xian’er, sebelumnya juga muncul robot biksu bernama Pepper yang dihadirkan oleh perusahaan telekomunikasi, Softbank. Robot ini memiliki kemampuan untuk melakukan ritual upacara pemakaman, membaca sutra Budha, dan tugas lainnya yang biasa dilakukan seorang biksu manusia.

Baca Juga: Peneliti Pakai Sinyal Otak untuk Kendalikan Robot

Biaya yang harus dikeluarkan ketika menggunakan robot Pepper untuk melakukan ritual upacara pemakaman juga terbilang murah. Pengguna hanya harus mengeluarkan USD 450 atau sekitar Rp 6 jutaan per ritual pemakaman. (SN/FHP)

LiveMe Rambah Dunia Mobile Games dan eSport

2

Telset.id, Jakarta – Sejalan dengan tingginya potensi pasar di Indonesia, LiveMe, aplikasi jejaring sosial secara resmi mengumumkan peluncuran platform live streaming untuk mobile game dan eSports terbaru bagi gamer di Indonesia – ‘Fluxr’.

Platform yang baru diluncurkan ini akan meningkatkan pengalaman bermain dengan fitur interaktif pengguna yang inovatif. Bersamaan dengan peluncurannya, Fluxr juga berkolaborasi bersama PUBG Mobile dari Tencent untuk memulai siaran kampanye perekrutan dan eSports di pagelaran VidCon, Amerika Utara.

Platform ini didedikasikan untuk meningkatkan pengalaman gamer, dengan fitur interaktif pengguna yang inovatif, memberikan live streaming berkualitas tinggi, konten game yang kaya, dan komunitas permainan interaktif dan imersif.

Pada platform ini, pengguna dapat menonton live streaming game populer seperti PUBG MOBILE, Fortnite, Rules of Survival, Arena of Valor, League of Legends, Minecraft, CSGO, GTA5, DOTA2, Call of Duty, Clash Royale, dan masih banyak lagi.

Chief Executive Officer LiveMe Inc, Yuki He mengatakan, Asia Tenggara memiliki potensi pasar yang belum tersentuh dan tidak terbatas dalam game mobile dan pasar eSports profesional. Selain itu, dukungan dari pemerintah lokal terhadap area ini pun telah melampaui harapan kami. Pasar yang berkembang mengingatkan saya pada saat eSports Tiongkok baru mulai diluncurkan.

Kami berharap dapat menjadi penentu pertumbuhan pasar dengan memanfaatkan pengalaman dan sumber daya LiveMe, untuk antara produsen game dan penonton,” ujar Yuki He.

Sejalan dengan peluncuran terbaru ini, LiveMe juga mengumumkan kemitraannya dengan Tencent, untuk memulai kampanye perekrutannya bagi penyiaran dan eSports di VidCon, konvensi video daring terbesar dunia di Amerika Utara.

Acara game tahunan yang popular, menampilkan penyiar top dari LiveMe Gaming dan PUBG MOBILE cosplayers, menarik lebih dari 30.000 orang.

Baca Juga : Tak Laku, Facebook Segera Tutup Tiga Aplikasinya

Kemitraan strategis Fluxr dan Tencent akan menyediakan platform dan layanan untuk menghubungkan gamer, streamer, dan produsen game di seluruh dunia. (MS)

Google Segera Luncurkan Pixel Watch, Apa Keunggulannya?

0

Telset.id, Jakarta – Google dikabarkan akan meluncurkan jam tangan pintar Pixel Watch pada Oktober 2018 mendatang. Tak cuma satu, Pixel Watch bakal hadir dengan tiga seri dengan nama kode masing-masing Ling, Triton, dan Sardine.

Dilansir dari Business Insider, Pixel Watch akan ditenagai oleh prosesor buatan Qualcomm. Hal inipun diperkuat oleh pernyataan dari Senior Director Qualcomm, Pankaj Kedia yang mengatakan bahwa prosesor tersebut bakal memulai debutnya pada “lead smartwatch” yang disinyalir sebagai Pixel Watch.

Selain itu, Kedia juga mengungkapkan jika prosesor Qualcomm untuk smartwatch mampu memperkuat visual serta pengalaman Google Assistant yang nantinya disematkan pada ketiga seri Pixel Watch.

Informasi menyebut, Pixel Watch memiliki daya baterai jauh lebih lama ketimbang produk serupa yang memakai perangkat lunak Wear OS. Pixel Watch juga akan memiliki fitur GPS dan mendukung penggunaan jaringan data 4G.

Baca Juga: Tali Apple Watch ‘Modern Buckle’ Stop Diproduksi

Seperti smartwatch pada umumnya, Pixel Watch juga memiliki pelacak detak jantung pengguna. Tapi yang menarik, Pixel Watch memiliki kemampuan untuk membaca tingkat stres. Disebut-sebut, kemampuannya juga mirip Apple Watch yang terbukti membantu pengguna dalam memonitor kesehatan tubuh.

Google manyampaikan, ketiga seri Pixel Watch kemungkinan akan dibedakan dari sisi ukurannya. Google juga kemungkinan akan memberikan kemampuan berbeda bagi ketiga seri tersebut, seperti dukungan data seluler atau tidak.

Keputusan Google untuk menggarap Pixel Watch dianggap merupakan sebuah terobosan nan inovatif. Sebab,selama ini, Google hanya menyediakan sistem operasi untuk produsen jam tangan pintar dengan nama Wear OS.

Baca Juga: Merasa Tertipu Promosi Apple Watch, Konsumen Gugat Apple

Sayang, belum ada informasi lain mengenai rencana kehadiran Pixel Watch. Sebelumnya, leakster Evan Blass sempat memberikan bocoran bahwa Google akan memamerkan Pixel Watch bersamaan dengan peluncuran seri Google Pixel 3 dan Pixel Buds pada Oktober 2018 mendatang. (SN/FHP)

Gagal Meluncur, Roket Jepang Meledak saat Ujicoba

Telset.id, Jakarta – Ujicoba roket Momo-2 pada Sabtu (01/07/2018) justru diwarnai insiden. Roket besutan startup asal jepang, Interstellar Technologies itu terjatuh kembali ke landasan pacu di kawasan Jepang bagian utara, sesaat lepas landas.

Roket yang dilepaslandaskan dari daratan Taiki di wilayah Hokaido ini menghantam tanah dan seketika meledak, terbakar lumayan hebat.

Dilansir dari Space, Rabu (04/07/2018), dokumentasi televisi menunjukkan bahwa roket berukuran 10 meter tersebut hanya terangkat sedikit dari landasan sebelum akhirnya jatuh dan terbakar. Padahal, roket Momo-2 digadang-gadang mampu mencapai ketinggian 100 kilometer dari bumi.

Baca Juga: Saingi SpaceX, Perusahaan China Luncurkan Roket ke Bulan

Meski begitu, insiden meledaknya roket Momo-2 tidak menimbulkan korban jiwa. Menurut Presiden Interstellar Technologies, Takahiro Inagawa, roket Momo-2 mengalami kesalahan di bagian mesinnya. Ia meminta maaf atas kegagalan peluncuran itu, dan menyatakan bahwa timnya sedang mengumpulkan puing-puing roket.

“Setelah puing-puing terkumpul, kami akan melakukan analisa. Kami akan mencari tahu, apa penyebab utama roket kehilangan tenaga dan jatuh ke daratan,” ujarnya.

Baca Juga: Tahun Depan, Roket SpaceX Cuma Butuh 24 Jam untuk Sampai Mars

Peristiwa tersebut bukanlah yang pertama kali bagi Interstellar Technologies. Sebab, pada Juli tahun lalu, roket buatan mereka juga gagal lepas landas. Padahal seharusnya, roket Momo-2 akan membawa satelit penyedia layanan internet Livedoor. (SN/FHP)